BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pengembangan Media a. Pengembangan media pembelajaran - Pengembangan Media Pembelajaran Materi Sistem Gerak Pada Manusia Terhadap Hasil Belajar Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Darul Amin Palangka Raya - Digital Librar

12

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Pengembangan Media
a. Pengembangan media pembelajaran
Pengembangan media pembelajaran adalah usaha penyusunaan
program media pembelajaran yang lebih tertuju pada perencanaan
media. Media yang akan ditampilkan atau digunakan dalam peroses
belajar- mengajar terlebih dahulu direncanakan dan dirancang sesuai
dengan kebutuhan lapangan atau siswanya. Disamping itu disesuaikan
dengan karakteristik materi apakah sesuai dan cocok dengan normanorma yang berlaku dalam pembelajaran. Dalam pengembangan media
pengajaran ada beberapa pertanyaan yang perlu diperhatiakan sebelum
sampai pada kesimpulan.
Rancangan media yang diperlukan:
1. Apakah ada keterkaitan antara program media yang akan
dikembangkan dengan peroses belajar-mengajar tertentu untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
2. Siapakah sasaran yang akan dituju, apakah belajar tingkat SD,

SLTP, SLTA, atau tingkat perguruan tinggi yang dijadikan sebagai
audiennya.

13

3. Bila telah ditentukan sasaran tersebut, perlu dikaji kembalibagai
mana karakteristik audien tersebut.
4. Apakah media yang akan dimanfaatkan dan dirancang tersebut
memang betul-betul dibutuhkan siswa dalam proses belajarmengajar.
5. Apakah sasaran yang diharapkan setelah proses belajar mengajar
nanti, dalam perubahan tingkah laku pada diri siswa.
6. Apakah siswa mengalami kerugian secara intelektual bila tidak
digunakan media tersebut.
7. Apakah materi yang akan disakikan ada kesesuaiannya dengan
media rancangan yang dipakai, sehingga terdapat perubahan
tingkah laku yang diharapkan.
8. Selanjutnya bagaimana urutan materi pelajaran harus disajikan
melaui media rancangan tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan di atas akan mendasari perlu atau
tidaknya pembuatan media rancangan atau diambil suatu alternatif lain

yang memungkinkan pembuatan media secara efektif dan efisien.
Didalam

langkah-langkah

yang

perlu

diambil

dalam

mengembangkan program media, sebagai berikut:
a. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa.
b. Merumuskan tujuan instruksional (instructional Objectives) secara
operasional dan jelas.

14


c. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang dapat
mendukung tercapainya tujuan.
d. Mengembangkan alat ukur keberhasilan.
e. Menulis naskah media.
f. Mengadakan tes dan revisi.
Langkah-langkah tersebut secara jelas dapat dilihat pada gambar:
Perumusan Butir
Materi
Perumusan Alat
Pengukur
Keberhasilan

Identifikasi
Kebutuhan
Siswa

Revisi

Penulisan Naskah
Media

Test Uji Coba

Naskah
Siap
Produksi

Gambar:2.1 Model Pengembangan Media Diadaptasi :10

b. Analisis Kebutuhan dan karakteristik Siswa
Kebutuhan dalam peroses belajar-mengajar adalah kesenjangan
antara apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan.
Media yang dirancang oleh seorang guru dapat dimanfaatkan
oleh siswa dengan sebaik-baiknya bila teryata dapat dimanfaatkan,
tentu harapan-harapan selanjutnya yang bersifat pertanyaan, apakah
kira-kira kemampuan, keterampilan dan sikap yang dapat mereka

10

Arif S. Sardiman, dkk Penembangan media. 1986. h. 102.


15

peroleh dari hasil belajar tersebut. Jadi seorang guru yang akan
merancang dan mengembangkan media pembelajaran terlebih dahulu
harus mengetahui pengetahuan dan keterampilan awal yang dimiliki
siswa sebelum mengikuti pelajaran yang di sajikan melalui perogram
pengembangan media tersebut, dengan penelitian secara cermat
pengetahuan awal maupun pengetahuan prasyarat yang dimiliki oleh
para siswa maka akan dapat menentukan secara tepat pula
pengembangan program media yang dirancang. Penelitian ini dapat
dilakukan melalui pretest dengan menggunakan tes yang sesuai
dengan apa yang diinginkan, sehingga pembelajaran yang dirancang
dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang dicapai.
c. Perumusan Tujuan
Perumusan tujuan merancang suatu program pengajaran:
1. Berorentasi pada kepentingan siswa, bukan pada guru. Titik
tolaknya adalah perubahan tingkahlaku apakah yang diharapkan
setelah mereka selesai belajar.
2. Dinyatakan dengan kata kerja yang operasional, artinya menunjuk
pada hasil perbuatan yang dapat diamati atau hasilnya dapat diukur

dengan alat ukur tertentu.
d. Pengembangan materi.
Pengembangan materi, tindakan yang dilakukan selanjutnya
menganalisis tujuan-tujuan yang telah ditetapkan menjadi sub-sub
kemampuan dan sub-sub keterampilan yang disusun secara baik,

16

sehingga diperoleh bahan pengajaran yang terperinci yang dapat
mendukung tujuan tersebut. Daftar kemampuan itulah yang terjadi
bahan pengajaran yang disajikan kepada siswa. Dengan cara tersebut
dapat diperoleh bahan pembelajaran yang lengkap dan dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
e. Perumusan Alat Pengukur Keberhasilan
Mengetahui berhasil tidaknya suwatu pekerjaan atau suatu
pengajaran yang dilakukan, dengan kata lain apakah siswa telah
berhasil dalam belajar atau belum, diperlukan alat ukur yang sesuai
untuk kegunaan tersebut. Alat ukur tersebut dibuat secara teliti dan
direncanakan sebelum kegiatan belajar dilakuakan. Alat ukur hasil
belajar tersebut dapat berupa tes, penugasan, atau daftar cek perilaku,

dan sebagainya. Sebagai pedoman dalam pembuatan alat ukur yang
baik,sebaiknya setiap kemampuan dan keterampilan yang mendukung
tercapainya tujuan instruksional khusus yang dijadikan bahan tes, atau
daftar cek perilaku.
f. Penulisan Naskah
Penyajian materi pengajaran melalui media rancangan
merupakan penjabaran yang pokok-pokok materi yang telah disusun
secara baik sebagaimana diuraikan diatas. Materi pengajaran
dituangkan didalam tulisan/gambar yang disebut naskah program
media.

17

g. Pengertian Media Pengajaran
Secara halifah kata media memiliki arti “perantara” atau
“Pengantar”. Yang dipakai untuk menunjukan alat komunikasi atau
impormasi. Pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat
menyalurkan pesan dan dapat meransang pikiran, perasaan , dan
kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan

memungkinkan ferforman mereka sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
AECT

(Association

of

Education

and

Communication

Technology 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala
bentuk dan seluruh yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi.

Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan
untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antara lain
buku, tipe recorder, kaset vidio, kemera, vidio recorder, filem, slide
(gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer, dengan
kata lain media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik
yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
meransang siswa untuk belajar.

18

Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat
menyalurkan pesan dapat membentuk mengatasi hal tersebut berbeda
gaya belajar minat, intelegensi, keterbatasan daya indera, cacat tumbuh
atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat dibantu
diatasi dengan pemanfaatan media pendidikan.11
Media ada dua bagian, yaitu arti sempit dan arti luas; 1) arti
sempit, bahwa media itu berwujud: gerafik, foto, alat mekanik dan
elektron yang digunakan untuk menangkap, memperoses serta
menyampaikan informasi; 2) menurut arti luas, yaitu: kegiatan yang
dapat menciptakan suatu kondisi, sehingga memungkinkan pererta

didik dapat memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang
baru.12
Memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang
digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan ide,
gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang
dikemukakan itu samapai kepada penerima yang dituju.
Keberadaan media pembelajaran tersebut tentunya harus
selaras dengan variabel kondisi pembelajaran. Dengan demikian guru
profesiomal dituntut harus mampu merencanakan, memilih dan

11

Sardiman Aref dan Rahajo. Media pendidikan, pengertian pengembangan dan

pemanfaatannya. CV. Rajawali. Jakarta. 1990. h
12

Rohani Ahmat. Media Instruksional Edukatif. PT Rineka Cipta, Jakarta: 1997. h 51

19


menggunakan sebagai media pembelajaran yang tersedia disekitarnya
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.13
Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Istilah” media” bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan
dengan kata”teknologi” yang berasal dari kata latin tekne (bahasa
Inggris art) dan logos (bahasa Indonesia “ilmu”).14
Menurut Webster “art” adalah keterampilan sekil, yang
diperoleh lewat pengalaman, studi dan observasi. Dengan demikian,
teknologi tidak lebih dari suatu ilmu yang membahas tentang
keterampilan yang diperoleh lewat pengalaman, studi, dan observasi.
Bila dihubungkan dengan pendidikan dan pembelajaran, maka
teknologi mempunyai pengertian.15
Perluasan konsep tentang media, didalam teknologi bukan
sekedar benda, alat, bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap,

13
14

Jennah Rodhatu. Media Pembelajaran, Antasari Press. Banjarmasin: 2009. h.
Gerlach, V.G. dan Ely, D.P. Teaching and Media. A Systematic Approach.

Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc 1971 h 76.
15

Webster, Merriam. Webster’ s Ninth New Collegiate Disctionary, Merriam

Webster Inc 1983. h 105.

20

perbuatan, organisasi dan manajemen yang berhubungan dengan
penerapan ilmu.16
Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini
dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda
yangdapat dilihat, didengar atau diraba dengan pancaindera.
Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal
sebagai software (perangkat lunak). Media pendidikan memiliki
pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupundiluar
kelas.17
h. Fungsi Media Pengajaran
Fungsi media adalah sebagai pembawa inpormasi dari sumber
(pembelajar/guru) ke penerima (pembelajar/siswa) sedangkan metode
adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan
memperoleh informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Fungsi
media pembelajaran.
Media berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar
mengajar yakin berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman
visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar,
memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak
menjadi lebih sederhana konkrit, serta mudah dipahami. Dengan
16

Achsin, A. Media pendidikan dalam kegiatan Belajar-Mengajar, IKIP Ujung

Pandang. Ujung pandang 1986 h 10.
17

Arsyad Azhar, Rahman Asfah. Media Pembelajaran. Rajawali Pers: Jakarta .

2011. Hal 3 - 7.

21

demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan
retensi anak terhadap materi pembelajaran.
Media sebagai alat bantu adalah proses belajar mengajar adalah
suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah
yang

menghendakinya

untuk

membantu

tugas

guru

dalam

menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh
guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka
bahan pelajaran sukar untuk di cerna dan dipahami oleh setiap anak
didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.18
i. Alasan Penggunaan Media Pengajaran
Hakekat perbuatan belajar adalah usaha terjadinya perubahan
perilaku bagi orang yang belajar. Perubahan perilaku hasil belajar
mencangkup tiga aspek yaitu: kognitif, efektif dan psikomotor. Dengan
memahami bahwa belajar adalah proses yang kompleks dan unik,
maka dalam mengelolaan proses pembelajaran harus diusahakan dapat
memberi fasilitas belajar yang sesuai dengan perubahan individu
siswa. Dengan memperhatikan komplesk dan uniknya proses belajar,
maka ketetapan pemilihan media dan metode pembelajaran akan
sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.19
Penggunaan media (media utilisation) adalah penggunaan
sumber-sember belajar secara sistematis, proses pemakaian media

18

Djamarah S. B. dan Aswan zain, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta. Jakarta

2010.
19

Jennah Rodhatu. Media Pembelajaran, Antasari Press. Banjarmasin: 2009. h 130

22

merupakan proses perbuatan keputusan yang didasarkan pada
spesifikasi desain pembelajaran.20
Media pengajaran digunakan karena bertitik tolak dua hal
berikut ini yaitu:
1. Belajar merupakan perubahan tingkah laku.
Belajar dipandang sebagai perubahan perilaku peserta
didik. Perubahan perilaku terjadi dengan sendirinya tetapi melalui
proses. Proses perubahan perolaku ini dimulai dari adanya
ransangan yaitu peserta didik mengungkap ransangan, kemudiaan
mengolahnya sehingga terbentuk sebuah persepsi.
2. Belajar merupakan proses komunikasi
Proses komunikasi adalah proses pennyampaiyan pesan
dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima
pesan.
Audio-visual dapat memberi banyak manfaat asalkan guru
berperan aktif dalam peroses pembelajaran. Guru harus selalu hadir
untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja
agar manfaat terealisasi 1) meningkatkan rasa saling pengertian dan
simpati dalam kelas; 2) membuahkan perubahan signifikan tingkah
laku siswa; 3) menunjukkan hubungan antara mata pelajaran dan
kebutuhan dan minat siswa dengan meningkatkannya motivasi
belajar siswa; 4) membawa kesegaran dalam variasi bagi

20

Mazrrur. Teknologi pembelajaran. Intimedia Wisma Kalimetro: Malang 2011. h 35.

23

pengalaman belajar siswa; 5) membuat hasil belajar lebih bermakna
bagi berbagai kemampuan siswa; 6) mendorong pemanfaatan yang
bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi
dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil
belajar; 7) memberikan umpan balik yang di perlukan yang dapat
membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka
pelajari; 8) melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman
itu konsep-konsep yang bermakna dapat di kembangkan; 9)
memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan
pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat;
10) meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang
siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan
sistem gagasan yang bermakna.21
Media dengan proses belajar-mengajar, sumber pesan bisa
berupa penilisan buku, pelukis, fotografer, sumber pesan bisa
penulisan buku, pelukis, poster, foto, program kaset audio, film, kaset
Vidio CD.22
Kecerdasan visual-spasial atau disebut kecerdasan visual
adalah kemampuan untuk memahami gambar-gambar dan bentuk
termasuk kemampuan untuk mengiterprensi dimensi ruang yang tidak
dapat dilihat. Siswa yang memiliki kecerdasan visual cenderung
21
22

Arsyad Azhar. Media Pembelajaran. Rajawali Pers: Jakarta. 2011.h 180.
Sadiman Aref dan Rahajo. Media pendidikan, pengertian pengembangan dan

pemanfaatannya. CV. Rajawali. Jakarta. 1990. h. 122

24

berpikir dengan gambar dan sangat baik ketika belajar melalui
presentasi visual, seperti film, gambar, dan demonstrasi yang
menggunakan alat peraga dan menyukai aktivitas lainnya.23
j. Prinsip-prinsip Pemilihan Media Pengajaran.
Media pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan
atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar.
1. Penggunan media pengajaran hendaknya dipandang dan bukan
hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang
digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktuwaktu dibutuhkan.
2. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar
yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi
dalam proses belajar mengajar.
3. Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu
media pengajaran.
4. Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis
bukan sembarangan menggunakannya.
Media pengajaran yang digunakan oleh guru memiliki
tantangan untuk mendalami suatu media pembelajaran yaitu:

23

h. 121.

Yaumi. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences. Dian Rakyat: Jakarta 2012.

25

1. Memilih media guru tersebut telah memiliki pengetahuan
atau pemahaman dan pengertiaan yang cukup tentang media
pendidikan.
2. memilih media guru tersebut memiliki keterampilan tentang
cara menggunakan media dalam proses belajar mengajar di
kelas.
3. guru mampu membuat sendiri alat-alat media pendidikan
yang dibutuhkan.
4. Guru mampu melakukan penilaian terhadap media yang
akan dan digunakan.24
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya yang pada hakekatnya adalah
perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotor.25
Menurut Dimyati dan Mudjiono hasil belajar merupakan hasil proses
belajar atau proses pembelajaran. Pelaku aktif pembelajaran adalah guru.
Dengan demikian, hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari
dua sisi, yaitu :
a. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental
yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat
24
25

Uaman. M. B. Dan Asnawar, Media Pembelajaran, Ciputat pers Jakarta 2002. h. 34

Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1989, h. 2- 3.

26

perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor. Hasil belajar merupakan hasil pembelajaran
yang terkait dengan bahan pelajaran.
b. Dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan
pelajaran.26
Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka
studi dicapai melalui tiga kategori ranah, yaitu:
a. Ranah Kognitif. Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis dan penilaian.
b. Ranah Afektif. Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif
meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau
reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau
kompleks nilai.
c. Ranah Psikomotor. Meliputi keterampilan motorik, manipulasi bendabenda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati).
Howard Kingsley, membagi 3 macam hasil belajar:
1. Keterampilan dan kebiasaan
2. Pengetahuan dan pengertian
3. Sikap dan cita-cita.27

26

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h.

250-251
27

Indra Munawar. Hasil Belajar (Pengertian dan Definisi ).http :// indramunawar.

blogspot.com/ (on line 08 Januari 2010)

27

3. Macromedia flash
a. Kegunaan macromedia flash
Macromedia Flash sangat penting digunakan dalam usaha
memperjelas pengertian siswa. Sehingga dengan menggunakan
macromedia flash siswa dapat lebih memperhatikan terhadap bendabenda atau hal-hal yang belum pernah dilihatnya yang berkaitan
dengan pembelajaran. Macromedia flash dapat membantu guru dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Animasi flash adalah perangkat lunak
komputer (softwere) dalam kategori authoring tool. Program flash ini
bisa digunakan untuk membangun sebuah aplikasi yang memerlukan
interaksi pemakainya dengan kemudahan yang ditawarkan,
Macromedia Flash sama halnya dengan film secara fisik, yang
tersusun dari banyak frame dengan gambar-gambar penyusunnya.
Frame yang mendefinisikan adanya perubahan pada objek disebut
dengan keyframe. Dalam dunia animasi Web, teknologi Flash kini
seolah

meraja,

bagaimana

tidak

keunggulan-keunggulan

yang

ditonjolkan membuat hampir semua hal yang terlihat rumit menjadi
sedemikian simple dan gampang. Dukungan terhadap Macromedia
Flash belakangan ini semakin luas, format Flash Movie *.SWF kini
dapat dibuat tidak hanya oleh Macromedia Flash saja. Aplikasi lain
kini memasukkan *.SWF sebagai format file yang dapat dieksport dari
aplikasi tersebut, misalnya Adobe Illustrator atau CorelDraw. Jika
anda telah membuat gambar pada aplikasi-aplikasi tersebut, anda dapat

28

langsung mengekspornya ke dalam Flash. Tidak hanya aplikasi,
bahkan kini scripting PHP pun dapat memuat format. SWF,
Macromedia Flash MX adalah sebuah program standar untuk
pembuatan animasi high-impact berbasis Web. Anda dapat membuat
sebuah animasi logo, navigasi control Web site, animasi form yang
panjang, sebuah website utuh berbasis Flash, atau aplikasi web lainnya
menggunakan program aplikasi ini, anda akan menemukan kekuatan
dan fleksibilitas dari program Flash ini yang sangat ideal untuk
mewujudkan kreativitas anda.
b. Metode Animasi dalam Flash
Pada dasarnya Macromedia Flash membagi animasi dalam 2
metode, yaitu:
1. Frame by frame animation
Yaitu : Pembuatan animasi dengan cara melakukan perubahan
objek pada setiap frame secara manual, sehingga
dihasilkan perubahan gambar yang teratur. Metode ini
biasanya digunakan pada animasi dengan perubahan
bentuk objek secara terus-menerus. Misalnya, film kartun.
2. Tweened animation
Yaitu : Pembuatan animasi dengan cara menentukan dua poin
keadaan

pada

macromedia

objek
flash

awal

dan

membuat

akhir,
rangkaian

sedangkan
gerakan

diantaranya. Animasi yang dihasilkan menggunakan
metode ini adalah gerakan yang halus, perubahan letak,
ukuran, rotasi, bentuk maupun warna.

29

Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa sesungguhnya
Macromedia Flash adalah sebuah program standar untuk pembuatan
animasi high-impact berbasis Web. Anda dapat membuat sebuah
animasi logo, navigasi control Web site, animasi form yang panjang,
sebuah website utuh berbasis Flash, atau aplikasi web lainnya
menggunakan program aplikasi ini, anda akan menemukan kekuatan
dan fleksibilitas dari program Flash ini yang sangat ideal untuk
mewujudkan kreativitas anda. Dari Macromedia versi 4, 5, 6 (MX),
MX 2004, hingga saat ini Macromedia Flash telah mengeluarkan versi
terbarunya dalam sebuah paket yaitu Macromedia Studio 8 yang salah
satunya berisi release terbaru dari Macromedia Flash 8.
c. Sekilas Tentang Flash.
Flash

merupakan

software

yang

memiliki

kemampuan

mengembangkan sekilas menganimasikannya, serta mudah dipelajari (
M. Amarullah Akbaret al, 2008). Flash tidak hanya digunakan dalam
pembuatan animasi, tetapi pada jaman sekarang ini flash juga banyak
digunakan untuk keperluan lainya seperti dalam pembutan game,
presentasi, membangun web, animasi pembelajaran, bahkan juga
dalam pembutan film.
Flash

adalah

progeram

grafis

yang

diperoduksi

oleh

macromedia corp, yaitu sebuah vendor software yang bergerak
dibidang animasi web. Macromedia Flash pertama kali diperoduk pada
tahun 1996. macromedia flash telah diproduksi dalam beberapa versi.

30

Versi terakhir dari macromedia flash adalah macromedia flash 8.
sekarang flash telah berpindah vendor menjadi adobe.
Adobe adalah vendor software yang membeli flash dari vendor
sebelumnya yaitu macromedia. Sejak itu, macromedia flash berganti
nama menjadi adobe flash. Versi terbaru dari adobe flash adalah adobe
flash Cs4 dan Cs5 professional. Namun dalam pembuatan animasi ini
penulis masih menggunakan Adobe flash 8 professional sebagai
aplikasi.
d. Macromedia Flash 8
Macromedia flash 8 adalah salah satu aplikasi pembuat animasi
yang cukup dikenal saat ini. Berbagai fitur dan kemudahan yang
dimiliki menyebabkan Macromedia flash 8 menjadi progeram animasi
favorit dan cukup populer. Tampilan interface, fungsi dan pilihan palet
yang beragam, serta kumpulan tool yang sangat lengkap sangat
membantu dalam pembutan karya animasi yang menarik.
Actionscript dibutuhkan untuk memberi efek dalam animasi.
actionScript di flash pada awalnya memang sulit dimengerti jika
seorang tidak mempunyai dasar atau mengenal flash. Tetapi jika sudah
mengenal, kita tidak bisa lepas dari ActonScript karena sangat
menyenangkan dan dapat membuat pekerjaan jauh lebih cepat dan
mudah.

31

e. Dasar-dasar menggunakan Macromedia flash 8 professional
Halaman Awal
Halaman awal adalah halaman yang pertama kali muncul
ketika pertama kali kita mengakses Macromedia Flash 8 Professional.
Cara mengakses Macromedia Flash 8 professional pertama kali yaitu
double klik pada icon yang ada dekstop atau lihat dari daftar program.
Tampilah start page pertama kali membuka Macromedia Flash
8 Professional yaitu:
1. Area Utama Area kerja flash 8

(Gambar: 2.2 Area kerja Flash 8)

Gambar diatas adalah gambar default dari Flash 8. letak
masing masing panel tersebut dapat dise-suaikan dengan keinginan
dan kebutuhan penggunanya. Jika letaknya tidak sesuai dengan
gambar di atas, anda dapat mengembalikannya kebentuk defaut
dengan memilih menu paling atas window-workspace layoutdefault.

32

Jendela utama merupakan awal dari pembuatan program,
pembuata dilakukan dalam kota movie dan stage yang didukung
oleh tools lainya. Seperti yang pernah dijelaskan dalam sebuah
tulisan” jendela kerja flash terdiri dari panggung (stage) dan panelpanel. Panggung merupakan tempat objek meletakan, tempat
menggambar dan menganimasikan objek. Sedangkan untuk
membuat gambar, mengedit gambar, menganimasi, dan pengeditan
lainnya.:

4. Materi Sistem Gerak Pada Manusia
Standar kompentensi konsep sistem gerak pada manusia adalah 2.
Memahami berbagai sistem kehidupan manusia, khusunya terdapat dalam
kompentensi dasar, 2.2 Mendiskripsikan sistem gerak pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan
a. Sistem gerak pada manusia tulang
Sistem gerak pada manusia tersusun dari rangka dan otot.
Rangka disebut alat gerak pasif sedangkan otot disebut alat gerak aktif.
Dapat disebut demikian karena rangka hanya dapat digerakkan oleh
otot.28
Rangka manusia mempunyai lima fungsi utama. Pertama, rangka
memberi bentuk dan mendukung tubuh, seperti rangka rumah. Kedua,
28

Wasis, Sugeng Yuli Irianto, Ilmu Pengetahuan Alam 2: SMP/MTs Kelas VIII,

Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008, h. 27

33

tulang-tulang melindungi organ-organ dalam, misalnya otak, jantung,
dan paruparu. Ketiga, rangka adalah tempat melekatnya otot-otot
utama tubuh, sedangkan otot-otot tersebut menggerakkan tulang.
Keempat, bebe-rapa tulang mempunyai sumsum tulang merah yang
membentuk sel-sel darah merah. Sumsum tulang adalah jaringan lunak
di tengah-tengah tulang. Kelima, rangka adalah tempat utama untuk
menyimpan mineral, yaitu kalsium dan fosfor yang digunakan di
dalam tubuh. Kalsium dan fosfor membuat tulang menjadi keras.29
1. Tulang tengkorak
Tulang tengkorak merupakan tulang pembentuk kepala.
Tulang-tulang tengkorak sebagian besar disusun tulang yang
berbentuk pipih. Tulang-tulang tersebut saling berhubungan
membentuk tengkorak. Di dalam tengkorak ini terdapat mata, otak,
dan organ lainnya yang terlindung oleh tulangtulang tengkorak
tersebut. Tulang tengkorak tersusun atas tulang pipi, tulang rahang,
tulang mata, tulang hidung, tulang dahi, tulang ubun-ubun, tulang
pelipis, dan tulang baji. Agar lebih jelas, perhatikan gambar
berikut.

29

Rinie Pratiwi P, Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam:

Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4, Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. h. 29

34

(Gambar2.3 Tulang tengkorak)

2. Tulang anggota badan
Tulang anggota badan tersusun oleh tulang belakang, tulang
dada, tulang rusuk, dan gelang panggul. Masing-masing tulang
tersebut membentuk kesatuan. Tulang anggota badan berfungsi
melindungi organ-organ dalam yang lunak, seperti jantung, paruparu, ginjal, dan organ lainnya.
a. tulang belakang
Tulang belakang tersusun atas ruas-ruas tulang yang
fleksibel, tetapi kuat. Tulang belakang terdiri atas 33 ruas, yaitu
7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang
pinggang, 5 ruas tulang kelangkang (sakrum), dan 4 ruas tulang
ekor.

35

b. Tulang Dada
Tulang dada terletak dekat tulang rusuk atau lebih
tepatnya di tengah-tengah dada. Tulang dada terdiri atas bagian
hulu, badan, dan taju pedang.
c. Tulang Rusuk
Tulang rusuk pada manusia terdiri atas 24 buah atau 12
pasang. Tulang rusuk manusia memiliki fungsi sebagai
pelindung organ-organ dalam, seperti jantung dan paruparu.
Tulang rusuk manusia, terdiri atas 7 pasang tulang rusuk sejati,
3 pasang tulang rusuk palsu, dan 2 pasang tulang rusuk
melayang.
d. Tulang Panggul
Gelang panggul atau tulang panggul terletak di ujung
bawah tulang belakang. Gelang panggul terdiri atas 2 tulang
usus (ilium), 2 tulang kemaluan (ischium), dan 2 tulang duduk
(pubis).30
3. Tulang-tulang penyusun anggota gerak
Tulang anggota gerak mempunyai kemungkinan gerak yang
lebih bebas dibandingkan dengan tulang-tulang yang lain. Hal ini
sesuai dengan fungsinya untuk melakukan gerakan. Anggota gerak
pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu:
30

Tim Penyusun, Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar 2 untuk kelas

VIII/ SMP/MTs, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008, h. 21-23.

36

a. Tulang gerak atas (tangan)
Anggota gerak atas terdiri dari beberapa tulang yang
terangkai menyusun tangan. Tulang-tulang yang menyusun
tangan adalah 1) Tulang lengan atas (dua buah, kanan, dan
kiri). 2) Tulang hasta (dua buah, kanan, dan kiri), yaitu tulang
yang searah dengan jari kelingking. 3) Tulang pengumpil (dua
buah, kanan, dan kiri) yang searah dengan ibu jari. 4) Tulang
pergelangan tangan (dua buah, kanan, dan kiri) yang masingmasing terdiri dari delapan buah tulang. 5) Tulang telapak
tangan (dua buah, kanan, dan kiri) yang masing-masing terdiri
atas lima buah tulang. 6) Tulang jari tangan (kanan dan kiri)
yang masingmasing terdiri atas empat belas ruas tulang dan
masing-masing jari terdiri atas tiga ruas, kecuali pada ibu jari
yang hanya dua ruas.

(Gambar.2.4 Tulang Gerak Atas)

37

b. Tulang gerak bawah (kaki/tungkai)
Anggota gerak bawah berupa kaki yang susunannya
hampir sama dengan anggota gerak atas (tangan). Pada kaki
tersusun rangkaian tulang-tulang adalah. 1) Tulang paha (dua
buah, kanan dan kiri) 2) Tulang kering (dua buah, kanan dan
kiri) yang ada di sebelah depan pada tungkai bawah. 3) Tulang
betis (dua buah, kiri dan kanan) yang ada di sebelah belakang
pada tungkai bawah. 4) Tulang tempurung lutut (dua buah, kiri
dan kanan) 5) Tulang telapak kaki (dua buah, kiri dan kanan),
masing-masing terdiri atas lima buah tulang. 6) Tulang jari kaki
(kiri dan kanan), masing-masing terdiri atas empat belas tulang.
Masingmasing jari ada tiga ruas kecuali ibu jari yang
mempunyai dua ruas.

(Gambar.2.5 Tulang Gerak Bawah.)

38

4. Tulang rawan (kartilago)
Tulang rawan terbentuk dari kumpulan sel-sel tulang rawan
(kondrosit). Kondrosit mengeluarkan bahan (matrik) berupa
kondrin yang sifatnya lentur. Tulang rawan pada anakanak
mengandung banyak zat perekat (kolagen) dan sedikit zat kapur
sehingga tulang rawan bersifat lentur dan elastis. Tulang rawan
pada orang dewasa hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu
seperti pada hidung, daun telinga, di antara tulang rusuk, dan
tulang dada, pada persendian dan antarruas tulang belakang, yang
tidak mengalami pengerasan. Ada tulang rawan yang semakin lama
semakin keras, karena ruang-ruang antarsel terisi oleh zat kapur,
seperti tulang ubunubun. Pada saat masih bayi, tulang ubun-ubun
masih berbetuk rawan dan makin lama makin keras, proses
penulangan ini disebut osifikasi. Pada masa pertumbuhan, tulang
masih dapat bertambah panjang. Hal ini disebabkan adanya cakram
epifise yang terletak pada ujung tulang. Bagian tersebut terdiri dari
tulang rawan yang sel-selnya aktif mengalami pembelahan.
a. Tulang keras (tulang sejati/osteon)
Tulang keras terdiri dari jaringan tulang yang tersusun
atas sel-sel tulang yang disebut osteosit. Tulang keras banyak
mengandung zat kapur, protein dan kolagen (zat perekat). Zat
kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat (CaCO3) dan
kalsium fosfat Ca3(PO4)2.

39

5. Persendian
Hubungan antar tulang pada rangka tubuh disebut sebagai
persendian.
Berdasarkan perbedaan kemampuan geraknya persendian terbagi
dalam sendi gerak, sendi kaku dan sendi mati. Sendi gerak merupakan
hubungan antar tulang dengan kemampuan gerak lebih banyak. Pada
sendi gerak tulang yang satu dengan tulang yang lain diikat dengan
semacam jaringan pengikat atau ligamen. Gerakan antar tulang ini
akan menimbulkan gesekan dan rasa sakit jika pada rongga antar
tulang tidak terdapat minyak sendi. Berdasarkan jenis gerakannya
sendi gerakdikenal dengan berbagai jenis sendi, di antaranya sendi
peluru, sendi putar, sendi pelana, sendi gulung dan sendi engsel.
Sendi peluru merupakan persendian yang memungkinkan
gerakan ke seluruh arah, dan biasanya berporos tiga. Sendi peluru
terdapat pada hubungan antara tulang lengan atas dan tulang belikat.
Pada sendi peluru ujung tulang yang satu dengan yang lain membentuk
lekukan berupa lingkaran sehingga bonggol tulang yang satu dapat
masuk pada lekukan tulang yang lain. Hubungan antar tulang panggul
dan tulang paha juga merupakan sendi peluru.
Hubungan antar tulang dimana ujung tulang yang satu berupa
tonjolan yang masuk kedalam lubang tulang yang lain disebut sendi
putar. Sendi putar memungkinkan terjadinya gerakan memutar. Sendi
putar terdapat pada hubungan antara tulang hasta dan tulang

40

pengumpil, juga pada hubungan antara tulang pemutar dan tulang
atlas. Hubungan tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan dua
arah adalah sendi pelana. Sendi pelana terdapat pada hubungan antara
tulang ibu jari dengan tulang telapak tangan. Hubungan antara tulang
telapak tangan dengan tulang pengumpil merupakan sendi gulung.
Hubungan antara ujung tulang yang menghasilkan gerakan seperti
engsel pada pintu disebut sendi engsel. Hubungan antara tulang paha
dengan tulang kering pada lutut, atau antara tulang lengan dengan
tulang hasta pada sikut serta pada ruas-ruas ibu jari juga merupakan
sendi engsel. Sendi kaku merupakan jenis persendian yang
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Sendi kaku terdapat pada
hubungan antar tulang-tulang pergelangan tangan dan tulang
pergelangan kaki. Sendi mati merupakan jenis persendian yang
menghubungkan tulang yang satu dengan tulang yang lain tanpa dapat
digerakkan sama sekali. Persendian jenis ini terdapat pada hubungan
antara tulang pada tengkorak.31
6. Otot
Otot adalah penggerak bagianbagian tubuh, sehingga otot disebut
alat gerak aktif. Hampir 35 hingga 40 persen massa tubuhmu adalah
jaringan otot. Cobalah perhatikan, setiap saat selalu ada gerakan yang
terjadi di tubuhmu. Banyak sistem dalam tubuhmu mempunyai

31

Tim Penyusun, Ilmu Pengetahuan Alam 2 : untuk SMP/MTs Kelas VIII, Jakarta :

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,2009. h.18-19.

41

beberapa macam jaringan otot. Otot adalah organ yang dapat
berkontraksi menjadi lebih pendek. Karena kontraksi ini, bagianbagian tubuhmu bergerak. Dalam kontraksi ini diperlukan energi. Otot
sadar adalah otot yang bisa kamu kontrol. Otot tangan dan kakimu
serta otot-otot muka adalah otot sadar. Kamu dapat menentukan
apakah menggerakkan atau tidak menggerakkan suatu otot sadar.
Sebaliknya, otot-otot tak sadar adalah otot-otot yang tidak bisa kamu
kontrol secara sadar. Kamu tidak bias mengendalikan otot-otot ini
untuk bekerja. Otot-otot tak sadar bekerja sepanjang hari, sepanjang
hidupmu di luar kesadaran. Darah dipompa melalui pembuluhpembuluh darah, dan makanan bergerak melalui sistem pencernaanmu
merupakan hasil gerakan otot tak sadar. Kamu dapat tidur dengan
pulas di malam hari tanpa harus memikirkan bagaimana caranya agar
otot-otot ini tetap bekerja.
1. Tiga Jenis Jaringan Otot
Ada tiga jenis jaringan otot di dalam tubuhmu: yaitu otot rangka,
otot polos, dan otot jantung.
a. Otot lurik adalah otot yang paling banyak di dalam tubuh. Di
bawah mikroskop, sel-sel otot rangka terlihat bergaris-garis
melintang.

Otot

rangka

melekat

pada

tulang

dengan

perantaraan tendon. Tendon adalah pita tebal, berserabut, dan
liat yang melekatkan otot pada tulang. Otot rangka tergolong
otot sadar. Kamu bisa mengontrol penggunaan otot ini. Kamu

42

bisa menentukan kapan berjalan dan kapan tidak. Otot rangka
cenderung cepat berkontraksi dan cepat lelah.

(Gambar.2.6 Otot lurik)

b. Otot polos tergolong otot tidak sadar. Otot polos terdapat pada
dinding lambung, usus halus, rahim, kantung empedu, dan
pembuluh darah. Otot polos berkontraksi dan berelaksasi
dengan lambat. Otot-otot itu tidak bergaris.

(Gambar. 2.7,Otot polos)

c. Otot jantung. Otot jantung hanya ditemukan di jantung. Otot
jantung juga tergolong otot tidak sadar. otot jantung
mempunyai garis-garis seperti otot rangka. Sebaliknya, otot
jantung mirip otot polos karena tergolong otot tidak sadar. Otot
jantung berkontraksi sekitar 70 kali per menit sepanjang hari
selama hidupmu. Kamu mengetahui bahwa otot jantung
berkontraksi pada saat jantung berdenyut.32

32

Tim Penyusun, Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam:

Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4, Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008, 39-42.

43

(Gambar.2.8.Otot Jantung)

7. Gangguan dan kelainan tulang pada manusia
Tulang-tulang pada manusia sering mengalami gangguan baik
gangguan tulang sejak lahir, karena makanan yang kita konsumsi
setiap hari, posisi tubuh yang salah, terkena penyakit, kecelakaan, dan
lain-lain. Di bawah ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan
gangguan tulang atau penyakit pada tulang.
1. Kebiasaan posisi tubuh yang salah
Posisi duduk yang salah dapat menyebabkan gangguan pada
tulang. Jika posisi duduk dengan punggung membungkuk maka
tulang belakang akan melengkung ke kiri, ke kanan, ke depan, atau
ke belakang. Melengkungnya tulang belakang tersebut dipengaruhi
oleh posisi dan kebiasaan duduk. Kelainan tulang punggung dapat
dibedakan menjadi tiga:
a. Skoliosis, yaitu tulang punggung yang terlalu melengkung ke
kiri atau ke kanan.
b. Kifosis, yaitu tulang punggung terlalu melengkung ke
belakang.
c.

Lordosis, yaitu tulang punggung yang terlalu melengkung ke
depan.

44

2. Gangguan tulang karena penyakit
Beberapa

penyakit

tulang

dapat

disebabkan

oleh

mikroorganisme, baik virus maupun bakteri, di antaranya sebagai
berikut
a. Polio
Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang menyerang
tulang,

sehingga

menjadi

lumpuh

(tidak

bertenaga)

atau

pertumbuhannya mengecil dan tidak sempurna.
b. Layuh semu
Layuh semu terjadi akibat infeksi penyakit sifilis pada anak
semasa dalam kandungan akibat tertular oleh ibu yang mengidap
penyakit sifilis, akibatnya tulang-tulang anggota gerak pada bayi
atau anak menjadi layuh atau tidak bertenaga.
c. Kaku sendi
Kaku sendi merupakan cacat pada persendian di mana sendi
tidak dapat digerakkan. Penyakit ini disebabkan karena persendian
terinfeksi penyakit sifillis atau gonorhoe sehingga minyak sendi
menjadi kering dan tidak dapat digerakkan, misalnya pada lutut
yang tidak dapat dibengkokkan. Kaku sendi biasanya ini terjadi
pada orang dewasa.
d. Kanker tulang
Virus juga dapat merusak pertumbuhan sel-sel tulang yang
tidak terkendali, sehingga di beberapa tempat pada tulang dapat

45

tumbuh benjolan-benjolan yang dapat berpindah-pindah dan timbul
rasa sakit. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
e. TBC tulang
TBC tulang adalah penyakit pada tulang akibat infeksi oleh
Tubercolosis sehingga tulang menjadi rusak.
3. Gangguan/kelainan tulang karena kecelakaan
Gangguan atau kelainan tulang karena kecelakaan antara lain:
Fraktura, jika terjadi patah tulang pada saat kecelakaan. Fisura, jika
tulang mengalami retak. Urai sendi, jika terjadi pergeseran sendi
karena selaput sendi sobek. Kalus, jika tulang yang patah akibat
kecelakaan.33
C. Kerangka Pikir
Salah satu tujuan IPA khususnya biologi adalah membantu siswa
untuk membangun secara mantap dan bermakna konsep-honsep di dalam
struktur kognitifnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru harus memiliki
kemampuan menciptakan kegiatan belajar yang mudah dipahami dan
diterapkan oleh siswa. Di sekolah tempat penelitian, pembelajaran yang
diterapkan masih berpusat pada guru. Pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran akan menarik perhatian siswa dan lebih mengaktifkan
siswa dalam proses belajar mengajar agar mereka mudah memahami materi
yang disampaikan, sehingga nantinya siswa akan mendapatkan nilai yang
optimal.
33

Tim penyusun, IPA 2 : untuk SMP/MTs Kelas VIII / penyusun, Henry G, Jakarta :

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009. h. 35-38.

46

Suatu pengembangan media pembelajaran yang dihubungkan dalam
proses belajar mengajar untuk dapat mengkomunikasikan antara kompetensi
siswa dengan konsep yang tersusun dalam kurikulum. Secara mendasar dapat
dikatakan bahwa, melalui pengembangan macromedia flash untuk pembuatan
media

pengajaran

berupa

animasi,

diharapkan

siswa

akan

lebih

memperhatikan dalam proses belajar mengajar dan mersepon suatu
pembelajaran yang beru dan menarik perhatian siswa hingga mendapatkan
nilai hasil yang baik. Upaya untuk melakukan proses pembelajaran melalui
pengembangan media pembelajaran ini bisa dikaikan dengan konsep sistem
gerak pada manusia pada pelajaran IPA (biologi). Penggunaan pengembangan
media pembelajaran yang berbeda dalam proses pembelajaran memungkinkan
untuk menimbulkan respon dan hasil belajar siswa yang berbeda pula. Secara
singkat dapat diliat pada skema kerangka berpikir dalam alur penelitian pada
gambar.2.23 berikut.

47

GAMBAR 2.9
BAGAN/ SKEMA KERANGKA PIKIR PENELITI
Media pengajaran yang
digunakan masih monoton

Materi yang masih susah dipahani
oleh siswa

Siswa kurang termotivasi
untuk belajar

Hasil belajar siswa
rendah

Tujuan pendidikan tidak
tercapai

Mutu Pendidikan rendah

Pengembangan
Macromedia flash

Media pengajaran dapat
memotivasi

Siswa aktif dan merespon
media pembelajaran

Tujuan pembelajaran
tercapai.

Hasil belajar siswa
meningkat

48

D. Hipotesis
Hipotesis statistik yang diajukan adalah:
Ho : μ₁ = μ₂
Ha : μ₁ > μ₂

Keterangan:
Ho = Tidak terdapat pengaruh dalam pengembangan media pembelajaran
terhadap hasil belajar siswa.
Ha = Terdapat pengaruh model pembelajaran berdasarkan pengembangan
media pengajaran terhadap hasil belajar siswa.
μ₁ = Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
berdasarkan pengembangan media pengajaran.

μ₂ = Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode konvensional.

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45