Hukum Perusahaan Dagang ppt. pptx
HUKUM PERUSAHAAN
Created by:
1) Ajeng Wahyuni (155030201111065)
2) Aprilia Devina (155030201111072)
3) Ayulia Amanda (15503020111050)
4) Hartati Vidiana (155030201111076)
BENTUK-BENTUK
PERUSAHAAN
Adapun bentuk-bentuk perusahaan sebagai
berikut:
1. Perusahaan Perseorangan,
2. Persekutuan Perdata (Maatschap),
3. Persekutuan Komanditer (CV),
4. Persekutuan Firma,
5. Perseroan Terbatas (PT), dan
6. Koperasi.
BENTUK-BENTUK
PERUSAHAAN
PERSEKUTUAN
PERDATA
PERUSAHAAN
PERSEORANGAN
PERSEKUTUAN
FIRMA
BENTUK
PERUSAH
AAN
PERUSAHAAN
KOMANDITER (CV)
KOPERASI
PERSEROAN
TERBATAS (PT)
PERUSAHAAN
PERORANGAN
Perusahaan yang dimiliki, dikelola,
dan
dipimpin
bertanggung
oleh
jawab
seseorang
penuh
yang
terhadap
semua risiko dan aktifitas perusahaan.
CIRI-CIRI
PERUSAHAAN
PERORANGAN
Adapun ciri-ciri perusahaan dagang, antara
lain:
1.
Dimiliki oleh perseorangan (individu atau
perusahaan keluarga);
2.
Pengelolaannya sederhana;
3.
Modalnya relatif tidak terlalu besar;
4.
Kelangsungan usahanya tergantung pada
para pemiliknya dan;
5.
Nilai penjualannya dan nilai tambah yang
KEWAJIBAN
PERUSAHAAN
PERORANGAN
1. PEMBUKUAN
2. MEMBAYAR
PAJAK
HUBUNGAN HUKUM
PERUSAHAAN
PERORANGAN
•
Hubungan hukum intern
Hubungan
antara
pengusaha
dengan
para
pembantunya di dalam perusahaan bersifat hukum
perburuhan atau hubungan kerja.
•
Hubungan
hukum
ekstern
(hubungan
hukum dengan pihak ketiga)
Perbuatan pengusaha atau pembantunya terhadap
pihak ketiga dapat menjadi perbuatan hukum
PERSEKUTUAN
PERDATA
(MAATSCHAP)
Menurut Pasal 1618 KUHPerdata, yang
dimaksud
dengan
persekutuan
perdata
adalah:
“Suatu perjanjian, dengan mana dua
orang atau lebih mengikatkan diri untuk
memasukkan
persekutuan
sesuatu
dengan
ke
maksud
dalam
untuk
membagi keuntungan atau kemanfaatan
yang diperoleh karenanya.”
UNSUR-UNSUR
PERSEKUTUAN
PERDATA
1. Perjanjian,
2. Pemasukan (inbreng),
3. Bertujuan untuk memperoleh keuntungan,
dan
4. Keuntungan yang diperoleh dibagi bersama.
CARA PENDIRIAN
PERSEKUTUAN
PERDATA
1.
2.
Perjanjian Tertulis
Perjanjian Lisan
PENGURUSAN
(PEMELIHARAAN)
PERUSAHAAN PERDATA
1. Pengangkatan sekutu statute (gerant
statutaire)
Ialah, pada saat persekutuan perdata tersebut
didirikan melalu sebuah perjanjian.
2. Sekutu mandater (gerant mandataire)
Ialah,
diangkat
beberapa
persekutuan perdata didirikan.
waktu
setelah
BERAKAHIRNYA
PERSEKUTUAN
PERDATA
1.
Lewatnya
waktu
manakala
persekutuan
perdata itu didirikan,
2.
Musnahnya barang,
3.
Kehendak dari seseorang atau beberapa
orang sekutu, dan
4.
Salah seorang sekutu meninggal dunia.
PERSEKUTUAN
FIRMA (Fa)
Persekutuan fima merupakan:
Persekutuan antara dua orang atau lebih
dengan nama bersama untuk melaksanakan
usaha, umumnya dibentuk oleh orang-orang
yang memiliki keahlian.
PENDIRIAN
PERSEKUTUAN FIRMA
Pasal
28
KUHD
menyatakan,
bahwa
persekutuan firma harus didirikan dengan akta
autentik.
Lebih lanjut, Pasal 23 KUHD menyebutkan
bahwa setelah
akta pendirian di buat maka
harus didaftarkan kepada panitera Pengadilan
Negeri tempat firma tersebut berkedudukan.
CIRI-CIRI
PERSEKUTUAN FIRMA
1.
Sekutu firma (firmant) biasanya sudah saling
kenal dan saling percaya.
2.
Perjanjian
firma
dapat
dilakukan,
baik
dihadapan notaris maupun dibawah tangan.
3.
Memakai nama bersama.
4.
Adanya tanggung jawab dan risiko.
TANGGUNG JAWAB
EKSTERN
PERSEKUTUAN FIRMA
1.
Persekutuan yang dilakukan oleh sekutu
yang diberikan hak untuk bertindak keluar
mewakili
persekutuan
tanggung
jawab
semua
firma
menjadi
sekutu
yang
bersifat tanggung renteng.
2.
Perikatan yang dilakukan oleh sekutu yang
tidak berhak mewakili persekutuan firma
bertindak keluar menjadi tanggung jawab
pribadi sekutu yang bersangkutan saja.
BERAKHIRNYA
PERSEKUTUAN FIRMA
Pada dasarnya, persekutuan firma adalah
sebuah persekutuan perdata sehingga sebabsebab berakhirnya sebuah persekutuan firma
sama dengan persekutuan perdata.
PERSEKUTUAN
KOMANDITER
(COMMANDITAIRE
VENNOOTSCHAP-CV)
CV adalah sebuah bentuk badan usaha
bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua
orang
atau
bersama
lebih
dengan
untuk
tingkat
mencapai
keterlibatan
berbeda-beda diantara anggotanya.
tujuan
yang
PENDIRIAN CV
Prosedur pendirian CV sama halnya
dengan prosedur pendirian persekutuan
firma, yakni pembuatan akta pendirian
oleh notaris.
TIGA MACAM CV
1. CV diam-diam
CV diam-diam adalah CV yang belum menyatakan
dirinya secara terang-terangan kepada pihak ketiga
sebagai CV.
2. CV terang-terangan
CV terang-terangan adalah CV yang dengan terangterangan menyatakan dirinya sebagai CV kepada pihak
ketiga.
3. CV dengan saham
BERAKHIRNYA CV
1.
Lampaunya waktu untuk mendirikan sebuah
CV.
2.
Musnahnya
barang
atau
telah
diselesaikannya usaha yang menjadi tugas
pokok CV itu didirikan.
3.
Kehendak dari seseorang atau beberapa
orang sekutu.
4.
Salah seorang sekutu meninggal dunia atau
di bawah pengampunan atau dinyatakan
PERSEROAN
TERBATAS
Merupakan kegiatan usaha dengan
modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam
saham
persyaratan
yang
undang-undang
pelaksanaannya.
dan
memenuhi
ditetapkan
serta
dalam
peraturan
PENDIRIAN
PERSEROAN
TERBATAS
1.
Pembuatan akta pendirian oleh Notaris.
2.
Pengesahan oleh menteri dalam bidang
hukum dan hak asasi manusia (HAM).
3.
Pendaftaran Perseroan
4.
Pengumuman di dalam tambahan berita
negara Republik Indonesia
ORGAN PERSEROAN
1.
Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS);
2.
Dewan Komisaris; dan
3.
Direksi.
KOPERASI
Badan usaha yang beranggotakan orangorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan
kegiatannya
prinsip-prinsip
koperasi
sebagai
gerakan
berdasarkan
atas
ekonomi
sekaligus
rakyat
berdasarkan atas asas kekeluargaan.
yang
LANDASAN KOPERASI
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun
1992
1.
Landasan Idiil
2.
Landasan Struktural
PRINSIP-PRINSIP
KOPERASI
1.
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2.
Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3.
Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara
adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota.
4.
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap
modal.
5.
Kemandirian.
TATA CARA PENDIRIAN
KOPERASI
Menurut ketentuan Pasal 6 UU No. 25 Tahun
1992
1.
Rapat Pembentukan
2.
Permohonan Pengesahan
3.
Pengesahan Oleh Pemerintah
PERMODALAN
KOPERASI
Terdiri dari Modal Sendiri dan Modal Pinjaman.
a.
Modal Sendiri
Simpanan Pokok Anggota
Simpanan Wajib Anggota
Cadangan
Hibah
KEANGGOTAAN
KOPERASI
A. Hak Anggota Koperasi
1.
Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara
dalam rapat anggota;
2.
Memilih atau dipilih menjadi pengurus atau pengawas;
3.
Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam
anggaran dasar;
4.
Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di
luar rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta;
5.
Memanfaatkan koperasi dan mendapat peayanan yang
sama antara sesama anggota;
KEANGGOTAAN
KOPERASI
B. Kewajiban Anggota Koperasi
1.
Mematuhi
anggaran
dasar
dan
anggaran
rumah tangga serta keputusan yang telah
disepakati dalam rapat anggota;
2.
Berpartisipasi
dalam
kegiatan
usaha
yang
diselenggarakan oeh koperasi;
3.
Mengembangkan
dan
memelihara
kebersamaan berdasarkan azas kekeluargaan.
TATA CARA
PEMBUBARAN
KOPERASI
a)
Keputusan rapat anggota;
dan
b)
Keputusan pemerintah.
Created by:
1) Ajeng Wahyuni (155030201111065)
2) Aprilia Devina (155030201111072)
3) Ayulia Amanda (15503020111050)
4) Hartati Vidiana (155030201111076)
BENTUK-BENTUK
PERUSAHAAN
Adapun bentuk-bentuk perusahaan sebagai
berikut:
1. Perusahaan Perseorangan,
2. Persekutuan Perdata (Maatschap),
3. Persekutuan Komanditer (CV),
4. Persekutuan Firma,
5. Perseroan Terbatas (PT), dan
6. Koperasi.
BENTUK-BENTUK
PERUSAHAAN
PERSEKUTUAN
PERDATA
PERUSAHAAN
PERSEORANGAN
PERSEKUTUAN
FIRMA
BENTUK
PERUSAH
AAN
PERUSAHAAN
KOMANDITER (CV)
KOPERASI
PERSEROAN
TERBATAS (PT)
PERUSAHAAN
PERORANGAN
Perusahaan yang dimiliki, dikelola,
dan
dipimpin
bertanggung
oleh
jawab
seseorang
penuh
yang
terhadap
semua risiko dan aktifitas perusahaan.
CIRI-CIRI
PERUSAHAAN
PERORANGAN
Adapun ciri-ciri perusahaan dagang, antara
lain:
1.
Dimiliki oleh perseorangan (individu atau
perusahaan keluarga);
2.
Pengelolaannya sederhana;
3.
Modalnya relatif tidak terlalu besar;
4.
Kelangsungan usahanya tergantung pada
para pemiliknya dan;
5.
Nilai penjualannya dan nilai tambah yang
KEWAJIBAN
PERUSAHAAN
PERORANGAN
1. PEMBUKUAN
2. MEMBAYAR
PAJAK
HUBUNGAN HUKUM
PERUSAHAAN
PERORANGAN
•
Hubungan hukum intern
Hubungan
antara
pengusaha
dengan
para
pembantunya di dalam perusahaan bersifat hukum
perburuhan atau hubungan kerja.
•
Hubungan
hukum
ekstern
(hubungan
hukum dengan pihak ketiga)
Perbuatan pengusaha atau pembantunya terhadap
pihak ketiga dapat menjadi perbuatan hukum
PERSEKUTUAN
PERDATA
(MAATSCHAP)
Menurut Pasal 1618 KUHPerdata, yang
dimaksud
dengan
persekutuan
perdata
adalah:
“Suatu perjanjian, dengan mana dua
orang atau lebih mengikatkan diri untuk
memasukkan
persekutuan
sesuatu
dengan
ke
maksud
dalam
untuk
membagi keuntungan atau kemanfaatan
yang diperoleh karenanya.”
UNSUR-UNSUR
PERSEKUTUAN
PERDATA
1. Perjanjian,
2. Pemasukan (inbreng),
3. Bertujuan untuk memperoleh keuntungan,
dan
4. Keuntungan yang diperoleh dibagi bersama.
CARA PENDIRIAN
PERSEKUTUAN
PERDATA
1.
2.
Perjanjian Tertulis
Perjanjian Lisan
PENGURUSAN
(PEMELIHARAAN)
PERUSAHAAN PERDATA
1. Pengangkatan sekutu statute (gerant
statutaire)
Ialah, pada saat persekutuan perdata tersebut
didirikan melalu sebuah perjanjian.
2. Sekutu mandater (gerant mandataire)
Ialah,
diangkat
beberapa
persekutuan perdata didirikan.
waktu
setelah
BERAKAHIRNYA
PERSEKUTUAN
PERDATA
1.
Lewatnya
waktu
manakala
persekutuan
perdata itu didirikan,
2.
Musnahnya barang,
3.
Kehendak dari seseorang atau beberapa
orang sekutu, dan
4.
Salah seorang sekutu meninggal dunia.
PERSEKUTUAN
FIRMA (Fa)
Persekutuan fima merupakan:
Persekutuan antara dua orang atau lebih
dengan nama bersama untuk melaksanakan
usaha, umumnya dibentuk oleh orang-orang
yang memiliki keahlian.
PENDIRIAN
PERSEKUTUAN FIRMA
Pasal
28
KUHD
menyatakan,
bahwa
persekutuan firma harus didirikan dengan akta
autentik.
Lebih lanjut, Pasal 23 KUHD menyebutkan
bahwa setelah
akta pendirian di buat maka
harus didaftarkan kepada panitera Pengadilan
Negeri tempat firma tersebut berkedudukan.
CIRI-CIRI
PERSEKUTUAN FIRMA
1.
Sekutu firma (firmant) biasanya sudah saling
kenal dan saling percaya.
2.
Perjanjian
firma
dapat
dilakukan,
baik
dihadapan notaris maupun dibawah tangan.
3.
Memakai nama bersama.
4.
Adanya tanggung jawab dan risiko.
TANGGUNG JAWAB
EKSTERN
PERSEKUTUAN FIRMA
1.
Persekutuan yang dilakukan oleh sekutu
yang diberikan hak untuk bertindak keluar
mewakili
persekutuan
tanggung
jawab
semua
firma
menjadi
sekutu
yang
bersifat tanggung renteng.
2.
Perikatan yang dilakukan oleh sekutu yang
tidak berhak mewakili persekutuan firma
bertindak keluar menjadi tanggung jawab
pribadi sekutu yang bersangkutan saja.
BERAKHIRNYA
PERSEKUTUAN FIRMA
Pada dasarnya, persekutuan firma adalah
sebuah persekutuan perdata sehingga sebabsebab berakhirnya sebuah persekutuan firma
sama dengan persekutuan perdata.
PERSEKUTUAN
KOMANDITER
(COMMANDITAIRE
VENNOOTSCHAP-CV)
CV adalah sebuah bentuk badan usaha
bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua
orang
atau
bersama
lebih
dengan
untuk
tingkat
mencapai
keterlibatan
berbeda-beda diantara anggotanya.
tujuan
yang
PENDIRIAN CV
Prosedur pendirian CV sama halnya
dengan prosedur pendirian persekutuan
firma, yakni pembuatan akta pendirian
oleh notaris.
TIGA MACAM CV
1. CV diam-diam
CV diam-diam adalah CV yang belum menyatakan
dirinya secara terang-terangan kepada pihak ketiga
sebagai CV.
2. CV terang-terangan
CV terang-terangan adalah CV yang dengan terangterangan menyatakan dirinya sebagai CV kepada pihak
ketiga.
3. CV dengan saham
BERAKHIRNYA CV
1.
Lampaunya waktu untuk mendirikan sebuah
CV.
2.
Musnahnya
barang
atau
telah
diselesaikannya usaha yang menjadi tugas
pokok CV itu didirikan.
3.
Kehendak dari seseorang atau beberapa
orang sekutu.
4.
Salah seorang sekutu meninggal dunia atau
di bawah pengampunan atau dinyatakan
PERSEROAN
TERBATAS
Merupakan kegiatan usaha dengan
modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam
saham
persyaratan
yang
undang-undang
pelaksanaannya.
dan
memenuhi
ditetapkan
serta
dalam
peraturan
PENDIRIAN
PERSEROAN
TERBATAS
1.
Pembuatan akta pendirian oleh Notaris.
2.
Pengesahan oleh menteri dalam bidang
hukum dan hak asasi manusia (HAM).
3.
Pendaftaran Perseroan
4.
Pengumuman di dalam tambahan berita
negara Republik Indonesia
ORGAN PERSEROAN
1.
Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS);
2.
Dewan Komisaris; dan
3.
Direksi.
KOPERASI
Badan usaha yang beranggotakan orangorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan
kegiatannya
prinsip-prinsip
koperasi
sebagai
gerakan
berdasarkan
atas
ekonomi
sekaligus
rakyat
berdasarkan atas asas kekeluargaan.
yang
LANDASAN KOPERASI
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun
1992
1.
Landasan Idiil
2.
Landasan Struktural
PRINSIP-PRINSIP
KOPERASI
1.
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2.
Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3.
Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara
adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota.
4.
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap
modal.
5.
Kemandirian.
TATA CARA PENDIRIAN
KOPERASI
Menurut ketentuan Pasal 6 UU No. 25 Tahun
1992
1.
Rapat Pembentukan
2.
Permohonan Pengesahan
3.
Pengesahan Oleh Pemerintah
PERMODALAN
KOPERASI
Terdiri dari Modal Sendiri dan Modal Pinjaman.
a.
Modal Sendiri
Simpanan Pokok Anggota
Simpanan Wajib Anggota
Cadangan
Hibah
KEANGGOTAAN
KOPERASI
A. Hak Anggota Koperasi
1.
Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara
dalam rapat anggota;
2.
Memilih atau dipilih menjadi pengurus atau pengawas;
3.
Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam
anggaran dasar;
4.
Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di
luar rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta;
5.
Memanfaatkan koperasi dan mendapat peayanan yang
sama antara sesama anggota;
KEANGGOTAAN
KOPERASI
B. Kewajiban Anggota Koperasi
1.
Mematuhi
anggaran
dasar
dan
anggaran
rumah tangga serta keputusan yang telah
disepakati dalam rapat anggota;
2.
Berpartisipasi
dalam
kegiatan
usaha
yang
diselenggarakan oeh koperasi;
3.
Mengembangkan
dan
memelihara
kebersamaan berdasarkan azas kekeluargaan.
TATA CARA
PEMBUBARAN
KOPERASI
a)
Keputusan rapat anggota;
dan
b)
Keputusan pemerintah.