Diplomasi Meja Makan Ala Guru

Diplomasi “Meja Makan” Ala Guru
Menjadi Guru Asik
Kita mungkin sering mendengar pertanyaan, “Bagaimana cara menjadi sosok guru
yang dihormati?”. Jawabnya mudah, pasang air muka sangar dan persiapkan suara
nyaring, kemudian ancamkan nilai buruk kepada murid jika mereka tak menghormati
kita. Lantas, apakah mereka akan benar-benar hormat? Iya. Dengan ikhlas? Belum
tentu dan mayoritas saya yakin tidak. Padahal, sikap baik tanpa diiringi rasa ikhlas
hanya akan menjadi “pencitraan” saja.
Sejenak, mari kita simpan antologi kitab administratif perangkat pembelajaran, baik
itu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Silabus, Program Semester, dan Program
Tahunan. Patut direnungkan, sebagai pendidik, di luar ranah akademis ada wilayah
universal bersama murid. Saya menyebutnya domain ekstra-akademik, yaitu suatu
tempat pertalian relasi antara guru dengan murid sebagai sesama manusia tanpa
atribut apapun. Ingat, mens is a social beings, ujar Aristoteles.
Wilayah tersebut sebenarnya amat penting. Tetapi, celakanya kini masih banyak
tersubordinasi oleh tipe “guru kurikulum” yang habitual thinking. Mereka mengajar
hanya untuk tuntutan kurikulum –lalu selesai. Guru yang asik bukanlah guru yang
sekadar mempunyai orientasi kurikulum. Apalagi, terpaku dalam hubungan rigid
antara guru dengan murid semata. Guru asik memiliki cara pandang yang luas,
mengajak murid untuk membangun hubungan out of the box.
Dengan melepaskan embel-embel sebagai guru, di luar kelas saya sering mengajak

anak-anak untuk makan bersama. Kami berwisata kuliner menikmati omelet hangat
di warung Bubur Kacang Ijo, mencoba camilan “kekinian” di kedai es krim, hingga
menjajal semangkuk sup kacang merah di restoran pinggir jalan. Selama makan,
saya memanfaatkan waktu untuk menggali keseharian atau bahkan masalahmasalah yang dihadapi oleh anak-anak sebagai sahabat.
Sesuai dengan pengalaman saya, para murid lebih terbuka dan rileks untuk curhat
tentang dirinya dalam suasana non formal, seperti di tempat makan. Oleh sebab itu,
1

selain mengajak para murid makan bersama, saya juga tidak jarang “blusukan” ke
kantin ketika jam istirahat tiba. Saya mendatangi faksi-faksi dalam komunitas anak
untuk mengetahui tren terkini dan melakukan deteksi dini jika ada potensi konflik
yang akan terjadi. Tak ubahnya, peran saya seperti seorang intelejen.
Diplomasi Meja Makan
Mengenai pilihan meja makan sebagai medium untuk menyelami kepribadian dan
masalah anak, saya punya legitimasi tersendiri. Virginia Woolf –seorang sastrawan
modernis Inggris– pernah berkata, “Kita tidak akan bisa berpikir jernih, mencintai
dengan tulus, juga tidur nyenyak, jika perut kita kosong”. Di dunia politik, dikenal
istilah culinary diplomacy yang mengkaji bagaimana makanan bisa digunakan
sebagai alat membangun hubungan antar negara.
Menurut Sam Chapple-Sokol, mantan pastry chef di Gedung Putih dan pendiri situs

culinarydiplomacy.com, terdapat tiga jenis diplomasi kuliner. Pertama adalah Track I
Culinary Diplomacy, yang dia sebut sebagai jamuan makan antar pemerintah. Kedua
adalah Gastrodiplomacy, yang melibatkan kerja pemerintah untuk publik luar negeri.
Ketiga Citizen Culinary Diplomacy, yaitu jamuan makan antara pemerintah serta
warga negara. Ketiganya memiliki tujuan masing-masing.
Belajar dari hal di atas, sebagai lulusan jurusan Politik dan Kewarganegaraan saya
tidak ragu untuk menerapkannya dalam konteks hubungan guru dengan murid. Pada
kenyatannya, diplomasi meja makan memang efektif untuk mengungkap tabir yang
tertutup, mengantisipasi friksi-friksi kecil, sampai meresolusi konflik stadium akut
dalam area pertemanan murid. Meskipun perlu dicatat, hal tersebut tetap harus
dilakukan secara cermat dan hati-hati.
Bicara tentang politik kuliner, Presiden Joko Widodo adalah salah satu yang paling
lihai. Jokowi sering kali menjamu makan berbagai tokoh elemen pemerintahan dan
masyarakat di istana kepresidenan. Untuk aparatur pemerintahan misalnya, Jokowi
pernah menyuguhkan nasi goreng gerobak kepada para menterinya dalam sidang
kabinet. Selain para menteri Jokowi, ajudan dan wartawan juga ikut mendapatkan
hidangan nasi goreng kaki lima tersebut.

2


Sementara itu, terhadap unsur-unsur masyarakat, Jokowi mengundang youtuber,
komika, pelawak, pemusik, pegiat media sosial, pedagang pasar, para rektor, dan
pimpinan organsiasi kemasyarakatan. Salah satu yang menarik adalah saat tensi
ketegangan antara pengemudi online dengan pangkalan naik, Jokowi bergerak
cepat mempertemukan keduanya di meja makan istana. Beliau mendengarkan
masukan-masukan dari seluruh sopir transportasi umum itu.
Kembali pada domain pendidikan, makan bersama dengan guru dulu ketika saya
masih duduk di bangku SMA merupakan suatu momen yang langka. Hal tersebut
tidak bisa disalahkan, sebab kondisi dan paradigma pendidikan saat itu berbeda
dengan sekarang. Guru asik tidak boleh stagnan, apalagi sampai berada dalam
posisi gigi mundur (R) terhadap kemajuan zaman. Guru asik berpikiran luwes,
termasuk dalam “berdiplomasi” dengan muridnya.

3

BIODATA PENULIS

Nama
TTL
Alamat

Pekerjaan
Almamater
No. HP
E-Mail
No. Rekening

: Arie Hendrawan
: Kudus, 28 Agustus 1992
: Jl. Klentengsari No. 1, Banyumanik, Kota Semarang
: Guru PKn SMA Islam Al-Azhar 14 Semarang
: Jurusan Politik dan Kewarganegaraan, Unnes
: 085740228837
: arie28agustus@gmail.com
: 0201345663 (BNI)

Pengalaman Organisasi/Pekerjaan
No
Periode
Organisasi/ Pekerjaan
.

1.
2015 Guru PKn dan Pelatih Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMA Islam
Sekarang
Al Azhar 14 – Kota Semarang
2.
2015 - 2016
Staf Bidang Kemuridan SMA Islam Al Azhar 14 – Kota
Semarang
3.
2015 Anggota Ikatan Guru Peneliti Indonesia (IGPI) Jawa Tengah
Sekarang
– Kota Salatiga
4.
2016 Koordinator Bidang Kemuridan SMA Islam Al Azhar 14 –
Sekarang
Kota Semarang
Award and Achievement

4


No.
Tahun
1.
2014
2.

2015

3.

2015

4.

2015

5.

2015


6.

2016

7.

2016

8.

2016

9.

2016

10.

2016


11.

2017

12.

2017

13.

2017

14.

2017

15.

2017


Award and Achievement
Tulisan dimuat dalam Rubrik Wacana Lokal dengan judul
“Apa Kabar Musrenbang” – Harian Suara Merdeka
(24/10/2014)
Tulisan dimuat dalam Rubrik Opini Portal Online Koran
Muria dengan judul “Tradisi Bersalaman di Tengah
Postmodernitas Lebaran” – www.koranmuria.com
(18/7/2015)
Tulisan dimuat dalam Rubrik Opini Warta Al Azhar dengan
judul “Keteladanan Sang Guru PKn” – Warta Al Azhar Edisi
279/2015
Tulisan dimuat dalam Rubrik Opini Portal Online Koran
Muria dengan judul “Popularisasi Terbang Papat” –
www.koranmuria.com (27/10/2015)
Juara I Lomba Share Quote Sumpah Pemuda Tingkat
Nasional – Penerbit Buku Erlangga
Tulisan dimuat dalam Rubrik Opini Warta Al Azhar dengan
judul “Belajar dari Madinah Charter” – Warta Al Azhar Edisi
281/2016
Tulisan dimuat dalam Rubrik Opini Guru Majalah Mozas

dengan judul “Melatih Critical Thinking Murid dengan
Seminar Socrates” – Mozas Edisi Februari 2016
Tulisan dimuat dalam Rubrik Opini Portal Online Koran
Muria dengan judul “Kerukunan Umat Beragama dalam
Perspektif Islam” – www.koranmuria.com (13/5/2016)
Artikel terpilih sebagai Lima Artikel Terbaik dalam Pelatihan
Menulis “Bagimu Guru” yang diselenggarakan oleh Kompas
dan Hokben – Universitas PGRI Semarang
Artikel ilmiah diprosidingkan dalam Buku Kongres Nasional
Pancasila VIII – Universitas Gadjah Mada (UGM)
Tulisan dimuat dalam Jurnal Civicus UPI Volume 20, No. 2,
Tahun 2016 – Universitas Pendidikan Indonesia
Tulisan dimuat dalam Koran Tribun Jateng dengan judul
“Menginisiasi Tim Saber Hoax” – Tribun Jateng (22/2/2017)
Tulisan dimuat dalam Rubrik Opini Portal Online Koran
Muria dengan judul “Nasib Pendidikan Menengah Gratis (?)”
– www.koranmuria.com (17/4/2017)
Tulisan lolos dalam program Bimbingan Teknis Satu Guru
Satu Buku (Sagusabu) P4TK PKn dan IPS – Kota Batu
Pemenang dalam Lomba Video Inovasi untuk Negeri HUT

Koran Sindo dengan judul “Inovasi Guru, Inovasi untuk
Negeri” – Jakarta

Pengalaman Kegiatan Profesional

5

No
.
1.

Tahun
2014

2.

2014

3.

2015

4.

2015

5.

2016

6.

2016

7.

2016

8.

2016

9.

2016

10.

2016

11.

2016

12.

2016

13.

2016

14.

2016

15.

2017

16.

2017

Kegiatan Profesional
Pembicara Utama dalam Launching Civics and Politic Study
Club Jurusan Politik dan Kewarganegaraan – Universitas
Negeri Semarang
Juri Lomba Orasi Olimpiade Pancasila dan UUD 1945
Tingkat Jateng dan DIY dalam Bulan Pancasila Jurusan
Politik dan Kewarganegaraan – Universitas Negeri
Semarang
Juri Lomba Karya Tulis (LK2P) 3rd Kompetisi Pramuka
Penegak (Kompak) Tingkat Jawa Tengah – Universitas
Negeri Semarang
Peserta Workshop Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Guru
se-Jawa Tengah oleh Ikatan Guru Peneliti Indonesia (IGPI)
Jateng – Kota Salatiga
Pembicara dalam kegiatan Pelatihan Penulisan Artikel
Populer di SMK N 1 Dukuhturi oleh Tim Mading Smezine –
Kota Tegal
Pembimbing dalam Lomba Menulis Surat Tingkat Nasional
dengan tema “Generasiku Melawan Korupsi” oleh PT Pos
Indonesia (Juara III) – Kota Bandung
Peserta dalam Pelatihan Menulis “Bagimu Guru” yang
diselenggarakan oleh Kompas dan Hokben – Universitas
PGRI Semarang
Pembimbing dalam Lomba Orasi Olimpiade Pancasila
Tingkat Jateng, DIY, dan Jatim (Jatijaya) dalam Bulan
Pancasila Jurusan Politik dan Kewarganegaraan (Finalis/15
besar) – Universitas Negeri Semarang
Pemakalah dalam Kongres Nasional Pancasila VIII –
Universitas Gadjah Mada
Pembimbing dalam Lomba Menulis Surat Tingkat Kota
Semarang dengan tema “Surat kepada Wakil Rakyat” oleh
DPRD Kota Semarang (Juara I) – Kota Semarang
Peserta Workshop dengan tema “Antisipasi Penyimpangan
Perilaku Murid” oleh Direktorat Dikdasmen YPI Al Azhar –
Kampus Al Azhar Solo Baru, Sukoharjo
Pembimbing dalam Lomba Karya Tulis Kesehatan Tingkat
Kota Semarang dengan tema “Pemanfaatan Teknologi untuk
Lingkungan” oleh Poltekes Negeri Semarang (Juara II) –
Kota Semarang
Pembimbing dalam Lomba Promosi Kesehatan Tingkat Kota
Semarang dengan tema “Pencegahan Penyakit yang Marak
di Semarang” oleh Poltekes Negeri Semarang (Juara I) –
Kota Semarang
Peserta Pelatihan Penulisan Artikel Populer oleh Suara
Merdeka Institute – Kota Semarang
Peserta Pelatihan Pedagogis untuk Guru Al Azhar se-Jawa
Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta – Sukoharjo
Peserta program Bimbingan Teknis Satu Guru Satu Buku
(Sagusabu) P4TK PKn dan IPS – Kota Batu
6

7