Penerapan Permainan tebak kata untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada sekolah dasar Surakarta

PENERAPAN PERMAINAN TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN
PADA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR
Sigit Nurhadi 1) Hadi Mulyono 2) Rukayah 3)
PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret,Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
Email :
1)
Sigitnurhadi15@gmail.com
2)
hadimulyono@yahoo.co.id
3)
rukayah@staff.uns.ac.id
Abstract : The purpose of this research is to improve the early reading skills of the students in Grade I of State Primary
School. The form of this research was Classroom Action Research ( CAR ) that consist of two cycles. Each cycle there
were two meeting that consist of planning,action,observation,and reflection. The subjects were grade I students of
elementary school totaling 31 students. Data collection technique used testing,observation and interviews. The validity
of data used triangualition techniques and triangulation of data sources. Data analysis applied the analysis of qualitative
data and quantitave data. The results of this classroom action research shows that the application oh the guess word
games in the teaching and learning process can improve the early reading skill of the students in Grade I of student of
elementary school.
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas 1

sekolah dasar. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap
siklus terdiri dari 2 pertemuan dengan masing-masing terdiri atas perencanaan,pelaksaan tindakan,observasi dan
refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I yang berjumlah 31 siswa. Teknik pengumpulan data dengan
tes,observasi dan wawancara. Validitas data menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Analisis data dilakukan
melalui analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan penerapan permainan tebak kata dapat
meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SD.
Kata kunci : Keterampilan, Membaca permulaan, Permainan tebak kata

Pembelajaran bahasa Indonesia sangat
berperan penting bukan hanya dalam perkembangan keterampilan komunikasi tetapi juga dalam penguasaan ilmu pengetahuan. Melalui bahasa,manusia dapat menyampaikan atau mengetahui hasil pemikiran, sikap serta perasaan.
Oleh karena itu bahasa bisa disebut sebagai alat
penerus dan pengembang kebudayaan manusia.
Melalui bahasa, nilai-nilai kebudayaan manusia
dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya, dengan bahasa pula, manusia dapat
mengembangkan ilmu dan teknologi.
Melihat pentingnya pembelajaran bahasa Indonesia, maka pembelajaran ini diberikan
pada seluruh jenjang pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pembelajaran bahasa ada beberapa keterampilan yang
harus dikuasai. Menurut Soclhan (2009). Terdapat empat keterampilan dalam berbahasa yakni
keterampilan berbicara, keterampilan membaca, keterampilan menyimak dan keterampilan

menulis.
Pembelajaran bahasa Indonesia diperlukan adanya keterampi lan membaca. Membaca
1)

Mahasiswa Prodi PGSD UNS
Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

2, 3)

merupakan aktivitas yang paling banyak dilakukan selama belajar di sekolah. Membaca adalah salah satu jalan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Keterampilan membaca permulaan
merupakan salah satu keterampilan dalam berbahasa yang sangat penting dalam menunjang
perkembangan keterampilan membaca lanjut.
Berdasarkan hasil pratindakan di SD N
Surakarta menunjukan bahwa guru lebih banyak menggunakan metode ceramah sehingga
siswa kurang dilibatkan dalam pembelajaran
dan kurang mendapatkan kesempatan membaca. Guru kurang menerapkan model pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran siswa
cenderung pasif, siswa kurang antusias. Hal tersebut berdampak siswa mengalami kesulitan
dalam memahami hubungan simbol-simbol huruf yang membentuk suatu kata / kalimat secara
utuh, lafal dan intonasi serta membaca kalimat
sederhana sehingga keterampilan membaca permulaan siswa masih tergolong rendah.

Dari hasil pratindakan menunjukan bahwa hanya 45,17% atau sebanyak 14 siswa yang
mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu ≥72
Didaktika Dwija Indria
ISSN : 2337 – 8786

dan 54,83 % atau 17 siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Berdasarkan
data tersebut dapat dikatakan bahwa keterampilan membaca permulaan pada mata pelajaran
bahasa Indonesia siswa kelas I SDN Surakarta
masih rendah sehingga perlu dilakukan tindakan untuk mengatasinya.
Alternatif tindakan yang dilakukan
untuk mengatasi masalah tersebut adalah menerapkan suasana pembelajan yang membuat
siswa tertarik, antusias, aktif dan memberikan
kesempatan yang lebih bagi siswa untuk berlatih membaca. Salah satu permainan yang dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah Permainan tebak kata.
Permainan tebak kata adalah Permainan yang menggunakan media dua kartu tekateki yang berbeda berisi pertanyaan dan jawaban yang dilakukan berpasangan. Satu anak
akan membaca pertanyaan dan pasagannya
akan menjawabnya. Ketika bermain tebak kata, anak-anak akan terlibat dalam kegiatan
bermain bersama ditandai dengan saling kerja
sama untuk menemukan jawaban dari teka-teki
tersebut. Saat bermain dengan teman sepermainan yang sebaya usianya anak akan belajar
berbagi hak milik, berkompetesi yang sehat,

terbiasa untuk mengikuti setiap aturan permainan dan menggunakan mainan secara bergiliran, melakukan kegiatan bersama, mempertahankan hubungan yang sudah terbina akan
baik dengan adanya permainan yang menyenangkan pada masa-masa ketika bermain untuk anak-anak. Aqib,Z (2013:16).
Rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu (1) Apakah penggunaan Permainan tebak
kata dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas 1 sekolah dasar?
(2) Bagaimanakah saya menerapkan Permainan
tebak kata yang dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas 1
sekolah dasar?
Berdasarkan rumusan tersebut maka
tujuan penelitian ini yaitu (1) Untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan Permainan tebak kata pada
siswa kelas 1 sekolah dasar. (2) Untuk mendes-

kripsikan Penerapan Permainan tebak kata yang
dapat meningkatkan keterampilan membaca
permulaan pada siswa kelas 1 sekolah dasar.
METODE
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD N Surakarta yang beralamat di
Jalan Sere No 08, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Subjek penenitian ini adalah siswa kelas I SD N Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 sejumlah 31 Siswa, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 17
siswa perempuan. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2016/ 2017.
Data yang dikaji dalam penelitian ini

adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data
kuantitatif meliputi data hasil skor keterampilan membaca permulaan mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi data hasil wawancara
dengan guru kelas dan siswa kelas I SD N Surakarta sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Sumber data pada penelitian ini adalah
sumber data primer dan sekunder. Dalam penelitian ini sumber data primer terdiri atas guru
kelas I SD N Surakarta dan siswa kelas I SD
Surakarta. Sedangkan sumber data sekunder
terdiri atas arsip atau dokumen yang berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan silabus, serta dokumentasi yang berupa foto/video
selama pelaksanaan pembelajaran.
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi, wawacara, dan tes. Teknik validitas data penelitian ini
menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi
sumber. Sedangkan data yang diperoleh dalam
penelitian ini dianalisis dengan model analisis
interaktif Milles dan Huberman yang mencakup
empat tahap, yaitu: pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan prosedur penelitian yang dilakukan
melalui siklus-siklus tindakan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, tiap-tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai mencakup perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi.
HASIL

Berdasarkan hasil data pratindakan daDidaktika Dwija Indria
ISSN : 2337 – 8786

pat disimpulkan bahwa keterampilan membaca
permulaan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas I SD N Surakarta masih
rendah. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada
tabel I sebagai berikut.
Tabel 1 Data Frekuensi Nilai Pratindakan
Keterampilan Membaca Permulaan
Interval
Nilai
41 – 49

Frekuensi
(fi)
3

Persentase
(%)
9,67 %


50 – 58

3

9,67 %

59 – 67

6

19,35 %

68 – 76

9

29,03 %

77 – 85


5

16,12%

86 – 94

5

22,55%

Jumlah
31
Nilai rata-rata kelas = 70,74
Ketuntasan Klasikal = 45,16 %
Nilai Tertinggi = 94
Nilai Terendah = 41

11 100 %


Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa nilai keterampilan membaca permulaan kelas satu Sekolah Dasar Surakarta sebelum diterapkannya permainan tebak kata memiliki nilai rata-rata 70,74. Berdasarkan nilai
tersebut ada 17 siswa ( 54,83 ) yang belum tuntas dan 14 siswa ( 45,16 ) yang sudah tuntas dengan KKM 72. Nilai tersebut dapat menjadi
petunjuk bahwa keterampilan membaca permulaan siswa kelas satu sekolah
Keterampilan membaca permulaan
mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas I
SD N Surakarta dengan menerapkan permainan tebak kata pada siklus I menunjukann adanya peningkatan. Hasil pada siklus I mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan hasil dari pratindakan. Hal ini
dikarenakan pada siklus I guru melakukan perubahan dalam media pembelajaran yang menyebabkan anak menjadi lebih antusias dalam
mengikuti pembelajaran dilihat dari aktivitas
siswa. Pada siklus I kinerja guru mengalami
peningkatan di masing-masing dari setiap pertemuannya.
Hasil pelaksaan siklus I dapat dilihat
pada tabel 2 sebagai berikut.

Tabel 2. Distribusi Nilai Keterampilan
Membaca Permulaan Siklus I
Interval
Frekuensi
Persentase
Nilai
( Fi)

( %)
64 – 68
10
32,25 %
69 -73
5
16,12 %
74 -78
5
16,12 %
79 -83
6
19,35 %
84 – 88
4
12,90 %
89 – 93
1
3,25 %
Jumlah

31
100 %
Nilai Rerata = 2317 : 31= 74,74
Ketuntasan Klasikal = ( 19 : 31) X 100 % = 61,29 %

Pada pelaksanaan siklus I terdapat 19
siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal atau 61,29% dan terdapat 12 siswa atau
38,70%. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa target indikator kinerja pada siklus I belum tercapai,sehingga dilanjutkan siklus II
Pada siklus II diperoleh hasil keterampilan membaca permulaan pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia pada siswa kelas I SD N Surakarta menunjukan peningkatan. Hasil keterampilan membaca permulaan mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel 3 sebagai
berikut.
Tabel 3 Distribusi Nilai Keterampilan Membaca Permulaan Siklus II
Interval
64 – 68
69 – 73

Frekuensi
4
2

Persentase
12,90 %
6,45 %

74 – 78
10
32,25 %
79 – 83
8
25,80 %
84 – 88
5
16,12 %
89 – 93
2
6,45%
Jumlah
31
100 %
Nilai Rerata = 2426 : 31 = 78,25
Ketuntasan Klasikal = ( 27 : 31 ) X 100 % = 87,09%

Berdasarkan data dapat diketahui bahwa
terdapat peningkatan keterampilan membaca
permulaan dengan penerapan permainan tebak
kata dari siklus I dan siklus II. Dapat terlihat
dari persentase ketuntasan klasikal yang diperoleh meningkat dari siklus I sebesar 61,29% meningkat pada siklus II menjadi 74,74%. Keterampilan membaca permulaan siswa kelas sekolah dasar Surakarta dengan menerapkan permainan tebak kata sebesar 87,09 %. Oleh karena itu
peningkatan keterampilan membaca permulaan
siswa kelas I sekolah dasar Surakarta dengan
menerapkan permainan tebak kata telah berhasil
Didaktika Dwija Indria
ISSN : 2337 – 8786

dan sudah mencapai presentase target yang ditetapkan, oleh karena itu peneliti tidak perlu lagi
melanjutkan penelitian pada siklus berikutnya.
PEMBAHASAN
Data yang diperoleh pada kondisi awal,
siklus I, siklus II dikaji sesuai dengan rumusan
masalah dan selanjutnya dikuatkan dengan teori
yang sudah dikemukakan. Berdasarkan hasil
tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi yang kemudian melakukan analisis data dalam penelitian ditemukan adanya peningkatan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas I
Sekolah dasar Surakarta pada setiap siklusnya.
Selain itu kinerja guru dalam menerapkan permainan tebak kata juga meningkat.
Berdasarkan deskripsi awal dan analisis
data yang diperoleh peneliti, dapat disimpulkan
bahwa penerapan permainan tebak kata dapat
meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I sekolah dasar Surakarta tahun
ajaran 2016 / 2017.
Pada pratindakan diketahui nilai ratarata kelas 1 keterampilan membaca permulaan
sebesar 70,74. Sedangkan besarnya presentase
siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal adalah 45,16% atau 14 siswa, sedangkan
54,83% masih belum mencapai nilai. Nilai terendah pada pratindakan adalah 41,sedangkan
nilai tertinggi adalah 94. Setelah dilaksanakan
siklus I, pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan permainan tebak kata. Terjadi peningkatan yang signifikan yaitu siswa yang mampu
mencapai KKM sebesar 72 pada siklus 1 ada 19
siswa sehingga presentase ketuntasan klasikal
siklus I mencapai 61,29 %. Nilai rata-rata yang
diperoleh juga meningkat yaitu 74,74
Pembelajaran siklus I dengan menerapkan permainan tebak kata menunjukkan adanya
peningkatan keterampilan membaca permulaan
mata pelajaran Bahasa Indonesia. Namun demikian,presentase ketuntasan klasikal belum mencapai target indikator kinerja yang telah ditetapkan. Peneliti bersama guru kelas I melanjutkan
tindakan ke siklus II, sehingga peningkatan dapat diperoleh kembali pada siklus II
Hasil tindakan dari pelaksanaan siklus
II,jumlah siswa yang mampu mencapai KKM
sebesar 72 sebanyak 27 siswa dengan presentase

ketuntasan 87,09% dan ada 4 siswa yang belum
tuntas tersebut memang sulit untuk diajak untuk
mengikuti pembelajaran dengan baik. Sering
tidak masuk kelas dan sulit berkonsetrasi ketika
mengikuti pembelajaran. Selanjutnya guru juga
memberikan les baca setiap akhir jam sekolah.
Tindakan selanjutnya, bagi 4 siswa yang belum
mencapai KKM adalah guru kelas bersedia
memberikan bimbingan dan pendekatan khusus
pada siswa tersebut dalam pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu, presentase ketuntasan
klasikal mencapai 87,09% dengan nilai rata-rata
mencapai 78,25. Hal ini menunjukan bahwa
pencapaian yang diperoleh dalam siklus II sudah
memenuhi target indikator kinerja yang ditetapkan yaitu 80%. Demikian penelitian tindakan
kelas pada keterampilan membaca permulaan
dengan permainan tebak kata dicukupkan pada
siklus II.
Peningkatan tersebut belum memenuhi
indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebesar 80%. Selain itu juga masih terdapat beberapa kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran. Kekurangan pada pembelajaran siklus I,
yaitu 1) strategi guru dalam pembagian kelompok masih belum tepat 2) guru belum maksimal
dalam membimbing permainan sehingga kurang
kondusif 3) guru belum bertanya jawab secara
menyeluruh 4) guru belum bisa membangkitkan susasana belajar yang aktif dan keefektifan
waktu 5) guru belum menggunakan media pembelajaran secara maksimal untuk menarik antusias siswa.
Berdasarkan pada hasil analisis serta
refleksi pada pelaksanaan siklus I, maka pelaksanaan tindakan kelas ini dilanjutkan pada siklus
II. Setelah dilakukan analisa mengenai kekurangan pada pelaksanaan siklus I, maka disusun
rencana pembelajaran siklus II untuk mengatasi
kekurangan pada siklus II.
Hasil analisis yang dilakukan peneliti
pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan
keterampilan membaca permulaan mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan 27 siswa atau
87,09% mencapai nilai keterampilan membaca
permulaan mata pelajaran Bahasa Indonesia
dengan nilai rata-rata kelas 78,25 Berikut ini
data perbandingan nilai keterampilan membaca
permulaan mata pelajaran Bahasa Indonesia
Didaktika Dwija Indria
ISSN : 2337 – 8786

pada pratindakan, siklus I dan siklus II.
Tabel 4. Perbandingan Nilai Keterampilan
Membaca Permulaan Siswa
Keterangan
Rata-rata nilai
Ketuntasan
Klasikal

Pra
Siklus
70,74
45,16

Siklus I
74,74
61,29

Siklus
II
78,25
87,09

Melalui observasi ini menujukan bahwa
penerapan permainan tebak kata dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa
kelas I sekolah dasar Surakarta tahun ajaran
2016/2017. Seperti yang diketahui, bahwa dalam pembelajaran sehari hari di sekolah siswa
tidak lepas dari kegiatan membaca. Membaca
adalah salah satu keterampilan membaca, seseorang dapat memperoleh informasi, pengetahuan dan pengalaman baru. Menurut Hodgson
dalam Tarigan (2008:21) membaca merupakan
suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media
kata-kata bahasa tulis. Pada kelas rendah inilah
diajarkan dasar-dasar dari keterampilan membaca yakni : lafal, kelancaran ,intonasi dan kejelasan. Penerapan permainan tebak kata untuk
kelas rendah karena dinilai tepat karena pada
kelas rendah siswa sudah menggunakan bahasa
lisan,oleh karena itu dengan permainan tebak
kata yang telah dikembangkan oleh peneliti guru dapat mengenalkan Bahasa tulis ke siswa dengan cara menggunakan bahasa lisan yang akan
dijadikan bahasa tulis atau teks bacaan. Siswa
kelas 1 sekolah dasar Surakarta kebanyakan
tidak bisa membaca karena kurangnya latihan
atau kesempatan membaca dan kurangnya perhatian dari orang tua,mereka hanya mendapat
belajar membaca hanya di sekolah saja itu pun
kurang maksimal. Penerapan pemainan tebak
kata menurut peneliti sangat relevan untuk digunakan dalam pembelajaran membaca permulaan.
Peningkatan nilai keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas I sekolah dasar
Surakarta tahun pelajaran 2016/2017 tergolong
signfikan dikarenakan keterampilan membaca
menurut Rahim (2009:4) meruipakan suatu
rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya

melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikologistik dan metakognitif. Oleh karena itu keterampilan membaca harus banyak dilatih
Selain itu semua kendala yang terjadi
dalam penelitian ini telah berhasil diatasi. Hal
tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya
keterampilan membaca permulaan. Demikian,
secara keseluruhan penerapan permainan tebak
kata mampu meningkatkan keterampilan membaca permulaan. Adanya peningkatan dari prasiklus ke siklus I dan siklus II. Hasil penelitian
ini selaras dengan penelitian Twentika (2016)
yang menunjukan bahwa permainan tebak kata
meningkatan kemampuan pengenalan membaca
permulaan pada siswa. Penelitian tersebut membuktikan bahwa permainan tebak kata mampu
membantu siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran dan membuat siswa antusias.
Hal ini juga sesuai dengan Husni,M
(2013) dalam penelitiannya yang berjudul “
Peningkatan partisipasi dan Hasil Belajar
IPA.Siswa Melalui Pembelajaran Tebak Kata
Kelas V SD Kartika 1-11 Padang” menyimpulkan bahwa Permainan tebak kata dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belaja.
Dari kajian tersebut dapat diketahui
bahwa permainan tebak kata dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada
siswa kelas I Sekolah dasar Surakarta tahun
ajaran 2016/2017
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan
kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus,
dapat disimpulkan bahwa penerapan permainan
tebak kata dapat meningkatkan keterampilan
membaca permulaan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas I SD N Surakarta tahun ajaran 2016/2017,sedangkan dengan
menerapkan permainan tebak kata yang dapat
meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah dilakukan sesuai dengan prosedur dan langkah-langkah permainan tebak kata yang telah
dikembangkan oleh peneliti dengan perbaikan
yaitu 1). Guru membentuk kelompok berpasangan secara heterogen diantaranya berdasarkan
kemampuan masing-masing siswa 2). Guru
Didaktika Dwija Indria
ISSN : 2337 – 8786

memberikan durasi waktu yang lebih lama kepada siswa yang belum lancar untuk tes unjuk kerja pada permainan tebak kata 3). Guru memberikan motivasi terhadap siswa agar berani maju
kedepan kelas untuk melakukan tes unjuk kerja
membaca 4) Guru lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan media pembelajaran yang

menarik selama proses pembelajaran sehingga
siswa dapat lebih antusias.
Berdasarakan simpulan hasil penelitian
di atas,maka penulis memberikan saran kepada
guru,yaitu hendaknya guru menerapkan permainan tebak kata khususnya pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia

DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z. (2013). Model-model ,Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif).Bandung: Yama Widya
Husni, M. dkk. ( 2013). “ Peningkatan partisipasi dan Hasil Belajar IPA.Siswa Melalui
Pembelajaran Tebak Kata Kelas V SD Kartika 1-11 Padang”
Rahim, F. (2009). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Soclhan, T. W. (2009). Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: UT.
Tarigan, H.G (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Bandung.
Twentika. ( 2016). Peningkatan Kemampuan Pengenalan Membaca Permulaan Melalui
Permainan Tebak Kata pada Anak Kelompok B TK Cemara Dua Surakarta Tahun
Pelajaran 2015/2016”. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.

Didaktika Dwija Indria
ISSN : 2337 – 8786

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

IbM Pemanfaatan Biopestisida untuk Mengendalikan Hama Uret (Lepidiota stigma) Pada Tanaman Tebu

8 129 1