PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN SEBAGAI SARANA PEMBERIAN KREDIT
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN SEBAGAI SARANA PEMBERIAN KREDIT
Oleh:
JULIATA PUSPASARI PRANOTO DAN RATNANINGRUM DJAROEM
Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonusa Esa Unggul
ABSTRAK
Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode normatif dan empiris yaitu secara penelitian kepustakaan, buku-buku yang berhubungan dengan masalah dan penelitian lapangan dengan cara terjun langsung kelapangan dengan wawancara dengan pihak yang berkaitan dengan pembuatan skripsi ini. Peran Perum Pegadaian sangat penting sebagai lembaga kredit yang berperan untuk membantu masyarakat lapisan ekonomi menengah kebawah. Perum Pegadaian merupakan salah satu lembaga perkreditan yang ikut serta dalam pembiayaan pembangunan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dengan cara menyalurkan pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai dengan prosedur yang sangat sederhana, mudah dan cepat. Perum Pegadaian diadakan untuk memberantas lintah darat, dengan demikian mempunyai fungsi sosial dalam membantu kepentingan rakyat golongan ekonomi lemah dalam memenuhi kebutuhan akan dana. Perum pegadaian masih memiliki kelemahan khususnya dari segi peraturan perundang-undangan dimana setiap orang yang membawa barang untuk dijadikan jaminan dianggap sebagai pemilik dari barang tersebut.
Key Words: pegadaian, kredit, Hukum Pegadaian, Gadai, Pinjaman, Hukum Perdata.
PENDAHULUAN
yang bertujuan untuk menghilangkan Pada masa krisis moneter ini,
praktek ijon, pegadaian gelap dan dan bank susah memberikan kredit,
pinjaman dengan persyaratan yang Perum Pegadaian sangat diperlukan
Perum Pegadaian dalam menyediakan modal untuk
kurang wajar.
merupakan sarana yang tepat dalam mendorong pertumbuhan bagi usaha
pelayanan masyarakat khususnya dalam kecil. Kegiatan utama dari Perum
rangka meningkatkan krisis moneter Pegadaian adalah menyalurkan pinjaman
dewasa ini.
dengan jaminan kepada masyarakat Selain itu sistem dan mekanisme terutama
Perum Pegadaian sangat dikenal oleh menengah ke bawah serta pengusaha
masyarakat
golongan
golongan menengah kebawah dan golongan ekonomi lemah kategori kelas
pelaku usaha kecil. Golongan ekonomi kecil dengan berdasarkan Hukum Gadai,
lemah yang meliputi usaha berskala lemah yang meliputi usaha berskala
penting. Karena itu pada masa reformasi kesempatan berusaha baik untuk dirinya
mampu
menciptakan
saat sekarang ini, dimana tujuan maupun lapangan kerja untuk orang lain.
reformasi adalah untuk menghilangkan Dalam rangka meningkatkan
KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme), kemampuan golongan ekonomi lemah
maka perlu dihindari adanya KKN di tersebut, program kredit untuk usaha
dalam Perum Pegadaian, agar Perum kecil diantaranya melalui program KUK
Pegadaian dapat meningkatkan peranan (Kredit Usaha Kecil). Program kredit itu
keberadaan Perum Pegadaian sebagai bertujuan untuk mengembangkan usaha
sarana pemberian kredit terutama bagai dan melindungi golongan ekonomi
golongan ekonomi lemah. lemah dari lintah darat dengan suku
Dalam TAP MPR Nomor : bunga pinjaman yang tidak wajar.
II/MPR/1993 tentang Garis-garis Besar Pemberian kredit selain melalui
Haluan Negara dan Repelita menyatakan program-program diatas, masih ada lagi
bahwa :
sarana penyalur kredit lain yang dapat
Perkreditan adalah membantu golongan ekonomi lemah
Kebijaksanaan
merupakan bagian dari kebijaksanaan yaitu PERUM PEGADAIAN. Fungsi
ekonomi dan pembangunan, karena Perum Pegadaian dalam menunjang
masalah perkreditan termasuk dalam pembangunan ekonomi negara adalah
skala prioritas yang perlu untuk sangat penting sekali, karena Perum
pengaturannya dalam Pegadaian tidak hanya memberikan peraturan perundang-undangan.
diperhatikan
pinjaman konsumtif
Untuk meningkatkan peranan produktif terutama dalam pemberian
tetapi
juga
pengusaha-pengusaha golongan bantuan kredit kepada masyarakat
ekonomi lemah, dalam hal ini tidak saja golongan ekonomi lemah termasuk
penting dilihat dari aspek kehidupan golongan pedagang atau pengusaha kecil
sehari-hari, tetapi ditinjau dari aspek untuk kebutuhan dan meningkatkan
sosial ekonomi, pada umumnya usahanya. Proses peminjaman kredit
pengusaha golongan ekonomi lemah sangat sederhana dan cepat. Dalam
adalah padat karya atau dapat menyerap rangka membantu mengembangkan
tenaga kerja, dimana sebagian besar usaha golongan ekonomi lemah serta
masyarakat kita hidup di sektor menghindarkan
pertanian, perikanan, pedagang kecil dan cengkeraman lintah darat, maka Perum
dalam kehidupan dan dalam kehidupan dan
dapat diduga diantaranya dari pelepas pengusaha kecil dan golongan ekonomi
uang dan mungkin juga Perum lemah
dalam menyerap
fasilitas
Pegadaian.
perkreditan perbankan yang diberikan Dengan adanya momentum pemerintah,
Deregulasi, maka membawa angin segar mempunyai pendekatan yang lebih
Perum
Pegadaian
bagi Perum Pegadaian. Hal ini karena sesuai karena Perum Pegadaian bersedia
dalam deregulasi tersebut memberikan menerima berbagai bentuk jaminan yang
kelonggaran kepada Perum Pegadaian tidak mungkin diterima oleh lembaga
dalam hal plafon pinjaman. Dalam perbankan.
kondisi tersebut maka diharapkan Perum Dengan adanya kemudahan
Pegadaian dapat lebih berperan dalam yang diberikan dalam pelayanan oleh
upaya membantu permodalan usaha Perum Pegadaian, manfaatnya oleh
kecil.
masyarakat golongan ekonomi lemah sangat dirasakan. Dalam hal ini
Tinjauan Umum Perum Pegadaian
Perum Pegadaian sebagai suatu tercapainya asas pemerataan pendapatan
diharapkan dapat
mendorong
lembaga yang mempunyai wewenang dan
kesempatan berusaha untuk untuk dapat menyediakan kredit kepada meningkatkan
masyarakat. Perum Pegadaian adalah golongan ekonomi lemah dan usaha
peranan
pengusaha
Badan Usaha Milik Negara (selanjutnya kecil. Peluang Perum Pegadaian untuk
disingkat BUMN) yang mengemban masuk ke pasar-pasar melayani sektor
misi untuk menyediakan pelayanan bagi usaha kecil dalam membantu untuk
kemanfaatan umum dan sekaligus penyediaan modal sebenarnya sangat
memupuk keuntungan yang berdasarkan terbuka.
pada prinsip pengelolaan perusahaan, Menurut data yang dikeluarkan
penyaluran uang pinjaman kepada oleh Biro Pusat Statistik (BPS) tahun
masyarakat dan ini didasarkan kepada 1997 menunjukkan bahwa baru sekitar
hukum gadai.
16 % unit usaha kecil di Indonesia Sejak tahun 1928 Hukum Gadai menggunakan jasa perbankan untuk
dibentuk dengan menggunakan aturan pembiayaan usahanya. Sisanya masih
dasar Pegadaian (Pandhuis Reglement) mengandalkan modal sendiri, meminjam
yang hingga saat ini masih tetap dari pihak lain seperti koperasi, instansi,
bertahan di tanah air. Dengan kurun bertahan di tanah air. Dengan kurun
bersifat produktif dan bila perlu masyarakat, khususnya masyarakat yang
memperluas daerah operasionalnya. sedang membangun.
Pegadaian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun
Jawatan
A. Dasar Hukum Pegadaian
1969 dipimpin oleh seorang Kepala Berdasarkan
Dinas yang selanjutnya membawahi Pemerintah Nomor 7 tahun 1969 maka
Peraturan
seksi-seksi.
Ada 7 Dinas yaitu : disingkat PN) Pegadaian diubah menjadi
Perusahaan Negara
(selanjutnya
1. Dinas Pengawasan/Penelitian; Jawatan Pegadaian dan secara struktural
2. Dinas Perencanaan/Pembinaan; termasuk
3. Dinas Kepegawaian; Departemen
dalam
lingkungan
4. Dinas Pelaksanaan Anggaran; mempunyai tugas :
Keuangan,
dan
5. Dinas Perbendaharaan;
6. Dinas Bangunan/materiil; dengan menyalurkan kredit atas dasar
1. Membina perekonomian rakyat kecil
7. Dinas Umum hukum gadai kepada:
Kepala
Cabang adalah
a. Para Petani, nelayan, pedagang pembantu Kepala Jawatan di Daerah kecil, industri kecil yang bersifat
dengan tugas sebagai bendaharawan dan produktif
pimpinan
perusahaan. Banyaknya
b. Turut mencegah adanya praktik daerah inspeksi, daerah pemeriksaan dan ijon, pegadaian gelap, riba, dan
cabang harus disesuaikan dengan pinjaman tidak wajar lainnya
kegiatan Jawatan (pasal 5 ayat 2).
perkembangan
Pegadaian dimasa yang akan datang,
memperhatikan segi-segi pemberian pinjaman yang tidak
2. Ikut serta mencegah
adanya
dengan
efisiensi. Izin penambahan/pengurangan wajar, ijon, pegadaian gelap dan
daerah inspeksi, daerah pemeriksaan dan praktik riba lainnya.
cabang
diberikan oleh Menteri
3. Di samping menyalurkan kredit,
Keuangan.
maupun usaha-usaha lainnya yang Keputusan Presiden RI Nomor bemanfaat terutama bagi Pemerintah
56 tahun 1985 tentang Pokok-pokok dan Masyarakat.
Organisasi dan Tata Kerja Jawatan
4. Membina pola perkreditan supaya Pegadaian adalah : benar-benar terarah dan bermanfaat
Bab I Pasal 1 menyatakan :
1. Perusahaan Jawatan Pegadaian Presiden Nomor 51 Tahun 1981 tentang untuk selanjutnya disebut Perjan
Pokok-pokok Organisasi dan Tata Kerja Pegadaian adalah perusahan dalam
Perusahaan Jawatan Pegadaian dicabut. lingkungan Departemen Keuangan
Berdasarkan Peraturan yang
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1990 maka bertanggung
Perjan Pegadaian yang dibentuk kepada Menteri Keuangan;
Peraturan Pemerintah
2. Perjan Pegadaian dibina oleh Nomor 7 Tahun 1969 diubah menjadi Menteri Keuangan yang dalam
Umum (PERUM) pelaksanaannya dibantu secara
Perusahaan
Pegadaian.
teknis operasional oleh Direktorat Berhubung peraturan tentang Jenderal Moneter dalam Negeri dan
Perusahan Umum (PERUM) Pegadaian secara administrasi dibina oleh
perlu disesuaikan, maka dipandang perlu Sekretariat Jenderal Departemen
untuk mengatur kembali peraturan Keuangan;
tentang Perusahaan Umum (PERUM)
3. Perjan Pegadaian dipimpin oleh Pegadaian Nomor 10 Tahun 1990. Maka Direktur Utama.
pada tanggal 10 November 2000 dikeluarkan
Peraturan Pemerintah Bab I Pasal 3 menyatakan :
Republik Indonesia Nomor 103 Tahun
1. Membina penyaluran kredit atas 2000 tentang Perusahaan Umum dasar hukum gadai dan fidusia;
(PERUM) Pegadaian.
2. Mencegah adanya
pemberian
pinjaman yang tidak wajar; ijon,
B. Kelembagaan
pegadaian gelap dan praktek riba Lembaga Perkreditan Pegadaian adalah lainnya;
salah satu lembaga keuangan formal non
3. Membina pola perkreditan atas bank tertua yang dimiliki bangsa dasar hak gadai dan fidusia yang
Indonesia sebagai warisan pemerintah bersifat produktif;
Belanda. Pegadaian sebagai badan usaha
4. Membina dan
formal dengan status badan hukum pelaksanaan
mengawasi
Jawatan, didirikan tanggal 1 April 1901 Perusahaan Jawatan Pegadaian.
operasional
di Sukabumi, Jawa Barat. Pada tahun Dengan berlakunya Keputusan
1960 status Pegadaian ditingkatkan Presiden ini, semua peraturan yang telah
menjadi PN melalui Undang-Undang dikeluarkan berdasarkan Keputusan
No. 19 Tahun 1960 junto Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 178 Tahun Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang
1961. bergerak, yang diserahkan kepadanya
Melalui Keputusan Menteri oleh seorang berhutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang
Keuangan Nomor : Kep-39/ K/6/1/1971, memberikan kekuasaan kepada si
ditetapkan Pokok-pokok Organisasi dan berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara
Tata Kerja Jawatan Pegadaian dan
daripada orang-orang Perusahaan Jawatan (Perjan) secara
didahulukan
berpiutang lainnya; dengan kekecualian biaya untuk melelang barang tersebut
hirarki berada dibawah pembinaan dan biaya yang telah dikeluarkan untuk
Direktorat Jenderal
Moneter,
menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus
Departemen Keuangan.
Setelah
didahulukan.
dikeluarkan Peraturan
Dari definisi tersebut, dapat Nomor 10 Tahun 1990, tanggal 10 April
Pemerintah
dilihat beberapa unsur pokok dari gadai 1990,
status Perjan
Pegadaian
yaitu :
ditingkatkan menjadi Perusahaan Umum
a. gadai lahir karena penyerahan (Perum). Dengan berjalannya waktu,
kekuasaan atas barang gadai kepada maka dipandang perlu untuk diadakan
kreditur pemegang gadai. penyesuaian sehingga pada tanggal 10
b. Penyerahan itu dapat dilakukan November 2000 dikeluarkan Peraturan
oleh debitur.
Pemerintah Republik Indonesia Nomor
c. Barang yang menjadi objek gadai 103 Tahun 2000 tentang Perusahaan
atau barang gadai hanyalah barang Umum (PERUM) Pegadaian. Perubahan
bergerak.
status Pegadaian hingga penyesuaian
d. Kreditur pemegang gadai berhak Peraturan
untuk mengambil pelunasan dari Pegadaian,
Pemerintah
tentang
barang gadai lebih dahulu daripada bahwa Pegadaian tetap merupakan
memberikan
gambaran
kreditur-kreditur lainnya. lembaga alternatif yang stategis dan
e. Pasal 1152 ayat 1 KUHPer memiliki segmen pasar tersendiri di
bahwa unsur kalangan masyarakat ekonomi lemah
menekankan,
terpenting dari hak gadai adalah atau pengusaha kecil.
barangnya harus ada dalam kekuasaan pemegang gadai, sedang
ayat 2 menentukan bahwa hak Pasal 1150 KUHPerdata merumuskan
C. Pengertian Gadai
gadai tidak mungkin ada kalau gadai sebagai berikut :
barangnya
dibiarkan dalam kekuasaan si berutang atau si dibiarkan dalam kekuasaan si berutang atau si
konkuren itu adalah hak yang bersifat berpiutang.
perorangan, hak yang hanya dapat Pada dasarnya gadai diberikan
dipertahankan terhadap orang tertentu. untuk menjamin suatu tagihan. Jika
Jaminan umum dalam praktek dihubungkan dengan kredit, fasilitas
perkreditan tidak memuaskan bagi kredit ini memerlukan jaminan demi
kreditur karena tidak menimbulkan rasa keamanan pemberian kredit tersebut.
aman untuk menjamin kredit yang Demi kepentingan kreditur, undang-
diberikannya. Kreditur memerlukan undang memberikan jaminan yang
benda-benda tertentu yang ditunjuk tertuju terhadap semua kreditur dan
sebagai jaminan meliputi semua harta benda debitur yaitu
secara
khusus
piutangnya (jaminan khusus) dan hanya benda bergerak maupun tak bergerak,
berlaku bagi kreditur tersebut dan dalam baik benda yang sudah ada maupun
pembayaran piutangnya didahulukan yang baru akan ada semua menjadi
dari kreditur-kreditur lainnya. Kreditur jaminan bagi seluruh utang debitur
yang demikian ini disebut kreditur kepada
preferen. Pemegang gadai merupakan krediturnya.
kreditur preferen.
Hasil penjualan dari benda- Gadai merupakan hak jaminan benda tersebut dibagi-bagi seimbang
yang adanya harus diperjanjikan lebih dengan besarnya piutang masing-
dahulu. Kata gadai dalam undang- masing. Jaminan yang diberikan bagi
undang digunakan dalam dua arti. kepentingan semua kreditur dan
Pertama untuk menunjuk kepada menyangkut semua harta benda debitur
bendanya, yaitu benda gadai dan kedua disebut jaminan umum. Dalam hal ini,
tertuju kepada haknya, yaitu hak gadai. para kreditur mempunyai kedudukan
Ada beberapa sifat umum dari yang sama dan disebut dengan kreditur
gadai adalah sebagai berikut : konkuren. Artinya mereka mempunyai
a. Gadai adalah untuk benda bergerak. kedudukan yang sama sehingga tidak
b. Hak gadai sebagai hak kebendaan. ada
c. Benda gadai dikuasai pemegang pembayaran piutangnya. Jaminan umum
yang didahulukan
dalam
gadai.
timbul dari undang-undang, tidak perlu
d. Gadai adalah hak yang didahulukan diperjanjikan terlebih dahulu. Hal ini
(pasal 13 yo pasal 1150 KUHPer). diatur dalam pasal 1131 dan padal 1132 (pasal 13 yo pasal 1150 KUHPer). diatur dalam pasal 1131 dan padal 1132
dengan kontra prestasi berupa bunga. misalnya
perjanjian
kredit.
Karenanya hak gadai sendiri tidak Kredit mempunyai unsur-unsur sebagai dapat dipindah tangankan terlepas
berikut :
dari hak utamanya yaitu piutangnya.
1. Kepercayaan yaitu keyakinan dari si Apabila piutang itu berpindah tangan
pemberi kredit bahwa prestasi yang barulah hak gadainya turut berpindah
diberikan dalam bentuk uang akan tangan. Accessoir berasal dari bahasa
benar-benar diterimanya kembali latin “accedere” yang artinya
dalam jangka waktu tertentu di masa mengikuti.
Perjanjian accessoir yang akan datang. mempunyai ciri-ciri yaitu tidak dapat
2. Waktu yaitu masa yang memisahkan berdiri sendiri, timbulnya maupun
antara pemberian prestasi dengan hapusnya bergantung pada perikatan
pengembaliannya (kontraprestasi) pokoknya dan apabila perikatan
yang akan diterima pada masa yang pokoknya dialihkan, accessoir turut
akan datang.
beralih.
3. Resiko (degree of risk) yaitu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai
D. Pengertian Kredit
akibat dari adanya jangka waktu Istilah kredit berasal dari bahasa
yang memisahkan antara pemberian Yunani
prestasi dengan kontraprestasi yang kepercayaan. Karena dasarnya kredit
akan diterima di kemudan hari. adalah kepercayaan, maka apabila
Resiko timbul bagi pemberi kredit seseorang memperoleh kredit pada
karena uang yang berupa prestasi dasarnya
telah lepas kepada orang lain. kepercayaan.
adalah
memperoleh
4. Prestasi atau objek kredit yang Kredit dalam arti ekonomi
diberikan berupa uang. adalah penundaan pembayaran dari prestasi yang diberikan sekarang, dalam
E. Perkembangan Aktivitas
bentuk uang. Kredit adalah suatu Sasaran layanan Perum Pegadaian lebih pemberian prestasi oleh suatu pihak
diarahkan kepada masyarakat bawah kepada pihak lain dan prestasi itu akan
ataupun kalangan pengusaha kecil. dikembalikan lagi pada suatu masa
Kelompok masyarakat ini tidak dapat terjangkau oleh layanan lembaga Kelompok masyarakat ini tidak dapat terjangkau oleh layanan lembaga
maka negara atau Perum Pegadaian akan melalui prosedur serta persyaratan
membelinya. Sifat pemberian kredit tertentu.
yang dilakukan pegadaian berpijak pada Kantor Pusat Perum Pegadaian
hukum gadai yang didasarkan pada berkedudukan di Jakarta dengan jumlah
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam cabang sebanyak 731 buah (tahun 2000)
pasal 1150 sampai dengan pasal 1160 yang terdiri dari 119 buah yang berada
KUHPerdata.
di Propinsi, 300 buah yang berada di
b. Jasa Taksiran
Kabupaten, dan 312 buah yang berada di Merupakan produk jasa Perum Kecamatan.
Pegadaian yang mana jasa ini diberikan Perum
kepada mereka atau nasabah yang ingin melaksanakan kegiatan usaha sebagai
Pegadaian
telah
mengetahui kualitas perhiasan miliknya berikut :
(emas, perak dan berlian). Jasa ini sudah
a. Penyaluran uang pinjaman atas mulai diperkenalkan kemasyarakat dasar
semenjak status hukum lembaga ini gadai/jasa gadai).
berubah yaitu semenjak peralihan dari Perum Pegadaian berfungsi
Perusahaan Jawatan menjadi Perusahaan memberikan kredit dengan cara gadai.
Umum, dan jasa ini sudah mulai Masyarakat yang membutuhkan dana
dimanfaatkan oleh masyarakat. pinjaman diwajibkan menyerahkan harta
c. Jasa Titipan
bergerak miliknya kepada kantor
Pegadaian juga Cabang
Perum
jasa titipan untuk melakukan penjualan atau lelang apabila
Perum Pegadaian untuk
menyediakan
keamanan dan pemeliharaan barang atau nasabah tidak menebus barang yang
surat berharga. Barang yang dapat digadaikan setelah waktu perjanjian
dititipkan di Perum Pegadaian adalah kredit habis. Uang hasil lelang
perhiasan, surat-surat berharga, sepeda dipergunakan utnuk melunassi pokok
motor dengan biaya yang terjangkau pinjaman serta sewa modal atau bunga,
serta keamanan barang terjamin. Jasa ini ditambah dengan biaya lelang. Jika
belum banyak dimanfaatkan masyarakat masih ada sisa uang dari lelang akan
karena tidak semua cabang dapat dikembalikan kepada nasabah yang
melayani jasa titipan. Pelanggan jasa bersangkutan selama jangka waktu satu
titipan ini adalah orang-orang yang ingin tahun. Apabila barang jaminan tersebut
memperoleh rasa aman terhadap harta memperoleh rasa aman terhadap harta
f. Keping Emas ONH perampokan. Jasa ini juga bermanfaat
Perhiasan emas berbentuk uang bagi orang-orang yang akan pergi
emas (koin/keping) dengan desain meninggalkan rumah dalam waktu lama
bernuansa religius Islam/ibadah haji seperti misalnya pergi menunaikan
dengan pencanahan berat serrial ibadah haji, pergi keluar kota dan
mulai 1,2,3,5, 10 dan 20 gram serta mahasiswa yang sedang berlibur.
kadar standar emas 99,99% (24
d. Usaha Persewaan Gedung karat) yang dijamin oleh WGC Perum Pegadaian mempunyai asset
(world gold council) dan Logam berupa tanah-tanah yang strategis di
Mulia. Emas ONH tersimpan dalam kota-kota
kemasan persegi panjang yang tidak mengoptimalkan pemanfaatan asset
besar.
Untuk
mudah dirusak dengan lobang ini Perum Pegadaian membangun
tempat simpan gedung untuk disewakan baik
transparan
dan dilengkapi dengan cara pembiayaan sendiri
koin/keping
hologram yang berfungsi sebagai maupun bekerjasama dengan pihak
segel pengamanan serta hanya dapat ketiga dengan sistim Bangun
diidentifikasi dengan lampu ultra (Kelola dan Alih (build, operate and
violet yang biasanya digunakan transfer/BOT) dan Kerja Sama
untuk mendeteksi uang palsu. Operasi (KSO)
g. Unit Produksi Perhiasan Emas.
e. Unit Toko Emas “Galeri 24” Work Shop perhiasan merupakan Perum Pegadaian juga memiliki
Unit Produksi Perhiasan Emas di Toko Emas yang menjual berbagai
kenal dengan sebutan UP2E macam perhiasan emas dengan
merupakan salah satu diversifikasi model-model yang tidak kalah
usaha Perum Pegadaian yang dengan pasaran serta harga yang
mempunyai kegiatan memproduksi ditawarkan
emas untuk memenuhi kebutuhan tergantung kadar dan karatnya.
juga
bervariasi
Unit Toko Emas Galeri 24 dan Setiap perhiasan yang dibeli akan
pesanan dari pihak luar dalam dilampiri sertifikat jaminan. Tujuan
jumlah besar maupun dalam jumlah dari pemberian sertifikat jaminan ini
kecil. Bulan Agustus 2000 UP2E untuk memberikan keyakinan pada
memproduksi perhiasan konsumen bahwa perhiasan yang
mulai
dengan bahan baku dari emas dibeli asli dan kualitasnya terjamin.
pesanan dari konsumen. Produk pesanan dari konsumen. Produk
1,49 % per 10 tahun. Sebagian besar kerajinan tangan.
merupakan penduduk berpenghasilan Pendanaan Perum Pegadaian
rendah, baik di perkotaan maupun di berasal dari Modal Sendiri, Pinjaman
pedesaan. Peluang penyaluran pinjaman Jangka Pendek yang berasal dari
penduduk berpenghasilan perbankan serta Pinjaman Jangka
bagi
menengah juga meningkat terutama Panjang yang berasal dari penerbitan
dalam masa krisis perekonomian saat ini Obligasi.
dimana kredit dari lembaga perbankan lebih sulit untuk didapat. Mengingat
F. Prospek Usaha
kemudahan dan kecepatan pelayanan Sebagai lembaga perkreditan
penyaluran pinjaman, Perum Pegadaian yang memiliki tujuan khusus yaitu
diharapkan pada saat perekonomian penyaluran uang pinjaman atas dasar
telah membaik di masa mendatang, akan hukum gadai yang ditujukan untuk
lebih banyak golongan nasabah ini yang mencegah ijon, pegadaian gelap, riba
memanfaatkan jasa Perum Pegadaian. serta pinjaman tidak wajar lainnya, Perum
Pegadaian
senantiasa
TINJAUAN ATAS PERUM
meningkatkan peranannya
dalam
PEGADAIAN SEBAGAI SARANA
penyaluran uang
pinjaman
bagi
PEMBERIAN KREDIT
masyarakat. Nasabah Perum Pegadaian terdiri dari masyarakat golongan
A. Pelayanan Perum Pegadaian
ekonomi menengah kebawah yang Ciri utama pelayanan Perum Pegadaian kurang mendapatkan pelayanan dari
adalah :
lembaga keuangan atau perbankan, atau
1. Mudah, karena sangat sederhana yang membutuhkan dana seketika secara
dalam prosedur dan persyaratan mudah dan cepat.
2. Cepat, karena dana tersdia Peluang Perum Pegadaian untuk
dibutuhkan, secara menyalurkan kredit bagi masyarakat
begitu
mendadak sekalipun golongan ekonomi menengah kebawah
3. Murah, karena bunga relatif masih terbuka luas, mengingat jumlah
rendah dan tanpa tambahan penduduk Indonesia yang besar. Pada
apapun dengan tahun 2002 jumlah penduduk Indonesia
biaya
karakteristik di atas, pegadaian sebanyak 206 juta. Jumlah pertambahan
mampu menjawab tuntutan mampu menjawab tuntutan
berupa barang bergerak. dan harus terpenuhi pada saat itu
pinjaman yang juga. Ciri seperti ini tidak
Ciri-ciri
inilah yang dapat terdapat pada lembaga keuangan
demikian
memungkinkan suatu prosedur yang lain.
sederhana karena didasarkan pada suatu demikian
Kesederhanaan
cara
pertimbangan yang mutlak objektif yaitu mencegah anggota masyarakat
akan
mampu
suatu barang, sehingga dengan rumus- terutama golongan ekonomi
rumus pasti, dapat menentukan berapa lemah
besarnya pinjaman yang diberikan rentenir, pengijon, riba dan lain-
berurusan
dengan
kepada nasabah.
lain. Prosedur akan jauh lebih Secara umum dapat dikatakan
berbelit kalau pertimbangan pinjaman bahwa ciri-ciri pemberian pinjaman
harus didasarkan kepada penilaian pengadaian adalah :
mengenai integritas si peminjam
a. Digunakannya nilai barang maupun kebenaran suatu proyek yang bergerak
akan dibiayai. Dengan dasar ini pemberian pinjaman.
berbagai kebutuhan
b. Berdasarkan hukum gadai maka pinjaman yang tidak dapat dilayani oleh barang bergerak ini ditahan
kredit lainnya. Demikian pula dari segi sebagai jaminan
pertanggungan
pinjaman, gadai
c. Tidak adanya pertimbangan memenuhi berbagai kebutuhan akan untuk apa pinjaman digunakan.
uang tunai yang tidak dapat dilayani Hal
ini berbeda dengan oleh lembaga seperti bank. Dengan pemberian kredit di bank karena
pinjaman seperti gadai, dimungkinkan harus diketahui untuk keperluan
bagi mereka yang hanya dapat apa kredit bank diajukan serta
mempertanggungkan suatu barang, harus digunakan sesuai dengan
untuk mendapatkan dana. tujuan dan keperluan kredit
Lembaga perbankan tidak dapat tersebut.
memenuhi kebutuhan ini karena mereka
d. Tidak adanya pertimbangan memberikan kredit berdasarkan proyek mengenai siapa yang melakukan
yang sedang ditangani oleh peminjam pinjaman
tersebut,
asal
ataupun kepercayaan terhadap individu yang meminjam.
usaha Perum kegiatan usahanya selain memberikan
Perum Pegadaian
dalam
mengembangkan
yaitu meningkatkan pelayanan pinjaman dengan cara mudah,
Pegadaian,
dan kesejahteraan cepat
kemakmuran
golongan ekonomi menengah kebawah memberikan pelayanan jasa penitipan
dan murah, juga
dapat
melalui penyediaan dana berdasarkan barang berharga, seperti surat berharga,
hukum gadai dan usaha lainnya yang perhiasan dan barang berharga lainnya,
maka sasaran serta jasa taksiran. Di beberapa kantor
menunjang,
pengembangan Perum Pegadaian adalah cabang Perum Pegadaian juga telah
mengusahakan tercapainya pertumbuhan dirintis untuk memperluas kegiatannya
pinjaman yang disalurkan kepada dengan melakukan penjualan emas
masyarakat rata-rata 20 % per tahun, perhiasan dan emas batangan. Di
tersedianya kantor cabang baru di samping itu dalam rangka lebih
kabupaten atau kecamatan, peningkatan meningkatkan
jumlah nasabah setiap tahun dan Pegadaian kepada masyarakat, juga telah
pelayanan
Perum
pinjaman secara diperkenalkan Unit Pelayanan Keliling
(UPK) di Jakarta, Medan dan Denpasar. Sumber permodalan Perum Pegadaian
B. Aspek Peraturan
selain berasal dari modal sendiri juga Seperti yang telah kita ketahui, diperoleh dengan memanfaatkan kredit
bahwa sebagian besar masyarakat perbankan, mengeluarkan surat sanggup
Indonesia terdiri dari golongan ekonomi debitur untuk membayar kewajiban
menengah kebawah, yang bermata (promissory notes), serta menerbitkan
pencaharian sebagai petani, nelayan dan surat hutang (obligasi).
lain-lain, maka Perum Pegadaian Sejalan
sebagai sarana perkreditan dalam rangka pengembangan usaha Perum Pegadaian
dengan
upaya
mendukung usaha kecil sangat penting yang
keberadaannya. Adapun hal-hal yang Perum Pegadaian terus menunjukkan
berkesinambungan,
kegiatan
telah dilakukan oleh Perum Pegadaian perkembangan yang menggembirakan.
antara lain :
Untuk mengantisipasi perkembangan
1. Menyediakan fasilitas pinjaman tersebut, jumlah kantor cabang Perum
dengan jaminan gadai; Pegadaian terus diusahakan untuk
2. Tujuan menghilangkan praktek bertambah dan sejalan dengan usaha-
ijon, pegadaian gelap; usaha
Pemerintah
untuk
3. Jumlah kantor cabang hingga kelompok industri perkreditan kecil, akhir 2002 adalah 731 buah;
khususnya kredit gadai ini akan semakin
4. Pagu pinjaman tidak terbatas; ketat. Kelompok industri perbankan
5. Suku bunga berkisar 2,5 % - 3,5 seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR) % perbulan.
cenderung masuk ke dalam industri ini. Demikian pula industri toko emas, jika
Perum Pegadaian sebagai salah hal ini tidak segera diantisipasi, maka satu Badan Usaha Milik Negara
Perum Pegadaian akan terjepit hanya (BUMN)
melayani segmen pasar yang tidak mengemban misinya dan memberikan
diharapkan
mampu
efisien dari nasabah yang menggunakan manfaat yang lebih besar kepada
agunan barang-barang gudang. masyarakat
Barang yang tidak boleh memberikan sumbangan pendapatan
di samping
dapat
diterima sebagai barang jaminan sesuai bagi pemerintah sebagai pemilik modal.
dengan Buku Tata Pekerjaan Pegadaian Sebagai lembaga pembiayaan,
pasal 5 antara lain: Perum pegadaian diharapkan mampu
1. Barang milik pemerintah yaitu memberikan kontribusi yang lebih besar
semua senjata, pakaian dinas dan dalam menciptakan usaha kecil dan
alat perlengkapan ABRI, meskipun menengah secara nyata. Oleh karena itu
yang menggadaikan orang sipil, Perum
juga perlengkapan milik pemerintah meningkatkan pangsa pasarnya baik
lainnya yang diberikan kepada dengan cara ekstensifikasi berupa
pegawai sebagai pinjaman; pembukaan kantor-kantor cabang baru
2. Bahan makanan dan bahan yang maupun intensifikasi melalui perbaikan
mudah rusak /busuk termasuk pelayanan cara pemberian kredit yang
makan/minuman dalam kaleng, inovatif. Di samping itu Perum
botol atau peti juga segala macam Pegadaian diharapkan tidak sekedar
obat, tembakau dan sebagainya; memberikan kredit saja, tetapi harus
3. Barang yang amat kotor yaitu mampu
barang yang tidak termasuk dalam langsung dan terarah bagi usaha-usaha
memberikan
pembinaan
salah satu larangan untuk diterima kecil yang dibiayainya.
sebagai barang jaminan tetapi Tantangan untuk mewujudkan
keadaanya terlalu kotor; visi tersebut memang sangat berat, dan
4. Barang yang memerlukan surat ijin persaingan yang sangat ketat dalam
atau dilarang penjualannya kalau atau dilarang penjualannya kalau
dan tujuan kriteria tersebut tidak lain peluru, senapan angin, kecuali
mesiu
atau
untuk melancarkan kegiatan Perum sepeda motor, televisi dan radio;
Pegadaian. Kriteria tersebut juga
5. Barang yang mudah menimbulkan memperhatikan kepentingan nasabah kebakaran / letusan seperti korek
agar tidak mendapat kesulitan dalam api, petasan, bensin, minyak tanah;
penentuan nilai gadai dan bagi Perum
6. Barang yang tidak tetap harganya Pegadaian sendiri mengurangi resiko atau sukar untuk ditetapkan
rusaknya barang-barang jaminan lain taksirannya
yang disimpan di tempat yang sama atau purbakala,
pemotret (alat berlensa), takaran
C. Uang Pinjaman dan Barang
dan timbangan;
Jaminan
7. Barang yang disewa belikan; Uang pinjaman adalah besarnya
uang yang diberikan kepada nasabah pemiliknya;
8. Kain batik yang
ada cap
yang ditentukan berdasarkan taksiran
9. Barang dagangan dalam jumlah dan ketentuan yang berlaku. besar seperti kain atau sarung, arloji
Taksiran adalah berhubungan dan sebagainya;
dengan kegiatan menaksir, yaitu menentukan nilai perkiraan dari suatu
Melihat kepada macamnya barang jaminan berdasarkan ketentuaan- barang gadai yang dapat diterima
ketentuan yang berlaku. gadainya maka dapat disimpulkan
Dari kedua definisi dapat dilihat kriterianya sebagai berikut :
bahwa terdapat hubungan yang sangat
1. Biasanya dipakai dalam kehidupan menentukan antara barang jaminan dan sehari-hari;
uang pinjaman. Selain itu terdapat hal
2. Lazim diperjual belikan di pasar; lain yang berperan dalam hubungan
3. Mudah penyimpanannya
antara barang jaminan dan uang perawatannya dalam masa gadai;
dan
pinjaman tersebut yaitu taksiran.
4. Tidak berbahaya dan tidak mudah Dapat dikatakan bahwa taksiran menyusut;
merupakan pangkal dari rangkaian
5. Mudah mendapat pembeli bila kegiatan yang dilakukan oleh Perum barang jaminan itu terpaksa harus
Pegadaian untuk memberikan uang dilelang.
pinjaman kepada nasabahnya. Karena pinjaman kepada nasabahnya. Karena
jaminan atas 4 golongan. Keempat taksiran. Suatu taksiran yang benar akan
golongan barang jaminan ini diperoleh menghasilkan uang pinjaman yang
dari hasil taksiran yang akan sesuai. Kriteria taksiran yang benar
menentukan besarnya uang pinjaman adalah mentaati ketentuan yang berlaku
yang dapat diberikan kepada nasabah. dan mengandung resiko yang sekecil-
Besarnya uang pinjaman yang diberikan kecilnya dalam suatu masa tertentu.
oleh Perum Pegadaian ditentukan dari Untuk menentukan besarnya
nilai barang jaminan yang diberikan oleh jumlah pinjaman, setiap barang yang
nasabah.
digadaikan akan ditaksir lebih dahulu Agar barang yang digadaikan yang antara lain dilakukan dengan cara :
dapat dijual bilamana nasabah tidak
1. cara penaksiran adalah melihat melunasi pinjamannya, maka Perum contoh barang yang sama dan
Pegadaian menentukan standar taksiran perkembangan harga dipasaran.
tertinggi yang ditetapkan oleh kantor Cara ini untuk menaksir barang-
Cabang Perum Pegadaian. Taksiran barang seperti kain,
ditetapkan berdasarkan elektronik dan barang pecah belah.
barang
tertinggi
persentase terhadap harga yang berlaku
2. mengetes dengan jarum penguji
dipasaran.
atau alat timbangan atau alat ukur Jumlah pinjaman yang dapat lainnya, cara ini untuk menaksir
diberikan adalah sebesar 85 % sampai barang-barang seperti emas atau
89% dari nilai taksiran barang yang permata untuk melihat kadar karat
digadaikan. Nilai taksiran ditentukan dan kemurnian emas tersebut.
lebih rendah dari harga pasar setempat Selanjutnya uang pinjaman
atas dasar pertimbangan, bahwa adanya menghasilkan uang bunga. Dari uang
kemungkinan barang tersebut rusak atau bunga
cacat pada waktu digadaikan atau juga (keuntungan) yang dipergunakan untuk
inilah terbentuk
dana
keusangan dari barang tersebut yang membiayai semua kegiatan untuk
dapat menurunkan harganya. melayani kebutuhan masyarakat yang
Untuk barang jaminan yang memerlukan jasa Perum Pegadaian .
berupa elektronik, surat yang harus Dari sebagian uang bunga dipergunakan
disertakan adalah surat tanda bukti pajak sebagai pemupukan/penambahan modal
pembelian yang sudah dibayar oleh kerja.
nasabah. Untuk barang jaminan berupa nasabah. Untuk barang jaminan berupa
surat yang berkaitan dengan barang Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Bukti
jaminan dan sejak saat itu yang Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)
bertanggung jawab adalah penjaga dan kunci-kuncinya.
tempat penyimpanan. Untuk barang-barang jaminan
Hasil pemeriksaan taksiran lainnya yang tidak disertai surat-surat
tersebut setiap hari dicatat dalam buku tanda bukti pemilikan, cukup diserahkan
yang telah disediakan untuk maksud itu barangnya saja. Dalam hal ini Perum
serta dibubuhi keterangan tentang Pegadaian menerima barang-barang
tanggal dan jam-jam pemeriksaan. jaminan tersebut dengan mengingat
Apabila terdapat perbedaan penaksiran, ketentuan pasal 1977 KUHPer yaitu
sebab-sebab dari perbedaan tersebut terhadap barang bergerak yang tidak
harus ditulis di belakang angka taksiran. berupa bunga maupun piutang yang
Pada setiap akhir pemeriksaan , kepala tidak harus dibayar kepada si pembawa
cabang dan penaksir harus membubuhi maka barang siapa yang menguasainya
tanda tangannya, nama terang dan dianggap sebagai pemiliknya dan karena
NIKnya (Nomor Induk Kepegawaian). itu mempunyai wewenang untuk
Kepala Cabang bertanggung menjaminkannya.
jawab terhadap surat bukti kredit. Setiap Jika nasabah telah menyetujui
hari kepala cabang atau wakilnya jumlah uang pinjaman yang akan
memberi blanko surat bukti kredit diberikan, kemudian dibuatkan surat
kepada para penaksir. Sesudah loket bukti kredit. Surat bukti kredit dibuat
ditutup, kelebihan surat bukti kredit dua lembar. Satu lembar yang asli
harus diserahkan kembali kepada diberikan dan disimpan oleh nasabah,
penyimpan surat bukti kredit yang tembusan
bersangkutan (kepala cabang atau Pegadaian. Barang-barang
disimpan
oleh Perum
wakilnya). Kepala Cabang harus mencek disimpan oleh pemutus kredit yaitu
jaminan
kepada para penaksir berapa lembar kepala cabang atau wakilnya (penjaga
surat kredit yang dipakai serta tempat penyimpanan), dan beliau wajib
berapa jumlah uang memeriksa hasil taksiran barang jaminan
memeriksa
pinjaman yang keluar dan uang tebusan pada meja penaksir. Kalau sudah sesuai
yang disetor oleh nasabah pada hari itu. dengan penaksir, maka barang jaminan
Surat bukti kredit yang salah dicap atau dimasukkan dalam tempat penyimpanan
diisi harus dimusnahkan sendiri oleh diisi harus dimusnahkan sendiri oleh
biasa seharusnya dapat dicegah oleh disimpan dalam lemari yang terkunci
Perum Pegadaian seperti kehilangan atas tanggung jawab kepala cabang.
karena pencurian atau sebab kekeliruan Untuk keperluan administrasi,
dari atau penggelapan oleh pegawai disediakan bagi calon nasabah yang
Perum Pegadaian.
akan meminta uang pinjaman supaya Jika ada barang yang hilang, diisi dengan nama, pekerjaan, alamat,
tertukar atau rusak (kecuali dimakan tujuan kredit serta jumlah dan jenis
binatang), maka kepala cabang wajib barang jaminan. Kitir nasabah yang
segera mengirim laporan tentang hal itu dilampiri Kartu Tanda Penduduk atau
kepada Kuasa Pemutus Kredit dengan kartu pengenal lainnya beserta barang
perantaraan Kantor Daerah Pemeriksaan jaminan diserahkan kepada penaksir.
dengan disertai keterangan yang lengkap. Demikian pula jika barang
D. Rusak / Hilangnya Barang
yang hilang itu ditemukan kembali.
Jaminan dan Pengaruhnya terhadap
Kepada nasabah tidak perlu diberitahu
Pinjaman
bahwa barangnya hilang, tertukar atau Dalam
rusak jika mereka tidak datang untuk barang-barang jaminan di gudang
pegadaian, tidak tertutup kemungkinan Besarnya ganti rugi yang bahwa barang jaminan dapat menjadi
diberikan oleh Perum Pegadaian rusak maupun hilang dicuri orang.
terhadap barang yang rusak atau hilang Sehubungan
adalah 125 % dari nilai taksiran. Uang rusaknya barang jaminan, ada suatu
dengan
kemungkinan
ganti rugi hanya boleh dibayarkan tindakan yang harus dilakukan oleh
sesudah uang pinjaman dan uang bunga penaksir pada saat nasabah memberikan
yang harus dibayar telah diterima dari barang jaminannya untuk ditaksir.
peminjam. Pada waktu diminta, uang Terhadap barang jaminan yang
ganti rugi harus dibayarkan kepada rusak atau hilang, diberikan ganti rugi.
nasabah yang berhak menerimanya. Uang ganti rugi hanya boleh dibayar jika
Jika suatu barang jaminan barang jaminan seluruhnya / sebagian
sebagian rusak atau hilang maka barang hilang atau rusak disebabkan terbakar,
itu harus ditaksir lagi oleh kepala cabang basah, dimakan binatang (rayap,
sehingga dapat ditetapkan bagian mana ngengat, tikus dan sebagainya) atau
yang rusak atau hilang. Atas bagian yang rusak atau hilang. Atas bagian
jaminan disimpan di dalam gudang penuh.
penyimpanan, kepala cabang memeriksa Dalam hal ini peminjam akan
barang jaminan dari semua golongan menerima barang yang rusak bersama
(kecuali barang jaminan yang ditaksir dengan uang ganti rugi, jika peminjam
sendiri oleh kepala cabang karena tidak mau menerima ketentuan tersebut,
merangkap sebagai kuasa pemutus maka ia boleh menerima uang ganti rugi
kredit) dengan memeriksa surat bukti penuh.
kredit. Maksud pemeriksaan ini adalah menerima uang ganti rugi penuh, barang
Jika peminjam
memilih
untuk mengetahui apakah ada barang jaminan yang rusak tadi tidak boleh
yang tertukar atau ada yang isinya tidak diberikan kepada peminjam.
cocok dengan surat bukti kredit dan apakah ada taksiran yang menyimpang
E. Pengganti Barang Jaminan dan
dari aturan.
Ulang Gadai
Pemeriksaan ini dilakukan di Penggantian barang jaminan
penaksir yang yang dimaksud disini adalah bila
hadapan
para
bersangkutan dengan membuka semua sebelum jangka waktu pinjaman habis
kantong barang jaminan yang belum dan sebelum uang pinjaman beserta
diperiksa. Kepala cabang sekaligus bunganya dilunasi oleh peminjam, ia
mengadakan pemeriksaan isi, apakah berniat mengganti barang jaminan
barangnya cocok dengan keterangan dengan barang lain dengan tetap dapat
pada surat bukti kredit . mempergunakan uang pinjaman yang
Dengan demikian dapat dilihat telah diberikan oleh Perum Pegadaian.
bahwa terdapat kaitan yang erat antara Pada prinsipnya penggantian
barang jaminan, taksiran, uang pinjaman barang jaminan ditolak oleh Perum
dan surat bukti kredit. Barang jaminan, Pegadaian karena hal itu menyulitkan
menentukan nilai taksiran dan besarnya pihak Perum Pegadaian karena dalam
uang pinjaman.
surat bukti kredit yang sudah dibuat, Apabila pinjaman belum dapat telah dicantumkan data-data mengenai
dikembalikan pada waktunya, jangka barang jaminan yang bersangkutan baik
waktu pinjaman dapat diperpanjang mengenai taksiran dan juga klasifikasi
dengan cara gadai ulang. Untuk dari barang jaminan itu.
melakukan ulang gadai peminjam harus membayar bunga uang pinjaman terlebih melakukan ulang gadai peminjam harus membayar bunga uang pinjaman terlebih
diberikan keterangan yang diminta mengetahui apakah nilainya masih sama.
mengenai barang-barang jaminan yang akan dilelang, tetapi mengenai taksiran,
F. Lelang Barang Jaminan
uang pinjaman serta nama pemilik Lelang jaminan dilakukan bila
dari barang yang barang jaminan tidak ditebus sampai
(nasabah)
bersangkutan tidak boleh diberitahukan. dengan batas waktu kredit. Waktu kredit
Cacat dan ciri dari barang jaminan harus adalah 4 bulan dan tenggang waktu 1
diumumkan pada waktu lelang untuk bulan yaitu bulan kelima adalah waktu
mencegah pengaduan di kemudian hari. untuk pelelangan.
Ada kalanya dalam lelang Pelaksanaan lelang berdasarkan
barang jaminan, barang tersebut dapat sbl 1933 No. 341, pelaksanaan lelang
terjual dengan harga tinggi. Dalam hal barang jaminan yang habis temponya,
ini berarti terdapat uang kelebihan dan tidak diselenggarakan oleh Kantor
uang kelebihan ini merupakan hak dari Lelang Negara (BIPN) tetapi langsung
nasabah pemilik atau penjamin barang oleh Cabang Perum Pegadaian sendiri.
jaminan yang bersangkutan. Yang
a. Lelang dilakukan minimal setiap dimaksud dengan uang kelebihan adalah tanggal 22 bulan ke 5 atau
jika hasil penjualan lelang lebih tinggi tanggal 5 bulan ke VI.
nilainya daripada uang pinjaman pokok
b. Jika tanggal itu jatuh pada hari ditambah uang bunga dan ongkos lelang libur,
yang harus dibayarkan nasabah kepada berikutnya.
diundur
tanggal
Perum Pegadaian untuk menebus
c. Pelunasan sebelum barangnya kembali barang jaminannya. dilelang masih bisa dilakukan
Supaya uang kelebihan dapat dengan perhitungan maksimum
dibayarkan kepada semua yang berhak, sewa modal.
Kepala Cabang mengusahakan :
d. Harga minimum lelang adalah :
a. di depan loket-loket supaya UP + SM
penerangan kepada umum tentang hak mereka untuk Pelaksanaan lelang oleh Perum
diberikan
meminta uang kelebihan dan Pegadaian bersifat terbuka, artinya
kepada mereka diberi anjuran agar siapapun boleh membeli barang-barang
jangan membuang atau merobek jaminan yang dilelang kecuali pegawai
surat bukti kredit dari barang yang surat bukti kredit dari barang yang
barang jaminan tercantum perjanjian kepada umum yang datang di
yang isinya antara lain sebagai berikut : tempat lelang yaitu pada waktu sebelum dan sesudah lelang.
PERJANJIAN KREDIT DENGAN
b. Pada beberapa tempat di ruang
JAMINAN BARANG BERGERAK
untuk umum
digantungkan
Yang bertanda tangan dibawah menerima uang kelebihan.
ini Pegadaian dan nasabah atau Yang
c. Nasabah yang meminta uang dikuasakan sepakat menyatakan sebagai kelebihan selalu dilayani dengan
berikut :
baik dan cepat dan tidak dipersukar
memberikan kredit untuk menerima uang kelebihan.
1. Pegadaian
kepada
Nasabah atau Yang
d. Nasabah yang berhak atas uang dikuasakan dengan jaminan barang kelebihan dapat mengambilnya
bergerak yang nilai taksiran dan dengan membawa surat bukti
pinjamannya ditetapkan kreditnya ke Perum Pegadaian dan
uang
sebagaimana tercantum dihalaman jangka waktu akan dikembalikan
depan.
kepada nasabah ditunggu sampai 1
2. Nasabah dan/atau Yang dikuasakan (satu) tahun. Jika uang kelebihan
menjamin bahwa barang yang tidak diambil dalam jangka waktu
dijaminkan merupakan milik yang satu tahun sesudah tanggal lelang,
sah dari Nasabah atau dikuasai maka hak itu gugur dan uang
secara sah menurut hukum oleh kembalian menjadi milik Perum
Nasabah dan karenanya Nasabah pegadaian.
mempunyai wewenang yang sah untuk menjadikannya jaminan utang
G. Perjanjian Gadai
kepada pegadaian. Nasabah juga Yang dapat dianggap sebagai
menjamin bahwa tidak ada orang bukti adanya perjanjian gadai antara
dan/atau pihak lain yang turut nasabah dan Perum pegadaian adalah
mempunyai hak atas barang jaminan surat bukti kredit karena pada
tersebut, baik hak memiliki maupun prakteknya Perum Pegadaian tidak
hak menguasai. membuat surat perjanjian kredit dan
3. Nasabah menjamin bahwa barang surat perjanjian gadai dengan para
yang digadaikan kepada Pegadaian yang digadaikan kepada Pegadaian
kuasa secara sah kepadanya. tidak dalam sengketa dengan pihak lain, atau tidak berasal dari barang
Hak dan Kewajiban Para Pihak
yang diperoleh secara tidak sah atau Setelah diterimanya barang melawan hukum.
jaminan oleh pihak Perum Pegadaian
4. Dst dan diterimanya uang pinjaman oleh Dari perjanjian yang ada di
nasabah, timbullah hak-hak dan belakang Surat Bukti Kredit, perjanjian
kewajiban-kewajiban bagi kedua belah tersebut diatas dapat dilihat bahwa pada
pihak.
Hak-hak Perum Pegadaian hubungan utang piutang antara nasabah
butir kesatu disebutkan
adanya
adalah :
dan Perum Pegadaian dimana nasabah
a. menerima dan menahan barang mengaku berhutang kepada pihak Perum
gadai untuk waktu yang telah Pegadaian. Dengan demikian butir
disepakati sebelumnya, pasal kesatu dari perjanjian tersebut dapat
1152 – 1159 KUHPerdata; dianggap sebagai perjanjian kredit
b. menerima harga penebusan antara nasabah dan Perum Pegadaian.
barang gadai sebesar uang Butir kedua dapat dilihat adanya
pinjaman pokok ditambah uang gadai yang timbul karena adanya utang
bunga;
piutang diantara nasabah dan Pegadaian.
c. melelang barang jaminan jika Pada butir ketiga dari perjanjian
setelah jangka waktu pinjaman itu menunjukkan adanya perlindungan
selesai, barang gadai tidak hukum terhadap Pegadaian sebagai
pasal 15 penerima gadai. Jika
ditebus,
KUHPerdata; kemudian hari diketahui bahwa nasabah
ternyata
di
d. menerima uang hasil lelang sebagai pemberi gadai tidak berhak
jaminan sejumlah menggadaikan barang jaminan yang
barang
besarnya uang pinjaman pokok dimaksud, pihak Perum Pegadaian tidak
dan bunga ditambah ongkos dapat dipersalahkan karena telah
lelang.
menerima barang jaminan tersebut untuk digadaikan. Sebab dalam perjanjian
Adapun kewajiban Perum Pegadaian nasabah menyatakan bahwa barang
adalah:
jaminan itu benar-benar miliknya atau jaminan itu benar-benar miliknya atau
lambatnya pada tanggal jatuh dengan baik agar tidak hilang,
rusak atau terbakar;
f. berhak
memperoleh uang
b. menyerahkan kembali barang kelebihan lelang; gadai jika telah dilakukan