KLASIFIKASI KEPRIBADIAN BERDASARKAN STATUS FACEBOOK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION CLASSIFICATION OF PERSONALITY BASED ON FACEBOOK STATUS USING BACKPROPAGATION

ISSN : 2355-9365

e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 5174

KLASIFIKASI KEPRIBADIAN BERDASARKAN STATUS FACEBOOK
MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION
CLASSIFICATION OF PERSONALITY BASED ON FACEBOOK STATUS USING
BACKPROPAGATION
๐Š๐ž๐ฆ๐š๐ฌ ๐Œ๐ฎ๐ฌ๐ฅ๐ข๐ฆ ๐‹๐ก๐š๐ค๐ฌ๐ฆ๐š๐ง๐š1 , ๐…๐ก๐ข๐ซ๐š ๐๐ก๐ข๐ญ๐š2 , ๐ƒ๐ฎ๐ฐ๐ข ๐€๐ง๐ ๐ ๐ซ๐š๐ข๐ง๐ข3

Prodi S1 Ilmu Komputasi, Fakultas Informatika, Universitas Telkom
๐Š๐ž๐ฆ๐š๐ฌ๐ฆ๐ฎ๐ฌ๐ฅ๐ข๐ฆ@๐ญ๐ž๐ฅ๐ค๐จ๐ฆ๐ฎ๐ง๐ข๐ฏ๐ž๐ซ๐ฌ๐ข๐ญ. ๐š๐œ. ๐ข๐, duwianggraini@student.telkomuniversity.ac.id
Abstrak
Informasi status facebook dapat dimanfaatkan untuk menggambarkan kepribadian seseorang, yang
terdiri dari social word, positive emotions, dan negative emotions. Pada penelitian tugas akhir ini pelamar kerja
dianalisa berdasarkan status facebook untuk membentuk suatu model pembelajaran prediksi kepribadian pelamar
kerja tersebut. Fitur tersebut didapatkan dari ekstraksi dengan metode Linguistic Inquiry and Word Count (LIWC)
merupakan program analisis teks yang menghitung sebuah kata-kata dalam kategori psikologis menjadi nilai
persentase, seperti social word, positive emotions dan negative emotins. Pada proses pengujian dilakukan dengan
menggunakan backpropagation, data status yang telah diberi label kelas digunakan untuk pelatihan (training).
Setelah proses training selesai maka hasil training diuji dengan parameter ANN menggunakan 2, 4, 6 dan 8

neuron pada hidden layer. Hasil pengujian kemudian dibandingkan untuk melihat kelebihan dan kekurangan dari
neuron tersebut. Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan neuron pada hidden layer didapatkan akurasi sebesar
84,00 % dengan nilai Mean Square Error (MSE) terkecil sebesar 0.0001 di pengujian 3 dengan data 70:30%.
Kata kunci : Klasifikasi, Linguistic Inquiry and Word Count (LIWC), facebook, backpropagation
Abstract
Facebook status information can be used to describe someoneโ€™s personality, consisting of social word,
positive emotions, and negative emotions. On the research of this thesis work is analyzed based on the applicants
status facebook to establish a predictive learning model of the personality of the applicants. The feature extraction
method of Linguistic Inquiry and Word Count (LIWC) is a transparent text analysis program that calculates the
value of a word in the catagory of psychological. In the process of testing is carried out using the method of
backpropagation, have classified the State data used for tarining. After the training is completed then the results
of the training were tested with parameters ANN using 2,4,6 and 8 of neurons in the hidden layer. The test results
are then compared to see the advantages and disadvantages of the hidden neurons. From the results of testing
conducted with hidden neurons get accuracy of 84,00 % by value of the Mean Square Error (MSE) of smallest of
0,00001 in test results 3 with 70:30% data.
Keywords: classification, Linguistic Inquiry and WordCount (LIWC), facebook, backpropagation
1. Pendahuluan
Kepribadian merupakan salah satu metode yang dikenal dalam dunia piskologi untuk
menginterpretasi kepribadian seseorang, terutama untuk menemukan hubungan kepribadian dengan
lingkungan pekerjaan. Kepribadian seseorang dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu kepribadian

openness, extraversion dan lain-lainnya. Pengukuran kepribadian dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagi metode. Salah satu metodenya adalah berupa kuesioner pertanyaan yang berisi sifat-sifat
berbentuk skala dari paling setuju sampai paling yang tidak setuju. Tetapi cara ini memiliki kekurangan
karena hasil prediksi dari kuesioner kurang valid[19].
Dalam hal ini akan dibuat model klasifikasi kepribadian berdasarkan status media social yaitu
facebook dengan Linguistic Inquiry Word Count (LIWC) menggunakan metode Backpropagation.
Dengan melihat 3 parameter untuk menyeleksi kepribadian yaitu positive emotion, negative emotion dan
social word.
Metode Linguistic Inquiry and Word Count (LIWC) adalah program analisis teks transparan yang
menghitung kata-kata dalam kategori psikologis yang bermakna atau metode analisis kata yang
mengubah status tersebut menjadi nilai-nilai. Hasil LIWC menunjukkan kemampuannya untuk
mendeteksi makna dalam berbagai macam pengaturan eksperimental, termasuk untuk menunjukkan
fokus perhatian, emosionalitas, hubungan sosial, gaya berpikir, dan perbedaan individual[17].

ISSN : 2355-9365

e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 5175

Backpropagation adalah metode klasifikasi yang dapat di implemantasikan pada kasus prediksi.
Backpropagation mampum melakukan proses learning yang reprentasinya dianalogikan seperti otak

manusia. Backpropagation termasuk algoritma pembelajaran yang terawasi dengan arsitektur yang
sederhana dan mampu mengurangi error[5].
Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat akurasi
klasifikasi kepribadian berdasarkan status facebook dengan menggunakan metode backpropagation yang
perhitungan tingkat akurasinya dinyatakan dalam bentuk confusion matrix.
2. Tinjauan Pustaka
2.1

Linguistic Inquiry and Word Count (LIWC)
Linguistic Enquiry and Word Count (LIWC) adalah sebuah perangkat lunak penghitung kata
yang banyak digunakan untuk analisis teks kuantitatif dalam ilmu sosial. Meskipun LIWC mampu
mengukur fitur dalam teks yang memungkinkan klasifikasi teks dan prediksi untuk berbagai hasil
perilaku, ini terutama digunakan untuk mengidentifikasi fitur kata yang informatif tentang keadaan
psikologis pengarang atau pembicara atau kelompok yang mendasarinya. LIWC pada awalnya
dikembangkan untuk menangani masalah analitik konten dalam psikologi eksperimental[10].
Beberapa aplikasi LIWC misalnya, sebagai detektor kebohongan, status atau barometer sosial.
Isu utama pendekatan LIWC relatif terhadap pendekatan pengolahan bahasa alami lainnya (NLP)
dibahas, bersama dengan beberapa solusi dan rekomendasi. Akhirnya, kami menyajikan cara baru di
mana LIWC sedang diterapkan, dan bagaimana hal itu dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya.
LIWC dapat digunakan sebagai kata benda, kata sifat, dan kata kerja. Penggunaan kata kerja sedang

dalam pengembangan[10].
A. Cara kerja Linguistic Inquiry and Word Count (LIWC)
Cara kerja Linguistic Inquiry and Word Count (LIWC) cukup sederhana. Pada dasarnya, ini
membaca teks tertentu dan menghitung persentase kata-kata yang mencerminkan emosi, gaya berpikir,
masalah sosial, dan bahkan bagian pembicaraan yang berbeda. Karena LIWC dikembangkan oleh para
periset yang memiliki kepentingan dalam psikologi sosial, klinis, kesehatan, dan kognitif, kategori
bahasa diciptakan untuk menangkap keadaan sosial dan psikologis masyarakat[18].

2.2

2.3

Facebook
Facebook merupakan sarana sosial yang menghubungkan orang-orang dengan teman dan rekan
mereka lainnya yang bekerja, belajar, dan hidup di sekitar mereka. Orang-orang menggunakan Facebook
untuk menjaga hubungan dengan teman, bertukar foto tanpa batas, mengirim tautan dan video, dan
mengetahui lebih jauh tentang orang-orang yang mereka temui. Pengguna dapat membuat profil
dilengkapi foto, daftar ketertarikan pribadi, informasi kontak, dan informasi pribadi lain. Pengguna dapat
berkomunikasi dengan teman dan pengguna lain melalui pesan pribadi atau umum dan fitur obrolan.
Facebook memiliki sejumlah fitur yang dapat berinteraksi dengan pengguna. Salah satunya

adalah dinding, kotak disetiap halaman profil pengguna yang mengizinkan teman mereka mengirimkan
pesan kepada pengguna tersebut. Colek, yang memungkinkan pengguna mengirimkan "colekan" virtual
satu sama lain (pemberitahuan memberitahu pengguna bahwa mereka telah dicolek). Foto, tempat
pengguna dapat mengunggah album dan foto dan status, yang memungkinkan pengguna untuk
memberitahukan teman mereka mengenai keberadaan dan tindakan mereka saat itu. Facebook
mempunyai mekanisme yang mendukung untuk menyebarkan informasi yang didapat dari hasil tulisan
orang lain dengan cara bagikan (shared) yang dapat dikirimkan kepada teman atau dikirimkan ke
kronologi anda[14].
Backpropagation
Salah satu dari sekian banyak algoritma pelatihan untuk MLP yang sangat populer adalah
backpropagation atau Propagasi Balik. Sesuai dengan namanya, algoritma ini melakukan dua tahap
perhitungan, yaitu: perhitungan maju untuk menghitung error antara keluaran aktual dan target, dan
perhitungan mundur yang mempropagasikan balik error tersebut untuk memperbaiki bobot-bobot
sinpatik pada semua neuron yang ada. Berikut ini adalah langkah-langkah detail dari algoritma pelatihan
Propagasi Balik untuk MLP dengan satu hidden layer (dengan fungsi aktivasi sigmoid biner) [5]:
A. Algoritma pelatihan standar Backpropagation
a) Perhitungan maju
1. Inisialisasi perangkat jaringan, yang terdiri dari:
a. Arsitektur jaringan (input layer, hidden layer, output layer)


ISSN : 2355-9365

2.
3.

e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 5176

b. Nilai ambang (threshold)
c. Laju pembelajaran atau Learing rate (lr)
d. Mean Square Error (MSE)
e. Bobot-bobot (W)
Inisialisasi semua bobot dengan bilangan acak kecil secara random.
Hitung semua keluaran diunit tersembunyi atau untuk mendapatkan nilai hidden layer ๐‘๐‘— (j=
1,2,3......p)
๐‘๐‘›๐‘’๐‘ก ๐‘— = b + โˆ‘๐‘›๐‘–=1 ๐‘ฅ๐‘– ๐‘ง๐‘–๐‘—
(2.1)
๐‘๐‘— = ๐น (๐‘๐‘›๐‘’๐‘ก ๐‘— ) =

4.


5.

1

1+ ๐‘’ โˆ’๐‘๐‘›๐‘’๐‘ก

(2.2)

Dengan :
๐‘๐‘›๐‘’๐‘ก ๐‘— : keluaran nilai hidden layer
๐‘ง๐‘–๐‘—
: bobot antar input layer dan hidden layer
๐‘๐‘—
: cek nilai fungsi aktivasi (sigmoid)

Hasil keluaran dari hidden layer dipakai untuk mendapatkan keluaran output layer ๐‘ฆ๐‘˜ (k =
1,2,3...,m) menggunakan persamaan :
๐‘Œ๐‘›๐‘’๐‘ก = b + ๐‘๐‘›๐‘’๐‘ก1 (y1) + ๐‘๐‘›๐‘’๐‘ก2 (y2)
(2.3)
Dengan :

๐‘๐‘›๐‘’๐‘ก ๐‘— : Keluaran nilai hidden layer
y
: bobot sinaptik antar output layer dan hidden layer
b
: nilai bias simpul hidden
๐‘Œ๐‘›๐‘’๐‘ก
: keluaran output layer
1
๐‘ฆ๐‘˜ = ๐น(๐‘ฆ๐‘›๐‘’๐‘ก ๐‘˜ ) =
(2.4)
1+ ๐‘’ โˆ’๐‘Œ๐‘›๐‘’๐‘ก
Dimana ๐‘ฆ๐‘˜ untuk nilai aktivasi yang sudah didapatkan.
Membandingkan nilai target
Keluaran dari hasil jaringan ini output dibandingkan dengan nilai target. Selisih antara nilai target
dengan keluaran jaringan adalah nilai error (E) yang dapat dirumuskan dengan:
E = T - ๐‘Œ๐‘›๐‘’๐‘ก
(2.5)
Dengan :
T
: matrik target

๐‘Œ๐‘›๐‘’๐‘ก
: Keluaran output layer
Kemudian nilai rata-rata kuadrat error atau MSE dinyatakan oleh persamaan :
๐‘€๐‘†๐ธ =

ฮฃ๐ธ 2
๐‘

(2.6)

Dimana N adalah jumlah pola masukan.
b) Perhitungan Mundur
MSE yang diperoleh dipakai sebagai parameter dalam pelatihan. Pelatihan akan selesai jika MSE
yang diperoleh sudah dapat diterima. Error tersebut dipropagasikan balik untuk memperbaiki bobot
sinpatik dari semua neuron pada hidden layer dan output layer. Perhitungan berbaikan bobot
diberikan pada persamaan berikut:
1. Cari faktor kesalahan (๐œน) di unit keluaran.
ฮด = (tk โˆ’ yk). yk. (1 โˆ’ y)
(2.7)
Dimana :

๐œน : unit kesalahan yang digunakan dalam perubahan bobot
๐‘ก๐‘˜ : pola target
yk : nilai aktivasi yang sudah didapatkan
2. Hitung suku perubahan bobot ๐’˜๐’‹๐’Œ yang akan digunakan untuk merubah bobot dengan
laju pelatihan.
ฮ”wkj = ฮฑ. ฮด. ๐‘ง๐‘–๐‘—
(2.8)
Dimana :
๐‘ง๐‘–๐‘— : nilai aktivasi dari input ke hidden
hitung perubahan bias

ฮ”๐‘ = ๐›ผ. ๐›ฟ๐‘˜
Dimana :

(2.9)

ISSN : 2355-9365

e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 5177


ฮ”๐‘ : nilai bias
3. Hitung koreksi kesalahan bobot dan bias antara lapisan input dilapisan tersembunyi
(2.10)
๐›ฟ_๐‘›๐‘’๐‘ก๐‘— = โˆ‘๐‘š
๐‘˜โˆ’1 ๐›ฟ๐‘˜ ๐‘ค๐‘˜๐‘—
Hitung aktivasi
โ€ฒ
๐›ฟ๐‘– = ๐›ฟ๐‘›๐‘’๐‘ก
(๐›ฟ๐‘›๐‘’๐‘ก๐‘— ) = ๐›ฟ_๐‘›๐‘’๐‘ก๐‘— ๐‘ง๐‘— (1 โˆ’ ๐‘ง๐‘— )
(2.11)
๐‘—๐‘“
4. Hitung perubahan bobot ๐‘‰๐‘—๐‘– (nilai antara lapisan input dilapisan tersembunyi)
ฮ”๐‘‰๐‘—๐‘– = ๐›ผ . ๐›ฟ๐‘— . ๐‘‹๐‘–
(2.12)
Hitung perubahan bias
ฮ”๐‘‰๐‘—๐‘˜ = ๐›ผ . ๐›ฟ๐‘—
(2.13)
5. Update bobot dan bias
Hitung perubahan bobot hidden โ€“ ouput yang akan menghasilkan bobot dan bias baru :
(2.14)
๐‘Š๐‘˜๐‘— (๐‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘ข) = ๐‘Š๐‘—๐‘˜ (๐‘™๐‘Ž๐‘š๐‘Ž) + ฮ”๐‘Š๐‘—๐‘˜
Kemudian untuk setiap unit tersembuni mulai dari ke-1 sampai n dilakukan pengupdetan
bobot dan bias.
(2.15)
๐‘‰๐‘—๐‘– (๐‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘ข) = ๐‘‰๐‘—๐‘– (๐‘™๐‘Ž๐‘š๐‘Ž) + ฮ”๐‘‰๐‘—๐‘–
6. Pelatihan dihentikan ketika (max epoch) dan telah tercapai MSE(Mean Square Error)
yang diinginkan.
3. Metodologi Penelitian
3.1. Gambaran umum
Gambaran umum merupakan alur kerja dari sistem yang membantu untuk membuat rancangan dari proses
penilitian dari awal sampai akhir. Berikut merupakan flowchart dari rancangan sistem mengenai klasifikasi
kepribadian berdasarkan informasi pada akun media sosialnya seperti status facebook. Adapun tujuan
klasifikasi ini adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan dan mempelajari. Membandingkan
berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada suatu hal.
.

ISSN : 2355-9365

e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 5178

Gambar 3.1 flowchart Alur Perancangan Sistem
Berdasarkan gambar di 3.1 di atas adalah flowchart alur dari sistem yang dibuat. Yang memiliki beberapa
proses. Dimana proses pertama adalah menyiapkan data status facebook pada setiap akun. Kemudian data harus
melalui proses preprosesing diantaranya adalah seleksi data. Dimana data harus diseleksi untuk diterjemahkan ke
dalam bahasa inggris dan menghilangkan singkatan pada status, dan isi konten status itu sendiri sebagai kelas
yang akan digunakan dalam pengujian. Kemudian data harus dibagi menjadi dua bagian yaitu data training dan
data testing. Pada pengujian backpropagation memerlukan data training sebagai proses belajar untuk membentuk
model pola. Setelah backpropagation melakukan proses pembelajaran, maka data testing akan digunakan sebagai
data masukan atau inputan. Data testing akan di proses menggunakan propagasi maju. Dalam tahap akhir sistem
akan mencatat perormansi proses pembelajaran (learning) dan percobaan (testing).
3.2. Data
Pengumpulan data pelamar yaitu berupa data status facebook. Di mana pada penelitian ini hanya
menggunakan 100 orang pelamar yang akan di ambil maksimal 5 status dari setiap akun. Jadi total data ada
468 data status dari seluruh pelamar.
Tabel 3.1 Spesifikasi Data Akun
Data

Jumlah
attribute

Jumlah record

Kelas

100 pelamar

3

468

2

ISSN : 2355-9365

e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 5179

Pada proses pengujian, menggunakan tiga porposi pembagian data training dan testing dengan
pembagian sebasar 50% training dengan 50% testing untuk pengujian 1, 60% training dengan 40% testing
untuk pengujian 2 dan 70% training dengan 30% testing untuk pengujian 3.
Tabel 3.2 Skenario 1 dan 2
Pengujan ke-

jumlah data

1

50 % (training) 50 % (testing)

2

60 % (training) 40 % (testing)

3

70 % (training) 30 % (testing)

4. Hasil Dan Analisis
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan, didapatkan nilai dari setiap neuron hidden layer dengan
melihat hasil perhitungan pada analisis status. Adapun nilai didapatkan dari pengujian 1, pengujian 2 dan
pengujian 3.
Tabel 4.1 Hasil Pengujian 1
Neuron pada hidden layer

2 neuron

4 neuron

6 neuron

8 neuron

Hasil precision

36.36%

38,89 %

28,20 %

31.82%

Hasil recall

50.00%

63,64%

36,36 %

53.85%

Hasil f-measure

42.11%

48,18 %

32,00 %

40.00%

Akurasi

63.33%

63,41 %

58,34 %

58.00%

Berdasarkan pengujian diatas dengan menggunakan metode Backpropagation yang dilakukan menggunakan
50 % data training dan 50 % data testing menunjukan hasil akurasi prediksi dari proses testing tertinggi sebesar
63,41 % di 4 neuron pada hidden layer dengan hasil presicion sebesar 38,89 %, recall sebesar 63,64 % dan fmeasure sebesar 48,18 %. Hal ini dapat disimpulkan bahwa di 4 neuron tingkat kebenaran sistem dalam
mengklasifikasikan kelas 0 dan kelas 1 dengan optimal.

ISSN : 2355-9365

e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 5180

Tabel 4.2 Hasil Pengujian 2
Neuron pada hidden layer
2 neuron

4 neuron

6 neuron

8 neuron

Hasil
precision

66,67 %

54.55%

52,94 %

47.06%

Hasil recall

64,55 %

46.15%

81,82 %

61.54%

Hasil fmeasure

60,00 %

50.00%

64,29 %

53.33%

Akurasi

80,00 %

76.00%

75,60%

72.00%

Berdasarkan hasil uji diatas, pengujian untuk data ke-2 dengan jumlah data 60 % data training dan 40 % data
testing yang diujikan menggunakan Backpropagation menunjukan hasil akurasi testing yang tertinggi sebesar
dengan 80,00 % di 2 neuron pada hidden layer dengan hasil presicion sebesar 66,67 %, recall sebesar 81,82 %
dan f-measure sebesar 60,00%.
Tabel 4.3 Hasil Pengujian 3
Neuron pada hidden layer
2 neuron

4 neuron

6 neuron

8 neuron

Hasil precision

62.50%

50.00%

77.78 %

45.45%

Hasil recall

62.50%

75.00%

53.85%

62.50%

Hasil f-measure

62.50%

60.00%

63.64%

52.63%

Akurasi testing

80.00%

73.33%

84.00%

70.00%

Berdasarkan pengujian diatas dengan menggunakan metode Backpropagation yang dilakukan
menggunakan 70 % data training dan 30 % data testing menunjukan hasil akurasi prediksi dari proses testing
tertinggi sebesar 84,00 % di 6 neuron pada hidden layer dengan hasil presicion sebesar 77,78 % di 6 neuron ,
recall sebesar 75,00 % di 4 neuron dan f-measure sebesar 63,64 % di 6 neuron. Hal ini dapat disimpulkan dengan
hasil precision menunjukan sistem dapat mengklasifikasikan kelas 0 dan kelas 1 dengan nilai terbesar terdapat di
6 neuron dengan optimal, hasil recall tingkat kebenaran sistem dalam mengklasifikasikan satu kelas (kelas 1)
dengan benar.
5. Analisis
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan dapat dilihat bahwa pengujian pada setiap neuron hidden memiliki
hasil yang berbeda-beda, akan tetapi dengan menggunkan data training lebih banyak dapat menghasilkan nilai
akurasi yang baik disetiap pengujian. Dan pada penelitian penggunaan neuron hidden layer tidak bisa menentukan
neuron mana yang paling bagus menentukan nilai, karena neuron itu trial dan error, tidak ada ilmu pasti untuk
menentukan dengan neuron sekian hasilnya akan baik.

ISSN : 2355-9365

e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 5181

Untuk nilai precision merupakan tingkat kebenaran sistem dalam mengklasifikasikan kelas 0 dan kelas
1, jadi kalau di neuron hidden sekian nilai akurasinya jelek berarti neuron tersebut tidak mampu
mengklasifikasikan 2 kelas dengan optimal. Terkadang jika terlalu banyak neuron data bisa semakin kompleks,
jadi kalau tambah kompleks sistem akan semakin susah mengklasifikasikan kedua kelas tersebut. Sedangkan
untuk nilai recall merupakan tingkat kebenaran sistem dalam mengklasifikasikan kelas, katakan status bernilai
kelas 1 dengan keseluruhan data kelas 1.
Untuk nilai F-measure merupakan nilai akurasi dari setiap kelas, perhitungan F-measure sendiri
kombinasi dari nilai precison dan recall. Dalam penelitian ini F-measure digunakan karena kedua data kelas tidak
seimbang dengan jumlah datanya dan fokusnya ke prediksi (kepribadian sesorang). Dan untuk nilai akurasi
merupakan nilai akurasi dari data testing yang menilai secara keselurhan.
Hidden layer yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan 2 hidden layer. Untuk pemilihan
hidden layer tergantung dari nilai yang dikeluarkan oleh sistem, terkadang dengan menggunakan 1 hidden layer
saja sudah cukup baik. Tetapi, untuk penelitian ini menggunakan 2 hidden layer, karena kalau dengan 1 hidden
layer sistem belum bisa mengklasifikasikan secara optimun.
Dalam hal ini nilai linguistik dari LIWC juga digunakan. Dimana pada penelitian ini LIWC hanya
menghitung nilai persentase dari setiap kata-kata status dengan kategori yang ditentukan (posemo,negemo,sosical
word) yang dibagi dengan jumlah panjang kata status.
6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan menggunakan metode backpropagation
menghasilkan performansi sistem yang baik dan mendapatkan nilai error dengan min kesalahan 0,00001
% pada pengujian 2 dan 3.
Hasil pengujian yang telah dilakukan hasil perfomansi sistem dengan akurasi tertinggi 84,00 %
didapatkan pada proporsi data 70:30 % data yang diujikan.
Pada penelitian penggunaan neuron hidden layer tidak bisa menentukan neuron mana yang
paling bagus menentukan nilai, karena neuron itu trial dan error, tidak ada ilmu pasti untuk menentukan
dengan neuron sekian hasilnya akan baik.

ISSN : 2355-9365

e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 5182

DAFTAR PUSTAKA
[1]

Evanthia Faliagka, Kostas Ramantas, Athanasios Tsakalidis.2012. Application of Machine Learning
Algorithms to an online Recruitment System. Computer Engineering and Informatics Department
University of Patras Patras, Greece.

[2]

Suyanto. 2011. Artificial Intelligence: Searching, Reasoning, Planning and
Informatika

[3]

Jun Gu, Paul w. Purdom, John Franco, and Benjamin.W.Wah.,1991, Algorithms for the satisfiability
(SAT) problem : A Survey

[4]

Tsang, Edward.2014.Foundations of Constraint Satisfaction: The Classic Text. BoDโ€“Books on Demand.

[5]

Suyanto., (2008). Soft Computing. Bandung :Teknik informatika

[6]

Search in Artificial Intelligence (Springer-Verlag, 1988) and Parallel Algo- rithms for Machine
Intelligence and Vision (Springer- Verlag, 1990).

[7]

Nuryanta, Nanang.2008."Pengelolaan Sumber Daya Manusia (Tinjauan Aspek Rekrutmen dan
Seleksi)." Jurnal Pendidikan Islam 1.1.

[8]

Cindy K. Chung., 2012, Linguistic Inquiry and Word Count (LIWC): Pronounced โ€œLuke,โ€ and Other
Useful Facts Chapter 12, The University of Texas at Austin, USA.

[9]

Pennebaker, James W., Roger J. Booth, and Martha E. Francis. "Linguistic inquiry and word count:
LIWC [Computer software]." Austin, TX: liwc. net (2007).

[10]

E. Faliagka, L. Kozanidis, S. Stamou, A. Tsakalidis and G. Tzimas, โ€œPersonality Mining System for
Automated Applicant Ranking in Online Recruitment Systems,โ€Proc. Of ICWE 2011, Springer-Verlag,
Berlin, Heidelberg, June. 2011, pp. 379-382.

[11]

J.A. Gill, S. Nowson and J. Oberlander, โ€œWhat are they blogging about?
motivation in blogsโ€, Proc. of AAAI ICWSM. 2009.

[12]

M. Hall, E. Frank, G. Holmes, B. Pfahringer, P. Reutemann and I. Witten, โ€œThe WEKA data mining
software: an update,โ€ SIGKDD Explorer, News, vol. 11, 2009, pp. 10-18.

[13]

Guofang Li and Xiaopeng Ni (2014). Computational Linguistics: Concepts, Methodologies, Tools, and
Applications (pp. 1374-1390)

[14]

Mezrich, ben (2009). The Accidental Billionaires: The Founding of Facebook, A Tale of Sex, Money,
Genius, and Betrayal., amerika serikat.

[15]

Pant. Gautam,. Srinivasan. Padmini., Menczer, Flippo. โ€œ Crawling the Webโ€. Department of
Management Sciences. Universit of lowa, lowa city, USA.

[16]

F. Mairesse, M.A. Walker, M.R. Mehl and R.K. Moore,โ€œUsing linguistic cues for the automatic
recognition of personality in conversation and text,โ€ Journal of Artificial Intelligence Research, vol. 30,
2007, pp. 457-500

[17]

J.W. Pennebaker and L. King, โ€œLinguistic Styles: Language Use as an Individual Difference,โ€ Journal of
Personality and Social Psychology, vol. 77, 1999, pp. 1296โ€“1312.

Learning. Bandung:

Personality, topic, and

ISSN : 2355-9365

e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 5183

[18]

Yla R. Tausczik and James W. Pennebaker.2009. the psychological of word: LIWC and computerized
text analysis methods, journal of Language and Social Psychology 2010 29: 24 originally published
online 8 december 2009.

[19]

Agnes, theresia dan leylia.2015. prediksi kepribadian big 5 pengguna Twitter dengan support vector
regression, jurnal cybermatika vol.3 no.1.