Oeang Republik Indonesia Daerah (ORIDA) di Sumatera Utara 1947-1950
OEANG REPUBLIK INDONESIA DAERAH (ORIDA) DI SUMATERA UTARA 1947-1950 SKRIPSI O L E H JAN BRUANA NAINGGOLAN NIM: 110706045 DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang munculnya berbagai macam Oeang Republik Indonesia Daerah (ORIDA) di Sumatera Utarapada tahun 1947-1950. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, peneliti
menggunakan studi arsip dan studi kepustakaan (library research). Proses pelaksanaan metode ini dengan mencari, menelaah, dan mengumpulkan arsip-arsip di Gedung Arsip Nasional Jakarta, serta mencari buku-buku di berbagai
perpustakaan yang berhubungan tentang kebijakan moneter Pemerintah
Indonesia dan Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara pada masa revolusi kemerdekaan.Rencana penelitian tentang Oeang Republik Indonesia Daerah (ORIDA) ini dilakukan untuk mengetahui latar belakang pencetakan, jenis pecahan, daerah yang mencetak, serta akhir berlakunya berbagai ORIDA di Sumatera Utara. Kebijakan pencetakan uang daerah di Sumatera Utara memiliki catatan sejarah penting di masa revolusi kemerdekaan Indonesia, uang daerah berfungsi sebagai
petunjuk kedaulatan negara, motor perjuangan dalam pembiayaan perang, serta
menjaga keberlanjutan ekonomi daerah yang terisolasi akibat aksi pendudukan
dan polisionil pasukan Sekutu, NICA, dan Belanda di berbagai daerah di Indonesia. Sumatera Utara yang terdapat kota pusat pemerintahan Provinsi Sumatera (Medan dan Pematang Siantar) menjadi daerah pertama pencetakan ORIDA. Seiring dengan agresi militer yang dilancarkan Belanda, pencetakan uang dilakukan di berbagai daerah guna menunjang pembiayaan perang dankeberlanjutan perputaran ekonomi daerah. Dengan terbentuknya Pemerintahan
Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tahun 1950, dilakukan kebijakan
penyeragaman dengan pengeluaran kebijakan penarikan berbagai jenis ORIDA dan mata uang lainnya yang masih beredar.Hasil dari penelitian ini akan diketahui latarbelakang pencetakan ORIDA
di berbagai daerah di Sumatera Utara, jenis pecahan uang, daerah yang mencetak,
serta bagaimana akhir berlakunya ORIDA di Sumatera Utara. Kata kunci: ORI, Sumatera Utara, ORIDA ixKATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh proses penulisan skripsi ini dengan baik, mulai dari proses pengumpulan data, verifikasi, interpretasi, hingga penulisan. Sukacita dan damai sejahtera dari Allah Bapa Yang Maha Kuasa selalu beserta kita dalam setiap aktivitas kehidupan.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Dalam hal ini, penulis mencoba mengangkat sebuah fenomena sejarah tetang pencetakan dan pemberlakuan berbagai jenis uang daerah di Sumatera Utara.
Penulisan fenomena bersejarah itu penulis tuangkan dalam sebuah skripsi berjudul “Oeang Republik Indonesia Daerah (ORIDA) di Sumatera Utara 1947-1950”.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca untuk perbaikan skripsi ini nantinya. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini memberi manfaat bagi kita semua. Amin…
Medan, Juli 2015 Penulis Jan B. Nainggolan NIM. 110706045
i
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dan selesai tanpa bantuan, dorongan, layanan, dan semangat baik materi maupun moril dari berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1.
Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya, kepada Pembantu Dekan beserta seluruh staf pegawai Fakultas Ilmu Budaya USU.
2. Bapak Drs. Edi Sumarno, M.Hum, sebagai Ketua Departemen Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya USU yang telah banyak memberikan masukan dan motivasi kepada penulis dalam proses pencarian dan pengumpulan data- data yang penulis butuhkan, juga kepada Ibu Nurhabsyah, M.Si selaku Sekretaris Departemen Sejarah yang membantu kelancaran penyelesaian skripsi ini.
3. Seluruh staf pengajar Departemen Sejarah FIB USU yang telah memberi penulis banyak pengetahuan, pengalaman, dan pencerahan, selama penulis menjadi mahasiswa di Departemen Sejarah FIB USU. Juga kepada Bang Ampera selaku staf administrasi Departemen Sejarah yang membantu kelancaran penelitian dan kegiatan akademik penulis.
i
4. Bank Indonesia Pusat Jakarta dan Museum Bank Indonesia Jakarta, terkhusus kepada bagian kesejarahan Bank Indonesia, Mas Devid Wirawibowo. Terima kasih atas bantuan data serta masukannya kepada penulis dalam mencari data yang penulis butuhkan untuk penyelesaian skripsi ini.
5. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan T. Lukman Sinar, Perpustakaan Kota Pematang Siantar, Museum Perjuangan Kota Medan, Museum BCA Jakarta, dan Museum Negeri Sumatera Utara.
6. Kedua orang tua penulis, ayahanda J. Nainggolan dan ibunda L.
Simarmata yang dengan penuh perhatian dan kasih sayang mendukung penulis dalam mejalankan penelitian ini. Dengan dukungan moral dan moril dari kedua orang tua penulis ini lah sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.
7. Kakak dan adik-adik penulis, kakanda Lorica Devi Nainggolan, adinda Meandika Nainggolan, Reskia Sari Nainggolan, dan Juan Prihanda Nainggolan. Terima kasih atas motivasi dan perhatiannya kepada penulis dalam menempuh studi dan proses penyelesaian penulisan skripsi, juga kepada Oppung K. Saragih yang turut memberi motivasi dan moril dalam mendukung penelitian ini.
iii
8. Ibu Dra. Sri Pangestri Dewi Murni, M.A selaku pembimbing skripsi penulis, terima kasih atas segala arahan, bimbingan, dan masukan dalam penulisan skripsi ini. Saran dan kritik Ibu sangat berperan menunutun penulis dalam mengerjakan skripsi ini.
9. Ibu Dra. Ratna M.S dan Dra. Haswita, MSP, yang telah banyak memberi bantuan buku dan literatur yang sangat bermanfaat bagi penulis.
10. Rekan-rekan stambuk 2011 Ilmu Sejarah, Alexander, Josia, Vennica, Devi, Junedi, Kiki, Suhariadi, Mustika, Zahra, Winarti, Dores, serta teman-teman lainnya yang tidak dapat penulis sampaikan satu per satu, atas dukungan dan dorongan kepada penulis selama menempuh studi hingga saat ini.
Akhirnya dengan rasa sukacita, penulis mengucapkan terima kasih banyak atas segala konstribusi yang diberikan oleh semua pihak, baik yang telah disebutkan maupun yang belum akibat keterbatasan. Semoga kebaikan saudara-saudariku dapat dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Amin..
Medan, Juli 2015 Penulis Jan B. Nainggolan NIM. 110706045
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN KETUA DEPARTEMEN LEMBAR PENGESAHAN DEKAN DAN PANITIA UJIAN KATA PENGANTAR ............................................................................... i UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................... ii DAFTAR ISI .............................................................................................. v DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... vii ABSTRAK ................................................................................................. ixBAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 6
1.4 Tinjauan Pustaka ....................................................................... 7
1.5 Metode P enelitian……………………………………………... 10
BAB II FUNGSI UANG DAN KEADAAN EKONOMI AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA
2.1 Sekilas Peranan Uang Dalam Masyarakat dan Negara ............. 13
2.2 Kondisi Keuangan dan Ekonomi Indonesia awal Kemerdekaaan ........................................................................... 17
2.3 Upaya Pencetakan Oeang Republik Indonesia (ORI) ............... 23
v
BAB III KONDISI POLITIK DAN EKONOMI SUMATERA UTARA HINGGA TAHUN 1947
3.1 Perkembangan Pemerintahan Republik Indonesia di Sumatera Utara .......................................................................... 34
3.2 Keadaan Ekonomi dan Keuangan di Sumatera Utara hingga Tahun 1947 .................................................................... 43
3.3 Kebutuhan Pendanaan Pemerintahan dan Alat Tukar Yang Sah ................................................................................... 49
BAB IV UPAYA PENCETAKAN DAN PEREDARAN ORIDA DI SUMATERA UTARA
4.1Upaya Pencetakan Oeang Republik Indonesia Pulau Sumatera (ORIPS) ..................................................................... 54
4.2 Munculnya Berbagai Jenis Uang Daerah Di Sumatera Utara ... 57
4.2.1 Pencetakan Berbagai Uang Daerah di Keresidenan Tapanuli........................................................ 57
4.2.2 Pencetakan Berbagai Uang Daerah di Keresidenan Sumatera Timur ................................................................. 61
2.1 Akhir Berlakunya ORIDA ........................................................ 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 76
5.2 Saran .......................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………….. 81
LAMPIRAN vi
DAFTAR SINGKATAN
AFNEI: Allied Forces Nederland East Indie (Angkatan Perang sekutu Hindia Timur)
ANRI : Arsip Nasional Republik Indonesia ARNAS : Arsip Nasional BDNI : Bank Dangang Nasional Indonesia BKR : Badan Keamanan Rakyat BNI : Bank Negara Indonesia DPD-TA : Dewan Pertahanan Daerah-Tapanuli BRI : Bank Rakyat Indonesia
DJB : De Javasche Bank (Bank Jawa)
DPR : Dewan Perwakilan Rakyat ERRI : Ekonomi Rakyat Republik Indonesia
f. : Gulden (Mata Uang Belanda) FKI : Fonds Kemerdekaan Indonesia
HVS : Houtvrij Schrijfpapire (Kertas Bebas Kayu)
KMB : Konferensi Meja Bundar KND : Komite Nasional Daerah KNI : Komite Nasional Indonesia
KOMPEMPUS : Komisariat Pemerintah Pusat Sumatera NICA : Netherlands Indies Civil Administration
(Pemerintahan Sipil Hindia Belanda)
vii
NIMEF : Nederlands-indische Metaalwaren en Emballage Fabriken
(Pabrik Metal Kemasan Hindia Belanda) ORI : Oeang Republik Indonesia ORIDA : Oeang Republik Indonesia Daerah ORIPS : Oeang Republik Indonesia Pulau Sumatera URIPSU : Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatera Utara ORIST : Oeang Republik Indonesia Sumatera Timur ORITA : Oeang Republik Indonesia Tapanuli ORIN : Oeang Republik Indonesia Nias ORLAB : Oeang Republik Indonesia Labuhan Batu PBB : Perserikatan Bangsa-Bangsa PMR : Pengawas Makanan Rakyat PPKI : Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PRS : Pertahanan Rakyat Semesta P3ST : Pimpinan Persatuan Perjuangan Sumatera Timur RIS : Republik Indonesia Serikat RRI : Radio Republik Indonesia
SOB
: Staat Van Oorlog en Beleg (Negara dalam Keadaan Perang dan Pengepungan)
TKR : Tentara keamanan Rakyat TNI : Tentara Nasional Indonesia TRI : Tentara Republik Indonesia
viii