BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Analisis Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bagian Produksi dengan 5S dalam Konsep Kaizen Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT.Apindowaja Ampuh Persada

  II-27

  

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

  2.1 Sejarah Perusahaan

  PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit.

  PT. Apindowaja Ampuh Persada berdiri pada September 1991 dan berlokasi di Jalan K.L. Yos Sudarso Km. 10,5 No. 56 Medan, Sumatera Utara. Adapun pendiri sekaligus pemilik perusahaan ini adalah Sofyan Tantono dan E.Tantono.

  2 perusahaan ini memiliki luas areal sebesar 5625 m .

  PT. Apindowaja Ampuh Persada menggunakan sistem make to order dimana permintaan produk sangat bervariasi dari segi jumlah dan spesifikasi sesuai dengan permintaan pelanggan. Hasil produksi sebagian besar diekspor ke Malaysia. Dalam menjalankan proses produksinya, teknologi produksi yang digunakan PT. Apindowaja Ampuh Persada bersifat mekanik dimana operator yang mengendalikan pergerakan mesin-mesin yang ada.

  2.2 Organisasi dan Manajemen

  Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang- orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

  II-28 Organisasi dapat pula didefenisikan sebagai struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

2.2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

  Struktur organisasi yang digunakan PT. Apindowaja Ampuh Persada adalah struktur organisasi lini dan fungsional. Disebut lini karena tiap kepala bagian divisi memerintah secara langsung bawahannya, dan bawahan hanya bertanggung jawab kepada kepala bagian bidangnya. Disebut juga fungsional karena suatu bagian dapat berhubungan dengan anggota maupun kepala bagian secara langsung.

  Struktur organisasi PT. Apindowaja Ampuh Persada dapat dilihat pada Gambar 2.1.

  II-29

  Direktur utama Kabag Kabag

  Kabag Kabag Kabag Teknik Penerimaan/

  Keuangan Produksi

  Personalia pengiriman Bag Bag Bag Bag Bag Bag Bag Penyetelan/ Bag Bag

  Accounting Kasir perawatan Bag Listrik Satpam pembubutan Pengeboran Pemotongan pengelesan pengerolan Perakitan QC Persediaan pemasaran mesin Hubungan fungsional

  Hubungan lini/ garis

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Apindowaja Ampuh Persada Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

  V-30

  Pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT. Apindowaja Ampuh Persada dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan. Adapun tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam perusahaan adalah sebagai berikut :

  1. Direktur Utama bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional pabrik dan kelangsungannya serta pengembangan dari perusahaan tersebut.

  Adapun tugas Direktur adalah sebagai berikut :

  a. Merencanakan, mengarahkan dan menganalisa dan mengevaluasi serta menilai kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada perusahaan.

  b. Bertugas mengawasi kebijaksanaan dan tindakan setiap kepala bagian dan menjalin hubungan baik.

  c. Melaksanakan kontrak-kontrak dengan pihak luar.

  2. Kepala Bagian Keuangan Kepala Bagian Keuangan bertanggung jawab atas semua hal yang berhubungan dengan administrasi dan keuangan perusahaan.

  Adapun tugas Kepala Bagian Keuangan adalah sebagai berikut :

  a. Mengawasi penggunaan dana, barang dan peralatan pada masing-masing departemen dalam perusahaan.

  b. Bertanggung jawab atas hal-hal yang berhubungan dengan keuangan dan administrasi perusahaan.

  3. Kepala Bagian Produksi Kepala Bagian Produksi memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan produksi berlangsung secara lancar dan efisien dalam memenuhi target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Adapun tugas Kepala Bagian Produksi adalah sebagai berikut : pabrik seperti pemotongan, pembubutan, perakitan, dan proses lainnya.

  b. Mengkoordinir dan mengarahkan setiap bawahannya serta menentukan pembagian tugas bagi setiap bawahannya.

  c. Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar dapat mengetahui kekurangan dan penyimpangan/kesalahan sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk kegiatan berikutnya

  4. Kepala Bagian Teknik Adapun tugas Kepala Bagian Teknik adalah sebagai berikut :

  a. Bertanggung jawab atas tersedianya mesin, peralatan dan kebutuhan listrik demi kelancaran produksi.

  b. Mendelegasikan dan mengkoordinir tugas-tugas di bagian perawatan mesin dan listrik.

  5. Kepala Bagian Personalia Adapun tugas Kepala Bagian Personalia adalah :memiliki tanggung jawab mengelola kegiatan bagian personalia dan umum, mengatur kelancaran kegiatan ketenagakerjaan, hubungan industrial dan umum, menyelesaikan masalah yang timbul dilingkungan perusahaan dan bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan perusahaan.

  Adapun tugas dari Kepala Bagian Personalia adalah sebagai berikut:

  a. Mengadakan pengangkatan dan pemberhentian karyawan dan menyelesaikan konflik antara sesama karyawan dan atasan dengan b. Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan karyawan

  c. Membantu pimpinan dalam promosi dan mutasi karyawan d. Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan.

  5. Kepala Bagian Penerimaan dan Pengiriman Kepala Bagian Penerimaan dan Pengiriman bertanggung jawab atas proses pemesanan bahan baku serta pengiriman produk akhir ke konsumen. Adapun tugas Kepala Bagian Penerimaan dan Pengiriman adalah : a. Mendata jumlah bahan baku yang dibeli dari perusahaan lain.

  b. Mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan tingkat persaingan.

  c. Menentukan kebijaksanaan dan strategi pemasaran perusahaan yang mencakup jenis produk yang akan dipasarkan, harga pendistribusian dan promosi.

  6. Accounting Adapun tugas bagian Akuntansi adalah membantu Kepala Bagian Keuangan dalam hal kegiatan administrasi dan keuangan.

  7. Kasir Adapun tugas Kasir adalah sebagai berikut : a. Menerima dan mengeluarkan uang untuk berbagai keperluan.

  b. Memberikan secara langsung upah atau gaji karyawan yang telah ditetapkan oleh atasan.

  Adapun tugas Bagian Pembubutan adalah bertanggung jawab atas semua proses pembubutan seluruh spare part yang akan dihasilkan.

  9. Bagian Pengeboran Adapun tugas Bagian Pengeboran adalah bertanggung jawab atas semua proses pengeboran seluruh spare part yang akan dihasilkan.

  10. Bagian Pemotongan Adapun tugas Bagian Pemotongan adalah bertanggung jawab atas semua proses pemotongan seluruh spare part yang akan dihasilkan.

  11. Bagian Pengelesan Adapun tugas Bagian Pengelesan adalah bertanggung jawab atas semua proses pengelesan seluruh spare part yang akan dihasilkan.

  12. Bagian Pengerolan Adapun tugas Bagian Pengerolan adalah bertanggung jawab atas semua proses pengerolan seluruh spare part yang akan dihasilkan.

  13. Bagian Perakitan Adapun tugas Bagian Perakitan adalah memasang/ merakit seluruh komponen/ spare part menjadi produk digester/ screwpress.

  14. Penyetelan/ QC Adapun tugas bagian Penyetelan/ QC adalah bertanggung jawab atas kualitas produk apakah sudah siap untuk dikirim atau belum melalui penyetelan produk.

  15. Bagian Perawatan Mesin

  a. Melakukan pengecekan dan mencatat keadaan mesin/peralatan secara berkala (rutin) atau pada saat-saat diperlukan dan melaporkannya kepada kepala bagian teknik.

  b. Melakukan perawatan dan perbaikan secara berkala atau saat-saat yang diperlukan.

  16. Bagian Listrik Adapun tugas Bagian Listrik adalah melakukan pemeriksaan kebutuhan listrik secara berkala yang dipakai untuk produksi.

  17. Satpam Adapun tugas Satpam adalah sebagai berikut :

  a. Menjaga keamanan dan melaksanakan kegiatan pengamanan di seluruh kompleks perusahaan.

  b. Mengambil tindakan pengamanan dan perlindungan ketika tejadi gangguan keamanan di dalam kompleks perusahaan.

  18. Bagian Persediaan Adapun tugas Bagian Persediaan adalah sebagai berikut : a. Mencatat jumlah persediaan material yang masuk dan keluar. b. Memeriksa persediaan material (control stock) sehingga pada saat diperlukan selalu tersedia.

  19. Bagian Pemasaran Adapun tugas Bagian Pemasaran adalah bertugas untuk melakukan pemasaran koordinasi penjualan langsung baik ekspor maupun impor.

2.2.3 Tenaga Kerja dan Jam Kerja

  Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan demi berjalannya gerak langkah perusahaan didasari atas kebutuhan setiap bagian lahan kerja. Tenaga kerja pada PT. Apindowaja Ampuh Persada terbagi kepada dua bagian, yaitu:

  1. Tenaga Kerja Tidak Langsung Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak berhubungan langsung terhadap berjalannya proses produksi, tetapi berdampak terhadap berjalannya proses produksi, baik dalam bidang manajemen ataupun administratif. Tenaga kerja tidak langsung PT. Apindowaja Ampuh Persada berjumlah 14 orang.

  2. Tenaga Kerja Langsung Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang berhubungan langsung terhadap pembuatan produk. PT. Apindowaja Ampuh Persada memiliki 35 tenaga kerja langsung dimana 12 orang karyawan tetap dan 23 orang karyawan harian .

  Pembagian shift kerja yang diterapkan di PT. Apindowaja Ampuh Persada hanyalah satu shift kerja dengan lama jam kerja 8 jam/hari dan jumlah hari kerja 6 hari/minggu. Jadwal kerja dimulai pada pukul 08.00 WIB – 16.00 WIB. Apabila jumlah permintaan tinggi maka dilakukan overtime mulai pukul 16.00 WIB –

  20.00 WIB. Daftar tenaga kerja pada PT. Apindowaja Ampuh Persada dapat

Tabel 2.1 Daftar Tenaga Kerja No Keterangan Tenaga Kerja Jumlah

  1 Pimpinan perusahaan 1 orang

  2 Kabag keuangan 1 orang

  3 Kabag produksi 1 orang

  4 Kabag Teknik 1 orang

  5 Kabag personalia 1 orang

  6 Kabag penerimaan dan pengiriman 1 orang

  7 Karyawan kerja tidak langsung 8 orang

  8 Karyawan kerja langsung tetap 12 orang

  9 Karyawan kerja langsung tidak tetap 23 orang

2.2.4 Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

  Sistem pengupahan pada PT. Apindowaja Ampuh Persada diatur berdasarkan status karyawan, dimana pemberian upah pada dasarnya ditetapkan berdasarkan jabatan, keahlian, kecakapan, prestasi kerja, dan sebagainya dari karyawan yang bersangkutan. Pajak atas upah menjadi tanggung jawab masing- masing karyawan. Pengupahan pada perusahaan ini terdiri atas :

  1. Upah pokok

  2. Insentif

  3. Tunjangan makan

  Bagi karyawan yang melakukan kerja lembur akan mendapatkan tambahan yang dihitung berdasarkan tarif upah lembur. Selain upah pokok yang diterima oleh karyawan, perusahaan memberikan suatu jaminan sosial dan tunjangan kepada karyawan. Adapun tunjangan yang diberikan antara lain :

  1. Tunjangan Hari Raya dan Tahun Baru

2.3 Proses Produksi

  Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong, standar mutu bahan baku dan produk jadi, uraian proses produksi, mesin dan peralatan yang digunakan serta utilitas yang mendukung seluruh proses produksi di perusahaan.

2.3.1. Bahan Baku

  Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses pembuatan produk yang memiliki persentase yang paling besar dibandingkan bahan-bahan lainnya dan akan mengalami perubahan fisik maupun kimia yang langsung ikut dalam proses produksi sampai dihasilkannya produk jadi.

  PT. Apindowaja Ampuh Persada menggunakan bahan baku berupa potongan besi. Sumber bahan baku diperoleh dari pengecoran logam Indo dan hasil impor dari luar negeri (Jerman, Singapura, dan Cina).

  2.3.2 Bahan Tambahan

  Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan dalam proses produksi dalam rangka meningkatkan mutu produk dimana bahan ini merupakan bagian dari produk. Bahan tambahan yang digunakan adalah PT Apindowaja Ampuh Persada adalah cat tahan panas yang digunakan untuk memberikan warna pada

  2.3.3 Bahan Penolong

  Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam rangka memperlancar proses produksi dan bahan ini bukan bagian dari produk akhir.

  Bahan penolong yang digunakan pada PT. Apindowaja Ampuh Persada adalah LPG dan oksigen yang digunakan untuk proses pemotongan plat baik yang tipis maupun yang tebal dari berbagai macam ukuran yang diperlukan dalam proses produksi.

  2.3.4 Standar Mutu Bahan Baku

  Standar mutu sangat perlu untuk ditingkatkan dan dipertahankan guna menjaga standar kualitas produk akhir. Standar yang diterapkan ini sangat mempengaruhi kualitas produk yang ingin dipasarkan dan berani bersaing dengan perusahaan sejenis. PT. Apindowaja Ampuh Persada selalu menempatkan kualitas terhadap produk sebagai hal yang terpenting. Perusahaan selalu meyakinkan kualitas pasokan dari para pemasoknya karena perusahaan mengawasi secara penuh kualitas dan proses produksinya. Untuk standard material harus dipastikan bebas dari korosi yang berlebihan, kerusakan seperti cacat permukaan, perubahan bentuk seperti tekuk dan puntir. Selain itu material harus dikontrol untuk memastikan bahwa material dengan standar yang berbeda atau material yang cacat tidak tercampur dengan material yang telah lolos uji penerimaan, dan material harus disimpan dalam kondisi yang bagus. Dan oleh karena itulah perusahaan melakukan strategi proaktif untuk mengidentifikasi potensi sumber masalah dalam

  Perusahaan tetap berhubungan erat dengan pelanggan utama. PT Apindowaja Ampuh Persada juga memberikan masukan-masukan tentang perubahan-perubahan yang mungkin diperlukan dalam peraturan atau jenis-jenis material yang diperlukan di masa yang akan datang.

2.3.5 Standar Mutu Produk Standar mutu produk digester yang ditetapkan perusahaan PT.

  Apindowaja Ampuh Persada dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Standar Mutu Digester Model AP-2 Kriteria Standar Mutu Capacity 12 - 17 ton/ FFB/ Hour Volume 3200 – 3500 litres Steam 3,5 kg/cm

  2 Uji hidrostatis 6,5 kg/cm

  2 Diameter kulit luar 2800 mm Tinggi 3100 mm Tebal plat baja 12 mm Tebal plat baja ringan 9 mm Power

  

30 HP

Putaran 1500 rpm Sumber : PT. Apindowaja Ampuh Persada Standar mutu produk screwpress yang ditetapkan perusahaan PT.

  Apindowaja Ampuh Persada dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3 Standar Mutu Screwpress Model AP-12 dan AP-17 Kriteria Standar Mutu AP-12 AP-17 Capacity 10 - 15 ton/ FFB/ Hour 15 - 18 ton/ FFB/ Hour Type Horizontal double screw worm Horizontal double screw worm Worm Dimension Φ 275 mm x 1015 mm LONG Φ 305 mm x 1100 mm LONG Revolution 10 - 13 RPM 10 - 12 RPM Power Consumtion 22KW/ 30HP

  30KW/ 40HP Reducer Helical In – Line Gear Reducer or Cyclo Drive Speed Reducer Helical In – Line Gear Reducer or Cyclo Drive Speed Reducer Machine Length 4100 mm 4935 mm Machine Width 1335 mm 1475 mm Machine Height 955 mm 1075 mm Nett Weight 5000 KGS 6000 KGS Gross Weight 6000 KGS 6500 KGS Sumber : PT. Apindowaja Ampuh Persada

  Sedangkan untuk standar mutu seluruh spare part yang dihasilkan oleh perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada tidak dapat ditentukan karena bergantung terhadap pesanan konsumen.

2.3.6 Uraian Proses Produksi

  Proses produksi sparepart pada PT. Apindowaja Ampuh Persada berbeda- beda. Berikut ini adalah contoh proses produksi Main Shaft.

  1. Pemotongan besi Pada proses ini, pipa besi dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan, dimana disesuaikan dengan besar sparepart yang akan dibentuk pada proses selanjutnya. Dalam hal ini digunakan meteran untuk mengukur panjang potongan besi

  2. Pengelasan Pada stasiun ini, komponen yang akan dilas cukup dimasukkan ke dalam mal (cetakan) dan dilas. Setelah pengelasan dilakukan, produk setengah jadi

  3. Pembubutan besi Pada proses ini, produk setengah jadi dibubut untuk memperoleh bentuk yang sesuai dengan ukuran yang telah diukur dengan menggunakan jangka sorong.

  Sisa pembubutan (scrap) mesin ditumpukkan dilantai produksi.

  4. Pemrosesan produk setengah jadi dengan mesin rol Pada proses ini, produk setengah jadi dirol sehingga membentuk bentuk bulatan panjang yang sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan

  5. Pemrosesan terakhir produk setengah jadi dengan mesin boring Proses terakhir yaitu pengeboran pada mesin boring untuk mendapat lubang pada main shaft.

  6. Pengecatan Setelah proses, produk diangkut menuju stasiun pengecatan. Pengecatan dilakukan secara manual oleh tenaga kerja. Produk yang sudah selesai dikemas dalam kotak prouk dan disimpan ke gudang produk. Berikut ini

  Block Diagram Main Shaft

Gambar 2.2 Block Diagram Main Shaft

  Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Biasanya Pemotongan besi

  Pengelasan Pembubutan besi

  Pemrosesan produk setengah jadi dengan mesin rol

  Pemrosesan terakhir produk setengah jadi dengan mesin boring

  Pengecatan

  Main Shaft

2.3.7 Mesin dan Peralatan

  membutuhkan sebuah masukan sebagai pelatuk, mengirim energi yang telah diubah menjadi sebuah keluaran dan melakukan tugas yang telah disetel.

  Adapun jenis dari mesin-mesin produksi yang digunakan oleh PT Apindowaja Ampuh Persada adalah sebagai berikut :

  1. Nama Mesin : Mesin las Arus : 160 A Jumlah : 10 unit

  2. Nama Mesin : Mesin Bor Merk/ Type : Radial Voltage : 380 V Diameter maksimum : 115 mm Kecepatan putaran : 150-2100 rpm Kedalaman pemakanan : 150 mm Jumlah : 5 Unit

  3. Nama Mesin : Automatic Cutting Merk/ Type : LG TGC 100-SB Voltage : 380 V Daya : 200 Watt Diameter maksimum : 120 mm Jumlah : 2 unit

  4. Nama Mesin : Mesin potong Tebal maksimum : 5 mm

  Diameter maksimum : 1200 mm Jumlah : 4 unit

  5. Nama Mesin : Mesin gerinda duduk Diameter batu gerinda : 125 mm Kecepatan : 5500 rpm

  6. Nama Mesin : Mesin Bubut Merk/ Type : ZMM Metalik CM 8 Putaran : 850 rpm Jumlah : 12 Unit

  7. Nama Mesin : Mesin Scrap Merk/ Type : Hudong/4503537 Daya : 3000 Watt Jumlah : 5 unit

  8. Nama Mesin : Mesin Remer Merk/ Type : Sudco Daya : 2 HP Jumlah : 1 unit

  9. Nama Mesin : Mesin Rol Merk/ Type : Heisteel type ASY –HA no70479 Daya : 60 HP Phasa : 3 Phasa Jumlah : 2 Unit

  10. Nama Mesin : Mesin Boring Merk/ Type : Radial Voltage : 380 V Diameter maksimum : 250 mm Kecepatan putaran : 300-3000 rpm Jumlah : 4 Unit

  Adapun peralatan yang digunakan oleh PT. Apindowaja Ampuh Persada dalam proses produksi adalah sebagai berikut :

  1. Kereta sorong Fungsi : Alat angkut untuk memindahkan material yang digerakkan dengan cara manual Jumlah : 5 unit

  2. Crane Fungsi : Alat untuk memindahkan beban yang berat yang dilengkapi katrol Jumlah :2 unit

  3. Meteran Fungsi : Mengukur ukuran plat yang digunakan Jumlah : 20 unit

  4. Jangka Sorong Fungsi : Mengukur diameter dan ukuran dari pembentukan lubang dan Profil yang digunakan pada pembubutan Jumlah : 12 unit

  5. Kawat las Fungsi : Digunakan sebagai logam pengisi pada proses pengelesan Jumlah : 5 kotak

2.3.8 Utilitas

  dalam melakukan proses produksi pada lantai produksi. Adapun fasilitas pendukung yang digunakan pada PT. Apindowaja Ampuh Persada adalah arus listrik. PT. Apindowaja Ampuh Persada menggunakan arus listrik yang bersumber dari PLN dan generator pembangkit listrik tenaga diesel.

Dokumen yang terkait

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Dampak Program Desa Mandiri Pangan Terhadap Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus: Kel.Ladang Bambu, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan)

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN - Dampak Program Desa Mandiri Pangan Terhadap Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus: Kel.Ladang Bambu, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan)

0 1 8

Hubungan Profil Peternak Dengan Pendapatan Usaha Ternak Kerbau Lumpur di Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan

0 0 10

Implementasi Sistem Pendukung Keputusan dalam Menentukan Predikat Kelulusan Santri dan Dyah dengan Algoritma Electre dan Simple Additive Weighting (SAW)

0 0 11

BAB II LANDASAN TEORI - Implementasi Sistem Pendukung Keputusan dalam Menentukan Predikat Kelulusan Santri dan Dyah dengan Algoritma Electre dan Simple Additive Weighting (SAW)

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Dan Strategi Pengembangan Nilai Tambah Produk Perikanan (Studi Kasus: Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 1 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Menejemen Pemeliharaan pabrik - Optimasi Pemesinan Pada Mesin Bubut Tipe M-300 Horrison Dengan Metode Optimasi Algoritma Genetika

0 2 48

1. Nama: 2. Umur - Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pekerja dengan Tindakan Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Pendengaran di Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Adolina Tahun 2015

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja - Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pekerja dengan Tindakan Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Pendengaran di Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Adolina Tahun 2015

0 2 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pekerja dengan Tindakan Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Pendengaran di Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Adolina Tahun 2015

0 1 8