Cara Budidaya Jamur Untuk Pemula

#BUDIDAYA_JAMUR

Cara Budidaya Jamur Tiram Untuk Pemula – Jamur tiram dapat tumbuh dan
berkembang dalam media yang terbuat dari serbuk kayu yang dikemas dalam kantong plastic.
Pertumbuhan jamur tiram sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Oleh
karena itu, kita harus mengetahui mengenai kondisi yang cocok untuk pertumbuhannya
sebelum kita melakukan budidaya jamur tiram.

Cara Budidaya Jamur Tiram Untuk Pemula
Pada kehidupan alaminya jamur ini tumbuh di hutan dan biasanya tumbuh berkembang
dibawah pohon berdaun le bar atau dibawah tanaman berkayu. Jamur Pleurotus ini tidak
memerlukan cahaya matahari yang banyak .
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa miselium yang disimpan di tempat yang redup,
jumlahnya lebih banyak disbanding di temapat yang terang dari cahaya matahari yang penuh.
Miselium adalah jaringan yang didalamnya kumpulan dari hifa jamur. Miselium dapat
tumbuh pada sel dinding kayu dengan melakukan penetrasi pada dinding sel kayu dengan
cara melubanginya.
Proses penetrasi dinding sel kayu dibantu oleh enzim pemecah selulosa, hemiselulosa, dan
lignin yang dihasilkan oleh jamur melalui ujung benang-benang miselium. Enzim tersebut
mencerna senyawa kayu sekaligus memanfaatkannya sebagai sumber (zat) makanan.
Syarat Tumbuh JamurTiram

IKLIM
1. Temperature
Serat (miselium) jamur tiram putih tumbuh dengan baik pada kisaran suhu antara 23-28 °C,
artinya kisaran temperature normal untuk pertumbuhannya. Waluapun begitu, dengan
temperature di bawah 23 °C, miselium jamur masih dapat tumbuh meskipun memerlukan
waktu yang lebih lambat.
Sedangkan untuk pertumbuhan tubuh buahnya yang bentuk seperti cangkang tiram,
memerlukan kisaran suhu antara 13-15 °C selama 2 samapai 3 hari.
Bila nilai temperature rendah tersebut tidak didapatkan, maka ada dua kemungkinan yang
terjadi, yaitu pertumbuhan tumbuh buah jamur tidak akan terbentuk, yang berarti
pemeliharaan tidak berhasil, atau walaupun terbentuk maka waktu yang diperlukan akan
lama.
Tetapi walaupun demikian fase kedua jamur tiram putih tersebut masih dapat tumbuh pada
rentang suhu 12-37,8 °C.
2. Kelembapan

http://suksesbisnisusaha.com/usaha-pertanian/cara-budidaya-jamur-tiram-untuk-pemula

#BUDIDAYA_JAMUR
Kandungan air di dalam subtract sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

perkembangan miselium jamur.
Terlalu sedikit air akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu,
bahkan terhenti sama sekali. Namun, apabila terlalu banyak air, miselium akan membusuk
dan mati. Kandungan air didalam subtract tanaman akan didapat dengan baik bila dilakukan
penyiraman.
Jamur tumbuh baik dalam keadaan yang lembab, tetapi tidak menghendaki genangan air.
Miselium jamur tiram tumbuh optimal pada subtract yang memiliki kandungan air sekitar
60%. Sedangkan untuk merangsang pertumbuhan tunas dan tubuh buah, memerlukan
kelembapan udara sekitar 70-85%.
3. Cahaya
Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada keadaan gelap. Sebaliknya, tubuh buah
jamur tidak dapat tumbuh pada tempat gelap. Cahaya diperlukan untuk merangsang
pertumbuhan tubuh buah. Tangkai jamur akan tumbuh kecil dan tudung tumbuh abnormal
bila saat pertumbuhan primordial tidak memperoleh penyiraman.
Akan tetapi, cahaya matahari yang menembus secara langsung dapat merusak dan
menyebabkan kelayuan, serta ukuran tudung yang relative kecil. Pertumbuhan jamur hanya
akan memerlukan cahaya yang bersifat menyebar. Oleh karena itu, diperlukan peneduh pohon
di dekat bangunan tempat pemeliharaan jamur.
4. Udara
Jamur tiram putih adalah tanaman saprofit fakultatif aerobic yang membutuhkan oksigen

sebangai senyawa untuk pertumbuhannya. Sirkulasi udara yang lancer akan menjamin
pasokan oksigen. Terbatasnya pasokan oksigen udara disekitar tempat tumbuh jamur dapat
mengganggu pertumbuhan tubuh buah.
Jamur tiram juga yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksigen memiliki tubuh buah
kecil dan abnormal. Tubuh buah jamur yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksisgen
akan mudah layu dan mati. Jamur tiram juga memerlukan sirkulasi udara segar untuk
pertumbuhannya. Oleh karena itu, harus diberi ventilasi agar pertukaran udara dapat berjalan
secara baik.
Pertumbuhan miselium jamur memerlukan kandungan karbon dioksida yang agak tinggi,
yaitu 15%-20%. Tetapi, jamur tiram yang tumbuh pada tempat yang mengandung karbo
dioksida yang terlalu tinggi memiliki tubuh buah yang abnormal. Biasanya, tudung jamur
tiram tumbuuh relative kecil dibandingkan tangkainya.
5. Derajat Keasaman (pH)
Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada pH media yang sedikit asam, yaitu antara
5,0-6,5. Nilai pH medium diperlukan untuk produksi metabolism dari jamur tiram putih,
seperti produksi asam organic.
Kondisi asam dapat menyebabkan pertumbuhan miselium jamur tiram terganggu, tumbuh
kontaminasi oleh jamur lain, bahkan menimbulkan kematian jamur tiram putih. Kondisi pH
yang terlalu tinggi (basa), dapat menyebabkan system metabolism dari jamur tiram putih
tidak efektif. Bahkan, menyebabkan kematian. Tubuh buah jamur tiram tumbuh optimal pada

pH lingkungdn yang mendekati normal (pH 6,8-7,0).
MEDIA TANAM
Secara tradisional, di Jepang, bibit ditanam di dalam lubang atau garisan di kayu kering.
Pengeringan dilakukan dengan tenaga sinar matahari atau listrik. Dalam budidaya modrn,
media tumbuh yang digunakan berupa kayu tiruan (log) yang dibuat dalam bentuk silinder.
Komposisi media ini berupa sumber kayu (gergaji kayu, ampas tebu), sumber gula (tepungtepungan), kapur, pupuk P, dan air.

http://suksesbisnisusaha.com/usaha-pertanian/cara-budidaya-jamur-tiram-untuk-pemula

#BUDIDAYA_JAMUR

1. Nutrisi
Pertumbuhan yang optimal dapat dicapai bila lingkungannya sesuai serta tersedia nutrisiyang
cukup. Protoplas sel memerlukan nitrogen, fosfor, dan nutrisi lai. Karbon selain diperlukan
untuk pembentukan protoplasma, juga diperlukan sebagai sumber energy. Sehingga karbon
lebih banyak dibutuhkan disbanding dengan
nitrogen.
Nitrogen dibutuhkan untuk pembentukan asam nukleat. Sedangkan protein dan kitin
diperlukan untuk pembentukan dinding sel jamur.
2. Kehadiran Mikroorganisme lain

Media tempat tumbuh merupakan sumber energy utama bagi jamur tiram. Kehadiran
mikroorganisme lain dapat menyebabkan persaingan dalam mendapatkan nutrisi, sehingga
jamur
yang
diharapkan
tidak
dapat
tumbuh
dengan
optimal.
Bahkan, sebagian dari competitor tersebut dapat mengeluarkan senyawa yang bersifat toksin
terhadap
organism
disekitarnya.
Sterilisasi media merupakan cara yang efektif untuk membebaskan media tanam dari
kehadiran jasad asing di dalam media tanam yang tidak diharapkan.
KETINGGIAN TEMPAT
Kondisi di atas lebih mudah dicapai didaerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl.
Kemungkinan budidaya jamur didataran rendah tidak mustahil, asalkan iklim ruang
penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan jamur.

PEMBIBITAN
Bibit yang dapat digunakan adalah F3. Bibit ini dapat dibuat atau diperoleh dari petani jamur
yang s udah bisa membuat bibit bibit jamur. Untuk membuat bibit sendiri, diperlukan alat dan
bahan yang steril karena proses ini sangat rentan terhadap kontaminasi. Sterilisasi pembuatan
bibit biasa menggunakan laminar flow atau transfer box.
ALAT DAN BAHAN
Untuk membudidayakan jamur tiram, diperlukan alat dan bahan sebagai berikut :
• Kompor minyak tanah
• Drum berdiameter 80 cm, tinggi 96 cm
• Rak, dengan luas 3m²
• pH meter
• Thermometer
• Sprayer / penyemprot, dengan pipa paralon 2 inci sebanyak 300 buah
• Cincin
• Lampu spirtus, dengan volume 30 liter
• Baskom plastic
• Sekpo
• Serbuk kayu albasia sebanyak 10,5 kg
• Dedak halus sebanyak 21 kg
• Tepung jagung sebanyak 0,6 kg

• TSP murni 1 kg
• Kapur 3 buah
• Bibit jamur F3 sebanyak 3 buah
• Alcohol 95% sebanyak 1 liter
• Kantung plastic transparan (20x35x0,5) cm sebanyak 300 buah

http://suksesbisnisusaha.com/usaha-pertanian/cara-budidaya-jamur-tiram-untuk-pemula

#BUDIDAYA_JAMUR
• Kertas roti 10 x 10 sebanyak 300 buah
• Karet gelang tahan panas 600 buah
• Air sumur 30 liter
PEMBUATAN JAMUR TIRAM
Adapun proses pembuatan jamur tiram adalah sebagai berikut
1. Serbuk gergaji dipilih dan dibersihkan. Bagian yang besar dan tajam dibuang karena
dapat merusak plastic substrat.
2. Bahan yang sudah ada dicampur sesuai komposisi takaran dalam jolang / baskom plastic.
Aduk sampai merata, jangan sampai ada gumpalan-gumpalan. Adapun bahan yang
dicampurkan untuk menghasilkan 100 log adalah sebagai berikut :
• Serbuk gergaji atau ampas tebu halus 10,5 kg

• Tepung jagung 0,6 kg
• Dedak halus 21 kg
• TSP 1 kg
•Kapur 3 buah
Beri air secukupnya, dengan kandungan air 60% dan pHmedia diukur.
3. Campuran bahan dimasukan ke dalam plastic transparan dengan ukuran 20 x 35 cm dan
tebal 0,5. Media harus dipadatkan agar terbentuk log yang baik. Media yang bagus adalah
kepadatannya merata. Jangan lupa, ujung plastic bagian bawah ditusuk jari telunjuk supaya
masak. Hal ini dilakukan agar bahan yang dimasukkan dan dipadatkan bisa duduk posisinya
(tidak miring). Pengisian dilakukan tidak terlalu penuh, tapi disisakan 15 cm untuk
memudahkan dalam mengikat.
4. Tiap log ditimbang beratnya, yaitu sebanyak 1,2 kg.
5. Sisa ujung plastic ke dalam cincin dilipat keluar, lalu diikat mulut plastic tersebut dengan
karet tahan panas.
6. Tutup mulut log tersebut dengan kapaskemudian tutup lagi dengan kertas, lalu diikat lagi
dengan karet.
7. Dilakukan pengukusan terhadap log media selama 12 jam.
8. Lamanya pengukusan dihitung setelah air di dalam drum mendidih.
9. Setelah selesai pengukusan, media di angkat dari drum. Lalu, biarkan selama 8 jam atau
sampai dingin pada ruangan yang tertutup. Untuk selanjutnya, dilakukan penanaman bibit.

10. Setelah media dingin, baru dilakukan penanaman bibit, caranya:


Penanaman bibit dilakuan di ruangan tertutup



Semprot isi ruangan dengan alcohol 95%



Gunakan sarung sarung tangan dan semprot dengan alcohol 95%



Untuk memudahkan penanaman bibit, media yang akan diinokulasi disimpan di
depan dekat tangan kiri. Bibit yang akan ditanamkan disimpan di depan dekat tangan
kanan. Antara media yang akan ditanami dan bibit, disimpan lampu spirtus.




Buka karet, kertas penutup, serta kapas penutup media.



Masukkan 3 sendok makan bibit untuk satu log media.



Setiap gerakan sendok yang dipakai, dipanaskan dengan api dari lampu spirtus.



Media yang sudah ditanami bibit tersebut ditutup kembali dengan kapas.

http://suksesbisnisusaha.com/usaha-pertanian/cara-budidaya-jamur-tiram-untuk-pemula

#BUDIDAYA_JAMUR



Penanaman bibit dikerjakan dengan cepat, tetapi harus teliti.

11. Media yang sudah ditanami bibit disimpan di atas rak.
12. Biarkan sampai seluruh media diisi miselium jamur.
13. Miselium tumbuh memenuhi log media. Setelah seluruh log media ditumbuhi miselium,
tutup kapas dan cincin pada bagian atas log tersebut dibuka.
14. Kelembapan lingkungan dipertahankan dengan menyemprot menggunakan sprayer.
15. Tubuh buah yang sudah cukup mekar dapat dipanen.

PENYIMPANAN LOG
Jika kita akan menyimpan log di dalam bangunan, masa tanam jamur tiram tidak tidak
diatur oleh kondisi iklim dan dapat dilakukan setiap saat. Log yang sudah ditanami bibit
harus disimpan di tempat yang menunjang pertumbuhan miselium dan tubuh buah.
Bangunan untuk menyimpan log dapat dibuat permanen untuk budidaya jamur tiram skala
besar atau di dalam bangunan semi permanen.
Tempat pemeliharaan jamur dibuat dengan ukuran 10 x 12 m² yang di dalamnya terdapat 8
buah petak pemeliharaan berukuran 5,7 x 2,15 m². jarak antara petak 40-60 cm. di dalam
setiap petakan dibuat rak-rak yang tersusun ke atas untuk menyimpan 1.300-1.400 log.
Rangka bangunan dapat dibuat dari besi, kayu atau bambu.
Log disimpan di atas rak dengan posisi tegak atau miring. Jarak penyimpanan diatur
sedemikian rupa sehingga tubuh buah yang tumbuh dari log tidak tumpang tindih dengan
tubuh buah yang lain.
PANEN
• Ciri dan Umur Panen
Jamur tiram Pleurotus adalah jamur yang rasanya enak dan memiliki aroma yang baik jika
dipanen pada waktu umur muuda. Panen dilakukan setelah tubuh buah mencapai ukuran
maksimal saat 2-3 hari setelah tumbuh bakal tubuh buah.
• Cara Panen
Pengambilan jamur harus dilakukan dari pangkal batang karena batang yang tersisa dapat
mengalami kebusukan. Potong jamur dengan pisau yang bersih dan tajam, kemudian simpan
di wadah plastic dengan tumpukan setinggi 15 cm.
• Periode Panen
Panen dilakukan setiap hari atau beberapa hari sekali, tergantung dari jarak pembukaan loglog. Dari satu log akan dihasilkan sekitar 0,8-1 kg jamur.

***{Selamat Mencoba }***

http://suksesbisnisusaha.com/usaha-pertanian/cara-budidaya-jamur-tiram-untuk-pemula

#BUDIDAYA_JAMUR

http://suksesbisnisusaha.com/usaha-pertanian/cara-budidaya-jamur-tiram-untuk-pemula