Pengaruh Kegiatan Rohis Terhadap Sikap Keberagamaan Siswa Di SMAN 87 Jakarta

PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP
SIKAP KEBERAGAMAAN SISWA
DI SMAN 87 JAKARTA

..

III

III
Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh:

DEWI FARIDAH
niセZ

104011000089

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAXULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H 12008 M

PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP SIKAP
KEBERAGAMAAN SISWA
DI SMAN 87 JAKARTA

Skripsi:
Diajukan kepada Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan untuk
memenuhi syarat mencaJllli Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

OLEH:
DEWI FARIDAH
NIM : 104011000089

9f2

DI BAWAH BIMBINGAN:


NセM

Dr. Hi. SITTI SALMIAH, M.A
NIP. 150020 004

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2008

PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi beIjudul: " Pengaruh Kegiatan Rohis terhadap Sikap Keberagamaan
Siswa di SMAN 87 Jakarta" diajukan kepada Fakultas lImu Tarbiyah Dan
Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus
dalam Ujian Munaqasyah pada 26 November 2008 dihadapan dewan penguji.
Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar SaIjana S 1 (S.Pd.I) dalam bidang
Pendidikan Agama.


Jakarta, 26 November 2008

Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua Panitia (Ketua JurusanIProdi)
(Dr.H.AF.Wibisono, MA)
NIP: 150 236 009

Tanggal

Tanda langan

PセZ

Sekretaris (Sekretaris JurusanlProdi)
(Drs. Safiudin Shiddig, M.Ag)
NIP: 150299 477
Penguji I
(Dr.H.AF.Wibisono, M.A)
NIP: 150 236 009


(;ij -03
..t.t?....

..セ

Penguji II

..

(Drs. Rusydi Djamil. M.Ag)
NIP: 150274 762

os ada MA

Nセ

LEMBARPERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawab ini :
Nama


: Dewi Faridab

NIM

: 104011000089

Fakultas

: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan

: Pandidikan Agama Islam

Judul Skripsi

: Pengaruh Kegiatan Rohis terhadap Sikap Keberagamaan
Siwa di SMAN 87 Jakarta

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

I. Skripsi ini merupakan hasil karya asH saya sendiri yang diajukan untuk
memenuhi salab satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S I) di
UIN SyarifHidayatullab Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telab saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullab Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti babwa karya ini bukan karya asH saya
atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullab Jakarta.

Jakarta, 19 November 2008

Dewi Faridab

ABSTRAK
Dewi Faridah, Pengaruh Kegiatan Rohis terhadap Sikap Keberagamaan
Siswa di SMAN 87 Jakarta, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas
IImu Tarbiyah dan Keguruan, DIN Syarif Hidayatullah Jakarta, November

2008

Latar belakang pemilihan judul tersebut adaIah karena penulis melihat bahwa
kurikulum pembelajaran agama Islam pada tingkat SMA sebanyak 2 jam/minggu,
hal iui menyebabkan siswa-siswi SMA kurang begitu memahami ajaran agama
Islam secara lebih mendaIam, padahaI pada usia mereka yaitu remaja sangat
rentan sekaIi terhadap pengaruh-pengaruh yang negatif, maka dari itu
dikhawatirkan pengamalan agama yang mereka dapatkan dikelas sangatlah
kurang. Maka dari itu disinilah fungsi kegiatan Rohis berada, karena Rohis
membantu siswa yang ingin memperdaIam ajaran agama Islam dan membentuk
pribadi muslim yang unggul atau sikap keberagamaan yang baik yaitu dari segi
akidah, ibadah, dan akhlak.
Penelitian iui bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kegiatan
Rohis terhadap sikap keberagamaan siswa. Penelitian iui dilakukan di SMAN 87
Jakarta dengan menggunakan metode penelitian lapangan atau disebut juga
dengan metode kuantitatif, yaitu dengan menggunakan penelitian populasi, teknik
pengurnpulan data dan teknik analisa data. Pengurnpulan data yang dilakukan
melaIui wawancara dan penyebaran angket. Sedangkan teknik analisa data yang
digunakan yaitu korelasi product moment.
Berdasarkan hasil penelitian, siswa SMAN 87 Jakarta menunjukkan bahwa antara
kegiatan Rohis dengan sikap keberagamaan siswa terdapat pengaruh atau korelasi
yang lemah atau rendah, yaitu sebesar 0,3. Sedangkan kontribusi yang diberikan

oleh Kegiatan Rohis terhaG:ip sikap keberagamaan siswa yaitu sebesar 9%.
Dari hasil penelitian ini, disarankan kepada guru pembina agar lebih
meningkatkan kegiatan-kegiatan Rohis sehingga dapat terwujud sikap
keberagamaan yang baik, dan materi yang diberikan kepada siswa sebaiknya lebih
banyak mengenai akidah, ibadah dan akhlak. Dan kepada pihak sekolah untuk
selaIu mendukung kegiatan Rohis ini agar tercipta cita-cita bersama yaitu
meuingkatkan sikap keberagamaan siswa yang lebih baik dan unggul.

KATA PENGANTAR

Tiada rangkaian kalimat yang paling indah selain memohon rahmat dan
ridho-Nya, serta memanjatkan untaian syukur kehadirat Allah SWT . Yang telah
memberikan nikmat dan karunianya kepada penulis, sehingga mempermudah
dalam menyelesaikan skripsi ini sebagai persyaratan mencapai Gelar SaJjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I).
Teriring pula sholawat serta salam kepada junjungan Baginda Nabi
Muhammad SAW. Sebagai sud tauladan bagi seluruh manusia, beserta keluarga,
sahabat, dan ummatnya hingga akhir zaman.
Setelah melewati aral dan rintangan serta usaha yang tak kenal lelah,
akhimya penyusunan skripsi yang beIjudul "Pengaruh Kegiatan Rohis

Terhadap Sikap Keberagamaan Siswa di SMAN 87 Jakarta" telah selesai
dengan baik. Selain skripsi ini untuk memenuhi persyaratan akademik meraih
gelar saJjana, mudah-mudahan juga dapat memberikan sumbangsih ilmu
pengetahuan kepada semua pihak, khususnya mereka para akademisi untuk
menambah wawasan intelektualnya.
Penulis sadari, bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini sudah tentu
penulis banyak mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dan
kemampuan yang belum sempurna. Namun, berkat adanya bantuan, motivasi dan
bimbingan dari berbagai pihak, syukur alhamdulillah skripsi ini dapat selesai.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besamya
kepada:
I. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan DIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.
2. Bapak Ketua dan Sekertaris Jurusan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta staf-stafuya.
3. Ibu Dr.Hj.Sitti Salrniah,M.A selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan
skripsi ini, yang meluangkan waktunya, kepada penulis untuk memberikan

petunjuk dan pengarahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan sehingga

penulis selesai menyusun skripsi ini.
4. Bapak Drs.H. Nurdin Idris, M.A selaku Dosen Penasehat Akademik.
5. Kepala Sekolah, guru-guru serta siswa-siswi SMAN 87 Jakarta terutama
pembina Rohis yaitu Bapak Salimin dan Ibu Meilani yang telah memberikan
informasi mengenai berbagai kelengkapan bahan yang dibutuhkan penulis
dalam skripsi ini.
6. Ayahanda Sudarma dan Ibunda Darsiti yang telah memberikan segenap kasih
sayang dan cinta kepada penulis sejak penulis lahir kedunia sampai sekarang
ini, sehingga penulis menjadi manusia yang insya Allah dapat berguna bagi
agama, nusa dan bangsa.
7. Adik-adikku yang tercinta yaitu Nurafui Rofiqoh Duri, Sri Mulyani, Rochmat
Hidayat, Ana Nursyifa dan Ayu Kamila yang selalu memberikan dukungan
moril kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhimya hanya kepada Allah SWT jualah penulis menghambakan diri dan
memohon pertolongan semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi kita semua,
khususnya bagi penulis dan pembaca pada umurnnya. Jika ada yang benar dalam
penulisan ini adalah semata-mata datangnya dari Allah dan apabila didalamnya
terdapat suatu kesalahan, maka itu dari kekhilafan diri penulis sebagai harnba

Allah yang dhaif, mudah-mudahan maksud dan tujuan penulis dapat tercapai
sesuai dengan apa yang penulis harapkan dan cita-citakan. Amiin. _.

Jakarta, November 2008

Penulis

DAFTARISI

LEMBARPERNyATAAN................................................
ABSTRAK.....................................................................
KATAPENGANTAR.......................................................
DAFTARISI..................................................................
DAFTAR TABEL............................................................
BABI

1
11

iii
v
vii

: PENDAHULUAN

A.. Latar Belakang Masalah......................................

I

B. Identifikasi Masalah... ...

7

..

C. Pembatasan Masalah

...

'"

..
..

7

D. Perumusan Masalah...........................................

8

E. Tujuan Penelitian.. ... .... ... .. .... ... ... ..... ...... ...

8

.

F. Kegunaan Hasil Penelitian...................

8

BAB II : ACUAN TEORITIK
A. Kegiatan Roms

1. Pengertian Rohis.................. ......

9

2. Roms sebagai program ekstrakurikuIer...

..

3. Kegiatan-kegiatan Roms

11
12

4. Fungsi dan Tujuan Rohis................................... 14
B. Sikap Keberagamaan Siswa
1. Pengertian Sikap..........

15

2. Pengertian Keberagamaan..

17

3. Pengertian Siswa....

19

4. Pengertian Sikap Keberagamaan Siswa................. 22
5. Ciri-ciri Sikap Keberagamaan...................

22

6. Faktor yang mempengaruIll sikap
keberagamaan siswa. ..

...

.

..

.. .. . 23

7. Faktor yang menghambat terbentuknya sikap
keberagaman siswa...

.. .. .

.

26

C. Kerangka Berfikir.............................................. 29
D. Pengajuan Hipotesis...........................................

30

BAD III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian

31

B. Variabel Penelitian

31

C. Metode Penelitian

31

D. Populasi dan Sampel.

32

E. Teknik Pengumpulan Data

33

F. Instrumen Penelitian

33

G. Teknik Analisa Data

39

BAD IV : HASIL PENELITIAN
43

A. Gambaran Umum tentang SMAN 87

B. Roms SMAN 87 Jakarta...................................... 47
C. Deskripsi Data..

.. .. ..

.. ..

.. ..

52

D. Skoring
E. Analisa dan Interpretasi Data............
1. Analisa Data.. .... ...... ......... ... ...

68
..

72

... ..

72

2. Interpretasi Data...........................................

74

F. Keterbatasan Penelitian.......................................

76

BAD V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan....................................................... 77
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

78
79

DAFTAR BAGAN DAN TABEL

Bagan 1

Kepengurusan Rohis SMAN 87...............

51

Tabel 1

Kisi-kisi Angket

34

Tabe12

Kisi-kisi Wawancara

37

Tabe1 3

Skala Prosentase

40

Tabel 4

Tabel Interpretasi Kasar

41

Tabel 5

Daftar Anggota Rohis

49

Tabel 6

Keberadaan Roms di SMAN 87

52

Tabel 7

Roms aktifmengadakan kegiatan

53

Tabel 8

Senang mengikuti kegiatan Roms

53

Tabel 9

Hadir ketika kegiatan Rohis dilaksanakan

54

Tabell0

Setelah mengikuti kegiatan Roms,pengetahuan bertambah........ 54

Tabelll

Materi Rohis berkaitan dengan pelajaran PAl

Tabe112

Mengamalkan apa yang dipelajari dalam Roms.......................... 55

Tabel13

Kegiatan mentoring dapat menambah pengetahuan.................... 56

Tabel14

Roms mengadakan kegiatan Hari Besar Islam............................ 56

Tabel15

Roms mengumpulkan infak

Tabel16

Senang terhadap kesenian marawis............................................. 57

Tabe117

Kegiatan pesantren kilat dapat meningkatkan imtaq................... 58

Tabel18

Siswa mengikuti kegiatan Roms atas kemauan sendiri............... 58

Tabel19

Sistem pengkaderan anggota Rohis............................................. 59

Tabel20

Nilai PAl menjadi lebih balk...................................................

60

Tabel21

Siswa selalu mengingat Allah

60

Tabel22

Takut dicatat oleh malaikat

61

Tabe123

Menjalankan petunjuk AI-Qur' an

61

Tabel24

Mengikuti ajaran Nabi Muhammad

62

Tabel25

Percaya akan adanya hari akhir

62

Tabel26

Benman kepada Qadha dan Qadar..
n __ __ L


1_1

1

L_l_.L

55

57

セMG]l

63

Tabel28

Berpuasa dengan penub keikhlasan............................................. 64

Tabe129

Merasa tenang setelah sholat tahajjud

64

Tabe130

Menunaikan zakat fitrah sebagai kewajiban

65

Tabel31

Bersikap baik dengan siapapun

65

Tabel32

Bertoleransi dengan teman yang berbeda agama

66

Tabe133

Berusaha mematuhi perintah orang tua

66

Tabel34

Menghargai semua makhluk

67

Tabel35

Mengikuti semua kegiatan Rohis

67

Tabel36

Skoring Kegiatan Roms

68

Tabel37

Skoring Sikap Keberagamaan Siswa

70

Tabe138

Uji Korelasi antara variabel X dan Y

72

BAR I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan guru dan murid dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Kegiatan

「・ャセ。イ

tersebut tidak hanya dapat dilakukan dalam ruang kelas

saja melainkan dapat pula dilakukan di alam terbuka. Disamping itu,
pembelajaran tidak hanya dapat dilaksanakan dalam sebuah sistem yang
dinaungi oleh kurikulum saja, melainkan dapat pula dilaksanakan dalam
sebuah kegiatan ekstrakurikuler, dimana didalamnya siswa dapat
mengembangkan potensi dan bakat mereka.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu wadah penyaluran minat dan
bakat siswa. Dengan demikian, siswa dapat dengan leluasa menggali
potensi yang ada dalam diri mereka sehingga ketika mereka keluar dari
institusi sekolah, mereka telah menjadi pribadi yang mengenal potensi dan
bakat mereka sendiri.
Kegiatan

ekstrakurikuler dapat mengajarkan siswa tentang

pendidikan keorganisasian, keJja sama, sosialisasi, serta tanggung jawab
yang perlu ditanarnkan dalam diri siswa sehingga mereka tidak hanya
memperoleh ilmu secara teoritis saja melainkan lebih kepada hal-hal yang

2

bersifat praktis, yang hal ini tentu saja sangat dibutuhkan siswa ketika
mereka berada dalam lingkungan masyarakat.
Kegiatan ekstrakurikuler tidak hanya menuntut Slswa untuk
berkreasi sesuai dengan bakat mereka saja, tetapi lebih dati itu. Karena
walaupun kegiatan ekstrakurikuler hanya sekedar kegiatan ekstra siswa
saja, namun merniliki andil yang cukup besar bagi perkembangan siswa
khususnya dari segi psikomotorik mereka.
Setiap sekolali merniliki berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti
KlR, PMR, Paskibra, Tari, Jurnalistik, Basket, Futsal, Bela Diri, Rohis dan

lain sebagainya. Hal ini membuktikan baliwa sekolali-sekolali sekarang ini
telah memahami perlunya penyaluran bakat dan potensi siswa diluar
proses pembelajaran di kelas. Diantara sederet kegiatan ekstrakurikuler
tersebut balikan dapat mengukir prestasi luar biasa sehingga dapat menjadi
kebanggaan sekolali. Hal ini membuktikan baliwa kegiatan ekstrakurikuler
tidak hanya sekedar kegiatan ekstra siswa saja melainkan memiliki
dampak yang cukup besar bagi perkembangan siswa.
Tentu saja setiap guru dan kepala sekolali berharap baliwa siswasiswanya mampu memanfaatkan kegiatan ekstrakurikuler yang mereka
ikuti dengan sebaik-baiknya sehingga hal ini dapat memperkecil
kemungkinan siswa-siswa tersebut melakukan tindakan yang kurang baik.
Salali satu ekstrakurikuler yang akan penulis teliti adalali ROmS.
Rohis berasal dari dna kata yaitu Rohani dan islam. Rohis adalali sebuali
ekstrakurikuler yang bergerak di bidang keagamaan. Dengan demikian
.segala kegiatan-kegiatarmya tidak dapat terlepas dan selalu bermuara pada
ajaran agama Islam.
Latar belakang kemunculan Rohis di sekolali-sekolali sangat sulit
untuk dilacak, balikan sejaralmya tiap sekolali bisa macam-macam begitu
juga sebab musababnya, akan tetapi kemunculan Rohis dimungkinkan
karena keberadaan kelompok muslim revivalis (kembali kepada kejayaan
(Islam) di masa lampau) di Indonesia, seperti Hizbut Talirir yang gencar
m"bkl1kAn demonRtrasi dan kamoanve oeneQakan svariat Islam (formal)

3

dengan memanfaatkan isu-isu aktual. Basis pendukungnya sebagian besar
terkonsentrasi di kampus Institut Pertanian Bogor

(IPB) dan kampus-

kampus PTN di berbagai kota besar. Selain Hizbut Tahir, Kelompok
muslim revivalis lainnya adalah Ikhwanul Muslimin (Ikhwan). Ikhwan
lahir tahun 1928 di Mesir dengan Hasan AI Banna sebagai pendiri gerakan
iill, walaupun pada era rezim Gamal Abdul Nasser yang berhaluan kiri,
Ikhwanul Muslimin dibekukan dan sejumlah tokolmya

seperti Sayyid

Quthb dihukum gantung. Namun hingga kini, Ikhwan tetap eksis di Mesir

dan bahkan memberikan inspirasi bagi gerakan Islam di berbagai belahan
duma, termasuk Indonesia l .
Ikhwanul Muslimin dan Hizbuttahrir, 2 kelompok iill di indonesia
masuk ke kelompok pengajian-pengajian di kampus-kampus umum,
perkantoran dan sekolah-sekolah (rohis/dkm) nyaris dikuasai dan menjadi
media pembibitan yang paling efektif untuk mengembangkan pemikiran
dan gerakan mereki. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah sebuah
partai Islam yang sedikit banyak "mengimpor" ideologi Ikhwan. Bermodal
1,8% suara pada Pemilu 1999, PKS berhasil meraih 7% suara pada Pemilu
2004 mengalahkan "seillomya" seperti PAN dan PBB. Di Jakarta, bahkan
PKS menempati peringkat pertama perolehan suara. Hal iill tidaklah
mengherankan mengingat kader-kader muda PKS adalah para mahasiswa

dan alumni Uillwrsitas Indonesia (UI) yang memang banyak berdomisili
di Jakarta.
Pertama, sebagian besar di antara mereka kuliah di

perguruan

tinggi negeri favorit seperti UI, IPB, ITB, UGM dan lain-lain yang
notabene berasal dari lulusan SMA-SMA negeri unggulan di kotanya
masing-masing.

Ingat, mereka berasal dari SMA negeri bukan lulusan

Madrasah AIiyah atau

pesantren tradisional yang umumnya berkultur

I Alfanny. Kemiskinan Penyebab Radikalisme Agama?14 Maret 2007 02:12:59.
htlp://groups.google.co.id/group/SEJARAH+ROHIS.htm

2

Asnawi lhsan. http://groups.google.co.id/group/SEJARAH+ROH1S.htm

4

tradisional (Baca: NU). Pada umumnya, di tingkat SMA inilah, mereka
bergabung dengan jamaah HT dan PKS (Sebelum reformasi, jamaah HT
dan PKS menamakan dirinya gerakan tarbiyab). Di

SMA-SMA negeri,

para siswa muslim direkrut menjadi jamaah tarbiyah/ HT/ PKS

melalui

Rohanis Islam (Rohis) sebagai satu-satunya organisasi pelajar muslim
yang boleh beraktivitas di sekolah negeri.
Kedua, sudah jelas babwa para siswa SMA negeri pada umumnya
kurang merniliki pemahaman agama yang mendalam seperti rekanrekannya di Pesantren (yang belajar fiqh, bahasa Arab, nahwu sharaf dan
bahkan kitab kuning) sehingga mereka mudah tertarik dengan idelogi
revivalisme Islam yang "instant dan siap saji,,3.
Hal ini sudab jelas bahwa kemunculan Rohis di sekolab adalab
sebagai suatu wadab pembibitan kader-kader Islam muda yang diharapkan
dapat menjadi penerus gerakan tersebut dan supaya mereka benar-benar
memabami agama Islam dengan baik. Jadi, meski disinyalir sedikit
peminatnya, rohis tetap menunjukkan eksitensinya. Jumlah tidak masalah,
yang terpenting adalah kualitasnya.
Berbicara mengenai Rohis, tentu hal ini akan berkaitan dengan
pendidikan Agama Islam, hal ini dikarenakan kedua hal tersebut sangat
berkaitan erat dan saling menunjang satu sama lain. Pendidikan Agama
Islam sekarang ini telab diakui oleh pemerintab sebagai salab satu mata
pelajaran yang diharuskan dalam institusi sekolab. Hal ini tertuang dalam
UU No.2 tabun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, ditegaskan
bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib
memuat pendidikan pancasila, pendidikan agama dan pendidikan
kewarganegaraan. Hal ini dengan jelas memposisikan pendidikan agama
sebagai salab satu muatan wajib dalam kurikulum pendidikan apapun.
Disamping itu, menurut Undang-Undang ini keberadaan pendidikan Islam
diakui secara jelas, hanya saja yang menjadi persoalan bagaimana

3

Alfannv. Kemiskinan Penvebab Radikalisme Agama?14 Maret 2007 02: 12:59.

5

pendidikan Islam itu sendiri menempatkan dirinya pada posisi yang tepat
dan strategis, sehingga dapat menunjukkan eksistensinya4.
Namun demikian keberadaan Pendidikan Agama Islam di sekolah sekolah umum masih terasa sangat kurang. Hal ini terlihat pada alokasi
waktu yang diberikan untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
adalah 2 jam! minggu, hal ini tentu akan menghasHkan kompetensi siswa
yang tidak memuaskan karena keterbatasan penyampaian materi - materi
tersebut.
Oleh karena itu keberadaan Roms sebagai sebuah ekstrakurikuler
agamis, diharapkan dapat melengkapi dan menyempurnakan pembelajaran
yang diperoleh siswa didalam kelas dan tentu saja aplikasi Roms meIalui
kegiatan-kegiatannya dapat membantu siswa untuk lebih memahami ajaran
Agama Islam dengan lebih baik.
Hal ini karena Roms mempunyai kegiatan-kegiatan yang cukup
banyak, diantaranya adalah mentoring, keputrian, bakti sosial, marawis,
serta kreatifitas siswa seperti mading dan membuat kerajinan tangan.
Selain itu, siswa juga dididik dan dibina dengan Hmu-Hmu agama yang
berlandaskan kepada Al-Qur'a.'1 dan Sunnah dengan melakukan kegiatan
seperti peningkatan baca Al-Qur'an, peringatan hari besar Islam, pesantren
kilat dan kegiatan - kegiatan lainnya yang dapat memotivasi siswa agar
dapat mengamaIkan ajaran Agama Islam dengan sebaik-baiknya, seIain itu
juga, supaya para siswa dapat menjaga daIam hati agar iman mereka tidak
mudah goyah dan hancur. Hal ini sesuai dengan firman Allah :

Artinya : "Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan
RasuI-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka beIjihad dengan

6

harta dan jiwa mereka dalam jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang
benar "(Q.S. Al-Hujarat: 15).
Keberadaan Rohis tentu memberikan imbas yang positif bagi
siswa, karena mereka dapat memperoleh pelajaran yang tidak hanya
bersifat teoritis saja melainkan lebih kepada hal-hal yang bersifat praktis
dan diharapkan dengan kegiatan-kegiatan ini siswa dibekali kreatifitas dan
potensi yang baik sehingga dapat membantu mereka ketika berada dalam
lingkungan masyarakat.
Namun,

apakah

eksistensi

Rohis

mampu

menjarnin

para

anggotanya memiliki sikap keberagamaan yang cukup baik. Karena
walaupul1 proses dari suatu kegiatan itu amat istimewa namun apabila
hasilnya tidak memuaskan ,maka dapat dipastikan bahwa kegiatan tersebut
tidak memiliki efek apapun. Hal ini berarti harns ada yang diperbaiki dari
kegiatan-kegiatan tersebut sehingga dapat menghasilkan potensi unggul
yang sesuai dengan harapan dan tujuan.
Diantara sikap-sikap yang perlu ditanarnkan dalam diri siswa
seperti dijelaskan dalam buku Josephson Michael s, Val J Peter dan Tom
Dowd yang beIjudul "Menumbuhkan 6 sikap remaja idaman", adalah
sikap amanah, hormat, tanggung jawab, adil, peduli, kasih sayang dan
sebagainya5 • Hal ini barn dari segi akhlak saja, karena dalam sikap
keberagamaan hams merniliki aspek akidah, ibadah dan akhlak kntunya.
Akan tetapi, sikap keberagamaan tersebut tidak muncul dengan
sendirinya, melainkan perlu adanya pembiasaan dan pelatihan dalam diri
siswa itu sendiri. Dan hal tersebut, tentu saja diperoleh dari keikutsertaan
mereka dalam kegiatan - kegiatan yang diadakan oleh Rohis. Dengan
kegiatan- kegiatan Rohis tersebut, maka diharapkan siswa- siswa dapat
bertindak, berlaku dan bersikap baik sesuai dengan ajaran agama Islam.
Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna
mengetahui seberapa besar eksistensi Rohis di SMAN 87 Jakarta dan

5

Josephson. Michael s,Val j,Peter,dan Tom Dowd,Menumbuhkan 6 Sikap Remaja

7

bagaimana pengaruh kegiatan

Rohis

itu

sendiri terhadap

sikap

keberagaman siswa.
Oleh karena itu, penelitian tentang masalah tersebut dituangkan
dalam skripsi beJjudul : "Pengaruh Kegiatan Rohis terhadap Sikap
Keberagamaan Siswa di SMAN 87 Jakarta.

B. IdentifJkasi Masalah

Berdasarkan

latar

belakang

masalah

diatas,

permasalahan-

permasalahan yang akan penulis amati di SMAN 87 Jakarta adalah sebagai
berikut:
a. Bagaimana kegiatan Rohis di SMAN 87 Jakarta ?
b. Bagaimana sikap keberagamaan siswa di SMAN 87 Jakarta ?
c. Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi sikap keberagamaan
siswa di SMAN 87 Jakarta ?
d. Berapa

besar

pengaruh

kegiatan

Rohis

terhadap

sikap

keberagamaan siswa di SMAN 87 Jakarta.

c. Pembatasan Masalab
Dari beberapa masalah yang penulis ungkapkan, maka penulis akan
membatasi permasalahan agar tidak teJjadi kesalahpahaman, yaitu :
a. Rohis yang dimaksud disini adalah suatu kegiatan ekstrakurikuler
yang bergerak di bidang keagamaan Islam.
b. Sikap keberagamaan yang dimaksud disini adalah berkaitan dengan
ibadah, tingkah laku (akhlak) dan akidah siswa.
c. Siswa disini maksudnya adalah siswa yang mengikuti kegiatan
Rohis yang terdiri dari siswa kelas X,XI, dan XII.

8

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka timbul pertanyaan
penelitian yaitu : "Berapa besar pengarub Kegiatan Roms terhadap Sikap
Keberagamaan Siswa di SMAN 87 Jakarta 7. "

E. Tnjnan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan Roms di SMAN 87 Jakarta.
b. Untuk mengetahui bagaimana sikap keberagamaan siswa yang
mengikuti kegiatan Roms.
c. Untuk mengetahui seberapa besar pengarub kegiatan Rohis
terhadap sikap keberagamaan siswa di SMAN 87 Jakarta.

F. Kegunaan Hasil Penelitian
Adapun kegunaan penelitian berdasarkan tujuan yang dikemukakan di
atas adalah sebagai berikut :
a. Sebagai bahan masukan bagi guru pembina Roms untuk lebih
,./"

memberi perhatian pada kegiatan- kegiatan yang diselenggafakan
oleh Rohis, agar dapat menghasilkan sikap keberagamaan yang
baik.

b. Sebagai

bahan

pertimbangan

bagi

kepala

sekolah

untuk

meningkatkan kualitas ekskul Rohis, agar dapat memberi efek
yang cukup baik bagi siswa- siswa yang mengikutinya.
c. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan dan dapat memberikan informasi pada pihak - pihak
yang membutuhkan.

BABII
PENYUSUNAN KERANGKA TEORITIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kegiatan Rohis
I. Pengertian Rohis
Rohis mempakan singkatan dari Rohani Islam. Rohani
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti roh atau berkaitan
dengan roh. Pengertian roh itu sendiri dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia berarti sesuatu (unsur) yang ada dalam jasad yang
diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya hidup (kehidupan)l.
Sedangkan dalam buku Ensiklopedi Islam, roh berarti zat murni
yang tinggi, hidup, dan hakikatnya berbeda dengan tubuh2 •
Rohani adalah aspek manusia selain jasmani dan aka!
(Iogika). Pengertian atau hakikat rohani masih sangat sukar untuk
ditemukan, namun banyak yang mengaitkan dengan kalbu saja.
Kalbu disini, sekalipun tidak jelas hakikatnya namun gejalanya
sangat jelas. Gejalanya itu dapat diwakilkan dalam istilah rasa.
Rincian rasa tersebut misalnya sedill, gelisah, rindu, sabar, serakah,
putus asa, cinta, iman dan lain sebagainya. Kalbu yang berkualitas
tinggi itu adalah kalbu yang penuh berisi iman kepada Allah SWT
I Tim Penyusun Kamus Posat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai
Pustaka,2002),cet ke-2, ha1.960
2 Dewan Redaksi Eusiklopedi Islam, EnsikJopedi Islam,(Jakarta: PT.Ichtiar Barn Van

10

atau dengan ungkapan lain kalbu yang penuh dengan ketakwaan
kepada Allah SWT. Kalbu yang penuh dengan iman mempunyai
gejala-gejala yang amat banyak, misalnya ketika sholat dengan
khusu' (AI-Mu'min :1-2), bila mengingat Allah SWT kulit dan
hatinya tenang (Az-Zumar : 23), bila disebut nama Allah SWT
bergetar hatinya (AI-Hajj: 34-35) dan sebagainya.
Sedangkan kata Islam berasal dari bahasa Arab yaitu
aslama,

yuslimu,

islaman yang berarti menyerahkan diri,

menyelamatkan diri, taat, patuh dan tunduk3• Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia Islam berarti agama yang diajarkan nabi
Muhammad SAW berpedoman pada kitab suci Al-Qur'an yang
diturunkan kedunia melalui wahyu Allah

swr. Sedangkan dalam

buku Ensiklopedi Islam, kata Islam memiliki beberapa arti yaitu
(I) melepaskan diri dari segala penyakit lahir dan bathin, (2)

kedamaian dan keamanan, (3) ketaatan dan kepatuhan5 • Agama
Islam adalah agama yang mentauhidkan Allah SWT dan mengakui
kerasulan Nabi Muhammad SAW sejak zaman Nabi Adam AS
sampai pada hari akhir nanti. Islam juga merupakan agama yang
integral, yang mengatur hidup dan kehidupan manusia serta
menjadi dasar akhlak mulia yang disampaikan oleh Nabi
Muhammad SAW untuk seluruh urnat manusia di setiap zaman.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian Rohani
Islam menurut penulis adalah keadaan jiwa manusia yang dinaungi
rasa ketauhidan kepada Allah SWT dan rasul-Nya sehingga semua
tingkah laku dan perbuatannya teJjaga atau tidak keluar dari ajaran
agama Islam.

3 Zuhairini,dkk.Filsafat PendidikanIslam,(Jakarta: Bumi Aksara, 1995), eel ke-2, hal.35
'Tim Penyusun Kamus Pusal Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ... haI.444
, Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi lslam Fas·Kal 2,(Jakarta: PT.Iehliar

11

2. Rohis sebagai program ekstrakurikuler
Program adalah sederetan kegiatan yang akan dilaksanakan
untuk mencapai suatau tujuan tertentu6 • Ekstrakurikuler adalah
suatu kegiatan yang dilaksanakan diluar pelajaran (kegiatan
kurikulum) sifat kegiatannya pendidikan non formal digunakan
untuk membantu siswa mengisi waktu senggang secara terarah di
samping memberikan berbagai pengetahuan dan keterampilan
melalui pengalaman langsung yang bersifat praktis7•
Menurut B. Suryo Subroto, kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan yang dilaksanakan untuk mengembangkan salah satu
bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya
olah

raga,

kesenian,

berbagai

macam

keterampilan
8

kepramukaan diselenggarakan di luar jam pelajaran biasa

dan



Rohis merupakan sebuah lembaga organisasi siswa di
bidang keagamaan, yang menyelenggarakan sejumlah program
kegiatan

yang

bertujuan

untuk

menggali

potensi-potensi

keagamaan yang dimiliki siswa. Rohis juga menjadi wadah atau
sarana bagi siswa yang beragama Islam untuk memperoleh
pembinaan keagamaan secara lebih mendalam, dalam rangka
menumbOO kembangkan bakat, kemampuan serta memperluas
pengetahuan tentang ajaran-ajaran agama Islam dan senantiasa
menanamkan,
mengaktualisasikan

membudayakan
nilai-nilai

mengakrabkan

Islam

untuk

serta

meningkatkan

keimanan dan ketakwaan bagi para pelajar.
Para ahli didik sepakat, bahwa salah satu tugas yang
diemban oleh pendidikan adalah mewariskan nilai-nilai lOOur
budaya kepada peserta didik dalam upaya membentuk kepribadian

Suharsimi Arikunto, Penge/o/aan Kelas dan Siswa,(Jakarta:CV.Rajawali, I998),hal.l
H.Hadari Nawawi, Organisasi Seko/ah dan Pengelo/aan Ke/as,(Jakarta:PT.Gunung
Agung, I982),hal.l 50
8 B.Suryo Subroto, Proses Be/ajar Mengajar di Seko/ah,(Jakarta:Rineka Cipta,1997),cet
6

7

12

yang intelek bertanggtmgjawab melalui jalur pendidikan. Melalui
pendidikan yang diproses secara formal, nilai-nilai luhur tersebut
termasuk nilai-nilai luhur agama akan menj adi bagian dari
kepribadiarmya. Upaya mewariskan nilai-nilai ini sehingga menjadi
miliknya disebut mentransformasikan nilai, sedangkan upaya yang
dilakukan untuk memasukkan nilai-nilai itu ke dalam jiwanya
semngga menjadi miliknya disebut mengintemalisasikan nilai.
Kedua upaya ini dalam pendidikan dilakukan secara bersama-sama
dan serempak, antara lain dengan jalan : pergaulan, memberikan

suri tauladan, mengajak dan mengamalkan. Hal inilah yang
berusaha digunakan oleh Roms agar pendidikan di sekolah tidak
hanya sebatas penyampaian materi semata, melainkan dapat
menanantkan nilai-nilai luhur kedalam diri peserta didik itu
sendiri9 •

3. Kegiatan-kegiatan Roms
Ada beberapa kegiatan Roms yang meliputi kegiatan rningguan,
bulanan, tahunan, dan kegiatan hari-hari besar. Kegiatan-kegiatan
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan rningguan
1) Mentoring
Adalah kegiatan pemberian materi tentang keislaman yang
diberikan oleh para alunrni. Biasanya materi-materi yang
diberikan adalah tentang hal-hal yang berkaitan dengan
ibadah, akidah, akhlak dan sebagainya.
2) KJK (Kegiatan Jum'at Keputrian)
Adalah kegiatan berupa pemberian materi dan bimbingan
yang berkaitan dengan masalah-masalah keputrian yang
diberikan oleh pengurus Roms.
3) Marawis

13

Kegiatan kesenian islami yang diadakan tiap minggu

lUI

dinilai sangat aktif, hal ini karena siswa-siswa banyak yang
tertarik dengan seni marawis, selain dapat meningkatkan hobi
juga dapat menghasilkan prestasi.
4) Mengumpulkan infak
Kegiatan ini rutin dilakukan untuk menggalang dana setiap
hari Jum'at, infak inipun tidak hanya diperuntukkan bagi
anggota Rohis saja tetapi juga bagi seluruh siswa.
b. Kegitan bulanan
1) BBM (Bersih Bersih Mushola)

AdalaiJ kegiatan membersihkan mushola sebagai sarana
ibadaiJ dan sebagai tempat dilaksanakarmya kegiatan Rohis
2) Bakti Sosial

AdalaiJ kegiatan yang dilaksanakan oleh Ekskul Roms dalam
upaya menyantuni anak-anak yatim yang ada di yayasan.
3) Lomba antar SekolaiJ

Kegiatan ini merupakan ajang adu bakat yang dilaksanakan
antar sekolaiJ.
c. Kegiatan tahunan
1) Mengadakan tafakur alam

2) LDKR

AdalaiJ kegiatan latihan dasar kepemimpinan Roms yang
diadakan

dalam

rangka

membentuk

kader-kader

kepemimpinan dan kepengurusan Rohis.
3) LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban)

AdalaiJ kegiatan akhir kepengurusan Roms dalam satu kali
masa jabatan.
4) SDIR
AdalaiJ kegiatan pesantren kHat yang diadakan setiap bulan
Ramadhan.
'i)

MenQ1lmnulkan Zakat FitraiJ

14

d. PHBI (Perayaan Hari Besar Islam)
Yaitu Kegiatan hari-hari besar Islam seperti Isra' Mi'raj,
Idul Adha, dan lain sebagainya 10.

Karena pertemmln pada mata pelajaran pendidikan agama
Islam yang dilaksanakan didalam kelas belum cukup maksimal,
maka kegiatan Roms sangat dibutuhkan dalam rangka membina
ketakwaan dan kepribadian siswa dalam

mengetahui dan

mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam.

4. Fungsi dan tujuan Rohis
Pada dasarnya penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler
dalam

dunia

persekolahan ditujukan

untuk

menggali

dan

memotivasi siswa dalam bidang tertentu. Karena itu, aktivitas
ekstrakurikuler itu harns disesuaikan dengan hobi serta kondisi
siswa semngga melalui kegiatan tersebut, siswa dapat mempeJjelas
identitas

diri.

Kegiatan

itupun

membangkitkan

semangat,

dinamika

harns
dan

ditujukan

untuk

optimisme

Slswa

sehingga mereka mencintai sekolaImya dan menyadari posisinya di
tengah-tengah masyarakat. Hal lain yang dapat tergali dari kegiatan
tersebut adalah pemenuhan kebutuhan psikologis siswa, baik itu
kebutuhan akan penghargaan, permainan, dan kegembiraan II.
Berbicara mengenai fungsi dan tujuan, tentu setiap kegiatan
ekstrakurikuler mempunyai tujuan dan fungsi tertentu, begitu pcla
dengan kegiatan Roms. Fungsi dan tujuan ini ditujukan untuk
membentengi kegiatan tersebut agar dapat bermanfaat dan
mempunyai efek bagi siapapun yang mengikutinya dan agar
kegiatan itu jelas tujuannya akan dibawa atau diarahkan kemana.
JO Wawancara Pribadi dengan Pembina Robis, Ibn Meilani,S.Kom pada tanggal 27
Oktober 2008
II
Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan

15

Kegiatan

Rohis

berfungsi

untuk

mempererat

tali

silaturrahim sesama siswa dan sebagai wadah untuk memperdalam
ajaran-ajaran Islam, agar dapat menjadi siswa yang berakhlak
mulia dan berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Mengingat masa
remaja adalah masa transisi yang penuh dengan gejolak, maka dari
itu diperlukan satu wadah yang dapat membina mental spiritual
siswa agar tidak mudah goyah dan teJjerumus pada hal-hal yang
negatif. Disinilah fungsi Rohis sebagai implikasi dari pendidikan
agama Islam yang diajarkan didalam kelas secara terbatas.
Sedangkan tujuan Rohis adalah meningkatkan kesadaran
dan ketakwaan kepada Allah SWT, memperbaiki akhlak dan budi
pekerti yang luhur, memahami hakikat hukum Islam dan memupuk
rasa persatuan dan kesatuan sesama muslim serta menurnbuhkan
kader-kader (pemirnpin

Islam)

agar

mampu

teIjun

dalam

pembangunan bangsa dan negara dan mengamalkarmya dalam
kehidupan sehari-hari.

B. Silmp Keberagamaan Siswa
1. Pengertian sikap

Sikap dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti
perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian atau
keyakinan, sikap juga dapat diartikan perilaku atau gerak gerik12.
Menurut Alisuf Sabri, Sikap (attitude) adalah sebagai suatu
kecenderungan untuk mereaksi terhadap satu hal, orang atau benda
dengan suka tidak suka, dan acuh tak acuh 13•
Perwujudan atau teIjadinya sikap seseorang itu dapat
dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan dan keyakinan,
karena hal itu dapat membentuk dan membangkitkan suatu sikap
yang positif dan menghilangkan sikap yang negatif dan hal tersebut
12
13

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ... haI.1063
M.Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan,(Jakarta:Pedoman llmu Jaya, I996), cet ke-

16

dapat dilakukan dengan memberitahukan faedah atau kegunaan
dengan membiasakan atau dengan keyakinan.
Menurut Ngalim Purwanto, sikap adalah suatu cara
bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu kecenderungan untuk
bereaksi dengan cara tertentu terhadap sesuatu perangsang atau
situasi yang hams dihadapi 14.
Dalam pengertian ini, sikap dipandang sebagai seperangkat
reaksi-reaksi afektif terhadap objek tertentu berdasarkan hasil
penalaran,

pemahaman dan penghayatan individu.

Dengan

demikian, sikap terbentuk dari hasil belajar dan pengalaman
seseorang dan bukan sebagai pengaruh bawaan (faktor intern)
seseorang serta tergantung pada objek tertentu.
Sikap keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada
dalam diri seseorang yang menaorong sisi orang untuk bertingkah
laku yang berkaitan dengan agama. Sikap keagamaan terbentuk
karena adanya konsistensi antara kepercayaan terhadap agama
sebagai komponen kognitif perasaan terhadap agama sebagai
komponen efektif dan perilaku terhadap agama sebagai komponen
kognatif. Didalam sikap keagamaan antara komponen kognitif,
efektif, dan kognatif saling berintegrasi sesamanya seeara komplek.
Pendidikar, agama yang bersifat dressur dan menggugah
akal

serta

perasaan

memegang

peranan

penting

dalam

pembentukan sikap keagamaan.
Me.

Nair

dan

Brown (1983)

dalam

penelitiannya

menemukan bahwa dukungan orang tua berhubungan seeara
signifikan dengan sikap siswa. Begitu juga Zakiah Daradjat (1988),
mengatakan bahwa sikap keagamaan merupakan perolehan dan
bukan bawaan. 1a terbentuk melalui penglaman langsung yang
teJjadi dalam hubungannya dengan unsur-unsur lingkungan materi

14

M.Ngalim Purwanto,MP, Psikologi Pendidikan, (Bandung:PT.Remaja Rosda

17

dan sosial, rnisalnya rumah tentram, orang tertentu, ternan orang
dse
b
'
\5 .
. aah,an
tua, Jam
agamya
Walaupun sikap terbentuk karena pengaruh lingkungan,
namun faktor individu itu sendiri ikut pula rnenentukan.
Dari beberapa kutipan diatas, penulis rnenyirnpulkan bahwa
sikap adalah reaksi yang ditirnbulkan oleh seseorang terhadap
suatu rangsangan baik berupa perilaku atau gerak-gerik yang
berdasarkan pada pendirian.

2. Pengertian keberagamaan
Kata keberagamaan berasal dari kata agama, yang dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti ajaran, sistern yang
rnengatur tata keirnanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan rnanusia dan rnanusia dengan lingkungannya l6 .
Agama dalam kamus besar bahasa Arab berarti "diin" yang
berarti tunduk, patuh, balasan dan beragama \7.
Menurut Quraisy Shihab, agama adalah sebagai hubungan
antara rnakhluk dengan khaliknya, hubungan ini terwujud dalam
sikap bathinnya serta tampak pada ibadah yang dilakukannya dan
tercermin pula sikap kesehariannya l8 .
Menurut Dr. Yusuf Qardhawy, Ad-Dien (agama) adalah
keyakinan (keirnanan) tentang suatu dzat ketuhanan (Ilahiyah)
yang

pantas

untuk

rnenenrna

ketaatan

dan

ibadah

(penyernbahan) 19.

Ramayulis,Psikologi Pendidikan,(Jakarta:Kalam Mulia,2004),cet ke-7,ha1.96
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia...,ha1.l2
17 Mahmud Vunus, Kamus Besar Bahasa Arab-Indonesia,(Jakarta:PT.Hidakarya
Agung, 1989),ha1.l32
18 Quraisy Shihab,Membumikan Al-Qur 'an,(Bandung:Mizan,1999),cet ke-XVIl,ha1.21 0
19 Dr. Yusuf Oardhawv. Pemzantar Kaiian IslamJJakarta: Pustaka AI-Kautsar,1997),cet
15

16

18

Agama yang berkaitan dengan sikap keberagamaan siswa
disini adalah keagamaan orang muslim (Islam), yang dapat
tercermin dalam tiga inti ajaran pokoknya yaitu:
a. Aqidah
Setiap manUSIa yang hidup didunia pasti memiliki
kepercayaan terhadap Tuhan yang menciptakannya, walaupun
bentuk dan pengungkapannya berbeda-beda namun semuanya
bertujuan yang sama yaitu menyembah Tuhan yang maha pencipta.
Naluri ini telah tumbuh dalam diri manusia sejak manusia masih
berada dalam kandungan. Kebutuhan akan adanya Tuhan tidak
serta merta karena kebutuhan sesaat saja namun terus menerus
secara kontinuitas. Hal ini karena manusia memang membutuhkan
kepercayaan. Kepercayaan itu akan membentuk sikap dan
pandangan hidup seseorang.
Dalam proses manusia mencari kepercayaan akan dijumpai
adanya bermacam-macam konsep diri yang masih sederhana
sampaI kepada yang sudah sempurna. Dan setiap agama pasti
memiliki konsep kepercayaan yang oleh para pakar teologi disebut
sebagai pengertian-pengertian dasar keagamaan.
b.Syariah
Syariah adalah peraturan-peraturan yang diciptakan Allah
atau yang diciptakan pokok-pokoknya supaya manusia berpegang
kepadanya didalam hubungannya dengan Tuhannya, hubungannya
dengan saudaranya sesama muslim, hubungannya dengan alam
seluruhnya dan hubungannya dengna kehidupan.
c.Akhlak
Secara etimologi, akhlak adalah jama' dari kata khuluq
yang artinya perangai atau budi pekerti, gambaran batin atau tabiat
karakter. Akhlak bertalian dengan faktor rohani, sifat, atau sikap

19

batin. Faktor lahir dan batin tidak dapat dipisahkan antara rohani
·20
·
danJasmaru
.

Setelah kita mengetahui pengertian Agarua, akhimya kini
kita beranjak pada pengertian beragama. M.Quraish Shihab
mendefinisikan

beragama

sebagai"upaya

mencontohkan sifat-sifat yang suci".

manusia

untuk

Sedangkan pengertian

keberagamaan adalah "Terpatrinya rasa kesucian dalam jiwa
seseorang,,21. Mahmud Syaltut menyatakan bahwa beragama atau
keberagamaan adalah usaha manusia mencotohkan Tuhan dan
sifat- sifatnya. Dan dari hasil usaha itulah dicapai kualitas manusia
yang didambakan agama22 •
Agama dan keberagamaan adalah dua istilah yang dapat
dipahami secara terpisah, meskipun keduanya mempunyai makua
yang sangat erato Agama adalah sebuah konsep yang terpisah dari
penganutnya, dan setelah mendapat awalan "ber" dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia diartikan menganut (memeluk) agama dan
beribadah, taat kepada agama, baik hidupnya(menurut agama).

3. Pengertian Siswa

Siswa atau mood merupakan potensi kelas yang hams
dimanfaatkan guru dalam mewujudkan proses belajar mengajar
yang efektif. Siswa adalah anak-anak yang sedang tumbuh dan
berkembang, baik secara fisik maupun secara mental atau
psikologis dalam rangka mencapai tujuan pendidikannya melalui
lembaga pendidikan formal, khususnya sekolah23 .

20

Zuhairini,dkk,FilsaJat Pendidikan [slam,(Jakarta:Bumi Aksara,1995),cet ke-2,haI.42-

56
M.Quraisy Shihab,Wawasan AI-Qur 'an,(Bandung:Mizan, 1997),cet ke-5,ha1.377
Quraisy Shihab,Membumikan AI-Qur'an, ... haI.280
23 ゥイセャエ h
⦅ゥキエZ セn
、GA。セ ゥョ WHイ
Seknlah dan Penrrelolaan kelas sebaf!oi Lembaf!a
21

22

20

a. Aktivitas siswa
Mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru agar
siswa dapat belajar. Dalam proses pembelajaran, siswalah yang
menjadi subjek utama karena merekalah pelaku sesungguhnya
dari kegiatan belajar tersebut. Agar siswa dapat berperan sebagai
pelaku

dalam

kegiatan

belajar

maka

guru

hendaknya

merencanakan pengajaran yang dapat menuntut siswa banyak
melakukan aktivitas belajar. Hal ini tidak berarti siswa dibebani
banyak tugas. Aktivitas atau tugas-tugas yang dikeJjakan siswa
hendaknya

menarik

minat

SISWa,

dibutuhkan

dalam

perkembangaunya, serta bermanfaat bagi masa depaunya.
b. Siswa yang unggul
Siswa yang unggul tidak akan banyak alasan ulltuk tidak belajar
karena tidak memiliki buku, pulang kehujanan, bangun terlambat
atau disuruh membantu orang tua dan sebagainya.
Siswa yang unggul memiliki tiga ciri, yaitu :
I) Hasrat
Hasrat yaitu keinginan siswa yang membaja, semangat yang
membara, gairah yang menggebu-gebu untuk melakukan
konsentrasi sepenuhnya dalam belajar.
2) Sikap
Sikap yaitu tindakan yang peduli, usaha yang nyata, upaya
yang teratur dellgan terencana yang baik sehingga ilmunya
bertambah, pengetahuaunya luas.
3) Sigap
Sigap yaitu tangkas dan terampil untuk belajar dan mellgikuti
pelajaran dengan menggunakan alat atau sarana yang ada
dengan hasil yang maksimal.
c. Siswa yang keropos
Siswa yang keropos hanya suka bermain-main dalam
ィBiセ[ イ

セャQォ

memmhrol

ォ・セ。ョ M ュ イゥN

bermalas-malas dalam

21

mengikuti pelajaran, semau-maunya masuk sekolah, membuangbuang waktu tanpa manfaat, menghabis-habiskan biaya sekolah
tanpaguna.
Secara sederhana, siswa yang keropos hasrat atau niat
belajarnya rendah, sikap belajarnya acak-acakan dan tidak
terencana, kesigapan belajarnya asal-asalan dan tidak berupaya
belajar yang efektif.
d. Hak dan kewajiban siswa
Secara umum siswa mempunyai beberapa hak yaitu :
1) Mendapat perlakuan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya.
2) Memperoleh pendidikan agama sesuai dengan agama yang
dianutnya.
3) Mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas dasar
pendidikan berkelanjutan.
4) Mendapat bantuan fasilitas belajar, beasiswa atau bantuan
lain sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
5) Mutasi atau pindah seko!ah yang sejajar atau yang lebih
tinggi tingkatannya sesuai dengan persyaratan penerimaan
siswa pada sekolah yang dimasuki.
6) Memperoleh penilaian hasil belajar.
7) Menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu
yang telah ditentukan.
8) Mendapat pelayanan khusus bilamana menyandang cacat.
Sedangkan kewajiban yang harns dipenuhi siswa adalah :
1) Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali
siswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Mematuhi ketentuan peraturan yang berlaku.
3) Menghormati tenaga kependidikan.

22

4) Ikut memelihara sarana dan keamanan sekolah yang
bersangkutan.

4. Pengertian sikap keberagamaan siswa.
Pengertian sikap keberagamaan menurut Dr. Jalaluddin
adalah suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang
mendorongnya

untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar

ketaatarmya terhadap agami4 • Sikap keagamaan tersebut oleh
adanya konsistensi antara kepercayaan terhadap agama sebagai
unsur kognitif, perasaan terhadap agama sebagai unsur afektif, dan
perilaku sebagai unsur konotatif.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengertian sikap keberagamaan menurut penulis
adalah kondisi keimanan siswa terhadap ajaran agama yang
dianutnya dan kemudian diaktualisasikan dalam bentuk sikap dan
tingkah laku.

5. Ciri-ciri sikap keberagamaan
Tujuan utama dan pertama dalam pendidikan agarna adalah
perturnbuhan dan pengembangan sikap positif dan cinta kepada
agama, itulah yang nantinya akan membuat anak menjadi orang
yang dewasa yang hidup mengindahkan ajaran agama, dimana
akhlak dan moralnya, tingkah laku, tutur kata, dan sopan santun
!llenggambarkan ajaran agama dalam pribadinya, sikap itulah yang
nantinya akan menjauhkan dirinya dari berbagai godaan duniawi
yang bertentangan dengan ajaran agama25 •
Untuk mengetahui apakah seseorang mempunyai sikap
keberagamaan atau tidak, maka dapat dilihat dari ciri-ciri sikap
keberagamaan sebagai berikut ;
24
25

Jalaluddin,Psikologi Agama,(Jakarta;PT.Grafindo Persada,2002),cet ke-VI hal.197
Ramavulis.MelodolOJd Penftaiaran Aftama IslamDakarta.Kalam Mulia.200 n.cet ke-

23

a. Selalu menempuh jalan hidup yang didasari didikan ketuhanan
dengan melaksanakan ibadah dalam arti luas.
b. Senantiasa berpedoman kepada petunjuk Allah SWT, untuk
memperoleh kemampuan membedakan yang baik dan yang
buruk.

c. Merasa memperoleh kekuatan untuk menyerukan dan berbuat
benar setelah menyampaikan kebenaran kepada orang lain.
d. Memiliki keteguhan hati untuk berpegang kepada agamanya.
e. Memiliki kemampuan yang kuat dan tegas dalam menghadapi
kebatilan.
f.

Tetap tabah dalam kebenaran dalam segala kondisi.

g. Memiliki kelapangan dan ketentraman hati serta kekuasaan
batin, hingga sabar menerima cobaan.
h. Mengetahui tujuan hidup dan menjadikan akhirat sebagai
tujuan akhir yang lebih baik.
i.

Kembali kepada kebenaran dengan melakukan taubat dari
segala kesalahan yang pernah dibuat sebelumnya26 •

Dengan memiliki ciri-ciri sikap keberagamaan tersebut, maka ia
akan dapat secara tangguh menghadapi segala persoalan dan
kesukaran hidup dan dapat bertahan dalam kondisi moral yang
stabil, yang diridhai oleh Allah SWT.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keberagamaan siswa
Pembentukan atau perubahan sikap keberagamaan pada
dasamya ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor
ekstern. Pemaparan tentang hal tersebut dapat

dilihat sebagai

berikut:

26

Jalaluddin dan Usmau Said, Fi/sajat Pendidikan Islam,(Jakarta:Raja Grafindo

24

a. Faktor intern
Yaitu faktor yang terdapat dalam pribadi manusia itu sendiri,
faktor ini terdiri dari :
1) Faktor hereditas
Jiwa keberagamaan memang bukan secara langsung faktor
bawaan yang diwariskan secara turun-temurun, melainkan
terbentuk dari berbagai unsur kejiwaan lainnya yang mencakup
kognitif, afektif dan psikomotor. Tetapi dalam penelitian
terhadap janin terungkap bahwa bahwa makanan dan perasaan
ibu berpengaruh pada kondisi janin yang dikandung. Walaupun
belum dilakukan penelitian mengenai hubungan antara sikafatsifat kejiwaan anak dengan orang tuanya, namun tampaknya
pengaruh tersebut dapat dilihat dari hubungan emosional.
Rasulullah SAW menyatakan bahwa daging dari makanan yang
haram, maka nerakalah yang lebih berhak atasnya. Pernyataan
ini setidaknya menunjukkan bahwa ada hubungan antara status
hukum makanan halal dan haram dengan sikap.
2) Tingkat usia
Usia dapat mempengaruhi perkembangan agama mereka,
hal ini dapat teJjadi karena setiap perkembangan usia anakanak maka diikuti pula dengan perkembangan pola pikir dan
kejiwaannya. Maka dari itu orang tua hendaknya selalu dapat
mengikuti perkembangan anan-anak mereka agar pengetahuan
yang mereka terima tidak akan merusak mereka nantinya. Hal
ini karena anak-anak selalu suka mengadopsi apa yang mereka
lihat dan dengar tanpa mengetahui apakah itu salah atau benar,
disinilah fungsi orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka.
Ketika anak-anak menginjak usia berfik