Aliran Arus Kas pada hotel

Aliran Arus Kas
Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
1. Cash in flow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas
(penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
• Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
• Penagihan piutang dari penjualan kredit.
• Penjualan aktiva tetap yang ada.
• Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
• Pinjaman/hutang dari pihak lain.
• Penerimaan sewa dan pendapatan lain.
2. Cash out flow
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban
pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari :
• Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
• Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
• Pembelian aktiva tetap.
• Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
• Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
• Pembayaran sewa, pajak, dividen, bunga dan pengeluaran lain-lain.


Bentuk/ Metode Penyajian Laporan Arus Kas : Direct dan Indirect
Terdapat 2 (dua) bentuk penyajian dalam membuat laporan arus kas, yang pertama metode direct
(langsung) dan yang kedua metode indirect (tidak langsung). Perbedaan antara kedua metode
terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi.
Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional diperinci menjadi arus kas masuk
dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar diperinci lebih lanjut dalam beberapa jenis
penerimaan atau pengeluaran kas.
Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara
mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya
penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi.

Contoh Laporan Arus Kas Direct & Indirect

Berikut ini contoh bentuk membuat laporan arus kas dengan metode langsung dan metode tidak
langsung.
Metode Langsung
PT JAYA TERUS
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
(dalam Rupiah)

Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :
Kas yang diterima dari pelanggan
951.000
Dikurangi :
Kas untuk membeli persediaan
555.200
Kas untuk membayar biaya operasi
259.800
Kas untuk membayar biaya bunga
14.000
Kas untuk membayar pajak
29.000
858.000
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi
93.000
Aliran kas yang berasal dari kegiatan
investasi :
Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi
75.000
Kas keluar untuk membeli peralatan

(157.000)
(82.000)
Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi
Aliran kas dari kegiatan keuangan :
Kas yang diterima dari penjualan saham
160.000
Dikurangi :
Kas untuk membayar dividen
23.000
Kas untuk membayar hutang obligasi
125.000
148.000
Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan
12.000
Kenaikan kas
23.000
Saldo kas pada awal tahun
26.000
Saldo kas pada akhir tahun
49.000


3,214 views
Home > Akuntansi > Direct atau Indirect: Membuat Laporan Arus Kas

Direct atau Indirect: Membuat Laporan Arus Kas
Achmad Kurnia 11 May 2015

Direct atau Indirect: Membuat Laporan Arus Kas

Arus Kas
Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan
operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta
kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.
Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.
Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana
mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).

Aliran Arus Kas
Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :

1. Cash in flow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas
(penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
• Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
• Penagihan piutang dari penjualan kredit.
• Penjualan aktiva tetap yang ada.
• Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
• Pinjaman/hutang dari pihak lain.
• Penerimaan sewa dan pendapatan lain.
2. Cash out flow

Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban
pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari :
• Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
• Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
• Pembelian aktiva tetap.
• Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
• Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
• Pembayaran sewa, pajak, dividen, bunga dan pengeluaran lain-lain.


Bentuk/ Metode Penyajian Laporan Arus Kas : Direct dan Indirect
Terdapat 2 (dua) bentuk penyajian dalam membuat laporan arus kas, yang pertama metode direct
(langsung) dan yang kedua metode indirect (tidak langsung). Perbedaan antara kedua metode
terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi.
Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional diperinci menjadi arus kas masuk
dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar diperinci lebih lanjut dalam beberapa jenis
penerimaan atau pengeluaran kas.
Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara
mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya
penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi.

Contoh Laporan Arus Kas Direct & Indirect
Berikut ini contoh bentuk membuat laporan arus kas dengan metode langsung dan metode tidak
langsung.
Metode Langsung
PT JAYA TERUS
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
(dalam Rupiah)
Arus kas yang berasal dari kegiatan

operasi :
Kas yang diterima dari pelanggan

951.000

Dikurangi :
Kas untuk membeli persediaan

555.20
0

Kas untuk membayar biaya operasi

259.80
0

Kas untuk membayar biaya bunga

14.000


Kas untuk membayar pajak

29.000
858.000

Aliran kas bersih dari kegiatan operasi

93.000

Aliran kas yang berasal dari kegiatan
investasi :
Kas masuk yang berasal dari penjualan
investasi

75.000

Kas keluar untuk membeli peralatan

(157.000
)

(82.000
)

Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi
Aliran kas dari kegiatan keuangan :
Kas yang diterima dari penjualan saham

160.000

Dikurangi :
Kas untuk membayar dividen

23.000

Kas untuk membayar hutang obligasi

125.00
0
148.000


Aliran kas masuk neto dari kegiatan
keuangan

12.000

Kenaikan kas

23.000

Saldo kas pada awal tahun

26.000

Saldo kas pada akhir tahun

49.000

Metode Tidak Langsung
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi
bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dari


masa lalu dan masa depan, dan unsure penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas
investasi atau pendanaan.
Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh
perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara laporan arus kas dengan
laporan laba rugi dan neraca. Dalam metode tidak langsung arus kas bersih diperoleh dari
aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh:
1. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode
berjalan.
2. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan,
keuntungan dan kerugian, valuta asing yang belum direalisasi, laba
perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba/rugi
konsolidasi.
3. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.

Berikut ini contoh laporan arus kas:
PT JAYA TERUS
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
(dalam Rupiah)
Arus kas yang berasal dari kegiatan
operasi :
Laba bersih menurut laporan laba rugi

90.500

Ditambah :
Biaya depresiasi

18.000

Penurunan persediaan kantor

8.000

Kenaikan hutang jangka pendek

16.800

Kenaikan hutang biaya

1.200
44.000

Dikurangi :
Kenaikan biaya dibayar dimuka

1.000

Kenaikan piutang usaha

9.000

Penurunan hutang pajak

1.500

Laba penjualan aktiva tetap

30.000
41.500

Aliran kas bersih dari kegiatan operasi

93.000

Aliran kas yang berasal dari kegiatan
investasi :
Kas masuk yang berasal dari penjualan
investasi

75.000

Kas keluar untuk membeli peralatan

(157.000
)
(82.000
)

Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan
investasi
Aliran kas dari kegiatan keuangan :
Kas yang diterima dari penjualan saham

160.000

Dikurangi :
Kas untuk membayar dividen

23.000

Kas untuk membayar hutang obligasi

125.00
0
148.000

Aliran kas masuk neto dari kegiatan
keuangan

12.000

Kenaikan kas

23.000

Saldo kas pada awal tahun

26.000

Saldo kas pada akhir tahun

49.000

Direktur Potensi, Kepatuhan dan
Penerimaan Pajak Gedung Utama Lantai
8
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 40-42
Jakarta Selatan 12190

Direktur Potensi, Kepatuhan dan
Penerimaan
Pajak
Gedung
Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Potensi,
Potensi,
Potensi,
Potensi,
Kepatuhan
Kepatuhan
Kepatuhan
Kepatuhan
dan
dan
dan
dan Lantai
8
Penerimaan
Penerimaan
Penerimaan
Penerimaan
Pajak
Pajak
Pajak
Pajak
Gedung
Gedung
Gedung
Gedung
Utama
Utama
Utama
Utama
Lantai
Lantai
Lantai
Lantai
88Jalan
88
Jenderal Gatot Subroto Kav. 40-42
Jalan
Jalan
Jalan
Jalan
Jenderal
Jenderal
Jenderal
Jenderal
Gatot
Gatot
Gatot
Gatot
Subroto
Subroto
Subroto
Subroto
Kav.
Kav.
Kav.
Kav.
40-42
40-42
40-42
40-42
Jakarta
Selatan
12190
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Selatan
Selatan
Selatan
Selatan
12190
12190
12190
12190

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22