Resume Mata Kuliah Study Kelayakan Bisni

Resume Mata Kuliah Study Kelayakan Bisnis
1. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Pengertian pasar dan pemasaran
Pasar menurut para ahli, merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau saling
bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga.
Pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit atau non profit) guna
memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan,
serta mempromosikannya melalui pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan
perusahaan.
Unsur pokok dalam kegiatan pemasaran adalah:
1. Pemasar
Pemasar adalah organisasi perusahaan atau peroranagn yang mempunyai tujuan tertentu bagi
organisasi maupun pribadinya. Pemasar merupakan :
a. Produsen (umumnya berorentasi terhadap keuntungan)
b. Organisasi ( belum tentu orientasi terhadap keuntungan)
c. Pemerintah ( berorientasi terhadap kesejahteraan umum)
2. Barang dan jasa
Apapun bentuk sesuatu yang di tawarkan produsen untuk pemenuhan dan keinginan konsumen.
3. Pasar
Pasar adalah konsumen pribadi atau organisasi perusahaan yang mempunyai kebutuhan dan
keinginan yang berwujud sebagai permintaan terhadap suatu barang atau jasa.

4. Proses pertukaran
Pertukaran adalah kegiatan dua pihak yang masing- masing memerlukan sesuatu milik pihak
yang lain sebagai usaha untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan masing-masing.
Karakteristik Aspek Pasar
a. Permintaan, baik secara total maupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen.
b. Penawaran, diartikan sebagai berbagai kuantitas barang yang ditawarkan dipasar pada
berbagai tingkat harga.
c. Harga, dilakukan perbandingan dengan barang-barang import dalam negeri lainnya.
d. Program pemasaran, mencakup strategi yang digunakan untuk mencapai market share yang
telah ditetapkan dan untuk keperluan ini perlu diperhatikan kedudukan produk, dan segmen pasar
yang direncanakan.
e. Perkiraan penjualan yang akan dicapai perusahaan, market share yang bisa dikuasai
perusahaan.
Konsep Pokok dalam Aspek Pasar
Pendekatan yang dilakukan perusahaan dalam memasarkan produk:
• Masa lalu: selling concept
• Saat ini: integrated marketing concept.
Karakteristik pokok aspek pasar di negara sedang berkembang (termasuk indonesia):
1. Permintaan nasional untuk produk atau jasa tidak terlalu besar
2. Perbedaan yang jelas segmen pasar yang ada (dasar geografis, status sosial, dll)

3. Produk yang dibuat adalah produk pengganti produk impor
4. Campur tangan pemerintah yang terlalu besar dalam mempengaruhi mekanisme pasar untuk
produk tertentu.

Strategi Pemasaran
Berbagai usaha yang perlu dilakukan oleh calon investor dalam mempengaruhi keputusan
konsumen untuk melakukan pembelian hasil produknya. Pertimbangkan:
• Usaha pemasaran ketika pertama kali memasuki pasar dengan usaha pemasaran lanjutan sesuai
kedudukan produk dalam persaingan dan kedudukan produk pada siklus usia produk
• Tanggapan yang mungkin terjadi atas program pemasaran yang direncanakan
• Kemungkinan layanan khusus pada konsumen.
2. ASPEK HUKUM
Pengertian Aspek Hukum
Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dari
dokumen-dokumen yang dimiliki. Bagi badan usaha yang akan dijalankan juga perlu
dipersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan aspek hukum seperti badan hukum perusahaan yang
dipilih seperti apakah Perseroan Terbatas (PT), Firma, Koperasi, atau Yayasan.
Jenis-Jenis Badan Hukum Usaha
1. Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan (hanya

seorang). Kelebihan perusahaan jenis ini disamping pendiriannya mudah adalah tidak diperlukan
organisasi yang besar, tetapi cukup dengan organisasi dan manajemen yang sederhana.
Kekurangannya kebutuhan modal hanyalah dari pemilik sendiri dan untuk mencari modal dari
luar relative lebih sulit. Tujuan utama didirikan perusahaan perseorangan adalah semata-mata
hanya untuk mencari keuntungan.
2. Firma (Fa)
Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan perusahaan
atas nama perusahaan. Tujuan firma adalah mencari keuntungan. Perolehan dana dari pihak luar
cukup memungkinkan dan relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan perusahaan
perseorangan.
3. Perseroan Komanditer (Comanditer Vennotschap)
Perseroan Komanditer, atau lebih sering disingkat dengan CV merupakan persekutuan yang
didirikan atas dasar kepercayaan. Tujuan pendirian CV guna memberikan peluang bagi
perseorangan untuk ikut menanamkan modalnya dengan tanggung jawab terbatas.
4. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hukum perusahaan yang paling banyak digunakan dan
diminati oleh para pengusaha. Kelebihannya antara lain luasnya bidang usaha yang dimiliki,
kewenangan, da tanggung jawab yang dimiliki terbatas kepada modal yang disetor.
5. Perusahaan Negara
Perusahaan Negara (PN) adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang.

Perusahaan Negara dibagi kedalam beberapa jenis antara lain Perusahaan Jawatan (Perjan),
Perusahaan Umum (Perum), Perusahaan Perseroan (Persero).
6. Perusahaan daerah
Perusahaan daerah merupakan perusahaan yang didirikan dengan suatu peraturan daerah. Tujuan
didirikan perusahaan daerah untuk turut serta melaksanakan pengembangan daerah khususnya
dan pembangunan ekonomi nasional umumnya.
7. Yayasan
Yayasan merupakan badan usaha yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan dan lebih

menekankan usahanya pada tujuan social.
8. Koperasi
Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1995, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. Tujuan
koperasi adalah untuk membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Jenis-Jenis Izin Usaha
1. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atau NRP (Nomor Register Perusahaan)
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
3. Izin-izin Usaha

4. SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
5. Sertifikat Tanah atau surat-surat berharga yang dimiliki
3. ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI
A. Pengertian Aspek Manajemen
Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untuk
kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk dilaksanakan
tanpa didukung dengan manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan
mengalami kegagalan.
ujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai jika memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam
proses manajemen. Proses manajemen atau kaidah ini akan tergambar dari masing-masing fungsi
yang ada dalam manajemen. Masing-masing fungsi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, akan
tetapi harus dilaksanakan secara berkesinambungan. Apabila salah satu fungsi tidak dapat
dijalankan secara baik, maka jangan diharapkan tujuan perusahaan dapat tercapai.
Fungsi-fungsi manajemen :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah proses pengelompokan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-pekerjaan
dalam unit-unit.

3. Pelaksanaan (Actuating)
Mengerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalankan kegiatan atau pekerjaan
dalam organisasi.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai
dengan rencana.
B. Manajemen Sumber Daya Manusia
Selanjutnya perlu dianalisis adalah kesiapan perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya
manusia mulai dari pengadaan sampai pada penempatannya di jabatan tertentu untuk
menjalankan kegiatan perusahaan. Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu konsep
yang berkaitan dengan kebijaksanaan, prosedur, dan praktik bagaimana mengelola atau mengatur
orang dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen sumber daya manusia dapat dijabarkan dalam fungsi manajerial yang meliputi

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, dan fungsi operatif yang meliputi
pengadaan, kompensasi, pengembangan, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan
kerja.
C. Pengertian Organisasi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan
perusahaan. Kemudian tujuan perusahaan dapat terlaksana dan tercapai jika ada tempat atau

wadah untuk melakukan kegiatan tersebut. Tempat atau wadah ini kita kenal dengan organisasi
yang tergambar dalam struktur organisasi perusahaan.
Organisasi secara statis diartikan suatu wadah atau tempat kerjasama untuk melaksanakan tugastugas sesuai dengan rencana yang telah ditetapakan. Organisai secara dinamis diartikan sebagai
suatu proses kerjasama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Organisasi formal menurut klasik adalah sistem kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok
orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dibawah kekuasan dan kepemimpinan.
D. Bentuk-Bentuk Organisasi
Dalam praktiknya bentuk organisasi disesuaikan dengan bidang usaha yang dijalankan.
Kemudian juga disesuaikan dengan kebutuhan organisasi itu sendiri. Berikut ini beberpa jenis
bentuk organisasi yang umum :
1. Bentuk organisai yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak dapat dibedakan :
a. Organisasi yang memiliki pimpinan puncak atau satu orang. Contohnya, pada perusahaan
perseorangan.
b. Organisai yang mempunyai pimpinan puncak lebih satu orang atau dewan. Contohnya, pada
perseroan terbatas atau firma.
2. Bentuk organisai berdasarkan hubungan-hubungsn wewenangnya. Wewenang masing-masing
baik lini, staf maupun fungsional adalah sebagai berikut :
a. Wewenang lini adalah wewenang yang menimbulkan tanggung jawab atas tercapainya tujuantujuan perusahaan.
b. Wewenang staf adalah wewenang yang membantu agar orang yang mempunyai wewenang
lini bekerja secara efektif dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan.

c. Wewenang fungsional adalah wewenang yang diberikan kepada seseorang atau departemen
untuk dapat mengambil keputusan mengenai hal-hal yang berada di departemen yang lain.
Organisasi Garis/Lini
Organisasi lini adalah organisasi yang semata-mata memiliki hubungan wewenang lini dalam
organisasinya. Organisasi seperti ini merupakan bentuk organisasi yang berskala kecil dengan
sedikit jumlah karyawan yang belum atau sedikit memiliki spesialisasi.
Ciri-ciri organisasi lini sebagai berikut :
a. Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung melalui suatu garis wewenang.
b. Jumlah karyawan sedikit , maka struktur organisasi masih sederhana.
c. Pimpinan dengan karyawannya saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja.
d. Masing-masing kepala unit memiliki wewenang dan tanggung jawab penuh atas segala bidang
pekerjaan yang ada dalam unitnya.
e. Pucuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan.

f. Pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal, segala keputusan atau
kebijaksanaan dan tanggung jawab ada pada satu tangan.
g. Tingkat spesialisasi belum terlalu tinggi, alat-alat yang diperlukan tidak beraneka ragam.
h. Organisasi kecil.
Organisasi Lini dan Staf
Pada tipe organisasi ini, asas kesatuan komando tetap dipertahankan. Pelimpahan wewenang

berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pimpinan tertinggi kepada unit dibawahnya.
Adapun ciri-ciri organisasi lini dan staf sebagai berikut :
a. Organisasinya besar dan bersifat kompleks.
b. Jumlah karyawannya banyak.
c. Hubungan antara atasan dan bawahan tidak bersifat langsung.
d. Pimpinan dan karyawan semuanya tidak saling mengenal.
e. Spesialisasi dengan beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara maksimal.
Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional disusun berdasarkan sifat atau macam-macam fungsi yang harus
dilaksanakan.
Ciri-ciri organisasi fungsional adalah sebagai berikut :
a. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan.
b. Spesialisasi para karyawan dapatdikembangkan dan digunakan secara optimal.
c. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan.
d. Koordinasi menyeluruh pada umumnya cukup pada level manajemen atas.
e. Koordinasi antara karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya mudah, karena
masing-masing sudah mempunyai pengertian mendalam mengenai bidangnya.
Organisasi Lini, Staf, dan Fungsional
Organisasi ini merupakan kombinasi dari ketiga tipe, yaitu organisasi lini, staf, dan fungsional
Flat Organization atau T From Organization

Organisasi ini lebih lincah dan fleksibel dalam menghadapi perkembangan dan perubahan
lingkungan, sehingga dewasa ini bentuk organisasi ini semakin banyak digunakan.
Ciri-ciri organisasi flat adalah sebagai berikut :
a. Organisasi jenis ini tingkat birokrasinya yang lebih rendah, lincah, cepat dan fleksibel, berbeda
dengan organisasi yang lebih tradisional yang tingkat birokrasinya lebih tinggi, lamban dan kaku.
b. Orientasi bukan ke atas, tetapi ke bawah dan ke samping.
c. Pola kepemimpinan yang berupa kemitraan.
4. ASPEK TEHNIK / OPERASI PROYEK”
Pengertian Aspek Teknis / Operasi Proyek
Evaluasi Proyek, juga dikenal sebagai studi kelayakan proyek (studi kelayakan bisnis pada
proyek bisnis), merupakan pengkajian suatu usulan proyek (bisnis), apakah dapat dilaksanakan

(go project) atau tidak (no go project), dengan berdasarkan berbagai aspek kajian. Tujuannya
adalah untuk mengetahui apakah suatu proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil, sehingga
dapat menghindari keterlanjuran investasi modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata
tidak menguntungkan.
Tujuan Aspek Teknis / Operasi
a) Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang,
cabang, maupun kantor pusat.
b) Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang dipilih,

sehingga dapat memberikan efisiensi.
c) Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan
produksinya.
d) Agar perusahaan dapat menetukan metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan
sesuai dengan bidang usahanya.
e) Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan di masa yang
akan datang.
Penentuan Lokasi Usaha
Khusus untuk lokasi pabrik paling tidak ada 2 faktor yang menjadi pertimbangan, yaitu:
1. Faktor Utama (Primer)
Pertimbang utama dalam penentuan lokasi pabrik adalah:
a. Dekat dengan pasar.
b. Dekat dengan bahan baku.
c. Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang diinginkan.
d. Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau kereta api atau pelabuhan laut atau
pelabuhan udara.
e. Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik.
f. Sikap masyarakat.
2. Faktor Sekunder
Pertimbangan sekunder dalam penentuan lokasi pabrik adalah:
a. Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau pembangunan gedung.
b. Prospek perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut di masa yang akan datang.
c. Kemungkinan untuk perluasan lokasi.
d. Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau perumahan.
e. Iklim dan tanah.
f. Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat.
Luas Produksi
Luas produksi merupakan jumlah atau volume hasil produksi yang seharusnya dihasilkan oleh
suatu perusahaan dalam satu periode. Secara umum luas produksi ekonomis ditentukan antara
lain oleh:
1. Kecenderungan pemerintah yang akan datang.
2. Kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja, dan lain-lain.
3. Tersedianya teknologi, mesin dan peralatan di pasar.
4. Daur hidup produk, dan produk substitusi dari produk tersebut.
Kemudian untuk menentukan jumlah produksi yang menghasilkan keuntungan yang maksimal
dapat dilakukan dengan salah satu pendekatan berikut:
1. Pendekatan konsep marginal cost dan marginal revenue.

2. Pendekatan break event point.
3. Metode linier programming.
Faktor-faktor yang menentukan luas produksi
a) Tersedianya bahan dasar – apabila perusahaan memproduksi barang-barang yang memiliki
macam jenis, perencanaan yang teliti diperlukan untuk mengetahui jenis-jenis barang yang akan
dihasilkan dan keuntungan yang akan diperoleh.
b) Tersedianya kapasitas mesin-mesin yang dimiliki
c) Tersedianya tenaga kerja
d) Batasan permintaan
e) Tersedianya faktor-faktor produksi yang lain.
3. Penentuan Luas Produksi
Dalam menentukan luas produksi ada dua metode, yaitu :
a. Metode grafik menggunakan programasi linear – menggunakan model matematis untuk
menggambarkan masalah yang hendak dianalisis. Pada dasarnya program linear dinyatakan
dalam bentuk fungsi tujuan dan fungsi batasan (kendala)
b. Metode Simplex
Pedoman dalam penyelesaian metode simplex sebagai berikut :
1. Menentukan fungsi tujuan yang akan dicapai
2. Mengidentifikasi batasan-batasan dalam bentuk ketidak samaan
3. Merubah ketidak samaan dari batasan yang ada menjadi bentuk persamaan, dengan cara
menambahkan unsur-unsur Slack Variabel (S) kedalamnya
4. Memasukkan fungsi tujuan dan batasan yang ada dalam tabel simplex pertama
5. Menentukan kolom kunci, baris kunci dan angka kunci.
6. Mengganti angka-angka pada baris kunci dengan angka-angka baru. Angka-angka baru
diperoleh dengan cara membagi semua angka-angka yang ada pada baris kunci dengan angka
kunci
7. Menentukan angka-angka baru pada baris yang lain, dengan cara mengurangi angka-angka
lama pada baris yang bersangkutan dengan hasil kali antara angka-angka pada baris kunci yang
bersesuaian dengan Fixed Ratio
Fixed Ratio = angka pada kolom kunci
Angka kunci
8. Masukkan/susun angka-angka baru tersebut ke dalam tabel simplex kedua.
Pola Produksi
Setelah forecast penjualan ditentukan, maka persoalan yang muncul adalah pengaturan produksi
untuk memenuhi kebutuhan permintaan yang berfluktuasi.
Dalam merencanakan pola produksi terdapat faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu :
a. Pola penjualan – perusahaan dalam berproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan.
Apabila suatu pola penjualan bergelombang dipenuhi dengan pola produksi konstan akan terjadi
masalah penyimpanan.
b. Pola biaya terdiri dari :
1) Biaya perputaran tenaga kerja – biaya yang diperlukan untuk mencari, mendapatkan, menarik,
melatih dan mempertahankan tenaga kerja yang diperlukan selama satu periode produksi.
2) Biaya simpan – biaya penyimpanan barang hasil produksi yang tidak atau belum laku terjual.
3) Biaya lembur – pada saat gelombang naik ada kemungkinan perlu diadakan kerja lembur.
Premi atau tambahan upah yang diberikan merupakan upah lembur (overtime premium cost)
4) Biaya subkontrak – biaya yang diperlukan untuk memesan pada perusahaan lain yang dapat

memprodukso barang hasil perusahaan. Perusahaan perlu memesan kepada perusahaan lain
untuk memenuhi kebutuhan dan permintaaan pelanggan.
c. Tiga macam pola produksi, yaitu :
1. Pola produksi konstan (horizontal) – pola produksi di mana jumlah yang diproduksi selalu
sama
2. Pola produksi bergelombang – pola produksi di mana jumlah yang dihasilkan tidak selalu
sama
3. Pola produksi moderat – pola produksi yang bergelombang hanya saja diusahakan agar
gelombang produksi itu tidak terlalu tajam sehingga mendekati konstan.
Setiap aspek memiliki tujuan tertentu, demikian pula pada aspek teknis yang juga memiliki
beberapa tujuan yang hendak dicapai, diantaranya adalah sebagai berikut:
• Agar perusahaan dapat menentuka lokasi usaha yang tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang,
cabang maupun kantor pusat.
• Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang dipilih
sehingga dapat memberikan efisiensi.
• Agar perusahaan dapat menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan
produksinya.
• Agar perusahaan dapat menentukan metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan
sesuai dengan bidang usahanya.
• Agar perusahaan dapat menentukan kwalitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan
dimasa yang akan datang.
Untuk keperluan study kelayakan bisnis, yang perlu di analisis adalah fungsi manejemen itu
sendiri yaitu :
• Planning, yaitu proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
• Organizing, yaitu proses pengelompokan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-pekerjaan dalam
unit-unit. Tujuannya adalah agar tertata dengan jelas antara tugas, wewenang dan tanggung
jawab serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam bidangnya masing-masing.
• Actuating, yaitu proses untuk menjalankan kegiatan dalam organisasi.
• Controlling, yaitu proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai
dengan rencana atau tidak.
Tata Letak (Layout)
Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat
menetukan efisiensi produksi/operasi. Layout dirancang berkenaan dengan produk, proses,
sumber daya manusia, dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi operasi.
Dengan adanya layout akan diperoleh berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut:
1. Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktivitas dan pemeliharaan.
2. Pemakaian ruangan yang efisien.
3. Mengurangi biaya produksi maupun investasi.
4. Aliran material menjadi lancar.
5. Pengangkutan material dan barang jadi yang rendah.
6. Kebutuhan persediaan yang rendah.
7. Memberikan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik.
Pada umunya jenis layout didasarkan pada situasi sebagai berikut:
a. Posisi Tetap (Fixed Position)
Layout jenis ini ditujukan pada proyek yang karena ukuran, bentuk, atau hal-hal lain yang

menyebabkan tak mungkin untuk memindahkan produknya.
b. Orientasi Proses (Process Oriented)
Layout orientasi proses didasarkan pada proses produksi barang atau pelayanan jasa.
c. Tata Letak Kantor (Office Layout)
Berkaitan dengan layout posisi pekerja, peralatan kerja, tempat yang diperuntukan untuk
perpindahan informasi.
d. Tata Letak Pedagang Eceran / Pelayanan (Retail and Servcie Layout)
Yaitu layout yang berkenaan dengan pengaturan dan alokasi tempat serta arus bermacam produk
atau barang agar lebih banyak barang yang dapat dipajang sehingga lebih besar penjualannya.
e. Tata Letak Gedung (Warehouse Layout)
Lebih ditujukan kepada efisiensi biaya penanganan gudang dan memaksimalkan pemanfaatan
ruangan gudang.
f. Tata Letak Produk (Product Layout)
Layout jenis ini mencari pemanfaatan personal dan mesin yang terbaik dalam produksi yang
berulang-ulang dan berlanjut atau kontinu.
Untuk memperoleh layout yang baik maka perusahaan perlu menentukan hal-hal berikut:
1. Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan.
2. Peralatan untuk menangani material atau bahan.
3. Lingkungan dan estetika.
4. Arus informasi.
5. Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda.
Contohnya untuk layout peralatan pabrik, faktor-faktor yang menjadi pertimbangan adalah
sebagai berikut:
1. Produk yang dihasilkan.
2. Kebutuhan terhadap ruangan.
3. Urutan produksi.
4. Jenis dan berat peralatan / mesin.
5. Aliran bahan baku.
6. Udara dan cahaya di ruangan.
7. Pemeliharaan.
8. Fleksibilitas (kemudahan berpindah-pindah)
Pemilihan Teknologi
Yang menjadi perhatian di sini adalah seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan dan
manfaat ekonomi yang dikerjakan. Jadi yang perlu diperhatikan dalam pemilihan teknologi
adalah:
1. Ketepatan teknologi dengan bahan bakunya.
2. Keberhasilan teknologi di tempat lain.
3. Pertimbangan teknologi lanjutan.
4. Besarnya biaya investasi dan biaya pemeliharaan.
5. Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan pengembangannya.
6. Dan pertimbangan lainnya.
5. MANAJEMEN PEMBANGUNAN PROYEK
Pengertian Manajemen Proyek
Manajemen Proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan
mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu
tertentu dengan sumber daya tertentu pula. Manajemen proyek sangat cocok untuk suatu

lingkungan bisnis yang menuntut kemampuan akuntansi, fleksibilitas, inovasi, kecepatan, dan
perbaikan yang berkelanjutan.
Tahapan Dalam Kegiatan Proyek
Kegiatan proyek dapat dikelompokkan dalam dua tahap yaitu, tahap perencanaan dan tahap
pelaksanaan. Kegiatan utama dalam tahap perencanaan ialah mengidentifikasi gagasan atau ide
dan merumuskannya dalam bentuk yang lebih jelas dan konkrit dalam suatau acuan, serta
mengadakan study pendahuluan dan kelayakan terhadap gagasan itu,
Secara lebih rinci kegiatan ini meliputi:
• Identifikasi gagasan proyek atau analisis pendahuluan
• Pengembangan gagasan menjdai konsep-konsep alternative
• Evaluasi kelayakan konsep alternative dari semua aspek
• Penentuan konsep alternative yang baik
• Identifikasi sumber daya yang di perlukan dan jadwal pelaksnaan
• Menyusun perkiraan biaya
• Menyusun organisasi pelaksanaan
Perencanaan Proyek
Perencanaan proyek mempunyai peran yang sangat besar. Perencanaan proyek merupakan salah
satu fungsi manajemen proyek yang sangat penting, meliputi kegiatan memilih dan menentukan
langkah-langkah kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran. Unsur-unsur dalam
perencanaan proyek sekurang-kurangnya meliputi sasaran, organisasi, jadwal, dan anggaran.
1. Sasaran
Sasaran merupakan target dimana semua kegiatan diarahkan dan diusahakan untuk mencapainya.
2. Organisasi
Organisasi merupakan sasaran dimana para anggota bekerjasama untuk mencapai tujuan proyek.
3. Jadwal
Pendekatan penjadwalan yang sering di pakai adalah melalui pembentukan jaringan
kerja(network), yang menggambarkan hubungan urutan pekerjaan proyek dalam satu grafik.
4. Anggaran
Anggaran merupakan salah satu bentuk perencanaan yang harus ditentukan sejak awal.
Penjadwalan Manajemen Proyek
Jadwal proyek adalah menentukan aktivitas-aktivitas proyek dalam urutan waktu tertentu dimana
mereka harus dimunculkan. Penjadwalan proyek digunakan untuk beberapa tujuan berikut:
a) Menggambarkan hubungan dari setiap aktivitas dari keseluruhan proyek.
b) Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan antara aktivitas-aktivitas yang ada.
c) Memperkirakan waktu, biaya yang realistis untuk setiap aktivitas.
d) Membantu pengunaan orang, uang dan sumber daya peralatan yang lebih baik dengan
mengidentifikasikan jalur kritis dan kemacetan dalam proyek.
e) Memperbaiki dan mempengaruhi rencana atau jadwal semula.
Pelaksanaan Proyek
Pada pelaksanaan proyek terdapat juga bagian-bagian seperti:
• Pengawasan (supervising) adalah suatu proses pengefaluasian atau perbaiki terhadap
pelaksanaan kegiatan denagan pedoman pada standard an peraturan yang berlaku dengan
bertujuan agar hasil dari kegiatan tersebut sesuai dengan perencanaan proyek.
• Pengendalian (controlling) adalah usaha yang sistematis untuk menetukan standar yang sesuai
dengan sasaran perencanaan, merancang system informasi, membandingkan pelaksanaan dengan

standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar,
kemungkinan mengambil tindakan perbaikan yang direplukan agar sumber daya digunkan secara
efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.
Fungsi pelaksanaan proyek didalam pembangunan proyek adalah untuk menetukan dan memilih
langkah-langkah kegiatan yang akan datang yang diperlukan untuk mencapai sasaran.
Tahap pelaksanaan ditandai dengan kegiatan proyek yaitu rekayasa desain, penadaan material
dan kegiatan konstruksi. Tahap pelaksana mencangkup:
• Menyiapkan rincian rekayasa desain untuk kegiatan pengadaan material dan konstruksi
• Menyusun difinitif dan jadwal induk proyek
• Pengadaan dan mobilisasi tenaga kerja
• Pembelian material dan peralatan, termasuk untuk pabrikasi
• Penyelesaian konstruksi pra-operasi dan star-up.
6. MANAJEMEN DALAM OPERASI
Manajemen dalam operasi meliputi: (1) jenis pekerjaan apa yang diperlukan, (2) persyaratan apa
yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan dengan baik, dan (3) struktur organisasi
bagaimana yang diperlukan.
1. Jenis-Jenis Pekerjaan Yang Diperlukan
Ada bermacam-macam jenis pekerjaan yang mungkin diperlukan dalam suatu usaha. maka ada
berbagai cara dalam mengklasifikasikan pekerjaan-pekerjaan, ada yang membaginya menurut
tipe pekerjaan managerial dan operasional, ada pula yang membaginya berdasarkan fungsi.
Keterangan tentang apa yang perlu dilakukan dalam suatu pekerjaan biasa disebut sebagai
deskripsi jabatan (job description).
2. Persyaratan Yang Diperlukan
Dalam job specification untuk setiap jenis pekerjaan, syarat-syarat yang meliputi adalah sebagai
berikut:
• Pendidikan formal
• Keahlian khusus
• Pengalaman
• Persyaratan fisik tertentu
- Gender
- Mata
- Tinggi badan
3. Struktur Organisasi Yang Akan Dipergunakan
Dalam proses pengorganisasian menyangkut prosedur tiga langkah, yaitu:
1. Merinci semua pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan atau
proyek.
2. Membagi semua beban kerja ke dalam berbagai aktivitas yang secara logis dan enak bisa
dijalankan oleh seorang karyawan.
3. Menyusun mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan dari para anggota organisasi ke dalam
satuan yang harmonis dan terpadu.
Aspek Struktur Organisasi:
1. Pembagian pekerjaan
2. Hierarki manajemen
3. Garis komando

4. Jenis pekerjaan yang dilakukan
5. Pengelompokan bagian-bagian pekerjaan
Jenis Struktur Organisasi:
1. Struktur fungsional,
2. Struktur produk
3. Struktur konsumen,
4. Struktur wilayah
5. Struktur matriks
6. Struktur Jaringan
Koordinasi. Koordinasi merupakan suatu proses pengintegrasian berbagai kegiatan dan tujuan
dari berbagai satuan organisasi agar supaya bisa mencapai tujuan organisasi yang diinginkan
dengan efektif dan efisien. Ada beberapa cara yang biasa dipergunakan untuk mengkoordinasi
berbagai kegiatan yang ada dalam organisasi.
a. Dengan menggunakan hierarki manajerial.
b. Cara yang ke dua dengan menggunakan komunikasi antar-departemen.
c. Selanjutnya dengan menggunakan panitia.
Rentang Pengawasan (Space of control). Rentang pengawasan menunjukkan jumlah bawahan
yang bisa diawasi dengan efektif. Semakin banyak jumlah karyawan yang diawasi, semakin luas
rentang pengawasannya yang seharusnya. Umumnya berkisar antara 3-9 orang. Hal ini tidak
mengherankan karena banyak sedikitnya jumlah karyawan yang diawasi tergantung pada
berbagai faktor. Di antaranya adalah:
1. Kompleksitas pekerjaan..
2. Kemampuan karyawan
3. Kegiatan yang harus dijalankan oleh pimpinan.
7. SUMBER-SUMBER DANA
Sumber Dana
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi, maka biasanya diperlukan dana yang relatif cukup
besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber yang ada seperti dari modal sendiri atau
modal pinjaman atau keduanya.
Sumber dana bisa didapat dari :
1. Modal Asing (Pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang diperoleh secara pinjaman. Menggunakan
modal pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan terkena beban biaya bunga yang besarnya
relatif. Kemudian adanya kewajiban-kewajiban untuk mengembalikan pinjaman setelah jangka
pinjaman setelah jangka waktu tertentu. Sumber dana dari modal asing biasanya berwujud
hutang, baik hutang jangka panjang, maupun hutang jangka pendek
Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh antara lan dari:
a. Pinjaman dari dunia Perbankan
b. Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan Modal Ventura, Asuransi, Leasing, Dana
Pensiun atau Lembaga keuangan lainnya; atau
c. Pinjaman dari perusahaan non bank
2. Modal Sendiri
Menggunakan modal sendiri disebut juga sebagai pembelanjaan atau pendanaan ekuitas, yang
digunakan untuk waktu yang tidak terbatas. Artinya pendanaan tersebut akan digunakan selama

perusahaan tersebut berdiri.
Di dalam pendanaan ekuitas, terdapat 2 hal yang penting, yaitu:
1. Laba Ditahan
Perusahaan akan memilih menahan laba daripada mendistribusikannya langsung kepada pemilik
untuk memperoleh pendanaan ekuitas, misal untuk tujuan memperluas ekspansi perusahaan.
2. Penerbitan Saham
Saham yang akan diterbitkan dibagi menjadi dua, yaitu: saham biasa dan saham preferen. Saham
biasa adalah sekuritas yang mewakili sebagian kepemilikan dari perusahaan tertentu. Saham
memiliki nilai nominal, dan dibukukan berdasarkan pada nilai nominalnya. pemegang saham
preferen adalah merupakan partner yang diam karena mereka tidak mempunyai hak suara dalam
menentukan manajemen perusahaan
3. Modal Campuran
Modal campuran adalah penggunaan pembelanjaan dengan mengkombinasikan antara
pembelanjaan modal sendiri dan pembelanjaan hutang/kredit. Dengan pembelanjaan modal
campuran, diharapkan perusahaan dapat menghasilkan laba dengan cara yang efektif.
Pertimbangan di dalam memilih penggunaan pembelanjaan campuran adalah dengan melihat
faktor kemampulabaan (return on equity) dan risiko serta keamanan.
8. ARUS KAS
Arus kas adalah sejumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari
investasi yang dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut.
Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan
dikarenakan :
1. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.
2. Kas yang digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.
3. Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.
Jenis-jenis Cash Flow
Jenis-jenis Cash Flow yang dikaitkan dengan suatu usaha yang terdiri dari :
1. Initial Cash Flow atau lebih dikenal dengan kas awal yang merupakan pengeluaranpengeluaran pada awal periode untuk investasi.
2. Operasional Cash Flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkanpada saat operasi usaha,
seperti penghasilan yang diterima dan pengeluaran yang dikeluarkan pada suatu periode.
3. Terminal Cash Flow uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir.
Contoh untuk menghitung operasional arus kas masuk
PT Mantak Igak bermaksud mendirikan pabrik dengan nilai investasi senilai
Rp.300.000.000,-.Seluruhnya dengan modal sendiri. Umur ekonomis 3 tahun dan disusutkan
dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa (residu). Perkiraan pendapatan per tahun adalah Rp.
400.000.000,-. Biaya per tahun adalah Rp.200.000.000,- (belum termasuk penyusutan)
dikenakan pajak 50%.
Pertanyaan: Berapa kas bersih (proceed) yang diterima pada akhir tahun ?
Jawab: Investasi 300.000.000
penyusutan = =
Umur Ekonomis 3 tahun
Penyusutan = Rp.100.000.000,-/tahun

Sehingga estimasi laporan laba/rugi :
Pendapatan Rp.400.000.000,Biaya yang dikeluarkan
Total biaya Rp.200.000.000,Penyusutan Rp.100.000.000,Rp.300.000.000,Laba sebelum pajak (EBT) Rp.100.000.000,Pajak 50%(Rp.100.000.000,-) Rp.50.000.000,Laba setelah pajak (EAT) Rp. 50.000.000
Rumus aliran kas masuk ini digunakan apabila investasi dilakukan dengan 100% modal sendiri,
artinya tanpa modal pinjaman, sehingga aliran kas masuk dari contoh diatas dapat dihitung
sebagai berikut :
Aliran kas masuk bersih = EAT + Penyusutan
Aliran kas masuk bersih = Rp.50.000.000,- + Rp.100.000.000,= Rp.150.000.000,Catatan :
Earning before interest and tax (EBT) atau laba sebelum pajak
Earning after Interest and tax (EAT) atau laba sesudah pajak
9. ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL
A. pengertian aspek ekonomi dan sosial
Ekonomi
Pengertian Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah
"ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga"
dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai
"aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga."
Tindakan Ekonomi
Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan
paling menguntungkan. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
Tindakan ekonomi Rasional
Tindakan ekonomi Irrasional
Motif Ekonomi
Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan
tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:
Motif Intrinsik
Motif ekstrinsik
Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:
Motif memenuhi kebutuhan
Motif memperoleh keuntungan
Motif memperoleh penghargaan
Motif memperoleh kekuasaan
Motif sosial / menolong sesama

Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya
terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip ekonomi
adalah mengeluarkan modal sedikit-dikitnya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
Sosial
Pengertian Sosial
Sosial dapat berarti kemasyarakatan. Sosial adalah keadaan dimana terdapat kehadiran orang
lain. Kehadiran itu bisa nyata anda lihat dan anda rasakan, namun juga bisa hanya dalam bentuk
imajinasi.
Tindakan Sosial
Tindakan sosial adalah bagian dari perilaku sosial. Perilaku sosial adalah perilaku yang terjadi
dalam situasi sosial, yakni bagaimana orang berpikir, merasa dan bertindak karena kehadiran
orang lain.
Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah keadaan dimana seseorang melakukan hubungan saling berbalas respon
dengan orang lain. Berdasarkan sifat interaksi antara pelakunya, interaksi sosial dibedakan
menjadi dua, yakni interaksi yang bersifat akrab atau pribadi dan interaksi yang bersifat nonpersonal atau tidak akrab.
Aspek Ekonomi Dan Sosial
Pengertian Aspek Ekonomi dan Sosial
Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak positif dan negative yang
dirasakan olhe berbagai pihak, baik dari pemeritah ataupun masyarakat. Dalam aspek ekonomi
dan sosial dampak positif yang diberikan dengan adalah adanya investasi lebih ditekankan
kepada masyarakat khususnya dan pemerintah umumnya.
Dampak negatif dari aspek ekonomi adalah adanya eksplorasi sumber daya alam yang belebihan,
sempitnya peluang kerja bagi masyarakat sekitar.
Dampak positif dari aspek sosial bagi masyarakat adalah tersedianya sarana dan prasarana yang
dibutuhkan, seperti dibangunnya jalan, jembatan, listrik dan sarana linnya tetapi dampak
negatifnya adalah adanya perubahan demografi di suatu wilayah, perubahan budaya dan
kesehatan masyarakat. Termasuk terjadinya perubahan gaya hidup, budaya adat istiadat dan
struktur sosial lainnya.
Jadi dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah apakah jika usaha atau proyek
dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial. Diharapkan dari aspek ekonomi
sosial ini proyek dapat memberikan dampak positif lebih banyak untuk berbagai pihak.
B. Dampak Yang Timbul
Dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha atau investasi, misalnya pendirian suatu
pabrik, maka dampak yang timbul sebagai berikut:
1. Dapat meningkatkan ekonomi Rumah Tangga, melalui;
Peningkatan tingkat pendapatan keluarga.
Perubahan pola nafkah.
Adanya pola nafkah ganda.
2. Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi Sumber Daya Alam, melalui:
Pemilikan dan penguasaan SDA yang teratur
Penggunaan lahan yang efisien dan efektif

Peningkatan nilai tambah SDA
3. Meningkatkan perekonomian pemerintah baik lokal maupun regional, melalui:
Menambah peluang dan kesempatan kerja masyarakat
Memberikan nilai tambah proses manufaktur
Menambah jenis dan jumlah aktivitas ekonomi
Pemerataan pendistribusian pendapatan
4. Pengembangan wilayah
Meningkatnya pemerataan pembangunan
Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa
Terbuka lingkungan pergaulan
Membuka isolasi wilayah dan cakrawala bagi penduduk
Dampak sosial dengan adanya proyek atau investasi meliputi:
1. Adanya perubahan demografi, melalui terjadinya
Perubahan struktur penduduk
Perubahan tingkat kepadatan penduduk
Pertumbuhan penduduk
Perubahan komposisi tenaga kerja
2. Perubahan budaya, yang melalui terjadinya
Perubahan kebudayaan
Terjadinya proses sosial
Perubahan pranata sosial
Perubahan warisan budaya
3. Perubahan kesehatan masyarakat melalui terjadinya
Perubahan parameter lingkungan
Pencemaran
Perubahan karakteristik spesifik penduduk
C. Peningkatan Pendapatan Nasional
Suatu kelayakan usaha dapat dilihat dari kemampuan investasi dalam meningkatkan pendapatan
nasional atau daerah melalui peningkatan PDB dan PAD, dan kelayakan lainya adalah naiknua
Income Per Capita masyarakat melalui peningkatan seiring dengan tumbuhnya sector ekonomi
begitu juga sebaliknya
National Income atau disebut juga Pendapata Nasional adalah Pendapatan yang diterima oleh
suatu negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang. Untuk menghitung Pendapatan
Nasional dapat dilakukan melalui 3 pendekatan, yakni:
1. Pendekatan produksi (approach)
National Income adalah nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu Negara dalam
satu tahun tertentu. Cara menghitungnya dengan, menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan
oleh berbagai lapangan usaha perekonomian
2. Pendekatan pengeluaran( expenditure approach)
Pendapatan nasional (Y) yang dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang
dilakukan oleh berbagai golongan masyarakat dalam perekonomian.
Formulanya adalah :
Y = C + I + G + (X – M)

3. Pendekatan pendapatan (income approach)
Pendapatan Nasional ( Y )yang dihitung dengan menjumlahkan balasan jasa yang diterima oleh
factor produksi.
Formula :
Y=r+i+w+p
Konsep Pendapatan Nasional
1. Gross Domestic Product (GDP/PDB)
Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat (termasuk WNA) dalam suatu negara
selama satu tahun
2. Gross National Product (GNP/PNB)
Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam suatu negara (tidak termasuk WNA)
ditambah WNI yang berada di Luar Negeri selama satu tahun
3. GNP = GDP – (NetFactor Income From Abroad)
dimana NFIFA = neto faktor LN
4. Net National Product (NNP/PNN)
5. NNP = GNP – (Depreciation + Replacement)
dimana Depreciation : penyusutan
Replacement : Penggantian barang modal
6. Net National Income (NNI)
7. NNI = NNP – Indirect Tax (pajak tdk langsung)
8. Personal Income(PI)
PI = (NNI + Tranfer Payment) – (Social scurity payment + Assurance + undistributed profit
+corporate taxes)
9. Disposable Income
DI = PI – Direct Tax
Pendapatan Nasional Dalam Perekonomian Tertutup Sederhana
Y=C+S
Atau
Y=C+I
Y = Pendapatan Nasional
C = Consumtion (konsumsi)
S = Saving (tabungan)
I = Invest (investasi)
Tujuan dan manfaat mempelajari Pendapatan Nasional
Tujuan :
1. Mengetahui kemampuan dan pemerataan perekonomian masyarakat dan negara
2. Memperoleh taksiran yang akurat tentang nilai barang dan jasa dalam satu tahun
3. Membantu pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan
4. Mengkaji dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian negara
Manfaat :
1. Mengetahui struktur perekonomian negara (agraris, industri, jasa)
2. Mengetahui pertumbuhan perekonomian negara, dengan cara membandingkan pendapatan
nasional dari waktu ke waktu
3. Dapat membandingkan perekonomian antar daerah

4. Dapat dijadikan dasar perbandingan dengan perekonomian negara lain
5. Dapat membantu kebijakan pemerintah di bidang ekonomi
10. ASPEK ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL)
A. Pengertian Amdal
Pengertian AMDAL menurut PP No. 27 Tahun 1999 Pasal 1 adalah telaahan secara cermat dan
mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan kegiatan. Arti lain analisis
dampak lingkungan adalah teknik untuk menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan akan
mencemarkan lingkungan atau tidak akan dan jika ya, maka diberikan jalan alternatif
pencegahannya.
B. Tujuan Dan Kegunaan Studi Amdal
Tujuan AMDAL adalah menduga kemungkinan terjadinya dampak dari suatu rencana usaha dan/
atau kegiatan. Untuk mencapai tujuan ini penyusunan AMDAL harus didasarkan atau sesuai
dengan pedoman penyusunan studi AMDAL.
Hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan studi AMDAL adalah sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi semua rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan terutama
yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak besar
dan penting.
3. Memprakirakan dan mengevaluasi rencana usaha dan/atau kegiatan usaha yang menimbulkan
dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
4. Merumuskan PKL dan RPL.
Sedangkan kegunaan dilaksanakannya studi AMDAL adalah:
1. Sebagai bahan bagi perencana dan pengelola usaha dan pembangunan wilayah.
2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana
usaha dan/atau kegiatan.
3. Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
5. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan.
C. Rona Lingkungan Hidup
Sasaran utama dari AMDAL adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Atau dengan
kata lain, untuk menjaga lingkungan hidup dari segala bentuk perusakan, pencemaran, atau
kegiatan yang merugikan kelestarian lingkungan hidup yang pada akhirnya akan merugikan
manusia itu sendiri. Dalam rangka menjaga dan menyelamatkan lingkungan hidup, maka perlu
dilakukan studi AMDAL yang benar.
Rona lingkungan hidup pada umumnya sangat beraneka ragam dalam bentuk, ukuran, tujuan,
sasaran dan sebagainya. Rona lingkungan hidup juga berbeda menurut letak geografi,
keanekaragaman faktor lingkungan hidup, dan pengaruh manusia. Karena itu kemungkinan
timbulnya dampak lingkungan hidup pun berbeda-berbeda sesuai dengan rona lingkungan yang
ada.
Hal-hal yang perlu dicermati dalam rona lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
1. Wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan. Dengan mengungkapkan secara mendalam

komponen-komponen lingkungan hidup yang berpotensi terkena dampak penting usaha dan/atau
kegiatan komponen lingkungan hidup yang menilai arti ekonomi dan arti ekologis perlu
mendapat perhatian.
2. Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai sumber daya alam yang ada diwilayah studi
rencana usaha dan/atau kegiatan baik yang sudah dan yang akan dimanfaatkan maupun yang
masih dalam bentuk potensi, penyajian kondisi SDA ini perlu dikemukakan dalam peta dan/atau
dengan lanel dengan skala memadai dan bila perlu harus dilengkapi dengan diagram gambar,
grafik, atau foto.
Berikut ini beberapa contoh komponen lingkungan hidup yang bisa dipilih untuk ditelaah sesuai
hasil perlingkupan dalam KA-AMDAL. Penyusunan dapat menelaah komponen lingkungan
hidup yang lain diluar dari daftar contoh komponen ini, bila dianggap penting berdasarkan hasil
penilaian lapangan dalam studi AMDAL ini.
Fisik Kimia
Komponen fisik kimia yang penting untuk ditelaah diantaranya:
1. Iklim, kualitas udara, dan kebisingan.
a. Komponen iklim meliputi tipe iklim, suhu (maksimum, minimum, rata-rata), kelembaban
curah hujan dan jumlah air hujan, keadaan angin (arah dan kecepatan), serta intensitas radiasi
matahari.
b. Data periodik bencana (siklus tahunan lima tahunan dan sebagainya) seperti sering terjadi
angin ribut, banjir bandang di wilayah studi rencana usaha, dan/atau kegiatan.
c. Data yang tersedia dari stasiun meteorologi dan geofisika yang mewakili wilayah stud
tersebut.
d. Pola iklim mikro pola penyebaran bahan pencemar udara secara umum maupun pada kondisi
cuaca terburuk.
e. Kualitas udara baik pada sumber maupun daerah sekitar wilayah studi rencana usaha dan/atau
kegiatan.
f. Sumber kebisingan dan getaran, tingkat kebisingan serta periode kejadiannya.
2. Fisiografi
a. Topografi bentuk lahan (morfologi) struktur geologi dan jenis tanah
b. Indikator lingkungan hidup yang berhubungan dengan stabilitas dan stabilitas tanah, terutama
ditekankan apabila terjadi gejala ketidakstabilan dan harus diuraikan dengan jelas an seksama
(misal: longsor tanah, gempa, kegiatan-kegiatan vulkanis, dsb).
c. Keunikan, keistimewaanm, dan kerawanan bentuk-bentuk lahan dan bantuan secara geologis.
3. Hidrologi
a. Karakteristik fisik sungai, danau dan rawa (rawa pasang surut dan rawa air tawar).
b. Rata-rata debit dekade, bulan, tahunan, atau lainnya.
c. Kedar sedimentasi (lumpur) tingkat erosi.
d. Kondisi fisik daerah resapan air, permukaan dan air tanah.
e. Flukuasi, potensi, dn kualitas air tanah (dangkal dan dalam).
f. Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk minum, mandi, dan cuci atau
kebutuhan lainnya.
g. Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk kepeluan lainnya seperti pertanian
industri dan lain-lain.
h. Kualitas fisik kimia dan mikrobiologi air mengacu pada mutu dan parameter kulaitas air yang
terkait dengan limbah yang akan keluar.
4. Hidrooseanografi

Pola hidrodinamika kelautan seperti:
a. Pasang surut
b. Arus dan gelombang/ombak
c. Morfologi pantai
d. Abrasi dan akresi serta pola sedimentasi yang terjadi secara alami di daerah penelitian.
5. Ruang, lahan dan tanah
a. Inventarisasi tata guna lahan dan sumber daya lainnya pada saat rencana usaha dan/atau
kegiatan yang diajukan dan kemungkinan potensi pengembangan dimasa datang
b. Rencana pengembangan wilayah rencana tata ruang (pertanian, perkebunan, hutan, perikanan,
serta kawasan non-budidaya seperti hutan lindug, suaka margasatwa, taman nasional, dan lainlain). Rencana tata guna tanah dan sumber daya alam lainnya yang secara resmi atau belum
resmi disusun oleh pemerintah setempat baik ditingkat kabupaten, provinsi, atau nasional
diwilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan.
c. Kemungkinan adanya konflik atau pembatasan yang timbul antara rencana tata guna tanah dan
SDA lainnya yang sekarang berlaku dengan adanya pemilikan atau penentuan lokasi bagi
rencana usaha dan/atau kegiatan.
d. Inventarisasi estetika dan keindahan bentang alam serta daerah rekreasi yang ada di wilayah
studi rencana usaha dan/atau kegiatan.
Biologi
Komponen biologi yang penting untuk di telaah diantaranya:
1. Flora
a. Peta zona biogeoklmatik dari vegetasi yang meliputi tipe vegetasi seperti sifat-sifat dan
kerawanannya yang berada wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan.
b. Jenis-jenis vegetasi dan ekosistem yang dilindugi undang-undang yang berada dalam wilayah
studi rencana usaha dan/atau kegiatan.
c. Keunikan dari vegetasi dan ekosistemnya yang berada dalam wilayah studi rencana usaha dan/
atau kegiatan.
2. Fauna
a. Taksiran kelimpahan dan keragaman fauna, habitat, penyebaran pola migrasi, populasi hewan
budidaya (ternak) serta satwa dan habitatnya yang dilindungi undang-undang dlam wilayah studi
rencana us