Makalah pancasila sebagai pandangan hidu
Makalah pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
1. 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancasila selain sebagai dasar Negara,
juga merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sejarah telah mengungkapkan
bahwa pancasila adalah jiwa dari seluruh bangsa Indonesia yang mampu memberi
kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar
kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur. Pancasila yang diterima dan ditetapkan sabagai dasar Negara seperti yang
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup
bangsa. Pembelajaran pancasila menjadi sangat penting, karena mengingat pancasila
merupakan jiwa dari seluruh rakyat Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa di
dalam pancasila mengandung jiwa yang luhur, nilai-nilai yang luhur dan sarat dengan
ajaran moralitas. Kadang kala nilai-nilai luhur yang ada dalam pancasila yang merupakan
penjelmaan dari seluruh bangsa Indonesia tidak dipraktekan dalam kehidupan seharihari, tetapi diabaikan sehingga akibat dari itu nilai-nila luhur tersebut dengan sendirinya
akan hilang. Menyadari bahwa untuk kelestarian nilai-nilai pancasila itu perlu diusahakan
secara nyata dan terus-menerus pengahayatan dan pengamalan nila-nilai luhur yang
terkandung di dalamnya, oleh sebab itu setiap warga Negara Indonesia, penyelenggara
Negara, serta lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan baik di pusat maupun
di daerah harus sama-sama mengamalkan nilai-nilai pancasila demi kelestarianya.
2. 2. Oleh karena itu sebagai upaya nyata demi kelestarian nilai-nilai luhur pancasila, perlu
ditanamkan dan atau perlu ada pemahaman kepada generasi penerus bangsa, salah
satunya lewat pendidikan pancasila untuk mahasiswa disemester awal. Atas dasar
realita inilah penyulis merasa tertarik untuk membahasnya dalam bentuk makalah
dengan judul “ PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA” B.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka penulis merumuskan
masalah-masalah yang akan di bahas diantaranya: 1. Bagaimana hakikat Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa? 2. Bagaimana penjabaran tiap-tiap sila dari
Pancasila? 3. Apa saja upaya – upaya dalam menjaga nilai – nilai luhur pancasila? C.
Tujuan Penulisan Penulisan Dalam penyusunan Makalah ini, penulis mempunyai
beberapa tujuan, yaitu: 1. Untuk mengetahui hakikat Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa 2. Untuk mengetahui penjabaran tiap-tiap sila dari Pancasila 3. Untuk
mengetahui upaya – upaya dalam menjaga nilai – nilai luhur pancasila
3. 3. Gagasan mengenai wujud kehidupan yang lebih baik. Jadi pandangan hidup suatu
bangsa adalah inti sari (kristalisasi) dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu dan diyakini
kebenaranya, yang Pikiran-pikiran yang mendalam; Cita-cita bangsa; BAB II
PEMBAHASAN A. PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA
1. Arti Pandangan Hidup Suatu Bangsa Sejak tanggal 28 Oktober 1928 kita telah
menjadi satu bangsa, artinya satu kesatuan dari berbagai ragam latar belakang sosial
budaya, agama dan keturunan yang bertekad untuk membangun satu tatanan hidup
berbangsa dan bernegara. Setiap bangsa mempunyasi cita-cita untuk masa depan dan
menghadapi masalah bersama dalam mencapai cita-cita bersama. Citacita kita sebagai
bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yakni mewujudkan suatu
tatanan masyarakat yang adil dan makmur materil dan spirituan berdasarkan Pancasila.
Seperti halnya keluarga, suatu bangsa yang bertekad mencapai cita-cita bersama
memerlukan suatu pandangan hidup. Tanpa pandangn hidup, suatu bangsa akan
terombang ambing. Dengan pandangan hidup suatu bangsa dapat secara jelas
mengetahui arah yang dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu bangsa akan : dengan
mudah memandang persoalan-pesoalan yang dihadapi; dengan mudah mencari
pemecahan masalah-masalah yang dihadapi; memiliki pedoman dan pegangan; dan
membangun dirinya. Dengan uraian di atas jelaslah betapa pentingnya pandangan hidup
suatu bangsa. Pertanyaan berikut yang secara wajar muncul pada diri kita sendiri “
apakah pandangan hidup itu sesungguhnya?”. Pandangan hidup suatu bangsa adalah :
4. 4. berdasarkan pengalaman sejarah dan yang telah menimbulkan tekad pada bangsa itu
untuk mewujudkanya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Pandangan Hidup Bangsa
Indonesia Dalam pandangan hidup terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang
dicita-citakan oleh sesuatu bangsa, terkandung pikiran yang dianggap baik. Oleh karena
itu pandangan hidup suatu bangsa merupakan masalah yang sangat asasi bagi
kekokohan dan kelestarian suatu bangsa. Negara Republik Indonesia memang tergolong
muda dalam barisan Negara-negara lain di dunia. Tetapi bangsa Indonesia lahir dari
sejarah dan kebudayaan yang tua, melalui gemilangnya Kerajaan Sriwijaya, Majapahit
dan Mataram. Kemudian mengalami penderitaan penjajahan sepanjang tiga setengah
abad, sampai akhirnya bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya pada
tanggal 17 Agustus 1945. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kembali
kemerdekaan nasionalnya sama tuanya dengan sejarah penjajahan itu sendiri. Bangsa
Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri yang merupakan hasil
antara proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan dan cita-cita hidup di masa
yang akan datang, yang secara keseluruhan membentuk kepribadianya sendiri. Oleh
karena itu bangsa Indonesia lahir dengan kepribadianya sendiri, yang bersamaan
dengan lahirnya bangsa dan Negara itu, kepribadian itu ditekankan sebagai pandangan
hidup dan dasar Negara Pancasila. Bangsa Indonesia lahir dengan kekuatan sendiri,
maka percaya pada diri sendiri juga merupakan salah satu ciri kepribadian bangsa
Indonesia. Karena itulah, Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945,
melainkan telah melalui proses yang panjang, dimatangkan oleh sejarah perjungan
bangsa kita sendiri, dengan melihat pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami
oleh bangsa kita dan gagasan-gagasan besar bangsa kita sendiri.
5. 5. Karena pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam
kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai Dasar Negara yang mengatur hidup
ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam
rumusan yang agak berbeda, namun dalam tiga buah UUD yang pernah kita miliki yaitu
dalam pembukaan UUD 1945, Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan
UUD sementara Republik Indonesia tahun 1950 pancasila itu tetap tercantum di
dalamnya. Pancasila yang selalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional kita,
Pancasila selalu menjadi pegangan bersama pada saat terjadi krisis nasional dan
ancaman terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan bukti sejarah bahwa Pancasila
memang selalu dikehendaki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar kerohanian bangsa,
dikehendaki sebagai Dasar Negara. 3. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Manusia yang diciptakan oleh Tuhan yang Maha Kuasa, dikodratkan hidup secara
berkelompok. Kelompok manusia itu akan selalu mengalami perubahan dan
perkembangan. Perkembangan manusia dari yang mengelompok sampai pada suatu
keadaan dimana mereka itu terjalin ikatan hubungan yang kuat dan serasi. Ini adalah
pertanda adanya kelompok manusia dengan ciri-ciri kelompok tertentu, yang
membedakan mereka dengan kelompok-kelompk manusia lainya. Kelopmok ini
membesar dan menjadi suku-suku bangsa. Tiap suku bangsa dibedakan oleh perbedaan
nilai-nilai dan moral yang mereka patuhi bersama. Berdasarkan hal ini kita dapat
menyebutkan adanya kelompok suku bangsa Minangkabau, Batak, Jawa, Flores, Sunda,
Madura, dan lain sebagainya. Semua suku itu adalah modal dasar terbentuknya
kesadaran berbangsa dan adanya bangsa Indonesia yang kita miliki adalah bagian dari
bangsa itu sekarang ini.
6. 6. Kelompok-kelompok manusia tersebut dikatakan suku bangsa, karena mempunyai
tujuan hidup. Tujuan hidup kelompok ini akan membedakan mereka dengan kelompok
suku bangsa lain di Nusantara. Jadi kita kenal dengan pandangan hidup suku Jawa,
Sunda, Batak, Flores, Madura, dan lain-lain sebagainya. Pandangan hidup merupakan
wawasan atau cara pandang mereka untuk memenuhi kehidupan di dunia dan bekal di
hari akhir. Bangsa Indonesia yang terdiri dari suku bangsa tersebut, meyakini adanya
kehidupan di dunia dan hari akhir. Berdasarkan hal tersebut kita menemukan persamaan
pandangan hidup di antara suku-suku bangsa di tanah air ini, ialah keyakinan mereka
adanya dua dunia kehidupan. Inilah yang menyatukan pandangan hidup bangsa
Indonesia, walaupun mereka terdiri atas berbagai suku yang berbeda. Bangsa Indonesia
yang terikat oleh keyakinan Kepada Tuhan yang Maha Kuasa dan kuatnya tradisi
sebagai norma dan nilai kehidupan dalam masyarakat adalah tali persamaan pandangan
hidup antara berbagai suku bangsa di Nusantara ini. Pandangan hidup kita berbangsa
dan bernegara tersimpul dalam falsafah kita Pancasila. Pancasila memberikan pancaran
dan arah untuk setiap orang Indonesia tentang masa depan yang ditempuhnya. Inilah
pandangan hidup bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam kelima Sila Pancasila.
B. PENJABARAN NILAI - NILAI PANCASILA 1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Dengan
adanya dasar Ketuhanan maka Indonesia mengakui dan percaya pada adanya Tuhan.
Tuhan Yang Maha Esa, yang menjadi sebab adanya manusia dan alam semesta serta
segala hidup dan kehidupan di dalamnya. Dasar ini menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk Indonesia untuk memeluk agamanya/kepercayaanya, sebagaimana tercantum
7. 7. dalam pasal 29 UUD 1945. Hal ini berarti bahwa, Negara Indonesia yang terdiri atas
beribu-ribu pulau dengan lebih kurang 200 lebih juta penduduk yang menganut beberapa
agama, menghendaki semua itu hidup tentram, rukun dan saling menghormati.Denga
demikian semua agama diakui di Negara Republik Indonesia, dapat bergerak dan
berkembang secara leluasa. Sila pertama pancasila berbunyi “Ketuhanan Yang Maha
Esa” terdiri dari dua pengertian pokok yaitu pengertian tentang Ketuhanan dan tentang
Yang Maha Esa. Ketuhanan Ketuhanan berasal dari kata Tuhan yakni Allah, zat Yang
Maha Esa, pencipta segala kejadian termasuk pencipta semua makhluk. Oleh karena itu
Tuhan sering disebut juga “sebab yang pertama” yang tidak disebabkan lagi. Alam
beserta kekayaanya seperti sumber-sumber minyak bumi, batubara, air dan lain-lainya
merupakan ciptaanya. Demikian dengan makhluk hidup merupakan cipataan Tuhan juga.
Yang Maha Esa Yang maha Esa berarti yang maha satu atau maha tunggal dan tidak
ada yang mempersekutukan-Nya. Dia esa dalam zat-Nya, esa dalam sifatNya, esa
dalam perbuatan-Nya. Oleh kaena adanya kekhususanya itu, maka tidak ada yang
menyamainya dan Dia maha sempurna. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung
pengertian bahwa kita bangsa Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, pencipta alam semesta beserta isinya, baik benda mati maupun makhluk hidup.
8. 8. 2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Internasionalisme ataupun peri
kemanusiaan adalah penting sekali bagi kehidupan sesuatu bangsa dalam Negara yang
merdeka dalam hubunganya dengan bangsa-bangsa lain. Manusia adalah makhluk
Tuhan, dan Tuhan tidak mengadakan perbedaan antara sesama manusia. Pandangan
demikian menimbulkan pandangan yang luas, tidak terikat oleh batas-batas Negara atau
bangsa sendiri, melainkan Negara harus selalu membuka pintu bagi persahabatan dunia
atas dasar persamaan derajat. Manusia mempunyai hak-hak yang sama, oleh karena itu
tidaklah dibenarkan manusia yang satu menguasai manusia yang lain, atau bangsa yang
satu menguasai bangsa yang lain. Berhubung dengan hal itu maka tidak membenarkan
adanya penjajahan di atas bumi, karena hal yang demikian bertentangan dengan peri
kemanusiaan serta hak setiap bangsa menentukan nasibnya sendiri. Sesungguhnhya
manusia itu dilahirkan mempunyai hak yang tidak dapat dirampas dan dihilangkan. Hakhak itu harus dihormati oleh siapapun. Golongan manusia yang berkuasa tidaklah
diperkenankan memaksakan kehendaknya yang bertentangan dengan hak seseorang.
Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan beradab mengandung beberapa pengertian pokok
diantarnya: Kemanusiaan Kemanusiaan berasal dari kata amnesia, uang merupakan
makhluk ciptaan tuhan Yang Maha Esa. Oleh Tuhan manusia di karunia jasmani dan
rohani, yang keduanya merupakan satu kesatuan serasi, yang sering disebut pribadi
manusia. Adil Adil mengandung arti obyektif atau sesuai dengan adanya, misalnya kita
memberikan sesuatu kepada orang lain, karena memang sesuatu itu
9. 9. merupakan haknya. Jadi, kita tidak subyektif, tidak berat sebelah, tidak pilih kasih.
Beradab Beradab berasal dari kata adab yang secara bebas berearti budaya. Dengan
demikian beradab berarti berbudaya. Manusia yang beradab berarti manusia yang
tingkah lakunya selalu dijiwai oleh nilai-nilai kebudayaan. Niali-niali budaya tidak lain
ialah hal-hal yang luhur, yang dijunjung tinggi oleh manusia, yang karena luhurnya itu
dijadikan pedoman, ukuran, atau tuntunan untuk diikuti. Kalau sesuai berarti baik, kalau
tidak sesuai berarti tidak baik. 3. Sila Persatuan Indonesia Dengan dasar kebangsaan
(nasionalisme) dimaksudkan bahwa bangsa Indonesia seluruhnya harus memupuk
persatuan yang erat antara sesama warga, tanpa membeda-bedakan suku atau
golongan serta berdasarkan satu tekad yang bulat dan satu cita-cita bersama. Prinsip
kebangsaan itu merupakan ikatan yang erat antara golongan dan suku bangsa. Paham
kebangsaan kita adalah satu dasar kebangsaan yang menuju kepada persaudaraan
dunia, yang menghendaki bangsa-bangsa itu saling hormat-menghormati dan hargamenghargai. Paham kebangsaan yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah: A. Ke
dalam, menggalang seluruh kepentingan rakyat dengan tidak membedakan suku atau
golongan. B. Ke luar; tidak mengagungkan bangsa sendiri, namun dengan berdiri tegak
atas dasar kebangsaan sendiri juga menuju kea rah hidup berdampingan secara damai,
berdasar atas persamaan derajat antar bangsa serta berdaya upaya untuk
melaksanakan terciptanya perdamaian dunia yang kekal; dan abadi, serta membina kerja
sama untuk kesejahteraan umat manusia.
10. 10. Sila Persatuan Indonesia mengandung beberapa pengertian di antaranya: A.
Persatuan Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh, tidak pecah belah,
persatuan mengandung pengertian disatukanya berbagai macam corak yang beraneka
ragam menjadi satu kebulatan. Dengan perkataan lain, hal-hal yang beraneka ragam itu
setelah disatukan menjadi sesuatu hal yang serasi, utuh dan tidak saling bertentangan
antar yang satu dengan yang lain. B. ndonesia Yang dimaksud dengan Indonesia ialah
dalam pengertian geografis dan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. 4. Sila
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan Dasar mufakat, kerakyatan atau demokrasi menunjukan
bahwa Negara Indonesia menganut paham demokrasi. Paham demokrasi berarti bahwa
kekuasaan tertinggi (kedaulatan) untuk mengatur Negara dan rakyat terletak di tangan
seluruh rakyat. Dalam UUD 1945 menyatakan bahwa “kedaulatan adalah di tangan
rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Perwakilan”.
Demokrasi Indonesia seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah
demokrasi yang tercantum dalam pancasila sebagai sila ke empat dan dinamakan
demokrasi pancasila. Asas demokrasi di Indonesia ialah demokrasi berdasarkan
pancasila yang meliputi bidang-bidang politik, sosial dan ekonomi, serta yang dalam
penyelesaian masalah-masalah nasional berusaha sejauh mungkin menmpuh jalan
permusyawaratan untuk mencapai mufakat. Hakikat dari musyawarah untuk mufakat
dalam kemurnianya adalah suatu tata cara khas yang bersumber pada inti paham
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusywaratan/ perwakilan
11. 11. untuk merumuskan dan atau memutuskan sesuatu hal berdasrkan kehendak rakyat,
dengan jalan mengemukakan hikmat kebijaksanaan yang tiada lain dari pada pikiran
(rasio) yang sehat yang mengungkapkan dan mempertimbangkan persatuan dan
kesatuan bangsa, kepentingan rakyat sebagaimana yang menjadi tujuan pemebentukan
pemerintah Negara termaksud dalam alinea ke empat Pembukaan UUD 1945. Oleh
semua wakil/utusan yang mencerminkan penjelmaan seluruh rakyat, untuk mencapai
keputusan berdasarkan kebulatan pendapat yang diitikadkan untuk dilaksanakan secara
jujur dan bertanggung jawab. Keputusan berdasrakan mufakat adalah sah apabila
diambil dalam rapat yang dihadiri oleh lebih dari separuh anggota yang hadir. Sila
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratn/Perwakilan mengandung beberapa pengertian diantaranya: A.
Kerakyatan Kerakyatan berasal dari kata rakyat yang berarti sekelompok manusia yang
mendiami suatu wilayah tertentu. Kerakyatan berarti suatu prinsip yang mengakui bahwa
kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Kerakyatan disebut juga kedaulatan rakyat,
artinya rakyat yang berdaulat, berkuasa. Hal ini disebut juga demokrasi yang berarti
rakyat yang memerintah. B. Hikmat Kebijaksanaan Hikmat Kebijaksanaan berarti suatu
sikap yang dilandasi dengan penggunaan pikiran yang sehat dengan selalu
mempertimbangkan persatuan dan kesataun bangsa. Kepentingan rakyat akan dijamin
dengan sadar, jujur dan bertanggung jawab serta didorong oleh iktikad baik sesuai
dengan hati nurani yang murni.
12. 12. C. Permusyawaratan Permusyawaratan berarti suatu tata cara yang khas Indonesia
untuk merumuskan dan atau memutuskan sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat
sehingga tercapai keputusan berdasarkan mufakat. Pelaksanaan dari kebenaran ini
memerlukan semangat mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan
daerah, golongan dan pribadi. Hal ini memerlukan pula iktikd yang baik dan ikhlas,
dilandasi oleh pikiran yang sehat serta ditopang oleh kesadaran bahwa kepentingan
bangsa dan Negara mengalahkan kepentingan yang lain. D. Perwakilan Perwakilan
berarti suatu tata cara untuk mengusahakan ikut sertanya rakyat mengambil bagian
dalam urusan Negara. Bentuk keikutsertaan itu ialah badan-badan perwakilan, baik di
pusat seperti MPR dan DPR maupun di daerah yang berwujud DPRD. Keanggotaan
badan-badan perwakilan itu ditentukan melalui suatu pemilihan yang bersifat langsung,
umum, bebas dan rahasia. 5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Dalam
pidato 1 Juni 1945 ditegaskan bahwa prinsip kesejahteraan adalah prinsip tidak adanya
kemiskinan di alam Indonesia Merdeka. Keadilan sosial adalah sifat masyarakat adil dan
makmur, kebahagiaan buat semua orang, tidak ada penghisapan, tidak ada penindasan,
dan penghinaan, semuanya bahagia, cukup sandang dan pangan. Sila ini secara bulat
berarti bahwa setiap rakyat Indonesia mendapat perlakuan yang adil dalam bidan
hukum, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Sesuai dengan
Undang-Undang Dasar 1945 pengertian keadilan mencakup pula pengertian adil dan
makmur Sila
13. 13. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung beberapa pengertian
diantaranya: 1. Keadilan Sosial Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam
masyarakat di segala bidang kehidupan baik materil maupun spiritual. Hal ini berarti
keadilan itu tidak hanya berlaku bagi orang yang kaya saja, tetapi berlaku pula bagi
orang miskin, bukan hanya untuk para pejabat, tetapi untuk rakayta biasa pula. 2.
Seluruh Rakyat Indonesia Seluruh rakyat Indonesia berarti bahwa setiap orang yang
menjadi rakyat Indonesia baik yang berdiam di wilayah kekuasaan Republik Indonesia
maupun warga Negara Indonesia yang berada di Negara lain. C. HAKIKAT PANCASILA
SEBAGAI DASAR NEGARA Setiap negara di dunia ini mempunyai dasar negara yang
dijadikan landasan dalam menyelenggarakan pemerintah negara. Seperti Indonesia,
Pancasila dijadikan sebagai dasar negara atau ideologi negara untuk mengatur
penyelenggaraan negara. Hal tersebut sesuai dengan bunyi pembukaan UUat PanD
1945 alenia ke-4 yang berbunyi : “Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia
itu dalam suatu UUD negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara
Dengan demikian kedudukan pancasila sebagai dasar negara termaktub secara yuridis
konstitusional dalam pembukaan UUD 1945, yang merupakan cita – cita hukum dan
norma hukum yang menguasai hukum dasar negara RI dan dituangkan dalam pasal –
pasal UUD 1945 dan diatur dalam peraturan perundangan. Selain bersifat yuridis
konstitusional, pancasila juga bersifat yuridis ketata negaraan yang artinya pancasila
sebagai dasar negara, pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber
hukum. Artinya segala peraturan perundangan secara material harus berdasar dan
14. 14. bersumber pada pancasila. Apabila ada peraturan (termasuk di dalamnya UUD 1945)
yang bertentangan dengan nilai – nilai luhur pancasila, maka sudah sepatutnya
peraturan tersebut dicabut. Nilai – nilai luhur yang terkandung dalam pancasila memiliki
sifat obyektif – subyektif. Sifat subyektif maksudnya pancasila merupakan hasil
perenungan dan pemikiran bangsa Indonesia, sedangkan bersifat obyektif artinya nilai
pancasila sesuai dengan kenyataan dan bersifat universal yang diterima oleh bangsa –
bangsa beradab. Oleh karena memiliki nilai obyektif – universal dan diyakini
kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia maka pancasila selalu dipertahankan
sebagai dasar negara. Jadi berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan
bahwa pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam
mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga cita – cita para pendiri bangsa
Indonesi dapat terwujud.Konsepsi Agama D. HAKIKAT PANCASILA SEBAGAI
PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri
kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat
memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan
memandang persoalan yang dihadapinya sehingga dapat memecahkannya secara tepat.
Tanpa memiliki pandangan hidup, suatu bangsa akan merasa terombang – ambing
dalam menghadapi persoalan yang timbul, baik persoalan masyarakatnya sendiri
maupun persoalan dunia. Pancasila sebagai pandangan hidup sering juga disebut way of
life, pegangan hidup, pedoman hidup, pandangan dunia atau petunjuk hidup. Walaupun
ada banyak istilah mengenai pengertian pandangan hidup tetapi pada dasarnya memiliki
makna yang sama. Lebih lanjut Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
dipergunakan sebagai petunjuk dalam
15. 15. kehidupan sehari – hari masyarakat Indonesia baik dari segi sikap maupun prilaku
haruslah selalu dijiwai oleh nilai – nilai luhur pancasila. Hal ini sangat penting karena
dengan menerapkan nilai – nilai luhur pancasila dalam kehidupan sehari – hari maka tata
kehidupan yang harmonis diantara masyarakat Indonesia dapat terwujud. Untuk dapat
mewujudkan semua itu maka masyarakat Indonesia tidak bisa hidup sendiri, mereka
harus tetap mengadakan hubungan dengan masyarakat lain. Dengan begitu masing –
masing pandangan hidup dapat beradaftasi artinya pandangan hidup perorangan /
individu dapat beradaptasi dengan pandangan hidup kelompok karena pada dasarnya
pancasila mengakui adanya kehidupan individu maupun kehidupan kelompok. Selain
sebagai dasar Negara, Pancasila juga merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi dasar tentang
kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai
tantangan dalam menjalani hidup. Dalam konsepsi dasar itu terkandung gagasan dan
pikiran tentang kehidupan yang dianggap baik dan benar bagi bangsa Indonesia yang
bersifat majemuk. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sebenarnya merupakan
perwujudan dari nilai-nilai budaya milik bangsa Indonesia sendiri yang diyakini kebaikan
dan kebenarannya. Pancasila digali dari budaya bangsa sendiri yang sudah ada,
tumbuh, dan berkembang berabad-abad lamanya. Oleh karna itu, Pancasila adalah khas
milik bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah bangsa. Pancasila
merangkum nilai-nilai yang sama yang terkandung dalam adat-istiadat, kebudayaan, dan
agama-agama yang ada di Indonesia. Dengan demikian, Pancasila sebagai pandangan
hidup mencerminkan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup
bangsa, Pancasila juga berperan sebagai pedoman dan penuntun dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan demikian, ia menjadi sebuah
ukuran/kriteria
16. 16. umum yang diterima dan berlaku untuk semua pihak Secara sederhana, ideologi
dipahami sebagai gagasan-gagasan dan nilai-nilai yang tersusun secara sistematis yang
diyakini kebenarannya oleh suatu masyarakat dan diwujudkan di dalam kehidupan nyata.
Nilai-nilai yang tercermin di dalam pandangan hidup ditempatkan secara sistematis
kedalam seluruh aspek kehidupan yang mencakup aspek politik, ekonomi, sosial,
budaya dan pertahanan keamanan didalam upaya mewujudkan cita-citanya. Jadi,
dengan kata lain ideologi berisi pandangan hidup suatu bangsa yang menyentuh segala
segi kehidupan bangsa. Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan
jelas kearah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat membutuhkan pandangan hidup.
Dengan pandangan hidup yang jelas, suatu bangsa akan memiliki pegangan dan
pedoman bagaimana mereka memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial
dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Dengan
berpedoman pada pandangan hidup sebagai ideologi, sebuah bangsa akan membangun
diri dan negerinya. E. UPAYA MENJAGA NILAI – NILAI LUHUR PANCASILA Nilai – nilai
yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan dari kehidupan
masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah menjadi bagian yang
tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai generasi
penerus bangsa harus mampu menjaga nilai – nilai tersebut. Untuk dapat hal tersebut
maka perlu adanya berbagai upaya yang didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Upaya – uapaya tersebut antara lain : Ideologi secara praktis diartikan sebagai system
dasar seseorang tentang nilai-nilai dan tujuantujuan serta sarana-sarana pokok untuk
mencapainya. Jika diterapkan oleh Negara maka ideology diartikan sebagai kesatuan
gagasangagasan dasar yang disusun secara sistematis dan dianggap
17. 17. menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik sebagai individu, social,
maupun dalam kehidupan bernegara. Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa
Yunani yaitu idea dan logia. Idea berasal dari idein yang berarti melihat. Idea juga
diartikan sesuatu yang ada di dalam pikiran sebagai hasil perumusan sesuatu pemikiran
atau rencana. Kata logia mengandung makna ilmu pengetahuan atau teori, sedang kata
logis berasal dari kata logos dari kata legein yaitu berbicara. Istilah ideologi sendiri
pertama kali dilontarkan oleh Antoine Destutt de Tracy (1754 - 1836), ketika
bergejolaknya Revolusi Prancis untuk mendefinisikan sains tentang ide. Jadi dapat
disimpulkan secara bahasa, ideologi adalah pengucapan atau pengutaraan terhadap
sesuatu yang terumus di dalam pikiran. a. Ketuhanan (Religiusitas) Nilai religius adalah
nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu yang dianggapnya
memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia. Memahami Ketuhanan sebagai
pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni
membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk
mencapai ridlo Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukannya. b. Kemanusiaan
(Moralitas) Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran
tentang keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi
untuk menjadi manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia yang maju
peradabannya tentu lebih mudah menerima kebenaran dengan tulus, lebih mungkin
untuk mengikuti tata cara dan pola kehidupan masyarakat yang teratur, dan mengenal
hukum universal. Kesadaran inilah yang menjadi semangat membangun kehidupan
masyarakat dan alam semesta untuk mencapai kebahagiaan dengan usaha gigih, serta
dapat diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang harmoni penuh toleransi dan
damai.
18. 18. c. Persatuan (Kebangsaan) Indonesia Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas
beberapa bagian, kehadiran Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk
bersengketa. Bangsa Indonesia hadir untuk mewujudkan kasih sayang kepada segenap
suku bangsa dari Sabang sampai Marauke. d. permusyawaratan dan Perwakilan
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan dengan orang lain,
dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling menghargai satu sama lain
atas dasar tujuan dan kepentingan bersama. Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi
citacita utama untuk membangkitkan bangsa Indonesia, mengerahkan potensi mereka
dalam dunia modern, yakni kerakyatan yang mampu mengendalikan diri, tabah
menguasai diri, e. keadilan Sosial Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma
berdasarkan ketidak berpihakkan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal.
Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan cita-cita
bernegara dan berbangsa.
19. 19. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penulisan makalah tentang
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa : Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Apabila nilai-nilai pancasila
diamalkan oleh seluruh warga negara Indonesia maka tidak mustahil cita-cita negara
Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dapat terwujud. B. Saran Sehubungan dengan pentingnya
pengamalan butir-butir pancasila, maka penulis menyarankan kepada seluruh warga
negara Indonesia untuk mengamalkan nilai-nilai luhur pancasila mulai dari diri sendiri
dengan kesadaran dan keteladan yang mungkin akan dicontoh oleh orang lain dan
menjadi budaya yang positif bagi bangsa Indonesia serta mampu mewujudkan tujuan
dan cita-cita bangsa sesuai yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
20. 20. Kansil C.S.T, Pancasila dan UndanDAFTAR PUSTAKA UU Nomor 32 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasioanal Srijanto Djarot, Waspodo Eling,dkk. 1994. Tata
Negara Sekolah Menengah Umum. Surakarta: PT. Pabelan. Setiady Elly M, Panduan
Kuliah Pendidikan Pancasila, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Pangeran Alhaj
S.T.S dan Surya Partia Usman, 1995. Materi Pokok Pendekatan Pancasila. Jakarta;
Universitas Terbuka Depdikbud. g-Undang Dasar 1945, Jakarta: PT pradnya paramita.
21. 21. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT bahwa
dengan Rahmat dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan yang berjudul “Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Bangsa Indonesia” sebagai tugas Mata Kuliah PKN Adapun isi dari Makalah ini adalah
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, Penjabaran Nilai - Nilai
Pancasila, Upaya Menjaga Nilai – Nilai Luhur Pancasila. Semoga Makalah ini dapat
menambah wawasan kita semua dan dapat memenuhi kriteria tugas yang bapak berikan
serta dapat menjadi nilai tambah untuk penulis. Tak ada yang sempurna, begitu pula
dengan penulisan makalah ini. Oleh sebab itu penulis menerima kritik positif dari
pembaca sebagai perbaikan bagi penulis dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini
bermanfat. Raha, November 2013 Penulis
22. 22. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................... ii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................ 1 B.
Rumusan Masalah...................................................................... 2 C. Tujuan
Penulisan........................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN A.
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia........... 3 B. Penjabaran Nilai Nilai Pancasila............................................... 6 C. Hakikat pancasila sebagai dasar
negara..................................... 13 D. Hakikat pancasila sebagai pandadangan hidup
bangsa............... 14 E. Upaya mejaga nilai-nilai luhur pancasila.......................................
16 BAB III PENUTUP A. Saran..........................................................................................
19 B. Kesimpulan................................................................................ 19 DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................... 20
23. 23. MAKALAH PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA DISUSUN
OLEH : NAMA NIM PRODI : NAWIATI : : AGRIBISNIS SEKOLAH TINGGI PERTANIAN
WUNA (STIP) 2013
1. 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancasila selain sebagai dasar Negara,
juga merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sejarah telah mengungkapkan
bahwa pancasila adalah jiwa dari seluruh bangsa Indonesia yang mampu memberi
kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar
kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur. Pancasila yang diterima dan ditetapkan sabagai dasar Negara seperti yang
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup
bangsa. Pembelajaran pancasila menjadi sangat penting, karena mengingat pancasila
merupakan jiwa dari seluruh rakyat Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa di
dalam pancasila mengandung jiwa yang luhur, nilai-nilai yang luhur dan sarat dengan
ajaran moralitas. Kadang kala nilai-nilai luhur yang ada dalam pancasila yang merupakan
penjelmaan dari seluruh bangsa Indonesia tidak dipraktekan dalam kehidupan seharihari, tetapi diabaikan sehingga akibat dari itu nilai-nila luhur tersebut dengan sendirinya
akan hilang. Menyadari bahwa untuk kelestarian nilai-nilai pancasila itu perlu diusahakan
secara nyata dan terus-menerus pengahayatan dan pengamalan nila-nilai luhur yang
terkandung di dalamnya, oleh sebab itu setiap warga Negara Indonesia, penyelenggara
Negara, serta lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan baik di pusat maupun
di daerah harus sama-sama mengamalkan nilai-nilai pancasila demi kelestarianya.
2. 2. Oleh karena itu sebagai upaya nyata demi kelestarian nilai-nilai luhur pancasila, perlu
ditanamkan dan atau perlu ada pemahaman kepada generasi penerus bangsa, salah
satunya lewat pendidikan pancasila untuk mahasiswa disemester awal. Atas dasar
realita inilah penyulis merasa tertarik untuk membahasnya dalam bentuk makalah
dengan judul “ PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA” B.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka penulis merumuskan
masalah-masalah yang akan di bahas diantaranya: 1. Bagaimana hakikat Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa? 2. Bagaimana penjabaran tiap-tiap sila dari
Pancasila? 3. Apa saja upaya – upaya dalam menjaga nilai – nilai luhur pancasila? C.
Tujuan Penulisan Penulisan Dalam penyusunan Makalah ini, penulis mempunyai
beberapa tujuan, yaitu: 1. Untuk mengetahui hakikat Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa 2. Untuk mengetahui penjabaran tiap-tiap sila dari Pancasila 3. Untuk
mengetahui upaya – upaya dalam menjaga nilai – nilai luhur pancasila
3. 3. Gagasan mengenai wujud kehidupan yang lebih baik. Jadi pandangan hidup suatu
bangsa adalah inti sari (kristalisasi) dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu dan diyakini
kebenaranya, yang Pikiran-pikiran yang mendalam; Cita-cita bangsa; BAB II
PEMBAHASAN A. PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA
1. Arti Pandangan Hidup Suatu Bangsa Sejak tanggal 28 Oktober 1928 kita telah
menjadi satu bangsa, artinya satu kesatuan dari berbagai ragam latar belakang sosial
budaya, agama dan keturunan yang bertekad untuk membangun satu tatanan hidup
berbangsa dan bernegara. Setiap bangsa mempunyasi cita-cita untuk masa depan dan
menghadapi masalah bersama dalam mencapai cita-cita bersama. Citacita kita sebagai
bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yakni mewujudkan suatu
tatanan masyarakat yang adil dan makmur materil dan spirituan berdasarkan Pancasila.
Seperti halnya keluarga, suatu bangsa yang bertekad mencapai cita-cita bersama
memerlukan suatu pandangan hidup. Tanpa pandangn hidup, suatu bangsa akan
terombang ambing. Dengan pandangan hidup suatu bangsa dapat secara jelas
mengetahui arah yang dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu bangsa akan : dengan
mudah memandang persoalan-pesoalan yang dihadapi; dengan mudah mencari
pemecahan masalah-masalah yang dihadapi; memiliki pedoman dan pegangan; dan
membangun dirinya. Dengan uraian di atas jelaslah betapa pentingnya pandangan hidup
suatu bangsa. Pertanyaan berikut yang secara wajar muncul pada diri kita sendiri “
apakah pandangan hidup itu sesungguhnya?”. Pandangan hidup suatu bangsa adalah :
4. 4. berdasarkan pengalaman sejarah dan yang telah menimbulkan tekad pada bangsa itu
untuk mewujudkanya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Pandangan Hidup Bangsa
Indonesia Dalam pandangan hidup terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang
dicita-citakan oleh sesuatu bangsa, terkandung pikiran yang dianggap baik. Oleh karena
itu pandangan hidup suatu bangsa merupakan masalah yang sangat asasi bagi
kekokohan dan kelestarian suatu bangsa. Negara Republik Indonesia memang tergolong
muda dalam barisan Negara-negara lain di dunia. Tetapi bangsa Indonesia lahir dari
sejarah dan kebudayaan yang tua, melalui gemilangnya Kerajaan Sriwijaya, Majapahit
dan Mataram. Kemudian mengalami penderitaan penjajahan sepanjang tiga setengah
abad, sampai akhirnya bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya pada
tanggal 17 Agustus 1945. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kembali
kemerdekaan nasionalnya sama tuanya dengan sejarah penjajahan itu sendiri. Bangsa
Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri yang merupakan hasil
antara proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan dan cita-cita hidup di masa
yang akan datang, yang secara keseluruhan membentuk kepribadianya sendiri. Oleh
karena itu bangsa Indonesia lahir dengan kepribadianya sendiri, yang bersamaan
dengan lahirnya bangsa dan Negara itu, kepribadian itu ditekankan sebagai pandangan
hidup dan dasar Negara Pancasila. Bangsa Indonesia lahir dengan kekuatan sendiri,
maka percaya pada diri sendiri juga merupakan salah satu ciri kepribadian bangsa
Indonesia. Karena itulah, Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945,
melainkan telah melalui proses yang panjang, dimatangkan oleh sejarah perjungan
bangsa kita sendiri, dengan melihat pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami
oleh bangsa kita dan gagasan-gagasan besar bangsa kita sendiri.
5. 5. Karena pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam
kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai Dasar Negara yang mengatur hidup
ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam
rumusan yang agak berbeda, namun dalam tiga buah UUD yang pernah kita miliki yaitu
dalam pembukaan UUD 1945, Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan
UUD sementara Republik Indonesia tahun 1950 pancasila itu tetap tercantum di
dalamnya. Pancasila yang selalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional kita,
Pancasila selalu menjadi pegangan bersama pada saat terjadi krisis nasional dan
ancaman terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan bukti sejarah bahwa Pancasila
memang selalu dikehendaki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar kerohanian bangsa,
dikehendaki sebagai Dasar Negara. 3. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Manusia yang diciptakan oleh Tuhan yang Maha Kuasa, dikodratkan hidup secara
berkelompok. Kelompok manusia itu akan selalu mengalami perubahan dan
perkembangan. Perkembangan manusia dari yang mengelompok sampai pada suatu
keadaan dimana mereka itu terjalin ikatan hubungan yang kuat dan serasi. Ini adalah
pertanda adanya kelompok manusia dengan ciri-ciri kelompok tertentu, yang
membedakan mereka dengan kelompok-kelompk manusia lainya. Kelopmok ini
membesar dan menjadi suku-suku bangsa. Tiap suku bangsa dibedakan oleh perbedaan
nilai-nilai dan moral yang mereka patuhi bersama. Berdasarkan hal ini kita dapat
menyebutkan adanya kelompok suku bangsa Minangkabau, Batak, Jawa, Flores, Sunda,
Madura, dan lain sebagainya. Semua suku itu adalah modal dasar terbentuknya
kesadaran berbangsa dan adanya bangsa Indonesia yang kita miliki adalah bagian dari
bangsa itu sekarang ini.
6. 6. Kelompok-kelompok manusia tersebut dikatakan suku bangsa, karena mempunyai
tujuan hidup. Tujuan hidup kelompok ini akan membedakan mereka dengan kelompok
suku bangsa lain di Nusantara. Jadi kita kenal dengan pandangan hidup suku Jawa,
Sunda, Batak, Flores, Madura, dan lain-lain sebagainya. Pandangan hidup merupakan
wawasan atau cara pandang mereka untuk memenuhi kehidupan di dunia dan bekal di
hari akhir. Bangsa Indonesia yang terdiri dari suku bangsa tersebut, meyakini adanya
kehidupan di dunia dan hari akhir. Berdasarkan hal tersebut kita menemukan persamaan
pandangan hidup di antara suku-suku bangsa di tanah air ini, ialah keyakinan mereka
adanya dua dunia kehidupan. Inilah yang menyatukan pandangan hidup bangsa
Indonesia, walaupun mereka terdiri atas berbagai suku yang berbeda. Bangsa Indonesia
yang terikat oleh keyakinan Kepada Tuhan yang Maha Kuasa dan kuatnya tradisi
sebagai norma dan nilai kehidupan dalam masyarakat adalah tali persamaan pandangan
hidup antara berbagai suku bangsa di Nusantara ini. Pandangan hidup kita berbangsa
dan bernegara tersimpul dalam falsafah kita Pancasila. Pancasila memberikan pancaran
dan arah untuk setiap orang Indonesia tentang masa depan yang ditempuhnya. Inilah
pandangan hidup bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam kelima Sila Pancasila.
B. PENJABARAN NILAI - NILAI PANCASILA 1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Dengan
adanya dasar Ketuhanan maka Indonesia mengakui dan percaya pada adanya Tuhan.
Tuhan Yang Maha Esa, yang menjadi sebab adanya manusia dan alam semesta serta
segala hidup dan kehidupan di dalamnya. Dasar ini menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk Indonesia untuk memeluk agamanya/kepercayaanya, sebagaimana tercantum
7. 7. dalam pasal 29 UUD 1945. Hal ini berarti bahwa, Negara Indonesia yang terdiri atas
beribu-ribu pulau dengan lebih kurang 200 lebih juta penduduk yang menganut beberapa
agama, menghendaki semua itu hidup tentram, rukun dan saling menghormati.Denga
demikian semua agama diakui di Negara Republik Indonesia, dapat bergerak dan
berkembang secara leluasa. Sila pertama pancasila berbunyi “Ketuhanan Yang Maha
Esa” terdiri dari dua pengertian pokok yaitu pengertian tentang Ketuhanan dan tentang
Yang Maha Esa. Ketuhanan Ketuhanan berasal dari kata Tuhan yakni Allah, zat Yang
Maha Esa, pencipta segala kejadian termasuk pencipta semua makhluk. Oleh karena itu
Tuhan sering disebut juga “sebab yang pertama” yang tidak disebabkan lagi. Alam
beserta kekayaanya seperti sumber-sumber minyak bumi, batubara, air dan lain-lainya
merupakan ciptaanya. Demikian dengan makhluk hidup merupakan cipataan Tuhan juga.
Yang Maha Esa Yang maha Esa berarti yang maha satu atau maha tunggal dan tidak
ada yang mempersekutukan-Nya. Dia esa dalam zat-Nya, esa dalam sifatNya, esa
dalam perbuatan-Nya. Oleh kaena adanya kekhususanya itu, maka tidak ada yang
menyamainya dan Dia maha sempurna. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung
pengertian bahwa kita bangsa Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, pencipta alam semesta beserta isinya, baik benda mati maupun makhluk hidup.
8. 8. 2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Internasionalisme ataupun peri
kemanusiaan adalah penting sekali bagi kehidupan sesuatu bangsa dalam Negara yang
merdeka dalam hubunganya dengan bangsa-bangsa lain. Manusia adalah makhluk
Tuhan, dan Tuhan tidak mengadakan perbedaan antara sesama manusia. Pandangan
demikian menimbulkan pandangan yang luas, tidak terikat oleh batas-batas Negara atau
bangsa sendiri, melainkan Negara harus selalu membuka pintu bagi persahabatan dunia
atas dasar persamaan derajat. Manusia mempunyai hak-hak yang sama, oleh karena itu
tidaklah dibenarkan manusia yang satu menguasai manusia yang lain, atau bangsa yang
satu menguasai bangsa yang lain. Berhubung dengan hal itu maka tidak membenarkan
adanya penjajahan di atas bumi, karena hal yang demikian bertentangan dengan peri
kemanusiaan serta hak setiap bangsa menentukan nasibnya sendiri. Sesungguhnhya
manusia itu dilahirkan mempunyai hak yang tidak dapat dirampas dan dihilangkan. Hakhak itu harus dihormati oleh siapapun. Golongan manusia yang berkuasa tidaklah
diperkenankan memaksakan kehendaknya yang bertentangan dengan hak seseorang.
Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan beradab mengandung beberapa pengertian pokok
diantarnya: Kemanusiaan Kemanusiaan berasal dari kata amnesia, uang merupakan
makhluk ciptaan tuhan Yang Maha Esa. Oleh Tuhan manusia di karunia jasmani dan
rohani, yang keduanya merupakan satu kesatuan serasi, yang sering disebut pribadi
manusia. Adil Adil mengandung arti obyektif atau sesuai dengan adanya, misalnya kita
memberikan sesuatu kepada orang lain, karena memang sesuatu itu
9. 9. merupakan haknya. Jadi, kita tidak subyektif, tidak berat sebelah, tidak pilih kasih.
Beradab Beradab berasal dari kata adab yang secara bebas berearti budaya. Dengan
demikian beradab berarti berbudaya. Manusia yang beradab berarti manusia yang
tingkah lakunya selalu dijiwai oleh nilai-nilai kebudayaan. Niali-niali budaya tidak lain
ialah hal-hal yang luhur, yang dijunjung tinggi oleh manusia, yang karena luhurnya itu
dijadikan pedoman, ukuran, atau tuntunan untuk diikuti. Kalau sesuai berarti baik, kalau
tidak sesuai berarti tidak baik. 3. Sila Persatuan Indonesia Dengan dasar kebangsaan
(nasionalisme) dimaksudkan bahwa bangsa Indonesia seluruhnya harus memupuk
persatuan yang erat antara sesama warga, tanpa membeda-bedakan suku atau
golongan serta berdasarkan satu tekad yang bulat dan satu cita-cita bersama. Prinsip
kebangsaan itu merupakan ikatan yang erat antara golongan dan suku bangsa. Paham
kebangsaan kita adalah satu dasar kebangsaan yang menuju kepada persaudaraan
dunia, yang menghendaki bangsa-bangsa itu saling hormat-menghormati dan hargamenghargai. Paham kebangsaan yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah: A. Ke
dalam, menggalang seluruh kepentingan rakyat dengan tidak membedakan suku atau
golongan. B. Ke luar; tidak mengagungkan bangsa sendiri, namun dengan berdiri tegak
atas dasar kebangsaan sendiri juga menuju kea rah hidup berdampingan secara damai,
berdasar atas persamaan derajat antar bangsa serta berdaya upaya untuk
melaksanakan terciptanya perdamaian dunia yang kekal; dan abadi, serta membina kerja
sama untuk kesejahteraan umat manusia.
10. 10. Sila Persatuan Indonesia mengandung beberapa pengertian di antaranya: A.
Persatuan Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh, tidak pecah belah,
persatuan mengandung pengertian disatukanya berbagai macam corak yang beraneka
ragam menjadi satu kebulatan. Dengan perkataan lain, hal-hal yang beraneka ragam itu
setelah disatukan menjadi sesuatu hal yang serasi, utuh dan tidak saling bertentangan
antar yang satu dengan yang lain. B. ndonesia Yang dimaksud dengan Indonesia ialah
dalam pengertian geografis dan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. 4. Sila
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan Dasar mufakat, kerakyatan atau demokrasi menunjukan
bahwa Negara Indonesia menganut paham demokrasi. Paham demokrasi berarti bahwa
kekuasaan tertinggi (kedaulatan) untuk mengatur Negara dan rakyat terletak di tangan
seluruh rakyat. Dalam UUD 1945 menyatakan bahwa “kedaulatan adalah di tangan
rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Perwakilan”.
Demokrasi Indonesia seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah
demokrasi yang tercantum dalam pancasila sebagai sila ke empat dan dinamakan
demokrasi pancasila. Asas demokrasi di Indonesia ialah demokrasi berdasarkan
pancasila yang meliputi bidang-bidang politik, sosial dan ekonomi, serta yang dalam
penyelesaian masalah-masalah nasional berusaha sejauh mungkin menmpuh jalan
permusyawaratan untuk mencapai mufakat. Hakikat dari musyawarah untuk mufakat
dalam kemurnianya adalah suatu tata cara khas yang bersumber pada inti paham
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusywaratan/ perwakilan
11. 11. untuk merumuskan dan atau memutuskan sesuatu hal berdasrkan kehendak rakyat,
dengan jalan mengemukakan hikmat kebijaksanaan yang tiada lain dari pada pikiran
(rasio) yang sehat yang mengungkapkan dan mempertimbangkan persatuan dan
kesatuan bangsa, kepentingan rakyat sebagaimana yang menjadi tujuan pemebentukan
pemerintah Negara termaksud dalam alinea ke empat Pembukaan UUD 1945. Oleh
semua wakil/utusan yang mencerminkan penjelmaan seluruh rakyat, untuk mencapai
keputusan berdasarkan kebulatan pendapat yang diitikadkan untuk dilaksanakan secara
jujur dan bertanggung jawab. Keputusan berdasrakan mufakat adalah sah apabila
diambil dalam rapat yang dihadiri oleh lebih dari separuh anggota yang hadir. Sila
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratn/Perwakilan mengandung beberapa pengertian diantaranya: A.
Kerakyatan Kerakyatan berasal dari kata rakyat yang berarti sekelompok manusia yang
mendiami suatu wilayah tertentu. Kerakyatan berarti suatu prinsip yang mengakui bahwa
kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Kerakyatan disebut juga kedaulatan rakyat,
artinya rakyat yang berdaulat, berkuasa. Hal ini disebut juga demokrasi yang berarti
rakyat yang memerintah. B. Hikmat Kebijaksanaan Hikmat Kebijaksanaan berarti suatu
sikap yang dilandasi dengan penggunaan pikiran yang sehat dengan selalu
mempertimbangkan persatuan dan kesataun bangsa. Kepentingan rakyat akan dijamin
dengan sadar, jujur dan bertanggung jawab serta didorong oleh iktikad baik sesuai
dengan hati nurani yang murni.
12. 12. C. Permusyawaratan Permusyawaratan berarti suatu tata cara yang khas Indonesia
untuk merumuskan dan atau memutuskan sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat
sehingga tercapai keputusan berdasarkan mufakat. Pelaksanaan dari kebenaran ini
memerlukan semangat mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan
daerah, golongan dan pribadi. Hal ini memerlukan pula iktikd yang baik dan ikhlas,
dilandasi oleh pikiran yang sehat serta ditopang oleh kesadaran bahwa kepentingan
bangsa dan Negara mengalahkan kepentingan yang lain. D. Perwakilan Perwakilan
berarti suatu tata cara untuk mengusahakan ikut sertanya rakyat mengambil bagian
dalam urusan Negara. Bentuk keikutsertaan itu ialah badan-badan perwakilan, baik di
pusat seperti MPR dan DPR maupun di daerah yang berwujud DPRD. Keanggotaan
badan-badan perwakilan itu ditentukan melalui suatu pemilihan yang bersifat langsung,
umum, bebas dan rahasia. 5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Dalam
pidato 1 Juni 1945 ditegaskan bahwa prinsip kesejahteraan adalah prinsip tidak adanya
kemiskinan di alam Indonesia Merdeka. Keadilan sosial adalah sifat masyarakat adil dan
makmur, kebahagiaan buat semua orang, tidak ada penghisapan, tidak ada penindasan,
dan penghinaan, semuanya bahagia, cukup sandang dan pangan. Sila ini secara bulat
berarti bahwa setiap rakyat Indonesia mendapat perlakuan yang adil dalam bidan
hukum, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Sesuai dengan
Undang-Undang Dasar 1945 pengertian keadilan mencakup pula pengertian adil dan
makmur Sila
13. 13. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung beberapa pengertian
diantaranya: 1. Keadilan Sosial Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam
masyarakat di segala bidang kehidupan baik materil maupun spiritual. Hal ini berarti
keadilan itu tidak hanya berlaku bagi orang yang kaya saja, tetapi berlaku pula bagi
orang miskin, bukan hanya untuk para pejabat, tetapi untuk rakayta biasa pula. 2.
Seluruh Rakyat Indonesia Seluruh rakyat Indonesia berarti bahwa setiap orang yang
menjadi rakyat Indonesia baik yang berdiam di wilayah kekuasaan Republik Indonesia
maupun warga Negara Indonesia yang berada di Negara lain. C. HAKIKAT PANCASILA
SEBAGAI DASAR NEGARA Setiap negara di dunia ini mempunyai dasar negara yang
dijadikan landasan dalam menyelenggarakan pemerintah negara. Seperti Indonesia,
Pancasila dijadikan sebagai dasar negara atau ideologi negara untuk mengatur
penyelenggaraan negara. Hal tersebut sesuai dengan bunyi pembukaan UUat PanD
1945 alenia ke-4 yang berbunyi : “Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia
itu dalam suatu UUD negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara
Dengan demikian kedudukan pancasila sebagai dasar negara termaktub secara yuridis
konstitusional dalam pembukaan UUD 1945, yang merupakan cita – cita hukum dan
norma hukum yang menguasai hukum dasar negara RI dan dituangkan dalam pasal –
pasal UUD 1945 dan diatur dalam peraturan perundangan. Selain bersifat yuridis
konstitusional, pancasila juga bersifat yuridis ketata negaraan yang artinya pancasila
sebagai dasar negara, pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber
hukum. Artinya segala peraturan perundangan secara material harus berdasar dan
14. 14. bersumber pada pancasila. Apabila ada peraturan (termasuk di dalamnya UUD 1945)
yang bertentangan dengan nilai – nilai luhur pancasila, maka sudah sepatutnya
peraturan tersebut dicabut. Nilai – nilai luhur yang terkandung dalam pancasila memiliki
sifat obyektif – subyektif. Sifat subyektif maksudnya pancasila merupakan hasil
perenungan dan pemikiran bangsa Indonesia, sedangkan bersifat obyektif artinya nilai
pancasila sesuai dengan kenyataan dan bersifat universal yang diterima oleh bangsa –
bangsa beradab. Oleh karena memiliki nilai obyektif – universal dan diyakini
kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia maka pancasila selalu dipertahankan
sebagai dasar negara. Jadi berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan
bahwa pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam
mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga cita – cita para pendiri bangsa
Indonesi dapat terwujud.Konsepsi Agama D. HAKIKAT PANCASILA SEBAGAI
PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri
kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat
memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan
memandang persoalan yang dihadapinya sehingga dapat memecahkannya secara tepat.
Tanpa memiliki pandangan hidup, suatu bangsa akan merasa terombang – ambing
dalam menghadapi persoalan yang timbul, baik persoalan masyarakatnya sendiri
maupun persoalan dunia. Pancasila sebagai pandangan hidup sering juga disebut way of
life, pegangan hidup, pedoman hidup, pandangan dunia atau petunjuk hidup. Walaupun
ada banyak istilah mengenai pengertian pandangan hidup tetapi pada dasarnya memiliki
makna yang sama. Lebih lanjut Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
dipergunakan sebagai petunjuk dalam
15. 15. kehidupan sehari – hari masyarakat Indonesia baik dari segi sikap maupun prilaku
haruslah selalu dijiwai oleh nilai – nilai luhur pancasila. Hal ini sangat penting karena
dengan menerapkan nilai – nilai luhur pancasila dalam kehidupan sehari – hari maka tata
kehidupan yang harmonis diantara masyarakat Indonesia dapat terwujud. Untuk dapat
mewujudkan semua itu maka masyarakat Indonesia tidak bisa hidup sendiri, mereka
harus tetap mengadakan hubungan dengan masyarakat lain. Dengan begitu masing –
masing pandangan hidup dapat beradaftasi artinya pandangan hidup perorangan /
individu dapat beradaptasi dengan pandangan hidup kelompok karena pada dasarnya
pancasila mengakui adanya kehidupan individu maupun kehidupan kelompok. Selain
sebagai dasar Negara, Pancasila juga merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi dasar tentang
kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai
tantangan dalam menjalani hidup. Dalam konsepsi dasar itu terkandung gagasan dan
pikiran tentang kehidupan yang dianggap baik dan benar bagi bangsa Indonesia yang
bersifat majemuk. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sebenarnya merupakan
perwujudan dari nilai-nilai budaya milik bangsa Indonesia sendiri yang diyakini kebaikan
dan kebenarannya. Pancasila digali dari budaya bangsa sendiri yang sudah ada,
tumbuh, dan berkembang berabad-abad lamanya. Oleh karna itu, Pancasila adalah khas
milik bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah bangsa. Pancasila
merangkum nilai-nilai yang sama yang terkandung dalam adat-istiadat, kebudayaan, dan
agama-agama yang ada di Indonesia. Dengan demikian, Pancasila sebagai pandangan
hidup mencerminkan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup
bangsa, Pancasila juga berperan sebagai pedoman dan penuntun dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan demikian, ia menjadi sebuah
ukuran/kriteria
16. 16. umum yang diterima dan berlaku untuk semua pihak Secara sederhana, ideologi
dipahami sebagai gagasan-gagasan dan nilai-nilai yang tersusun secara sistematis yang
diyakini kebenarannya oleh suatu masyarakat dan diwujudkan di dalam kehidupan nyata.
Nilai-nilai yang tercermin di dalam pandangan hidup ditempatkan secara sistematis
kedalam seluruh aspek kehidupan yang mencakup aspek politik, ekonomi, sosial,
budaya dan pertahanan keamanan didalam upaya mewujudkan cita-citanya. Jadi,
dengan kata lain ideologi berisi pandangan hidup suatu bangsa yang menyentuh segala
segi kehidupan bangsa. Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan
jelas kearah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat membutuhkan pandangan hidup.
Dengan pandangan hidup yang jelas, suatu bangsa akan memiliki pegangan dan
pedoman bagaimana mereka memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial
dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Dengan
berpedoman pada pandangan hidup sebagai ideologi, sebuah bangsa akan membangun
diri dan negerinya. E. UPAYA MENJAGA NILAI – NILAI LUHUR PANCASILA Nilai – nilai
yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan dari kehidupan
masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah menjadi bagian yang
tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai generasi
penerus bangsa harus mampu menjaga nilai – nilai tersebut. Untuk dapat hal tersebut
maka perlu adanya berbagai upaya yang didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Upaya – uapaya tersebut antara lain : Ideologi secara praktis diartikan sebagai system
dasar seseorang tentang nilai-nilai dan tujuantujuan serta sarana-sarana pokok untuk
mencapainya. Jika diterapkan oleh Negara maka ideology diartikan sebagai kesatuan
gagasangagasan dasar yang disusun secara sistematis dan dianggap
17. 17. menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik sebagai individu, social,
maupun dalam kehidupan bernegara. Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa
Yunani yaitu idea dan logia. Idea berasal dari idein yang berarti melihat. Idea juga
diartikan sesuatu yang ada di dalam pikiran sebagai hasil perumusan sesuatu pemikiran
atau rencana. Kata logia mengandung makna ilmu pengetahuan atau teori, sedang kata
logis berasal dari kata logos dari kata legein yaitu berbicara. Istilah ideologi sendiri
pertama kali dilontarkan oleh Antoine Destutt de Tracy (1754 - 1836), ketika
bergejolaknya Revolusi Prancis untuk mendefinisikan sains tentang ide. Jadi dapat
disimpulkan secara bahasa, ideologi adalah pengucapan atau pengutaraan terhadap
sesuatu yang terumus di dalam pikiran. a. Ketuhanan (Religiusitas) Nilai religius adalah
nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu yang dianggapnya
memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia. Memahami Ketuhanan sebagai
pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni
membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk
mencapai ridlo Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukannya. b. Kemanusiaan
(Moralitas) Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran
tentang keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi
untuk menjadi manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia yang maju
peradabannya tentu lebih mudah menerima kebenaran dengan tulus, lebih mungkin
untuk mengikuti tata cara dan pola kehidupan masyarakat yang teratur, dan mengenal
hukum universal. Kesadaran inilah yang menjadi semangat membangun kehidupan
masyarakat dan alam semesta untuk mencapai kebahagiaan dengan usaha gigih, serta
dapat diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang harmoni penuh toleransi dan
damai.
18. 18. c. Persatuan (Kebangsaan) Indonesia Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas
beberapa bagian, kehadiran Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk
bersengketa. Bangsa Indonesia hadir untuk mewujudkan kasih sayang kepada segenap
suku bangsa dari Sabang sampai Marauke. d. permusyawaratan dan Perwakilan
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan dengan orang lain,
dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling menghargai satu sama lain
atas dasar tujuan dan kepentingan bersama. Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi
citacita utama untuk membangkitkan bangsa Indonesia, mengerahkan potensi mereka
dalam dunia modern, yakni kerakyatan yang mampu mengendalikan diri, tabah
menguasai diri, e. keadilan Sosial Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma
berdasarkan ketidak berpihakkan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal.
Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan cita-cita
bernegara dan berbangsa.
19. 19. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penulisan makalah tentang
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa : Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Apabila nilai-nilai pancasila
diamalkan oleh seluruh warga negara Indonesia maka tidak mustahil cita-cita negara
Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dapat terwujud. B. Saran Sehubungan dengan pentingnya
pengamalan butir-butir pancasila, maka penulis menyarankan kepada seluruh warga
negara Indonesia untuk mengamalkan nilai-nilai luhur pancasila mulai dari diri sendiri
dengan kesadaran dan keteladan yang mungkin akan dicontoh oleh orang lain dan
menjadi budaya yang positif bagi bangsa Indonesia serta mampu mewujudkan tujuan
dan cita-cita bangsa sesuai yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
20. 20. Kansil C.S.T, Pancasila dan UndanDAFTAR PUSTAKA UU Nomor 32 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasioanal Srijanto Djarot, Waspodo Eling,dkk. 1994. Tata
Negara Sekolah Menengah Umum. Surakarta: PT. Pabelan. Setiady Elly M, Panduan
Kuliah Pendidikan Pancasila, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Pangeran Alhaj
S.T.S dan Surya Partia Usman, 1995. Materi Pokok Pendekatan Pancasila. Jakarta;
Universitas Terbuka Depdikbud. g-Undang Dasar 1945, Jakarta: PT pradnya paramita.
21. 21. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT bahwa
dengan Rahmat dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan yang berjudul “Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Bangsa Indonesia” sebagai tugas Mata Kuliah PKN Adapun isi dari Makalah ini adalah
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, Penjabaran Nilai - Nilai
Pancasila, Upaya Menjaga Nilai – Nilai Luhur Pancasila. Semoga Makalah ini dapat
menambah wawasan kita semua dan dapat memenuhi kriteria tugas yang bapak berikan
serta dapat menjadi nilai tambah untuk penulis. Tak ada yang sempurna, begitu pula
dengan penulisan makalah ini. Oleh sebab itu penulis menerima kritik positif dari
pembaca sebagai perbaikan bagi penulis dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini
bermanfat. Raha, November 2013 Penulis
22. 22. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................... ii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................ 1 B.
Rumusan Masalah...................................................................... 2 C. Tujuan
Penulisan........................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN A.
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia........... 3 B. Penjabaran Nilai Nilai Pancasila............................................... 6 C. Hakikat pancasila sebagai dasar
negara..................................... 13 D. Hakikat pancasila sebagai pandadangan hidup
bangsa............... 14 E. Upaya mejaga nilai-nilai luhur pancasila.......................................
16 BAB III PENUTUP A. Saran..........................................................................................
19 B. Kesimpulan................................................................................ 19 DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................... 20
23. 23. MAKALAH PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA DISUSUN
OLEH : NAMA NIM PRODI : NAWIATI : : AGRIBISNIS SEKOLAH TINGGI PERTANIAN
WUNA (STIP) 2013