dental anomali klp 4 dentistry
s
e
i
l
a
m
o
n
A
l
a
t
n
De
ok
p
m
o
l
e
Oleh k
4
DENTAL ANOMALIES
Delevopmenta
l anomalies
Congenital
anomalies
Acquired
anoamalies
DEVELOPMENTAL
ABNORMALITIES
Menurut kelainan jumlah gigi
SUPERNUMERARY TEETH
Adanya gigi tambahan
Bentuk gigi bisa normal/abnormal
Disebut juga hyperdontia, mesiodens,
distodens,peridens, parateeth.
RO : muncul gigi tambahan, bentuk dan
ukuran bervariasi, bisa lebih kecil dari normal
atau bentuk kerucut spt kaninus, sering
muncul cacat
Pada daerah insisiv
Daerah molar
Daerah pemolar
mesiodens
mesiodens
distodens
distodens
peridens
peridens
Menurut kelainan jumlah gigi
MISSING TEETH
Kehilangan satu /beberapa gigi
Hypodontia(kehilangan satu gigi), Oligodontia
(kehilangan banyak gigi), Anodontia(tidak ada
gigi)
Paling sering M3, P2, I2 dan I1 RB
Bisa unilateral/bilateral
RO : dapat dikenali dengan identifikasi dan
menghitung jumlah gigi yang ada.
Pada
Pada I2
I2 RA
RA
HYPODONTIA
OLIGODONTIA
ANODONTIA
Menurut ukuran gigi
MACRODONTIA
Gigi lebih besar dari normal
Jarang semua gigi, sering hanya satu gigi
Ada hubungan dengan maloklusi, gigi
berdesakan dan impaksi
RO : gambaran gigi yang lebih besar dari
normal
Macrodontia pada premolar 2
Menurut ukuran gigi
MICRODONTIA
Gigi lebih kecil dari normal
Sering pada I2 dan M3
Microdontia sangat jarang
Supernumerary teeth bisa juga microdontia
RO : Adanya gambaran gigi yang lebih kecil
Microdonti
a pada M3
Menurut erupsi gigi
TRANSPOSITION
Gigi yang berdekatan berpindah posisi
Yang sering C dan P1
Terjadi pada hypodontia, supernumerary teeth
dan persistensi
Tidak ditemukan pada gigi sulung
RO : adanya gambaran gigi yang bertukar,
tidak pada tempatnya.
Transposisi pada C dan P1 RA
Menurut perubahan morfologi
FUSION
= synodontia
Penyatuan dua benih gigi, shg jumlah gigi berkurang
Lebih banyak pada gigi sulung, dan pada gigi anterior
Hasilnya bervariasi, bisa ukuran dan bentuk normal,bisa
lebih besar
RO : Gambaran gigi menyatu, bentuk yang tidak biasa
pd ruang pulpa dan saluran akar
Fusion pada gigi I1&2 sulung dan
permanen
CONCRESCENCE
Akar 2 / lebih gigi
sulung / permanen
menjadi satu dibagian
sementum
M3 yang paling sering,
dan supernumerary
teeth
RO : Sulit u/ dibedakan
dG gigi yang kontak
berdekatan, butuh
proyeksi lain dengan
sudut yang berbeda
GEMINATION
=TWINNING
Benih gigi yang mencoba
membagi
Paling sering gigi sulung
incisor
DD : Fusion, tetapi pada
geminasi jumlah gigi
lengkao]p
RO : perubahan bentuk jar.
Keras dan ruang pulpa.
Ruang pulpa sering
tunggal, membesar dan
sebagian terbagi
TAURODONTIA
Badan gigi memanjang dg akar pendek
Sering terjadi pada molar
RO : ruang pulpa lebih luas pada
mahkota, dasar pulpa lebih ke apikal
DILACERATION
Adanya curve/lekukan pada mahkota/akar gigi
RO : adanya gambaran lekukan pada gigi,
Radiografi dapat mendeteksi dilaserasi
radikuler, menimbulkan tampilan bull’s eye
(saluran akar, akar danPDLS)
DENS INVAGINATUS, DENS IN DENTE
& DILATED ODONTOME
=gigi dlm gigi
Dens invaginatus = di daerah cingulum
Dens in dente = di incisal edge pada mahkota/akar
Dilated odontoma = keadan yang lebih parah
Melibatkan saluran akar dan ruang pulpa,shg menimbulkan
kecacatan pd mahkota/akar
RO : gambaran enamel didalam yg lebih radiopak dr
jar.sekitarnya.gb radiolusen “tear drop” terbalik, pd dilated
odontome gb bulat/oval dg bag inferior radiolusen
Dens
Dens in
in dente
dente pd
pd I2
I2
Dilated
Dilated odontoma
odontoma
pd
pd M3
M3 blm
blm erupsi
erupsi
DENS
EVAGINATUS
= LEONG’S PREMOLAR
Tuberkel enamel pada
permukaan oklusal
Pada central groove/ lingual
cusp pd gigi posterior
Pada cingulum fossa pd gigi
anterior
Terjadi bilateral pd mandibula
Paling sering lateral incisor
RO : Gambaran radiopak
tuberkel yg menonjol, tanduk
pulpa bisa menonjol tetapi
sulit terlihat pd RO
ENAMEL PEARL
= enamel drop, enamel
nodule, enameloma
Globul kecil dg d=1-3mm
Pd akar dibawah CEJ
Pd M RA di furkasi
mesial/distal
Pd M RB di furkasi
bukal/lingual
RO : halus, bulat,
radiopaknya sebanding dg
yg menyelubungi mahkota
TALON CUSP
Hiperplasia pada
cingulum Insisiv RA
dan RB
Pembentukan
supernumerary teeth
cusp
Bisa terjadi di gigi
sulung dan permanen
RO: Gambar
Radiopak.
Superimpose dg
mahkota gigi yg
terlibat, tidak adanya
tanduk pulpa.
CONGENITAL
ABNORMALITIES
AMELOGENESIS IMPERFECTA
Anomali genetik akibat mutasi gen dlm
pembentukan enamel
Enamel tdk punya struktur prismatik normal
Ada 4 Tipe :
- Hypoplastik : gagal dlm perkembangan
ketebalan, dentin berwarna
kuning
kecoklatan, enamelnya
kasar, berbintik,
licin dan
mengkilap
-Hypomaturasi : enamel tampak belangbelang dg ketebalan normal
Lanj..
Hipokalsifikasi :ketebalan normal, tetapi kurang
mineral, shg lebih rapuh dan mudah fraktur
Hipomaturasi / Hipokalsifikasi : kombinasi
keduanya, mana yang akan lebih dominan.
RO : Identifikasi primer -> scra klinis
radiopak tipis pada enamel
cusp yg rendah bahkan tidak ada
multiple kontak terbuka
shg ada istilah “picket fence”
DENTINOGENESIS
IMPERFECTA/SHELL TEETH
Anomali genetik yg melibatkan dentin
Tingkat translusensi tinggi dan warna
bervariasi dari kuning hingga biru keabuan
Enamel rapuh, dentin yg terekpose berubah
warna coklat hingga hitam
RO : Mahkota normal, ada penyempitan di
servikal, gambaran mahkota bulat disebut “
bullbous
appearance”, ruang pulpa bisa
ada/tidak, saluran akar ada/seperti jarum.
OSTEOGENESIS IMPERFECTA
Kelainan herediter
Ditandai dg fraktur tulang
Kegagalan sintesis kolagen tipe 1
Menyebabkan tulang menjadi rapuh
DENTIN DYSPLASIA
Kelainan genetik menyerupai dentinogenesis
Tipe I : Radicular -> perubahan pada akar
Tipe II : Coronal -> perubahan pada bentuk
ruang pulpa
Gambaran radiografi
Tipe I
Akar gigi pendek
atau abnormal
Pada molar punya
akar dangkal bentuk
“W”
Tipe II
Ada obliterasi r.pulpa
Penyempitan s. akar
Ruang pulpa bentuk
flame/thistle
REGIONAL ODONTODYSPLASIA
= Ghost teeth / odontogenesis imperfecta
Hipoplasi and hipokalsifikasi enamel dan
dentin
Gigi akan kecil, berbintik coklat
Rentan thd karies, rapuh, fraktur dan infeksi
pulpa
Sering pada gigi anterior RA
RO : Sedikit mineral shg ada gambaran
“ghostlike”. Ruang pulpa besar dan saluran
akar lebar. Dentin dan enamel tipis
Odontogenesis imperfecta
TURNER’S HYPOPLASIA
= Turner’s tooth
Gigi permanen dg kerusakan hipoplastik pada
mahkota
Infeksi periapikal gigi susu/trauma mekanik yg
ditransmisi melalui gigi susu.
Sering pada premolar RB
Ada brownish spot pd mahkota
RO: gambaran radiolusen tidak jelas pd
mahkota.
Turner’s hypoplasia
CONGENITAL
SYPHILIS
Mengalami kelainan dental
hypoplasia pd I dan M1.
Perkembangan gigi susu
terganggu
“Hutchinson teeth” pd gigi
seri
“Mullberry molar” pd molar
Pada gigi seri mahkotanya spt
“ screwdriver”
RO : gambaran radiografi yg
khas
ACQUIRED
ABNORMALITIES
ATRISI
Keausan OK kontak oklusi RA
dan RB
Terjadi pada permukaan
incisal, oklusal dan
interproksimal
Tingkat atrisi tergantung dr
diet, saliva, mineralisasi dan
emosi individu.
RO : perubahan secara garis
besar struktur normal gigi.
Permukaan gigi yang
menjadi datar, mahkota
memendek, hilangnya
enamel, ukuran ruang pulpa
berkurang
ABRASI
Keausan nonfisiologia OK kontak gigi dg benda
asing
Banyak penyebab, tapi ada 2 paling sering :
Abrasi OK sikat gigi: cara sikat gigi tidak benar,
tekanan berlebihan, shg adanya V-shaped/
groove pd servikal
Abrasi OK dental floss : penggunana yg salah
dan berlebihan. Sering pd servikal dan
permukaan proksimal di atas gingiva
Cari tau riwayat px untuk membedakan
ABRASI
Radiolusen pada
servikal gigi
Bentuk semicircular
dg batas radiopak
Abrasi ok sikat gigi
Radiolusen pada
servikal
Abrasi OK dental
floss
EROSI
Akibat dari reaksi kimia (kontak dengan asam)
Tanpa melibatkan bakteri
Refluk, makanan dan buah asam, dan
minuman berkarbonasi
lesi erosi lebih bulat dibandingkan lesi abrasi
RO : Area yang terkena akan tampak
radiolusen pada mahkota. Margin bisa bertasa
jelas/tidak.
RESORPSI
Hilangnya struktur gigi oleh odontoklas.
Internal resorpsi : terjdi dlm ruang pulpa dan
kanal, melibatkan dentin. Menyebabkan
pembesaran ruang pulpa, sering pd I1, M1, M2
Eksternal resorpsi : resorpsi permukaan luar
gigi, sering melibatkan akar atau mahkota gigi
tdk erupsi, melibatkan dentin dan sementum,
dan beberapa kasus melibatkan pulpa
Gambaran radiografi
Lesi terlokalisasi,
radilusen, bulat, oval
atau memanjang pd
akar dan mahkota,
lalu ke ruang pulpa
&saluran akar
Sering pd apikal dan
servikal
Resorpsi akar selalu
diikuti dg kerusakan
tulang dan lamina
dura
SECONDARY
DENTIN
Dentin dalam ruang
pulpa setelah
pembentukan dentin
primer selesai
patologis : karies
progresif, trauma,
erosi, atrisi, abrasi,
restorasi giig
RO :
dentin sekunder
mengurangi ukurn
ruang pulpa
normal
Tanduk pulpa
menghilang
PULP STONE
Akibat kalsifikasi pada
pulpa gigi.
Ukuran bervariasi , 2-3
mm
Secara klinis tidak terlihat
RO :
ada struktur radiopak
dlm ruang pulpa dan
saluran akar,
Bisa tunggal/ multiple
Bulat, oval atau
mengikuti bentuk
ruang pulpa
PULP SCLEROSIS
Kalsifikasi dlm ruang pulpa pulpa.
Secara histoligi pola kalsifikasinya amorf dan tidak
terorganisir
RO :Diffuse pd ruang pulpa dan Gambaran radiopak
tidak jelas pada pulpa
Hypercementosi
s
Deposit sementum
yang berlebihan pd
akar
Etilogi : idiopatik,
tetapi bisa OK
inflamasi
RO : gambaran
sementum yang
berlebihan, bentuk
bulat
TERIMAKASIH
e
i
l
a
m
o
n
A
l
a
t
n
De
ok
p
m
o
l
e
Oleh k
4
DENTAL ANOMALIES
Delevopmenta
l anomalies
Congenital
anomalies
Acquired
anoamalies
DEVELOPMENTAL
ABNORMALITIES
Menurut kelainan jumlah gigi
SUPERNUMERARY TEETH
Adanya gigi tambahan
Bentuk gigi bisa normal/abnormal
Disebut juga hyperdontia, mesiodens,
distodens,peridens, parateeth.
RO : muncul gigi tambahan, bentuk dan
ukuran bervariasi, bisa lebih kecil dari normal
atau bentuk kerucut spt kaninus, sering
muncul cacat
Pada daerah insisiv
Daerah molar
Daerah pemolar
mesiodens
mesiodens
distodens
distodens
peridens
peridens
Menurut kelainan jumlah gigi
MISSING TEETH
Kehilangan satu /beberapa gigi
Hypodontia(kehilangan satu gigi), Oligodontia
(kehilangan banyak gigi), Anodontia(tidak ada
gigi)
Paling sering M3, P2, I2 dan I1 RB
Bisa unilateral/bilateral
RO : dapat dikenali dengan identifikasi dan
menghitung jumlah gigi yang ada.
Pada
Pada I2
I2 RA
RA
HYPODONTIA
OLIGODONTIA
ANODONTIA
Menurut ukuran gigi
MACRODONTIA
Gigi lebih besar dari normal
Jarang semua gigi, sering hanya satu gigi
Ada hubungan dengan maloklusi, gigi
berdesakan dan impaksi
RO : gambaran gigi yang lebih besar dari
normal
Macrodontia pada premolar 2
Menurut ukuran gigi
MICRODONTIA
Gigi lebih kecil dari normal
Sering pada I2 dan M3
Microdontia sangat jarang
Supernumerary teeth bisa juga microdontia
RO : Adanya gambaran gigi yang lebih kecil
Microdonti
a pada M3
Menurut erupsi gigi
TRANSPOSITION
Gigi yang berdekatan berpindah posisi
Yang sering C dan P1
Terjadi pada hypodontia, supernumerary teeth
dan persistensi
Tidak ditemukan pada gigi sulung
RO : adanya gambaran gigi yang bertukar,
tidak pada tempatnya.
Transposisi pada C dan P1 RA
Menurut perubahan morfologi
FUSION
= synodontia
Penyatuan dua benih gigi, shg jumlah gigi berkurang
Lebih banyak pada gigi sulung, dan pada gigi anterior
Hasilnya bervariasi, bisa ukuran dan bentuk normal,bisa
lebih besar
RO : Gambaran gigi menyatu, bentuk yang tidak biasa
pd ruang pulpa dan saluran akar
Fusion pada gigi I1&2 sulung dan
permanen
CONCRESCENCE
Akar 2 / lebih gigi
sulung / permanen
menjadi satu dibagian
sementum
M3 yang paling sering,
dan supernumerary
teeth
RO : Sulit u/ dibedakan
dG gigi yang kontak
berdekatan, butuh
proyeksi lain dengan
sudut yang berbeda
GEMINATION
=TWINNING
Benih gigi yang mencoba
membagi
Paling sering gigi sulung
incisor
DD : Fusion, tetapi pada
geminasi jumlah gigi
lengkao]p
RO : perubahan bentuk jar.
Keras dan ruang pulpa.
Ruang pulpa sering
tunggal, membesar dan
sebagian terbagi
TAURODONTIA
Badan gigi memanjang dg akar pendek
Sering terjadi pada molar
RO : ruang pulpa lebih luas pada
mahkota, dasar pulpa lebih ke apikal
DILACERATION
Adanya curve/lekukan pada mahkota/akar gigi
RO : adanya gambaran lekukan pada gigi,
Radiografi dapat mendeteksi dilaserasi
radikuler, menimbulkan tampilan bull’s eye
(saluran akar, akar danPDLS)
DENS INVAGINATUS, DENS IN DENTE
& DILATED ODONTOME
=gigi dlm gigi
Dens invaginatus = di daerah cingulum
Dens in dente = di incisal edge pada mahkota/akar
Dilated odontoma = keadan yang lebih parah
Melibatkan saluran akar dan ruang pulpa,shg menimbulkan
kecacatan pd mahkota/akar
RO : gambaran enamel didalam yg lebih radiopak dr
jar.sekitarnya.gb radiolusen “tear drop” terbalik, pd dilated
odontome gb bulat/oval dg bag inferior radiolusen
Dens
Dens in
in dente
dente pd
pd I2
I2
Dilated
Dilated odontoma
odontoma
pd
pd M3
M3 blm
blm erupsi
erupsi
DENS
EVAGINATUS
= LEONG’S PREMOLAR
Tuberkel enamel pada
permukaan oklusal
Pada central groove/ lingual
cusp pd gigi posterior
Pada cingulum fossa pd gigi
anterior
Terjadi bilateral pd mandibula
Paling sering lateral incisor
RO : Gambaran radiopak
tuberkel yg menonjol, tanduk
pulpa bisa menonjol tetapi
sulit terlihat pd RO
ENAMEL PEARL
= enamel drop, enamel
nodule, enameloma
Globul kecil dg d=1-3mm
Pd akar dibawah CEJ
Pd M RA di furkasi
mesial/distal
Pd M RB di furkasi
bukal/lingual
RO : halus, bulat,
radiopaknya sebanding dg
yg menyelubungi mahkota
TALON CUSP
Hiperplasia pada
cingulum Insisiv RA
dan RB
Pembentukan
supernumerary teeth
cusp
Bisa terjadi di gigi
sulung dan permanen
RO: Gambar
Radiopak.
Superimpose dg
mahkota gigi yg
terlibat, tidak adanya
tanduk pulpa.
CONGENITAL
ABNORMALITIES
AMELOGENESIS IMPERFECTA
Anomali genetik akibat mutasi gen dlm
pembentukan enamel
Enamel tdk punya struktur prismatik normal
Ada 4 Tipe :
- Hypoplastik : gagal dlm perkembangan
ketebalan, dentin berwarna
kuning
kecoklatan, enamelnya
kasar, berbintik,
licin dan
mengkilap
-Hypomaturasi : enamel tampak belangbelang dg ketebalan normal
Lanj..
Hipokalsifikasi :ketebalan normal, tetapi kurang
mineral, shg lebih rapuh dan mudah fraktur
Hipomaturasi / Hipokalsifikasi : kombinasi
keduanya, mana yang akan lebih dominan.
RO : Identifikasi primer -> scra klinis
radiopak tipis pada enamel
cusp yg rendah bahkan tidak ada
multiple kontak terbuka
shg ada istilah “picket fence”
DENTINOGENESIS
IMPERFECTA/SHELL TEETH
Anomali genetik yg melibatkan dentin
Tingkat translusensi tinggi dan warna
bervariasi dari kuning hingga biru keabuan
Enamel rapuh, dentin yg terekpose berubah
warna coklat hingga hitam
RO : Mahkota normal, ada penyempitan di
servikal, gambaran mahkota bulat disebut “
bullbous
appearance”, ruang pulpa bisa
ada/tidak, saluran akar ada/seperti jarum.
OSTEOGENESIS IMPERFECTA
Kelainan herediter
Ditandai dg fraktur tulang
Kegagalan sintesis kolagen tipe 1
Menyebabkan tulang menjadi rapuh
DENTIN DYSPLASIA
Kelainan genetik menyerupai dentinogenesis
Tipe I : Radicular -> perubahan pada akar
Tipe II : Coronal -> perubahan pada bentuk
ruang pulpa
Gambaran radiografi
Tipe I
Akar gigi pendek
atau abnormal
Pada molar punya
akar dangkal bentuk
“W”
Tipe II
Ada obliterasi r.pulpa
Penyempitan s. akar
Ruang pulpa bentuk
flame/thistle
REGIONAL ODONTODYSPLASIA
= Ghost teeth / odontogenesis imperfecta
Hipoplasi and hipokalsifikasi enamel dan
dentin
Gigi akan kecil, berbintik coklat
Rentan thd karies, rapuh, fraktur dan infeksi
pulpa
Sering pada gigi anterior RA
RO : Sedikit mineral shg ada gambaran
“ghostlike”. Ruang pulpa besar dan saluran
akar lebar. Dentin dan enamel tipis
Odontogenesis imperfecta
TURNER’S HYPOPLASIA
= Turner’s tooth
Gigi permanen dg kerusakan hipoplastik pada
mahkota
Infeksi periapikal gigi susu/trauma mekanik yg
ditransmisi melalui gigi susu.
Sering pada premolar RB
Ada brownish spot pd mahkota
RO: gambaran radiolusen tidak jelas pd
mahkota.
Turner’s hypoplasia
CONGENITAL
SYPHILIS
Mengalami kelainan dental
hypoplasia pd I dan M1.
Perkembangan gigi susu
terganggu
“Hutchinson teeth” pd gigi
seri
“Mullberry molar” pd molar
Pada gigi seri mahkotanya spt
“ screwdriver”
RO : gambaran radiografi yg
khas
ACQUIRED
ABNORMALITIES
ATRISI
Keausan OK kontak oklusi RA
dan RB
Terjadi pada permukaan
incisal, oklusal dan
interproksimal
Tingkat atrisi tergantung dr
diet, saliva, mineralisasi dan
emosi individu.
RO : perubahan secara garis
besar struktur normal gigi.
Permukaan gigi yang
menjadi datar, mahkota
memendek, hilangnya
enamel, ukuran ruang pulpa
berkurang
ABRASI
Keausan nonfisiologia OK kontak gigi dg benda
asing
Banyak penyebab, tapi ada 2 paling sering :
Abrasi OK sikat gigi: cara sikat gigi tidak benar,
tekanan berlebihan, shg adanya V-shaped/
groove pd servikal
Abrasi OK dental floss : penggunana yg salah
dan berlebihan. Sering pd servikal dan
permukaan proksimal di atas gingiva
Cari tau riwayat px untuk membedakan
ABRASI
Radiolusen pada
servikal gigi
Bentuk semicircular
dg batas radiopak
Abrasi ok sikat gigi
Radiolusen pada
servikal
Abrasi OK dental
floss
EROSI
Akibat dari reaksi kimia (kontak dengan asam)
Tanpa melibatkan bakteri
Refluk, makanan dan buah asam, dan
minuman berkarbonasi
lesi erosi lebih bulat dibandingkan lesi abrasi
RO : Area yang terkena akan tampak
radiolusen pada mahkota. Margin bisa bertasa
jelas/tidak.
RESORPSI
Hilangnya struktur gigi oleh odontoklas.
Internal resorpsi : terjdi dlm ruang pulpa dan
kanal, melibatkan dentin. Menyebabkan
pembesaran ruang pulpa, sering pd I1, M1, M2
Eksternal resorpsi : resorpsi permukaan luar
gigi, sering melibatkan akar atau mahkota gigi
tdk erupsi, melibatkan dentin dan sementum,
dan beberapa kasus melibatkan pulpa
Gambaran radiografi
Lesi terlokalisasi,
radilusen, bulat, oval
atau memanjang pd
akar dan mahkota,
lalu ke ruang pulpa
&saluran akar
Sering pd apikal dan
servikal
Resorpsi akar selalu
diikuti dg kerusakan
tulang dan lamina
dura
SECONDARY
DENTIN
Dentin dalam ruang
pulpa setelah
pembentukan dentin
primer selesai
patologis : karies
progresif, trauma,
erosi, atrisi, abrasi,
restorasi giig
RO :
dentin sekunder
mengurangi ukurn
ruang pulpa
normal
Tanduk pulpa
menghilang
PULP STONE
Akibat kalsifikasi pada
pulpa gigi.
Ukuran bervariasi , 2-3
mm
Secara klinis tidak terlihat
RO :
ada struktur radiopak
dlm ruang pulpa dan
saluran akar,
Bisa tunggal/ multiple
Bulat, oval atau
mengikuti bentuk
ruang pulpa
PULP SCLEROSIS
Kalsifikasi dlm ruang pulpa pulpa.
Secara histoligi pola kalsifikasinya amorf dan tidak
terorganisir
RO :Diffuse pd ruang pulpa dan Gambaran radiopak
tidak jelas pada pulpa
Hypercementosi
s
Deposit sementum
yang berlebihan pd
akar
Etilogi : idiopatik,
tetapi bisa OK
inflamasi
RO : gambaran
sementum yang
berlebihan, bentuk
bulat
TERIMAKASIH