ANALISIS PENYEBAB IBU MELAKUKAN KUNJUNGA

ANALISIS PENYEBAB IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ANTENATAL
CARE K4 DI PUSKESMAS PEMBANTU KARTA DEWA
KECAMATAN TALANG UBI KABUPATEN PALI
TAHUN 2015
Sri Emilda, Endang Mahdalena
Program Studi D IV Kebidanan STIKES Mitra Adiguna Palembang
Komplek Kenten Permai Blok J No. 9-12 Bukit Sangkal Palembang 30114

Abstrak
Target K1 dan K4 tahun 2014 Kabupaten PALI yaitu K1 95% dan K4 90% (Profil Dinkes PALI, 2014).
K4 target yang ingin dicapai 90% tetapi di Puskesmas Pembantu Karta Dewa K4 nya sebesar 82%
sehingga pencapaian K4 tidak tercapai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor Yang
Mempengaruhi Kunjungan Antenatal Care K4 di Puskesmas Pembantu Karta Dewa Kecamatan Talang
Ubi Kabupaten Pali Tahun 2015. Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian kualitatif yang
memakai tekhnik sampling, pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara nonprobality yaitu cara purposive sampling. Hasil penelitian dari ketiga informan bahwa informan 1 tetap
melakukan kunjungan meskipun pendapatan yang rendah, adanya dukungan keluarga, rumah yang
sangat jauh untuk menuju ke pustu, pendidikan ibu yang rendah, pengetahuan yang rendah, dan paritas
yang tinggi, pada informan 2 tetap melakukan kunjungan ANC K4 dikarenakan jarak rumah
kefasilitasnya yang dekat, pengetahuan dan pendidikan yang sedang, paritas yang rendah, dan adanya
dukungan suami dan keluarga, dan pendapatan yang rendah. informan ke-3 tetap melakukan kunjungan
ANC K4 dikarenakan pengetahuan tentang K4 yang kurang, pendidikan yang rendah, pendapatan

rendah, jarak menuju pustu yang tidak terlalu jauh untuk melakukan kunjungan, dan paritas yang
rendah. Disarankan bagi petugas kesehatan dapat meningkatkan program KIE dan konseling mengenai
faktor apa saja yang mempengaruhi kunjungan ANC K4.
Kata Kunci : ANC, kunjungan K4

Abstract
The targets of sub-district of PALI for K1 was 95% and K4 was 90% (Dinkes Profile of PALI, 2014). K4
targets reached only 82%, lower than its targets, 90 %. The objective of this study is to analyze the
factors affecting antenatal care visits (K4) in auxiliary community health centre Karta Dewa sub-district
of Talang Ubi distirct of Pali in 2015. The study is a qualitative research design with sampling technique.
There were four respondents for the samples; three of them had visited K4 and 1 Senior Midwife. The
results showed that three respondents visited K4 affected by knowledge, education, family income,
distance to the place of health facilities, support from husband, and parity factor. From the three
respondents, it can be concluded that first respondent still did the visit despite of low incomes, support
from the family, long distance public health center, low education background, lack of knowledge, and
high parity, the second respondent did K4 visit due to close to community health center, moderate
knowledge and education, low parity, support from her husband and family, and low income. Third
respondent did ANC K4 visit because of lack of knowledge about K4, low education, low income, close to
community health center, and low parity. It is expected that the health workers increase Information,
Education and Communication (IEC) program and counseling about what factors influence the ANC K4.

Keywords

: ANC, K4 Visit

PENDAHULUAN
Indonesia tidak mampu mencapai
Target MDGs dalam hal kesehatan ibu.
Berdasarkan hasil Survei Demogafi dan
Kependudukan Indonesia (SDKI) 2012,
terdapat kenaikan angka kematian ibu (AKI)
yang cukup drastis dari 228 per 100 ribu
kelahiran menjadi 359 per 100 ribu
kelahiran. Apabila seorang ibu hamil
memiliki pengetahuan yang lebih tentang
resiko tinggi kehamilan maka kemungkinan
besar ibu akan berpikir untuk menentukan
sikap, berperilaku
untuk
mencegah,
menghindari atau mengatasi masalah resiko

kehamilan
tersebut.
Hal
ini
juga
dimaksudkan untuk dapat membantu
menurunkan angka kematian ibu yang cukup
tinggi di Indonesia dan diharapkan pada
tahun 2015 angka kematian ibu bisa menjadi
125 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes
RI, 2013).
Upaya peningkatan kesehatan ibu
menuntut adanya upaya intensif dan
sistematik
dalam
meningkatkan
keterampilan pengelolaan program di
tingkat propinsi dan kabupaten/kota,
disamping itu sesuai dengan perkembangan
global dewasa ini pelaksanaan pelayanan

kesehatan ibu diarahkan secara terpadu dan
berkelanjutan.
Pelayanan
antenatal
berkualitas
mempunyai kedudukan penting dalam upaya
menurunkan angka kematian ibu dan
perinatal,
karena
melalui
pelayanan
antenatal yang profesional dan berkualitas,
ibu hamil memperoleh pendidikan tentang
cara menjaga diri agar tetap sehat,
mempersiapkan kelahiran bayi yang sehat,
serta
meningkatkan
kesadaran
dan
pengetahuan tentang kemungkinan adanya

risiko atau terjadinya komplikasi dalam
kehamilan, sehingga dapat dicapai kesehatan
yang optimal dalam menghadapi persalinan
dan nifasnya (Wijayanti, 2010).
Penerapan standar pelayanan akan
sekaligus melindungi masyarakat, karena
penilaian terhadap proses dari hasil
pelayanan dapat dilakukan dengan dasar
yang jelas, sehingga masyarakat akan

mempunyai kepercayaan yang lebih mantap
terhadap pelaksanaan pelayanan. Standar
pelayanan perlu dimiliki oleh setiap
pelaksana pelayanan karena fungsinya yang
penting dalam pelaksanaan, pemeliharaan
dan penilaian kualitas pelayanan (Anwar,
2009).
Perlunya mendeteksi penyakit dan
bukan
penilaian

resiko
dikarenakan
pendekatan resiko bukan merupakan strategi
yang efisien ataupun efektif untuk
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI).
Pendekatan Antenatal Care (PAN) kini
mengenalkan pendekatan terbaru, yaitu:
Antenatal Terfokus (Focused ANC), yang
mengutamakan kualitas kunjungan dari pada
kuantitasnya. Pendekatan ini mengenalkan 2
kunci realitas, yaitu: Pertama, kunjungan
berkala tidak serta merta meningkatkan hasil
akhir kehamilan, dan di negara berkembang
secara logistik dan finansial adalah mustahil
bagi fasilitas kesehatan dan komunitas yang
mereka layani. Kedua, banyak wanita yang
diidentifikasi “berisiko tinggi” tidak pernah
mengalami komplikasi, sementara wanita
“berisiko rendah” sering kali mengalami
komplikasi. Antenatal Terfokus (Focused

ANC) bergantung pada Evidence-Based,
Goal Directed Interventions yang layak
untuk umur kehamilan dan ditunjukan
secara khusus pada isu-isu kesehatan yang
paling utama bagi wanita hamil dan jabang
bayi. Strategi kunci Antenatal Terfokus
(Focused ANC) lainnya adalah, setiap
kunjungan ditangani oleh penyedia tenaga
kesehatan yang ahli yaitu bidan, dokter,
perawat, atau tenaga kesehatan yang
mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang dibutuhkan untuk bekerja secara
efektif untuk mencapai tujuan Pendekatan
Antenatal Care (Wahyuni, 2010).
Pemeriksaan kehamilan sesuai standar
4 kali sangat mempengaruhi kesehatan ibu
hamil dan janinnya. Pemeriksaan kehamilan
pada trimester ketiga (≥28 minggu) sangat
penting karena pada trimester III dilakukan
palpasi abdomen untuk mendeteksi adanya

kehamilan ganda, kelainan letak, atau
kondisi lain yang memerlukan kelahiran di

rumah sakit ( Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO,
2003 ).
Berdasarkan data tingkat Nasional
pada tahun 2012 menunjukkan cakupan K4
sebesar 90,18% meningkat dibandingkan
pada tahun 2011 sebesar 88,27%, yang
berarti telah mencapai target rencana strategi
Kementerian Kesehatan (renstra) untuk
cakupan K4 tahun 2012 sebesar 90%
(Kemenkes RI, 2013).
Ketidaksesuaian jumlah kunjungan
Antenatal
Care
selama
kehamilan,
menyebabkan masalah dan komplikasi
dalam

kehamilan
masih
berlanjut.
Komplikasi tersebut merupakan pencetus
tingginya angka kematian Ibu. Dari laporan
tahunan yang diperoleh dari Dinas
Kesehatan Kabupaten PALI tahun 2014
jumlah penduduk kabupaten PALI sebanyak
180.847 jiwa dengan sasaran ibu hamil
sebanyak 4.702 jiwa (Profil Dinkes PALI,
2014).
Berdasarkan laporan tahunan yang
diperoleh dari Puskesmas Talang Ubi tahun
2014 jumlah penduduk Kecamatan Talang
Ubi sebanyak 66.470 jiwa dengan sasaran
ibu hamil sebanyak 1.728 jiwa (Profil
Puskesmas Talang Ubi, 2014).
Target K1 dan K4 tahun 2014
Kabupaten PALI yaitu K1 95% dan K4
90% (Profil Dinkes PALI, 2014). Sedangkan

data yang didapat di Puskesmas Pembantu
Karta Dewa pada Tahun 2014 target K1
yang harus dicapai sebesar 94,9%
sedangkan jumlah K1 di Puskesmas
Pembantu Karta Dewa sebesar 95,5%
sehingga pencapaian K1 telah tercapai ,
sedangkan pada K4 target yang ingin
dicapai 90% tetapi di Puskesmas Pembantu
Karta Dewa K4 nya sebesar 82% sehingga
pencapaian K4 tidak tercapai. Sedangkan
jumlah ibu hamil pada Tahun 2014
sebanyak 68 orang pada bulan januari –
Desember Tahun 2014. (Profil Puskesmas
Pembantu Karta Dewa, 2014).
Pemeriksaan
kehamilan
yang
diberikan oleh bidan atau dokter kepada ibu
selama masa kehamilan berguna untuk
mengoptimalisasikaan kesehatan mental dan

fisik
ibu
hamil
sehingga
mampu

menghadapi persalinan dengan baik.
Adapun Faktor yang mempengaruhi
kunjungan Antenatal Care K4 diantaranya
pengetahuan,
pendidikan,
penghasilan
keluarga, jarak ketempat fasilitas kesehatan,
dukungan
suami/keluarga,
paritas
(Wiknjosastro, 2005).
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian : penelitian ini bersifat
deskriptif kualitatif. Deskriptif Kualitatif
adalah metode penelitian yang dilakukan
dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran/deskripsi
yang berhubungan
dengan kategorisasi, karakteristik atau sifat
variabel dan kualitatif tidak berhubungan
dengan angka (Notoatmodjo, 2005:138).
Waktu dan Tempat Penelitian :
penelitian dilakukan pada tanggal 25 – 28
November 2015 di Puskesmas Pembantu
Karta Dewa Kecamatan Talang Ubi
Kabupaten PALI.
Fokus Penelitian : Penelitian ini
dilakukan pada ibu hamil yang melakukan
kunjungan Antenatal Care K4 di Puskesmas
Pembantu Karta Dewa Kecamatan Talang
Ubi Kabupaten Pali.
Data, dalam penelitian ini data primer
diperoleh melalui wawancara mendalam
yang dilakukan peneliti kepada partisipan.
Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam dan mencatat
jawaban-jawaban yang diutarakan informan
sebagai sumber data primer. Jawabanjawaban tersebut akan dicatat di buku
catatan.
Situasi Sosial
Dalam penelitian tidak menggunakan
istilah populasi, karena penelitian kualitatif
berangkat dari kasus tertentu yang ada pada
situasi sosial tertentu ( Satori, 2009 ).
Situasi sosial dalam penelitian ini
adalah ibu hamil yang melakukan
Kunjungan Antenatal Care K4 di Puskesmas
Pembantu Karta Dewa Kecamatan Talang
Ubi Kabupaten Pali Bulan April - Juni
Tahun 2015.

Sampel
Sampel dalam penelitian kualitatif
bukan
dinamakan
responden
tetapi
narasumber atau partisipan, informan,
teman, guru atau konsultan dalam penelitian
(Satori, 2009).
Selanjutnya menurut Saryono (2011)
fokus penelitian kualitatif adalah pada
kedalaman dan proses sehingga pada
penelitian ini hanya melibatkan jumlah
partisipan yang sedikit (minimal 3
partisipan).
Pada penelitian ini sampel (partisipan)
berjumlah 4 orang yang terdiri dari 3 orang
ibu hamil yang melakukan Kunjungan
Antenatal Care K4 di Puskesmas Pembantu
Karta Dewa Kecamatan Talang Ubi dan 1
orang Bidan senior.
Teknik pengumpulan sampel pada
penelitian ini adalah menggunakan non
probability.
Dalam
penelitian
ini
pengambilan sampel dengan cara purposive
sampling yaitu menentukan dan menyeleksi
narasumber berdasarkan ciri-ciri atau sifat
khusus yang dimiliki oleh sampel tersebut
yang merupakan representative dari situasi
sosial.
Ciri – ciri sampel utama pada penelitian ini
adalah :
a. Ibu hamil
b. Yang melakukan kunjungan ANC K4
c. Bersedia menanda tangani lembar
persetujuan
d. Kooperatif
Ciri – ciri sampel ahli pada penelitian ini
adalah :
a. Seorang Bidan Senior
b. Pengalaman bekerja > 10 tahun
c. Bersedia memberikan informasi dan
pengetahuan tentang kunjungan K4 pada
ibu hamil.
Teknik Analisis Data
Analisa data kualitatif adalah bersifat
induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan
data
yang
diperoleh,
selanjutnya
dikembangnya
menjadi
hipotesis.
Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan dari
data tersebut, apakah hipotesis tersebut
diterima atau ditolak berdasarkan data yang

terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat
dikumpulkan secara berulang-ulang dengan
tehnik triangulasi, ternyata hipotesis
diterima,
maka
hipotesis
tersebut
berkembang menjadi teori (Sugiyono,2011).
Triangulasi
merupakan
teknik
pengumpulan
data
yang
bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada. Triangulasi dalam pengujian
kredibilitas diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai
cara, dan berbagai waktu. (Sugiyono, 2011)
Selanjutnya menurut Satori (2009),
pengolahan data penelitian merupakan
proses berharga yang menghasilkan temuan
– temuan penelitian yang bermakna.
Kemaknaan hasilnya dapat dituangkan
dalam deskriptif yang terstruktur dengan
baik dan memiliki tingkat literacy tingi yang
memudahkan orang mencerna, memahami
dan dapat merekonstruksinya pada setting
tempat berbeda dengan karakteristik yang
relative sama. Mendeskripsikan hasil
penelitian ada menjelaskan pertanyaan
penelitian sesuai data yang dipeoleh
dilapangan. Mendeskripsikan penelitian
kualitatif mencoba menarasikan hasil
pengolahan data dengan menyajikan
informasi dalam bentuk teks tertulis atau
bentuk-bentuk foto dan rekam dan lain-lain.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Dari hasil wawancara mendalam
mengenai apa yang dimaksud dengan
kunjungan K4 bahwa Ny’’L” mengatakan :
“Ai ndak terti aku dek apo dio itu K4 setau
ku namonyo kunjungan peksi itulah, men
galak perikso aku pegi ke bidan men dak
galak yo udem’’. Dari wawancara dengan
Ny”I”: “menurut ayuk semacam rajin peksi
cak itulah, tapi lebih bagus lagi kalo tiap
bulan atau be mun ado keluhan atau mun uji
kami peksi yang ke empat kalinyo”.
Selanjutnya menurut Ny”C” : “apo yo
bingung pulo, intinyo be men setau aku yo
kunjungan samo bae cak peksi tapi kalau
peksi rutin aku perikso terus, tanyolah samo
bidan disini’. Ke-dua informan Ny”L” dan

Ny”C” tidak mengetahui secara pasti apa itu
kunjungan ANC K4 sedangkan hanya Ny”I”
yang mengerti apa itu kunjungan ANC K4,
hal ini disesuaikan dengan teori menurut
Depkes (2009), Menyebutkan bahwa
cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah
cakupan ibu hamil yang telah memperoleh
pelayanan antenatal sesuai dengan standar
paling sedikit 4 kali disuatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu. Sedangkan
pengetahuan menurut Notoatmodjo (2007),
merupakan hasil dari tau yang terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap
suatu objek tertentu. Dari hasil wawancara
dengan informan ahli ‘bidan E’’ mengenai
kunjungan ANC K4, bahwa menurut bidan
“E” : ‘’yang dikatakan dengan Kunjungan
K4 yaitu Kunjungan ibu hamil yang
memeriksakan kehamlan nya sampai
Trimester ke-3 dan mendapatkan pelayanan
10T, minimal 4 kali kunjungan 1 kali pada
trimester 1, 1 kali pada trimester 2, 2 kali
pada trimester ke 3, saya kasih contoh
misalnya pasien datang ke Pustu sama sekali
belum pernah melakukan kunjungan dan
belum pernah mendapatkan pelayanan
sesuai standar 10T artinya pasien tersebut
dapat dikategorikan K1, karena pasien
tersebut
belum
pernah
melakukan
pemeriksaan, kitapun belum mempunyai
data tentang pasien tersebut, setelah itu
dilakukan anamnesa penimbangan dan
seiring dengan pemeriksaan selanjutnya
baru diberikan tablet FE dan suntik TT nya,
karena itulah masih kita kategorikan
kedalam K1 pasien tersebut’’. Hal ini
disesuaikan dengan teori Menurut Depkes
(2009) bahwa cakupan K-4 adalah cakupan
ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai dengan standar paling
sedikit 4 kali di suatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Dari wawancara mendalam yang
dilakukan terhadap
ketiga informan
mengenai kegunaan dari kunjungan K-4
bahwa Ny”L” mengatakan : “yo banyak
nian kegunoannyo apolagi ayuk la hamil tuo
jadi bidan itulah paham nian dengan
keadaan ayuk soalnyo aku rajin kesini,
terutama yo buat badan aku dewek, anak

aku dalam perut, men aku idak pernah peksi
makmano aku tau kalau aku ni sehat, siapo
tau bae kan aku ni ado penyakit, idak galak
aku mati kagek laki aku kawin lagi”. Ny”I”
mengatakan : “yo banyak kegunaannyo
salah satunyo biar sehat idak sulit nian
melahirke pokoknyo banyaklah gunonyo
lagi pulo men katik gunonyo peksi ngapoi
capek-capek igo peksi mendingan aku di
rumah bae”. Selanjutnya menurut Ny”C” :
“aku jugo idak terlalu ngerti soalnyo kalau
peksi yo peksi bae, aku wongnyo idak galak
banyak tanyo tapi setau akugunonyo buat
peksi cak itulah, samo biar badan aku idak
sakit-sakitan waktu ngelahirke kagek’’.
ketiga informan mengatakan alasan mereka
melakukan
kunjungan
K4
untuk
memeriksakan kehamilan nya dan agar bayi
nya sehat serta berharap agar proses
persalinan nanti normal.
Jika dilihat dari penghasilan, Ny”L”
yang memiliki penghasilan yang paling
rendah dan yang memiliki penghasilan
paling tinggi diantara ke tiga informan yaitu
Ny”C”, hal ini disesuaikan dengan teori
menurut BPS (2008), pendapatan keluarga
dalam hal ini merupakan semua penghasilan
atau permintaan dari semua anggota
keluarga yang diperoleh baik yang berupa
upah atau gaji, dan dapat dinilai dalam
tinggi
>
Rp.1500.000,-.sedang=
Rp.1.000.000,- Rp.1.500.000,- dan rendah