Catatan Lokakarya SID untuk Pelayanan Pu

Catatan Lokakarya SID untuk Pelayanan Publik di Desa Tamanagung, Muntilan,
Magelang
Salah satu fungsi dasar pemerintahan adalah menyelenggarakan pelayanan publik. Layanan
administratif adalah salah satu jenisnya, selain pelayanan barang publik dan jasa publik.
Undang-Undang (UU) Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
menekankan bahwa pelayanan publik adalah tanggung jawab pemerintah, baik pusat maupun
daerah. Dalam era desentralisasi saat ini, pemerintahan desa sebagai salah satu lembaga
publik juga mempunyai kewenangan dan kewajiban dalam menyelenggarakan pelayanan
publik yang efektif, efisien, terbuka, dan bertanggung jawab.
Lalu, apa yang harus dipersiapkan oleh pemerintahan desa dalam menjalankan fungsi
pelayanan publik? Merujuk pada UU Pelayanan Publik, setidaknya ada empat hal yang harus
dilakukan oleh pemerintah desa, meliputi:
1. Menyusun dan menetapkan standard pelayanan
2. Menyusun, menetapkan, dan mempublikasikan maklumat pelayanan
3. Menempatkan pelaksana yang kompeten
4. Menyediakan sarana, prasarana, dan/atau fasilitas pelayanan publik yang mendukung
terciptanya iklim pelayanan yang memadai.
Dalam ranah pelayanan administrasi di tingkat desa, keempat hal di atas diselenggarakan oleh
pemerintah desa untuk melayani urusan administrasi desa, meliputi:
1. Administrasi Umum
2. Administrasi Penduduk

3. Administrasi Keuangan
4. Administrasi Pembangunan
5. Administrasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan
6. Administrasi lainnya

Pelayanan publik di atas menjadi salah satu bagian dari fungsi dasar yang dibangun dalam
Sistem Informasi Desa (SID). Ada tiga hal dasar yang dikelola dalam SID, selain pelayanan
publik, termasuk pula pemetaan aset/sumber daya desa dan perencanaan pembangunan.
Pelayanan publik dan pelayanan administrasi menjadi ujung tombak karena menjadi fungsi
yang paling banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat. Selain itu, pelayanan publik
dalam ranah administrasi juga menjadi salah satu faktor penentu kemutakhiran data dasar
kependudukan di dalam SID, yang bisa dimanfaatkan untuk beragam tujuan lainnya. SID
yang aktif dan rutin digunakan dalam pelayanan administrasi publik akan menjadikannya
selalu terbarui datanya dan keberadaannya tersampaikan langsung secara nyata kepada
masyarakat.

Memetakan Profil Pelayanan Administrasi di Desa
SID merupakan sebuah sistem yang akan selalu berkembang. Fungsi dasar sistem ini untuk
mengelola data dasar kependudukan dan pelayanan administrasi juga akan terus
disempurnakan. Memasuki versi aplikasi yang ke tiga saat ini, SID telah memiliki fungsi olah

data dasar kependudukan yang cukup memadai. Fungsi layanan surat dan/atau dokumen
administratif sebagain sudah terbangun dan termanfaatkan secara terbatas. Lokakarya yang
diadakan di Desa Tamanagung, Muntilan, Magelang pada hari Rabu, 19 Maret 2014 lalu
bertujuan melihat kembali fungsi pelayanan publik di tingkat desa untuk dihubungkan dengan
fungasi-fungsi dalam aplikasi SID. Lokakarya ini difasilitasi oleh program Merapi
Rehabilitation and Reconstruction (MRR) UNDP bersama COMBINE Resource Institution
(CRI). Selain Desa Tamanagung, hadir pula perwakilan Desa Ngargomulyo, Dukun,
Magelang sebagai peserta lokakarya. Dua desa ini telah bersepakat membangun kerjasama
antar desa, sehingga dalam sesi ini kedua desa ini dihadirkan bersama.
Salah satu hal yang penting untuk diketahui adalah peran/fungsi yang berjalan dalam sistem
pelayanan administrasi di desa saat ini. Pemetaan peran ini dapat digunakan untuk melihat
seperti apa profil pelayanan administrasi publik di tingkat desa; apa saja jenis layanan yang
berjalan, siapa sayang yang berperan, dan bagaimana pelayanan itu dikelola.
Proses diskusi dilakukan dalam kelompok yang diikuti oleh kedua perwakilan desa, yang
masing-masing mencakup staf pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan
perwakilan lembaga kemasyarakatan. Pemetaan peran yang dibahas tidak meliputi seluruh
layanan administrasi publik yang ada di desa. Pembahasan dibatasi pada jenis layanan yang
paling umum atau sering dilakukan di tingkat desa, berdasarkan pengalaman selama ini. Hasil
dari diskusi per kelompok tersebut menghasilkan catatan sebagai berikut:
.

Tabel 1. Peta Peran dalam Sistem Pelayanan Administrasi Publik
di Desa Tamanagung, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah

Jenis Layanan
Administrasi
Publik

Petugas Desa

Penerima
Layanan

Tahap/Prosedur

Alat Kerja

1. Surat
SKCK

Kasi

Pemerintahan

Warga

SKTM

Kasi
Pemerintahan

Warga

Nikah/Cerai

Kasi
Pemerintahan

Warga

Kematian


Kasi
Pemerintahan

Warga

Kelahiran

Kasi

Warga

Warga datang ke
kantor desa
membawa
persyaratan

Komputer,
printer, stempel,
buku agenda,
mesin ketik (jika

pelayana oleh
- Surat pengantar petugas yang tak
menguasai
dari Kepala
komputer)
Dusun
- KK/KTP
→ Petugas piket

Formulir
hardcopy (diisi
manual)
Formulir

Pemerintahan

di kantor desa →
Surat/dokumen
ditandatangani
oleh kepala desa/

sekretaris desa
→ Petugas piket
mencatat di buku
agenda → Surat/
dokumen
diserahkan
kepada warga
pemohon
layanan

hardcopy (diisi
manual)

KTP/KK

Kasi
Pemerintahan

Warga


Formulir
hardcopy (diisi
manual)

Pindah/Datang

Kasi
Pemerintahan

Warga

Mutasi PBB

Kasi
Pemerintahan

Warga

Keterangan
Usaha


Umum

Warga

Formulir
hardcopy (diisi
manual)

Legalisasi

Umum

Warga

Legalitas Usaha

Kasi
Pembangunan


Warga

Keterangan
Domisili

Umum

Warga

Keterangan
Waris

Kasi
Pemerintahan

Warga

Komputer,
printer, stempel,
buku agenda,

mesin ketik (jika
pelayana oleh
petugas yang tak
menguasai
komputer)

Perizinan

Umum

Warga

Sertifikat

Kasi
Pemerintahan

Warga

2. PBB

Kasi
Pemerintahan

Warga

Komputer,
printer, stempel,
buku agenda,
mesin ketik (jika
pelayana oleh
petugas yang tak
menguasai
komputer)

Formulir
softcopy
Warga →
Kepala Dusun/
Petugas Piket →
kasi
Pemerintahan →
Bank

3. Laporan
Warga

Kasi
Pemerintahan

Warga

Warga →

- Datang di
kantor desa

Kasi
Pemerintahan → - Datang ke
rumah Staf
- langsung

Kesehatan

Kasi
Kesejahteraan
Rakyat

Warga

Tabungan Ibu
Berasalin
(Tabulin)

Kasi
Kesejahteraan
Rakyat

Warga

4. Pencarian/
Permohonan
Data

Sekretaris Desa

Warga, instansi

diselesaikan

Pemerintah Desa

- diundang hari
lain bersama
pihak yang
terkait

- via telepon

Pemohon datang - Datang di
membawa surat kantor desa
permohonan data
- via telepon

(bisa dijawab
Sekretaris Desa langsung secara
lisan jika data

sederhana atau
- data langsung sedikit /
dokumen data
diberikan
disiapkan untuk
diambil oleh
- data ditunda
pemohon data)
diberikan (jika
perlu waktu
penyiapan data /
syarat
permohonan data
kurang)
→ Konfirmasi
kesiapan data
kepada pemohon
data

.

Setiap laporan
tercatat dalam
dokumen laporan

Tabel 2. Peta Peran dalam Sistem Pelayanan Administrasi Publik
di Desa Ngargomulyo, Dukun, Magelang, Jawa Tengah

Jenis Layanan
Administrasi
Publik

Petugas Desa

Penerima
Layanan

Tahap/Prosedur

Alat Kerja

1. Surat
Pengantar SKCK Kasi
Pemerintahan

Warga: pindah,
melamar
pekerjaan

Pengantar surat
pindah

Kasi
Pemerintahan

Warga: pindah
karena
berkeluarga/
pekerjaan

Pengantar nikah

Pembantu
Pegawai
Pencatat Nikah
(P3N)

Pengantar Akta
Kelahiran/
Kematian

Kasi
Pemerintahan

Warga: menikah → bertemu staf
pemerintah desa
sesuai tugas dan
fungsi masingmasing
Warga: baru

Pengantar KK

Kasi
Pemerintahan

Warga; KK baru,
KK rusak

Pengantar KTP

Kasi
Pemerintahan

Warga; KTP
baru, KTP habis
masa berlaku (*
periksa UU
24/2013)

Pengantar
SKTM

Pengantar
rujukan

Kasi
Kesejahteraan
Rakyat

Kaur Umum

lahir/meninggal
dunia

Warga; untuk
berobat, untuk
memohon
keringanan biaya
sekolah
Warga; untuk
berobat, untuk
urusan
melahirkan

Pengantar
Kaur Umum
Pengajuan Kredit

Warga; untuk
usaha

Pengantar
Mutasi SPPT

Kasi
Pemerintahan

Warga;
perubahan/
pelimpahan

Pengantar
Kasi
Mutasi Sertifikat Pemerintahan

Warga;
perubahan/

Warga datang ke Formulir
kantor desa
pengantar
membawa:
hardcopy (diisi
manual),
komputer,
- KK
stempel, mesin
ketik.
- KTP
Pemerintah Desa
bisa membuat
sendiri dokumen
ini.
Formulir
hardcopy:
- KK
- KTP
- SKCK
- SKTM
- Kelahiran
- Kematian
(jika formulir
habis, ambil di
Dinas
Kependudukan
dan Catatan
Sipil)

- Warga datang Formulir SOP
ke kantor desa
untuk
menjelaskan asal
usul tanah

Pelayanan PBB

Keuangan

pelimpahan

- Warga datang
ke kantor desa
untuk
permohonan
sertifikat tanah

Warga

Warga datang ke
kantor desa →
bertemu dengan
Kasi
Pemerintahan;
mencocokkan
SPPT dengan
objek pajak

Perizinan

Kasi
Pemerintahan

Warga; izin
kegiatan
keramaian

Keterangan
Usaha

Kaur Umum

Warga

Pengantar SIM

- Buku C Desa
- Peta rincian
desa
(tidak bisa
digandakan oleh
desa)

Warga; SIM baru

2. Laporan
3. Pencarian
Data
.
Setelah setiap kelompok desa menyelesaikan pemetaan peran dalam matriks/tabel di atas,
dilanjutkan dengan presentasi kelompok. Dalam diskusi yang berlangsung usai presentasi,
tercatat ada sejumlah temuan tentang kelebihan dan kekurangan dari sistem pelayanan
administrasi publik yang ada di desa. Catatan tersebut mencakup:
.
1. Staf pemerintah desa yang menguasai komputer terbatas, sehingga mempengaruhi tingkat
keoptimalan pengelolaan pelayananan.
2. Beberapa hal teknis masih menjadi kendala. Pemerintah desa masih belum memiliki sarana
komputer yang jumlahnya cukup dan layak digunakan untuk pelayanan. Kmputer desa yang
tidak layak kadang sering mengalami gangguan teknis/rusak, sehingga menghambat proses
pelayanan. Layanan jaringan listrik yang tidak stabil/kadang mati, juga menjadi penghambat
proses layanan di kantor desa.
3. Waktu pelayanan publik di kantor desa terbatas, dari pukul 07.30 – 13.30. Namun, di luar
jam kerja, pelayanan tertentu dapat dilakukan dengan menghubungi langsung staf pemerintah
desa setempat, baik datang ke rumah maupun melalui komunikasi telepon.
4. Pelayanan publik di kantor desa kadang tertunda karena ada agenda lain, seperti
rapat/pertemuan yang harus diadakan/dihadiri oleh pemerintah desa.
5. Dokumen administrasi yang menggunakan formulir hardcopy dan diisi manual (tulisan

tangan) sering tidak terbaca oleh staf administrasi di kecamatan. Hal ini sering merepotkan,
baik petugas maupun warga.
6. Pelayanan adminsitrasi kadang tidak bisa langsung selesai, antara lain jika data/dokumen
yang menjadi persyaratan tidak disiapkan lengkap oleh warga pemohon.
7. Pelayanan administrasi kadang tidak bisa dilakukan ketika staf pemerintah desa yang
bertugas tidak ada di kantor desa, baik untuk urusan pemerintahan maupun untuk urusan
pribadi.
8. Birokrasi yang harus dilalui oleh warga untuk bisa mendapatkan pelayanan administrasi di
kantor desa kadang masih cukup panjang. Warga di Desa Tamanagung harus mendapatkan
surat pengantar dari kepala dusun masing-masing, sebelum bisa mengurus surat/dokumen di
kantor desa. Pemerintah Desa Tamanagung berencana untuk memangkas birokrasi agar lebih
mudah dan cepat. Gagasannya, setiap warga yang ber-KTP, berhak dan bisa langsung
mendapatkan layanan publik di kantor/tingkat desa, tanpa harus membawa surat pengantar
dari kepala dusun. Sistem komunikasi antar staf pemerintah desa, termasuk kepala dusun,
akan dibenahi.
9. Kantor Desa Tamanagung sudah terhubung dengan internet melalui layanan berbasis
jaringan telepon. Kantor Desa Ngargomulyo belum terhubung dengan internet, tetapi bisa
mengakses internet dengan bantuan modem seluler.
.
Catatan Pengembangan dan Pemanfaatan SID untuk Pelayanan Publik di Dua Desa
Setiap pemerintah desa pasti telah melakukan fungsi pelayanan publik. Sistem baru seperti
SID akan berperan untuk mengoptimalkan sistem pelayanan yang telah berjalan. Fungsi olah
data dan olah dokumen yang ada di dalam SID akan membantu desa bisa lebih mudah, cepat,
dan akurat dalam melakukan olah data dan dokumen administrasi. Dalam kontes situasi di
kedua desa ini, hal yang dibangun ini tidak terbatas dalam urusan yang bisa dilakukan dalam
situasi normal. Kedua desa ini telah bersepakat membangun kerja sama antar desa dalam
urusan pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Merapi. Kedua desa ini bersepakat
menjalankan konsep “Desa Bersaudara”. Desa Tamanagung di Kecamatan Muntilan, pada
situasi tanggap darurat, siap menjadi desa penyangga bagi Desa Ngargomulyo dari
Kecamatan Dukun yang berada di lereng barat Gunungapi Merapi. Warga Desa
Ngargomulyo dapat mengungsi ke Desa Tamanagung. Selain itu, Pemerintah Desa
Tamanagung juga akan mempersiapkan dukungan fasilitas untuk mempersiapkan kantor desa
darurat bagi Pemerintah Desa Ngargomulyo selama harus tinggal dalam pengungsian di Desa
Tamanagung. Semua langkah persiapan itu memerlukan dukungan data yang akurat tentang
potensi kedua desa. SID menjadi vital perannya baik dalam tahap persiapan, maupun dalam
tahap tanggap darurat, karena kemampuannya mengelola data dan informasi desa.
Berdasarkan rencana di atas, SID yang dikembangkan oleh tim COMBINE Resource
Institution (CRI) Yogyakarta akan lebih mendalami fungsi-fungsi dasar yang dibutuhkan oleh
pemerintah desa dalam mengelola situasi yang berlangsung. Hasil lokakarya di Desa
Tamanagung ini akan dijadikan rujukan untuk menyusun standard operasi dan prosedur
(SOP) pelayanan administrasi publik di tingkat desa. SOP ini ditujukan untuk bisa dijadikan
rujukan bagi desa dalam pelayanan publik dengan memanfaatkan SID, baik di situasi normal
maupun di situasi darurat. Sistem ini akan menjadi model yang akan bisa direplikasikan ke
desa-desa lain di lingkar Merapi, dan desa-desa di wilayah lain ke depan. Dokumen
rancangan SOP itu akan dibahas dalam pertemuan selanjutnya di Desa Ngargomulyo pada
bulan April 2014, usai penyelenggaraan Pemilihan Umum (PEMILU) legislatif.

(Elanto Wijoyono)

Hanya untuk menambah wawasan aja:
TUGAS/FUNGSI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA DAN BPD
PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI DESA
TUGAS/FUNGSI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA DAN BPD
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menegaskan bahwa
Desa atau sebutan lain adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan rumusan tersebut, UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 memposisikan desa pada level yang sangat strategis
dibandingkan dengan produk perundang-undangan sebelumnya, karena otonomi yang
dimiliki oleh desa diakui. Otonomi desa harus diakui sebagai kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
dalam rangka kesejahteraan bersama.
Walaupun terjadi pergantian Undang-Undang, namun prinsip dasar sebagai landasan
pengaturan mengenai desa tetap, yaitu;
1. Keanekaragaman, yang memiliki makna bahwa istilah desa dapat disesuaikan dengan
kondisi sosial budaya dan asal usul masyarakat setempat. Hal ini berarti pola
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di desa harus menghormati
sistem nilai yang berlaku pada masyarakat setempat, namun harus tetap mengindahkan sistem
nilai bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Partisipasi, bermakna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa harus
mampu mewujudkan peran aktif masyarakat agar masyarakat senantiasa memiliki dan turut
serta bertanggungjawab terhadap perkembangan kehidupan bersama sebagai sesama warga
desa.
3. Otonomi asli, bermakna bahwa kewenangan pemerintahan desa dalam mengatur dan
mengurus masyarakat setempat, namun harus diselenggarakan dalam perspektif administrasi
pemerintahan Negara yang selalu mengikuti perkembangan zaman.
4. Demokratisasi, bermakna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan di desa harus mengakomodasi aspirasi masyarakat yang diartikulasi dan
diagregasi melalui BPD dan lembaga kemasyrakatan sebagai mitra pemerintah desa.
5. Pemberdayaan masyarakat, bermakana bahwah penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan di desa ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
masyarakat melalui penetapan kebijakan ,program, dan kegiatan yang sesuai dengan esensi
masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat.
Saudara-saudara hadirin yang saya hormati.
Pada kesempatan ini, akan dijelaskan beberapa topik yang mengemuka dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa dewasa ini:
1. PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI DESA
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2006 tentang pedoman administrasi desa
menjelaskan bahwah yang dimaksud dengan administrasi desa adalah keseluruhan proses
kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai penyelenggaraan pemerintahan desa pada
buku administrasi desa.
Jenis-jenis Administrasi Desa meliputi:
a) Administrasi Umum adalah, Kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai kegiatan

Pemerintahan Desa pada Buku Administrasi Umum.
Bentuk administrasi umum terdiri dari ;
1) Buku Data Peraturan Desa
2) Buku Data Keputusan Kepala Desa
3) Buku Data Inventaris Desa
4) Buku Data Aparat Pemerintah Desa
5) Buku Data Tanah Milik Desa/Tanah Kas Desa
6) Buku Data Tanah di Desa
7) Buku Agenda; dan
8) Buku Ekspedisi
b) Administrasi Penduduk adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai penduduk
dan mutasi penduduk pada Buku Administrasi Penduduk.
Bentuk Administrasi Penduduk terdiri dari:
1) Buku Data Induk Penduduk
2) Buku Data Mutasi Penduduk
3) Buku Data Rekapitulasi Jumlah Penduduk Akhir Bulan: dan
4) Buku Data Penduduk Sementara
c) Administrasi Keuangan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
pengelolah keuangan pada Buku Administrasi Keuangan.
Bentuk Administrasi Keuangan Desa terdiri dari :
1) Buku Anggaran Penerimaan
2) Buku Anggaran Pengeluaran Rutin:
3) Buku Anggaran Pengelllluaran Pembangunan;
4) Buku Kas Umum;
5) Buku Kas Pembantu Penerimaan;
6) Buku Kas Pembantu Pengeluaran Rutin; dan
7) Buku Kas Pembantu Pengeluaran Pembangunan.
d) Administrasi Pembangunan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi pembangunan
yang akan, sedang dan telah dilaksanakan pada Buku Administrasi Pembangunan.
Bentuk Administrasi Pembangunan terdiri dari :
1) Buku Rencana Pembanguan
2) Buku Kegiatan Pembanguan
3) Buku Inventaris Proyek; dan
4) Buku Kader-Kader Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat
e) Administrasi Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan BPD adalah kegiatan
Pencatatan Data dan informasi mengenai BPD
Bentuk Adminstrasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) terdiri dari :
1) Buku Data Anggaran BPD
2) Buku Data Keputusan BPD
3) Buku Data Kegiatan BPD
4) Buku Agenda BPD dan :
5) Buku Ekspedisi BPD
Dalam hal pelaksanaan Admnistrasi Desa, Pemerintah Kabupaten dan Camat berkewajiban
membina dan mengawasinya.
Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Kabupaten meliputi:
a. Menetapkan Pengaturan yang berkaitan dengan Administrasi Desa.
b. Memberikan Pedoman Teknis Pelaksanaan Administrasi Desa.
c. Melakukan Evaluasi dan Pengawasan Pelaksanaan Administrasi Desa,dan
d. Memberikan bimbingan, Supervisi dan Konsultasi Pelaksanaan Administrasi Desa.
Sedangkan pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Camat meliputi:

a. Memfasilitasi Adminstrasi Desa
b. Melakukan pengawasan Administrasi Desa; dan
c. Memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi Pelaksanaan Administrasi Desa.
2. TUGAS/FUNGSI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA DAN BPD
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa menjelaskan secara tegas susunan
organisasi pemerintahan desa, yakni: Pemerintahan Desa terdiri atas: Pemerintah Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Selanjutnya, Pemerintah Desa meliputi: Kepala Desa dan Perangkat Desa
Sedangkan Perangkat Desa terdiri atas: Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya.
Yang dimaksud dengan Perangkat Desa lainnya adalah:
a. Sekretariat Desa: disebut urusan yang terdiri atas:
Kepala Urusan Pemerintahan
Kepala Urusan Pembangunan, dan
Kepala Urusan Umum
b. Pelaksana Teknis Lapangan disebut Pamong, yang disesuaikan dengan kondisi kebutuhan
masyarakat setempat dan ditetapkan dengan Peraturan Desa.
c. Unsur Kewilayahan: disebut Dusun yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan
masyarakat setempat dan ditetapkan dengan Peraturan Desa.
A. Kedudukan, Fungsi, Tugas, Wewenagn dan Kewajiban Kepala Desa
Kepala Desa berkedudukan sebagai kepala pemerintah di desa, yang berada langsung di
bawah Bupati dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Camat.
Kepala Desa mempunyai fungsi memimpin penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan
dan pelayanan kemasyarakatan.
Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan serta tugas-tugas lain yang dilimpahkan kepada desa.
Dalam melaksanakan tugas, Kepala Desa mempunyai Wewenang:
a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan
bersama BPD
b. Mengajukan rancangan Peraturan Desa.
c. Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD
d. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Desa mengenai APB Desa untuk dibahas
dan ditetapkan bersama BPD
e. Membina kehidupan masyarakat desa
f. Membina perekonomian desa
g. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif;
h. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapatmenunjuk kuasa hokum untuk
mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
i. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perudang-undangan
Dalam melaksanakan tugas dan wewenag sebagaimana dimaksud, Kepala Desa mempunyai
Kewajiban:
a. Memeegang teguh dan mengasmalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
c. Memelihara ketentraman dan keterlibatan masyarakat;
d. Melaksanakan kehidupan demokrasi;
e. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi
dan nepotisme;
f. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa;
g. Menaati dan menegakan seluruh peraturan perundang-undangan;

h. Menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik
i. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa;
j. Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa;
k. Mendamaikan perselisihamn masyarakat di desa
l. Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa;
m. Membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat;
n. Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa; serta
o. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup
Selain kewajiban dimaksud, Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk memberikan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Bupati, memberikan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban kepada BPD, serta menginformasikan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa kepada masyarakat.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa disampaikan kepada Bupati melalui camat
(satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada BPD disampaikan 1 (satu) kali dalam 1
()satu) tahun dalam musyawarah BPD
Laporan akhir masa jabatan kepala desa disampaikan kepada Bupati melalui camat dan
kepada BPD.
B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Sekretaris Desa
Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsure staf pembantu Kepala Desa dan memimpin
Sekretariat Desa.
Sekretaris Desa mempunyai tugas mengkoordinir dan menjalankan administrasi
pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan keuangan desa serta memberikan
pelayanan administrasi bagi pemerintah desa dan masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Sekretaris Desa
mempunyai fungsi:
a. Pelaksana urusan surat-menyurat, kearsipan dan laporan
b. Pelaksana urusan administrasi keuangan;
c. Pelaksana administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan; serta
d. Pelaksana tugas dan fungsi kepala desa apabila kepala desa berhalangan.
C. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kepala Urusan Pemerintahan
Kepala Urusan Pemerintahan berkedudukan sebagai unsur sekretariat, yang
bertannggungjawab kepada kepala desa melalui sekretaris desa
Kepala Urusan Pemerintahan mempunyai tugas:
a. Membantu kepala desa di bidang teknis dan administratif pelaksanaan pemerintahan desa.
b. Membantu sekretaris desa di bidang teknis dan administratif pelaksanaan ketentraman dan
ketertiban masyarakat;
c. Mengajukan pertimbangan kepada Kepala Desa baik menyangkut rancangan Peraturan
Desa maupun hal-hal yang bertalian dengan pemerintahan desa;
d. Mengajukan pertimbangan kepada kepala desa menyangkut urusan perselisihan
masyarakat; dan
e. Menyusun laporan penyelenggaraan pemerintahan desa setiap tahun
Kepala Urusan Pemerintahan mempunyai fungsi:
a. Pelaksana kegiatan pemerintahan desa
b. Pelaksana kegiatan bidang ketentraman dan ketertiban masyarakat;
c. Pelaksana tugas-tugas pemerintahan yang dilimpahkan Kepal Desa dan
d. Pelaksana kegiatan perencanaan pemerintahan desa.
D. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kepala Urusan Pembangunan
Kepala Urusan Pembangunan berkedudukan sebagai unsur sekretariat, yang
bertanggungjawab kepada kepala desa melalui sekretaris desa

Kepala Urusan Pembangunan mempunyai tugas:
a. Membantu Kepala Desa di bidang teknis dan administratif pelaksanaan pengelolaan
pembangunan masyarakat desa
b. Membantu membina perekonomian desa
c. Mengajukan pertimbangan kepada kepala desa baik menyangkut rancangan peraturan desa
maupun hal-hal yang bertalian dengan pembangunan desa;
d. Penggalian dan pemanfaatan potensi desa.
Kepala Urusan Pembangunan mempunyai fungsi:
a. Pelaksana kegiatan bidang pembangunan masyarakat desa;
b. Pelaksana kegiatan dalam rangka membina perekonomian desa dan inventarisasi potansi
desa;
c. Pelaksana tugas-tugas pembangunan yang dilimpahkan oleh Kepala Desa; dan
d. Pelaksana kegiatan perencanaan pembangunan masyarakat desa
E. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kepala Urusan Umum
Kepala Urusan Umum berkedudukan sebagai unsure secretariat yang bertanggungjawab
kepada kepala desa melalui sekretaris desa
Kepala Urusan Umum mempunyai tugas:
a. Membantu kepala desa di bidang teknis dan administratif pembinaan kehidupan
masyarakat desa;
b. Melaksanakan urusan surat menyurat serta pelayanan umum;
c. Memlihara dan melestarikan asset-aset pemerintah;
d. Melaksanakan urusan keuangan dan pelaporan
e. Membina dan melayani administrasi kependudukan; dan
f. Membina dan melayani perizinan.
Kepala Urusan Umum mempunyai fungsi:
a. Pelaksana kegiatan bidang pembinaan kehidupan masyarakat desa;
b. Pelaksana inventarisasi, pembinaan dan pelestarian kebudayaan yang berlaku di desa; dan
c. Pelaksana kegiatan perencanaan bidang kemasyarakatan dan sosial budaya desa.
F. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kepala Dusun
Kepala Dusun berkedudukan sebagai unsur kewilayahan yang membantu pelaksanaan tugas
kepala desa di wilayah kerjanya dan bertanggungjawab kepada kepala desa.
Kepala dusun mempunyai tugas menjalankan kebijakan dan kegiatan kepala desa bidang
pemerintahan, bidang ketentraman dan ketertiban, bidang pembangunan dan bidang
kemasyarakatan di wilayah kerjanya.
Kepala dusun mempunyai fungsi:
a. pelaksana kegiatan bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, bidang
pembangunan dan bidang kemasyarakatan di wilayah kerjanya;
b. pelaksana peraturan desa di wilayah kerjanya; dan
c. pelaksana kebijakan kepala desa
G. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pamong
Pamong Desa berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis lapangan untuk membantu
kepala desa yang bertugas menjalankan kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya di lapangan.
Pamong Desa mempunyai fungsi:
a. Pelaksana kegiatan sesuai bidang tugasnya di lapangan
b. Pelaksana keputusan desa sesuai bidang tugasnya di lapangan; dan
c. Pelaksana kebijakan kepala desa sesuai dengan bidang tugasnya di lapangan.
H. Hak dan Kewajiban, Kedudukan, Fungsi dan Wewenang BPD
Anggota BPD mempunyai Hak:
a. Mengajukan rancangan peraturan desa
b. Mengajukan pertanyaan

c. Menyampaikan usul dan pendapat;
d. Memilih dan dipilih
e. Memperoleh tunjangan
Anggota BPD mempunyai Kewajiban:
a. Mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesai
Tahun 1945 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan;
b. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa;
c. Mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesai;
d. Menyerap, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat;
e. Memproses pemilihan kepala desa;
f. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan;
g. Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat; dan
h. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan.
BPD berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.
BPD mempunyai fungsi:
a. Merumuskan dan menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa
b. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat; dan
c. Mengayomi dan menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembang di desa.
BPD mempunyai wewenang:
a. Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa
b. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala
Desa;
c. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa.
d. Membentuk panitia pemilihan kepala desa.
e. Menggali, menampung, menghimpun, mmerumuskan dan menyalurkan aspirasi
masyarakat; dan
f. Menyusun tata tertib BPD.
I. Hubungan Kerja
Hubungan kerja Pemerintah Desa dengan BPD adalah bersifat kemitraan, konsultatif dan
koordinatif.
Bersifat “kemitraan” artinya Kepala Desa dan BPD selalu mengembangkan prinsip kerja
sama yang harmonis dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan
kemasyarakatan di desa
Bersifat “konsultatif” artinya bahwa kepala desa dan BPD senantiasa mengembangkan
prinsip musyawarah dan konsultasi yang intensif dalam pelaksanaan kegiatan.
Bersifat “koordinatif” artinya bahwa kepala desa dan BPD selalu mengembangkan prinsip
musyawarah dan koordinasi yang intensif dalam pelaksanaan kegiatan