Hubungan Antara Obat Anti Epilepsi Dengan Kognitif Dan Behavior Pada Pasien Epilepsi

  Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

  Bapak/Ibu/Adik Yth, Perkenalkan nama saya: dr. Siska Imelda Tambunan, saat ini saya sedang menjalani pendidikan di bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas

  Kedokteran USU.

  Bapak/Ibu/Adik yang terhormat, disini saya sedang melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Obat Anti Epilepsi

  dengan Kognitif dan Behaviour pada Pasien Epilepsi ”

  Sebelumnya izinkan saya untuk menjelaskan kepada bapak/ibu/Adik mengenai obat anti epilepsi, kognitif dan behavior yang akan berkaitan dengan penelitian saya ini.

  Obat anti epilepsi adalah obat yang digunakan untuk mengobati epilepsi dimana pasien – pasien epilepsi harus mengkomsumsi obat tersebut dalam jangka panjang, minimal dua tahun bebas kejang. Sementara obat anti epilepsi itu sendiri mempunyai beberapa efek samping diantaranya terhadap kognitif dan behavior. Fungsi kognitif atau kecerdasan terdiri dari 5 fungsi antara lain fungsi perhatian yaitu kemampuan seseorang untuk konsentrasi, ada juga terdapat fungsi bahasa sebagai komunikasi, juga didapati adanya fungsi memori atau daya ingat, kemudian kemampuan menggambar atau meniru berbagai macam gambar, dan yang terakhir adalah kemampuan cara berpikir dalam pemecahan masalah. Behavior atau perilaku merupakan respon total jiwa seperti gerak hati, motivasi, hasrat jiwa, insting dan idaman yang diekspresikan dalam perilaku dan aktivitas tubuh.

  Pada penelitian ini saya akan melihat apakah ada hubungan antara obat anti epilepsi dengan fungsi kecerdasan dan perilaku pada pasien epilepsi dengan empat cara. Cara pertama adalah sebelas pertanyaan yang saya berikan untuk menilai kecerdasan disebut Mini Mental State

  

Examination (MMSE). Cara kedua adalah bapak/ibu/adik mengulang

  kembali deretan angka yang disebutkan oleh saya untuk menilai kemampuan konsentrasi. Cara ketiga adalah dua puluh satu pertanyaan yang diisi sendiri oleh bapa/ibu/adik untuk menilai kehadiran depresi dan keparahannya. Cara keempat adalah dua puluh satu pertanyaan yang diisi sendiri juga oleh bapak/ibu/adik untuk menilai adanya cemas. Dimana cara ketiga dan keempat untuk melihat keadaan perilaku.

  Tujuan saya melakukan penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat hubungan antara obat anti epilepsi dengan fungsi kecerdasan dan perilaku, dimana bila kelak hasilnya adalah berhubungan maka perlunya penilaian berkala terhadap fungsi kecerdasan dan perilaku pada pasien epilepsi sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengelolaan terapi epilepsy.

  Penelitian yang saya lakukan kepada bapak/ibu/adik sangat aman dan nyaman. Tetapi bila terjadi hal - hal yang tidak diinginkan selama penelitian berlangsung, atau ada hal yang kurang jelas yang perlu ditanyakan, bapak/ibu/adik dapat menghubungi saya dr. Siska Imelda Tambunan (Hp 0813 706 743 74) untuk mendapat pertolongan.

  Di sini saya akan menjamin kerahasiaan dari bapak/ibu/adik dan tidak akan dikenakan biaya. Partisipasi bapak/ibu/adik bersifat sukarela. Semua biaya penelitian ini tidak dibebankan kepada bapak/ibu/adik. Dan apabila bapak/ibu/adik tidak bersedia mengikuti penelitian ini, maka tidak akan terjadi perubahan mutu pelayanan dari dokter. Bapak/ibu/adik akan tetap mendapat pelayanan kesehatan standar rutin sesuai dengan standar prosedur pelayanan. Bila bapak/ibu/adik masih belum jelas tentang penelitian ini, maka setiap saat dapat ditanyakan langsung kepada saya.

  Akhirnya saya ucapkan terimakasih kepada bapak/ibu/adik atas partisipasinya dalam penelitian ini Medan, 2012

  Peneliti (dr. Siska Imelda Tambunan)

  Lampiran 2

SURAT PERSETUJUAN IKUT DALAM PENELITIAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Jenis kelamin : Umur : Pekerjaan : Alamat :

  Setelah mendapat keterangan secara terperinci dan jelas mengenai penelitian yang berjudul, “HUBUNGAN ANTARA OBAT ANTI EPILEPSI DENGAN KOGNITIF DAN BEHAVIOR PADA PASIEN EPILEPSI” dan setelah mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan mengenai gejala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan saya ikut dalam penelitian tersebut.

  Medan, 2012 Yang memberikan penjelasan Yang membuat pernyataan persetujuan 1.___________________ 2.__________________________

  Lampiran 3

LEMBAR PENGUMPUL DATA PENELITIAN

  I. Karakteristik Responden

  1. Nama :

  2. Jenis Kelamin : Pria Wanita

  3. Umur :

  4. Suku Bangsa :

  5. Pendidikan : SD SLTP SLTA Akademi Perguruan Tinggi : Lama pendidikan : tahun.

  6. Pekerjaan : Wiraswasta Pegawai Negri Pegawai Swasta Ibu Rumah Tangga Pelajar / Mahasiswa Lain-lain

  7. Bahasa Indonesia : Ya Tidak

  8. Status Perkawinan : Belum Menikah Menikah Duda/Janda

  9. Alamat :

  10. No. MR :

  II. Pemeriksaan Umum Sensorium : Tekanan Darah : mmHg RR : x/i Nadi : x/i Temp : C

  III. Riwayat Penyakit Komsumsi obat lama : Ya Tidak Sebutkan.............................

  Komsumsi obat psikotropik: Ya Tidak Sebutkan............................. Trauma kapitis berulang : Ya Tidak Trauma kapitis dengan kehilangan kesadaran 1 jam atau lebih:Ya Tidak

  Pemakaian obat lama : Ya Tidak ( steroid, ACTH, antikanker, kontrasepsi

  oral, β-blocker, klonidin, methyldopa, reserpine, interferon alpha)

  Kejang demam : Ya Tidak Pemakai narkoba : Ya Tidak Penyakit neurologi : Ya Tidak( Stroke, Parkinson, Tumor otak, Infeksi otak) Gangguan psikiatri : Ya Tidak Sebutkan.............................

  Lain-lain: Hipertensi, Penyakit jantung, Gangguan ginjal, hati, endokrin, DM, Keganasan, Trauma kapitis sedang/berat Ya Tidak

  IV. Riwayat Keluarga Kejang demam : Ya Tidak Epilepsi : Ya Tidak Gangguan psikiatri : Ya Tidak Dan lain-lain: ................

  V. Pemeriksaan Neurologi Peninggian TIK : 1. Ada

  2. Tidak Rangsang meningeal : 1. Ada

  2. Tidak Saraf kranialis : 1. Normal 2. Terganggu, Sebutkkan............ Motorik : 1. Normal 2. Terganggu, Sebutkkan............ Refleks fisiologis : 1. Normal 2. Terganggu, Sebutkkan............ Refleks patologis : 1. Negatif 2. Positif, Sebutkkan............... ... Gangguan serebellar : 1. Negatif 2. Positif, Sebutkkan................... Gangguan ekstrapiramidalis: Rigiditas : 1. Ada

  2. Tidak Bradikinesia : 1. Ada

  2. Tidak Resting tremor : 1. Ada

  2. Tidak

  VI. Pemeriksaan penunjang EEG : Lain-lain :

  VII. Variabel Epilepsi dan OAE Umur onset : thn Frekuensi bangkitan : x / mgg / bln / thn Jenis bangkitan : Obat anti epilepsi : Dosis:………………………… VIII. Hasil MMSE :............

  IX. Hasil digit span :............

  X. Hasil BDI :............

  XI. Hasil BAI :............

  Lampiran 4

NILAI SKOR MINI MENTAL STATE EXAMINATION

  Nama : MR :

  Umur : No Tes

  Nilai Nilai Max

  Orientasi:

  1 Sekarang (tahun), (Musim), (Bulan), (Tanggal), (Hari)

  5

  2 Kita berada dimana sekarang? (negara), (Propinsi), (Kota),

  5 (RS), (Lantai/Kamar) Registrasi:

  3 Sebutkan 3 buah nama benda (Apel, Meja, Koin), tiap 1 detik,

  3 pasien disuruh mengulangi ketiga nama benda tadi . Nilai 1 untuk tiap nama benda yang benar . Ulangi sampai pasien dapat menyebutkan dengan benar dan catat jumlah pengulangan Atensi dan Kalkulasi:

  4 Kurangi 100-7. Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar. Hentikan

  5 setelah 5 jawaban. Atau suruh pasien mengeja terbalik kata “WAHYU” (Nilai diberi pada huruf yang benar sebelum kesalahan; misalnya UYAHW =2) Mengingat Kembali (RECALL):

  5 Pasien disuruh menyebut kembali 3 nama benda di atas

  3 Bahasa:

  6 Pasien disuruh menyebut nama benda yang ditunjukkan (pensil,

  2 7 buku)

  1

  8 Pasien disuruh mengulang kata-kata “ namun” ,“tanpa”, “bila”

  3 Pasien disuruh melakukan perintah :” Ambil kertas ini dengan 9 tangan anda, lipatlah menjadi dua dan letakkan di lantai”

  1 Pasien disuruh membaca dan melakukan perintah “ PEJAMKANLAH MATA ANDA

  10 Pasien disuruh menulis spontan

  1

  11 Pasien disuruh menggambar bentuk dibawah ini

  1 Total

  30

PEJAMKANLAH MATA ANDA

  Lampiran 5

DIGIT SPAN

  Nama : MR :

  Umur : Bacakan setiap digit pada deretan angka dibawah ini dengan suara intonasi normal, setiap digit per satu detik. Jangan menyebutkan digit dalam kelompok (misalnya 26-59 atau 376-8439). Kemudian minta pasien untuk mengulangi deretan angka tersebut. Berilah tanda ( √) bila pasien dapat mengulangi dengan benar.

  ( ) 3-7 ( ) 7-4-9 ( ) 8-5-2-7 ( ) 2-9-6-8-3 ( ) 5-7-2-9-4-6 ( ) 8-1-5-9-3-6-2 ( ) 3-9-8-2-5-1-4-7 ( ) 7-2-8-5-4-6-7-3-9

  Lampiran 6

BECK DEPRESSION INVENTOR II

  Umur :

  3. Kegagalan masa lalu

  1. Saya kurang menikmati sesuatu daripada seperti biasanya

  0. Saya memperoleh kesenangan dari semua hal yang saya nikmati

  4. Kehilangan kesenangan

  3. Saya merasa orang yang sepenuhnya dengan kegagalan

  2. Saat saya menoleh ke belakang, saya melihat banyak kegagalan

  1. Saya telah gagal lebih dari yang seharusnya

  0. Saya tidak merasakan saya gagal

  3. Saya merasa putus asa dengan masa depan saya dan keadaan hanya menjadi semakin buruk

  INSTRUKSI Kuisioner ini terdiri dari 21 kelompok pertanyaan. Silahkan membaca masing-masing kelompok pertanyaan dengan seksama, dan pilih satu pernyataan yang terbaik pada masing-masing kelompok yang menggambarkan dengan baik bagaimana perasaan anda selama dua minggu terakhir, termasuk hari ini. Lingkari nomor pernyataan yang telah anda pilih. Jika beberapa pernyataan dalam kelompok sama bobotnya, lingkari nomor yang paling tinggi untuk kelompok itu. Yakinkan bahwa anda tidak memilih lebih dari satu pernyataan untuk satu kelompok pertanyaan, termasuk pilihan pada kelompok 16 maupun kelompok 18.

  Nama : MR :

  1. Saya merasa takut dengan masa depan saya daripada biasanya

  0. Saya yakin dengan masa depan saya

  2. Pesimistik

  2. Saya merasa sangat sedih atau tidak gembira, sampai saya tidak dapat menahannya.

  1. Saya sering merasa sedih

  0. Saya tidak merasa sedih

  1. Kesedihan

  2. Saya tidak berharap segalanya menjadi lebih baik untuk saya

  2. Saya mendapat sedikit kesenangan dari hal-hal yang biasanya saya nikmati

  3. Saya tidak mendapat kesenangan apapun dari semua yang biasa saya nikmati

  5. Perasaan bersalah

  0. Saya sama sekali tidak merasa bersalah

  1. Saya merasa bersalah pada kebanyakkan hal yang saya lalukan atau seharusnya yang saya lakukan

  2. Saya merasa bersalah pada kebanyakkan waktu

  3. Saya merasa bersalah setiap waktu

  6. Perasaan merasa dihukum

  0. Saya tidak merasakan sedang dihukum

  1. Saya merasa saya mungkin dihukum

  2. Saya mengharapkan untuk dihukum

  3. Saya merasa saya sedang dihukum

  7. Benci diri sendiri

  0. Saya merasa sama dengan diri saya selama ini

  1. Saya kehilangan kepercayaan terhadap diri saya

  2. Saya kecewa dengan diri saya

  3. Saya tidak menyukai diri saya

  8. Pengkritikan terhadap diri sendiri

  0. Saya tidak mengkritik atau menyalahkan diri saya lebih dari seperti biasanya

  1. Saya lebih kritis terhadap diri saya lebih dari seperti biasanya

  2. Saya mengkritik diri saya untuk semua kesalahan saya

  3. Saya menyalahkan diri saya untuk semua kejadian buruk yang terjadi

  9. Pikiran atau keinginan untuk bunuh diri

  0. Saya tidak mempunyai pikiran apapun untuk bunuh diri saya sendiri

  1. Saya mempunyai pikiran untuk membunuh diri saya sendiri, tapi saya takut

  2. Saya merasa ingin bunuh diri

  3. Saya ingin bunuh diri, bila ada kesempatan

  10. Menangis

  0. Saya tidak menangis lagi seperti biasanya

  1. Saya menangis lebih dari biasanya

  2. Saya menangis pada masalah-masalah yang kecil

  3. Saya sudah tidak sanggup lagi untuk menangis

  11. Tidak bisa beristirahat

  0. Saya bisa berisitrahat seperti biasanya

  1. Saya merasa kurang bisa beristirahat seperti biasanya

  2. Saya tidak bisa beristirahat atau sangat sulit untuk diam

  3. Saya sangat tidak bisa berisitirahat atau saya harus tetap bergerak atau melakukan sesuatu

  12. Kehilangan minat

  0. Saya tidak kehilangan minat terhadap orang lain atau aktivitas tertentu

  1. Saya sedikit berminat terhadap orang lain atau sesuatu hal daripada keadaan sebelumnya

  2. Saya kehilangan hampir seluruh minat terhadap orang lain atau hal lain

  3. Sangat sulit untuk berminat terhadap apapun

  13. Keragu-raguan

  0. Saya membuat keputusan sebaik keadaan sebelumnya

  1. Saya sedikit kesulitan dalam membuat keputusan daripada biasanya

  2. Saya lebih sulit dalam membuat keputusan daripada seperti biasanya.

  3. Saya kesulitan membuat keputusan apapun

  14. Ketidak-berartian

  0. Saya menganggap diri saya berarti

  1. Saya tidak menganggap diri saya berarti dan berguna seperti biasanya

  2. Saya merasa sangat tidak berarti dibandingkan dengan orang lain

  3. Saya merasa diri saya sama sekali tidak berarti

  15. Kehilangan energi

  0. Saya mempunyai banyak energi seperti biasanya

  1. Saya kekurangan energi dibandingkan keadaan biasanya

  2. Saya tidak mempunyai energi yang cukup untuk melakukan banyak hal

  3. Saya tidak mempunyai cukup energi untuk melakukan apapun

  16. Perubahan dalam pola tidur

  0. Saya tidak mengalami perubahan dalam pola tidur 1.a. Saya kadang-kadang tidur lebih dari biasanya 1.b. Saya kadang-kadang kurang tidur dari biasanya 2.a. Saya tidur lebih sering dari biasanya 2.b. Saya tidur lebih kurang dari biasanya

  3.a. Saya tidur hampir sepanjang hari 3.b. Saya terbangun 1-2 jam lebih awal dan tidak dapat tidur lagi

  17. Mudah tersinggung

  0. Saya tidak mudah tersinggung seperti biasanya

  1. Saya lebih mudah tersinggung daripada sebelumnya

  2. Saya lebih sering tersinggung daripada sebelumya

  3. Saya tersinggung setiap waktu

  18. Perubahan dalam selera makan

  0. Saya tidak mengalami perubahan selera makan 1.a. Selera makan saya kadang-kadang kurang daripada yang biasanya 1.b. Selera makan saya kadang-kadang bertambah daripada yang biasanya 2.a. Selera makan saya kurang daripada yang biasanya 2.b. Selera makan saya lebih daripada yang biasanya 3.a. Saya tidak selera makan sama sekali 3.b. Saya gila makan setiap saat

  19. Kesulitan berkonsentrasi

  0. Saya dapat berkonsetrasi baik seperti biasanya

  1. Saya tidak berkonsentrasi sebaik sebelumnya

  2. Sangat sulit untuk berkonsentrasi untuk jangka lama

  3. Saya tidak dapat berkonsentrasi pada apapun

  20. Capek atau lelah

  0. Saya tidak merasa capek atau lelah dibandingkan keadaan sebelumnya

  1. Saya mudah capek atau lelah daripada yang biasanya

  2. Saya merasa sangat lelah atau capek untuk melakukan apapun, daripada biasanya

  3. Saya terlalu capek atau lelah untuk melakukan hampir semua aktivitas dari yang biasanya

  21. Kehilangan minat seks

  0. Saya tidak mempunyai perubahan dalam minat seks

  1. Saya sedikit kurang tertarik terhadap seks dibandingkan yang biasanya

  2. Saya kurang tertarik dengan seks sekarang

  3. Saya kehilangan minat seks sepenuhnya

  Lampiran 7

BECK ANXIETY INVENTORY

  Keluhan Tidak sama sekali

  2

  3 Tangan gemetaran

  1

  2

  3 Badan gemetar atau goyah

  1

  2

  3 Takut hilang kendali

  1

  2

  3 Kesulitan bernafas

  1

  2

  3 Takut sekarat

  1

  3 Ciut hati / pengecut

  1

  3 Wajah merona

  3 JUMLAH KOLOM

  2

  1

  3 Keringat panas atau dingin

  2

  1

  2

  1

  1

  3 Pingsan atau perasaan mau pingsan

  2

  1

  3 Pencernaan atau perut terganggu

  2

  2

  3 Perasaan tercekik atau tersedak

  Ringan tetapi tidak banyak menganggu saya

  3 Takut sesuatu yang jelek akan terjadi

  Sedang: kadang - kadang saya tidak nyaman

  Berat: banyak menganggu saya

  Kibas-kibas atau kesemutan

  1

  2

  3 Perasaan panas

  1

  2

  3 Lemas atau goyah pada kaki

  1

  2

  3 Tidak dapat rileks

  1

  2

  1

  Nama : Umur : MR : Berikut ini adalah daftar keluhan ansietas yang umum. Silahkan baca dengan seksama setiap keluhan dibawah ini, kemudian lingkarilah salah satu angka pada setiap kolom keluhan sesuai dengan perasaan anda selama bulan terakhir ini.

  1

  1

  3 Gugup

  2

  1

  3 Ketakutan

  2

  3 Goyah atau tidak tahan berdiri

  2

  2

  1

  3 Jantung berdebar-debar

  2

  1

  3 Pusing atau kepala terasa ringan

  2

  Lampiran 8 Surat Komite Etik Penelitian Bidang Kesehatan FK-USU

  Lampiran 9 DATA DASAR SUBJEK PENELITIAN NO NAMA SEX UMUR SUKU PENDIDIKAN LAMA PEKERJAAN STATUS MR UMUR JENIS JENIS OAE (Thn) PENDIDIKAN ONSET BANGKITAN

  15 ABS Pr

  12 IRT Menikah 42 99 42

  36 Jawa SLTA

  17 SYT Pr

  3

  40 Tonik-klonik 500

  

18 PNS Menikah 45 44 95

  42 Jawa PT

  16 LFH Pr

  4

  20 Tonik-klonik 500 1 300

  

14 Mahasiswa Belum 39 64 78

  23 Karo PT

  3

  2

  14 Tonik-klonik 750

  

12 Pengangguran Belum 42 18 05

  19 Jawa SLTA

  14 SPN Lk

  30

  4

  21 Tonik-klonik 300

  

12 Pengangguran Belum 14 26 23

  23 Jawa SLTA

  13 SSH Lk

  3

  30 Tonik-klonik 200

  31 Petit mal 500

  18 BSB Lk

  34 Karo SD

  21 Batak SLTA

12 pengangguran Belum 38 88 41

  17 Tonik-klonik 500

  

15 Mahasiswa Belum 35 05 39

  21 Batak PT

  23 DEM Lk

  2

  46 Tonik-klonik 300

  

17 Wiraswasta Menikah 29 76 83

  47 Karo PT

  22 RMT Pr

  90

  3

  19 Tonik-klonik 300

  21 VRY Pr

  18 Karo SLTA

  15 Tonik-klonik

  

11 Pelajar belum 44 34 97

  16 Batak SLTA

  20 BWN Pr

  2

  19 Tonik-klonik 500 1 400

  

15 Mahasiswa Belum 49 52 85

  20 Batak PT

  19 HSG Pr

  1

  18 Petit mal 500

  

12 Pengangguran Belum 52 54 62

  

6 Wiraswasta Belum 42 84 53

  12 ITG Lk

  VPA PHT PB (Thn) (thn) (mg/hr) Durasi (mg/hr) Durasi (mg/hr)

  36 Tonik-klonik 1000 1 300

  6 RSP Lk

  4

  32 Tonik-klonik 750 4 300

  

18 Peng. swasta Duda 29 58 78

  38 Mandailing PT

  5 HDH Lk

  3

  17 Tonik-klonik 200

  

12 Pengangguran Belum 47 03 11

  19 Jawa SLTA

  4 SSL Pr

  3

  

12 Petani Menikah 47 41 14

  

12 Wiraswasta Belum 51 47 78

  44 Jawa SLTA

  3 MSD Lk

  60

  2

  16 Tonik-klonik 1000

  

17 Mahasiswa Belum 49 10 77

  22 Melayu PT

  2 RIA Pr

  41 Tonik-klonik 270

  

7 Wiraswasta Menikah 19 50 11

  48 Jawa SLTP

  1 MHD Lk

  19 Jawa SLTA

  19 Tonik-klonik 500

  3

  

11 Pelajar Belum 46 13 86

  17 Tonik-klonik 500

  

12 Pengangguran Belum 41 81 64

  19 Batak SLTA

  11 NWS Lk

  60

  2

  18 Petit mal 500

  

6 Pengangguran Belum 50 62 59

  23 Jawa SD

  10 LMW Pr

  3

  15 Petit mal 750

  16 Karo SLTA

  1

  9 DES Pr

  3

  33 Tonik-klonik 1000 3 200

  

12 Wiraswasta Menikah 47 58 88

  35 Jawa SLTA

  8 NLL Pr

  2

  14 Tonik-klonik 1000 2 300

  

11 Pelajar Belum 49 50 05

  16 Mandailing SLTA

  7 SSN Pr

  30

  4 Universitas Sumatera Utara

  24 FTU Pr

  

13 Mahasiswa Belum 50 12 02

  43 PSA Lk

  24 Batak SLTA

  

12 Petani Belum 49 27 55

  23 Tonik-klonik 500 2 300

  2

  44 EHY Lk 20 mandailing PT

  17 Tonik-klonik 500 2 300

  38 Tonik-klonik 300

  2

  45 ADT Lk

  22 Karo SLTA

  

12 Pengangguran Belum 48 54 09

  19 Tonik-klonik 1500

  2

  4

  

8 Wiraswasta Menikah 41 87 95

  20 Melayu SLTP

  15 Tonik-klonik 750

  

16 Mahasiswa Belum 46 39 42

  16 Petit mal 500

  3

  40 NTG Pr

  35 Karo SLTP

  9 IRT Menikah 48 01 58

  3

  42 Melayu SLTP

  41 MZK Lk

  37 Aceh SD

  

6 Wiraswasta Menikah 53 29 65

  12 Tonik-klonik 500 1 200

  2

  42 RNR Pr

  46 RSL Pr

  

9 Pengangguran Belum 49 21 35

  39 KAY Pr

  18 Batak SLTA

  19 Melayu SLTA

  

12 Peng. swasta Belum 45 47 38

  17 Tonik-klonik 400

  2

  60

  51 EJS Pr

  

13 Mahasiswa Belum 53 25 55

  60

  16 Petit mal 500

  1

  52 MLP Pr

  26 Batak SLTA

  

12 Wiraswasta Menikah 53 50 53

  21 Petit mal 500

  50 NAS Pr

  4

  12 Tonik-klonik 200

  48 SST Pr

  2

  47 PCH Pr

  22 Melayu SLTA

  

12 Pengangguran Belum 53 00 63

  16 Tonik-klonik 300

  1

  29 Melayu SLTA

  7 Tonik-klonik 750

  12 IRT Menikah 52 86 08

  27 Tonik-klonik 300

  1

  49 SPR Pr

  20 Jawa SLTA

  12 IRT Belum 41 75 66

  23 Melayu PT

  4

  16 Melayu SLTA

  9 IRT Menikah 42 76 47

  19 Batak PT

  

15 Mahasiswa Belum 26 74 47

  12 Petit mal 500

  2

  29 ARS Pr

  27 Batak SLTP

  17 Tonik-klonik 300

  4

  3

  30 LID Pr

  44 Minang SLTA

  12 IRT Menikah 38 19 03

  43 Petit mal 1000 2 100

  2

  28 DMH Pr

  18 Tonik-klonik 300

  20 Melayu SLTP

  24 Tonik-klonik

  

11 Pelajar Belum 48 44 70

  12 Tonik-klonik 1000

  3

  25 AGS Lk

  27 Batak PT

  

16 Mahasiswa Belum 39 82 32

  26 IPS Pr

  

12 Wiraswasta Belum 31 13 36

  18 Jawa SLTA

  

12 Pengangguran Belum 42 72 37

  12 Tonik-klonik 1500

  4

  27 UBS Lk

  26 Karo SLTA

  31 NJL Pr

  

9 Pengangguran Belum 39 36 81

  33 Tonik-klonik 200

  37 RSG Pr

  4

  36 SSG Pr

  30 Karo SLTA

  

12 Wiraswasta Menikah 50 70 94

  28 Tonik-klonik 750 1 300

  1

  18 Batak PT

  

12 Peng. Swasta Belum 39 19 42

  

13 Mahasiswa Belum 52 91 82

  18 Tonik-klonik 500 1 300

  1

  38 JRP Lk

  39 Batak SD

  

6 Tukang Menikah 42 82 74

  23 Tonik-klonik 750 3 300

  27 Jawa SLTA

  12 Tonik-klonik 300

  17 Karo SLTA

  4

  32 VER Pr

  29 Jawa SLTA

  10 IRT Janda 26 20 17

  23 Tonik-klonik 300 4 135

  33 NAG Pr

  

11 Pelajar Belum 41 46 10

  35 FAY Lk

  16 Tonik-klonik 750

  2

  34 HYT Lk

  22 Jawa SLTP

  

9 Pengangguran Belum 53 18 31

  14 Tonik-klonik 500

  3

  1 Universitas Sumatera Utara

  53 SWY Pr

  18 Petit mal 500

  16 Tonik-klonik 500

  

9 Pengangguran Belum 53 69 84

  21 Batak SLTP

  57 LAT Lk

  3

  34 Tonik-klonik 1000

  

12 PNS Menikah 47 41 36

  37 Batak SLTA

  56 EFS Lk

  1

  

12 Pengangguran Belum 52 90 90

  33 Jawa SLTA

  19 Batak SLTA

  55 RLW Pr

  30

  4

  15 Tonik-klonik 300

  

9 Wiraswasta Belum 36 15 26

  21 Jawa SLTP

  54 IST Lk

  1

  28 Tonik-klonik 750

  

28 Pengangguran Belum 53 49 57

  2 Universitas Sumatera Utara PERBAIKAN TESIS MAGISTER

HUBUNGAN ANTARA OBAT ANTI EPILEPSI DENGAN KOGNITIF DAN

  Tanggal : 02 April 2013 Oleh : dr Siska Imelda Tambunan

1. Prof. DR. Dr. Hasan Sjahrir, SpS(K)

  Pertanyaan :  Uji statistik pada tabel 11 dan 13 diganti, jangan menggunakan penggabungan sel.

   Dimana letak anatomi gangguan behavior seperti depresi dan cemas?  Bagaimana patofisiologi obat anti epilepsi menyebabkan gangguan

  behavior?

   Bagaimana tata cara penulisan kesimpulan yang benar?  Untuk apa digunakan uji t itu?  Pada batasan operasional harus dari kepustakaan yang valid dan tidak semua kriteria eksklusi dimasukkan ke batasan operasional.

  Jawaban :  Tabel 11. hubungan antara jenis OAE dengan kognitif diganti menjadi uji Kolmogorov-Smirnov.

  MMSE Digit Span p p

  Normal Terganggu Normal Terganggu n % n % n % n %

  VPA 18 58,1 2 6,4 20 64,5 * * 0,021 0,014 PHT 4 12,9 5 16,2 4 12,9 5 16,2 CBZ

  2 6,4 2 6,4 Total

  22

  71

  9

  29 26 83,8 5 16,2

   Tabel 13. Hubungan antara jenis OAE dengan behavior diganti menjadi uji Kolmogorov-Smirnov.

  p p

BDI BAI

Minimal+Ringan Sedang+Berat Minimal+Ringan Sedang+Berat

n % n % n % n %

  VPA 18 58,1 2 6,4 17 54,7 * 3 9,7 * 0,001 0,79 PHT 9 29,1 6 19,5 3 9,7 CBZ

  1 3,2 1 3,2 1 3,2 1 3,2 Total 19 61,3 12 38,7 24 77,4 7 22,6

   Gangguan

  behavior terjadi akibat adanya gangguan

  neurotransmiter serotonin, norepinefrin, dopamine di sistem limbik (depresi) dan amygdala (ansietas).  Terdapat beberapa variabel yang terbukti menunjukkan hubungan antara obat anti epilepsi dengan gejala depresi, yaitu: peningkatan neurotransmiter inhibitor GABAergic , defisiensi asam folat, politerapi dan adanya sklerosis hippocampal, forced normalization dan riwayat gangguan afektip. Politerapi OAE dapat menyebabkan kadar asam folat yang rendah di serum, eritrosit atau LCS. Asam folat mempunyai peranan penting pada susunan saraf pusat, reaksi

  transmethylation, dan berhubungan dengan metabolisme

  monoamine. Bila kadar neurotransmiter monoamine seperti serotonin, norepinefrin dan dopamin) rendah atau gangguan metabolisme dapat menyebabkan depresi.(Mula, 2009)  hal 68 Phenitoin dapat menginduksi perburukkan fungsi behavior oleh karena penurunan aktifitas enzim asetilkolinesterase di hippokampus, serebellum dan korpus striatum. Efek phenobarbital terhadap behavior akibat penurunan pelepasan neurotransmiter

  2+

  dan eksitasi postsinaptik dengan cara memblok ca memasuki neuron dan dengan peninggian maksimal respon GABA. Efek carbamazepine terhadap behavior yang menguntungkan disebabkan beberapa faktor, yaitu: 1) Struktur CBZ yang mirip dengan tricyclic antidepresant, 2) Efek stabilisasi pada sistem limbik yang dimediasi oleh pelemahan neurotransmiter eksitatorik glutamanergik dan pengurangan discharge neuronal paroksismal di sistem limbik. 3) Penuruanan turnover dopamin dan norepinefrin, 4) Efek meningkat pada serotonin. Sedangkan efek asam valproat yang menguntungkan behavior adalah 1) Efek GABA-ergic dimana terjadi peningkatan neurotransmisi dan regulasi reseptor b GABA yang memodulasi aktifitas noradrenergik yang memegang peranan penting gangguan afek bipolar, 2) Pengurangan aktifitas glutamat dekarbosilase di korteks frontal, 3) Pengurangan GABA di cairan liquor serebri. (Kantoush dkk, 1998), terdapat di hal.34  Penulisan kesimpulan telah diperbaiki.  Uji t digunakan untuk analisa comparative antara data numerik dengan data numerik atau data numerik dengan data kategorik

  (ordinal/nominal).  Batasan operasional telah diperbaiki.

  Saran :  Hubungan antara dosis obat anti epilepsi dengan kognitif dan

  behavior tidak perlu dibuat oleh karena dosis yang diberikan masih dalam rentang dosis yang normal.

   Kelemahan penelitian ini adalah tidak diketahuinya status kognitif dan behavior pasien=pasien tersebut sebelum mendapat terapi.  Tabel 11 dan tabel tabel 14 jangan menggunakan pengabungan sel.

  (Prof. DR. Dr. Hasan Sjahrir, SpS(K))

2. Prof. Dr. Darulkutni Nasution, SpS(K)

  Pertanyaan :  Pada saran no.2 tertulis bahwa perlu penelitian lebih lanjut karena gangguan kognitif dan behavior dapat disebabkan oleh epilepsi itu sendiri maupun oleh obat anti epilepsi. Bila terdapat dana, bagaimana kerangka penelitian pada saran no. 2 tersebut?

  Jawaban :  Penelitian dilakukan dengan metode kasus kontrol dengan menggunakan 3 kelompok, yaitu kelompok pasien baru di diagnosis epilepsi yang belum mendapat terapi, kelompok pasien epilepsi yang telah mengkomsumsi OAE dan kelompok kontrol orang sehat yang di matching usia dan jenis kelamin terhadap kelompok pasien epilepsi yang belum mendapat terapi OAE. Kelompok kontrol orang sehat akan dibandingkan dengan kelompok pasien yang belum dapat terapi untuk melihat hubungan epilepsi dengan kognitif dan

  behavior. Kemudian kelompok pasien epilepsi yang belum

  mendapat terapi menjadi kelompok kontrol terhadap kelompok pasien yang telah mengkonsumsi OAE untuk melihat korelasi antara obat anti epilepsi dengan kognitif dan behavior.

  (Prof. Dr. Darulkutni Nasution, SpS(K))

  3. Dr. Rusli Dhanu, SpS(K)

  Pertanyaan :  Bagaimana kesimpulan no. 5 dan dan 7?

  Jawaban :  Kesimpulan no.5 dihilangkan karena dosis OAE tidak perlu dicantumkan oleh karena hasilnya tidak terdapat hubungan yang bermakna dan dosis yang dikonsumsi oleh sampel penelitian masih dalam rentang dosis normal, sedangkan penulisan kalimat kesimpulan no.7 telah dikoreksi.

  (Dr. Rusli Dhanu, SpS(K))

  4. Dr. Aldy S. Rambe, SpS(K)

  Pertanyaan :  Kalimat pada bab kesimpulan tidak jelas apa maksudnya?

  Jawaban :  Kalimat pada bab kesimpulan sudah diperbaiki pada hal. 70

  (Dr. Aldy S. Rambe, SpS(K))

  5. Dr. Kiking Ritarwan, MKT, SpS(K)

  Pertanyaan :  Penulisan halaman angka romawi ada di tengah atas.

   Penulisan dikutip dari mana, jangan diberikan spasi tetapi langsung.  Pada hal 70, kesimpulan no.3. Domain apa saja yang terganggu?  Pada tabel 13, hanya tercantum monoterapi, bagaimana politerapinya?  Nilai p sebaiknya dicantumkan pada bab kesimpulan. Jawaban :  Sudah dilakukan perbaikan dengan mengubah posisi letak no halaman.

   Sudah dilakukan perbaikan penulisan kutipan.  Pada penelitian ini, tidak dilakukan analisa data untuk menilai domain yang terganggu. Pada hasil pemeriksaan MMSE dan digit

  span hanya dikelompokkan normal dan terganggu tanpa melihat domain mana yang terganggu.

   Tabel 13 adalah tabel tentang hubungan durasi konsumsi OAE dengan kognitif, dimana analisa statistik pada tabel ini adalah antara hasil MMSE dan digit span dengan durasi konsumsi masing- masing OAE dengan mengabaikan apakah obat dikonsumsi secara mono ataupun politerapi.  Nilai p telah dicantum pada bab kesimpulan di hal.70

  (dr. Kiking Ritarwan, MKT, SpS(K))

6. Dr. Darlan Djali, SpS

  Pertanyaan :  Mohon dikoreksi abstrak yang berbahasa inggris.

   Pada hal.31, apakah test sternberg itu?  Pada hal.32, laporan FDA terdapat kasus kejadian bunuh diri, apakah hal ini sudah pernah terjadi di Medan?  Mengapa tercantum perbedaan waktu pada hal. 35 dengan 45?  Pada hal.37, mengapa pasien berumur diatas 50 thn di eksklusikan?  Kriteria eksklusi di hal 37, tercantum stroke dan riwayat obat-obata, bagaimana mengetahuinya?  Apakah itu SPSS? Jawaban :  Abstrak yang berbahasa inggris telah dikoreksi. (halaman xviii)  Sternberg test adalah pemeriksaan fungsi kognitif dengan menggunakan fungsional MRI berkecepatan tinggi dimana pencitraaan dilakukan bersamaan dengan saat pasien sedang proses berpikir working memory.

   Belum ada data tentang kejadian bunuh diri akibat penggunaan OAE.  Pada hal. 35 tercantum rentang waktu pengumpulan data sampel penelitian sedangkan pada hal.45 adalah rentang waktu penelitian ini, mulai dari persiapan proposal, pengumpulan sampel hingga pengolahan data dan penyajian hasil penelitian.  Pasien umur diatas 50 tahun di ekslusikan karena pada usia diatas 50 tahun sudah dapat terjadi forgetfullness sehingga akan membiaskan pemeriksaan fungsi kognitif.  Riwayat stroke disingkirkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dan riwayat obat-obatan berdasarkan dari anamnesis pasien.  Statistical Product and Science Service atau SPSS adalah suatu sistem software analisa statistik.

  (Dr. Darlan Djali, SpS)

7. Dr. Khairul P. Surbakti, SpS

  Pertanyaan :  Diantara beragam obat anti epilepsi, obat mana yang berhubungan dengan kognitif dan behavior?  Bagaimana mekanisme kerja OAE menganggu kognitif dan

  behavior? Jawaban :  Obat anti epilepsi yang menganggu fungsi kognitif adalah phenobarbital, phenytoin dan asam valproat. Pengaruh OAE terhadap behavior bisa psikotropik positif ataupun negatif. Efek positif OAE terhadap behavior adalah carbamazepine (stabilisasi mood dan anti-mania), phenobarbital (anxiolitik) dan asam valproat (anti-mania). Efek negatif OAE adalah felbamate (ansietas), levetiracetam (depresi dan psikosis), tiagabine, topiramate,vigabatrine dapat menyebabkan depresi. (halaman 29,32,33)

   Obat anti epilepsi akan mengurangi iritabilitas neuron dan meningkatkan inhibisi postsinaptik atau mengubah sinkronisasi jaringan saraf untuk menurunkan eksitabilitas neuron, dimana pengurangan berlebihan eksitabilitas neuronal ini dapat mengakibatkan kecepatan motorik dan psikomotorik melambat, dan atensi buruk dan terganggu pengolahan memori, yang merupakan efek samping umum pada blokade sodium channel dan peningkatan aktivitas inhibisi GABAergik. Sedangkan terhadap

  

behavior, OAE GABAergic dapat dihubungan dengan

  perkembangan sedasi, depresi, hiperaktiftas, agresif, impulsiveness dan gangguan tidur dan efek positifnya adalah anxiogenic dan anti- mania. Sedangkan obat anti-glutamatergic dapat sebagai anxiogenic dan anti depresan. (halaman 33).

  (Dr. Khairul P. Surbakti, SpS)

  8. Dr. Puji Pinta O. Sinurat, SpS

  Pertanyaan :  Narasi pada hal.42 dan 44 harus diperhatikan, ini adalah hasil bukan proposal, jadi narasi “akan dilakukan” sebaiknya diganti dengan “dilakukan”

   Pada tinjauan kepustakaan terdapat pernyataan tentang beragam faktor yang dapat mempengaruhi kognitif, apakah semua itu sudah dicakup pada penelitian ini? Jika belum, hal tersebut bisa dijadikan sebagai keterbatasan (limitation) pada penelitian ini. Jawaban :  Narasi pada hal 42 dan 44 telah diperbaiki.

   Telah dicantumkan keterbatasan penelitian ini pada hal. 68 (Dr. Puji Pinta O. Sinurat, SpS)

  9. Dr. Cut Aria Arina, SpS

  Pertanyaan:  Pada hal.47, mengapa jumlah persen tipe bangkitan lebih dari

  100%?  Pada bab kesimpulan, no. 5 dan 6 hasinya sama, mengapa tidak digabungkan saja?

  Jawaban:  Terjadi kesalahan pengetikkan, sudah diperbaiki pada hal. 47  Hubungan antara dosis OAE dengan kognitif dan behavior sudah ditiadakan atau tidak perlu dibahas karena dosis berada dalam rentang dosis normal.

  (Dr. Cut Aria Arina, SpS)

10. Dr. Aida Fithrie, SpS

  Pertanyaan:  Pada hal. 46 dan halaman lainnya, sebaiknya nilai rerata dan SD tidak perlu dituliskan karena tidak lazim.

   Pada tabel 11 dan 14, apa perbedaan tabel asam valproat dan Phenitoin+carbamazepine dengan tabel monoterapi dan politerapi?

   Pada pembahasan di hal. 70, terdapat perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Shehata, mengapa tidak ada penjelasan lebih lanjut mengapa terjadi perbedaan hasil diantara kedua penelitian ini.

  Jawaban:  Kata-kata ‘nilai rerata dan SD telah dihapuskan pada semua isi tesis ini.

   Pada tabel 11 dan 13 terdapat sel yang berisi asam valproat dan phenitoin+carbamazepine, disini terjadi penggabungan antara sel phenitoin dengan sel carbamazepine sedangkan pada sel monoterapi adalah sampel yang mengkonsumsi satu obat saja dengan OAE apapun dan sel politerapi adalah sampel yang mengkonsumsi lebih dari satu jenis OAE.  Penjelasan lebih lanjut telah ditambahkan di hal. 68

  Saran:  Tabel 11 dan tabel 13, sebaiknya diganti agar tidak ada penggabungan sel, serta mencari uji statistik yang sesuai dan sudah diperbaiki pada hal. 53 dan 57.

  (Dr. Aida Fithrie, SpS)

  11. Dr. Irina Kemala Nasution, SpS

  Pertanyaan:  Pada tabel 12, mengapa dosis dan rentang obatnya berbeda-beda?  Mengapa dosis OAE tidak diseragamkan?

  Jawaban:  Dosis dan rentang OAE berbeda karena nilai tersebut dihitung berdasarkan hasil MMSE dan digit span yang normal atau terganggu serta hasil BDI dan BAI minimal, ringan, sedang maupun berat.

   Dosis tidak bisa diseragamkan karena pada metode pengumpulan sampel diambil tidak berdasarkan dosis tapi berdasarkan apakah pasien telah mengkonsumsi OAE minimal 4 minggu dengan dosis berapapun.

  (Dr. Irina Kemala Nasution, SpS)

  12. Dr. Haflin Soraya Hutagalung, SpS

  Pertanyaan:  Mohon dikoreksi penulisan carbamazipine menjadi carbamazepine.

   Mohon dikoreksi pembacaan tabel 10 dan grafik 1 tidak sesuai dengan topik pembahasanya.  Pada bab ‘Pembahasan’ kata “bln” dipanjangkan menjadi “bulan”.  Pada bab ‘Kesimpulan’ no.7 tidak terdapat hubungan antara durasi konsumsi OAE dengan gangguan kognitif dan behavior kecuali

  Phenitoin, namun pada bab pembahasan kurang dijelaskan mengapa. Mohon ditambahkan pembahasan mengapa hanya durasi phenitoin yang terdapat berhubungan. Jawaban:  Telah dilakukan perbaikan pada semua tulisan carbamazipine menjadi carbamazepine.

   Pada hal 46 sudah diperbaiki menjadi tabel 10 dan gambar 8.  Sudah dilakukan perbaikan tulisan pada bab pembahasan.  Pembahasan tentang phenitoin sudah ditambahkan pada hal. 68

  (Dr. Haflin Soraya Hutagalung, SpS)

13. Dr. Fasihah Irfani Fitri, SpS

  Pertanyaan:  Pada bab ‘Saran’ pada no.1: Tool apa yang bisa digunakan untuk menilai masing-masing domain pada kognitif dan behavior?

  Jawaban:  Instrument yang dapat menilai domain kognitif dan behavior , yaitu

  Stanford-Binet-4 th ed (vocabulary, absurdities, verbal, memory

  objek, beam memory, memori jangka pendek nonverbal & verbal, memori untuk digit forward), Aggressive scale, Eysenck Personality

  questionnaire, MMPI (Minnesota multiphasic personality inventory).

  (Dr. Fasihah Irfani Fitri, SpS)