BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Return On Asset, Leverage, Ukuran Perusahaan, Investment Opportunity Set (IOS) dan Free Cash Flow Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2012
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba untuk menginvestasikan dana mereka ke pasar modal. Investasi merupakan suatu kegiatan penanaman dana ataupun modal yang dilakukan oleh investor dengan harapan akan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Salah satu bentuk investasi yang diperjualbelikan di dalam pasar modal adalah saham. Tujuan utama para investor menanamkan dananya ke sebuah perusahaan yaitu untuk memperoleh pendapatan atau tingkat pengembalian investasi (return), baik dalam bentuk pendapatan dividen (dividend yield) maupun capital gain yaitu selisih dari harga jual saham dengan harga belinya.
Perusahaan sebagai pihak yang menerima dana dari para investor juga harus memperhatikan kesejahteraan para investor atau pemegang saham. Menurut Sartono (2001: 8) dalam penelitian Atthar (2012:12) “tujuan yang diperhitungkan oleh perusahaan adalah untuk memaksimalkan kemakmuran (kesejahteraan) pemilik atau pemegang saham atau maximization wealth of stockholders dengan cara memaksimalkan nilai perusahaan yang dapat ditempuh dengan memaksimalkan nilai sekarang atau present value semua keuntungan pemegang saham yang diharapkan akan diperoleh di masa depan.
Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal perusahaan demi pembiayaan investasi di masa yang akan datang (Martono dan Harjito, 2001 : 253). Kebijakan dividen tidak dapat dipisahkan dari keputusan pendanaan yang akan dilakukan sebuah perusahaan.
Kebijakan pembayaran dividen memiliki pengaruh bagi para pemegang saham dan perusahaan yang akan membagikan dividen. Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil setiap tahunnya karena hal tersebut akan mengurangi ketidakpastian atau risiko terhadap hasil (return) yang diharapkan dari investasi yang mereka lakukan. Bagi perusahaan jika memilih untuk membagikan laba yang diperoleh dalam bentuk dividen akan mengurangi sumber dana internal perusahaan bersangkutan, sebaliknya apabila perusahaan menahan laba yang diperoleh dalam bentuk laba ditahan akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk membentuk dana internalnya menjadi semakin besar yang kemudian dapat digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehingga akan mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap dana eksternal dan juga akan mengurangi risiko perusahaan. Perusahaan yang akan membagikan dividen juga dihadapkan pada berbagai macam pertimbangan antara lain: perlunya menahan sebagian laba untuk re-investasi yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat pemegang saham, target tertentu yang berhubungan dengan rasio pembayaran dividen dan faktor lain yang berhubungan dengan kebijakan dividen (Brigham dan Gapenski, 1996 dalam Mulyono, 2009:1).
Sartono (2010) dalam Priyo (2013:2) menyatakan bahwa kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba merupakan salah satu indikator dari kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan dalam kegiatan operasi suatu perusahaan. Semakin besar ROA di dalam sebuah perusahaan berarti menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik karena tingkat pengembalian investasi yang semakin besar.
Firm size adalah ukuran besarnya perusahaan. Umur dan besaran perusahaan
tergantung dari kemampuan seorang manajer dan kemudahan aksesnya yang mudah menuju pasar modal, karena kemudahan tersebut fleksibilitas serta kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar dianggap lebih aman daripada perusahaan yang masih baru sehingga perusahaan mampu memiliki ratio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil (Zaipul, 2011 dalam Priyo, 2013: 6).
Menurut Stice, dkk (2005: 786), “rasio-rasio leverage adalah sebuah indikasi sejauh mana suatu perusahaan menggunakan dana pihak luar untuk membeli aktiva”. Rasio leverage menunjukkan struktur hutang yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Semakin besar leverage pada suatu perusahaan mengindikasikan bahwa semakin besar pula tingkat ketergantungan sebuah perusahaan akan dana dari pihak eksternal atau kreditur sehingga semakin besar pula biaya bunga yang harus dibayar. Hal itu akan mengakibatkan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan berkurang sehingga akan berdampak kepada hak para pemegang saham atas dividen yang akan dibayar perusahaan. Oleh karena itu, leverage mempunyai hubungan yang negatif terhadap kebijakan dividen.
Perusahaan dengan aliran kas bebas berlebih akan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan perusahaan lainnya karena mereka dapat memperoleh keuntungan atas berbagai kesempatan yang mungkin tidak dapat diperoleh perusahaan lain dan aliran kas bebas ini dapat ditahan sementara (Dhini Rosidhi, 2003 dalam Priyo, 2013:7). Sedangkan aliran kas bebas negatif berarti sumber dana internal tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan investasi perusahaan, sehingga memerlukan tambahan dana eksternal baik dalam bentuk hutang maupun penerbitan saham baru tetapi aliran kas bebas yang besar dalam suatu perusahaan belum tentu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut akan membagikan dividen dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan ketika perusahaan memiliki aliran kas bebas yang kecil. Free cash flow (aliran kas bebas) menggambarkan tingkat fleksibilitas keuangan perusahaan.
Perusahaan yang memiliki Investment Opportunity Set (IOS) tinggi memiliki peluang pertumbuhan yang tinggi. Tingkat pertumbuhan yang tinggi diasosiasikan dengan penurunan dividen. Perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang tinggi diharapkan memiliki kesempatan investasi yang tinggi Untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan, perusahan memerlukan dana yang besar yang dibiayai dari sumber internal yang akan menyebabkan penurunan pembayaran dividen (Mulyono, 2009:5).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Andriyani (2008:71) menunjukkan bahwa variabel DER, IOS, dan ROA secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR), sedangkan insider ownership tidak berpengaruh signifikan. Penelitian Mulyono (2009:63) menunjukkan bahwa variabel DER dan LnIOS secara parsial berpengaruh terhadap kebijakan dividen (DPR), sedangkan Ln insider ownership dan size secara parsial tidak signifikan terhadap kebijakan dividen(DPR).
Dalam hasil penelitian Boanyah et al (2013:55) menunjukkan bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan dividen sementara last year dividend per share memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan dividen, sedangkan variabel lain ( sales growth, cash flow,
liquidity dan EPS) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan
dividen.Dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Priyo (2013) menunjukkan bahwa variabel DER dan firm size berpengaruh positif signifikan terhadap DPR.
Variabel FCF berpengaruh negatif, ROA dan growth berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mulyono (2009) dimana size perusahaan tidak signifikan terhadap DPR. Penelitian Atthar (2012) menunjukkan bahwa size, ROA, dan leverage (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (DPS).
Hasil penelitian Samarthagani (2013) menunjukkan bahwa current ratio dan ROA secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR. Total asset
turn over dan DER secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
DPR, secara simultan CR, TATO, ROA dan DER berpengaruh signifikan.Penelitian Lestanti (2007) menunjukkan bahwa current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.
Dari hasil beberapa penelitian tersebut terlihat perbedaan pengaruh dari setiap variabel independen sejenis yang digunakan untuk meneliti kebijakan dividen perusahaan seperti pada penelitian Priyo (2013) Variabel DER memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap DPR sedangkan dalam penelitian Atthar (2012) DER yang digunakan sebagai proksi dari leverage sama sekali tidak berpengaruh. Penelitian Samarthagani (2013) menyatakan bahwa variabel current ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR sedangkan pada hasil penelitian Lestanti (2007) variabel current ratio tidak berpengaruh signifikan. Ketidakkonsistenan dari hasil beberapa penelitian tersebut menjadi motivasi bagi peniliti untuk meneliti kembali variabel-variabel sejenis yang mempengaruhi kebijakan dividen.
Penelitian ini sebahagian merujuk ke hasil penelitian Mulyono (2009) dengan judul Pengaruh Debt To Equity Ratio, Insider Ownership, Size Dan Investment
Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Pada Industri Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2005-2007) . Perbedaan penelitian ini terletak pada objek penelitian , tahun penelitian dan variabel penelitian. Dalam penelitian ini objek penelitian meliputi perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun penelitian 2010-2012.
Dikutip dari Republika Online, pada tahun 2012 lalu Komite Ekonomi Nasional kinerja sektor pertambangan di tahun mendatang masih tertekan. Hal tersebut seiring dengan harga komoditas pertambangan di pasar internasional yang tengah turun. Sejak awal tahun 2012, komoditas pertambangan seperti aluminium, nikel, dan timah putih menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Harga nikel dari harga rata-rata 20.450 dolar AS per ton pada Februari 2012 turun menjadi 15.658 dolar AS per ton pada Agustus 2012. Sedangkan, harga timah putih dari harga rata-rata sebesar 2.057dolar AS per ton Februari 2012 turun menjadi 1.814 dolar AS per ton Agustus 2012.Turunnya harga komoditas pertambangan tersebut disebabkan permintaan terhadap komoditas pertambangan yang diperkirakan masih akan melemah seiring dengan lesunya kondisi perekonomian global pada saat itu. Akibat berkurangnya permintaan terhadap komoditas pertambangan di pasar, tentu saja akan berpengaruh terhadap pendapatan dan laba yang akan diperoleh perusahaan. Secara tidak langsung hal tersebut juga akan mempengaruhi kebijakan-kebijakan keuangan yang terdapat di dalam perusahaan khususnya kebijakan pembayaran dividen dan juga faktor- faktor yang mempengaruhi porsi daripada jumlah dividen yang akan dibagikan.
Fenomena tersebut menjadi alasan mengapa peneliti memilih perusahaan sektor pertambangan sebagai objek penelitian dan dilihat dari beberapa penelitian terdahulu masih sedikit penelitian yang meneliti mengenai kebijakan dividen pada perusahaan pertambangan dimana pada penelitian terdahulu yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan sektor manufaktur, non-keuangan, dan otomotif.
Alasan peneliti menggunakan dividend payout ratio (DPR) sebagai variabel dependen dikarenakan merujuk pada penelitian Mulyono (2009) dan pada dasarnya DPR digunakan menentukan seberapa besar jumlah bagian dari keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen, dan yang akan ditahan sebagai laba ditahan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada beberapa variabel independen, objek dan periode penelitian, Mulyono (2009) menggunakan debt to equity ratio, insider
ownership, size dan investment opportunity set sebagai variabel independen dan
meneliti pada perusahaan manufaktur dengan periode penelitian tahun 2005-2007.Pada penelitian ini peneliti mengkaji beberapa faktor yang diduga berpengaruh seperti return on asset , leverage, ukuran perusahaan, investment opportunity set (IOS) dan free cash flow terhadap kebijakan dividen perusahaan (jumlah dari
Pengaruh Return On Asset , Leverage,
dividen yang akan dibayarkan), dengan judul
Ukuran Perusahaan, Investment Opportunity Set (IOS) dan Free Cash Flow
Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2012.1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan atas latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya menimbulkan beberapa pertanyaan yang menjadi rumusan masalah di dalam penelitian yang akan dicoba untuk dijawab melalui penelitian ini. Pertanyaan tersebut dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah Return On Asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2012 ? 2. Apakah Leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2010-
2012 ?
3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan kebijakan dividen perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2010- 2012 ? 4. Apakah Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2012 ? 5. Apakah Free Cash Flow berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode
2010-2012 ? 6. Apakah return on asset (ROA), Leverage, ukuran perusahaan, investment
opportunity set (IOS) dan free cash flow secara simultan berpengaruh
terhadap kebijakan dividen perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2012 ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan atas rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah:
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari 1.
Return On Asset
terhadap kebijakan dividen perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2012.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari 2.
Leverage terhadap
kebijakan dividen perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2012.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2012.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari 4.
Investment Opportunity Set (IOS) terhadap kebijakan dividen perusahaan pertambangan yang
terdaftar di BEI periode 2010-2012.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari 5.
Free Cash Flow terhadap
kebijakan dividen perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2012.
Untuk mengetahui dan menganalisis dari 6. return on asset (ROA), Leverage,
ukuran perusahaan, investment opportunity set (IOS) dan free cash flow secara simultan terhadap kebijakan dividen perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2012.
7.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada: 1.
Manajemen Bagi pihak manajemen perusahaan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan mengenai laba yang diperoleh akan dibagi dalam bentuk dividen atau ditahan sebagai dana untuk berinvestasi di masa mendatang.
2. Investor atau Calon Investor Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai kebijakan pembayaran dividen perusahaan sehingga mereka dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan sumber informasi dalam melakukan penelitian yang sejenis dengan menambahkan variabel lain.