PROGRAM PASCA SARJANA PPS TAHUN 2017
KONSEP DAKWAH
DAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Mata Kuliah Studi Al-Qur’an/Tafsir Ijtima’i
Dosen Pengampu: Prof. Dr. MA. Achlami HS, MA.
Disusunoleh :
RIZKI VILANSYAH
NIM: 1770131016
SEMESTER I
PROGRAM STUDI ILMU DAKWAH
KONSENTRASI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM (PMI)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
PROGRAM PASCA SARJANA (PPS)
TAHUN 2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................
2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
3
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................
3
4
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
5
A. Konsep Dakwah...............................................................................
1. Prinsip kewajiban dakwah serta amar makruf nahi munkar........
2. Prinsip mencari kebenaran...........................................................
3. Perintah ta’awun (saling tolong menolong dalam kebaikan).......
B. Amar Ma’ruf Nahi Munkar............................................................
1. Perintah Amar Ma’ruf Nahi Munkar...........................................
2. Ruang Lingkup Amar Ma’ruf Nahi Munkar................................
3. Bentuk Praktis Amar Ma’ruf Nahi Munkar.................................
4. Amar Ma’ruf Nahi Munkar Memasuki Era Globalisasi..............
5
5
5
6
7
8
9
10
11
BAB III PENUTUP......................................................................................
13
A. Kesimpulan.......................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 2
Dakwah merupakan istilah yang khusus dalam islam. Ia merupakan satu
kewajiban yang dipertanggungjawabkan oleh setiap muslim yang mempunyai
kemampuan, dan kewajiban berdakwah. Dakwah memang merupakan tugas para
Rasul, dan perintah berdakwah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
merupakan juru dakwah pertama semenjak agama Islam diturunkan. Banyak perintah
Allah yang ditujukan kepada Rasullullah supaya melaksanakan tugas tersebut secara
berkesinabungan, seperti Firman Allah SWT yang artinya: “Dan serulah mereka
kepada tuhan mu, sesungguhnya engkau di atas petunjuk yang lurus” (Al-Haj; 67)
Dalam surah lain Allah berfirman, surat al-Imran ayat 110:
ت هلل نناهس تنأ ونمنروونن هبالنموعنروو ه
عهن النمن وك نهر نوتنوؤهمن نوونن هباللهه نول نوونءانمنن
ف نو تنن ونهوونن ن
ك نن وتنوم نخيونر أ ن نمةة أ نوخهرنج و
١٧: )أل عمران.كانن نخيوررا ل ننهوم هنمن ونهنم النموؤهمن نوونن نوأ نك وثننرنهنم النفاهسنقوونن
ب لن ن
)أ نوهنل الهكنتا ه
“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka
ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (alImran ayat 110) 1
Walaupun banyak ayat-ayat dalam Al-Quran memerintahkan Nabi Muhammad
SAW berdakwah, tetapi ayat tersebut juga ditujukan untuk seluruh manusia muslim
dan hanya dikecualikan bagi mereka yang dikecualikan oleh syara’.
Dakwah merupakan perlaksanaan terhadap perintah Allah, yaitu menyeru
manusia ke arah ajaran Islam yang meliputi persolan amar ma’ruf dan nahi munkar.
Nabi Muhammad SAW juga menguatkan dengan bersabda yang artinya:
“Dari Abu Sa’id Al Khurdy -radhiyallahu’anhu- berkata, saya mendengar
rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa diantara kamu yang melihat kemunkaran,
maka hendaklah ia merubah, (menginkari) dengan tangannya, jika tidak mampu
hendaklah ia merubah (menginkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah ia
merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah.” (HR. Muslim
no.49)
Sudah tampak pada dua dalil diatas bahwa amar ma’ruf nahi munkar itu sangat
diutamakan, bahkan umat Islam sendiri diutamakan dan disebut menjadi umat terbaik
karena umat ini adalah umat yang menjalankan amar ma’ruf nahi munkar. Lalu pada
1 Al-Qur’an, Surah Al-Imran ayat: 110
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 3
dalil yang kedua nabi Muhammad saw. memberikan solusi atau rumus bagi kita
bagaimana cara-cara menjalankan amar ma’ruf nahi munkar.
Lalu bagaimanakah sikap kita menanggapi dua dalil diatas, tentu tidak hanya
terdiam duduk manis tapi kita harus menjalankan amanat yang telah diembankan
kepada umat ini untuk benar-benar mencapai kedudukan umat terbaik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep dakwah dalam islam?
2. Apa dan bagaimanakah amar ma’ruf nahi munkar itu?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dakwah
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 4
Kegiatan penyiaran Agama Islam adalah sebagian dari kegiatan dunia. Bagi
seorang dai, penyampaian kebenaran islam kepada umat merupakan sebuah
kewajiban. Secara khusus, memperbaiki dan meluruskan aliran dan paham sesat yang
tumbuh subur dan semarak di kalangan umat islam Indonesia merupakan usaha yang
harus dilakukan. Dalam usaha menyiarkan dakwah dan perkembangan aliran dan
paham sesat pada zaman modren tidak bisa lagi dilakukan secara perorangan atau
sebuah lembaga seperti MUI secara sendirian. Di era global, keberhasilan dakwah
islam sangat membutuhkan jaringan. Jaringan berarti hubungan horizontal dan
vertical antara sejumlah elemen atau lembaga. Jaringan ini berfungsi sebagai saluran
informasi secara timbal balik untuk tujuan bersama malalui tindakan tertentu.
Semakin luas bentuk sebuah jaringan semakin efektif usaha yang dilakukan untuk
keberhasilan program.
Urgensi jaringan bidang informasi dengan dakwah islam didasarkan kepada
1.
tiga prinsip berikut:
Prinsip kewajiban dakwah serta amar makruf dan nahi munkar.
Prinsip wajib dakwah didasarkan kepada Al-quran surat An-Nahl:125 yang
artinya,”Ajaklah (manusia) ke jalan tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik.” Dan Al-quran surat Ali-imron: 104 yang memerintahkan manusia untuk
2.
melakukaan dakwah dan amar makruf nahi munkar.
Prinsip mencari kebenaran.
Prinsip mencari kebenaran didasarkan kepada lima ayat pertama dari surat Alalaq dan sejumlah hadis yang mewajibkan menuntut ilmu. Perintah mencari
kebenaran didasarkan kepada surat Al-hujurat: 6. Dalam ayat ini Allah
memerintahkan menyelidiki berita yang benar. Dalam menyampaikan dakwah,
seorang dai harus manguasai ilmu yang hendak disampaikan. Di antara ciri dai yang
berhasil dalam dakwahnya adalah cinta ilmu dan informasi sehingga penjelasan yang
disampaikannya akurat dan argumentatif.
Era global, agen berita ada dimana-mana. Agen-agen ini akan menyiarkan
berita yang dipasok. Berita yang disiarkan tergantung kepada sumber pemasok.
Dalam memasukkan berita, dakwah isalm sangat kurang dan selalu terlambat karena
tidak menggunakan teknologi informatika. Lebih dari itu, zionisme, komunisme, dan
sekularisme menggunakan taktik dan strategi yang canggih dengan cara licik. Mereka
membungkus konsep dan ide mereka dengan baju agama dan didukung dengan
kekuatan material. Karena itu tidak sedikit orang islam yang islamnya belum
terdefenisi terkecoh dan tergiur dengan propaganda mereka. Bahkan, orang islam
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 5
yang lemah iman mudah menerimanya dan bahkan menyiarkan pula. Informasi
tentang fenomena seperti ini sulit terdeteksi tanpa melalui jaringan informasi yang
3.
terkordinir. Tanpa informasi dini, usaha antisipasinya tidak mungkin pula dilakukan.
Perintah ta’awun (saling tolong menolong dalam hal kebaikan)
Prinsip ta’awun didasarkan atas surat Al-maidah: 2, yang memerintahkan
manusia agar tolong-menolong dan kerjasama dalam memperjuangkan kewajiban dan
kebaikan. Dengan demikian, jaringan dimaksudkan di sini adalah jaringan kerjasama
dengan pihak-pihak atau lembaga-lembaga di berbagai daerah dan negeri untuk
merealisasikan program dakwah dan mengantisipasi paham sesat dan bahaya. Dakwah
islam sudah saatnya membangun jaringan yang luas, rapi, dan terkordinir. Jaringan ini
tidak cukup sebatas kota dan daerah, tetapi juga melampaui batas-batas Negara.
Sebab, tantangan dan ancaman dakwah dewasa ini juga gerakan global. Jaringannya
pun luas dan dinamis. Untuk memenangkan pertarungan, dakwah islam harus
menggunakan jaringan yang lebih luas dan lebih dinamis. Paling tidak dakwah islam
memiliki jaringan yang sama dengan mereka.
Jaringan sistem informasi ini sangat penting bagi kegiatan dakwah yang terdiri dari:
a.
Dunia masa depan adalah dunia informasi. Maju tidak suatu bangsa atau suatu
Negara ditentukan oleh penguasa bangsa atau Negara atas informasi yang kian
kompleks dan canggih. Bangsa Indonesia hanya akan berkembang maju apabila
mampu mengusai informasi. Kalau informasi belum kita miliki, kita harus
b.
berupaya mendapatkannya dengan cara apapun.
Suatu system informasi khususnya teknologi system informasi sudah banyak di
gunakan masyarakat sebagai sumber informasi, sehingga kegiatan dakwah pun
c.
bisa dimanfaatkan oleh banyak orang.
Proses penyampaian informasi dengan menggunakan system informasi lebih
mudah karena system terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan
dan membantu. Sehingga kegitan dakwah dengan menggunakan system informasi
d.
itu mudah untuk direncanakan dan di kontrol pengembangannya.
Proses evaluasi lebih mudah. Dakwah dengan menggunakan teknologi system
informasi khususnya internet lebih mudah di akses oleh masyarakat karena
keunggulannya yang tidak turn-off sepanjang masa.
Hadirnya akses internet merupakan media yang tidak bisa dihindari karena
sudah menjadi peradaban baru dalam dunia informasi dan komunikasi tingkat
global. Dengan adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang dapat
dan layak diakses oleh masyarakat internasional, baik untuk kepentingan pribadi,
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 6
pendidikan, bisnis dan nilai-nilai. Dimana munculnya jaringan internet dianggap
sebagai sebuah revolusi dalam dunia komunikasi dan informasi.
Dampak internet terhadap dakwah tentu saja ada nilai positif dan
negatifnya. Positifnya saat ini internet banyak digunakan sebagai sarana untuk
berdakwah. Karena sifatnya yang global dan tidak pernah turn-off. Selain itu
semua orang di seluruh pelosok dunia hampir bisa menikmati fasilitas internet.
Sehingga sangat berguna bagi kelancaran berdakwah. Internet bisa dijadikan
sebagai media dakwah islami. Terbukti dengan adanya situs-situs dakwah dimedia
internet seperti MyQuran.com, Ukhuwah.or.id dan lain-lain. Hal ini membuktikan
bahwa keberadaan internet membawa dampak positif bagi kemajuan dakwah.
Dakwah yang dulu hanya bisa disampaikan melalui tabligh, seiring dengan
kemajuan teknologi kini berkembang bahwa dakwah tidak terbatas sampai tabligh,
tetapi bisa disampaikan melalui media internet walaupun satu ayat.2
B. Amar Makruf Nahi Munkar
Makna Amar Makruf Nahi Munkar artinya memerintahkan yang ma’ruf dan
melarang munkar.”Ma’ruf” artinya diketahui, dikenal, disadari. “Munkar” artinya
ditolak, diingkari, dibantah. Kamus menjelaskan ma’ruf sebagai apasaja diketahui dan
dikenal baik oleh setiap orang sebagai kebaikan. Dalam Hadits, ma’ruf adalah adalah
segala hal yang diketahui orang berupa ketaatan kepada Allah, mendekati-Nya,
berbuat baik kepada manusia, dan semua yang dianjurkan syarak. Ma’ruf diketahui
oleh semua orang, bila mereka melihatnya mereka tidak menolaknya. Munkar adalah
apa saja yang dipandang buruk , diharamkan dan dibenci oleh syarak.3
Menurut Muhammad ‘Ali Ash Shabuni mendefinisikan ma’ruf dengan “apa
yang diperintahkan syarak (agama) dan dinilai baik oleh akal sehat”, sedang munkar
ialah “apa yang dilarang syarak dan dinilai buruk oleh akal sehat”
Terlihat dari dua definisi diatas, bahwa yang menjadi ukuran ma’ruf dan
munkarnya sesuatu ada dua, yaitu agama dan akal sehat atau hati nurani. Bisa keduaduanya sekaligus atau salah satunya. Semua yang diperintahkan agama adalah ma’ruf,
begitu pula sebaliknya semua yang dilarang agama adalah munkar.4
Dikalangan ahli Kalam memang terjadi perdebatan apakah kebaikan dan
keburukan itu diketahui secara akliyah atau nakliyah. Mu’tazilah dan Syi’ah
2 http://vesper2.blogspot.co.id/2013/12/konsep-dakwah.html
3 Jalaludin Rakhmat, Islam dan Pluralisme, Serambi, hlm. 227
4 Ilyas Yunahar, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan, 2000), hlm.241
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 7
menegaskan bahwa akal dapat mengetahui baik dan buruk. Ahlussunnah menyatakan
bahwa hanya syarak saja yang harus menentukan baik dan buruk.5
1. Perintah Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiban bagi orang yang beriman, baik
secara individu maupun kolektif. Allah SWT barfirman:
خيوهر نوينأ ونمنروونن هبالنمأ ونروو ه
عهن النمن وك نهر نوأ نل نهئنك
عوونن هإنلى ال ن
نول وتنك نون هنمن وك نوم أ ن نمةة ينود ن
ف نوينن ونهوونن ن
(١٧:حوونن )أل عمران
نهنم النموفله ن
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, dan menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar.
Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104)
Disamping kewajiban, amar ma’ruf nahi munkar adalah adalah tugas yang
menentukan eksistensi dan kualitas umat islam. Andai umat Islam dimasa sekarang
melaksanakan apa yang telah diperintahkan dan menjauhi apa-apa yang dilarang
Risalah Allah seperti apa yang telah termaktub dalam al-Qur’an maupun al-Hadits
pastilah umat ini akan benar-benar menjadi umat yang utama dan terbaik.
Risalah Allah ada yang berupa berita (akhbar) dan ada juga yang berupa
tuntunan (Insya’). Akhbar disini menyangkut Dzat-Nya, makhluk-Nya, seperti
tauhidullah dan kisah-kisah yang mengandung janji baik dan buruk. Adapun Insya’
adalah perintah, larangan dan pembolehan.
Allah SWT Berfirman:
عهن النمن وك نهر نوينهح نل ل ننهنم ال نط هيننبا ه
ينأ ونمنرنهوم هبالنموعنروو ه
ث
عل نيوههنم ال ن
خنباهئ ن
حهنرنم ن
ف نوينن ونهانهوم ن
ت نوين ن
“Ia (Muhammad) menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang
mereka mengerjakan yang munkar, dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik
dan mengharamkan segala yang buruk.” (Al-A’raf: 157)
Isi ayat di atas merupakan kejelasan risalah beliau. Allah-lah yang
memerintahkan lidah beliau untuk mengemukakan segala yang ma’ruf dan melarang
segala yang munkar, menghalalkan semua yang baik dan mengharamkan segala
kekejian dan keburukan.
Perintah melakukan semua yang baik dan melarang semuayang keji akan
terlaksana secara semourna karena diutusnya Rasulullah SAW oleh Allah untuk
menyempurnakan alkhlaq mulia bagi umatnya. Jelas, Allah telah menyempurnakan
agama ini untuk kita, telah melengkapi melengkapi nikmat kepada kita, juga Ridho
Islam sebagai satu-satunya agama bagi umat manusia. Oleh karena itu pantaslah
umat nabi Muhammad SAW sebagai umat yang terbaik.
5 Jalaludin Rakhmat, Ibid, hlm. 228
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 8
Dengan jelas Allah menegaskan bahwa umat ini adalah sebaik-baik umat yang
senantiasa berbuat ihsan sehingga keberadaannya sangat besar manfaatnya bagi
segenap umat manusia. Dengan amar ma’ruf nahi munkar itu mereka
menyempurnakan seluruh kebaikan dan kemanfaatan bagi umat manusia. Sedangkan
bagian umat yang lain tidak ada yang memerintahkan untuk melaksanakan semua
yang ma’ruf bagi kemaslahatan seluruh lapisan manusia, dan tidak pula melarang
semua orang dari berbuat kemunkaran. Mereka tidak berjihad untuk itu, seperti Bani
Israil, mereka lebih banyak melakukan penganiayaan, pengusiran serta pembunuhan
terhadap musuh-musuh mereka.6
Amar ma’ruf nahi munkar merupakan tugas yang telah diembankan kepada
umat terbaik yaitu umat Islam. Bila tugas itu diabaikan, dengan sendirinya umat
Islam tidak lagi menjadi umat terbaik bahkan bisa terpuruk dengan sendirinya. Bila
demikian keadaannya, keberadaan umat Islam tidak akan diperhitungkan oleh umatumat yang lain.
2. Ruang Lingkup Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Dengan melihat kepada poin pertama yaitu makna amar ma’ruf nahi munkar
kita bisa menentukan ruang lingkupnya. Tentu ruang lingkup yang ma’ruf dan
munkar sangat luas sekali, baik dalam aspek aqidah, ibadah, akhlaq maupun
mu’amalat (sosial, politik, ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan
sebagainya).
Tauhidullah, mendirikan shalat, mambayar zakat, amanah, toleransi beragama,
membantu kaum dhu’afa dan mustadh’afin, disiplin, transparan dan lain sebagainya
adalah beberapa contoh sikap dan perbuatan yang ma’ruf. Sebaliknya, kebalikan dari
sikap-sikap itu adalah hal-hal yang munkar.7
3. Bentuk Praktis Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Yang dimaksud dengan bentuk praktis disini ialah bentuk praktek langsung
dari amar ma’ruf nahi munkar itu sendiri. Aplikasi dari hal itu ada banyak macamnya
ada yang bersifat nonformal maupun formal.
Dari yang bersifat nonformal contohnya: saat kita melalui suatu tempat lalu
menjumpai seorang yang akan mencuri, dan kewajiban kita adalah mencegah dari hal
itu dan mengarahkan kepada hal yang ma’ruf karena mencuri merupakan hal yang
bersifat munkar.
Jika merujuk pada hadits, sebagaimana telah tercantum pada pendahuluan
yaitu: “Dari Abu Sa’id Al Khurdy -radhiyallahu’anhu- berkata, saya mendengar
rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa diantara kamu yang melihat kemunkaran,
6 Ibnu Taimiyah, Etika Beramar Ma’ruf Nahi Munkar, (Jakarta: Gema Insani Press, 1990), hlm. 18
7 Ilyas Yunahar, Ibid, hlm.241
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 9
maka hendaklah ia merubah, (menginkari) dengan tangannya, jika tidak mampu
hendaklah ia merubah (menginkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah
ia merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah.” (HR. Muslim
no.49)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:
“Sesungguhnya maksud dari hadits ini adalah: Tidak tinggal sesudah batas
pengingkaran ini (dengan hati) sesuatu yang dikategorikan sebagai iman sampai
seseorang mukmin itu melakukannya, akan tetapi mengingkari dengan hati
merupakan batas terakhir dari keimanan, bukanlah maksudnya, bahwa barang siapa
yang tidak mengingkari hal itu dia tidak memiliki keimanan sama sekali, oleh karena
itu Rasulullah bersabda, “Tidaklah ada sesudah itu”, maka beliau menjadikan
orang-orang yang beriman tiga tingkatan, masing-masing di antara mereka telah
melakukan keimanan yang wajib atasnya, akan tetapi yang pertama (mengingkari
dengan tangan) tatkala ia yang lebih mampu di antara mereka maka yang wajib
atasnya lebih sempurna dari apa yang wajib atas yang kedua (mengingkari dengan
lisan), dan apa yang wajib atas yang kedua lebih sempurna dari apa yang wajib atas
yang terakhir, maka dengan demikian diketahui bahwa manusia bertingkat-tingkat
dalam keimanan yang wajib atas mereka sesuai dengan kemampuannya beserta
sampainya khitab (perintah) kepada mereka.” (Majmu’ Fatawa, 7/427).
Hadits dan perkataan Syaikhul Islam di atas menjelaskan bahwa amar ma’ruf
dan nahi mungkar merupakan karakter seorang yang beriman, dan dalam
mengingkari kemungkaran tersebut ada tiga tingkatan:
a. Mengingkari dengan tangan.
b. Mengingkari dengan lisan.
c. Mengingkari dengan hati.
Tingkatan pertama dan kedua wajib bagi setiap orang yang mampu
melakukannya, sebagaimana yang dijelaskan oleh hadits di atas, dalam hal ini
seseorang apabila melihat suatu kemungkaran maka ia wajib mengubahnya dengan
tangan jika ia mampu melakukannya, seperti seorang penguasa terhadap bawahannya,
kepala keluarga terhadap istri, anak dan keluarganya, dan mengingkari dengan tangan
bukan berarti dengan senjata.
Dari bentuk praktis yang bersifat formal dapat kita analisa bahwa bentuk amar
ma’ruf nahi munkar bisa merambah kepada berbagai hal seperti halnya Pendidikan.
Islam sebagai petunjuk Ilahi mengandung implikasi kependidikan yang mampu
membimbing dan mengarahkan manusia menjadi seorang mukmin, muslim, muhsin
dan muttaqin melalui proses tahap demi tahap.
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 10
Praktek amar ma’ruf nahi munkar dengan metode formal (pendidikan formal)
saya rasa memiliki nilai lebih dari pada praktek secara nonformal. Jika dilihat dari sisi
penyampaian sendiri akan lebih mudah karena sistem pendidikan formal telah
disetting sedemikian rupa sehingga akan memudahkan kepada orang yang
mempraktekan langsung (guru). Sedangkan dilihat dari sisi penerimaan akan lebih
mendapat respon yang lebih atau mendapat perhatian lebih dari objek amar ma’ruf
nahi munkar itu sendiri (murid).8
4. Amar Ma’ruf Nahi Munkar Memasuki Era Globalisasi
Ada uraian dari kalangan Sunni yang barangkali agak langka bahwa setiap
mukmin memiliki kewajiban niat melakukan Amar Ma’ruf Nahi Munkar tatkala
mencapai aqil baligh.
Allah menyebut orang-orang yang melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar
dengan sebutan ‘Thaifah’, golongan terpilih, yang mendalami pesan-pesan Ilahi dan
mengingatkan kaumnya kepada kebaikan. Bahkan Allah melemparkan pertanyaan
siapa makhlik di bumi ini yang lebih baik tutur katanya dibanding orang-orang yang
menggalakan Amar Ma’ruf nahi munkar, berbuat kebaikan, dan mempertegas
identitas diri sebagai kaum muslimin.9
Sesuai dengan makna Amar Ma’ruf nahi Munkar, tujuannya tentu dalam
rangka penegakan haq, keadilan dimuka bumi ini. Salah satu nama Allah adalah alHaq yang artinya menyerukan kebenaran. Al-Haq identik dengan mengajak ke jalan
Allah yang Haq.
Dalam dunia modern Amar Ma’ruf nahi Munkar bisa diterjemahkan sebagai
Social Control. Dalam proses ini penyadaran kepada diri sendiri dan keluarga
demikian penting. Yang perlu ditekankan disini ialah setiap individu mempunyai
keharusan social control. Dengan kata lain Amar Ma’ruf nahi Munkar marupakan
kewajiban setiap mukmin di mana saja dan kapan saja. Objek dari Amar Ma’ruf nahi
Munkar adalah segi-segi kehidupan yang kita hadapi dalam segala dimensinya:
politik, sosial, budaya dan keagamaan. Amar Ma’ruf nahi Munkar dalam ajaran
Islamjuga bisa disebut dengan Da’wah Islamiyah.
Ada kecenderungan di masyarakat bahwa tugas Amar Ma’ruf nahi Munkar
adalah hanya milik kiyai, ulama, dan pemimpin-pemimpin informal. Biasanya
pandangan seperti ini dilandasi suatu paham agama yang hanya melihat Nabi sebagai
seorang pemimpin do’a dan imam sholat, tapi memandang beliau sebagai social
8 Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), hlm. 32
9 Mas’ud Abdurrahman, Menuju Paradigma Islam Humanis, (Yogyakarta: Gama Media, 2003), hlm. 89
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 11
reformer dan bangsawan memimpin negara dan umat yang plural. Pengertian
dakwah selama ini terasa sangat sempit jika hanya ditujukan pada dakwah mimbar,
ataupun podium. Padahal dakwah dalam arti yang sebenarnya, memiliki cangkupan
yang sangat luas. Agaknya Dakwah Bil Hal, juga bil qolam kurang populer dan
masih sangat terbatas.
Dalam rangka dakwa islamiyah, kita harus mampu berdialog dengan
kebudayaan moderndan secara aktif mengisinya dengan nuansa Islami. Hal ini hanya
bisa hanya bisa dilakukan bila kita memahami arus globalisasisevara benar dan tidak
tertinggal dengan informasi-informasi aktual dan manca negara.10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di era global, keberhasilan dakwah islam sangat membutuhkan jaringan.
Jaringan berarti hubungan horizontal dan vertical antara sejumlah elemen atau
lembaga. Jaringan ini berfungsi sebagai saluran informasi secara timbal balik untuk
tujuan bersama malalui tindakan tertentu. Semakin luas bentuk sebuah jaringan
semakin efektif usaha yang dilakukan untuk keberhasilan program dan konsep
dakwah.
Konsep amar ma’ruf nahi munkar yang ditawarkan kepada umat manusia
yaitu: Pertama, Memelihara konsep yang sudah ada sejak zaman nabi, agar kita bisa
mengetahui apa yang di kerjakan dan di perbuat pada zaman nabi Muhammad, karena
pada zaman beliau amar ma’ruf nahi munkar benar-benar tegak dengan kukuh dan
melakukannya dengan ikhlas, oleh karna itu Allah memberikan peringkat kepada
umat muslimin menjadi umat yang terbaik diantara umat-umat yang lain.
Kedua, Konsep amar ma’ruf nahi munkar yang ditawarkan kepada kaum
mukminin sangatlah sederhana, tetapi berat untuk dilaksanakan kita ambil contoh:
Keberanian menyatakan, bahwa ini adalah ma’ruf, tetapi lebih sulit menyatakan,
bahwa itu adalah munkar. Sebab besar kemungkinannya akan dimurkai orang.
Kadang-kadang kita dianjurkan supaya mengatakan yang sebenarnya. Teatpi apabila
yang sebenarnya yang kita katakana, orang akan marah. Sebab masyarakat biasanya
amat berat melepaskan kebiasaannya. “manusia adalah budak kebiasaannya.”
Demikian kata pepatah. Maka kalau iman kepada Allah di dalam ini dijadikan bahan
10 Ibid, hlm. 92
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 12
yang terahir, sebab dialah dasar kalau iman kepada Allah itu lemah, niscaya amar
ma’ruf nahi munkar tidak akan berlangsung.
Ketiga, Amar ma’ruf dan nahi mungkar merupakan karakter seorang yang
beriman, dan dalam mengingkari kemungkaran tersebut ada tiga tingkatan:
a. Mengingkari dengan tangan.
b. Mengingkari dengan lisan.
c. Mengingkari dengan hati.
Tingkatan pertama dan kedua wajib bagi setiap orang yang mampu
melakukannya, sebagaimana yang dijelaskan oleh hadits di atas, dalam hal ini
seseorang apabila melihat suatu kemungkaran maka ia wajib mengubahnya dengan
tangan jika ia mampu melakukannya.
DAFTAR PUSTAKA
Rakhmat, Jalaludin, Islam dan Pluralisme, Serambi
Yunahar, Ilyas, 2000, Kuliah Akhlaq, Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan
Pengamalan.
Taimiyah, Ibnu, 1990, Etika Beramar Ma’ruf Nahi Munkar, Jakarta: Gema Insani
Press.
Abdurrahman, Mas’ud, 2003, Menuju Paradigma Islam Humanis, Yogyakarta: Gama
Media.
Arifin, 1994, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
http://vesper2.blogspot.co.id/2013/12/konsep-dakwah.html
Al-Qur’an surah Al-Imran.
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 13
DAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Mata Kuliah Studi Al-Qur’an/Tafsir Ijtima’i
Dosen Pengampu: Prof. Dr. MA. Achlami HS, MA.
Disusunoleh :
RIZKI VILANSYAH
NIM: 1770131016
SEMESTER I
PROGRAM STUDI ILMU DAKWAH
KONSENTRASI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM (PMI)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
PROGRAM PASCA SARJANA (PPS)
TAHUN 2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................
2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
3
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................
3
4
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
5
A. Konsep Dakwah...............................................................................
1. Prinsip kewajiban dakwah serta amar makruf nahi munkar........
2. Prinsip mencari kebenaran...........................................................
3. Perintah ta’awun (saling tolong menolong dalam kebaikan).......
B. Amar Ma’ruf Nahi Munkar............................................................
1. Perintah Amar Ma’ruf Nahi Munkar...........................................
2. Ruang Lingkup Amar Ma’ruf Nahi Munkar................................
3. Bentuk Praktis Amar Ma’ruf Nahi Munkar.................................
4. Amar Ma’ruf Nahi Munkar Memasuki Era Globalisasi..............
5
5
5
6
7
8
9
10
11
BAB III PENUTUP......................................................................................
13
A. Kesimpulan.......................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 2
Dakwah merupakan istilah yang khusus dalam islam. Ia merupakan satu
kewajiban yang dipertanggungjawabkan oleh setiap muslim yang mempunyai
kemampuan, dan kewajiban berdakwah. Dakwah memang merupakan tugas para
Rasul, dan perintah berdakwah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
merupakan juru dakwah pertama semenjak agama Islam diturunkan. Banyak perintah
Allah yang ditujukan kepada Rasullullah supaya melaksanakan tugas tersebut secara
berkesinabungan, seperti Firman Allah SWT yang artinya: “Dan serulah mereka
kepada tuhan mu, sesungguhnya engkau di atas petunjuk yang lurus” (Al-Haj; 67)
Dalam surah lain Allah berfirman, surat al-Imran ayat 110:
ت هلل نناهس تنأ ونمنروونن هبالنموعنروو ه
عهن النمن وك نهر نوتنوؤهمن نوونن هباللهه نول نوونءانمنن
ف نو تنن ونهوونن ن
ك نن وتنوم نخيونر أ ن نمةة أ نوخهرنج و
١٧: )أل عمران.كانن نخيوررا ل ننهوم هنمن ونهنم النموؤهمن نوونن نوأ نك وثننرنهنم النفاهسنقوونن
ب لن ن
)أ نوهنل الهكنتا ه
“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka
ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (alImran ayat 110) 1
Walaupun banyak ayat-ayat dalam Al-Quran memerintahkan Nabi Muhammad
SAW berdakwah, tetapi ayat tersebut juga ditujukan untuk seluruh manusia muslim
dan hanya dikecualikan bagi mereka yang dikecualikan oleh syara’.
Dakwah merupakan perlaksanaan terhadap perintah Allah, yaitu menyeru
manusia ke arah ajaran Islam yang meliputi persolan amar ma’ruf dan nahi munkar.
Nabi Muhammad SAW juga menguatkan dengan bersabda yang artinya:
“Dari Abu Sa’id Al Khurdy -radhiyallahu’anhu- berkata, saya mendengar
rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa diantara kamu yang melihat kemunkaran,
maka hendaklah ia merubah, (menginkari) dengan tangannya, jika tidak mampu
hendaklah ia merubah (menginkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah ia
merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah.” (HR. Muslim
no.49)
Sudah tampak pada dua dalil diatas bahwa amar ma’ruf nahi munkar itu sangat
diutamakan, bahkan umat Islam sendiri diutamakan dan disebut menjadi umat terbaik
karena umat ini adalah umat yang menjalankan amar ma’ruf nahi munkar. Lalu pada
1 Al-Qur’an, Surah Al-Imran ayat: 110
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 3
dalil yang kedua nabi Muhammad saw. memberikan solusi atau rumus bagi kita
bagaimana cara-cara menjalankan amar ma’ruf nahi munkar.
Lalu bagaimanakah sikap kita menanggapi dua dalil diatas, tentu tidak hanya
terdiam duduk manis tapi kita harus menjalankan amanat yang telah diembankan
kepada umat ini untuk benar-benar mencapai kedudukan umat terbaik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep dakwah dalam islam?
2. Apa dan bagaimanakah amar ma’ruf nahi munkar itu?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dakwah
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 4
Kegiatan penyiaran Agama Islam adalah sebagian dari kegiatan dunia. Bagi
seorang dai, penyampaian kebenaran islam kepada umat merupakan sebuah
kewajiban. Secara khusus, memperbaiki dan meluruskan aliran dan paham sesat yang
tumbuh subur dan semarak di kalangan umat islam Indonesia merupakan usaha yang
harus dilakukan. Dalam usaha menyiarkan dakwah dan perkembangan aliran dan
paham sesat pada zaman modren tidak bisa lagi dilakukan secara perorangan atau
sebuah lembaga seperti MUI secara sendirian. Di era global, keberhasilan dakwah
islam sangat membutuhkan jaringan. Jaringan berarti hubungan horizontal dan
vertical antara sejumlah elemen atau lembaga. Jaringan ini berfungsi sebagai saluran
informasi secara timbal balik untuk tujuan bersama malalui tindakan tertentu.
Semakin luas bentuk sebuah jaringan semakin efektif usaha yang dilakukan untuk
keberhasilan program.
Urgensi jaringan bidang informasi dengan dakwah islam didasarkan kepada
1.
tiga prinsip berikut:
Prinsip kewajiban dakwah serta amar makruf dan nahi munkar.
Prinsip wajib dakwah didasarkan kepada Al-quran surat An-Nahl:125 yang
artinya,”Ajaklah (manusia) ke jalan tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik.” Dan Al-quran surat Ali-imron: 104 yang memerintahkan manusia untuk
2.
melakukaan dakwah dan amar makruf nahi munkar.
Prinsip mencari kebenaran.
Prinsip mencari kebenaran didasarkan kepada lima ayat pertama dari surat Alalaq dan sejumlah hadis yang mewajibkan menuntut ilmu. Perintah mencari
kebenaran didasarkan kepada surat Al-hujurat: 6. Dalam ayat ini Allah
memerintahkan menyelidiki berita yang benar. Dalam menyampaikan dakwah,
seorang dai harus manguasai ilmu yang hendak disampaikan. Di antara ciri dai yang
berhasil dalam dakwahnya adalah cinta ilmu dan informasi sehingga penjelasan yang
disampaikannya akurat dan argumentatif.
Era global, agen berita ada dimana-mana. Agen-agen ini akan menyiarkan
berita yang dipasok. Berita yang disiarkan tergantung kepada sumber pemasok.
Dalam memasukkan berita, dakwah isalm sangat kurang dan selalu terlambat karena
tidak menggunakan teknologi informatika. Lebih dari itu, zionisme, komunisme, dan
sekularisme menggunakan taktik dan strategi yang canggih dengan cara licik. Mereka
membungkus konsep dan ide mereka dengan baju agama dan didukung dengan
kekuatan material. Karena itu tidak sedikit orang islam yang islamnya belum
terdefenisi terkecoh dan tergiur dengan propaganda mereka. Bahkan, orang islam
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 5
yang lemah iman mudah menerimanya dan bahkan menyiarkan pula. Informasi
tentang fenomena seperti ini sulit terdeteksi tanpa melalui jaringan informasi yang
3.
terkordinir. Tanpa informasi dini, usaha antisipasinya tidak mungkin pula dilakukan.
Perintah ta’awun (saling tolong menolong dalam hal kebaikan)
Prinsip ta’awun didasarkan atas surat Al-maidah: 2, yang memerintahkan
manusia agar tolong-menolong dan kerjasama dalam memperjuangkan kewajiban dan
kebaikan. Dengan demikian, jaringan dimaksudkan di sini adalah jaringan kerjasama
dengan pihak-pihak atau lembaga-lembaga di berbagai daerah dan negeri untuk
merealisasikan program dakwah dan mengantisipasi paham sesat dan bahaya. Dakwah
islam sudah saatnya membangun jaringan yang luas, rapi, dan terkordinir. Jaringan ini
tidak cukup sebatas kota dan daerah, tetapi juga melampaui batas-batas Negara.
Sebab, tantangan dan ancaman dakwah dewasa ini juga gerakan global. Jaringannya
pun luas dan dinamis. Untuk memenangkan pertarungan, dakwah islam harus
menggunakan jaringan yang lebih luas dan lebih dinamis. Paling tidak dakwah islam
memiliki jaringan yang sama dengan mereka.
Jaringan sistem informasi ini sangat penting bagi kegiatan dakwah yang terdiri dari:
a.
Dunia masa depan adalah dunia informasi. Maju tidak suatu bangsa atau suatu
Negara ditentukan oleh penguasa bangsa atau Negara atas informasi yang kian
kompleks dan canggih. Bangsa Indonesia hanya akan berkembang maju apabila
mampu mengusai informasi. Kalau informasi belum kita miliki, kita harus
b.
berupaya mendapatkannya dengan cara apapun.
Suatu system informasi khususnya teknologi system informasi sudah banyak di
gunakan masyarakat sebagai sumber informasi, sehingga kegiatan dakwah pun
c.
bisa dimanfaatkan oleh banyak orang.
Proses penyampaian informasi dengan menggunakan system informasi lebih
mudah karena system terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan
dan membantu. Sehingga kegitan dakwah dengan menggunakan system informasi
d.
itu mudah untuk direncanakan dan di kontrol pengembangannya.
Proses evaluasi lebih mudah. Dakwah dengan menggunakan teknologi system
informasi khususnya internet lebih mudah di akses oleh masyarakat karena
keunggulannya yang tidak turn-off sepanjang masa.
Hadirnya akses internet merupakan media yang tidak bisa dihindari karena
sudah menjadi peradaban baru dalam dunia informasi dan komunikasi tingkat
global. Dengan adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang dapat
dan layak diakses oleh masyarakat internasional, baik untuk kepentingan pribadi,
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 6
pendidikan, bisnis dan nilai-nilai. Dimana munculnya jaringan internet dianggap
sebagai sebuah revolusi dalam dunia komunikasi dan informasi.
Dampak internet terhadap dakwah tentu saja ada nilai positif dan
negatifnya. Positifnya saat ini internet banyak digunakan sebagai sarana untuk
berdakwah. Karena sifatnya yang global dan tidak pernah turn-off. Selain itu
semua orang di seluruh pelosok dunia hampir bisa menikmati fasilitas internet.
Sehingga sangat berguna bagi kelancaran berdakwah. Internet bisa dijadikan
sebagai media dakwah islami. Terbukti dengan adanya situs-situs dakwah dimedia
internet seperti MyQuran.com, Ukhuwah.or.id dan lain-lain. Hal ini membuktikan
bahwa keberadaan internet membawa dampak positif bagi kemajuan dakwah.
Dakwah yang dulu hanya bisa disampaikan melalui tabligh, seiring dengan
kemajuan teknologi kini berkembang bahwa dakwah tidak terbatas sampai tabligh,
tetapi bisa disampaikan melalui media internet walaupun satu ayat.2
B. Amar Makruf Nahi Munkar
Makna Amar Makruf Nahi Munkar artinya memerintahkan yang ma’ruf dan
melarang munkar.”Ma’ruf” artinya diketahui, dikenal, disadari. “Munkar” artinya
ditolak, diingkari, dibantah. Kamus menjelaskan ma’ruf sebagai apasaja diketahui dan
dikenal baik oleh setiap orang sebagai kebaikan. Dalam Hadits, ma’ruf adalah adalah
segala hal yang diketahui orang berupa ketaatan kepada Allah, mendekati-Nya,
berbuat baik kepada manusia, dan semua yang dianjurkan syarak. Ma’ruf diketahui
oleh semua orang, bila mereka melihatnya mereka tidak menolaknya. Munkar adalah
apa saja yang dipandang buruk , diharamkan dan dibenci oleh syarak.3
Menurut Muhammad ‘Ali Ash Shabuni mendefinisikan ma’ruf dengan “apa
yang diperintahkan syarak (agama) dan dinilai baik oleh akal sehat”, sedang munkar
ialah “apa yang dilarang syarak dan dinilai buruk oleh akal sehat”
Terlihat dari dua definisi diatas, bahwa yang menjadi ukuran ma’ruf dan
munkarnya sesuatu ada dua, yaitu agama dan akal sehat atau hati nurani. Bisa keduaduanya sekaligus atau salah satunya. Semua yang diperintahkan agama adalah ma’ruf,
begitu pula sebaliknya semua yang dilarang agama adalah munkar.4
Dikalangan ahli Kalam memang terjadi perdebatan apakah kebaikan dan
keburukan itu diketahui secara akliyah atau nakliyah. Mu’tazilah dan Syi’ah
2 http://vesper2.blogspot.co.id/2013/12/konsep-dakwah.html
3 Jalaludin Rakhmat, Islam dan Pluralisme, Serambi, hlm. 227
4 Ilyas Yunahar, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan, 2000), hlm.241
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 7
menegaskan bahwa akal dapat mengetahui baik dan buruk. Ahlussunnah menyatakan
bahwa hanya syarak saja yang harus menentukan baik dan buruk.5
1. Perintah Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiban bagi orang yang beriman, baik
secara individu maupun kolektif. Allah SWT barfirman:
خيوهر نوينأ ونمنروونن هبالنمأ ونروو ه
عهن النمن وك نهر نوأ نل نهئنك
عوونن هإنلى ال ن
نول وتنك نون هنمن وك نوم أ ن نمةة ينود ن
ف نوينن ونهوونن ن
(١٧:حوونن )أل عمران
نهنم النموفله ن
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, dan menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar.
Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104)
Disamping kewajiban, amar ma’ruf nahi munkar adalah adalah tugas yang
menentukan eksistensi dan kualitas umat islam. Andai umat Islam dimasa sekarang
melaksanakan apa yang telah diperintahkan dan menjauhi apa-apa yang dilarang
Risalah Allah seperti apa yang telah termaktub dalam al-Qur’an maupun al-Hadits
pastilah umat ini akan benar-benar menjadi umat yang utama dan terbaik.
Risalah Allah ada yang berupa berita (akhbar) dan ada juga yang berupa
tuntunan (Insya’). Akhbar disini menyangkut Dzat-Nya, makhluk-Nya, seperti
tauhidullah dan kisah-kisah yang mengandung janji baik dan buruk. Adapun Insya’
adalah perintah, larangan dan pembolehan.
Allah SWT Berfirman:
عهن النمن وك نهر نوينهح نل ل ننهنم ال نط هيننبا ه
ينأ ونمنرنهوم هبالنموعنروو ه
ث
عل نيوههنم ال ن
خنباهئ ن
حهنرنم ن
ف نوينن ونهانهوم ن
ت نوين ن
“Ia (Muhammad) menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang
mereka mengerjakan yang munkar, dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik
dan mengharamkan segala yang buruk.” (Al-A’raf: 157)
Isi ayat di atas merupakan kejelasan risalah beliau. Allah-lah yang
memerintahkan lidah beliau untuk mengemukakan segala yang ma’ruf dan melarang
segala yang munkar, menghalalkan semua yang baik dan mengharamkan segala
kekejian dan keburukan.
Perintah melakukan semua yang baik dan melarang semuayang keji akan
terlaksana secara semourna karena diutusnya Rasulullah SAW oleh Allah untuk
menyempurnakan alkhlaq mulia bagi umatnya. Jelas, Allah telah menyempurnakan
agama ini untuk kita, telah melengkapi melengkapi nikmat kepada kita, juga Ridho
Islam sebagai satu-satunya agama bagi umat manusia. Oleh karena itu pantaslah
umat nabi Muhammad SAW sebagai umat yang terbaik.
5 Jalaludin Rakhmat, Ibid, hlm. 228
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 8
Dengan jelas Allah menegaskan bahwa umat ini adalah sebaik-baik umat yang
senantiasa berbuat ihsan sehingga keberadaannya sangat besar manfaatnya bagi
segenap umat manusia. Dengan amar ma’ruf nahi munkar itu mereka
menyempurnakan seluruh kebaikan dan kemanfaatan bagi umat manusia. Sedangkan
bagian umat yang lain tidak ada yang memerintahkan untuk melaksanakan semua
yang ma’ruf bagi kemaslahatan seluruh lapisan manusia, dan tidak pula melarang
semua orang dari berbuat kemunkaran. Mereka tidak berjihad untuk itu, seperti Bani
Israil, mereka lebih banyak melakukan penganiayaan, pengusiran serta pembunuhan
terhadap musuh-musuh mereka.6
Amar ma’ruf nahi munkar merupakan tugas yang telah diembankan kepada
umat terbaik yaitu umat Islam. Bila tugas itu diabaikan, dengan sendirinya umat
Islam tidak lagi menjadi umat terbaik bahkan bisa terpuruk dengan sendirinya. Bila
demikian keadaannya, keberadaan umat Islam tidak akan diperhitungkan oleh umatumat yang lain.
2. Ruang Lingkup Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Dengan melihat kepada poin pertama yaitu makna amar ma’ruf nahi munkar
kita bisa menentukan ruang lingkupnya. Tentu ruang lingkup yang ma’ruf dan
munkar sangat luas sekali, baik dalam aspek aqidah, ibadah, akhlaq maupun
mu’amalat (sosial, politik, ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan
sebagainya).
Tauhidullah, mendirikan shalat, mambayar zakat, amanah, toleransi beragama,
membantu kaum dhu’afa dan mustadh’afin, disiplin, transparan dan lain sebagainya
adalah beberapa contoh sikap dan perbuatan yang ma’ruf. Sebaliknya, kebalikan dari
sikap-sikap itu adalah hal-hal yang munkar.7
3. Bentuk Praktis Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Yang dimaksud dengan bentuk praktis disini ialah bentuk praktek langsung
dari amar ma’ruf nahi munkar itu sendiri. Aplikasi dari hal itu ada banyak macamnya
ada yang bersifat nonformal maupun formal.
Dari yang bersifat nonformal contohnya: saat kita melalui suatu tempat lalu
menjumpai seorang yang akan mencuri, dan kewajiban kita adalah mencegah dari hal
itu dan mengarahkan kepada hal yang ma’ruf karena mencuri merupakan hal yang
bersifat munkar.
Jika merujuk pada hadits, sebagaimana telah tercantum pada pendahuluan
yaitu: “Dari Abu Sa’id Al Khurdy -radhiyallahu’anhu- berkata, saya mendengar
rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa diantara kamu yang melihat kemunkaran,
6 Ibnu Taimiyah, Etika Beramar Ma’ruf Nahi Munkar, (Jakarta: Gema Insani Press, 1990), hlm. 18
7 Ilyas Yunahar, Ibid, hlm.241
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 9
maka hendaklah ia merubah, (menginkari) dengan tangannya, jika tidak mampu
hendaklah ia merubah (menginkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah
ia merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah.” (HR. Muslim
no.49)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:
“Sesungguhnya maksud dari hadits ini adalah: Tidak tinggal sesudah batas
pengingkaran ini (dengan hati) sesuatu yang dikategorikan sebagai iman sampai
seseorang mukmin itu melakukannya, akan tetapi mengingkari dengan hati
merupakan batas terakhir dari keimanan, bukanlah maksudnya, bahwa barang siapa
yang tidak mengingkari hal itu dia tidak memiliki keimanan sama sekali, oleh karena
itu Rasulullah bersabda, “Tidaklah ada sesudah itu”, maka beliau menjadikan
orang-orang yang beriman tiga tingkatan, masing-masing di antara mereka telah
melakukan keimanan yang wajib atasnya, akan tetapi yang pertama (mengingkari
dengan tangan) tatkala ia yang lebih mampu di antara mereka maka yang wajib
atasnya lebih sempurna dari apa yang wajib atas yang kedua (mengingkari dengan
lisan), dan apa yang wajib atas yang kedua lebih sempurna dari apa yang wajib atas
yang terakhir, maka dengan demikian diketahui bahwa manusia bertingkat-tingkat
dalam keimanan yang wajib atas mereka sesuai dengan kemampuannya beserta
sampainya khitab (perintah) kepada mereka.” (Majmu’ Fatawa, 7/427).
Hadits dan perkataan Syaikhul Islam di atas menjelaskan bahwa amar ma’ruf
dan nahi mungkar merupakan karakter seorang yang beriman, dan dalam
mengingkari kemungkaran tersebut ada tiga tingkatan:
a. Mengingkari dengan tangan.
b. Mengingkari dengan lisan.
c. Mengingkari dengan hati.
Tingkatan pertama dan kedua wajib bagi setiap orang yang mampu
melakukannya, sebagaimana yang dijelaskan oleh hadits di atas, dalam hal ini
seseorang apabila melihat suatu kemungkaran maka ia wajib mengubahnya dengan
tangan jika ia mampu melakukannya, seperti seorang penguasa terhadap bawahannya,
kepala keluarga terhadap istri, anak dan keluarganya, dan mengingkari dengan tangan
bukan berarti dengan senjata.
Dari bentuk praktis yang bersifat formal dapat kita analisa bahwa bentuk amar
ma’ruf nahi munkar bisa merambah kepada berbagai hal seperti halnya Pendidikan.
Islam sebagai petunjuk Ilahi mengandung implikasi kependidikan yang mampu
membimbing dan mengarahkan manusia menjadi seorang mukmin, muslim, muhsin
dan muttaqin melalui proses tahap demi tahap.
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 10
Praktek amar ma’ruf nahi munkar dengan metode formal (pendidikan formal)
saya rasa memiliki nilai lebih dari pada praktek secara nonformal. Jika dilihat dari sisi
penyampaian sendiri akan lebih mudah karena sistem pendidikan formal telah
disetting sedemikian rupa sehingga akan memudahkan kepada orang yang
mempraktekan langsung (guru). Sedangkan dilihat dari sisi penerimaan akan lebih
mendapat respon yang lebih atau mendapat perhatian lebih dari objek amar ma’ruf
nahi munkar itu sendiri (murid).8
4. Amar Ma’ruf Nahi Munkar Memasuki Era Globalisasi
Ada uraian dari kalangan Sunni yang barangkali agak langka bahwa setiap
mukmin memiliki kewajiban niat melakukan Amar Ma’ruf Nahi Munkar tatkala
mencapai aqil baligh.
Allah menyebut orang-orang yang melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar
dengan sebutan ‘Thaifah’, golongan terpilih, yang mendalami pesan-pesan Ilahi dan
mengingatkan kaumnya kepada kebaikan. Bahkan Allah melemparkan pertanyaan
siapa makhlik di bumi ini yang lebih baik tutur katanya dibanding orang-orang yang
menggalakan Amar Ma’ruf nahi munkar, berbuat kebaikan, dan mempertegas
identitas diri sebagai kaum muslimin.9
Sesuai dengan makna Amar Ma’ruf nahi Munkar, tujuannya tentu dalam
rangka penegakan haq, keadilan dimuka bumi ini. Salah satu nama Allah adalah alHaq yang artinya menyerukan kebenaran. Al-Haq identik dengan mengajak ke jalan
Allah yang Haq.
Dalam dunia modern Amar Ma’ruf nahi Munkar bisa diterjemahkan sebagai
Social Control. Dalam proses ini penyadaran kepada diri sendiri dan keluarga
demikian penting. Yang perlu ditekankan disini ialah setiap individu mempunyai
keharusan social control. Dengan kata lain Amar Ma’ruf nahi Munkar marupakan
kewajiban setiap mukmin di mana saja dan kapan saja. Objek dari Amar Ma’ruf nahi
Munkar adalah segi-segi kehidupan yang kita hadapi dalam segala dimensinya:
politik, sosial, budaya dan keagamaan. Amar Ma’ruf nahi Munkar dalam ajaran
Islamjuga bisa disebut dengan Da’wah Islamiyah.
Ada kecenderungan di masyarakat bahwa tugas Amar Ma’ruf nahi Munkar
adalah hanya milik kiyai, ulama, dan pemimpin-pemimpin informal. Biasanya
pandangan seperti ini dilandasi suatu paham agama yang hanya melihat Nabi sebagai
seorang pemimpin do’a dan imam sholat, tapi memandang beliau sebagai social
8 Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), hlm. 32
9 Mas’ud Abdurrahman, Menuju Paradigma Islam Humanis, (Yogyakarta: Gama Media, 2003), hlm. 89
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 11
reformer dan bangsawan memimpin negara dan umat yang plural. Pengertian
dakwah selama ini terasa sangat sempit jika hanya ditujukan pada dakwah mimbar,
ataupun podium. Padahal dakwah dalam arti yang sebenarnya, memiliki cangkupan
yang sangat luas. Agaknya Dakwah Bil Hal, juga bil qolam kurang populer dan
masih sangat terbatas.
Dalam rangka dakwa islamiyah, kita harus mampu berdialog dengan
kebudayaan moderndan secara aktif mengisinya dengan nuansa Islami. Hal ini hanya
bisa hanya bisa dilakukan bila kita memahami arus globalisasisevara benar dan tidak
tertinggal dengan informasi-informasi aktual dan manca negara.10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di era global, keberhasilan dakwah islam sangat membutuhkan jaringan.
Jaringan berarti hubungan horizontal dan vertical antara sejumlah elemen atau
lembaga. Jaringan ini berfungsi sebagai saluran informasi secara timbal balik untuk
tujuan bersama malalui tindakan tertentu. Semakin luas bentuk sebuah jaringan
semakin efektif usaha yang dilakukan untuk keberhasilan program dan konsep
dakwah.
Konsep amar ma’ruf nahi munkar yang ditawarkan kepada umat manusia
yaitu: Pertama, Memelihara konsep yang sudah ada sejak zaman nabi, agar kita bisa
mengetahui apa yang di kerjakan dan di perbuat pada zaman nabi Muhammad, karena
pada zaman beliau amar ma’ruf nahi munkar benar-benar tegak dengan kukuh dan
melakukannya dengan ikhlas, oleh karna itu Allah memberikan peringkat kepada
umat muslimin menjadi umat yang terbaik diantara umat-umat yang lain.
Kedua, Konsep amar ma’ruf nahi munkar yang ditawarkan kepada kaum
mukminin sangatlah sederhana, tetapi berat untuk dilaksanakan kita ambil contoh:
Keberanian menyatakan, bahwa ini adalah ma’ruf, tetapi lebih sulit menyatakan,
bahwa itu adalah munkar. Sebab besar kemungkinannya akan dimurkai orang.
Kadang-kadang kita dianjurkan supaya mengatakan yang sebenarnya. Teatpi apabila
yang sebenarnya yang kita katakana, orang akan marah. Sebab masyarakat biasanya
amat berat melepaskan kebiasaannya. “manusia adalah budak kebiasaannya.”
Demikian kata pepatah. Maka kalau iman kepada Allah di dalam ini dijadikan bahan
10 Ibid, hlm. 92
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 12
yang terahir, sebab dialah dasar kalau iman kepada Allah itu lemah, niscaya amar
ma’ruf nahi munkar tidak akan berlangsung.
Ketiga, Amar ma’ruf dan nahi mungkar merupakan karakter seorang yang
beriman, dan dalam mengingkari kemungkaran tersebut ada tiga tingkatan:
a. Mengingkari dengan tangan.
b. Mengingkari dengan lisan.
c. Mengingkari dengan hati.
Tingkatan pertama dan kedua wajib bagi setiap orang yang mampu
melakukannya, sebagaimana yang dijelaskan oleh hadits di atas, dalam hal ini
seseorang apabila melihat suatu kemungkaran maka ia wajib mengubahnya dengan
tangan jika ia mampu melakukannya.
DAFTAR PUSTAKA
Rakhmat, Jalaludin, Islam dan Pluralisme, Serambi
Yunahar, Ilyas, 2000, Kuliah Akhlaq, Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan
Pengamalan.
Taimiyah, Ibnu, 1990, Etika Beramar Ma’ruf Nahi Munkar, Jakarta: Gema Insani
Press.
Abdurrahman, Mas’ud, 2003, Menuju Paradigma Islam Humanis, Yogyakarta: Gama
Media.
Arifin, 1994, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
http://vesper2.blogspot.co.id/2013/12/konsep-dakwah.html
Al-Qur’an surah Al-Imran.
Konsep Dakwah Dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar | 13