Penilaian Kualitas Website E-Government Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Dengan Dimensi e-GovQual (Studi Pada Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Probolinggo)

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Vol. 1, No. 2, Februari 2017, hlm. 108-117

e-ISSN: 2548-964X
http://j-ptiik.ub.ac.id

Penilaian Kualitas Website E-Government Pejabat Pengelola Informasi
dan Dokumentasi (PPID) Dengan Dimensi e-GovQual (Studi Pada Dinas
Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Probolinggo)
Sri Eko Wahyudi1, Aryo Pinandito2, Mochamad Chandra Saputra3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: 1sriekowahyudi@gmail.com, 2aryo@ub.ac.id, 3andra@ub.ac.id
Abstrak
Informasi publik merupakan informasi yang dihasilkan, disimpan, dan/atau diterima oleh suatu badan
publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai
dengan Undang-Undang serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik. Berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik
menjelaskan bahwa setiap orang mempunyai hak untuk memperoleh informasi sebagai mana yang
tercantum dalam Undang-Undang tentang Keterbukaan Informasi Publik. Berdasarkan hasil wawancara
dengan pihak Kominfo Kota Probolinggo, penyebaran informasi yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kota Probolinggo dengan dua cara, yaitu penyebaran informasi

melalui non-elektronik dan elektronik. Dalam penyebaran informasi melalui elektronik yaitu pada
website sampai saat ini belum pernah dilakukan evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu upaya untuk
melakukan pengembangan dan perbaikan sistem.
Untuk melihat sejauh mana website memberikan kemudahan pada masyarakat maka diperlukannya
analisis sejauh mana kualitas website. Analisis kualitas website pemerintah dapat dilakukan dengan
menggunakan pendekatan dimensi e-GovQual yang kemudian akan ditentukan prioritas untuk
permasalahan yang ditemukan menggunakan metode Importance Performance Analysis. Setelah
prioritas permaslahan ditemukan maka akan diberikan rekomendasi perbaikan website menggunakan
pendekatan Evaluation Heuristic. Dari hasil rekomendasi yang ada, maka dapat dijadikan sebagai acuan
oleh pihak Pemerintah Kota Probolinggo untuk mengembangkan website menjadi semakin mudah
digunakan oleh masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian didapat fakta bahwa tingkat kepuasan masyarakat pengguna dalam
menggunakan website PPID Kota Probolinggo secara keseluruhan pada presepsi rata-rata 2,99 dan
tingkat kepentingan rata-rata 4,07 dari skala 5. Namun terdapat parameter presepsi berdasarkan
instrumen pertanyaan e-GovQual yaitu pada kemudahan pengguna dengan nilai 2,7 yang menunjukkan
ketidakpuasan terhadap struktur website. Selain itu, terdapat juga parameter kepentingan berdasarkan
instrumen pertanyaan e-GovQual yaitu pada kemudahan pengguna, keandalan dan isi dan tampilan
dengan nilai 4,2 yang menunjukkan kepentingan terhadap kemampuan untuk melakukan penyesuaian,
mampu melakukan pengiriman layan tepat waktu, kecepatan dalam bertransaksi dan memiliki
kelengkapan data dan informasi pada website.

Kata kunci: Informasi Publik, e-GovQual, Importance Performance Analysis, Heuristic Evaluation
Abstract
Public information is information resultant, saved, and / or received from with regard to the organizers
and the implementation of other public bodies in accordance with the Act as well as other information
relating to the public interest. Based on the Law of the Republic of Indonesia no. 14 years 2008 about
public information openess explain that every one have right to get information as written in the Law
on public Information. Based on result of interview with someone from Kominfo's Probolinggo city,
dissemination information by "Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)” Probolinggo
city with two manners, that is dissemination informations with electronic and non-electronic. in the
spread informations via electronic in website untill now not been evaluated. evaluation is an effort to
carry out the development and improvement of the system
To see the extent to which the website provides convenience to the community then be required for
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya

108

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

109


analysis of the extent to which the quality of the website. Analysis of the quality of government websites
can be done using e-GovQual dimensional approach which will then be determined priority to the
problems found using Importance Performance Analysis. after found problems priority will be given
recommendations for websites improvement using Heuristic Evaluation approach. From the results of
existing recommendations, so it can be used as a reference by the Government of Probolinggo to develop
the website so even easier to use by the public.
Based on the results, there are fact that the level of satisfaction of the user community in using the
website PPID Kota Probolinggo on perception of the average of 2.99 and an average interest rate of
4.07 on a scale of 5. But there are parameters of perception based on instrument e-GovQual question,
ie in that ease of use with value 2.7 which indicates dissatisfaction with the structure of the website. In
addition, there are parameters of perception based on instrument e-GovQual question on ease of use,
reliability and the content and appearance with a value of 4.2 which indicates the importance of the
ability to make adjustments, perform timely service delivery, speed of transactions and completeness
data and information on the website.
Keywords: Public information, e-GovQual, Importance Performance Analysis, Evaluation Heuristic.

1. PENDAHULUAN
Pengelolaan informasi publik adalah salah
satu reformasi birokrasi peningkatan pelayanan

masyarakat. Informasi merupakan kebutuhan
pokok bagi setiap orang untuk pengembangan
pribadi dan lingkungannya. Berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi
Publik menjelaskan bahwa setiap orang
mempunyai hak untuk memperoleh informasi
sebagai mana yang tercantum dalam UndangUndang tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Informasi publik adalah informasi yang
dihasilkan, disimpan, dan/atau diterima oleh
suatu badan publik yang berkaitan dengan
penyelenggara dan penyelenggaraan badan
publik lainnya yang sesuai dengan UndangUndang serta informasi lain yang berkaitan
dengan kepentingan publik. Pejabat pemerintah
yang melakukan penyelenggaraan pelayanan
publik dikenal dengan nama Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi (PPID). Pejabat
Pengelola
Informasi
dan

Dokumentasi
bertanggung jawab dibidang penyimpanan,
pendokumentasian,
penyediaan
dan/atau
pelayanan informasi dibadan publik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan staff
bidang Informasi Dinas Komunikasi dan
Informatika (Kominfo) Kota Probolinggo yang
tertera pada Lampiran E, penyebaran informasi
yang dilakukan oleh PPID Kota Probolinggo
dengan dua cara, yaitu penyebaran informasi
melalui
non-elektronik
dan
elektronik.
Penyebaran informasi melaului media nonelektronik yaitu melalui koran, majalah, baliho,
pamflet dan penyebaran informasi melalui media
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


elektronik yaitu melalui radio dan website.
Dalam penyebaran informasi melalui nonelektronik diberi arahan untuk mendapatkan
informasi yang lebih lengkap pada website
(ppid.probolinggokota.go.id). Sampai saat ini
website PPID Kota Probolinggo belum pernah
dilakukan evaluasi. Evaluasi merupakan salah
satu upaya untuk melakukan pengembangan dan
perbaikan sistem. Berdasarkan pada hasil
wawancara
dengan
masyarakat
Kota
Probolinggo pada Lampiran F, menegaskan
bahwa website PPID Kota Probolinggo kurang
memberikan kepuasan pada masyarakat Kota
Probolinggo. Dengan dievaluasinya website
PPID Kota Probolinggo diharapkan mampu
memberikan kemudahan pada masyarakat dalam
memperoleh informasi publik tentang semua
proses perencanaan, penganggaran, dan

pelaksan anggaran pemerintahan. Sehingga
mampu untuk mengefektifkannya penerapan eGovernment untuk mendukung manajemen
birokrasi secara modern dan meningkatkan
pengimplementasian open e-Government pada
instansi pemerintah.
E-govenrment
merupakan
suatu
pemanfaatan teknologi informasi, baik internet
maupun non-internet, untuk menyediakan
pelayanan yang lebih nyaman dan efisien
terhadap warga dan organisasi atas informasi
dan pelayanan pemerintah yang berbasis
internet, seperti portal, website, email, blog, dan
lain-lain Mentri Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia, 2015). Untuk mengetahui
sejauh mana kualitas layanan e-Government di
Pemerintah Kota Probolinggo diperlukan sebuah
evaluasi dengan menggunakan dimensi eGovQual. E-GovQual
dilakukan dengan


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

pengonseptualisasian dan pengukuran skala
beberapa item untuk mengukur kualitas layanan
e-Government diamana masyarakat mencari
informasi atau layanan. E-GovQual memiliki 6
dimensi yaitu Ease Of Use (kemudahan
pengguna), Trust (kepercayaan), Funcionality
Of The Interaction Environment (fungsional dari
interaksi lingkungan), Reability (keandalan),
Content And Appearence Of Information (isi
dan tampilan informasi), Citizen Support
(pendukung) (Papadomichelaki & Mentzas,
2012) Tiap dimensi e-GovQual memiliki atribut
untuk menilai kualitas e-Government, namun
tidak semua item atribut dimensi dapat
digunakan untuk mengukur kualitas layanan
situs pemerintah e-Government. Sehingga
diperlukannya diskusi lebih lanjut dengan pihak

Kominfo mengenai atribut dimensi apa saja yang
akan digunakan.
Kualitas layanan e-Government yang
dirasakan oleh masyarakat pengguna, dapat
dilihat dengan penilaian masyarakat pengguna
mengenai website e-Government berdasarkan
dimensi e-GovQual. Dari dimensi e-GovQual
kemudian dianalis dengan menggunakan
Importance Performance Analysis,
yang
kemudian maka akan didapatkan tingkat
kesenjangan dari harapan masyarakat dan
kinerja dari website e-Government PPID Kota
Probolinggo. Importance Performance Analysis
adalah teknik untuk menganalisis kepuasan
pelanggan terhadap produk organisasi atau
layanan seperti yang diusulkan oleh Martilla dan
James (1977). Nilai tingkat kesenjangan
masyarakat yang didapatkan makan akan terlihat
atribut dimensi e-GovQual yang memiliki nilai

tingkat kesenjangan paling tinggi dan paling
rendah. Kekurangan website e-Government yang
terlihat pada nilai tingkat kesenjangan maka
dapat diprioritaskan rekomendasi apa saja atribut
dimensi e-GovQual. Rekomendasi yang
diberikan dengan menggunakan pendekatan
Heuristic Evaluation. Heuristic Evaluation yaitu
rekayasa kegunaan metode untuk menemukan
masalah kegunaan dalam desain antarmuka
pengguna sehingga mereka dapat diperhatikan
sebagai bagian dari proses desain iterative
(1995). Sehingga dari rekomendasi yang
diberikan akan dijadikan sebagai acuan oleh
pihak pemerintah Kota Probolinggo untuk
mengembangkan website e-Government yang
mampu memberikan kualitas layanan dengan
lebih baik.
Berdasarkan uraian latar belakang
masalah yang telah diungkapkan diatas, maka
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


110

masalah-masalah yang di identifikasi dalam
penelitian ini adalah, antara lain:
1. Bagaimana
kualitas
website
eGovernment Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) Kota Probolinggo dengan
menggunakan dimensi e-GovQual?
2. Bagaimana tingkat kesesuaian dari
harapan pengguna dengan kinerja pada website
e-Government Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) Kota Probolinggo?
3. Apa saja rekomendasi perbaikan
website E-Government Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi Kota Probolinggo?
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui kualitas website eGovernment Pemerintah Kota Probolinggo
dengan menggunakan dimensi e-GovQual,
2. Merekomendasikan perbaikan website
e-Government Pemerintah Kota Probolinggo
dalam meningkatkan kualitas pelayanan
informasi,
3. Melakukan analisis dan menyusun hasil
analisis sistem informasi manajemen eGovernment
Kota
Probolinggo
dengan
menggunakan di mensi e-GovQual.
Kemudian, batasan masalah dari penelitian
ini sebagai berikut:
1. Studi kasus yang di gunakan pada
website
www.ppid.probolinggokota.go.id,
2. Penelitian
ini
tidak
melakukan
pembuatan website baru,
3. Metode yang digunakan dengan
pendekatan
dimensi
e-GovQual.Sistem
informasi berbasis website dan sistem informasi
geografis.
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
2.1. E-Government
Berdasarkan peraturan Menteri Komunikasi
Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2015 Tentang Rencana Strategi
Kementerian Komunikasi Dan Informatika
Tahun 2015-2019 E-Government adalah suatu
pemanfaatan teknologi informasi, baik internet
maupun non-internet, untuk menyediakan
pelayanan yang lebih nyaman dan efisien
terhadap warga dan organisasi atas informasi
dan pelayanan pemerintah yang berbasis
internet, seperti portal, website, email, blog, dan
lain-lain. E-Government (e-gov) intinya adalah
proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

alat untuk membantu menjalankan sistem
pemerintahan secara lebih efisien. Karena itu,
ada dua hal utama dalam pengertian EGovernment di atas, yang pertama adalah
penggunaan teknologi informasi (salah satunya
adalah internet) sebagai alat bantu, dan yang
kedua adalah tujuan pemanfaatannya, sehingga
pemerintahan dapat berjalan lebih efisien.
Ketersediaan informasi yang transparan dan
setiap saat dapat diakses oleh masyarakat, telah
mendapat tanggapan positif dari pemerintah,
terbukti dengan telah dikeluarkannya Instruksi
Presiden No.3 tahun 2003 tentang kebijakan dan
strategi nasional pengembangan E-Government
2.2. E-GovQual
E-GovQual adalah kerangka dimensi untuk
penilaian kualitas pelayanan yang merupakan
hasil beberapa penelitian tentang kualitas EGovernment.
Dari
penelitian
tersebut
menghasilkan beberapa atribut kualitas EGovernment yang dimasukkan ke dalam enam
kriteria utama yang dikenal dengan dimensi
kualitas pelayanan
E-Government
(lihat
Gambar 1).

111

3) Functionality
of
the
interaction
environment (fungsional dan interaksi
lingkungan)
Peran intergral pada e-Government dalam
memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi,
yang memungkinkan pengumpulan informasi
yang diperlukan, media utama untuk
mengirimkan informasisecara onlie
4) Reability (keandalan)
Sebagai kepercayaan masyarakat terhadap
e-Government tentang layanan pengiriman
yang benar dan tepat waktu. Istilah meliputi
fungsi teknis yang benar (aksesibilitas dan
ketersediaan) dan layanan yang akurasinya
sangat menjanjikan.
5) Content and Appearance of Information (isi
dan tampilan informasi)
Kualitas dari informasi itu sendiri serta
penyajian dan tata letaknya yang ada pada EGovernment. Kemudian bagaimana penggunaan
yang tepat dari warna, grafis, dan ukuran
halaman website pada E-Government. Kualitas
dari informasi itu sendiri serta penyajian dan tata
letaknya yang ada pada e-Government.
Kemudian bagaimana penggunaan yang tepat
dari warna, grafis, dan ukuran halaman website
pada e-Government.
6) Citizen support (pendukung)
Kualitas dari informasi itu sendiri serta
penyajian dan tata letaknya yang ada pada eGovernment. Kemudian bagaimana penggunaan
yang tepat dari warna, grafis, dan ukuran
halaman website pada e-Government
2.3. Importance Performance Analysis (IPA)

Gambar
1
Dimensi
(Papadomichelaki & Mentzas, 2012)

e-GovQual

E-GovQual mempunyai enam dimensi,
diantaranya:
1) Ease of Use (kemudahan pengguna)
Seberapa mudah e-Government ini bagi
masyarakat untuk bias berinteraksi
2) Trust (kepercayaan)
Kepercayaan masyarakat terhadap eGovernment mengenai kebebasan dari resiko
bahaya atau keraguan selama proses layanan
online
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Importance Performance Analysis (IPA)
adalah teknik untuk menganalisis kepuasan
pelanggan terhadap produk organisasi atau
layanan seperti yang diusulkan oleh Martilla dan
James (1977). Pada perkembangannya dalam
bebrapa waktu IPA telah digunakan sebagai alat
untuk memahami kebutuhan dan keinginan,
sehingga dapat mengembangkan strategi
pemasaran untuk pelanggan. Sejak kepuasan
pelanggan merupakan fungsi dari presepsi
pelanggan yang melibatkan kualitas dari produk
atau jasa organisasi dan harapan dari pelanggan.
IPA mampu mengukur presepsi kepuasan
pelanggan berdasarkan dua komponen produk
atau atribut layanan, pentingnya suatu produk
atau jasa untuk pelanggan dan kinerja organisasi

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

dalam memberikan kualitas layanan yang baik
kepada pelanggan. Persimpangan yang terjadi
akibat dua komponen ini menciptakan dua arah
matriks dimensi seperti pada gambar 2.

112

mereka dapat diperhatikan sebagai bagian dari
proses desain iterative. Menurut Nieslen terdapat
sepuluh prinsip evaluasi heuristic, yaitu:
1) Visibility of system status
Sistem harus selalu menjaga informasi
pengguna tentang apa yang sedang terjadi,
melalui umpan balik (feedback) yang sesuai
dalam wajar waktu.
2) Match between system and the real world
Sistem harus menggunakan Bahasa yang
biasa digunakan oleh pengguna. Bahasa yang
digunakan oleh sistem baik meliputi kata-kata,
frasa dan konsep yang akrab bagi pengguna.
3) User control and freedom

Gambar 2. Matrix Importnce Performance
Analysis (IPA) (Phadermrod et al., 2016)

Kuadran 1 berisi atribut yang dianggap
sangat penting untuk pelanggan, dan organisasi
yang tampaknya memberikan tingkat kinerja
yang tinggi. Dengan demikian atribut di kuadran
ini disebut sebagai kekuatan utama dan peluang
untuk
mencapai
atau
mempertahankan
keuntungan
Kuadran 2 berisi atribut yang dianggap
sangat penting untuk pelanggan tetapi tingkat
kinerja yang cukup rendah. Atribut ini disebut
sebagai kelemahan utama yang membutuhkan
perbaikan dengan segera.
Kuadran 3 berisi atribut dengan kepentingan
rendah dan kinerja rendah yang disebut sebagai
minor atau lemah sekali. Dengan demikian
atribut pada kuadran ini tidak memerlukan
banyak prioritas untuk perbaikan
Kuadran 4 berisi atribut yang dianggap
rendah kepada pelanggan, tetapi organisasi
tampaknya menyediakan tingkat kinerja yang
tinggi. Dalam hal ini organisasi harus
mengalokasikan
sumber
daya
yang
berkomitmen pada kuadran ini untuk kuadran
lainnya yang membutuhkan peningkatan kinerja
2.4. Heuristic Evaluation
Pengertian evaluasi heuristic
Nieslen dan Molich, yaitu rekayasa
metode untuk menemukan masalah
dalam desain antarmuka pengguna

menurut
kegunaan
kegunaan
sehingga

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Pengguna yang terkadang memilih fungsi
sistem yang salah maka akan memerlukan
alternative
‘emergency
exit’
untuk
meninggalkan hal tersebut yang tidak diinginkan
tanpa harus melalui kegiatan tambahan yang
tidak diinginkan.
4) Consistency and standards
Pengguna tidak perlu berpikir apakah katakata, situasi, atau tindakan yang berbeda
memiliki arti yang sama.
5) Error prevention
Sistem didesain untuk mencegah masalah
yang terjadi pada saat sistem sedang digunakan
oleh pengguna.
6) Recognition rather than recall
Membuat obyek, tindakan dan pilihan yang
ada agar terlihat lebih jelas. Untuk saat
digunakan sistem harus dapat terlihat mudah.
7) Flexibility and efficiency of use
Mempermudah pengguna baik pemula
maupun berpengalaman untuk mempercepat
interaksi atau sistem mampu melakukan
kegiatan pengguna dengan lebih cepat.
8) Aesthetic and minimalist design
Dialog harus tidak mengandung informasi
yang tidak relevan atau jarang dibutuhkan.
9) Help users recognize, diagnose, and recover
from errors
Pesan kesalahan harus dinyatakan dalam
bahasa
sederhana
(tidak
ada
kode),
menunjukkan masalah dan konstruktif dalam
menyarankan solusi.

113

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

10) Help and documentation
Sistem
menyediakan
bantuan
dan
dokumentasi yang berisi informasi. Informasi
tersebut harus mudah untuk dicari, difokuskan
pada tugas pengguna, daftar langkah-langkah
konkret yang akan dilakukan pengguna dan tidak
terlalu besar.

14
15
16
17

Isi dan
tampilan

18

3. PENGUMPULAN DAN PENGOLAAN
DATA
Didalam dimensi E-GovQual terdapat 6
dimensi dan 47, kemudian dilakukannya diskusi
dengan pihak Dinas Komunikasi dan
Informatika mengenai kondisi pada saat ini pada
situs website (ppid.probolinggokota.go.id) eGovernment. Dari hasil diskusi dengan pihak
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota
Probolinggo menggunakan 4 dimensi. Dari
keempat dimensi yang ada tidak semua atribut
digunakan karena melihat kondisi pada website,
maka hasil akhir diskusi menunjukkan bahwa
terdapat 4 dimensi dan 20 atribut yang akan
digunakan. Hasil dari kesepakatan dapat dilihat
dalam Tabel 1.
Tabel 1. Pengisisan Kode Variabel
N
o

Dimensi

Atribut

Kemudahan
Pengguna

Struktur website
Fungsi pencarian yang
disesuaikan
Peta situs
Konfigurasi link dengan
mesin pencari
Alamat website yang
mudah diingat
Kemampuan untuk
penyesuaian

1
2
3
4
5
6
7

Fungsi dari
interaksi
formulir

8

9
Keandalan
10
11
12
13

Format respon yang
memadai
Kemampuan untuk
melakukan layanan
yang di janjikan secara
akurat
Pengiriman pelayanan
tepat waktu
Website harus
terjangkau bagi
pengguna
Kecocokan sistem
browser
Kecepatan dalam
memuat/transaksi
Ukuran halaman web

Varia
bel
indik
ator
KP01
KP02
KP03
KP04
KP05
KP06
FF01

DK01

DK02
DK03
DK04
DK05
IT01

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

19
20

Akurasi dan
keringkasan data dan
informasi
Informasi harus jelas
dan dimengerti
Semua link harus
bekerja
Gambar harus dalam
warna
Grafis
Informasi dan isu-isu
yang diperbarui secara
tratur
Kelengkapan data dan
informasi

IT02
IT03
IT04
IT05
IT06
IT07
IT08

4. PEMBAHASAN
4.1. Analisis Penilaian Tingkat Presepsi
(Kinerja)
Penilaian tingkat presepsi (kinerja) website
E-Government Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi
Kota
Probolinggo
dinilai
berdasarkan layanan yang dirasakan oleh
pengguna website yang dapat dilihat dalam
Tabel 2.
Tabel 2. Penilaian Tingkat Presepsi (Kinerja)
Website e-Government PPID Kota Probolinggo
Variabel
No Dimensi
Kinerja
indikator
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Kemudahan
Pengguna

KP01
KP02
KP03
KP04
KP05
KP06

2,7
3
2,9
3
3
2,9

Fungsi dari
interaksi
formulir

FF01

3,1

DK01
DK02
DK03
DK04
DK05
IT01
IT02
IT03
IT04
IT05
IT06
IT07
IT08

3
3
3
2,9
3,1
3
3,1
3
3,2
3,1
2,9
3
3,1

Keandalan

Isi dan
tampilan

Dalam Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai
atribut yang memiliki nilai kinerja yang tinggi
yaitu (IT04) sebesar 3,2. Hal ini menyatakan
bahwa semua konfigurasi link pada website egovernement PPID Kota Probolinggo mampu
bekerja dengan baik. Selain itu, tingkat nilai

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

kinerja yang paling rendah yaitu (KP01) sebesar
2,7. Hal ini menyatakan bahwa struktur website
e-governement PPID Kota Probolinggo kurang
begitu tertata dengan baik.
4.2. Analisis Penilaian Tingkat Kepentingan
(Harapan)
Penilaian tingkat presepsi (kinerja) website
E-Government Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi
Kota
Probolinggo
dinilai
berdasarkan layanan yang dirasakan oleh
pengguna website dapat dilihat dalam Tabel 3.
Tabel 3. Penilaian Tingkat Kepentingan
(Harapan) Website e-Government PPID Kota
Probolinggo
Variabel
No
Dimensi
Harapan
indikator
1
2
3
4
5
6

Kemudahan
Pengguna

7

Fungsi dari
interaksi
formulir

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Keandalan

Isi dan
tampilan

KP01
KP02
KP03
KP04
KP05
KP06

3,8
4,1
4
4,1
4
4,2

FF01

4

DK01
DK02
DK03
DK04
DK05
IT01
IT02
IT03
IT04
IT05
IT06
IT07
IT08

4
4,2
4
4
4,2
4,1
4,1
4,1
4,1
4,1
4
4,1
4,2

Dalam Tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai
atribut yang memiliki nilai harapan yang tinggi
yaitu (KP06), (DK02), (DK05), dan (IT08)
sebesar 4,2. Hal ini menyatakan bahwa semua
konfigurasi link pada website e-governement
PPID Kota Probolinggo mampu bekerja dengan
baik. Selain itu, tingkat nilai kinerja yang paling
rendah yaitu (KP01) sebesar 2,7. Atribut
kemampuan untuk penyesuaian (KP06) salah
satu atribut yang memiliki nilai harapan yang
cukup tinggi, hal ini pengguna mengharapkan
website mampu untuk menawarkan informasi
yang cukup relevan yang dibutuhkan oleh
pengguna dan bagaimana informasi yang ada
juga bisamemahami bagi yang tidak sering
mengunjungi
website
tersebut.
Atribut
selanjutnya yang memiliki nilai harapan tinggi
yaitu atribut pengiriman pelayanan tepat waktu
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

114

(DK02), pengguna mengharapkan respon
layanan dengan cepat untuk membantu segera
mendapatkan informasi yang diinginkan. Atribut
yang memiliki nilai harapan cukup tinggi yaitu
atributkecepatan
dalam
memuat/transaksi
(DK05). Pengguna mengharapkan pengaksesan
website lebih cepat ketika mengunduh dokumen
pada website. Dan yang terahir atribut yang
memiliki tingkat nilai harapan tinggi yaitu
atribut kelengkapan data dan informasi (IT08).
Pengguna berharap data maupun informasi yang
berada pada website lengkap, hal ini dikarenakan
kebutuhan akan informasi pengguna yang
lumayan tinggi. Dari beberapa Atribut yang
memiliki tingkat nilai harapan yang tinggi, ada
juga atribut yang memiliki nilai tingkat harapan
yang rendah yaitu 3,8 (KP01). Atribut struktur
website yang memiliki tingkat nilai harapan
rendah juga mampu sebagai alternatif pada
pengguna yang struktur konten pada setiap
cukup konsisten.
4.3. Analisis Dengan Menggunakan
Importance Performance Analysis
Dari 20 atribut dimensi yang telah
disepakati kemudian di bagikan kepada 95
responden, dari hasil pengumpulan kuesioner
yang ada dianalisis dengan Importance
Performance Analysis (IPA) kedalam diagram
kartesius yang dapat dilihat dalam Gambar 2.

Gambar 2. Diagram Hasil Pemetaan Kartesius

Keterangan :
Kuadran 1 (prioritas utama) :
a. Kemampuan untuk penyesuian (KP06)
b. Informasi dan isu-isu yang diperbarui
secara teratur (IT07)
Kuadran 2 (pertahankan prestasi) :
a. Fungsi pencarian yang disesuaikan (KP02)
b. Pengiriman pelayanan tepat waktu (DK02)
c. Kecepatan dalam memuat transaksi (DK05)

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

d. Ukuran halaman web (IT01)
e. Akurasi dan keringkasan data dan informasi
(IT02)
f. Informasi harus jelas dan dimengerti (IT03)
g. Semua link harus bekerja (IT04)
h. Gambar harus dalam warna (IT05)
i. Kelengkapan data dan informasi (IT08)
Kuadran 3 (prioritas rendah) :
a. Struktur website (KP01)
b. Peta situs (KP03)
c. Konfigurasi link dengan mesin pencari
(KP04)
d. Format respon yang memadai (FF01)
e. Kecocokan sistem browser (DK04)
f. Grafis (IT06)
Kuadran 4 (berlebihan) :
a. Alamat website yang mudah di ingat
(KP05)
b. Kemampuan untuk melakukan layanan
yang dijanjikan secara akurat (DK01)
c. Website harus terjangkau bagi pengguna
(DK03)
4.4. Rekomendasi Perbaikan
Rekomendsi perbaikan dilakukan pada
kuadran 1 (prioritas utama) dan kuadran 3
(prioritas rendah) dengan pendekatan heuristic
evaluation.
Rekomendasi Kuadran 1
1. Flexibility and efficiency of use (KP06)
Pihak
Kominfo
Kota
Probolinggo
menambahkan sebuah elemen Widget.
Dengan adanya widget ini pengguna baru
atau pengguna yang jarang mengakses
website ditawarkan informasi-informasi
apa saja yang sering di akses oleh pengguna
lain
2. Flexibility and efficiency of use (IT07)
Pihak
Kominfo
Kota
Probolinggo
sebaiknya membenahi link yang sudah
tidak berfungsi dan melakukan pengecekan
website secara berkala. Hal ini dilakukan
untuk memberikan kemudahan pengguna
saat mencari informasi yang diinginkan
tanpa adanya kebingungan saat tidak bias
mengakses informasi yang diinginkan
dikarenakan kerusakan link.
Rekomendasi Kuadran 3
1. Consistency and standards (KP01)
Sebaiknya pihak kominfo kota Probolinggo
melakukan pembenahan kesalahan yang
terjadi pada website. Disaat daftar menu
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

115

pada website yang sudah di klik atau dipilih
seharusnya saat memilih salah satu menu
yang lainnya atau saat memilih menu
“HOME” maka warna pada pilahan menu
bisa berubah sesuai saat pertama kali
membuka website, sehingga meminimalisir
membuat pengguna kebingungan dalam
menjalankan system.
2. Recognition rather than recall (KP03)
Pihak kominfo kota Probolinggo sebaiknya
menambahkan peta situs pada website
Pejabat
Pengelola
Informasi
dan
Dokumentasi.
3. Flexibility and efficiency of use (KP04)
Pihak kominfo kota Probolinggo seaiknya
membenahi website Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi dengan
melakukan pengoptimasian pada website
dengan mesin pencari atau Search Engine
Optimization (SEO).
4. Help and documentation (FF01)\
Menambahkan fitur konfersi dokumen
formulir pada website.
5. Error prevention (DK04)
Pihak kominfo kota probolinggo sebaiknya
melakukan teknik responsive pada website.
6. Recognition rather than recall (IT06)
Sebaiknya tataletak gambar dirubah yang
kondisi awalnya bersebelahan kemudian
dirubah menjadi atas bawah, karena pada
halaman untama website masih ada ruang
kosong yang bisa digunakan untuk
memperbesar gambar dan pengguna bisa
memahami apa isi atau keterangan pada
gambar.
4.5. Evaluasi Hasil Rekomendasi
Dari hasil rekomendasi yang diberikan
kemudian dipetakan pada 20 atribut dimensi eGvQual permasalahan awal yang ditentukan
dengan pihak Kominfo Kota Probolinggo.
Pemetaan evaluasi hasil rekomendasi dilakukan
untuk mengetahui seberapa berpengaruh 8
rekomendasi yang telah diberikan pada 20
atribut awal untuk memenuhi tingkat harapan
pengguna.
Dari pemetaan evaluasi hasil rekomendasi
dapat ditemukan bahwa rekomendasi yang
paling banyak memenuhi atribut dimensi hasil
kesepakatan dengan pihak Kominfo Kota
Probolinggo adalah rekomendasi yang
diberikan pada atribut kemampuan untuk
penyesuaian (KP06), informasi dan isu-isu yang

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

diperbarui secara teratur (IT07), peta situs
(KP03), dan kecocokan sistem browser (DK04)
yang memenui 4 atribut dimensi hasil
kesepakatan dengan pihak Kominfo Kota
Probolinggo. Sedangkan rekomendasi yang
paling sedikit memenuhi atribut dimensi hasil
kesepakatan dengan pihak Kominfo Kota
Probolingo adalah rekomendasi yang diberikan
pada atribut struktur website (KP01), format
respon yang memadai (FF01), dan grafis (IT06)
yang memenui 2 atribut dimensi hasil
kesepakatan dengan pihak Kominfo Kota
Probolinggo.
5. KESIMPULAN
Dari hasil pengumpulan data dan analisis
data pada bab sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari ke-6 dimensi yang mencakup 47 atribut
e-GovQual, maka terdapat 4 dimensi dan 20
atribut yang telah disepakati dengan pihak
Dinas Komunikasi dan Informatika (PPID)
Kota Probolinggo dan sesuai dengan situasi
dan kondisi website e-Government PPID
Kota Probolinggo. Pada hasil analisis yang
dilakukan bahwa terdapat 2 atribut yaitu
kemampuan untuk penyesuaian
dan
informasi dan isu-isu yang diperbarui secara
teratur yang memiliki harapan cukup tinggi
dan kinerja pada website kurang begitu
memuaskan pengguna.
2. Tingkat kesesuaian pelanggan dikatagorikan
dengan diagram kartesius Importance
Performance Analysis yaitu:
a. Kuadran 1 (prioritas utama): kemampuan
untuk penyesuaian (KP06) dan informasi
dan isu-isu yang diperbarui secara teratur
(IT07),
b. Kuadran 2 (pertahankan prestasi): fungsi
pencarian yang disesuaikan (KP02),
pengiriman pelayanan tepat waktu
(DK02), kecepatan dalam membuat
transaksi (DK05), ukuran halaman
website (IT01), akurasi dan keringkasan
data dan informasi (IT02), informasi harus
jelas dan dimengerti (IT03), semua link
harus bekerja (IT04), gambar harus dalam
warna (IT05) dan kelengkapan data dan
informsi (IT08),
c. Kuadran 3 (prioritas rendah): struktur
website (KP01), peta situs (KP03),
konfigurasi link dengan mesin pencari
(KP04), format respon yang memadai
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

116

(FF01), kecocokan sistem browser
(DK04) dan grafis (IT06),
d. Kuadran 4 (berlebihan): alamat website
yang mudah di ingat (KP05), kemampuan
untuk melakukan layanan yang dijanjikan
secara akurat (DK01) dan website harus
terjangkau bagi pengguna (DK03).
3. Rekomendasi utama diberikan kepada 2
atribut yang berada pada kuadran 1. Kedua
atribut tersebut adalah kemampuan untuk
penyesuaian (KP06) dan informasi dan isuisu yang diperbarui secara teratur (IT07).
Rekomendasi tiap atribut bersumber pada
literatur dan standar kajian ilmiah
pengembangan website e-Government.
6. DAFTAR PUSTAKA
BINUS UNIVERSITY, 2014. UJI VALIDITAS
DAN
REABILITAS.
[Online]
[Diakses 12 April 2016].
Bio Pemerintahan Pemerintah Provinsi Bali,
2012.
E-Government
Dalam
Transparasi
Sistem
Pemerintahan
Modern.
[Online]
tersedia
di:

[Diakses 7 Maret 2016].
Fuad, Achmad. 2013. PENILAIAN KUALITAS
LAYANAN
E-GOVERNMENT
DENGAN
MENGGUNAKAN
DIMENSI E-GOVQUAL (STUDI
KASUS PEMERINTAH PROVINSI
JAWA TIMUR). Surabaya : Institut
Teknologi Sepuluh November (ITS).
Indrajit, Richardus Eko. 1999. TEKNIK
ANALISA GAP PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI INFORMASI. Jakarta :
Renaissance Research Center.
Nieslen, Jakob dan Mack, Robert L. 1994.
Usability Inspection Methods. Wiley.
Kumalaningsih, Sri. 2012. METODOLOGI
PENELITIAN : Kupas Tuntas Cara
Mencapai Tujuan. Malang : Universitas
Brawijaya Press (UB Press).
Layne, K. dan Lee, J. 2001. Developing fully
functional E-Government: A four stage
model.
Government
Information
Quarterly, pp. 122-136.
Lehemetz Hannes. 2012. Quality Assessment of

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

Estonian e-Government Services. Tartu
: FACULTY OF MATHEMATICS
AND
COMPUTER
SCIENE
INSTITUTE
OF
COMPUTER
SCIENE.
Papadomichelaki, Xenia., Mentzas, Greogoris.
2011. E-GovQual : A Multiple-Item
Scale For Assessing e-Government
Services Quality. Athens, Greece :
National Technical University of
Athens.
Phadermrod, Boonyarat., Crowder M. Richard.,
Wills B. Gary. 2016. ImportancePerformance Analysis based SWOT
analysis. United Kingdom, University if
Southamption
Rasyad,
Rasdihan.
2003.
METODE
STATISTIK DESKRIPTIF UNTUK
UMUM. Jakarta: Grasindo.
Republik Indonesia. 2015. PERATURAN
MENTERI KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
REPUBLIK
Indonesia NOMOR 22 TAHUN 2015
TENTANG RENCANA STRATEGIS
KEMENTERIAN
KOMUNIKASI
DAN
INFORMATIKA
TAHUN
2015—2019. Menteri Hukum Dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia.
Jakarta.
Situs Resmi Pemerintah Kota Probolinggo,
2013. Aparatur Kepegawaian. [Online]
tersedia
di:

[diakses
20
Februari 2016].
Tidwell, Jenifer. Designing Interfaces .
California : O'Reilly, 2006.
Walikota Probolinggo. 2013. PERATURAN
WALIKOTA
PROBOLINGGO
NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS
ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH
KOTA
PROBOLINGGO.
Walikota
Probolinggo. Probolinggo.
Yamane, Taro. 1967. Statistics, An Introductory
Analysis. New York: Harper and Row.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

117

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25