Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Ger

Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Gerakan Nasional Wirausaha Pada
Mahasiswa Di Kota Jombang
Erminati Pancaningrum
Program Studi Manajemen, STIE PGRI Dewantara Jombang
email: perminati@yahoo.co.id
Nurul Hidayati
Program Studi Manajemen, STIE PGRI Dewantara Jombang
email: nh_soedijono@yahoo.co.id
ABSTRAK
Sikap masyarakat terhadap pilihan berwirausaha diduga masih rendah karena faktor
budaya dan persepsi bahwa berwirausaha memiliki resiko yang tinggi dan jaminan finansial
rendah. Diperlukan upaya mempersuasi masyarakat secara simultan untuk mengembangkan
sikap wirausaha. Hal ini dilakukan oleh pemerintah antara lain melalui gerakan nasional
wirausaha yang diiklankan di media komunikasi massa. Fokus penelitian ini adalah iklan
gerakan nasional wirausaha yang dilakukan oleh pemerintah melalui media elektronik televisi
versi “Daripada wira-wiri cari kerja mending wirausaha”. Penelitian ini dirancang
menggunakan rancangan penelitian diskriptif. Tujuan penelitian yaitu mengukur tingkat
efektivitas ILM Gerakan Nasional Wirausaha versi “Daripada wira-wiri cari kerja mending
wirausaha…” menggunakan metode DRM dan EPIC Model. Variabel penelitian berdasarkan
kedua metode tersebut adalah perhatian, pemahaman, respon kognitif, respon afektif, sikap
terhadap iklan, empati, persuasi, dampak, dan komunikasi. Pengumpulan data menggunakan

kuesioner dengan skala likert interval 1 sampai 5. Jumlah responden sebanyak 250
mahasiswa yang belum bekerja di Kota Jombang. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah accidental sampling, di mana pengambilan sampel anggota populasi
berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti. Pembagian kuesioner dilakukan di kampus
Unipdu Jombang, kampus IKAHA Jombang, dan kampus STIE PGRI Dewantara Jombang.
Penelitian ini dilakukan di Kota Jombang dan dilangsungkan selama kurang lebih 44 minggu.
Metode pengolahan dan analisis data diawali dengan uji validitas dan reliabilitas untuk
menguji keabsahan kuesioner. Selanjutnya untuk mengukur efektivitas iklan, teknik analisa
data yang digunakan adalah analisis tabulasi sederhana, metode DRM, dan EPIC Model. ILM
gerakan nasional wirausaha menurut hasil analisa dengan metode DRM masuk dalam
kategori iklan yang baik dengan total skor DRM adalah 76,77 (pada kategori iklan baik skor
60 – 80). Sedangkan menurut EPIC model (empathy, persuation, impact, communication),
dampak komunikasi iklan layanan masyarakat gerakan nasional wirausaha tersebut dapat
dikategorikan iklan yang efektif, karena secara keseluruhan EPIC rate bernilai 3,67.

Kata kunci: wirausaha, sikap, iklan, metode DRM, EPIC model

ABSTRACT
Society's attitude to elect entrepreneurs was suspected to be still low due to cultural
factors and the perception that entrepreneurs have high risk that and financial guarantee low.

It needs to persuade the community will simultaneously to develop the attitude entrepreneur.
This was done by among others, through government national movement entrepreneur who
are advertised in the media mass communication. The focus this research is the advertisement
national movement entrepreneur who will be done by the government through electronic
media television version of "From wira-wiri search safety chose entrepreneur". This
Research designed using the design or diskriptif. The aim of the research are measuring the
level effectiveness ILM National Movement Entrepreneur version of "From wira-wiri search
safety chose entrepreneur." using methods DRM and EPIC Model. The variable or based on
these two methods is attention and understanding, cognitive response, the response affective,
the attitude to the advertisement, empathy, persuade, impact, and communication. Data
Collection using questionnaires with likert scale interval 1 to 5. Number of respondents as
many as 250 university students who had not worked in Jombang. Loading technique sample
that is without forcible entry sampling, in which samples taking members population based
on chance meeting with researchers. The distribution questionnaire will be done at the
campus Unipdu Jombang, campus IKAHA Jombang, and campus STIE PGRI Dewantara
Jombang. This research will be done in the City Jombang, and was held for more than 44
weeks. Processing methods and data analysis begins with test the validity and reliability to
test the validity questionnaire. Next, to measure the effectiveness ad, technical data analysis
is analysis of tabulation simple, the method DRM did reveal themselves, and Model. ILM
entrepreneurship according to national movement analysis results with the method DRM

entered the category ad that was good with total score DRM is 76.77 (in category ad good
scores 60-80).
While according to EPIC model (empathy, persuation, impact,
communication), impact public service ad communication national movement
entrepreneurship can be categorized as ad that effective, because as a whole EPIC rate high3.67.

Key words: entrepreneur, attitude, ad, the method DRM, EPIC model

PENDAHULUAN
Diperlukan wahana yang menarik dan persuasif dalam merombak paradigma di
masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa media penyampaian informasi yang menarik akan
berpengaruh terhadap perubahan sikap masyarakat umum. Wahana komunikasi massa berupa
iklan merupakan salah satu contoh media yang digunakan satu pihak untuk menyampaikan
ide, gagasan atau pesan kepada pihak lain dalam hal ini masyarakat. Saat ini kita mendapat
paparan atau sajian bentuk-bentuk iklan yang variatif dengan tujuan merebut perhatian dan
selanjutnya berusaha mempengaruhi target sasaran.
Tidak berbeda dengan iklan komersial, misi iklan layanan masyarakat adalah untuk
mempengaruhi masyarakat luas agar berpola pikir dan bersikap sejalan dengan pesan yang
disampaikan. Terkait dengan misi menumbuhkan mental wirausaha pada masyarakat secara
luas, pemerintah melalui Kementerian


Koperasi dan UMKM melaksanakan Gerakan

Nasional Wirausaha dan disajikan salah satunya dalam bentuk iklan layanan masyarakat di
media elektronik (televisi). Melalui paparan iklan tersebut pemerintah berharap mental
wirausaha menjadi nilai yang dianut masyarakat Indonesia sehingga sikap masyarakat
terhadap kewirausahaan menjadi lebih terbuka. Masyarakat diharapkan dapat mengubah
paradigmanya bahwa definisi bekerja bukan hanya bertumpu pada mencari pekerjaan atau
menjadi pegawai. Diharapkan melalui iklan Gerakan Nasional Wirausaha pilihan menjadi
wirausahawan bukan pilihan yang merendahkan tetapi dapat menjadikan manusia yang
terpandang dan berkontribusi positif di masyarakat.
Menyajikan iklan secara tepat tentu bukan persoalan yang mudah. Kebanyakan iklan
layanan masyarakat ditujukan untuk kalangan masyarakat kelas bawah. Sehingga kemasan
pun dibuat "merakyat". Meskipun demikian semestinya pesan tetap harus berbunyi, menarik
dilihat, mudah dipahami, dan mudah diingat sehingga pemirsa bisa dengan mudah
menangkap pesan yang disampaikan. Iklan layanan masyarakat tetap harus mementingkan

dari sisi masyarakat (consumers insight) dan bukan sebaliknya yaitu lebih mementingkan sisi
penyampai pesan (producer insight).
Mengukur efektivitas iklan harus mengetahui tujuan awal dibuatnya iklan tersebut.

Efek komunikasi dikenal dengan tahapan perhatian (attention), ketertarikan (interest), hasrat
(desire) dan tindakan (action). Demikian pula iklan di media elektronik. Para agensi dan
produsen mengukur efektivitas iklan dari hasil penjualan produk (sales) yang diiklankan
sedangkan keberhasilan iklan layanan masyarakat jelas tidak bisa diukur dengan banyaknya
produk yang terjual. Meski tidak bisa dihitung efek langsung dari sebuah iklan layanan
masyarakat, efektivitas sebuah iklan layanan masyarakat setidaknya bisa dilihat dari tingkat
kepedulian (awareness) terhadap pesan yang disampaikan.
Berdasar kondisi tersebut maka dilakukan penelitian yang bertujuan mengukur
efektivitas iklan Gerakan Nasional Wirausaha oleh Kementerian Koperasi dan UMKM versi
”daripada wira wiri cari kerja mending wirausaha...”

yang beberapa saat lalu mulai

ditayangkan di media elektronik. Pengukuran efektivitas iklan tersebut dianggap penting
dengan harapan mampu memberikan kontribusi keilmuan terhadap bangsa Indonesia dalam
penyelesaian persoalan kemiskinan dan pengangguran.

LANDASAN TEORI DAN KAJIAN EMPIRIS
Periklanan
Pengertian iklan menurut Kotler (2007) adalah segala bentuk presentasi non pribadi

dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan dapat
merupakan cara yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan, baik untuk membangun
preferensi merek atau mendidik orang. Caples, John (1997) menyatakan bahwa periklanan
adalah segala bentuk penyajian non personal, promosi, dan ide, barang maupun jasa oleh
sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Sedangkan menurut Darmadi Durianto

(2003) periklanan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau
menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat
iklan.
Periklanan merupakan satu dari empat alat penting yang digunakan oleh perusahaan
untuk memperlancar komunikasi persuasif terhadap pembelian dan masyarakat yang
ditargetkan. Menurut asosiasi pemasaran Amerika (American Marketing Association =
AMA) iklan adalah semua bentuk bayaran untuk mengimplementasikan dan mempromosikan
ide, barang, atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas, sedangkan periklanan
adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
iklan.

Fungsi Periklanan
Menurut Shimp (2003:357) fungsi periklanan adalah sebagai berikut:
1.


Informing, memberikan informasi membuat konsumen sadar akan merek-merek baru

2.

Persuading, membujuk konsumen untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankan

3.

Reminding, menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen

4.

Adding Value, memberikan nilai tambah

5.

Assisting, mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan
Dari fungsi periklanan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya periklanan


mempunyai fungsi dan tujuan utama, yaitu menarik minat konsumen untuk menggunakan
jasa atau produk perusahaan tersebut.

Efektivitas Periklanan
Menurut Shimp (2003:415), taraf minimal iklan yang baik atau efektif memuaskan
beberapa pertimbangan antara lain sebagai berikut, yaitu:

1.

Iklan harus memperpanjang suara strategi pemasaran. Iklan bisa jadi efektif bila hanya
cocok dengan elemen lain dari strategi komunikasi pemasaran yang diarahkan dengan
baik dan terintegrasi.

2.

Periklanan yang efektif harus menyertakan sudut pandang konsumen. Para konsumen
membeli manfaat-manfaat produk, bukan atribut atau lambangnya. Oleh karena itu, iklan
harus dinyatakan dengan cara yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan,
keinginann, serta apa yang dinilai oleh konsumen dari si pemasar.


3.

Periklanan yang baik harus persuasif. Persuasif biasanya terjadi ketika produk yang
diiklankan dapat memberikan keuntungan tambahan bagi konsumen.

4.

Iklan harus menemukan cara yang unik menerobos kerumunan iklan. Suatu iklah
haruslah kreatif, yakni yang bisa membedakan dengan iklan-iklan massa yang sedangsedang saja. Iklan yang tidak biasa dan berbeda. Iklan yang sama dengan sebagian besar
iklan lainnya tidak akan mampu menerobos.

EPIC Model
Menurut Durianto (2003), EPIC Model adalah model untuk mengukur efektivitas
iklan yang dikembangkan oleh A.C. Nielsen, salah satu perusahaan peneliti pemasaran yang
terkemuka di dunia. Epic model terdiri atas empat dimensi kritis, yaitu: empati, persuasi,
dampak, dan komunikasi (empathy, persuasion, impact, dan communication). Dari keempat
dimensi kritis yang diukur dalam Epic Model ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.

Empati (empathy)

Menginformasikan apakah konsumen menyukai suatu iklan dan menggambarkan
bagaimana konsumen melihat hubungan antara suatu iklan dengan pribadi mereka.
Dimensi empati memberikan informasi yang berharga tentang suatu merek.

Empati melibatkan afeksi dan kognisi konsumen. Dalam bahasa yang sederhana
afeksi melibatkan perasaan, sedangkan kognisi melibatkan pemikiran. Variasi tanggapan
afektif dapat berupa penilaian yang positif atau negatif, menyenangkan atau tidak
menyenangkan.
2.

Persuasi (persuasion)
Persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu iklan untuk
peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga pemasang iklan memperoleh
pemahaman tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen untuk memberikan
serta memperoleh gambaran kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan daya tarik
suatu merek. Persuasi merupakan perubahan kepercayaan sikap dan

keinginan

berperilaku yang disebabkan suatu komunikasi promosi. Komunikasi promosi seperti

periklanan yang dapat mempengaruhi dapat menggunakan dua proses kognitif. Jalur
sentral dan jalur peripheral menuju persuasi.
3.

Dampak (impact)
Dampak menunjukkan apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan
merek lain pada kategori yang serupa dan apakah suatu iklan mampu melibatkan
konsumen dalam pesan yang disampaikan. Dampak yang diinginkan dari hasil iklan
adalah jumlah pengetahuan produk yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan
konsumen dengan produk dan atau proses pemilihan.

4.

Komunikasi (communication)
Komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam
mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan
yang ditinggalkan pesan tersebut.

Metode Penentuan Peringkat Langsung (Direct Rating Method = DRM)
DRM digunakan untuk mengevaluasi kekuatan iklan yang berkaitan dengan
kemampuan iklan tersebut untuk mendapatkan perhatian, mudah tidaknya iklan dibaca secara
seksama, mudah tidaknya iklan dipahami, kemampuan iklan itu untuk menggugah perasaan,
dan kemampuan iklan itu untuk mempengaruhi perilaku. Dalam metode ini terdapat lima
variabel yang digunakan, yaitu perhatian, (Durianto, 2003).
1.

Perhatian
Perhatian didefinisikan sebagai alokasi kapasitas pemrosesan untuk stimulus yang baru
masuk. Faktor-faktor yang menentukan perhatian yang dapat dikelompokkan dalam dua
kategori utama, yaitu determinan (penentu) pribadi dan determinan stimulus.

2.

Pemahaman
Pemahaman berkaitan dengan penafsiran suatu stimulus. Makna suatu stimulus
bergantung pada bagaimana suatu stimulus dikategorikan dan diuraikan dengan
pengetahuan yang sudah ada.

3.

Respon kognitif
Sifat respon kognitif menentukan penerimaan atas suatu klaim. Hal yang sangat penting
adalah respon yang disebut argument pendukung dan kontra argument. Argumen
pendukung adalah pikiran penyokong klaim. Kontra argument adalah pikiran yang
menentang klaim dalam pesan.

4.

Respon afektif
Respon afektif menggambarkan perasaan dan emosi yang dihasilkan sebuah stimulus.
Respon afektif memiliki peran yang penting selama tahap penerimaan dalam proses
informasi.

5.

Sikap terhadap iklan
Kemampuan iklan untuk menciptakan sikap yang mendukkung terhadap suatu produk
sering bergantung pada sikap konsumen terhadap iklan itu. Iklan yang disukai atau
dievaluasi secara menguntungkan dapat menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap
suatu produk. Alat komunikasi yang tidak disukai mungkin akan menurunkan evaluasi
produk dari sisi konsumen.

Kajian Empiris
Penelitian yang dilakukan Yudi Farola Bram (2005) yang berjudul “Analisis
Efektivitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan Percetakan dan
Penerbitan PT. Rambang Dengan Menggunakan Metode EPIC Model” menyusun suatu
kerangka untuk menganalisis efektivitas iklan dengan menggunakan metode EPIC model dan
hubungannya dengan strategi pemasaran pada perusahaan percetakan. Dalam penelitian ini
dikembangkan empat variabel sebagai faktor penentu tingkat efektivitas iklan, yaitu variabel
empati, persuasi, dampak, dan komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas
iklan dari keempat faktor EPIC dinyatakan efektif. Faktor komunikasi menjadi faktor yang
paling dominan di antara faktor-faktor yang lain.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dirancang menggunakan rancangan penelitian diskriptif. Data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dengan menggunakan
instrumen kuesioner yang disebar kepada 300 responden. Hasil kuesioner yang kembali dan
sah sebanyak 245 responden. Target populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
perguruan tinggi swasta selain Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) dan Sekolah Tinggi
Keguruan Dan Ilmu Pengetahuan (STKIP) yang belum bekerja di Kabupaten Jombang dan

pernah melihat iklan layanan masyarakat gerakan nasional wirausaha versi “Daripada wirawiri cari kerja lebih baik wirausaha”. Responden didapat secara non random. Selanjutnya 300
responden tersebut diberikan kuisioner untuk diisi.
Teknik pengambilan sampel secara accidental sampling, di mana pengambilan sampel
anggota populasi berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2004). Pembagian kuesioner
dilakukan di pusat-pusat keramaian yang ada di Kota Jombang dan di kampus-kampus yang
tersebar di Kabupaten Jombang selain kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) dan
kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (STKIP). Indikator dalam
penelitian ini diukur dengan skala Likert interval 1 sampai dengan 5 dari sangat tidak setuju
ke sangat setuju.

Definisi Operasional Variabel
Berikut ini definisi operasional variabel yang digunakan: perhatian, pemahaman,
respon kognitif, respon afektif, sikap terhadap iklan, empati, persuasi, dampak, dan
komunikasi. Perhatian merupakan kapasitas pengolahan yang dialokasikan konsumen
terhadap stimulus iklan yang masuk. Dua faktor utama yang mempengaruhi perhatian
konsumen, yaitu faktor pribadi dan faktor stimulus.
Pemahaman adalah usaha konsumen untuk mengartikan atau menginterpretasikan
stimulus. Respon kognitif diartikan sebagai konsumen menerima argumen pendukung, yaitu
pikiran penyokong argument dalam ILM Gerakan Nasional Wirausaha, Respon afektif
diartikan bahwa dalam diri konsumen timbul perasaan dan emosi yang dihasilkan oleh ILM
Gerakan Nasional Wirausaha. Sikap terhadap iklan menyatakan bahwa konsumen menyukai
ILM Gerakan Nasional Wirausaha, sehingga bersikap mendukung terhadap pesan dalam

iklan

tersebut.

Empati

merupakan

keadaan

mental

yang

membuat

seseorang

mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan atau pikiran yang
sama dengan orang atau kelompok lain dalam iklan yang ditayangkan. Persuasi adalah
perubahan keyakinan, sikap, dan keinginan berperilaku yang disebabkan oleh komunikasi
promosi. Dampak adalah jumlah pengetahuan tentang produk yang dicapai konsumen melalui
tingkat keterlibatan konsumen dengan produk dan atau proses pemilihan produk. Komunikasi
diartikan sebagai informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama
yang disampaikan iklan, pemahaman konsumen tentang iklan, serta kekuatan kesan yang
ditinggalkan oleh pesan dalam iklan.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh
secara langsung dari subyek penelitian (responden) dengan menyebarkan kuesioner.

Teknik Analisis Data
Sebelum dilakukan pengujian statistik, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas
dan reliabilitas terhadap instrumen penelitian. Hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan
bahwa instrumen penelitian yang digunakan adalah valid dan reliabel. Untuk selanjutnya
dilanjutkan untuk menentukan peringkat suatu iklan dengan menggunakan DRM model.
Selanjutnya dihitung tingkat efektivitas iklan dengan EPIC Model. Langkah selanjutnya
adalah menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden
dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari
teknik skala peringkatan terdiri dari kisaran antara 0 hingga 5 yang menggambarkan posisi
yang sangat negatif ke posisi yang positif. Selanjutnya dihitung rentang skala tanggapan
responden. Tujuan dari rentang skala adalah untuk menentukan posisi tanggapan responden
dengan menggunakan skor. Rentang skala likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah

interval 1 sampai 5, maka rentang skala penilaian yang didapat adalah

= 0,857,

sehingga posisi keputusannya menjadi:
STES
0,000

STE

0,857

TE
1,714

CE

E

2,571

3,428

SE
4,285

SES
5,142

6,000

Langkah terakhir adalah menentukan nilai EPIC rate. Hasil EPIC rate menggambarkan posisi
promosi suatu produk dalam persepsi responden sesuai dengan rentang skala yang telah
ditentukan.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Analisis Direct Rating Method (DRM)
Dalam direct rating method digunakan lima dimensi pengukur, yaitu perhatian,
pemahaman, respon kognitif, respon afektif, dan sikap terhadap iklan. Hasil dari
penghitungan menggunakan DRM model didapatkan nilai dalam Tabel Direct Rating Method
untuk mengetahui kategori iklan tersebut. Adapun total skor seluruh faktor DRM dapat
dilihat dalam tabel 1.
Tabel 1. Total Skor DRM
No.

Faktor Direct Rating
Method

Skor Hasil Konversi ke Skala
Direct Rating Method

1.
Perhatian
2.
Pemahaman
3.
Respon Kognitif
4.
Respon Afektif
5.
Sikap Terhadap Iklan
Total skor Direct Rating Method

15,08
15,96
14,96
15,21
15,56
76,77

Sumber: Data Primer, diolah November 2012

Berdasarkan analisis dengan metode direct rating method didapatkan nilai total skor
DRM sebesar 76,77. Jika nilai tersebut dimasukkan ke dalam tabel DRM, maka akan
menunjukkan bahwa iklan layanan masyarakat gerakan nasional wirausaha versi “daripada

wira-wiri cari kerja mending wirausaha” masuk dalam kategori iklan yang baik. Artinya iklan
layanan masyarakat gerakan nasional wirausaha tersebut berhasil dalam menarik perhatian,
pemahaman, respon kognitif, respon afektif, dan sikap konsumen untuk mengikuti pesan
yang disampaikan iklan tersebut.
Selain itu, berdasarkan tabel di atas, diketahui secara keseluruhan bahwa hampir
semua faktor DRM memiliki skor yang tidak jauh berbeda. Meskipun demikian secara
parsial, terdapat satu faktor yang termasuk kecil dibandingkan dengan faktor yang lain, yaitu
pada faktor respon kognitif. Hal ini menunjukkan bahwa iklan layanan masyarakat gerakan
nasional wirausaha di televisi kurang begitu efektif dalam mempengaruhi konsumen untuk
menerima pemikiran yang mendukung gerakan wirausaha.

Analisis Data EPIC Model
Dalam EPIC model digunakan empat dimensi pengukur, yaitu Dimensi Empathy
(Empati), dimensi persuation (persuasi), dimensi impact (dampak), dan dimensi
communication (komunikasi). Adapun total skor seluruh dimensi EPIC Model dapat dilihat
dalam tabel 2.
Tabel 2. Total Skor Rataan Dimensi EPIC Model
No.

Total Skor Rataan
Dimensi EPIC Model

Dimensi EPIC Model

1.
Empathy (empati)
2.
Persuation (persuasi)
3.
Impact (dampak)
4.
Communication (komunikasi)
Total skor Direct Rating Method
EPIC Rate

3,79
3,84
3,74
3,31
14,68
3,67

Sumber: Data Primer, diolah November 2012

Skor rataan tersebut selanjutnya dimasukkan dalam rentang skala keputusan EPIC model.
STES
0,000

0,857

STE
1,714

TE

CE
2,571

E
3,428

3,67

SE
4,285

SES
5,142

6,000

Dari hasil perhitungan EPIC Rate menunjukkan bahwa secara keseluruhan
pengukuran iklan layanan masyarakat gerakan nasional wirausaha versi “daripada wira-wiri
cari kerja mending wirausaha” berdasarkan metode EPIC Model masuk dalam kategori
rentang skala yang efektif (3,428 – 4,285) dengan nilai rata-rata 3,67. Hal ini
menginformasikan bahwa iklan layanan masyarakat gerakan nasional wirausaha ini termasuk
iklan yang efektif dalam mengajak masyarakat untuk berwirausaha, daripada pergi ke sana ke
mari mencari pekerjaan dan kinerja iklan tersebut hampir mencapai maksimal. Selain itu
dengan iklan yang efektif, masyarakat menjadi menyukai dan tertarik untuk memulai
berwirausaha.
Grafik hasil analisis efektivitas iklan layanan masyarakat gerakan nasional wirausaha
versi “daripada wira-wiri cari kerja mending wirausaha” dengan metode EPIC Model secara
keseluruhan dapat dilihat pada gambar 1.
Empathy
6,000

5,142
4,285

3,79 = efektif
3,428
2,571

3,31 = cukup efektif

1,714
0,857

Communication

Persuation

6,000 5,142 4,285 3,428 2,571 1,714 0,857

0,857 1,714 2,571 3,428 4,285 5,142

0,857
1,714
2,571

3,84 = efektif

3,428

3,74 = efektif
4,285
5,142
6,000

Impact
Gambar 1. Rentang EPIC Rate
Sumber: Data Primer, diolah November 2012

6,000

Pembahasan Hasil Penelitian
Untuk mengukur efektivitas iklan layanan masyarakat gerakan nasional wirausaha
versi “daripada wira-wiri cari kerja mending wirausaha…” menggunakan Metode Penentuan
Peringkat Langsung (direct rating method/DRM) terhadap dampak komunikasi pemasaran
khususnya periklanan. Berdasarkan analisis dengan metode direct rating method, maka akan
menunjukkan bahwa iklan layanan masyarakat gerakan nasional wirausaha versi “daripada
wira-wiri cari kerja mending wirausaha…” masuk dalam kategori iklan yang baik. Artinya
bahwa secara keseluruhan iklan layanan masyarakat gerakan nasional wirausaha tersebut
berhasil dalam menarik perhatian, pemahaman, respon kognitif, respon afektif, dan sikap
konsumen untuk mengikuti pesan yang disampaikan iklan tersebut. Selain itu hampir semua
faktor DRM memiliki skor yang tidak jauh berbeda. Meskipun demikian secara parsial,
terdapat satu faktor yang termasuk kecil dibandingkan dengan faktor yang lain, yaitu pada
faktor respon kognitif. Hal ini menunjukkan bahwa iklan layanan masyarakat gerakan
nasional wirausaha di televisi kurang begitu efektif dalam mempengaruhi konsumen untuk
menerima pemikiran yang mendukung gerakan wirausaha. Menanamkan pemikiran memang
tidak dapat dilakukan secara singkat. Di sisi lain iklan layanan masyarakat gerakan nasional
wirausaha yang ditayangkan di televisi saat ini sudah tidak ditayangkan lagi. Periode atau
waktu penayangan iklan relatif pendek sementara menanamkan pemikiran membutuhkan
waktu yang panjang.
Dari hasil perhitungan EPIC Rate menunjukkan bahwa secara keseluruhan
pengukuran iklan layanan masyarakat gerakan nasional wirausaha versi “daripada wira-wiri
cari kerja mending wirausaha” berdasarkan metode EPIC Model masuk dalam kategori
rentang skala yang efektif (3,428 – 4,285). Hal ini menginformasikan bahwa iklan layanan
masyarakat gerakan nasional wirausaha ini termasuk iklan yang efektif dalam mengajak
masyarakat untuk berwirausaha dan kinerja iklan tersebut hampir mencapai maksimal.

Keempat dimensi EPIC, tiga dimensi yaitu impact, persuation, dan empathy mempunyai
nilai yang hampir sama, di mana ketiga dimensi tersebut masuk dalam rentang skala efektif.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat dapat mengenali dan memahami pesan yang
disampaikan, responden dapat merubah keyakinan, sikap dan perilaku untuk merangsang
melakukan pilihan tindakan selanjutnya. Sedangkan pada dimensi communication, iklan
layanan masyarakat tersebut masuk dalam kategori rentang skala cukup efektif (2,571 –
3,428). Hal ini menunjukkan bahwa responden cukup dapat mengingat dan memahami pesan
utama yang disampaikan, serta meninggalkan kesan yang cukup kuat pada konsumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan layanan masyarakat gerakan nasional
wirausaha versi “daripada wira-wiri cari kerja mending wirausaha…” cukup efektif. Di sisi
lain, peneliti memiliki dugaan bahwa iklan tersebut tidak atau kurang efektif dengan dasar
pemikiran intensitas penayangan iklan yang rendah atau sudah tidak ditayangkan kembali.
Hasil penelitian menunjukkan hal yang berbeda dengan dugaan awal peneliti. Hal ini
mengindikasikan bahwa kemungkinan terjadi bias pada hasil penelitian.
Sumber bias penelitian diduga karena responden di dalam menjawab kuesioner tidak
dilakukan dengan obyektif. Responden cenderung memilih jawaban yang dianggap aman
(moderate). Kondisi sesungguhnya adalah mahasiswa yang menjadi responden sudah jarang
menonton tayangan iklan layanan masyarakat gerakan nasional wirausaha versi “daripada
wira-wiri cari kerja mending wirausaha…” dan iklan sudah tidak ditayangkan kembali.
Responden harus mengingat lagi iklan yang dimaksud dalam penelitian ini.
Ketika menyebar angket atau kuesioner, peneliti atau pendamping peneliti
memberikan gambaran secara verbal mengenai iklan layanan masyarakat gerakan nasional
wirausaha versi “daripada wira-wiri cari kerja mending wirausaha…” tanpa ada tayangan
video iklan yang dimaksud. Peneliti sudah berupaya menelusur video iklan melalui media
elektronika (internet) namun tidak menemukan videonya. Iklan yang sudah tidak ditayangkan

kembali menyulitkan peneliti menjelaskan atau memberikan gambaran mengenai iklan, dan
responden juga mengalami kesulitan dalam membayangkan iklan yang dimaksud.

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengukuran efektifitas iklan layanan masyarakat
gerakan nasional wirausaha versi “daripada wira-wiri cari kerja mending wirausaha…” yang
dilakukan pada mahasiswa di Jombang, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1.

ILM gerakan nasional wirausaha versi “daripada wira-wiri cari kerja mending
wirausaha” menurut hasil analisa dengan metode DRM masuk dalam kategori iklan yang
baik (pada kategori iklan baik (60 – 80)). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
memiliki respon akhir yang baik terhadap iklan. Artinya iklan tersebut berhasil dalam
menarik perhatian (attention), pemahaman/penglihatan (see throughness), respon
kognitif (cognitive), respon afektif (affection), dan sikap (behavior) masyarakat untuk
mengikuti pesan yang disampaikan dalam iklan.

2.

Dampak ILM gerakan nasional wirausaha versi “daripada wira-wiri cari kerja mending
wirausaha” dapat dikategorikan iklan yang efektif jika diukur dengan metode EPIC
model (empathy, persuation, impact, communication). Pada variabel empathy,
persuation, dam impact, iklan layanan masyarakat ini masuk dalam skala efektif. Hal ini
menunjukkan bahwa iklan layanan masyarakat tersebut telah efektif dan mencapai
kinerja yang hampir maksimal dalam merebut dan menarik hati masyarakat. Sedangkan
untuk variabel communication masuk dalam skala cukup efektif. Hal ini menunjukkan
bahwa responden cukup dapat mengingat dan memahami pesan utama yang disampaikan, serta
meninggalkan kesan yang cukup kuat pada konsumen.

DAFTAR PUSTAKA
Aini Masyitha, Nurul, 2008, Analisis Efektivitas Iklan Televisi Citra Hand And Body Lotion
(Versi Ku Telah Dewasa) Terhadap Brand Image, Skripsi pada Departemen
Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Arwani, Ahmad, 2010, Efektivitas Iklan Media Televisi Mie Sedaap Versi “Rasa Tidak
Pernah Bohong” Dengan Pendekatan EPIC Model (Studi Pada Mahasiswa Ma’had
Sunan Ampel Al-Aly UIN Maulana Malik Ibrahim Malang), Skripsi pada Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim,
Malang
Bank Indonesia. 2011. Statistik Indonesia, Jakarta
Cooper, D.R. and P. S. Schindler. 2006. Metode Riset Bisnis, Edisi 9. PT. Media Global
Edukasi
digilib.petra.ac.id/.../jiunkpe-ns-s1-2006-51402055-8200-rupiah-app..., 2006, Efektivitas
Iklan Layanan Masyarakat Kenali Rupiah Anda 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) di
Televisi Pada Masyarakat Surabaya, Skripsi Pada Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Kristen Petra, Surabaya
Durianto, dkk. 2003. Strategi Menaklukan Pasar Iklan Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku
Merek. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Engel, F., et al. 2002. Perilaku Konsumen. Binarupa Aksara, Jakarta.
Ferdinand, A. 2002. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen, Aplikasi
Model-Model Rumit dalam Penelitian untuk Tesis S-2 dan Disertasi S-3. Semarang.
BP Universitas Diponegoro
-----------------. 2003. Invasi Pasar Iklan Yang Efektif: Stategi Program dan Teknik. PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Godin, S. 2005. All Marketers Are Liars. PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L., and Black, W.C., 1998. Multivariate Data Analysis,
fifth ed. Prentice-Hall, Upper Saddle River, NJ.
Hidayat, T. 2016/XXIII: 07. Indonesia Best Brand 2007. Majalah Swasembada. Hlm 35
Kasali, R. 1992. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasi di Indonesia. Pustaka Utama
Grafiti, Jakarta.
Kennedy, J. dan Soemanagara,R.D. 2006. Marketing Communication: Taktik dan Strategi.
PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Kotler, P. 2007. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Prenhallindo, Jakarta.

Kristiani, J. 2006. Mendongkrak Citra Dengan Spa.http://www.kontan-online.com [05
Februari 2008]
Lubis, T. 2007. Pembentukan Imej Merek Melalui Iklan Produk dan Event Pendukung (Studi
Kasus Pada Merek Sampoerna A Mild). Skripsi pada Fakultas Ekonomi, Universitas
Indonesia, Jakarta.
Malholtra, Naresh K alih bahasa Soleh Rusyadi Maryam. 2005. Riset Pemasaran Pendekatan
Terapan, Edisi 4. Klaten. PT Intan Sejati – Indeks
Mowen, J. C. and M. Minor. 2002. Consumer Behavior. 5th Ed. Harcourt College Publisher
Pribadi, D. 2005. Analisis Efektifitas Komunikasi Iklan Televisi Dove Shampoo Di Kota
Bogor. Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Portal Pemerintah Kab Jombang, http://www.jombangkab.go.id/
Rewoldt, S.H., et al. 2005. Strategi Promosi Pemasaran. Rineka Cipta, Jakarta.
Romaan, K., et al. 2005. How to Advertise: Membangun Merek dan Bisnis Dalam Dunia
Pemasaran. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Schiffman, G. Leon and L.L. Kanuk. 2008. Consumer Behaviour. Seventh Edition. New
Jersey. Prentice-Hall, Inc
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis Edisi 4. Jakarta. Salemba Empat
Setiadi. 2003. Metode Penelitian Dengan Pendekatan Fungsional. Bumi Aksara, Jakarta.
Shimp, T. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu.
Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Simamora, B. 2004. Riset Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Susanto, A.B dan Wijanarko. 2004. Power Branding: Membangun Merek Unggul dan
Organisasi Pendukungnya. PT Mizan Publika, Jakarta.
Sugiono, Prof, DR. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta
Umar, H. 2003. Metode Riset Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Warto.

2007.
Pengaruh
Iklan
Komersial
di
Masyarakat.warto.files.wordpress.com [23 Mei 08]

Media

Televisi

Terhadap

Yudi Farola Bram, 2005, Analisis Efektivitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran
Perusahaan Percetakan Dan Penerbitan PT Rambang Dengan Menggunakan Metode
EPIC Model, Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya, Vol 3 [ 6 Desember 2005]