PROGRAM STUDI KESEHATA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN SERANG - BANTEN 2013/2014 KATA PENGANTAR - PANDUAN PKMD PSKM 2013
KONTRAK PRAKTEK
PRAKTEK PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI PSKM STIKes – FA
Saya mahasiswa peserta Program Praktik Kesehatan Masyarakat PKMD - PSKM STIKes Faletehan Serang tahun Akademik : 2013/2014. Na ma : ......................................................... NIM : ......................................................... Setelah mempelajari ketentuan yang berkenaan dengan program Praktek Praktik kesehatan masyarakat sebagaimana yang tertulis dalam Diktat pedoman praktek, maka saya menyatakan setuju dan akan mematuhi peraturan sebagaimana mestinya.
Demikian kontrak ini dibuat dengan sungguh-sungguh, dan saya bersedia menanggung segala konsekuensi dari pelaksanaan program ini, termasuk bila saya melanggar ketentuan hukum/norma yang berlaku di masyarakat.
Koordinator Mahasiswa ybs (………………………..) (……………………..)
DIKTAT PANDUAN
PROGRAM PRAKTEK PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT
2013/2014
Pas photo
NAMA : NPM :
PROGRAM STUDI KESEHATA MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN
SERANG - BANTEN
2013/2014
KATA PENGANTAR
Diktat Panduan Praktik kesehatan masyarakat ini menginformasikan mengenai tujuan mahasiswa melakukan Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa di komunitas, kompetensi yang harus dimiliki setelah mahasiswa melakukan praktik kesehatan masyarakat, proses bimbingan selama mahasiswa melakukan praktik kesehatan masyarakat, proses pelaksanaan praktik kesehatan masyarakat, instrumen dan format-format evaluasi yang diprlukan didalam melihat kenerja mahasiswa selama melakukan praktik kesehatan masyarakat. Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan YME, Diktat Panduan Praktikan Praktik kesehatan masyarakat (PKMD) telah selesai dan dapat digunakan oleh mahasiswa praktikan .
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian Diktat ini, semoga Diktat Panduan praktik kesehatan masyarakat ini dapat bermanfaat dan berguna bagi mahasiswa dan pembimbing dalam melalui tahapan untuk melakukan praktik kesehatan masyarakat. Harapan tim penyususn, Diktat ini dapat digunakan sebaik-baiknya dalam pencapaian kemampuan mahasiswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan Diktat ini dapat menjadi awal pengembangan Diktat Panduan praktikan berikutnya. Masukan dan pengguna sangat diharapkan untuk tim penyusun.
Serang, 2013 Tim Penyusun
DAFTAR ISI LEMBAR KONTRAK LEMBARAN BIODATA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN A. INFORMASI UMUM B. TUJUAN PRAKTEK PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT BAB II LINGKUP DAN TARGET PENCAPAIAN A. KOMPETENSI B. MATERI BAB III PROSES PEMBIBINGAN A. METODA B. TATA TERTIB PRAKTIKAN C. GAMBARAN LAHAN PRAKTIK BAB IV PROSES PELAKSANAAN PRAKTIKAN A. PROSES KEGIATAN MAHASISWA B. MATRIK C. DIKTAT AJAR BAB V EVALUASI BAB VI PENUTUP DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN A. INFORMASI UMUM Program Praktek Praktik kesehatan masyarakat Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) merupakan rangkaian terintegrasi dari program pendidikan akedemik sebelum
seorang mahasiswa dinyatakan lulus dari seluruh rangkaian dalam kurikulum pendidikan di program studi PSKM. Program Praktek Praktik kesehatan masyarakat ini dirancang sebagai media bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan kemampuan dan keterampilan secara langsung dilapangan.
Program Praktik kesehatan masyarakat PKMD diarahkan agar mahasiswa dapat secara mandiri dan profesional melaksanakan praktik kesehatan masyarakat diwilayah binaan yang telah ditentukan
1. VISI
Mahasiswa PSKM STIKes-Faletehan yang kreatif, mandiri, dan professional dalam melaksanakan praktik kesehatan masyarakat Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa di komunitas.
2. MISI
Misi dari mata kuliah praktik kesehatan masyarakat PKMD adalah :
1. Mengarahkan mahasiswa untuk dapat menerapkan kemampuan manajerial di dalam praktik kesehatan masyarakat PKMD, baik sebelum, selama, maupun sesudah pelaksanaan praktikum.
2. Menstimulasi kemampuan mahasiswa dalam menerapkan teori dan konsep praktik kesehatan masyarakat dalam situasi yang nyata.
3. Memonitor dan mengevaluasi kompetensi dasar mahasiswa dalam melaksanakan praktik kesehatan masyarakat Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa.
3. TUJUAN PRAKTIK PKMD SEBAGAI BENTUK OPERASIONAL PHC
Setelah menyelesaikan program pendidikan professi tenaga kesehatan masyarakat ini, mahasiswa diharapkan mampu : a. Memahami praktik kesehatan masyarakat PKMD dalam konteks pelayanan kesehatan utama.
b. Memahami pengkajian pada komunitas
c. Memahami rencana praktik kesehatan masyarakat PKMD
d. Memahami tindakan / intervensi praktik kesehatan masyarakat PKMD sesuai dengan rencana yang disusun bersama masyarakat atau kelompok khusus dengan mempergunakan pendekatan kemitraan, pembelajaran di masyarakat, berdasarkan kebutuhan masyarakat.
e. Memahami evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan bersama-sama dengan masyarakat serta rencana tindak lanjutnya.
BAB II LINGKUP DAN TARGET PENCAPAIAN A. LINGKUP KEGIATAN
1. Apabila mahasiswa praktikan di komunitas, mampu menerapkan kode etik sesuai dengan aturan di STIKes Faletehan Serang
2. Apabila mahasiswa praktikan di komunitas, mampu membina hubungan interpersonal dengan masyarakat
3. Apabila mahasiswa menemukan kasus kesehatan masyarakat disuatu wilayah binaan (RW/RT), mahasiswa mampu memberikan pelayanan aspek kesehatan masyarakat dengan mengunakan konsep-konsep dasar praktik kesehatan masyarakat dan sesuai dengan langkah-langkah praktik PKMD
4. Apabila mahasiswa telah mengindentifikasi masalah yang berhubungan dengan aspek kesehatan masyarakat, mahasiswa mampu melakukan rencana tindakan dengan benar
5. Apabila mahasiswa dihadapkan pada masalah kesehatan komunitas yang memerlukan rujukan mahasiswa mampu berkolaborasi dengan tenaga kesehatan yang di wilayah tersebut.
B. KOMPETENSI
a. Berkomunikasi secara professional dengan masyarakat dan tenaga kesehatan
1. Melaksanakan praktikan yang professional:
c. Memiliki komitmen terhadap tujuan praktik kesehatan masyarakat yang ditujukan dengan memberikan pelayanan yang berkualitas pada masyarakat d. Mengaplikasikan program pemerintah di masyarakat
e. Melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
2. Menunjukan kemampuan untuk befikir kritis dan analisis
a. Mengembangkan diri secara professional terus menerus
b. Melakukan praktik kesehatan masyarakat yang didasari fakta
c. Menggunakan standar praktikan dalam penerapan Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
Setelah menyelesaikan praktik kesehatan masyarakat, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi sebagai berikut :
b. Melindungi masyarakat dari kelalaian tindakan kesehatan masyarakat
3. Memberikan pelayanan kesehatan masyarakat seperti :
a. Menyusun instrument pengkajian bersama masyarakat sesuai masalah yang ditemukan b. Merencanakan Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa yang merefleksikan prioritas, kesinambungan dan alternatif tindakan untuk mencapai status kesehatan yang optimal
c. Memberikan tindakan Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa yang mencakup pendidikan kesehatan dan kolaborasi untuk memfasilitasi masyarakat memenuhi kebutuhan kesehatannya
d. Menimplementasikan dan mengevaluasi efektifitas Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa yang diberikan mengunakan indikator yang telah dibakukan e. Mendokumentasikan setiap tindakan kesehatan masyarakat dan evaluasi yang dilakukan
4. Melakukan pengorganisasian dengan target kelompok dan bekerjasama dengan kelompok masyarakat yang ada diwilayah tersebut
C. MATERI KONSEP PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT PKMD
PKMD adalah : Rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar gotong
royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya dibidang kesehatan dan dibidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera.
TUJUAN Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup.
Tujuan Khusus
1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka
2. Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri
3. Menghasilkan lebih banyak tenaga – tenaga masyarakat setempat yang mampu, terampil serta mau berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa
4. Meningkatnya kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa indikator :
a. Angka kesakitan menurun
b. Angka kematian menurun ; terutama Angka Kematian Bayi & Anak
c. Angka kelahiran menurun
d. Menurunnya angka kekurangan gizi pada anak balita
CIRI-CIRI PKMD
1. Kegiatan dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan dan prakarsa masyarakat sendiri : dalam arti bahwa kegiatan dimulai dengan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang memang dirasakan oleh masyarakat sendiri sebagai kebutuhan.
2. Perencanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat secara musyawarah dan mufakat.
3. Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran serta aktif dan swadaya masyarakat dalam arti : memanfaatkan secara optimal kemampuan dan sumber daya yang dimiliki masyarakat.
4. Masukan dari luar hanya bersifat memacu, melengkapi dan menunjang ; tidak mengakibatkan ketergantungan.
5. Kegiatan dilakukan oleh tenaga – tenaga masyarakat setempat
6. Memanfaatkan teknologi tepat guna
7. Kegiatan yang dilakukan sekurang – kurangnya mencakup salah satu dari 8 unsur PHC: sasi terhadap Penyakit – penyakit Infeksi Utama
Imuni
Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan panyakit serta
pengendaliannya. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Dasar
Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Endemik Setempat
Pengobatan Penyakit Umum dan Ruda Paksa
Penyediaan Obat – obat Esensial
PRINSIP PKMD
1. Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang memenuhi kebutuhan masyarakat setempat walaupun kegiatan tersebut bukan merupakan kegiatan kesehatan secara langsung. Ini berarti bahwa : Kegiatan tidak hanya terbatas pada aspek kesehatan saja, melainkan juga mencakup aspek – aspek kehidupan lainnya yang secara tidak langsung menunjang peningkatan taraf kesehatan.
2. Dalam membina kegiatan masyarakat diperlukan kerja sama yang baik antara :
a. Dinas – dinas, Instansi – instansi, Lembaga – lembaga lainnya yang bersangkutan b. Dinas – dinas, Instansi – instansi, Lembaga – lembaga tersebut dengan Masyarakat.
3. Dalam keadaan dimana masyarakat tidak dapat memecahkan masalah atau kebutuhannya sendiri, maka pelayanan langsung diberikan oleh sektor yang bersangkutan
D. AREA PRAKTEK PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT Area kesehatan masyarakat di komunitas menempatkan komunitas sebagai klien.
Mahasiswa akan ditempatkan pada satu wilayah kerja Puskesmas yang diharuskan membina masyarakat di lingkungan Rukun Tetangga (RT) untuk setiap kelompok mahasiswa. Rentang waktu yang disediakan adalah selama dua minggu. Kemampuan yang diharapkan dari mahasiswa yang berpraktikum di komunitas adalah :
- Membina trust dengan masyarakat
- Mengelola kelengkapan administratif praktikum di masyarakat secara mandiri
- Melakukan pengkajian data masyarakat (data primer & data sekunder) melalui pendekatan :
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PMKD) Partisipatif dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Epidemiologis Mengorganisir masyarakat baik dalam bentuk wadah maupun kegiatan
- Membuat rancangan pembangunan masyarakat dibidang kesehatan (POA)
- Melaksanakan dan mengorganisir kegiatan bersam masyarakat sesuai rencana
- Melaksanakan evaluasi dan penilaian kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan bersama masyarakat
- Menjalin kerja sama dengan instansi terkait melalui lintas program dan lintas sektoral Sebagai kelengkapan penilaian maka setiap mahasiswa dibebankan untuk membuat laporan dari hasil praktikum selama di komunitas, disamping dari hasil supervisi pembimbing ke lapangan.
E. PEDOMAN PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT PKMD
A. PENDAHULUAN
Praktik kesehatan masyarakat dilakukan dengan pendekatan PKMD. Penerapannya bervariasi pada setiap situasi, tetapi dasar-dasar prosesnya memiliki kesamaan. Elemen- elemen penting dalam penerapan praktik kesehatan masyarakat adalah : kesungguhan (delibratif), (interactif), dan berorientasi kepada kebutuhan komunitas (need-oriented). Secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut :
B. PENGKAJIAN
Pengkajian dalam praktik kesehatan masyarakat dapat dilihat dari 3 dimensi komunitas, yaitu dimensi lokasi, dimensi populasi, dan dimensi sistem. Masing-masing dimensi ini mempunyai berbagai variabel dimana antara satu dengan yang lainnya dapat saling melengkapi. Secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut
I. DIMENSI LOKASI
A. Batasan komunitas
1. Batas wilayah
2. Karakteristik batasan wilayah (zona wilayah)
3. Peta wilayah
B. Lokasi pelayanan kesehatan
1. Tempat yankes
2. Jarak yankes
3. Cara mencapai lokasi yankes
C. Gambaran Geografis
1. Kesuburan
2. Peta topografi
3. Kemiringan tanah
4. Ketinggian tanah
D. Iklim
1. Curah hujan
2. Prakiraan musim hujan dan musim panas
3. Kelembaban
E. Flora dan Fauna
1. Jenis tanaman
2. Jenis hewan (ternak dan liar)
F. Lingkungan Buatan
1. Sarana olah raga
2. Sarana rekreasi
3. Lingkungan pemukiman
II. DIMENSI POPULASI
1. Jumlah penduduk
2. Jumlah kepala keluarga
3. Jumlah pasangan usia subur
B. Kepadatan
1. Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah keseluruhan
2. Perbandingan jumlah penduduk dengan luas pemukiman
C. Komposisi penduduk
1. Berdasarkan kelompok umur Bayi Batita Balita Usia sekolah Usia remaja Usia produktif Usia lanjut
2. Berdasarkan jenis kelamin
3. Berdasarkan status marital
D. Pertumbuhan penduduk
A. Ukuran
1. Total Fertility Rate
2. Crude Birth Rate
3. Total Mortality Rate
4. Infant Mortality Rate
5. Maternal Mortality Rate
E. Budaya penduduk
1. Latar belakang budaya / etnik penduduk
2. Sejarah budaya penduduk
F. Kelas sosial penduduk
1. Kesejahteraan: Keluarga Pra-Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III
2. Kemampuan baca tulis
3. Pendidikan penduduk
4. Pekerjaan penduduk
G. Mobilitas penduduk
1. Jenis kependudukan Penduduk menetap Penduduk sementara
2. Pemanfaatan waktu oleh penduduk Berdasarkan struktur komunitas Berdasarkan jenis pekerjaan
III. DIMENSI SISTEM SOSIAL
A. Sistem kesehatan
1. Jenis pelayanan kesehatan yang tersedia
2. Jumlah pelayanan kesehatan
3. Jenis penyakit 10 besar
4. Jumlah kader kesehatan
5. Jenis pembiayaan kesehatan
6. Kondisi kesehatan penduduk
Bayi Balita Ibu hamil Ibu menyusui Lansia Kelompok anak sekolah Kelompok pekerja
2. Kegiatan gotong royong
3. Cara penetapan peraturan
2. Cara pemilihan tokoh masyarakat informal
1. Cara pemilihan tokoh masyarakat formal (RT, RW)
F. Sistem Politik
3. Industri rumah tangga (home industri)
2. Sumber daya alam
1. Mata pencaharian
E. Sistem Ekonomi
1. Program pengentasan kemiskinan
7. Riwayat Kejadian Luar Biasa (KLB)
D. Sistem Kesejahteraan
2. Pola hidup sehat komunitas
1. Tipe komunitas
C. Sistem komunitas
2. Program pemberantasan buta huruf
1. Jenis pendidikan Formal Nonformal Informal
B. Sistem Pendidikan
8. Kondisi kesehatan lingkungan Pemukiman Saluran air Sampah
4. Struktur pemerintahan G. Sistem Rekreasi
1. Kebiasaan rekreasi
1. Klasifikasi data
2. Interpretasi data
Klasifikasi Distribusi Frekuensi (%)
c. Isu yang akan dimunculkan Penyajian data hasil pengklasifikasi ini dapat berupa tabel atau diagram yang menginformasikan tentang distribusi dan frekuensi.
b. Merujuk kepada Program Nasional
a. Tujuan yang ingin dicapai
Proses klasifikasi dimaksudkan untuk mengelompokkan data secara keseluruhan sehingga dapat memberikan informasi yang bermanfaat tentang gambaran yang ada di komunitas. Pengklasifikasian data mengacu kepada :
1. Peraturan / ketentuan Kependudukan Keamanan Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data melalui :
2. Sarana rekreasi
2. Organisasi keagamaan J. Sistem Legal
1. Aktifitas kegiatan kagamaan penduduk
I. Sistem Keagamaan
2. Alat / media komunikasi
1. Hirarki komunikasi penduduk
H. Sistem Komunikasi
Data yang telah diklasifikasikan akan menghasilkan informasi tentang gambaran nyat yang terjadi di komunitas. Interpretasi data dipakai untuk melihat kecenderungan kondisi-kondisi yang terjadi di komunitas.
C. ANALISA DATA KESEHATAN MASYARAKAT
Analisa data merupakan proses menentukan masalah kesehatan dengan mengkaitkan berbagai data yang mendukung terhadap timbulnya suatu permasalahan kesehatan di komunitas.
D. RENCANA PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT
1. Penentuan Prioritas Masalah
Hal lain yang terpenting dalam memprioritaskan masalah kesehatan ini adalah rasionalitas / justifikasi dari pembobotan dari setiap item masalah :
Kriteria : Tinggi (3) Sedang (2) Rendah (1)
4
3
2
1
Bobot 5 Bobot 10 Bobot 5 Bobot 7 Bobot 8 Bobot 8
Kriteria : Tinggi (3) Sedang (2) Rendah (1)
Kriteria : Tinggi (3) Sedang (2) Rendah (1)
Kriteria : Tinggi (3) Sedang (2) Rendah (1)
Kriteria : Tinggi (3) Sedang (2) Rendah (1)
M as al ah K es eh at an
IT A S Kriteria : Tinggi (3) Sedang (2) Rendah (1)
Setelah ditemukan masalah kesehatan masyarakat, maka langkah selanjutnya adalah menyusun prioritas masalah. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan, salah satunya adalah sebagai berikut:
PR
P er ce pa ta n pe ny el es ai an m as al ah y an g da pa t d ic ap ai Ju m la h N il ai
K on se ku en si ji ka m as al ah ta k te rs el es ai ka n
K et er se di aa n ke ah li an y an g re le va n
K em am pu an te na ga k es eh at an m as ya ra ka t u nt uk m em pe ng ar uh i d al am p en ye le sa ia n m as al ah
M ot iv as i m as ya ra ka t d al am m en ye le sa ik an m as al ah
K es ad ar an m as ya ra ka t a ka n ad an ya m as al ah
IO R
2. Menetapkan Tujuan dan Sasaran
Sebagai tenaga profesional, maka prencanaan dalam memberikan praktik kesehatan masyarakat merupakan hal yang teramat penting disusun oleh tenaga kesehatan masyarakat. Rencana praktik kesehatan masyarakat disusun dengan memperhatikan banyak faktor, terutama sekali faktor masyarakat itu sendiri, karena pada hakekatnya masyarakatlah yang memiliki rencana tersebut. Sebaliknya, tenaga kesehatan masyarakat hanyalah sebagai fasilitator dan motivator dalam menggerakkan dinamika masyarakat untuk dapat menolong dirinya sendiri.
Pada fase perencanaan, pertama-tama perlu ditetapkan tujuan dan sasara intervensi. Tujuan intervensi dibuat untuk menentukan target keberhasilan suatu program di komunitas. Tujuan ini terdiri dari beberapa tujuan jangka pendek (selama praktik di komunitas) untuk mencapai tujuan jangka panjang yang menunjukkan sejauh mana permasalahan dapat diatasi.
3. Menentukan Strategi Intervensi
Sebagai tenaga kesehatan masyarakat onal, tentunya tenaga kesehatan masyarakat ditutut tidak hanya sekedar menyusun rencana Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa saja, tetapi harus mampu pula memastikan bahwa rencana tersebut merupakan upaya yang paling maksimum, artinya tenaga kesehatan masyarakat tidak saja dituntut untuk berperan dilevel pelaksanaan dimasyarakat saja (grassrooot), namun pula harus merambah kepada level pengambil keputusan (decision maker), dengan aktif melakukan lobi, negosiasi, serta advokasi terhadap apa yang telah direncanakan untuk dapat diwujudkan. Hal ini akan memaksa tenaga kesehatan masyarakat untuk mampu bekerja sama dengan berbagai pihak, baik dari kalangan birokrat pemerintahan, lembaga suadaya masyarakat, maupun kalangan bisnis. Olehkarnanya penting dilakukan pendekatan strategi yang mantap dengan memanfaatkan berbagai data primer, sekunder dan tersier sebagai bukti (evidence-base).
Strategi intervensi dalam praktik kesehatan masyarakat meliputi :
a. Peroses kelompok
b. Health Education
c. Partnership tenaga kesehatan - masyarakat/kemitraan
d. Kolaborasi Untuk lebih memudahkan didalam membuat perencanaan atau Plan of Action (POA), dapat dalam format seperti dibawah ini :
g n ja ek d an en P n P a i n a ga ab at ah gk tu eg ta p ya al gk an at ia aw an ak ia as em er an tr
J eg B
. J W S T et M J k p anK an ju u ju u T T
I II
E. IMPLEMENTASI PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT Implementasi sering dikatakan sebagai fase aksi dari proses kesehatan masyarakat.
Didalam Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa, implementasi bukan hanya merupakan tindakan kesehatan masyarakat, tetapi merupakan tindakan kolaborasi bersama klien (masyarakat) maupun yang lain. hal yang harus diingat dalam implementasi praktik kesehatan masyarakat adalah tujuan utama, yaitu menolong masyarakat untuk dapat menolong dirinya sendiri mencapai level sehat yang optimum. Dalam melaksanakan implementasi ini dapat dibagi dalam 2 kegiatan, yaitu fase persiapan dan fase tindakan.
Ketika dalam fase persiapan, tenaga kesehatan masyarakat harus yakin terhadap :
what, who, when, where dan how. Pada fase persiapan ini dapat digunakan tenaga kesehatan
masyarakat untuk mengklarifikasi rencana Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa dan berbagai fasilitas yang diperlukannya. Hal yang penting untuk diingat bahwa implementasi kesehatan masyarakat ini meminta fleksibilitas dan penyesuaian terhadap hal- hal yang tidak dapat diantisipasi sebelumnya.
Fase tindakan merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan masyarakat untuk :
1. Mengaplikasikan teori yang tepat kedalam tidakan yang dilaksanakannya.
2. Menolong memfasilitasi dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untu pengimplementasian rencana Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa.
3. Mempersiapkan masyarakat untuk menerima pelayanan kesehatan.
4. Memonitor dan mendokumentasikan perkembangan dari implementasi.
F. EVALUASI PRAKTIK PKMD KESEHATAN MASYARAKAT
Evaluasi merujuk kepada pengukuran dan penetapan dari efektifitas dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan. Evalusi merupakan tindakan penyelidikan yang mengaitkannya dengan standar dan kriteria keberhasilan. Dalam praktik kesehatan masyarakat, evaluasi juga dilakukan untuk mengukur mutu pelayanan (quality of serfices), program, dan penampilan tenaga kesehatan masyarakat. Program ini sering disebut sebagai Total Quality Management
(TQM), karena hal ini merefleksikan peningkatan perhatian dengan mengukur dan
peningkatan kualitas tindakan yang diberikan kepada masyarakat. Makna dari managemen qualitas berarti :
1. Pengorganisasian yang dihasilkan dari pengkajian yang berkualitas
2. Penetapan standar atau kriteria
3. Pengumpulan informasi yang terus menerus sebagai kegiatan rutin
4. Jaminan bahwa informasi didasarkan pada total populasi atau sample yang representatif
5. Suatu proses menyajikan hasil dari riview pada klien yakni masyarakat Efektifitas dari praktik kesehatan masyarakat sangat tergantung pada seberapa baik proses praktik diterapkan sebagai suatu alat untuk meningkatkan status kesehatan komunitas.
Penggunaan proses praktik kesehatan masyarakat tidak akan lengkap tanpa melihat pada peran yang dimainkan oleh tenaga kesehatan masyarakat sebagai katalis dalam pembangunan masyarakat. Peran sebagai katalisator indapat dilihat dari diagram dibawah ini yang pada akhirnya akan menghasilkan partisipasi masyarakat.
Citizen control Delegated power
Parttenaga kesehatan masyarakathip Palacation
Consultation Informiting
Therapy Manipulation
- // -------------------------------- // --------------------------------
Non-participation Degrees of involvement Degrees of citizen power
BAB III PROSES BIMBINGAN A. METODA Proses bimbingan praktikan kesehatan masyarakat melalui tahap pra intraksi,
introduksi/orentasi, kerja, terminasi proses dan terminasi akhir sesuai pada tabel dibawah ini :
Tahap Kegiatan Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Pembimbing
KlinikPra intraksi o Setiap hari sebelum melaksanakan praktikan o Pre conference o Membuat laporan pendahuluan kegiatan o Memahami laporan pendahuluan sesuai prosedur o Menyiapkan/ memberikan informasi tentang komunitas yang akan dibina o mengevaluasi pemahaman mahasiswa tentang laporan pendahuluan
Introduksi/orentasi o Hari pertama praktikan o Pada awal pertemuan setiap hari praktikan o Memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan o Orentasi yang terdiri : a. E valuasi/validasi keadaan lahan binaan
b. M engingatkan kontrak yang lalu (topik, tujuan, waktu, hasil yang diharapkan) o Mengobservasi kegiatan mahasiswa o Mengobservasi dan memberikan umpan balik
Kerja o Setiap hari praktik o Melakukan pengkajian o Merumuskan masalah/ memvalidasi data kesehatan masyarakat binaan o Membimbing dan memvalidasi kegiatan mahasiswa o Melakukan evaluasi proses o Membimbing, memvaliadasi kegiatan mahasiswa
Terminasi proses o Pada akhir petemuan setiap hari praktikan o Post conference o Mengevalausi hasil o Membuat modifikasi tindakan o Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
(topic, waktu, persiapan) o Mengevaluasi hasil praktikan o Memvalidasi hasil kegiatan mahasiswa
Terminasi akhir o Pada akhir praktikan o Secara keseluruhan yang telah dicapai individu, komunitas dan kelompok o Presentasi hasil kegiatan o Memvalidasi hasil kegiatan mahasiswa
1. Pre-post Conference : melaksanakan diskusi mengenai kasus dan kegiatan yang akan dilakukan mahasiswa, mengecek kesiapan mahasisswa, mengevaluasi kegiatan mahasiswa dan kelompok.
2. Supervisi : Membimbing/mengawasi kegiatan mahsiswa saat melakukan Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa yang sesuai dengan kebutuhan klien
3. Self evaluasi : Memberikan masukan kepeda mahasiswa dan meminta mahasiswa atau peer group memberikan evaluasi satu sama lainnya
B. TATAT TERTIB
Selama proses pembelajaran dan bimbingan setiap mahasiswa harus mematuhi semua tata tertib yang berlaku, tata tertib tersebut merujuk kepada tata tertib kehidupan kampus STIKes Faletehan Serang yang terdiri dari:
1. Kehadiran praktek 100 %, apabila mahasiswa terlambat, mereka harus melakukan kompensasi 2 kali waktu terlambatnya. Bila ada ketidakhadiran dengan alasan yang tidak dipertanggungjawabkan, mahasiswa harus mengganti praktek dihari lain dan diketahui oleh pembimbing dan koordinator .
2. Mahasiswa harus mengisi daftar harian dan ditandatangani oleh pembimbing ditempat praktik.
3. Mahasiswa berpakaian sopan dan mengunakan jas almamater, dan mengumpulkan laporan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati (laporan
(laporan pendahuluan atau laporan kasus komunitas binaan lengkap)
4. Mahasiswa wajib berperilaku jujur, sopan, dan memperlihatkan norma-norma moral dan kesusilaan.
5. Plagiat adalah sesuatu perilaku akademik yang terlarang. Apabila mahasiswa terindentifikasi melakukan tindakan tersebut, maka mahasiswa akan dikenakan saksi sesuai dengan aturan yang berlaku .
C. GAMBARAN LAHAN PRAKTIKAN
Lahan praktek yang digunakan adalah wilayah sub urban rural, kondisi ini memerlukan kemampuan mahasiswa menerapkan keterampilan komunikasi dan pendekatan transkultural sesuai dengan kondisi masyarakat.
Umumnya masyarakat telah mengenal budaya modern namun belum meninggalkan budaya daerah. Mahasiswa sangat penting mengetahui cara yang tepat sesuai dengan budaya yang ada dimasyarakat tersebut dan dengan pendekatan yang mudah diterima oleh masyarakat sehingga dapat melakasanakan praktikan yang diharapkan dalam waktu yang terbatas.
Untuk itu mahasiswa perlu melakukan penjajakan kewilayah sebelum berkerja bersama masyarakat dan mempelajari kondisi masyarakat berdasarkan informasi pemerintah daerah setempat dan informasi dari puskesmas dan sumber lain.
BAB IV PROSES PELAKSANAAN PRAKTEK PKMD A. PROSES KEGIATAN MAHASISWA 1. Mahasiswa secara umum akan
diberikan penjelasan program praktik oleh koordinator / pembimbing 2.
Mahasiswa diharapkan meninjau lapangan / lahan praktek yang daerahnya telah ditentukan oleh Koordinator. Mahasiswa diharuskan mengambil wilayah praktikum setingkat Rukun Tetangga (RT) 3.
Mahasiswa melaporkan tentang wilayah yang dijadikan tempat praktikum kepada koordinator / pembimbing
4. Koordinator mata kuliah mendistribusikan mahasiswa kepada masing-masing pembimbing sesuai wilayah praktikum 5.
Mahasiswa mengurus kelengkapan administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum di wilayah praktikumnya kepada pembimbing masing-masing dengan mengajukan :
a. Jadwal Kegiatan
b. Kontrak Praktikum
6. Koordinator mengusahakan ijin praktikum dari Ketua Prodi PSKM, dan menyerahkan hasilnya kepada mahasiswa untuk ditindak lanjuti kepada :
a. Dinas Kesehatan Kabupaten
b. Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten
c. Kantor Kecamatan wilayah praktikum
d. Puskesmas wilayah praktikum
e. Kepala Desa 7.
8- 10 orang mahasiswa ditempatkan di wilayah RW secara berkelompok
8. Mahasiswa pada minggu pertama melakukan orientasi wilayah praktikan dengan melakukan indentifikasi masalah melalui struktur yang ada di masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan lingkungan. Selanjutnya mahasiswa melakukan persiapan pertemuan dengan masyarakat untuk mengindentifikasi masalah dan melakukan pengorganisasian masyarakat, selanjutnya diikuti dengan penyusunan instrument.
9. Selanjutnya mahasiswa melakukan oreintasi program puskesmas dipelayanan kesehatan setempat.
Program tersebut merupakan program prioritas dan dilanjutkan dengan presentasi mengenai hasil yang telah di telaah program tersebut.
10. Setelah instrument siap, maka mahasiswa bersama masyarakat menyusun rencana berdasarkan data yang diperoleh dan diakhiri dengan penyusunan rencana tindakan awal.
11. Selanjutnya mahasiswa dapat melakukan implementasi sesuai dengan POA terkait kebutuhan dan masalah yang ditemukan 12.
Seluruh implementasi yang dilaksanakan dilakukan evaluasi dengan menyusun rencana tindakan lanjut kegiatan yang disepakati.
13. Setiap kegiatan dilakukan di nilai. Setiap mahasiswa memiliki nilai yang berbeda sesuai dengan kemampuan yang ditampilkan dalam kegiatan yang dilakukan. Oleh karena itu, setiap anggota mahasiswa dikelompok harus mengambil kesempatan untuk setiap kegiatan dengan tugas yang berbeda agar mendapatkan hasil yang optimal.
14. Setiap kegiatan yang dilalui dengan konsultasi laporan pendahuluan (format lampiran), konsultasikan minimal 2 hari sebelum kegiatan dilaksanakan oleh karena itu perencanaan sudah dilakukan jauh hari sebelumnya, sehingga tidak terjadi pembatalan kegiatan karena rencana yang dibuat mendadak atau belum dikonsultasikan 15.
Mahasiswa akan disupervisi disetiap kegiatan. Supervisi ini dinilai sebagai bentuk kinerja professional individu (format terlampir). Supervise terdiri dari kerja interpersonal, knowledge, skill dan etik dan legal.
BAB V EVALUASI Proses evaluasi yang dilakukan dalam praktik kesehatan masyarakat PKMD berjalan
sesuai dengan progam yang telah direncanakan. Setiap kegiatan harian ataupun kegiatan terencana bersama keluarga binaan termasuk dalam proses evaluasi dan dihitung sebagai bagian dari ujian. Komponen yang dinilai adalah kinerja professional, evaluasi pre dan pos
conference, evaluasi proyek komunitas (terdiri dari persiapan dan pengorganisasisan,
perencanaa, implementasi, evaluasi). Penilaian kegiatan posyandu dan UKS dan atau UKK.Penilaian presentasi program puskesmas 1 kali dilaksanakan per kelompok disertai dengan penilaian laporannya, laporan proses dikumpul pada akhir pembelajaran, sehingga setiap kelompok harus konsultasi dengan penaggung jawab kelompok selama proses praktikan berjalan. Penjilidan diberikan kesempatan 1 minggu setelah penilaian dilakukan diakhir masa praktik.
JENIS LAPORAN
1. Laporan kelompok (RW) Laporan kelompok bersisi data rekapitulasi RW (gabungan RT), analisis data RW, (Plan of Action) POA RW, implementasi dan evaluasi RW.
2. Laporan kelompok (Desa) Laporan kelompok desa berisi data rekapitulasi dari asatu desa tempat mahasiswa praktik (gabungan RW), analisis data desa, POA Desa, implementasi, dan evaluasi tingkat dasa.
EVALUASI PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN
Bobot PKMD : 60% terdiri dari : Supervisi kegiatan : 15 %, Laporan Kegiatan : 25%, Sosiometrik : 20%
FORMAT PENILAIAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA
PSKM STIKES FALETEHAN SERANG
Nama Mahasiswa : _____________________________________________ N P M : __________________ Wilayah Binaan : Rt ______ Rw ______ Dusun _____________________
Desa _________________________________________ Kecamatan ____________________________________
KEGIATAN
INDIKATOR Score NILAI MEAN
1
2
3
4
- Menggunakan data primer
- Menggunakan data sekunder
- Mengikutsertakan masyarakat
- Mengorganisir proses pengumpulan data
a at d n la pu
- Mengikutsertakan masyarakat
m gu
- Mengorganisir proses analisa data
en n P
- Menggunakan metode pendekatan yang
ia ta aj da tepat gk a
- Melakukan pengecekan data silang
en is P al n
- Menceminkan target sasaran yang tepat
A
- Mencerminkan masalah & etiologi
- Merefleksikan data yang mendukung mas
- Spesifik
an ju
- Dapat diukur
u
- Dapat dicapai
T n
- Waktu yang rasional
sa u m u R n
- Mencerminkan fungsi independen
ta an ia
tenaga kesehatan masyarakat
ak eg d
- Melibatkan peran serta masyarakat
K in a T Kerjasama lintas program / lintas n a n ca
sektoral
ca en
- Sesuai dengan masalah dan kondisi
R en R
masyarakat
il
- Standar yang rasional
as
- Indikator yang jelas
H a
- Sesuai dengan kondisi masyarakat
ri
te Sesuai dengan sumber daya
ri K- Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana
- Melaksanakan proses dokumentasi
an ak d yang tepat at in
- Melibatkan seluruh potensi
k T s ra
masyarakat
ta ya vi
- Melakukan upaya rujukan yang tepat
as ti k M fe
dan benar
E an at
- Antusias dalam menggali
eh es pengetahuan K
- Kreatif dan kooperatif dalam
an an
membina masyarakat
ak in d p
- Berupaya meningkatkan mutu
in im T pelayanan di masy. si em
- Mempertimbangkan berbagai aspek
en ep rv K
dalam implementasi
te In
- Jujur dalam melaksanakan praktikum
ek
- Menghargai hak otonomi
sp A
masyarakat
k ti
- Bertanggung jawab terhadap semua
E
tindakan
- Berupaya melakukan upaya rujukan
i
- Menggunakan metoda yang sesuai
as lu
- Melibatkan peran serta masyarakat
va
- Melaksanakan evaluasi secara
ge i en
berkesinambungan
as lu M
- Melaksanakan umpan balik terhadap
va an E u
hasil evaluasi
p am em K NILAI = Jumlah Nilai : 10 Nilai =
Catatan : Mutu A = 3,50 – 4,00 D = 1,80 – 1,49
B = 2,80 – 3,49 E = < 1,79
C = 2,50 – 2,79 Serang,…………………. 20..
Mahasiswa Pembimbing,
…………………… ……………………
FORMAT PENGKAJIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA RT …… / …… DESA : ………………………………… Puskesmas Tanggal
Penduduk Jenis Bangunan
DISTRIBUSI KELOMPOK UMUR DISTRIBUSI TINGKAT PENDIDIKAN
akseptor KB % PKK TK bayi % Tradisional
ibu menyusui % Pokja Sarana Pendidikan Formal
Tak Ada Ada 5 ibu hamil % LKMD
3 usia > 60 tahun JUMLAH
8 Lain-lain
2 anak SD kls 6
7 Pensiunan
6 Karyawan Swasta 1 anak SD kls 1
balita
5 PNS / TNI / Polisi
4 Pedagang Balita < gizi bayi
3 Pengrajin Kelahiran BBLR akseptor aktif
2 Buruh Kasar Kelahiran hidup WUS
PUS
1 Petani Kematian maternal
JUMLAH
DATA KESEHATAN SASARAN YANKES MATA PENCAHARIAN PENDUDUK
Kematian umum ibu hamil No Mata Pencaharian % Kematian bayi ibu menyusui6 Perguruan Tinggi 7 > 60 thn JUMLAH
5 Tamat SLTA 6 50 – 59 thn
4 Tamat SLTP 5 19 – 49 thn
3 Tamat SD 4 15 – 18 thn
2 Tak tamat SD 3 5 – 14 thn
1 Tak pernah sekolah 2 1 – 4 thn
No Kelp. Umur % No Pendidikan % 1 0 – 11 bln
……………………… Lain-lain Unit
Dukuh Komunitas Tembok Unit Kecamatan RT ½ Tembok Unit Kabupaten Provinsi RW / RK Kayu Unit Luas Wilayah Jarak ke Puskesmas : Km Dukuh Bilik Unit Waktu tempuh ke Puskesmas : Kemarau = ……………………… jam dengan ……………………… Hujan = ……………………… jam dengan
5 PENYAKIT TERBANYAK
4 PELAYANAN KESEHATAN LEMBAGA KEMASRT.
DATA SUMBER DAYA
% Kelompok Kesenian SD / Sederajat balita SLTP / Sederajat Diare + Oralit % Kelompok Arisan
Imunisasi Bayi / Balita Kelompok Keagamaan SLTA / Sederajat Sarana Ibadah BCG % Kelompok Pengajian % Persekutuan Doa Masjid DPT % …………… Gereja Polio 3 Pura / Wihara Campak % Kelompok Akseptor Sarana Kesehatan % Kelompencapir
Hepatitis B3 Posyandu
Dasa Wisma Kesehatan Wanita Kejar Paket A
Pos Obat % Kepemudaan Pos KB K1 DT Lengkap Kader Kesehatan Wanita K1 – TT1 % Pramuka / Gugus % Karang Taruna Kel.pk Dana Wanita K1 – TT2 Sehat % Org. Olah Raga
Anggota Bumil TT lkp Sarana Air Tak Sehat SUMBER DANA