Analisis Numerik Aliran Fluida pada Kapa
CFD MESIN USU
Analisis Numerik Aliran Fluida pada Kapal Selam Tanpa dan Dengan Dua Bentuk
I. Pendahuluan
inilah yang menjadi permasalahan yang akan
Sirip Yang Berbeda
dianalisis.
Billy Emkel Gudsanov (NIM : 120401122)
Pada
permasalahan
ini,
digunakan
Kapal selam adalah
kendaraan
yang
Email
: BillyEmkelGudsanov@gmail.com
perangkat lunak CFD untuk melakukan analisis
beroperasi di bawah permukaan laut, biasanya
dan simulasi aliran fluida. Perangkat lunak yang
digunakan
untuk
kepentingan
militer,
danUniversitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Departemen
Teknik
Mesin Fakultas
Teknik
digunakan adalah ANSYS FLUENT.
sebagian lagi dilakukan untuk observasi bawah
Tujuan dari tugas ini antara lain adalah : (1)
laut.
Abstrak,
Untuk mengetahui pengaruh sirip pada kapal
Pada kapal
selam terdapat
sailkuliah “Metode Perhitungan Dinamika Fluida”. Pada
Tugas
ini merupakan
tugas rudder
terakhirdan
mata
selam, (2) Untuk mengetahui desain dan posisi
planes
yang berfungsi
untuk
mengubah
haluan
tugas
ini dilakukan
analisis
aliran
fluida yang
terjadi pada kapal selam. Dengan membandingkan hasil
sirip yang lebih baik untuk kapal selam, (3)
kapal
Rudder
mengubah
antara
kapalselam.
selam yang
tidakberfungsi
menggunakan
sirip dan kapal selam yang menggunakan sirip. Tujuannya
Mengetahui kontur tekanan, gaya, dan
secarakeuntungan
horizontal menggunakan
dan
jugahaluan
untuk kapal
mencariselam
tau, apakah
sirip ini, dan desain posisi sirip yang lebih
kecepatan fluida pada kapal selam, (4) Melatih
terletak
dibagian
belakang kapal
selam dan
baik.
Parameter
yang menentukan
perbandingan
dalam analisis ini adalah besarnya gaya tahanan yang
diri menggunakan Software CFD dan Software
biasanya
terpasang
vertikal.
Sedangkan
terjadi
pada kapal
selam akibat
tahanan
air laut. sail
Semakin kecil gaya tahanan yang dialami, maka semakin
Desain
Modelling
untuk
menghadapi
merupakan
yang
terpasang
pada kestabilan
sail
baikplanes
pula desain
kapalsirip
selam
tersebut.
Tingkat
kapal selam juga diperhitungkan dalam analisis
permasalahan engineering yang lebih kompleks.
kapal selam)
yang berfungsi
mengubah
ini, (kepala
yaitu dengan
menghitung
gaya yang
bekerja pada arah horizontal (kiri/kanan) dan arah vertikal
haluan kapal
arah vertikal, sail
(atas/bawah)
yang selam
dialamidalam
kapal selam/
II. Perumusan Masalah
planes
inilahmendesain
yang membantu
kapal selam
untuk aplikasi Software “SOLIDWORK” , desain kapal
Dalam
kapal selam
ini, digunakan
manuju
ke sendiri
permukaan
ataupun
menuju
dasar 88.55 m; diameter lambung maksimum yaitu 8.41 m;
selam
dibentuk
dengan
panjang
body depan
Sebelum dilakuan analisis,
dilakukan
Tetapibody
pada belakang
beberapa kapal
selam,
didesain
danlaut.
panjang
6.81 m;
dengan
posisi rudder diagonal sebanyak empat rudder. Proses
modelling
kapal
selam
menggunakan
sirip tambahan
membantu
kapalsoftware
untuk “ANSYS FLUENT” pada aliran turbulent.
analisisnya
dilakukanyang
dengan
menggunakan
SOLIDWORK sebagai bahan uji. Berikut
bermanufer, sirip tambahan ini biasanya
beberapa model kapal selam yang akan diuji :
dipasang pada body depan kapal selam,
pengaruh pemasangan sirip dan desain sirip
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Untuk merealisasikannya fluida akan
dialirkan ke arah depan dari kapal selam melalui
boundary inlet menuju ke bagian belakang kapal
selam menuju boundary outlet. Aliran fluida
yang mengalir merupakan aliran turbulent ,
Gambar 1: Kapal Selam Tanpa Sirip
lebih tepatnya digunakan model turbulent komega yang biasanya digunakan untuk analisis
di dalam laut.
Dengan
dilakukannya
perhitungan
menggunakan turbulent model k-omega, maka
persamaan yang akan dianalisis adalah sebagai
Gambar 2 : Kapal Selam Sirip Type 1
berikut :
1. Standard
(Wilcox)
k–ω
turbulence
model
∂
∂
∂
∂k
( ρk ) +
ρkui )=
Γk
+G k −Y k + Sk
(
∂t
∂ xi
∂ xj
∂ xj
(
)
Dan
∂
∂
∂
∂ω
( ρω ) +
ρωui )=
Γω
+ Gω−Y ω + Sω
(
∂t
∂ xi
∂ xj
∂x j
(
)
Gambar 3 : Kapal Selam Sirip Type 2
2. Drag Force Equation
Dalam analisa ini dilakukan simulasi
kapal selam yang melaju dengan kecepatan 15
m/s
di
kedalaman
500
meter
1
F D = . ρu2 .C D . A
2
dibawah
permukaan laut. Pada kedalaman 500 m ini,
Inlet dan outlet dibentuk menggunakan
kapal selam mengalami tekanan sebesar 50 atm
enclosure yang berbentuk tabung (silinder)
atau sekitar 5066250 Pascal. Data fluida yang
dengan ukuran Radius 10 m ; jarak permukaan
digunakan berupa densitas air laut yaitu sebesar
depan 20 m; dan jarak permukaan belakang 70
1027 kg/m³ dengan viskositas 0.00141 Ns/m².
m. Dengan kata lain enclosure sebagai media
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
tempat
fluida
perhitungan
dialirkan
simulasi.
untuk
melakukan
Berikut
merupakan
gambar enclosure yang telah dilakukan pada
kapal selam. Untuk lebih detail nya dapat dilihat
pada gambar berikut :
Gambar 6 : Enclosure kapal selam sirip type 1
Gambar 7: Enclosure kapal selam sirip Type 2
III. Metode Numerik
Gambar : 4 Detail Enclosure
Terlebih dahulu dilakukan mesh terhadap
model
Berikut merupakan hasil dari Enclosure :
kapal
selam
sebelum
dilakukan
perhitungan dan analisis menggunakan fluent.
Berikut detail dari mesh yang diaplikasikan :
Gambar 5 : Enclosure kapal selam tanpa sirip
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Gambar 9 : Mesh kapal selam tanpa sirip
Gambar 10 : Mesh kapal selam sirip Type 1
Gambar 11: Mesh kapal selam sirip Type 2
Setelah melakukan meshing kemudian
dilanjutkan dengan ananlisis menggunakan
ANSYS FLUENT. Aliran fluida yang digunakan
dalam analisis merupakan aliran turbulent
dengan model k-omega. Model aliran turbulent
k –omega yang dipilih merupakan model aliran
Gambar 8 : Meshing Details
k-omega standar untuk analisa dibawah
permukaan laut.
Dengan detail meshing seperti gambar
diatas, maka hasil meshing sebagai berikut :
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Gambar 13: Pengaturan Fluida
Material solid sebagai material penyusun
kapal selam yang digunakan adalah titanium
dengan spesfikasi kerapatan sebesar 4850
Gambar 12 : Model Turbulen k-omega
kg/m³. Berikut merupakan spesifikasi Titanium
yang digunakan.
Material
fluida
yang
digunakan
merupakan material air laut dengan kerapatan
1027 kg/m³ pada kedalaman 500 m dengan
asumsi suhu 10°C ,dengan demikian didapatkan
nilai viskositas sebesar 0.00141 Ns/m².
Gambar : 14 Pengaturan Solid
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Intensitas turbulent yang digunakan adalah 5%
vertikal (sumbu z) adalah sebesar 1152699.102
dan viskositas rasio 10. Dengan kecepatan inlet
N berupa gaya ke atas. Dengan koefisien drag
sebesar 15m/s.
force = 0.0168
Metode perhitungan yang dilakukan
menggunakan metode Coupled dengan Gradient
: Least Squares Cell Based ; Pressure : Body
2. Hasil Simulasi Kapal Selam Dengan
Sirip Type 1
Dengan menggunakan Function Kalkulator
Force Weighted; Momentum : Third-Order
pada CFD-Post diketahui luas permukaan kapal
MUSCL; Turbulent Kinetic Energy : Third-
selam adalah sebesar 4154.856 m². Gaya
Order MUSCL; dan Specific Dissipation Rare :
hambat (dalam arah y) yang dialami kapal selam
Third-Order MUSCL. Dalam perhitungan
adalah sebesar 7941910 N; Gaya yang dialami
dilakukan iterasi sebanyak 200 kali.
kapal selam dalam arah horizontal (sumbu x)
adalah sebesar 651500,02 N dari arah kiri kapal
IV. Hasil Dan Diskusi
selam; Gaya yang dialami kapal selam dari arah
vertikal (sumbu z) adalah sebesar 875519 N
Setelah dilakukan iterasi sebanyak 200
kali, maka didapatkanlah hasil berupa besarnya
gaya yang diterima oleh kapal selam, kontur
tekanan yang dialami kapal selam, dan juga
berupa gaya ke bawah. Dengan koefisien drag
force = 0.0165
3. Hasil Simulasi Kapal Selam Dengan
Sirip Type 2
kontur dan vector kecepatan yang dialami kapal
Dengan menggunakan Function Kalkulator
selam. Berikut merupakan hasil dari analisa
pada CFD-Post diketahui luas permukaan kapal
yang dilakukan dengan menggunakan Software
selam adalah sebesar 4153.389 m². Gaya
ANSYS FLUENT.
hambat (dalam arah y) yang dialami kapal selam
1. Hasil Simulasi Kapal Selam Tanpa Sirip
adalah sebesar 8350160 N; Gaya yang dialami
Dengan menggunakan Function Kalkulator
kapal selam dalam arah horizontal (sumbu x)
pada CFD-Post diketahui luas permukaan kapal
adalah sebesar 1501373.1 N dari arah kanan
selam adalah sebesar 3896.2418 m². Gaya
kapal selam; Gaya yang dialami kapal selam
hambat (dalam arah y) yang dialami kapal selam
dari arah vertikal (sumbu z) adalah sebesar
adalah sebesar 7567600 N; Gaya yang dialami
987976 N berupa gaya ke bawah. Dengan
kapal selam dalam arah horizontal ( sumbu x)
koefisien drag force = 0.0174
adalah sebesar 2222948.8 N dari arah kiri kapal
selam; Gaya yang dialami kapal selam dari arah
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
.
Gambar 15 : Kontur tekanan pada kapal selam tanpa sirip
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Gambar 17: Kontur kecepatan fluida pada kapal selam tanpa sirip
Gambar 16 : Kontur Gaya pada kapal selam tanpa sirip
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Gambar 19 : Kontur tekanan pada kapal selam dengan sirip Type 1
Gambar 18 : Streamline pada kapal selam tanpa sirip.
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Gambar 20 : Kontur Gaya pada kapal selam dengan sirip Type 1
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Gambar 21: Kontur kecepatan fluida pada kapal dengan sirip Type 1
Gambar 22 : Streamline pada kapal selam dengan sirip Type 1
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Gambar 23 : Kontur tekanan pada kapal selam dengan sirip Type 2
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Gambar 24: Kontur Gaya pada kapal selam dengan sirip Type 2
Gambar 25 : Kontur kecepatan fluida pada kapal dengan sirip Type 2
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Gambar 26 : Streamline pada kapal selam dengan sirip Type 2
V. Kesimpulan
Pada tugas ini telah dilakukan analisis
aliran fluida, gaya, dan tekanan pada kapal
selam tanpa sirip dan dengan dua sirip yang
berbeda.
Dari simulasi kapal selam tanpa sirip,
dengan sirip Type 1 dan dengan sirip Type 2,
diketahui bahwa luas permukaan terbesar yaitu
pada kapal selam dengan sirip Type 1. Hal ini
dikarenakan ukuran sirip yang besar pada Type
1, sehingga otomatis luas permukaan juga
bertambah.
Untuk Gaya Hambat yang terjadi saat
kapal selam melaju, kapal selam tanpa sirip
merupakan desain terbaik, karena memiliki
Gaya hambat yang paling kecil. Sedangkan
kapal selam sirip Type 2 merupakan yang
terburuk karena memiliki gaya hambat terbesar.
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Untuk gaya yang terjadi pada arah kiri
dan kanan kapal selam, kapal selam sirip Type 1
[1]. Barrass, Bryan and Derrett, D.R. 2006.
merupakan yang terbaik, karena gaya yang
Ship Stability for Master and Mates.
terjadi paling kecil dibanding kapal selam
Great Britain: ElSevier.
lainnya yaitu gaya yang mendorong kapal selam
[2]. Daniel, R. J. 1983. Considerations
ke arah kiri sehingga dapat disimpulkan kapal
Influencing Submarine Design, Paper
selam sirip Type 1 lebih stabil. Sedangkan kapal
1, Int. Symp. on Naval Submarines,
selam tanpa sirip merupakan yang terburuk
RINA, London.
karena gaya yang terjadi sangat besar dari arah
[3]. Goggins, David A. 2001. Response
kiri, sehingga dapat disimpulkan kapal selam
surface methods applied to submarine
tanpa sirip sangat tidak stabil.
concept exploration. University of
Untuk gaya arah vertikal (angkat -
California, Berkeley.
turun), kapal selam dengan sirip Type 1
merupakan yang terbaik, karena gaya yang
terjadi paling kecil yaitu berupa gaya tekan ke
bawah sehingga kapal selam sirip Type 1 lebih
stabil. Sedangkan kapal selam tanpa sirip
merupakan yang terburuk karena mengalami
gaya terbesar yaitu berupa gaya ke atas,
sehingga dapat disimpulkan kapal selam tanpa
sirip sangat tidak stabil.
Dari beberapa pernyataan diatas dapat
disimpulkan
bahwa
kapal
selam
dengan
menggunakan sirip Type 1 merupakan desain
terbaik
dibandingkan
dua
desain
lainnya.
Karena berdasarkan hasil, kapal selam sirip
Type 1 lebih stabil saat bergerak dibawah
permukaan laut serta memiliki koefisien drag
force paling kecil.
Daftar Pustaka
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
Analisis Numerik Aliran Fluida pada Kapal Selam Tanpa dan Dengan Dua Bentuk
I. Pendahuluan
inilah yang menjadi permasalahan yang akan
Sirip Yang Berbeda
dianalisis.
Billy Emkel Gudsanov (NIM : 120401122)
Pada
permasalahan
ini,
digunakan
Kapal selam adalah
kendaraan
yang
: BillyEmkelGudsanov@gmail.com
perangkat lunak CFD untuk melakukan analisis
beroperasi di bawah permukaan laut, biasanya
dan simulasi aliran fluida. Perangkat lunak yang
digunakan
untuk
kepentingan
militer,
danUniversitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Departemen
Teknik
Mesin Fakultas
Teknik
digunakan adalah ANSYS FLUENT.
sebagian lagi dilakukan untuk observasi bawah
Tujuan dari tugas ini antara lain adalah : (1)
laut.
Abstrak,
Untuk mengetahui pengaruh sirip pada kapal
Pada kapal
selam terdapat
sailkuliah “Metode Perhitungan Dinamika Fluida”. Pada
Tugas
ini merupakan
tugas rudder
terakhirdan
mata
selam, (2) Untuk mengetahui desain dan posisi
planes
yang berfungsi
untuk
mengubah
haluan
tugas
ini dilakukan
analisis
aliran
fluida yang
terjadi pada kapal selam. Dengan membandingkan hasil
sirip yang lebih baik untuk kapal selam, (3)
kapal
Rudder
mengubah
antara
kapalselam.
selam yang
tidakberfungsi
menggunakan
sirip dan kapal selam yang menggunakan sirip. Tujuannya
Mengetahui kontur tekanan, gaya, dan
secarakeuntungan
horizontal menggunakan
dan
jugahaluan
untuk kapal
mencariselam
tau, apakah
sirip ini, dan desain posisi sirip yang lebih
kecepatan fluida pada kapal selam, (4) Melatih
terletak
dibagian
belakang kapal
selam dan
baik.
Parameter
yang menentukan
perbandingan
dalam analisis ini adalah besarnya gaya tahanan yang
diri menggunakan Software CFD dan Software
biasanya
terpasang
vertikal.
Sedangkan
terjadi
pada kapal
selam akibat
tahanan
air laut. sail
Semakin kecil gaya tahanan yang dialami, maka semakin
Desain
Modelling
untuk
menghadapi
merupakan
yang
terpasang
pada kestabilan
sail
baikplanes
pula desain
kapalsirip
selam
tersebut.
Tingkat
kapal selam juga diperhitungkan dalam analisis
permasalahan engineering yang lebih kompleks.
kapal selam)
yang berfungsi
mengubah
ini, (kepala
yaitu dengan
menghitung
gaya yang
bekerja pada arah horizontal (kiri/kanan) dan arah vertikal
haluan kapal
arah vertikal, sail
(atas/bawah)
yang selam
dialamidalam
kapal selam/
II. Perumusan Masalah
planes
inilahmendesain
yang membantu
kapal selam
untuk aplikasi Software “SOLIDWORK” , desain kapal
Dalam
kapal selam
ini, digunakan
manuju
ke sendiri
permukaan
ataupun
menuju
dasar 88.55 m; diameter lambung maksimum yaitu 8.41 m;
selam
dibentuk
dengan
panjang
body depan
Sebelum dilakuan analisis,
dilakukan
Tetapibody
pada belakang
beberapa kapal
selam,
didesain
danlaut.
panjang
6.81 m;
dengan
posisi rudder diagonal sebanyak empat rudder. Proses
modelling
kapal
selam
menggunakan
sirip tambahan
membantu
kapalsoftware
untuk “ANSYS FLUENT” pada aliran turbulent.
analisisnya
dilakukanyang
dengan
menggunakan
SOLIDWORK sebagai bahan uji. Berikut
bermanufer, sirip tambahan ini biasanya
beberapa model kapal selam yang akan diuji :
dipasang pada body depan kapal selam,
pengaruh pemasangan sirip dan desain sirip
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Untuk merealisasikannya fluida akan
dialirkan ke arah depan dari kapal selam melalui
boundary inlet menuju ke bagian belakang kapal
selam menuju boundary outlet. Aliran fluida
yang mengalir merupakan aliran turbulent ,
Gambar 1: Kapal Selam Tanpa Sirip
lebih tepatnya digunakan model turbulent komega yang biasanya digunakan untuk analisis
di dalam laut.
Dengan
dilakukannya
perhitungan
menggunakan turbulent model k-omega, maka
persamaan yang akan dianalisis adalah sebagai
Gambar 2 : Kapal Selam Sirip Type 1
berikut :
1. Standard
(Wilcox)
k–ω
turbulence
model
∂
∂
∂
∂k
( ρk ) +
ρkui )=
Γk
+G k −Y k + Sk
(
∂t
∂ xi
∂ xj
∂ xj
(
)
Dan
∂
∂
∂
∂ω
( ρω ) +
ρωui )=
Γω
+ Gω−Y ω + Sω
(
∂t
∂ xi
∂ xj
∂x j
(
)
Gambar 3 : Kapal Selam Sirip Type 2
2. Drag Force Equation
Dalam analisa ini dilakukan simulasi
kapal selam yang melaju dengan kecepatan 15
m/s
di
kedalaman
500
meter
1
F D = . ρu2 .C D . A
2
dibawah
permukaan laut. Pada kedalaman 500 m ini,
Inlet dan outlet dibentuk menggunakan
kapal selam mengalami tekanan sebesar 50 atm
enclosure yang berbentuk tabung (silinder)
atau sekitar 5066250 Pascal. Data fluida yang
dengan ukuran Radius 10 m ; jarak permukaan
digunakan berupa densitas air laut yaitu sebesar
depan 20 m; dan jarak permukaan belakang 70
1027 kg/m³ dengan viskositas 0.00141 Ns/m².
m. Dengan kata lain enclosure sebagai media
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
tempat
fluida
perhitungan
dialirkan
simulasi.
untuk
melakukan
Berikut
merupakan
gambar enclosure yang telah dilakukan pada
kapal selam. Untuk lebih detail nya dapat dilihat
pada gambar berikut :
Gambar 6 : Enclosure kapal selam sirip type 1
Gambar 7: Enclosure kapal selam sirip Type 2
III. Metode Numerik
Gambar : 4 Detail Enclosure
Terlebih dahulu dilakukan mesh terhadap
model
Berikut merupakan hasil dari Enclosure :
kapal
selam
sebelum
dilakukan
perhitungan dan analisis menggunakan fluent.
Berikut detail dari mesh yang diaplikasikan :
Gambar 5 : Enclosure kapal selam tanpa sirip
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Gambar 9 : Mesh kapal selam tanpa sirip
Gambar 10 : Mesh kapal selam sirip Type 1
Gambar 11: Mesh kapal selam sirip Type 2
Setelah melakukan meshing kemudian
dilanjutkan dengan ananlisis menggunakan
ANSYS FLUENT. Aliran fluida yang digunakan
dalam analisis merupakan aliran turbulent
dengan model k-omega. Model aliran turbulent
k –omega yang dipilih merupakan model aliran
Gambar 8 : Meshing Details
k-omega standar untuk analisa dibawah
permukaan laut.
Dengan detail meshing seperti gambar
diatas, maka hasil meshing sebagai berikut :
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Gambar 13: Pengaturan Fluida
Material solid sebagai material penyusun
kapal selam yang digunakan adalah titanium
dengan spesfikasi kerapatan sebesar 4850
Gambar 12 : Model Turbulen k-omega
kg/m³. Berikut merupakan spesifikasi Titanium
yang digunakan.
Material
fluida
yang
digunakan
merupakan material air laut dengan kerapatan
1027 kg/m³ pada kedalaman 500 m dengan
asumsi suhu 10°C ,dengan demikian didapatkan
nilai viskositas sebesar 0.00141 Ns/m².
Gambar : 14 Pengaturan Solid
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Intensitas turbulent yang digunakan adalah 5%
vertikal (sumbu z) adalah sebesar 1152699.102
dan viskositas rasio 10. Dengan kecepatan inlet
N berupa gaya ke atas. Dengan koefisien drag
sebesar 15m/s.
force = 0.0168
Metode perhitungan yang dilakukan
menggunakan metode Coupled dengan Gradient
: Least Squares Cell Based ; Pressure : Body
2. Hasil Simulasi Kapal Selam Dengan
Sirip Type 1
Dengan menggunakan Function Kalkulator
Force Weighted; Momentum : Third-Order
pada CFD-Post diketahui luas permukaan kapal
MUSCL; Turbulent Kinetic Energy : Third-
selam adalah sebesar 4154.856 m². Gaya
Order MUSCL; dan Specific Dissipation Rare :
hambat (dalam arah y) yang dialami kapal selam
Third-Order MUSCL. Dalam perhitungan
adalah sebesar 7941910 N; Gaya yang dialami
dilakukan iterasi sebanyak 200 kali.
kapal selam dalam arah horizontal (sumbu x)
adalah sebesar 651500,02 N dari arah kiri kapal
IV. Hasil Dan Diskusi
selam; Gaya yang dialami kapal selam dari arah
vertikal (sumbu z) adalah sebesar 875519 N
Setelah dilakukan iterasi sebanyak 200
kali, maka didapatkanlah hasil berupa besarnya
gaya yang diterima oleh kapal selam, kontur
tekanan yang dialami kapal selam, dan juga
berupa gaya ke bawah. Dengan koefisien drag
force = 0.0165
3. Hasil Simulasi Kapal Selam Dengan
Sirip Type 2
kontur dan vector kecepatan yang dialami kapal
Dengan menggunakan Function Kalkulator
selam. Berikut merupakan hasil dari analisa
pada CFD-Post diketahui luas permukaan kapal
yang dilakukan dengan menggunakan Software
selam adalah sebesar 4153.389 m². Gaya
ANSYS FLUENT.
hambat (dalam arah y) yang dialami kapal selam
1. Hasil Simulasi Kapal Selam Tanpa Sirip
adalah sebesar 8350160 N; Gaya yang dialami
Dengan menggunakan Function Kalkulator
kapal selam dalam arah horizontal (sumbu x)
pada CFD-Post diketahui luas permukaan kapal
adalah sebesar 1501373.1 N dari arah kanan
selam adalah sebesar 3896.2418 m². Gaya
kapal selam; Gaya yang dialami kapal selam
hambat (dalam arah y) yang dialami kapal selam
dari arah vertikal (sumbu z) adalah sebesar
adalah sebesar 7567600 N; Gaya yang dialami
987976 N berupa gaya ke bawah. Dengan
kapal selam dalam arah horizontal ( sumbu x)
koefisien drag force = 0.0174
adalah sebesar 2222948.8 N dari arah kiri kapal
selam; Gaya yang dialami kapal selam dari arah
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
.
Gambar 15 : Kontur tekanan pada kapal selam tanpa sirip
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Gambar 17: Kontur kecepatan fluida pada kapal selam tanpa sirip
Gambar 16 : Kontur Gaya pada kapal selam tanpa sirip
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Gambar 19 : Kontur tekanan pada kapal selam dengan sirip Type 1
Gambar 18 : Streamline pada kapal selam tanpa sirip.
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Gambar 20 : Kontur Gaya pada kapal selam dengan sirip Type 1
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Gambar 21: Kontur kecepatan fluida pada kapal dengan sirip Type 1
Gambar 22 : Streamline pada kapal selam dengan sirip Type 1
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Gambar 23 : Kontur tekanan pada kapal selam dengan sirip Type 2
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Gambar 24: Kontur Gaya pada kapal selam dengan sirip Type 2
Gambar 25 : Kontur kecepatan fluida pada kapal dengan sirip Type 2
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Gambar 26 : Streamline pada kapal selam dengan sirip Type 2
V. Kesimpulan
Pada tugas ini telah dilakukan analisis
aliran fluida, gaya, dan tekanan pada kapal
selam tanpa sirip dan dengan dua sirip yang
berbeda.
Dari simulasi kapal selam tanpa sirip,
dengan sirip Type 1 dan dengan sirip Type 2,
diketahui bahwa luas permukaan terbesar yaitu
pada kapal selam dengan sirip Type 1. Hal ini
dikarenakan ukuran sirip yang besar pada Type
1, sehingga otomatis luas permukaan juga
bertambah.
Untuk Gaya Hambat yang terjadi saat
kapal selam melaju, kapal selam tanpa sirip
merupakan desain terbaik, karena memiliki
Gaya hambat yang paling kecil. Sedangkan
kapal selam sirip Type 2 merupakan yang
terburuk karena memiliki gaya hambat terbesar.
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV
CFD MESIN USU
Untuk gaya yang terjadi pada arah kiri
dan kanan kapal selam, kapal selam sirip Type 1
[1]. Barrass, Bryan and Derrett, D.R. 2006.
merupakan yang terbaik, karena gaya yang
Ship Stability for Master and Mates.
terjadi paling kecil dibanding kapal selam
Great Britain: ElSevier.
lainnya yaitu gaya yang mendorong kapal selam
[2]. Daniel, R. J. 1983. Considerations
ke arah kiri sehingga dapat disimpulkan kapal
Influencing Submarine Design, Paper
selam sirip Type 1 lebih stabil. Sedangkan kapal
1, Int. Symp. on Naval Submarines,
selam tanpa sirip merupakan yang terburuk
RINA, London.
karena gaya yang terjadi sangat besar dari arah
[3]. Goggins, David A. 2001. Response
kiri, sehingga dapat disimpulkan kapal selam
surface methods applied to submarine
tanpa sirip sangat tidak stabil.
concept exploration. University of
Untuk gaya arah vertikal (angkat -
California, Berkeley.
turun), kapal selam dengan sirip Type 1
merupakan yang terbaik, karena gaya yang
terjadi paling kecil yaitu berupa gaya tekan ke
bawah sehingga kapal selam sirip Type 1 lebih
stabil. Sedangkan kapal selam tanpa sirip
merupakan yang terburuk karena mengalami
gaya terbesar yaitu berupa gaya ke atas,
sehingga dapat disimpulkan kapal selam tanpa
sirip sangat tidak stabil.
Dari beberapa pernyataan diatas dapat
disimpulkan
bahwa
kapal
selam
dengan
menggunakan sirip Type 1 merupakan desain
terbaik
dibandingkan
dua
desain
lainnya.
Karena berdasarkan hasil, kapal selam sirip
Type 1 lebih stabil saat bergerak dibawah
permukaan laut serta memiliki koefisien drag
force paling kecil.
Daftar Pustaka
CFD MESIN USU
BILLY EMKEL GUDSANOV