Kegiatan Inti terdiri dari: (1) Siswa mem-

  216 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AGAMA ISLAM MATERI ULUL AZMI

MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SDN 3 SUKORAME

KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2013/2014

  Oleh: Yayuk Kurniati

  SDN 3 Sukorame, Gandusari, Trenggalek

  

Abstrak. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui

penggunaan model belajar group investigation dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan

Materi Rasul Ulul Azmi yang dapat meningkatkan prestasi belajar Siswa Kelas V Semester II SDN

  

3 Sukorame Kecamatan Gandusari Tahun Pelajaran 2013/2014; (2) Untuk mengetahui sikap siswa

kelas V SDN 3 Sukorame terhadap penerapan model belajar group investigation pada bidang studi

PAI; (3) Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan

model belajar group investigation. Dalam penelitian ini obyek penelitian adalah siswa Kelas V SDN

  

3 Sukorame Kecamatan Gandusari Tahun 2013/2014 yang berjumlah 16 siswa. Metode yang

digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas, karena melalui metode ini permasalahan yang

terjadi di kelas dapat terekan secara situasional. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan

selama dua siklus dapat disimpulkan bahwa: (1) Pembelajaran PAI dengan menerapkan model belajar

group investigation di kelas V SDN 3 Sukorame pada materi Rasul Ulul Azmi dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa. Hal ini dapat diketahui dari hasil evaluasi yang dilaksanakan pada siklus I dan

siklus II yaitu sebelum siklus diperoleh nilai rata

  • – rata 66,25 siklus I diperoleh nilai rata - rata : 77,50

    dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi : 88,75 dengan ketuntasan belajar sebelum siklus

    37,50%, siklus I: 62,50% dan pada siklus ke II sebesar 93,75%. (2) Penerapan model belajar group

    di kelas V SDN 3 Sukorame Dengan model belajar group investigation membuat prestasi belajar

    siswa mengalami suatu peningkatan yang signifikan.

  Kata Kunci: group investigation, prestasi belajar, Rasul Ulil Azmi, Kelas V

  Guru adalah salah satu unsur dalam sistem pendidikan dan memiliki peran yang sangat penting. Tuntutan yang berkualitas merupa- kan keniscayaan agar proses pembelajaran berkualitas pula. Setiap guru harus memiliki empat macam kompetensi, seperti yang ter- tuang dalam Undang-undang Republik Indo- nesia No. 14 Tahun 2005 Pasal 10 yaitu kom- petensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi pro- fesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Supaya tercipta pendidikan yang lebih maju kita seharusnya memodernisasi metode pembelajaran kita, yang sudah lama ditinggalkan oleh negara-negara maju. Salah satunya dengan menerapkan Model belajar group investigation. Dengan teknik ini siswa dituntut untuk lebih aktif.

  Fokus permasalahan yang diprioritas- kan dalam penelitian ini adalah adanya keinginan untuk mengembangkan pembela- jaran untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi guru di kelas. Permasalahan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini ada- lah bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam Materi Rasul Ulul Azmi materi Rasul Ulul Azmi. Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, taqwa, dan Ibadah, serta aktif membangun peradapan dan keharmonisan kehidupan

  Kurniati, Meningkatkan Prestasi Belajar Agama Islam... 217

  khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat.Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global.

  Tetapi dalam kenyataannya, prestasi belajar Pendidikan Agama Islam ,pada siswa kelas V SDN 3 Sukorame Kecamatan Gan- dusari Tahun 2013/2014 masih rendah, hal itu dapat dilihat dari nilai ulangan harian se- belumnya. Hal tersebut di atas disebabkan oleh guru yang hanya menggunakan metode ceramah, urutan materi mengajar tidak run- tut, guru hanya menggunakan papan tulis, dan guru tidak menggunakan metode yang tepat. Kajian dalam penelitian ini diarahkan kepada pengembangan Model belajar Group Investigation, karena faktor penyebab yang lain menjadi bidang kajian tersendiri. pakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Metode

METODE PENELITIAN

  Group Investigation terdapat tiga konsep uta-

  ma, yaitu: penelitian atau enquiri, penge- tahuan atau knowledge, dan dinamika kelom- pok atau the dynamic of the learning group, (Azwar, Saifudin, 2001:75). Penelitian di sini adalah proses dinamika siswa memberikan respon terhadap masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pengetahuan adalah pengalaman belajar yang diperoleh siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan dinamika kelompok menunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok saling berinteraksi yang meli- batkan berbagai ide dan pendapat serta saling bertukar pengalaman melaui proses saling beragumentasi. Menurut Slavin (1995), mengemukakan hal penting untuk melaku- kan metode Group Investigation adalah: (1) Membutuhkan Kemampuan Kelompok; (2) Rencana Kooperatif; (3) Peran Guru.Guru menyediakan sumber dan fasilitator.

  Dalam penelitian ini obyek penelitian adalah siswa Kelas V SDN 3 Sukorame KecamatanGandusari Tahun 2013/2014 yang berjumlah 16 siswa. Penelitian ini meng- gunakan teknik analisis data kualitatif, baik yang bersifat linear (mengalir) maupun yang bersifat sirkuler.

  Adapun dalam kegiatan yang dilaku- kan dalam tahap perencanaan, meliputi: (a) Refleksi awal. Peneliti bersama dengan mitra dialami siswa kelas V SDN 3 Sukorame Kecamatan Gandusari; (b) Peneliti dan mitra guru merumuskan permasalahan secara operasional, relevan dengan rumusan ma- salah penelitian; (c) Peneliti dan mitra guru merumuskan hipotesis tindakan; (d) Mene- tapkan dan merumuskan rancangan tindakan yang di dalamnya

  Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Pe- ngamatan yang dilakukan dapat dikemu- kakan sebagai berikut: (a) Guru mengin- formasikan tentang materi ajar; (b) Guru menginformasikan kompetensi dasar dan in- dikator yang hendak dicapai serta tujuan pembelajaran; (c) Siswa dibagi dalam bebe- rapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 2-3 orang siswa yang akan membahas ten- tang Rasul Ulul Azmi; (d) Masing-masing kelompok mencari referensi alin tentang materi yang dibahas dari buku paket; (e)

  218 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015

  Membaca do’a belajar; (2)

  Refleksi

  Dari hasil pengamatan aktifitas siswa adalah bahwa aktifitas siswa dalam pem- pada siklus I memperoleh nilai aktivitas sebesar 50,00% berarti kegiatan pembela- jaran ini termasuk dalam kategori “baik”. Ha- sil pengamatan aktifitas guru adalah persen- tase aktifitas guru dalam pembelajaran dengan menggunakan group investigation sebesar 56,25%. Aktifitas guru yang diamati antara lain: melakukan kegiatan apersepsi, penguasan terhadap materi pembelajaran, menumbuhkan partsisipasi aktif siswa dan lain-lain. Aktifitas guru dalam pembelajaran ini termasuk dalam kategori “baik”.

  Observasi

  bentuk kelompok; (2) Siswa mendiskusikan tema; (3) Perwakilan kelompok mencari literature atau buku pendukung lain yag ter- dapat pada perpustakaan untuk menyelesai- kan tugas; (4) Melaporkan hasil diskusi; (5) Mengerjakan LK individu. Kegiatan Akhir terdiri dari: (1) Memajangkan hasil kerjanya; (2) Memberikan tugas pekerjaan rumah.

  Kegiatan Inti terdiri dari: (1) Siswa mem-

  Tartilul Qur’an; (3) Siswa memper- hatikan penjelasan guru tentang ulul azmi.

  Awal terdiri dari: (1)

  Masing-masing kelompok mendeskripsikan materiRasul Ulul Azmi; (f) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi tentang Rasul Ulul Azmi; (g) Peneliti dan mitra guru melakukan pengamatan secara sistematis terhadap kegiatan yang dilakukan oleh guru.

  Tahap pelaksanaan, siswa diminta melakukan diskusi dan menggali informais sebanyak-banyaknya tentang materi yang dipelajari dari sumber informasi lain dengan menggunakan buku dan majalah yang berhubungan degan materi. Untuk kegiatan ini peneliti teah mempersiapkan beberapa buku dan majalah pada sudut baca yang di- ambil dari perpustakaan sekolah untuk mem- permudah kegiatan pembelajaran. Langkah- langkah dalam model ini adalah: Kegiatan

  Pelaksanaan

  Pembelajaran siklus I, konsep-konsep yang diajarkan teridentifikasi sebagian, Pemahaman tentang pokok bahasan ini mencakup tentang pemahaman siswa dalam memahami materi Rasul Ulul Azmi .

  Perencanaan

  investigation.

  Dalam refleksi awal peneliti bersama mitra guru mengidentifikasi permasalahan yang ada di kelas IV SDN 3 Sukorame yaitu tentang rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dari hasil kajian berdasarkan pengamatan aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh observer dengan menggunakan format pengamatan catatan lapangan diketahui bahwa dalam pembelajaran guru belum opti- mal melibatkan siswa dalam menginvestigasi terkesan monoton. Untuk itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang mampu mengembangkan rasa ingin tahu siswa yaitu dengan menggunakan meotde group

  HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Refleksi awal

  Menurut tabel di atas tampak bahwa nilai rata-rata siswa siklus I sebesar 77,50 de- ngan ketuntasan belajar siswa sebesar 62,50%. Hasil ini lebih baik jika dibanding- kan dengan nilai rata-rata siswa sebelum siklus yang hanya 66,25 dengan ketuntasan

  Kurniati, Meningkatkan Prestasi Belajar Agama Islam... 219

  belajara 37,50% maka dari itu hasil belajar siswa ini masih perlu perbaikan lagi dalam siklus berikutnya.

  Siklus II Perencanaan

  Pembelajaran siklus II, konsep-kon- sep yang teridentifikasi, dikembangkan lebih lanjut. Pemahaman tentang pokok bahasan ini masih mencakup tentang pemahaman siswa dalam memahami Rasul Ulul Azmi.

  Pelaksanaan

  Tahap pelaksanaan, siswa diminta melakukan diskusi dan menjawab pertanya- an-pertanyaan tersebut di atas. Langkah- langkah dalam model ini adalah: Kegiatan Awal terdiri dari: (1) Membaca do’a belajar; (2)

  Tartilul Qur’an; (3) Siswa memperhati- kan penjelasan guru tentang rasul ulul azmi. Kegiatan Inti terdiri dari: (1) Siswa memben- tema; (3) Perwakilan kelompok mencari li- teratur atau buku pendukung lain yag terda- pat pada perpustakaan untuk menyelesikan tugas; (4) Melaporkan hasil diskusi; (5) Me- ngerjakan LK individu. Kegiatan Akhir ter- diri dari: (1) Memajangkan hasil kerjanya; (2) Memberikan tugas pekerjaan rumah.

  Observasi

  Berdasarkan catatan observer, kerja- sama siswa sudah berjalan dengan baik, ma- sing-masing tim ahli yang berkumpul untuk memecahkan masalah juga sudah dapat be- kerja sama, anggota tim ahli yang harus me- ngajar kembali teman-temanya pun juga sudah dapat melakukan tugasnya dengan ba- ik sebagaimana yang diharapkan. Pada saat presentasipun siswa sudah betul-betul mema- hami tentang pokok bahasan yang diajarkan.

  Dari hasil pengamatan aktifitas siswa adalah bahwa aktifitas siswa dalam pembela- jaran menggunakan group investigation pada siklus II memperoleh nilai 75,00% berarti kegiatan pembelajaran ini termasuk dalam kategori “baik”.

  Dan hasil pengamatan aktifitas guru adalah persentase aktifitas guru dalam pem- belajaran dengan menggunakan group inves- tigation sebesar 70,00%. Aktifitas guru yang diamati antara lain: melakukan kegiatan apersepsi, penguasaan terhadap materi pem- belajaran, menumbuhkan partisipasi aktif sis- wa dan lain-lain. Aktifitas guru dalam pem- belajaran ini termasuk dalam kategori “baik”.

  Refleksi

  Melihat tabel di atas tampak bahwa nilai rata-rata siswa pada siklus II adalah 88,75 dengan ketuntasan belajar sebesar 93,75%. Hasil dari siklus II ini sudah lebih ke I.

  Siklus II ini dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran telah berhasil mencapai apa yang sudah ditargetkan. Sehingga secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran sudah memenuhi apa yang di- harapkan, yaitu adanya peningkatan kualitas pembelajaran yang ditunjukkan. dengan pe- ningkatan kualitas prestasi siswa secara me- nyeluruh.

  Interpretasi Data

  Melihat hasil penelitian tindakan ke- las di atas dapat disimpulkan bahwa hasil be- lajar bidang studi Pendidikan Agama Islam Materi Rasul Ulul Azmi sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata 66,25, siklus I diper- oleh nilai rata-rata: 77,50 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi: 88,75 de- ngan ketuntasan belajar sebelum siklus 37,

  220 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015

  50.00

  62.50

  37.50

  88.75

  77.50

  66.25

  90.00 100.00 Seb. Siklus Siklus I Siklus II

  80.00

  70.00

  60.00

  40.00

  50 %, siklus I: 62,50% dan pada siklus ke II sebesar 93,75%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Model belajar group investi- gation dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam Materi Rasul Ulul Azmi pada siswa Kelas V SDN 3 Sukorame Kecamatan Gandusari Tahun Pelajaran 2013/2014 secara signifikan. Untuk memperjelas peningkatan hasil belajar siswa, penulis sajikan dalam Gambar 1.

  30.00

  20.00

  10.00

  0.00

  

Gambar 1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa

  Melihat hasil penelitian tentang si- tuasi pembelajaran dengan Model belajar group investigation, tampaknya pembela- jaran dengan menggunakan metode ini mem- buat siklus yang lebih bergairah daripada jika diajar dengan teknik ceramah yang biasa dilakukan sebelumnya. Di dalam penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar siswa aktif dalam mengerjakan tugas kelompok dan cukup banyak siswa yang mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan guru. Tetapi dalam penelitian ini diketahui pula bahwa frekuensi untuk bertanya masih kurang. Kemungkinan hal ini disebabkan budaya malu masih sangat kuat di dalam diri siswa. Dari segi guru, tampaknya pembela- jaran dengan Model belajar group investiga- tion sangat memudahkan karena guru lebih mudah mengarahkan jalannya proses belajar mengajar.

  Pembahasan

  Hasil angket yang diberikan kepada siswa dapat diketahui seberapa jauh respon siswa terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Rasul Ulul Azmi yang menggunakan Model belajar group investi- gation. Setelah dilakukan verifikasi terhadap hasil angket, pada siklus I diperoleh hasil sebesar 1,66% sedangkat pada siklus II sebesar 1,92. Hasil ini menunjukkan bahwa tulasi angket pada siklus I dan II akan di lampirkan pada lampiran.

  Respon Siswa terhadap Pembelajaran

  93.75 rata-rata ketuntasan

  Kurniati, Meningkatkan Prestasi Belajar Agama Islam... 221

  Dari hasil belajar siswa yang dinya- takan dengan rerata skor tes formatif untuk sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata 66,25 siklus I diperoleh nilai rata-rata: 77,50 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi: 88,75 dengan ketuntasan belajar se- belum siklus 37,50%, siklus I: 62,50% dan pada siklus ke II sebesar 93,75%, karena siswa sudah terbiasa dengan mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran, terdorong untuk belajar yang lebih baik, serta merasa lebih terbuka kepada teman kelompoknya untuk pemahaman konsep-konsep yang belum dimengerti.

  Untuk respon siswa terhadap pembe- lajaran dengan model belajar group investi- gation dikatakan positif, karena sebagian sis- wa menyatakan lebih mudah dan lebih tertarik dalam proses belajar mengajar. Hal ini bisa dipahami karena proses belajar me- ngajar menjadi bergairah dan tidak mem-

  PENUTUP Kesimpulan

  Pembelajaran PAI dengan menerap- kan model belajar group investigation di ke- las V SDN 3 Sukorame pada materi Rasul Ulul Azmi dapat meningkatkan prestasi be- lajar siswa. Hal ini dapat diketahui dari hasil evaluasi yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II yaitu sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata 66,25 siklus I diperoleh nilai rata - rata: 77,50 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi: 88,75 dengan ketunta- san belajar sebelum siklus 37,50%, siklus I:

  62,50% dan pada siklus ke II sebesar 93,75%. Dari hasil tersebut tampak adanya suatu peningkatan yang signifikan.

  Sikap siswa terhadap penerapan mo- del belajar group investigation pada bidang studi PAI dengn materi pokok Rasul Ulul Azmi . Hal ini dapat diketahui dari hasil angket yang diberikan kepada siswa. Dari angket tersebut pada siklus I diperoleh hasil sebesar 1,66% sedangkan pada siklus II di- peroleh hasil angket sebesar 1,92%.

  Penerapan model belajar group inves- tigation sangat efektif diterapkan pada bidang studi PAI dengan materi pokok Rasul Ulul Azmi di kelas V SDN 3 Sukorame Dengan model belajar group investigation membuat prestasi belajar siswa mengalami suatu peningkatan yang signifikan.

  Saran

  Perlu diberikan pelatihan untuk me- ningkatkan kemampuan guru dalam me- nggunakan Model belajar group inves- tigationagar guru dapat mengembangkan ke- mampuannya untuk menerapkan pada pokok bahasan lain. Selain itu juga dapat menu- larkan pengalaman yang diperolehnya ini ke- pada guru yang lain. Selain itu penggunaan model Pembelajaran yang menggunakan Model belajar group investigation perlu terus dilakukan karena pembelajaran ini lebih menyenangkan bagi siswa, mendorong dan membiasakan siswa untuk belajar mandiri, tidak bergantung kepada guru.

DAFTAR RUJUKAN

  Akhmadi, Abu. 1986. Teknik Belajar dengan Sistem SKS . Surabaya: PT. Bina Ilmu. Faisal, Sanipiah. Metodologi Penelitian Pen-

  didikan

  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

  14 Tahun 2005. Tentang Guru Dan Dosen.

  222 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 Gofer, Abdul. 1982. Dwain Instruksional.

  Solo:Tiga Serangkai. Hadi, Sutrisno. 1987/1989.Metodologi Re-

  search II dan III . Yogyakarta:

  Slavin 1995. Research Methods in Edu-

  cation . Boston: Allyn and Bacon

  Azwar, Saifudin. 1996. Psikologi Inte- legensi . Yogyakarta: Pustaka Belajar. Trianto, 2007. Perkawinan adat Wologoro

  Suku Tengger Jakarta: Prestasi Pustaka Melton 1978. Instructional models for course

  design and development . Englewood

  Cliffs : Educational Poerwadarminta, 1976. Kamus umum

  Inggeris-Indonesia .Djakarta: Cypress

  Surakhmad, Winarno. 1978. Dasar dan

  Teknik Interaksi Mengajar dan Belajar . Bandung: CV. Tarsito.