Berkebun Sayuran di atas Batang Pisang (1)

Berkebun Sayuran di atas Batang Pisang
Batang pisang bisa menggantikan bambu dan talang air untuk berkebun sayuran.
Bahkan batang pisang memiliki kelebihan yakni banyak mengandung pati sebagai
sumber nutrisi tanaman dan mikroorganisme di dalam batang pisang bisa menjadikan
media tanam yang ditaruh pada saat menanam lama-kelamaan menjadi kompos.
Batang pisang juga memiliki senyawa penting seperti antrakuinon, saponin, dan
flavanoid. Nah, pada manusia antrakuinon bermanfaat untuk menyuburkan rambut.
Peran senyawa itu pada tanaman juga bisa menyuburkan pertumbuhan bulu-bulu akar
yang berguna membantu tanaman menyerap unsur-unsur hara.
Pemakaian batang pisang untuk berkebun sayuran cukup mudah. Buatlah penyangga
dari kayu untuk menahan batang pisang yang akan diletakkan secara horizontal.
Berikutnya lubangi batang pisang seukuran gelas minuman mineral dengan lebar
sekitar 15 cm dan dalam 10 cm dengan memakai pisau. Jarak antarlubang antara 15–
20 cm. Sebatang pisang dapat dibuat 2 lajur lubang. Setelah lubang jadi masukkan
media tanam berupa tanah atau sampah organik ke dalam lubang tanam tersebut.
Diamkan terlebih dahulu selama 2–3 hari untuk kemudian baru ditanam benih sayuran
sesuai kehendak Anda. Perawatan tanaman yang dilakukan sama seperti berkebun
memakai bambu atau talang. Sebuah batang pisang bisa dipakai 2–3 kali tanam,
tergantung kepada kondisi batang.

GARDEN


Gb.1 Sayur kangkung dalam vertical garden yang terbuat dari batang bambu yang
digantung pada tembok samping pagar rumah

Keterbatasan lahan yang kita miliki, tidak perlu menyurutkan
niat kita untuk mulai menghijaukan sekitar. Kini, di kota-kota besar
orang-orang yang peduli pada alam sudah banyak yang
mengembangkan urban farming. Dengan perkembangan teknologi
pangan, kini berkebun tidak harus selalu menggunakan media
tanah. Ada banyak pilihan yang bisa kita ambil. Selain dengan cara
organik, kita juga bisa berkebun dengan cara hidroponik ataupun
aquaponik. Lahan yang sempit pun bisa kita siasati dengan
teknik vertical
garden.
Dengan vertical garden apartemen, kantor, atau rumah
tinggal yang tidak memiliki halaman memadai masih bisa memiliki
lingkungan yang segar, nyaman, dan bersih. Ada banyak
keuntungan yang bisa diperoleh dari taman berbentuk memanjang
ke atas. Diantaranya yaitu digunakan sebagai tirai hijau untuk
memberi privasi pada penghuni atau peneduh. Selain itu, vertical

garden juga bermanfaat untuk menahan panas dari luar,
mengurangi tingkat kebisingan suara, mengurangi polusi udara,
menangkap partikel-partikel kotoran, mengurangi efek tampias

hujan,

dan

meningkatkan

suplai

oksigen.

Dalam hal ini, kita juga bisa memanfaatkan berbagai barang
bekas sebagai tempat bertanam sehingga mendukung gerakan zero
waste. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Atau
bisa juga menggunakan produk vertical garden pabrikan dengan
penyiraman
otomatis.

Berikut ini beberapa inspirasi vertical garden.

Gb.2 Vertikultur / vertical garden dari bambu yang disusun dan digantungkan di tembok samping
pagar

Gb.3 Vertikultur / vertical garden dari pipa paralon yang diberdirikan

Gb.4 Vertikultur / vertical garden dari talang air

Gb.5 Vertikultur / vertical garden dengan menyusun pot yang digantung

Gb.6 Vertikultur / vertical garden dengan memanfaatkan botol bekas

Gb.7 Vertikultur / vertical garden pabrikan pada sebuah gedung dengan penyiraman otomatis

Gb.8 Vertikultur / vertical garden pabrikan

Gb.9 Vertikultur / vertical garden pabrikan

Gb. 10 Vertikultur / vertical garden dari pipa paralon dengan menggunakan metode hidroponik


Gb.11 Vertikultur / vertical garden dari talang air dengan mini greenhouse

Gb.12 Vertikultur / vertical garden dari tong bekas

Gb.13 Vertikultur / vertical garden dari batu bata merah

Gb.14 Cara membuat vertikultur / vertical garden dari bambu yang diberdirikan

Gb.14 Cara membuat vertikultur / vertical garden dari bambu yang diberdirikan

Gb.15 Vertikultur / vertical garden dengan memanfaatkan kaleng cat bekas

Gb.16 Vertikultur / vertikal garden dengan menempatkan polibag pada rak bambu

Gb.17 Vertikultur / vertical garden dari bambu

Gb.18 Vertikultur / vertical garden dari bambu

Gb.19 Vertikultur / vertical garden dengan memanfaatkan botol bekas


Cara Menanam Hidroponik

Istilah hidroponik (hydroponics) digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok tanam
tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Disini termasuk juga bercocok tanam
di dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan porous lainnya, seperti
pecahan genting, pasir kali, kerikil, maupun gabus putih. Penemu dari metode hidroponik ini
adalah DR. WF. Gericke. Beliau adalah seorang agronomis dari Universitas California, USA.
Saat itu beliau berhasil menanam tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam di
dalam

bak

yang

berisi

mineral

hasil


uji

cobanya.

Berikut ini adalah kelebihan bercocok tanam dengan menggunakan sistem
hidroponik:


Dapat dilakukan pada ruang / tempat yang terbatas dan higienis



Tanaman tumbuh lebih cepat dan penggunaan pupuk bisa lebih hemat



Lebih terjamin dan bebas dari serangga dan hawa penyakit




Produksi tanaman lebih tinggi dibanding dengan menggunakan media tanam tanah
biasa



Efisien dalam teknis perawatan dan peralatan yang digunakan



Kualitas tanaman yang dihasilkan lebih bagus dan tidak kotor

Adapun cara menanam hidroponik adalah sebagai berikut:
# Pembibitan
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang
dihasilkan cukup optomal
# Penyemaian

Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau
plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam

bakar, kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua
bahan tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan
ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup
tisue/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan
penyiraman hanya pada saat media tanam mulai kelihatan kering. Buka

penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat
penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar
daun.
# Persiapan media tanam
Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan
menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll.
Media tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa,
sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik,
polibag, pot plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media
tanam yang sudah disiapkan.

# Pembuatan green house
bercocok tanam secara hidroponik mutlak membutuhkan green house. Green
house bisa dibuat dari rangka besi, rangka bambu, atau rangka kayu.

Green house ini bisa digunakan untuk menyimpan tanaman kita pada saat
tahap persemaian ataupun pada saat sudah dipindah ke media tanam yang
lebih besar.
# Pupuk
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai
pegangan akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan
unsur hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang
disiramkan ke media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk
pada penanaman sistem konvensional.
# Perawatan tanaman
Perawatan pada sistem hidropinik pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan
perawatan pada penanaman sistem konvensional seperti pemangkasan,
pembersihan gulma, penyemprotan pupuk daun, dll.

Berkebun Sayuran di atas Batang Pisang

Batang pisangbisa menggantikan bambu dan talang
air untuk berkebun sayuran. Bahkan batang pisang memiliki kelebihan yakni banyak mengandung pati
sebagai sumber nutrisi tanaman dan mikroorganisme di dalam batang pisang bisa menjadikan media

tanam yang ditaruh pada saat menanam lama-kelamaan menjadi kompos. Batang pisang juga memiliki
senyawa penting seperti antrakuinon, saponin, dan flavanoid. Nah, pada manusia antrakuinon
bermanfaat untuk menyuburkan rambut. Peran senyawa itu pada tanaman juga bisa menyuburkan
pertumbuhan bulu-bulu akar yang berguna membantu tanaman menyerap unsur-unsur hara.
Pemakaian batang pisang untuk berkebun sayuran cukup mudah. Buatlah penyangga dari kayu untuk
menahan batang pisang yang akan diletakkan secara horizontal. Berikutnya lubangi batang pisang
seukuran gelas minuman mineral dengan lebar sekitar 15 cm dan dalam 10 cm dengan memakai pisau.
Jarak antarlubang antara 15–20 cm. Sebatang pisang dapat dibuat 2 lajur lubang. Setelah lubang jadi
masukkan media tanam berupa tanah atau sampah organik ke dalam lubang tanam tersebut. Diamkan
terlebih dahulu selama 2–3 hari untuk kemudian baru ditanam benih sayuran sesuai kehendak Anda.
Perawatan tanaman yang dilakukan sama seperti berkebun memakai bambu atau talang. Sebuah batang
pisang bisa dipakai 2–3 kali tanam, tergantung kepada kondisi batang.

Manfaat Gedebog Pisang Sebagai
Media Tanam
WARASFARM ♦ APRIL 7, 2013 ♦ LEAVE A COMMENT

Batang pisang biasanya dibuang begitu saja setelah
diambil buahnya, atau hanya dibutuhkan saat ada pertunjukkan wayang kulit untuk menancapkan
wayang, padahal batang pisang banyak manfaatnya yang bisa diolah. Buah dari surga ini dari buah,

bunga, daun, batang dan bonggolnya semuanya bermanfaat, bahkan bonggolnya membusuk tanpa
meninggalkan bau loh. bila diaplikasikan ke pembuatan MOL bisa tanpa bau mantap tuh.
Media tanam yang diperlukan untuk menumbuhkan tanaman sudah bervariasi hingga saat ini.
Penanaman di atas tanah yang telah dilakukan sejak nenek moyang dahulu kala, dianggap sudah
tidak relevan untuk beberapa komoditas. Pencarian media tanam tidak lepas dari keingintahuan
akan kebutuhan nutrisi yang sesuai oleh tanaman dan menghindari patogen tular tanah yang
menurunkan hasil tanaman.
Hidroponik diusung sebagai cara tanam baru yang tidak menggunakan tanah. Tanaman diberi media
lain seperti kerikil, pasir, sabut kelapa atau bahkan hanya styrofoam sebagai penyangga tanaman di
atas larutan hara. Permainan formula nutrisi tanaman pun dimainkan hingga ditemukan dua larutan
stok (A dan B) yang tidak dicampur sebelum disuapkan ke tanaman.

Batang
pisang bisa menggantikan bambu dan talang air untuk berkebun sayuran, menanam jamur merang
dll. Bahkan batang pisang memiliki kelebihan yakni banyak mengandung pati sebagai sumber nutrisi
tanaman dan mikroorganisme di dalam batang pisang bisa menjadikan media tanam yang ditaruh
pada saat menanam lama-kelamaan menjadi kompos.
Batang pisang juga memiliki senyawa penting seperti antrakuinon, saponin, dan flavanoid. Nah,
pada manusia antrakuinon bermanfaat untuk menyuburkan rambut. Peran senyawa itu pada
tanaman juga bisa menyuburkan pertumbuhan bulu-bulu akar yang berguna membantu tanaman
menyerap unsur-unsur hara.
Batang pisang sendiri diketahui mengandung hingga 80% air. Selama ini batang pisang telah
banyak diteliti untuk digunakan sebagai pakan ternak karena kandungan selulosanya yang berkadar
lignin rendah. Penggunaan batang pisang tetap menjanjikan karena kandungan glukosa batang
pisang dapat menyuplai kebutuhan tanaman, baik pisang itu sendiri maupun tanaman yang ditanam
di batang pisang.
Pemakaian batang pisang untuk berkebun sayuran cukup mudah. Buatlah penyangga dari kayu
untuk menahan batang pisang yang akan diletakkan secara horizontal. Berikutnya lubangi batang
pisang seukuran gelas minuman mineral dengan lebar sekitar 15 cm dan dalam 10 cm dengan
memakai pisau. Jarak antarlubang antara 15–20 cm. Sebatang pisang dapat dibuat 2 lajur lubang.
Setelah lubang jadi masukkan media tanam berupa tanah atau sampah organik ke dalam lubang
tanam tersebut.
Diamkan terlebih dahulu selama 2–3 hari untuk kemudian baru ditanam benih sayuran sesuai
kehendak Anda. Perawatan tanaman yang dilakukan sama seperti berkebun memakai bambu atau
talang. Sebuah batang pisang bisa dipakai 2–3 kali tanam, tergantung kepada kondisi batang.

Menanam Sayuran di Batang Pisang
Posted Feb.08, 2013 under BERKEBUN
Media tanam yang diperlukan untuk menumbuhkan tanaman sudah bervariasi hingga saat ini.
Penanaman di atas tanah yang telah dilakukan sejak nenek moyang dahulu kala, dianggap sudah
tidak relevan untuk beberapa komoditas. Pencarian media tanam tidak lepas dari keingintahuan
akan kebutuhan nutrisi yang sesuai oleh tanaman dan menghindari patogen tular tanah yang
menurunkan hasil tanaman.
Hidroponik diusung sebagai cara tanam baru yang tidak menggunakan tanah. Tanaman diberi
media lain seperti kerikil, pasir, sabut kelapa atau bahkan hanya styrofoam sebagai penyangga
tanaman di atas larutan hara. Permainan formula nutrisi tanaman pun dimainkan hingga
ditemukan dua larutan stok (A dan B) yang tidak dicampur sebelum disuapkan ke tanaman.
Lucunya, seorang blogger Thailand di blognya bettertree, mengangkat penggunaan batang
pisang sebagai media tanam. Batang pisang hanya dirubuhkan tanpa dipotong dari bonggolnya
kemudian selada ditanam di batang pisangnya. Tidak diketahui apakah ini telah diaplikasikan
secara luas di Thailand tetapi ini cukup prospektif untuk diterapkan juga di Indonesia.

Penggunaan batang pisang
(source: http://bettertree.blogspot.com)

Batang pisang sendiri diketahui mengandung hingga 80% air. Selama ini batang pisang telah
banyak diteliti untuk digunakan sebagai pakan ternak karena kandungan selulosanya yang
berkadar lignin rendah. Penggunaan batang pisang tetap menjanjikan karena kandungan glukosa
batang pisang dapat menyuplai kebutuhan tanaman, baik pisang itu sendiri maupun tanaman
yang ditanam di batang pisang.