FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK ETANOLIK BUAH MENGKUDU MENGGUNAKAN VARIASI KOMPOSISI SUMBER ASAM Effervescent tablet formulation from ethanolic estract of mengkudu fruit by vari- ations of acid source composition

  

FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK ETANOLIK BUAH MENGKUDU

MENGGUNAKAN VARIASI KOMPOSISI SUMBER ASAM

Effervescent tablet formulation from ethanolic estract of mengkudu fruit by vari-

ations of acid source composition

  

Rezania Panatta, Triana Hertiani, Mufrod

  Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Jl Sekip Utara, Yogyakarta 55281 e-mail: hadna3ana@yahoo.com

  

ABSTRAK

Buah mengkudu telah dipergunakan secara luas sebagai imunomodulator. Bau dan rasa khas yang kurang

menyenangkan mendorong dilakukannya penelitian untuk membuat sediaan tablet effervescent ekstrak buah

mengkudu. Salah satu komponen penting dalam pembuatan tablet effervescent adalah sumber asam. Peneli-

tian ini bertujuan untuk melakukan optimasi komposisi asam sitrat dan asam tartrat dalam formulasi tablet

effervescent ekstrak etanolik buah mengkudu yang dilakukan dengan menggunakan metode Simplex Lattice

Design. Ekstrak mengkudu dimaserasi menggunakan etanol 40%. Tablet effervescent dibuat dalam 5 (lima)

formula yang berbeda menggunakan metode peleburan pada suhu 50˚C selama 1 jam. Granul diuji sifat fisik

(waktu alir, kompaktibilitas, pengetapan, sudut diam, densitas) dan kemudian dikempa. Tablet effervescent

diuji sifat fisik (keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu larut). Hasil dianalisis secara statis-

tik menggunakan ANOVA satu jalan, Scheffe dan Kruskal Wallis. Ekstrak, granul dan tablet dievaluasi secara

kualitatif profil KLTnya. Uji akseptabilitas dilakukan dengan menggunakan 30 responden. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa perbedaan komposisi asam sitrat dan asam tartrat tidak hanya mempengaruhi sifat fisik

granul dan tablet tetapi juga mempengaruhi akseptabilitas tablet. Semakin banyak asam sitrat dapat memper-

lama waktu larut sedangkan, semakin banyak asam tartrat dapat memperbaiki keseragaman bobot, menurun-

kan kekerasan dan menaikkan kerapuhan tablet. Uji tanggap rasa menunjukkan formula 2 (asam sitrat 40%:

asam tartrat 60%) dipilih oleh 90% responden sebagai formula terbaik. Komposisi optimum yang diperoleh

dari hasil perhitungan adalah perbandingan asam sitrat 37 dan asam tartrat 63.

  Kata kunci: Morinda citrifolia L., tablet effervescent, asam sitrat, asam tartrat.

  

ABSTRACT

Mengkudu has been widely used as immunomodulator. Its unpleasant taste and smell characteristics has urged

a research to formulate effervescent tablet of Mengkudu extract. One important component in formulating ef-

fervescent tablet is the acid source. Aim of this research was to optimize the proportion of citric acid and tartaric

acid in effervescent tablet formulation by using Simplex Lattice Design method. Extract was yielded by mac-

eration technique with ethanol 40%. Effervescent tablets were produced in five (5) different formulas, by fusion

method at 50°C for 1h. Granule masses were evaluated for flowing time, tapping index, density and compactibility

characteristics, while the tablets were tested for the weight uniformity, hardness, friability and disintegration

time. Data were analyzed with one way ANOVA, Scheffe method and Kruskall-Walliss with significance level 95%.

  

The TLC profiles of extract, granules and tablets yielded were evaluated qualitatively. The tablet acceptability

was tested among 30 respondents. The result showed that different composition of citric acid and tartaric acid

in formulation has not only influenced the physical characteristics of granules and tablets but also influenced the

tablet acceptability. Increased portion of citric acid showed longer time of tablet disintegration, while increased

  Volume 4, No. 1, Agustus 2011

  Volume 4, No. 1, Agustus 2011

  49 FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK ETANOLIK BUAH MENGKUDU MENGGUNAKAN VARIASI KOMPOSISI SUMBER ASAM

  Effervescent tablet formulation from ethanolic estract of mengkudu fruit by variations of acid source composition

portion of tartaric acid improved the tablet weight uniformity, reduced the hardness, and increase the friability.

  

Formula 2 (citric acid 40%: tartaric acid 60%) was chosen by 90% respondents as the best formula. The calcula-

tion revealed formula having composition of citric acid 37 and tartaric acid 63 as the optimum formula.

  Key words: Morinda citrifolia L., effervescent tablet, citric acid, tartaric acid.

  PENDAHULUAN

  Mengkudu (Morinda citrifolia L.) telah di- gunakan secara luas oleh masyarakat untuk mencegah masuk angin (Wijayakusuma dkk., 1992). Buah yang juga dikenal sebagai buah Noni ini telah digunakan untuk pengobatan sela- ma lebih dari 2000 tahun dan dilaporkan mem- punyai efek meningkatkan sistem imun (Wang dkk., 2002). Blanco dkk., (2006) menyatakan bahwa secara in vitro, buah mengkudu mempu- nyai aktivitas sebagai antibiotik, anti kanker dan antioksidan.

  Penggunaan buah mengkudu secara tra- disional umumnya dengan cara dijus. Hanya saja cara ini kurang disukai karena selain kurang praktis, bau dan rasanya tidak enak. Disisi lain, tablet effervescent diketahui merupakan bentuk sediaan yang menarik, praktis dan memiliki rasa yang enak dan segar.

  Hasil analisis komponen asam lemak yang dilakukan oleh Antara dkk. (2001) menunjukkan bahwa buah dengan tingkat kematangan yang berbeda mengandung asam lemak yang ber- beda pula. Kandungan asam lemak kaprilat dan kaproat terendah, masing-masing 0,022% dan 0,008%, terdapat pada buah yang masih mentah, kemudian meningkat pada buah matang (lunak) berturut-turut 0,184% dan 0,457%. Pemilihan

  buah yang tidak terlalu matang diharapkan da- pat mengurangi kandungan asam lemak yang terikutkan.

  Beberapa senyawa aktif telah diidentifikasi dari buah mengkudu diantaranya proxeronin dan proxeroninase (Sjabana dan Bahalwan, 2002). Xe-

  ronin adalah alkaloid yang dapat meningkatkan aktivitas enzim dan struktur protein serta men- ingkatkan kekebalan tubuh (Wang dkk., 2002).

  Selain itu Wang dkk. (2002) menyebutkan bahwa buah mengkudu mengandung terpenoid, flavon glikosida dan rutin. Kandungan buah mengkudu yang tersari dalam etanol 48% antara lain adalah alkaloid dalam bentuk garam basa kuartener dan amin teroksidasi, glikosida saponin, tanin, karbo- hidrat dan glikosida antrakinon (Sulistyaningsih, 2002). Penggunaan larutan penyari etanol 40% pada penelitian ini diharapkan dapat mengu- rangi kandungan asam lemak yang terikutkan tanpa mengurangi aktivitas ekstrak, sekaligus memperbaiki sifat fisik tablet effervescent yang dihasilkan. Hal ini sesuai hasil formulasi tab-

  let effervescent menggunakan variasi komposisi

  pemanis sebagaimana dikemukakan oleh Galih dkk., (2011). Pada penelitian tersebut, sebagian besar responden menyatakan bahwa bau khas mengkudu tablet effervescent yang dihasilkan dari ekstrak etanol 40% buah mengkudu tidak tercium lagi (Galih dkk., 2011).

  Mengingat bahwa tablet effervescent yang baik sangat dipengaruhi oleh komposisi asam dan basa yang tepat untuk mempengaruhi ban- yaknya gas karbondioksida yang terbentuk, pe- nelitian untuk mencari komposisi tersebut perlu Volume 4, No. 1, Agustus 2011 Rezania Panatta, Triana Hertiani, Mufrod

  dilakukan. Asam sitrat dan asam tartrat biasa di- gunakan dalam tablet effervescent sebagai sum- ber asam sedangkan natrium bikarbonat seba- gai sumber basa. Apabila hanya menggunakan asam tartrat sebagai asam tunggal, granul yang dihasilkan akan mudah kehilangan kekuatan- nya dan akan menggumpal. Bila asam sitrat saja akan menghasilkan campuran lekat dan sukar menjadi granul (Ansel dkk., 1999). Kelarutan asam tartrat lebih tinggi dibanding dengan asam sitrat dan juga lebih higroskopis. Selain itu asam tartrat memiliki sifat keasaman yang lebih kuat (Mohrle, 1980). Juniawan (2004) menyatakan bahwa semakin banyak jumlah asam sitrat akan menurunkan kekerasan, menaikkan kerapuhan dan menurunkan waktu larut tablet efferves-

  cent ekstrak kencur. Berdasarkan pertimbangan

  tersebut, untuk memperoleh tablet effervescent ekstrak etanolik 40% buah mengkudu yang me- menuhi persyaratan perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui komposisi optimal asam si- trat dan asam tartrat dalam formula tablet hisap ekstrak etanolik 40% buah mengkudu. Optimasi komposisi sumber asam dalam hal ini asam si- trat dan asam tartrat dilakukan dengan menggu- nakan metode Simplex Lattice Design.

  METODE PENELITIAN Bahan

  Buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dikumpulkan dari daerah Mangkuyudan, Yogyakarta pada bulan Maret tahun 2008; etanol 40%; laktosa; asam sitrat; asam tartrat; natrium bikarbonat; aspartame; PEG 4000; akuades (Laboratorium Teknologi Farmasi, Fakultas Farmasi UGM); plat KLT silika gel 60

  F 254 precoated (Merck, Jerman); n-butanol, asam asetat, n-heksan, etilasetat, amoniak (p.a.,

  Merck, Jerman); pereaksi semprot: anisaldehid asam sulfat, Dragendorff, NaNO 2 dan AlCl 3 (Laboratorium Fitokimia, Fakultas Farmasi UGM).

  Alat

  Mesin penyerbuk; alat-alat gelas; seperang- kat alat uji daya lekat; viscotester VT-04 (Rion Co, Ltd) dengan rotor nomor 1 dan 2; lampu UV 254 nm dan 366 nm; seperangkat alat uji sudut diam (Erweka GT); stopwatch digital; hardness tester, pengukur waktu alir (Erweka GT); friabilator (Erweka TA-20); alat uji pengetapan (Erweka SVM 22); mesin penghisap debu, lemari penger- ing, ayakan nomor 20 dan 30 mesh, mesin cetak tablet single punch (Korsch, Berlin Jerman), dan alat pengukur kelembaban ruang.

  Cara kerja Identifikasi buah mengkudu dan pembuatan ekstrak

  Buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) yang digunakan dalam penelitian diidentifikasi di ba- gian Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Univer- sitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Buah mengkudu dipilih yang masih segar dan setengah matang dengan bobot rata-rata 100 gram. Buah meng- kudu ini disortasi basah kemudian dicuci bersih dan ditiriskan. Buah mengkudu yang sudah dicu- ci diiris dengan ketebalan 3-4 mm dan dikering- kan dengan oven pada suhu 50°C hingga kering. Simplisia kering diserbuk dengan menggunakan mesin penyerbuk.

  Ekstrak buah mengkudu

  Pembuatan ekstrak mengkudu dilakukan dengan merendam serbuk buah mengkudu da-

  Volume 4, No. 1, Agustus 2011

  60

  Uji akseptabilitas tablet effervescent

  Berat tablet effervescent yang dibuat adalah 4000 mg. Tablet yang diperoleh diuji keseraga- man bobotnya, kekerasan tablet, kerapuhan, dan waktu larutnya.

  Granul yang diperoleh diukur waktu alir, sudut diam, indeks tap, densitas massa, dan uji kompaktibilitas. Granul dikempa dengan mesin tablet single punch dengan punch atas dan punch bawahnya disesuaikan dengan sifat fisik granul tiap formula. Semua pekerjaan untuk pembuatan tablet effervescent dilakukan di dalam ruangan dengan kelembaban relatif 40%.

  Ekstrak kental dicampur dengan lakto- sa sehingga terbentuk granul basah, kemudian diayak menggunakan ayakan nomor 20 mesh dan dikeringkan dalam lemari pengering atau oven pada suhu 50°C selama 24 jam. Granul ke- ring diayak menggunakan ayakan nomor 30. Asam sitrat, asam tartrat dan natrium bikarbo- nat dilebur selama 1 jam pada suhu 50°C hingga terbentuk massa sepeti spons. Asam basa diayak dengan ayakan nomor 30. Granul kering ekstrak dan granul effervescent dicampur homogen lalu ditambahkan aspartam dan PEG 4000. Bahan- bahan tersebut dicampur dengan menggunakan mixer selama 5 menit agar tercampur homogen.

  Pembuatan tablet effervescent

  Formula 1 = perbandingan asam sitrat-asam tartrat 25% : 75% Formula 2 = perbandingan asam sitrat-asam tartrat 40% : 60% Formula 3 = perbandingan asam sitrat-asam tartrat 50% : 50% Formula 4 = asam sitrat 100% Formula 5 = asam tartrat 100%

  80 Berat tablet (mg) 4000 4000 4000 4000 4000 Keterangan :

  80

  80

  80

  80

  60 Laktosa (mg) 1460 1460 1460 1460 1460 PEG 4000 (mg)

  60

  51 FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK ETANOLIK BUAH MENGKUDU MENGGUNAKAN VARIASI KOMPOSISI SUMBER ASAM

  60

  60

  5 Ekstrak (mg) 570 570 570 570 570 Asam sitrat (mg) 198 320 404 852 - Asam tartrat (mg) 654 532 448 - 852 Natrium bikarbonat (mg) 978 978 978 978 978 Aspartam (mg)

  4

  3

  2

  1

  

Tabel I. Formulasi tablet effervescent ekstrak etanolik 40% buah mengkudu dengan variasi kadar asam sitrat dan

asam tartrat Komponen formula

  Formulasi tablet yang dibuat seperti ter- cantum pada Tabel I.

  Formulasi tablet effervescent ektrak etanolik buah mengkudu

  viscotester elektrik dan diuji daya lekatnya, serta susut pengeringan (Ditjen POM, 2000).

  lam etanol 40% selama 5 hari di tempat yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung. Supernatan kemudian diuapkan dengan pengu- rangan tekanan sehingga diperoleh ekstrak ken- tal. Ekstrak yang diperoleh diukur rendemennya, diamati secara organoleptik meliputi warna, bau dan rasanya, diuji kekentalannya menggunakan

  Effervescent tablet formulation from ethanolic estract of mengkudu fruit by variations of acid source composition

  Uji akseptabilitas dilakukan dengan mem- berikan lima tablet effervescent dengan variasi Volume 4, No. 1, Agustus 2011 Rezania Panatta, Triana Hertiani, Mufrod

  kadar asam sitrat dan asam tartrat pada 30 re- sponden. Selain itu juga diberikan kuisioner atau angket untuk menilai rasa dan penampilan dari tablet effervescent yang dibuat. Sebelum menilai rasa dari larutan effervescent responden diberi waktu untuk menetralkan rasa pada mulut deng- an air putih.

  Profil Kromatografi Lapis Tipis ekstrak, granul dan tablet effervescent

  Ekstrak, granul dan tablet effervescent ke- lima formula masing-masing dilarutkan dalam etanol 40% dan disaring menggunakan kertas penyaring. Larutan ekstrak, granul dan tablet ditotolkan pada silika gel F 254. Fase gerak yang digunakan adalah n-butanol-asam asetat-air (4:1:5, v/v, fase atas) dan n-heksan etil asetat (3:1, v/v). Pendeteksian dilakukan dengan uap amoniak dan pereaksi semprot anisaldehid asam sulfat, AlCl 3,

  Dragendorff dan NaNO 2 .

  Analisis

  Data yang diperoleh dari uji organoleptis ekstrak digambarkan secara deskriptif, data uji sifat fisik granul dan tablet dibandingkan dengan persyaratan dari Farmakope Indonesia dan dari pustaka lain yang diakui.

  Data uji fisik diuji normalitasnya meng- gunakan uji Kolmogorov-Smirnov kemudian dianalisis dengan metode analisis ANOVA satu jalan, uji Scheffe dan Kruskall-Walis dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil uji akseptabilitas dinya- takan dengan scoring 0-5 untuk masing-masing jawaban dan dijumlahkan untuk memperoleh nilai total untuk masing-masing formula.

  Penentuan komposisi optimum dilakukan dengan menggunakan persamaa SLD yang diperoleh dari rumus sbb:

  Y = a(A) + b(B) + ab (A)(B) (Bolton, 1997)

  Dimana Y= respon hasil uji, A = komposisi sukro- sa, B = komposisi aspartam, dengan A+B = 1, a,b, dan ab = koefisien yang diperoleh dari hasil per- cobaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Rendemen ekstrak kental mengkudu di- bandingkan terhadap buah segar adalah sebesar 1,14%. Menurut Thomas (2001), penggunaan buah mengkudu secara empiris untuk mening- katkan daya tahan tubuh guna mencegah masuk angin dan flu adalah 1 buah megkudu setiap hari dengan bobot rata-rata buah mengkudu 100 gram atau 1,14 gram. Kadar ekstrak untuk 1 ta- blet dibuat menjadi 570 mg, sehingga pengguna- an tablet effervescent adalah 2 x sehari 1 tablet.

  Hasil uji sifat fisik granul sebagaimana tercantum pada Tabel 2 menunjukkan semua formula menghasilkan granul dengan waktu alir baik yaitu < 10 detik/100 gram (Wadke dan Jacobson, 1980). Penambahan jumlah asam sitrat dan asam tartrat yang bervariasi menimbulkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) terhadap waktu alir granul. Granul yang mempunyai kadar asam tartrat semakin besar menyebabkan waktu alir semakin cepat. Sebaliknya, jumlah asam sitrat yang semakin besar menyebabkan granul lebih sulit mengalir.

  Volume 4, No. 1, Agustus 2011

  53 FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK ETANOLIK BUAH MENGKUDU MENGGUNAKAN VARIASI KOMPOSISI SUMBER ASAM

  Effervescent tablet formulation from ethanolic estract of mengkudu fruit by variations of acid source composition Tabel 2. Hasil uji sifat fisik granul ekstrak etanol buah mengkudu

  

Sifat fisik granul Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula 5

Waktu alir (detik) 3,7±0,47 4,1±0,6 4,22±0,23 5,84±1,44 3,3±0,16 Sudut diam (dera- jat)

  39,1±0,9 38,6±0,77 38,9±0,62 37,06±1,29 37,96±0,65 Indeks tap (%) 5,8±1,3 6,0±0,71 7,0±0,7 8,4±1,14 5,4±0,55

Densitas (g/ml) 0,664±0,017 0,617±0,005 0,582±0,004 0,535±0,008 0,693±0,010

Kompaktibilitas Punch atas 8(kg)

  2,4±0,35 2,3±0,23 2,3±0,21 3,4±0,23 2,5±0,23 Kompaktibilitas Punch atas 9(kg)

  2,3±0,52 3,0±0,08 3,5±0,41 3,8±0,34 2,6±0,43 Ko m p a k t i b i l i t a s Punch atas10(kg)

  5,6±0,28 5,9±0,34 6,1±0,30 5,5±0,34 3,1±0,32 Keterangan : Formula 1 = perbandingan asam sitrat-asam tartrat 25% : 75%

  Formula 2 = perbandingan asam sitrat-asam tartrat 40% : 60% Formula 3 = perbandingan asam sitrat-asam tartrat 50% : 50% Formula 4 = asam sitrat 100% Formula 5 = asam tartrat 100%

  Variasi komposisi asam sitrat dan asam tartrat mempengaruhi nilai indeks pengetapan. Granul dengan kandungan asam tartrat lebih banyak dibandingkan asam sitrat, mempunyai densitas massa lebih besar daripada granul dengan jumlah asam sitrat lebih banyak. Hal tersebut mengakibatkan granul mempunyai keteraturan yang baik dan tidak memerlukan waktu yang banyak untuk menata diri, akibatnya granul lebih cepat dan lebih mudah mengalir.

  Perbedaan proporsi asam sitrat dan asam tartrat menimbulkan perbedaan yang signifikan (p>0,05) pada densitas massa granul dan kompaktibilitas granul. Asam tartrat bersifat lebih higroskopis daripada asam sitrat (Mohrle, 1980) sehingga granul yang hanya menggunakan asam tartrat sebagai sumber asamnya bersifat lembab dan menyebabkan tablet yang dihasilkan mempunyai kompaktibilitas yang paling kecil dibandingkan dengan formula lainnya.

  Hasil pengujian keseragaman bobot tablet seperti tercantum pada Tabel 3 menunjukkan tidak ada dua tablet yang menyimpang 5% atau tidak ada satu tablet pun yang menyimpang 10% dari bobot rata-rata. Hal tersebut menunjukkan bahwa semua formula menghasilkan tablet yang memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia III (1979). Walaupun semua formula menghasilkan tablet dengan kekerasan yang baik menurut Par- rott (1971) yaitu berada pada rentang 4-8 kg, tetapi terlihat bahwa perbedaan proporsi asam sitrat dan asam tartrat berpengaruh terhadap kekerasan tablet. Hal ini dipengaruhi oleh kom- paktibilitas granul dimana terlihat bahwa formu- la 3 menghasilkan granul dengan kompaktibili- tas besar sedangkan granul formula 5 memiliki kompaktibilitas yang kecil. Rezania Panatta, Triana Hertiani, Mufrod

Tabel 3. Hasil uji sifat fisik tablet effervescent ekstrak mengkudu

  

Sifat fisik tablet Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula 5

Bobot tablet (g) 4,00±0,05 3,98±0,08 3,93±0,09 3,96±0,09 3,96±0,04

CV keseragaman bo- 1,25 2,0 2,3 2,3 1,0 bot (%)

Kekerasan (kg) 4,7±0,21 4,9±0,69 6,1±0,48 5,6±0,33 4,4±0,39

Kerapuhan (%) 0,69±0,04 0,22±0,07 0,32±0,08 0,33±0,10 1,12±0,21

Waktu larut (detik) 107,4±4,67 114,6±3,65 194,4±4,04 872,8±3,35 345±3,67

  Keterangan : Formula 1 = perbandingan asam sitrat-asam tartrat 25% : 75% Formula 2 = perbandingan asam sitrat-asam tartrat 40% : 60% Formula 3 = perbandingan asam sitrat-asam tartrat 50% : 50% Formula 4 = asam sitrat 100%

  Formula 5 = asam tartrat 100%

  2 menit. Kombinasi asam sitrat dan asam tartrat Ditinjau dari kerapuhan tablet, formula 5 terlihat memperbaiki waktu larut tablet effer- tidak memenuhi persyaratan kerapuhan yang vescent yang dihasilkan. baik yaitu antara 0,5-1% (Fonner dkk., 1981).

  Hal ini sesuai dengan data yang dilaporkan oleh Hasil Kromatografi Lapis Tipis seperti te- rangkum pada Tabel 4 dan Tabel 5 menunjukkan

  Juniawan (2004) bahwa penambahan asam tar- bahwa ekstrak buah mengkudu positif mengand- trat dapat meningkatkan kerapuhan tablet effer- vescent ekstrak kencur, sedangkan asam sitrat ung terpenoid, flavonoid dan alkaloid. Data kro- matogram tersebut menunjukkan bahwa secara dapat menurunkan tingkat kerapuhan tablet. kualitatif tidak terlihat adanya pengaruh formu-

  Waktu larut formula 3-5, tidak memenuhi per- lasi terhadap kandungan kimia ekstrak. syaratan waktu larut tablet effervescent yang baik menurut Mohrle (1980) yaitu kurang dari

  Fase gerak: n-heksana–etil Tabel 4. Data Kromatografi Lapis Tipis Deteksi alkaloid (Fase diam: silika gel F 254, asetat (3:1 v/v)) Bahan hRf UV 254 UV 366 Tampak Analisis Ekstrak

  10 Meredam biru kehijauan oranye Alkaloid Granul

  10 Meredam biru kehijauan oranye Alkaloid Tablet formula I

  9 Meredam biru kehijauan oranye Alkaloid Tablet formula II

  10 Meredam biru kehijauan oranye Alkaloid Tablet formula III

  10 Meredam biru kehijauan oranye Alkaloid Tablet formula IV

  10 Meredam biru kehijauan oranye Alkaloid Tablet formula V

  10 Meredam biru kehijauan Oranye Alkaloid , Fase Tabel 5. Data Kromatografi Lapis Tipis Hasil Deteksi Terpenoid dan Flavonoid (Fase diam: silika gel F 254 gerak: n-butanol-asam asetat-air (4:1:5 v/v) fase atas)

  Volume 4, No. 1, Agustus 2011

  Volume 4, No. 1, Agustus 2011

  Tablet for- mula V 30 meredam - - - 41 meredam - biru ungu terpenoid 47 meredam ungu Kuning flavonoid 75 meredam biru kehijauan Coklat - Keterangan:

  = R 1 + R 2 + R 3 + R 4 + R 5 R 1 (CV keseragaman bobot)=((X-X min )/ (X max -X min )) x 0,1; X min = 5%; X max = 0% R 2 (kekerasan tablet) = ((X-X min ) / (X max -X min )) x

  Pemilihan formula optimum didasarkan pada hasil perhitungan respon total yang meru- pakan hasil penjumlahan dari respon-respon si- fat fisik tablet sbb: R total

  (2011). Pada penelitian tersebut, sebagian besar responden menyatakan bahwa pada tablet yang dihasilkan tidak lagi tercium bau khas mengku- du. Perbedaan ini antara lain dapat disebabkan oleh perbedaan komposisi pemanis dan natrium bikarbonat yang digunakan.

  blet effervescent ekstrak etanol 40% buah meng- kudu sebagaimana dilaporkan oleh Galih dkk.

  bagian besar responden (66,67%). Hal tersebut bertentangan dengan hasil uji akseptabilitas ta-

  fervescent masih dianggap kurang enak oleh se-

  Hasil uji akseptabilitas tablet menunjukkan bahwa formula 2 (asam sitrat 40%, asam tartrat 60%) merupakan formula yang paling disukai oleh 90% responden. Hal ini kemungkinan di- pengaruhi oleh penampilan fisik tablet formula 2 yang dianggap menarik oleh 43,44% respon- den, larutan yang menarik (50% responden), rasa larutan enak (83,33% responden), dan bau khas mengkudu yang tidak tercium sama sekali (83,33% responden), hanya saja bau larutan ef-

  Flavonoid dianalisis dengan pereaksi semprot AlCl 3 sedangkan terpenoid dengan anisaldehid asam sulfat

  Tablet for- mula IV 30 meredam - - - 41 meredam - biru ungu terpenoid 48 meredam ungu Kuning flavonoid 77 meredam biru kehijauan Coklat -

  55 FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK ETANOLIK BUAH MENGKUDU MENGGUNAKAN VARIASI KOMPOSISI SUMBER ASAM

  40 Meredam - biru ungu terpenoid 48 meredam ungu Kuning flavonoid 73 meredam biru kehijauan Coklat -

  Tablet for- mula III 29 meredam - - -

  Tablet for- mula II 30 meredam - - - 40 meredam - biru ungu terpenoid 48 meredam ungu Kuning flavonoid 73 meredam biru kehijauan Coklat -

  Tablet for- mula I 29 meredam - - - 40 meredam - biru ungu terpenoid 48 meredam ungu Kuning flavonoid 75 meredam biru kehijauan Coklat -

  29 Meredam - - - 41 meredam - biru ungu terpenoid 48 meredam ungu Kuning flavonoid 75 meredam biru kehijauan Coklat -

  Granul

  30 meredam - - - 42 meredam - biru ungu terpenoid 48 meredam ungu Kuning Flavonoid 75 meredam biru kehijauan Coklat -

  48 meredam ungu Kuning flavonoid Ekstrak

  Effervescent tablet formulation from ethanolic estract of mengkudu fruit by variations of acid source composition Bahan hRf UV 254 UV 366 Sinar tampak set- elah penyemprotan Analisis Rutin

  0,1; X min = 4; X max = 6 R 3 = kerapuhan tablet = ((X-X min ) / (X max -X min )) x Rezania Panatta, Triana Hertiani, Mufrod

  0,1; X = 1%; X = 0% kerapuhan. Hasil uji tanggap rasa menunjukkan min max R = waktu hancur tablet =((X-X ) / (X -X )) x bahwa formula 2 (asam sitrat 40%, asam tartrat 4 min max min 0,35; X =120’’; X = 60’’ 60%) merupakan formula yang paling disukai min max R = akseptabilitas = ((X-X ) / (X -X )) x 0,35; oleh responden. Hal tersebut didukung pula 5 min max min X = 250; X = 850 oleh hasil perhitungan formula optimum dimana min max

  Harga X merupakan respon yang didapat diperoleh komposisi asam sitrat 37% dan asam dari hasil perhitungan dengan persamaan SLD, tartrat 63% sebagai formula terbaik. X adalah respon minimal yang diinginkan dan min

  UCAPAN TERIMAKASIH X sebagai respon maksimal yang diinginkan. max

  Penulis mengucapkan terimakasih yang Pembobotan masing-masing respon didasar- sebesar-besarnya kepada Bp. Joko Santosa, M.Si. kan pada sifat fisik yang diinginkan. Mengingat

  (Fakutas Farmasi UGM) yang telah mengidenti- sifat fisik berupa waktu larut dan akseptabilitas fikasi sampel uji buah mengkudu. Makalah ini merupakan komponen yang penting pada formu- merupakan bagian dari penelitian skripsi Reza- lasi tablet effervescent, maka keduanya diberi nia Panatta dengan pembimbing: Dr.rer.nat. Tri- pembobotan paling besar. Selain itu pengaruh ana Hertiani, M.Si., Apt dan Drs. Mufrod, SU., Apt. perubahan komposisi sumber asam terhadap kedua sifat tersebut cukup besar. Formula opti-

DAFTAR PUSTAKA

  mum terpilih ditentukan dengan melihat harga Ansel, HC., Popovich NG., and Allen LV. 1999. respon total tertinggi. Dari perhitungan di atas

  Pharmaceutical Dosage Forms and Drug De-

  diperoleh formula optimum pada perbandingan th

  livery Systems, 7 Ed., 227, Lippincott Wil-

  asam sitrat 37%: asam tartrat 63% dengan nilai liams and Wilkins, Philadelpia. 0,309804. Nilai tersebut masih jauh dari respon

  Antara, NT., Pohan HG., dan Subagja. 2001. Pen- total maksimal yaitu 1, kemungkinan disebab- garuh Tingkat Kematangan dan Proses kan oleh hasil uji akseptabilitas tablet dan waktu Terhadap Karakteristik Sari Buah Meng- larut yang masih jauh dari respon maksimal. kudu. Warta IHP/J. of Agro-Based Industry 18(1-2): 25-31.

  KESIMPULAN

  Blanco YC., Vaillant F., Perez AM., Reynes M., Bril- Variasi kadar asam sitrat dan asam tartrat louet JM. and Brat P. 2006. The Noni Fruit berpengaruh terhadap sifat fisik granul dan sifat

  (Morinda citrifolia L.): A Review of Agricul- fisik tablet effervescent ekstrak etanolik 40% tural Research, Nutritional and Therapeu- buah mengkudu. Kombinasi asam sitrat dan asam tic Properties. Journal of Food Composition tartrat dapat memperbaiki waktu larut tablet

  Analysis, 19: 645-654. effervescent. Semakin banyak asam sitrat dapat

  Bolton, S. 1997. Pharmaceutical Statistics: Prac- memperlama waktu larut tablet. Semakin banyak rd

  tical and Clinical Application, 3 Ed., 610-

  asam tartrat dapat memperbaiki keseragaman 619, Marcel Dekker Inc., New York bobot, menurunkan kekerasan dan menaikkan

  Volume 4, No. 1, Agustus 2011 FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK ETANOLIK BUAH MENGKUDU MENGGUNAKAN VARIASI KOMPOSISI SUMBER ASAM Effervescent tablet formulation from ethanolic estract of mengkudu fruit by variations of acid source composition

  Ditjen POM. 2000. Parameter Standar Umum Ek- Thomas, ANS. 2001. Tanaman Obat Tradisional I, strak Tumbuhan Obat, Cetakan pertama, 64, Kanisius, Yogyakarta.

  Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jen- Wadke HA. and Jacobson H. 1980. Preformula- deral POM, Pengawasan Obat Tradisional, tion Theory in Lieberman, H. A., Lachman, L., Jakarta

  (Eds), Pharmaceutical Dosage Forms: Tab- Fonner DE., Anderson HR., and Banker GS. 1981. lets, Vol. I, Mercel Dekker Inc., New York.

  Granulation and Tablet Characteristic in Wang MY., West BJ., Jensen CJ., Nowicki D., Chen Lieberman, H.A., Lachman, L., (Eds), Phar- S., Palu AK., and Anderson G. 2002. Morinda maceutical Dosage Forms: Tablets, 2, Marcel citrifolia (Noni): A Literature Review and

  Dekker Inc., New York. Recent Advances in Noni Research. Acta Galih P., Hertiani P., dan Mufrod. 2011. Optimasi Pharmacologica Sinica, 23(13): 1127-1141

  Komposisi Sukrosa dan Aspartam Sebagai Wijayakusuma HM., Dhalimarta S., dan Wirian Bahan Pemanis pada Formula Tablet-Effer- AS. 1992. Tanaman Berkhasiat Obat di In- vescent Ekstrak Etanolik Buah Mengkudu. donesia. Jilid 4, Jakarta.

  MOT (accepted paper) Juniawan, H. 2004. Formulasi Tablet Effervescent

  Ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) Dengan Variasi Jumlah Asam Sitrat-Asam Tartrat. Skripsi. Fakultas Farmasi Universi- tas Gadjah Mada. Yogyakarta.

  Mohrle, R. 1980. Effervescent Tablets, in Lach-

  man and Lieberman, Pharmaceutical Dos- age Forms: Tablet Volume 1, Marcell Dekker,

  Inc., New York. Parrott, EL. 1971. Pharmaceutical Technology th

  Fundamental Pharmaceutics,

  3 Ed., Burgess Publishing Company, Minneapolis. Sjabana D. dan Bahalwan RR. 2002. Khasiat dan

  Manfaat Mengkudu, Cetakan I, Penerbit Sa- lemba Medika, Jakarta.

  Sulistyaningsih, Y. 2000. Pembuatan Tablet Ek- strak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) dengan Variasi Bahan Pengisi Meng- gunakan Metode Granulasi kering. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

  Volume 4, No. 1, Agustus 2011

  57

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KEKERABATAN FILOGENETIK INTERSPESIFIK ANGGOTA GENUS Stevia BerdaSarkan Gen MaturaSe k (matk) Phylogenetic of Stevia based on Maturase K (matK) gene

0 0 9

PENGGUNAAN SALEP MINYAK ATSIRI KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI INFEKSI KULIT OLEH Staphylococcus aureus PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) The antibacterial effect of Lime peel (Citrus aurantifolia L.) essential oil o

0 0 9

EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOLIK DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D DAN MCF-7 Cytotoxic activity of Dewandaru (Eugenia uniflora L.) ethanolic extracts on T47D and MCF-7 cell lines

0 0 7

MIKROPROPAGASI JAHE (Zingiber officinale Rosc.) SEBAGAI BAHAN FITOFARMAKA POTENSIAL Micropropagation of Ginger (Zingiber officinale Rosc.) as potential material for phytopharmaca

0 2 8

STUDI UMUR SIMPAN, SUHU DAN CAHAYA TERHADAP DAYA PERKECAMBAHAN BENIH Artemisia annua L. The effect of life storage, temperature and light on seed viability of Artemisia annua L.

0 0 8

In Vitro Bioassay of n-buthanol Isolate of Acorus calamus L. on of Activi ty α-Glucosidase Efektifitas isolat n-butanol Acorus calamus L. terhadap aktivitas α-glukosidase secara in vitr

0 1 5

PENGARUH GA3 TERHADAP PRODUKSI ARTEMISININ MELALUI KULTUR PUCUK Artemisia annua L. The effect of GA3 to artemisinin content of Artemisia annua L. by in vitro culture

0 0 6

The effect of rice bran (Oryza sativa l.) extract on mice gastric mucosal wound repair induced by aspirin

0 2 7

EFEkTIVITAS ANTIBAkTERI SEDuHAN BuBuk DAuN lEGuNDI (Vitex trifolia) DAN DAuN PuluTAN (Urena lobata) SECARA IN VITRO In Vitro effectiveness of legundi (Vitex trifolia) and pulutan (urena lobata) leaves infussion as antibacterial

0 0 5

PENGARuH PEMBERIAN TEH HITAM SEBAGAI kANDIDAT TERAPHY ANTI- OBESITAS TERHADAP INSulIN lIkE GROWTH FACTOR-1 (IGF-1) SEBAGAI TARGET PENGHAMBATAN ADIPOGENESIS The effect of black tea as an antiobesity therapeutic agent candidate against IGF-1 as adypogenesis

0 0 7