Pedoman Penetapan Standar Dikti oleh Perguruan tinggi wonny
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
PENETAPAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI
(STANDAR DIKTI) OLEH PERGURUAN TINGGI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan TinggiTindakan Penjaminan Mutu Audit Pelaksanan Penjaminan Mutu Evaluasi Penjaminan Mutu
Garis Besar Proses SPMI Akademik dan Non Akademik
Dokumen Mutu/ Buku Kebijakan Manual Standar Formulir Pelaksanaan Penjaminan Mutu K aiz en
Ter hada p SP M -PT Dokumen/ Buku Kebijakan Mutu Dokumen/ Buku Manual Mutu Dokumen/ Buku Standar Mutu Dokumen/ Buku Formulir Mutu
Standar (SNI) Peralatan Kompor Gas
Contoh Standar Mutu
We Live in the Global Village Menentukan tingkat mutu perlu ada standar
Quality as threshold
SPMI enetapan Standar Dikti;
P P elaksanaan Standar Dikti;
P P P valuasi (pelaksanaan) Standar Dikti;
E engendalian (pelaksanaan) Standar Dikti; dan
P P E eningkatan Standar Dikti. P
ARAS
IMPLEMENTASI SPMI
Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Pasal 8 ayat 4 (c) MODEL ORGANISASI Membentuk unit khusus SPMI Mengintegrasikan implementasi SPMI
- Pasal 1 angka 17 UU Dikti
ke dalam Program Studi adalah kesatuan kegiatan Pendidikan dan pembelajaran manajemen PT yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan
Mengombinasikan vokasi. kedua model di
- Pasal 33 ayat (4) UU Dikti
atas Program Studi dikelola oleh suatu satuan unit pengelola yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.
STANDAR PENDIDIKAN TINGGI Standar Nasional Standar Nasional Standar Nasional Penelitian Pendidikan
PKM
Standar Hasil Penelitian Standar Kompetensi Standar Hasil PKM Lulusan Standar Isi Penelitian Standar Isi PKM Standar Isi Pembelajaran
PT
Standar Proses Penelitian Standar Proses PKM Standar Proses Standar Penilaian Pembelajaran Standar Penilaian PKM Penelitian Standar Penilaian Standar Pelaksana PKM Standar Peneliti Pembelajaran Standar Sarpras PKM Standar Dosen dan Standar Sarpras
Prodi Standar Pengelolaan PKM Tenaga Kependidikan Penelitian Standar Pendanaan & Standar Pengelolaan Standar Sarana dan Pembiayaan PKM Penelitian Prasarana Pbelajaran Standar Pendanaan & Standar Pengelolaan Pembiayaan Penelitian Pembelajaran Standar Pembiayaan Pembelajaran Standar Pengabdian Ditetapkan Standar Bidang Kepada Masyarakat Perguruan dan Akademik (Melampaui SN Dikti ) Tinggi Standar Dikti
Standar Standar …. ….
Permenristek-dikti Standar Standar …. ….
SN Dikti (Standar Minimal) No. 44 Tahun 2015 Dst Dst
Pasal 3 ayat (1) Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi terdiri atas:
a. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI); dan b. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).
Pasal 3 ayat (2) sd. ayat (4) Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti (2) SPMI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh perguruan tinggi.
(3) SPME sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh BAN PT dan/atau LAM melalui akreditasi sesuai dengan kewenangan masing- masing.
(4) Luaran penerapan SPMI oleh perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan oleh BAN-PT atau LAM untuk penetapan status dan peringkat terakreditasi perguruan tinggi atau progam studi.
Pasal 7 ayat (1) Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti
(1) Data, informasi pelaksanaan, serta luaran SPMI dan SPME dilaporkan dan disimpan oleh perguruan
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan TinggiKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Standar Pendidikan Tinggi
Pasal 54 UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
(1) Standar Pendidikan Tinggi terdiri atas:
a.Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Menteri atas usul suatu badan
yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan b.Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
(2) Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan
satuan standar yang meliputi standar nasional pendidikan , ditambah dengan standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat.(3) Standar Nasional Pendidikan Tinggi dikembangkan dengan memperhatikan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi.
(4) Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas sejumlah
standar dalam bidang akademik dan nonakademik yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi.elaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; P P Alternatif 1 Menjilid Dokumen/Buku SPMI
Misalnya terdapat 50 Standar dalam SPMI suatu perguruan tinggi Buku III Buku IV Buku I Buku II STANDAR FORMULIR KEBIJAKAN MANUAL SPMI SPMI SPMI SPMI Berisi Kebijakan SPMI di
Berisi satu atau lebih Berisi 50 Standar Dikti Perguruan Tinggi yang formulir untuk setiap Berisi Manual untuk 50 Standar Dikti. bersangkutan Standar Dikti setiap manual berisi: penetapan satu Standar Dikti
Manual pelaksanaan satu Standar Dikti
Manual evaluasi pelaksanaan satu Standar Dikti
Manual Manual pengendalian pelaksanan satu Standar Dikti Manual peningkatan satu Standar Dikti
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahap Membangun dan Mengimplementasikan SPMI Dokumen/ Dokumen/ Dokumen/ Dokumen/ Buku Buku Buku Buku
I Kebijakan Manual Standar Formulir SPMI SPMI SPMI SPMI PM S en iz a K
Evaluasi (Audit) dan Penerapan Peningkatan Pengendalian SPMI SPMI SPMI (al: Pelembagaan)
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Garis Besar Isi Dokumen/Buku Standar SPMI
1. Definisi Istilah (istilah khas yang digunakan agar tidak
ISI menimbulkan multi tafsir)
2. Rasionale Standar SPMI (alasan penetapan standar tersebut ) Dokumen/ Buku
3. Pernyataan Isi Standar SPMI (misal: mengandung unsur A,B,C, Standar dan D) SPMI
4. Strategi Pencapaian Standar SPMI (apa/bagaimana mencapai standar)
5. Indikator Pencapaian Standar SPMI (apa yang diukur/dicapai, bagaimana mengukur/mencapai, dan target pencapaian)
6. Interaksi antar Standar SPMI; 7. Pihak yang terlibat dalam pemenuhan Standar SPMI.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Dokumen Standar dalam SPMI
Unsur Deskripsi
1 Visi & Misi PT
2. Rasionale
3 Subyek/Pihak yg. Wajib memenuhi Standar
4 Definisi Istilah
5 Pernyataan Isi Standar
6 Strategi
7 Indikator
8 Dokumen terkait
9 Referensi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
PENGERTIAN TENTANG STANDAR
- Pernyataan tertulis yang berisi salah satu dari dua hal berikut ini:
a. spesifikasi atau rincian tentang sesuatu hal khusus, yang memperlihatkan sebuah tujuan, cita-cita, keinginan, kriteria, ukuran, patokan, pedoman formula KPI (Key Performance Indicators)
b. perintah agar melakukan sesuatu untuk mencapai atau memenuhi
spesifikasi dalam huruf a di atas formula ABCD Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Contoh: Standar Air Minum
Formula KPI
• Air minum yang sehat tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau
Formula ABCD
(A) menyediakan air minum sehat (B) yang
- Bagian pengadaan tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau (C) untuk pemenuhan kebutuhan staf setiap hari kerja (D)
(A) menyediakan air minum sehat (B) yang
- Bagian pengadaan tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau (C)
PERUMUSAN & ANATOMI STANDAR
Perumusan standar memenuhi unsur sbb: • Subyek: subyek yang akan ditetapkan standar/spesifikasi/kriteria/patokan.
- Spesifikasi: hal-hal yang harus dipenuhi oleh subyek berupa standar/spesifikasi/ kriteria/ patokan.
Lazimnya, KPI merupakan satu paket kesatuan yang terdiri:
a. Indicators: tentang apa yang akan diukur/dicapai
b. Measures: tentang bagaimana pengukuran/pencapaian akan dilaksanakan
c. Targets: tentang apa hasil yang diinginkan.Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
1. Perumusan Standar dengan FORMULA KPI (1)
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
RUMUSAN & ANATOMI STANDAR dengan FORMULA KPI
a) Pembelajaran harus dilaksanakan secara terstruktur, terjadwal, dan terpantau pelaksanaannya
b) Mahasiswa harus dievaluasi dengan menggunakan kriteria, peraturan, dan prosedur yang telah diumumkan dan dilaksanakan secara konsisten
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
PERUMUSAN & ANATOMI STANDAR
2. Perumusan Standar dengan FORMULA ABCD
Formula standar memenuhi unsur sbb:
: subyek yang harus melakukan sesuatu; atau pihak yang
- Audience (A) harus melaksanakan dan mencapai isi standar.
: apa yang harus dilakukan, diukur / dicapai / dibuktikan.
- Behaviour (B)
: kompetensi / kemampuan / spesifikasi / target / kriteria
- Competence (C) yang harus dicapai.
: tingkat / periode / frekuensi / waktu
- Degree (D)
Unsur B, C, dan D dalam banyak hal mirip dengan Key Performance Indicator (KPI).
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RUMUSAN & ANATOMI STANDAR dengan FORMULA ABCD (1)
• Dekan dan Ketua Jurusan (A) melakukan rekrutasi, pembinaan
dan pengembangan dosen tetap secara bertahap (B) agar tercapai rasio dosen-mahasiswa sebesar 1:20 (C) paling lambat akhir tahun 2025 (D).- RUMUSAN KPI – Indicators: rasio dosen – mahasiswa.
- – Measures: membandingkan jumlah total dosen tetap dan total mahasiswa.
- – Target: rasio dosen-mahasiswa: 1 : 20 pada akhir tahun 2025.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RUMUSAN & ANATOMI STANDAR dengan FORMULA ABCD (2)
• Setiap Dosen (A) harus hadir memberi kuliah untuk matakuliah
yang diasuhnya (B) minimal 12x (C) dalam setiap semester (D).- – Indicators: kehadiran dosen dalam perkuliahan.
- – Measures: mendata isi Daftar Hadir Dosen atau Berita Acara Perkuliahan dosen di setiap kelas untuk setiap matakuliah yang diasuhnya.
- – Target: minimal 12x per semester.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
RUMUSAN & ANATOMI STANDAR dengan FORMULA ABCD (3)
• Setiap fakultas (A), paling lambat tahun 2020 (D), harus memiliki staf
dosen tetap (B) dengan kualifikasi akademik minimal S3 dan berpangkat Lektor, minimal 80% dari jumlah total dosen tetap (C).– Indicators: jumlah dosen tetap dengan gelar minimal S3 dan pangkat Lektor.
– Measures: mendata jumlah seluruh dosen tetap dengan identitas lengkap
yang menunjukkan pendidikan terakhir, tahun penyelesaian pendidikan
terakhir, dan jenjang kepangkatan.- – Target: 80% jumlah dosen tetap bergelar Doktor dan berpangkat Lektor pada akhir tahun 2020.
P enetapan Standar Pendidikan Tinggi
;
P P
enetapan Standar Pendidikan Tinggi
;
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
PEDOMAN MENETAPKAN STANDAR (1)
- Dalam menetapkan setiap standar, PT hendaknya:
a. Menjadikan peraturan perundang-undangan (mulai dari UU, PP, Peraturan Menteri) dan peraturan internal sebagai rambu-rambu yang harus ditaati.
b. Mempelajari dan menginternalisasi SN-Dikti sebagai kriteria minimal.
c. Menjadikan Visi, Misi, dan Tujuan institusi sebagai acuan dan sumber inspirasi.
d. Memperhatikan masukan dan saran dari pemangku kepentingan eksternal PT yaitu pengguna lulusan, asosiasi profesi, alumni, orang tua /
wali mahasiswa, dan masyarakat luas, sebagai bahan pertimbangan.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
PEDOMAN MENETAPKAN STANDAR (2)
e. Melibatkan pemangku kepentingan internal PT seperti dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.
f. Menggunakan berbagai standar dalam SPMI dari PT terkemuka, lembaga akreditasi PT yang kredibel, atau asosiasi beberapa PT, baik dari dalam maupun luar negeri, dan publikasi tentang SPM Dikti yang diterbitkan oleh Kemristekdikti
- – RI, hanya sebagai contoh atau sumber inspirasi.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Penetapan Standar Pendidikan Tinggi
P oleh Perguruan Tinggi ik ti Standar Dikti Ditetapkan D a Tinggi d r (Melampaui SN Dikti ) Perguruan Sta Permenristek n (Standar Minimal) SN Dikti dikti No. 44
Visi Perguruan Tinggi Tahun 2015 Standar Dikti yang ditetapkan oleh Standar Dikti Standar Dikti Perguruan Tinggi yang Standar Dikti SN Dikti dapat Standar Dikti harus SN Dikti SN Dikti dilampaui sesuai
‘
melampaui’ SN
SN Dikti SN Dikti SN Dikti SN Dikti SN Dikti Std Dikti Dikti ditentukan oleh dengan Visi Perguruan Tinggi. Visi Perguruan Tinggi
SN Dikti SN Dikti Pengertian ‘melampaui’ atau ‘dilampaui’:
SN Dikti SN Dikti Standar Standar SN Dikti SN Dikti a. melebihi atau dilebihi secara ‘kuantitatif’, dan/atau
Turunan Turunan b. melebihi atau dilebihi secara ‘kualitatif
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi SN Dikti
Pelampauan SN-Dikti secara Kualitatif (sering disebut juga pelampauan secara vertikal )
• Pelampauan SN-Dikti secara kualitatif adalah jenis
standar dengan kadar spesifikasi/ persyaratan/ kriteria yang lebih tinggi dari SN-Dikti
Standar Dikti
Masa dan beban belajar penyelenggaraan program pendidikan paling lama 7 (tujuh) tahun akademik untuk program sarjana, program diploma empat/sarjana terapan, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 144 (seratus empat puluh empat) sks; Masa dan beban belajar penyelenggaraan program pendidikan paling lama 5 (lima) tahun akademik untuk program sarjana, program diploma empat/sarjana terapan, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 144 (seratus empat puluh empat) sks;
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Standar Turunan
- Standar turunan adalah standar-standar yang ditetapkan secara lebih spesifik pada level yang lebih rendah untuk menjamin terpenuhinya standar induk pada level yang lebih tinggi (lebih luas)
Standar Induk Standar Turunan - Standar penilaian pembelajaran - Standar penyelenggaraan ujian tulis
- Standar penyelengaraan ujian praktek
- Standar pelaksanaan ujian skripsi
- Standar penyelenggaraan perkuliahan>- Standar proses pembelajaran>Standar penyelenggaraan praktikum
- Standar penyelenggaraan field trip
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Pelampauan SN-Dikti secara Kuantitatif
(sering disebut juga pelampauan secara horizontal )
• Pelampauan SN-Dikti secara kuantitatif adalah standar di
luar yang diatur dalam SN-Dikti- Misalnya, dalam SN Dikti tidak diatur standar kerjasama perguruan tinggi; maka penetapan standar kerjasama perguruan tinggi oleh PT merupakan pelampauan terhadap SN-Dikti
- Contoh lain:
- – Standar penetapan visi – misi Jurusan – Standar penerimaan mahasiswa baru
- – Standar income generating
Rumusan Standar Pendidikan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan:
a. Standar kompetensi lulusan
b. Standar isi pembelajaran
c. Standar proses pembelajaran
d. Standar penilaian pembelajaran
e. Standar dosen dan tenaga kependidikan
f. Standar sarana dan prasarana pembelajaran
g. Standar pengelolaan pembelajaran h. Standar pembiayaan pembelajaran.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Standar Kompetensi Lulusan
• Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal
tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan
dalam rumusan capaian pembelajaran (CP) lulusan . wajib:- Rumusan capaian pembelajaran lulusan
- – mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI; dan – memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.
Perpres No 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengem- bangan
Standar isi pembelajaran, Standar proses pembelajaran, Standar penilaian pembelajaran, Standar dosen dan tenaga kependidikan,
Standar sarana dan prasarana pembelajaran, Standar pengelolaan pembelajaran, dan Standar pembiayaan pembelajaran
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan
Tercantum dalam Lampiran Permenristekdikti 44 tahun 2015
Sikap
(dapat ditambah oleh perguruan tinggi) disusun oleh:
a. forum program studi sejenis atau
Pengetahuan
nama lain yang setara; atau
b. pengelola program studi dalam hal
Ketrampilan
tidak memiliki forum program studi sejenis.
Khusus Ketrampilan Ketrampilan Tercantum dalam Lampiran
Permenristekdikti 44 tahun 2015
Umum
(dapat ditambah oleh perguruan tinggi)
Ketentuan Peralihan
Diusulkan ke Direktur Jenderal Belmawa, dikaji dan ditetapkan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Standar Isi Pembelajaran
- Standar isi pembelajaran merupakan kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran.
- Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran mengacu pada capaian pembelajaran lulusan .
- Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran pada program profesi, spesialis, magister, magister terapan, doktor, dan doktor terapan,
wajib memanfaatkan hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada masyarakat.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Proses Pembelajaran
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT SN DIKTI
Dosen pengampu mata kuliah wajib menyusun
Pasal 12 ayat (1):
rencana pembelajaran semester (RPS) selambat-
lambatnya satu bulan sebelum perkuliahan dimulai dengan melibatkan sejawat dengan keahlian yang Perencanaan proses pembelajaran relevan. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b disusun untuk setiap mata
Dosen pengampu mata kuliah wajib menyusun
kuliah dan disajikan dalam rencana
rencana pembelajaran semester (RPS) selambat-
lambatnya satu bulan sebelum perkuliahan dimulai pembelajaran semester (RPS) atau istilah dengan melibatkan sejawat dengan keahlian yang lain. relevan, dan dikomunikasikan kepada mahasiswa melalui laman resmi perguruan tinggi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Penilaian Pembelajaran
SN DIKTI
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Pengelola PS Pasca Sarjana melaksanakan
Pasal 23 ayat 3:
penilaian untuk program doktor dengan
Pelaksanaan penilaian untuk program
menyertakan tim penilai eksternal dari perguruan
subspesialis, program doktor, dan program
tinggi yang berbeda dan memiliki peringkat
doktor terapan wajib menyertakan tim akreditasi prodi minimal sama dengan prodi pelaksana program penilai eksternal dari perguruan tinggi yang berbeda.
Pengelola PS Pasca Sarjana melaksanakan penilaian untuk program doktor dengan menyertakan tim penilai eksternal dari perguruan tinggi di luar negeri yang telah tersertifikasi AUN-
QA atau yang setara
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti : Standar Penilaian Pembelajaran
SN DIKTI
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Pelaksanaan penilaian untuk program doktor
Pasal 23 ayat 3:
wajib menyertakan tim penilai eksternal dari
Pelaksanaan penilaian untuk program
perguruan tinggi yang berbeda dengan akreditasi
subspesialis, program doktor, dan prodi minimal sama dengan prodi pelaksana program doktor terapan wajib program menyertakan tim penilai eksternal dari
Pelaksanaan penilaian untuk program doktor perguruan tinggi yang berbeda. wajib menyertakan tim penilai eksternal dari perguruan tinggi di luar negeri yang telah
tersertifikasi AUN-QA atau yang setara Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Penilaian Pembelajaran
SN DIKTI
Pasal 25 ayat 1: Mahasiswa program diploma dan program sarjana dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol). STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT Mahasiswa program sarjana, untuk dapat
dinyatakan lulus, harus telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol) serta memiliki kemampuan bahasa Inggris yang dibuktikan dengan nilai TOEFL minimal 500 atau yang setara. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Penilaian Pembelajaran
apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol) serta memiliki kemampuan bahasa
Inggris yang dibuktikan dengan nilai TOEFL minimal 500 atau yang setara.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
SN DIKTI
Pasal 25 ayat 1: Mahasiswa program diploma dan program sarjana dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol). STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT Mahasiswa program sarjana dinyatakan lulus
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Dosen
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT SN DIKTI
Dosen program sarjana harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau
Pasal 27 ayat 8:
magister terapan yang relevan dengan program Dosen program sarjana harus studi dan telah menghasilkan minimal 3 publikasi berkualifikasi akademik paling ilmiah pada jurnal ber ISSN. rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan
Dosen program sarjana harus berkualifikasi dengan program studi. akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi dan menghasilkan minimal 3 publikasi ilmiah
SN Dikti
program diploma dua harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi, dan dapat menggunakan instruktur yang berkualifikasi akademik paling rendah lulusan diploma tiga yang memiliki pengalaman relevan dengan program studi dan paling rendah setara dengan jenjang 6 (enam) KKNI).
Standar Dikti sesuai orientasi pendidikan PT
Dosen program diploma satu dan program diploma dua harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi
dengan pengalaman kerja industri sekurang- kurangnya tiga tahun , dan dapat menggunakan
instruktur yang berkualifikasi akademik paling rendah lulusan diploma tiga yang memiliki pengalaman relevan dengan program studi dan paling rendah setara dengan jenjang 6 (enam) KKNI) serta memiliki sertifikat kompetensi yang relevan.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:
Standar Dosen
Pasal 26 (4) Dosen program diploma satu dan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Tenaga Kependidikan
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT SN DIKTI Tenaga administrasi wajib memiliki kualifikasi
Pasal 30 ayat 3: akademik paling rendah SMA atau sederajat dan menguasai prinsip-prinsip dasar operasional Tenaga administrasi komputer . wajib memiliki kualifikasi akademik paling rendah Tenaga administrasi wajib memiliki kualifikasi SMA atau sederajat. akademik paling rendah SMA atau sederajat dan menguasai prinsip-prinsip dasar operasional komputer serta memiliki nilai TOEFL minimal 450 .
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
SN DIKTI
dimaksud dalam Pasal 31 paling sedikit terdiri atas:
a. perabot;
b. peralatan pendidikan;
c. media pendidikan;
d. buku, buku elektronik, dan repositori;
e. sarana teknologi informasi dan komunikasi;
f. instrumentasi eksperimen;
g. sarana olahraga;
h. sarana berkesenian; i. sarana fasilitas umum; j. bahan habis pakai; dan k. sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan.
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Pimpinan PT wajib menyediakan sarana pembelajaran paling sedikit terdiri atas perabot; peralatan pendidikan; media pendidikan; buku, buku elektronik, dan repositori; sarana teknologi informasi dan komunikasi; instrumentasi eksperimen; sarana olahraga; sarana berkesenian; sarana fasilitas umum; bahan habis pakai; dan sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan, masing-masing dengan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan pembelajaran .
Pasal 32 ayat 1: Standar sarana pembelajaran sebagaimana
Pimpina PT wajib melanggan jurnal internasional minimal 5 jurnal sesuai dengan bidang ilmu yang diperlukan. Pimpinan PT wajib menyediakan instrumen experimen, khususnya alat-alat untuk keahlian dasar (misalnya mikroskop bagi lab. biologi dasar, komputer bagi lab. komputer), untuk dapat digunakan satu mahasiswa satu alat saat kegiatan praktikum berlangsung Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
SN DIKTI
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Sarana pembelajaran paling sedikit terdiri atas: perabot; peralatan
Pasal 32 ayat 1: pendidikan; media pendidikan; buku, buku elektronik, dan repositori; Standar sarana pembelajaran sebagaimana sarana teknologi informasi dan komunikasi; instrumentasi dimaksud dalam Pasal 31 paling sedikit eksperimen; sarana olahraga; sarana berkesenian; sarana fasilitas terdiri atas: umum; bahan habis pakai; dan sarana pemeliharaan, keselamatan,
a. perabot; dan keamanan, masing-masing dengan jumlah yang cukup untuk
b. peralatan pendidikan; memenuhi kebutuhan pelaksanaan pembelajaran .
c. media pendidikan;
d. buku, buku elektronik, dan repositori;
Jurnal internasional dilanggan minimal sebanyak 5 jurnal sesuai
e. sarana teknologi informasi dan dengan bidang ilmu yang diperlukan. komunikasi;
f. instrumentasi eksperimen;
Instrumen experimen, khususnya alat-alat untuk keahlian dasar
g. sarana olahraga; (misalnya mikroskop bagi lab. biologi dasar, komputer bagi lab.
h. sarana berkesenian;
komputer), harus tersedia untuk dapat digunakan satu mahasiswa
i. sarana fasilitas umum;
satu alat saat kegiatan praktikum berlangsung
j. bahan habis pakai; dan
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
SN DIKTI
Pasal 33 ayat 1: Standar prasarana pembelajaran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 31 paling sedikit terdiri atas:
a. lahan;
b. ruang kelas;
c. perpustakaan;
d. laboratorium/studio/bengkel /unit produksi;
e. tempat berolahraga;
f. ruang untuk berkesenian;
g. ruang unit kegiatan mahasiswa;
h. ruang pimpinan perguruan tinggi; i. ruang dosen; j. ruang tata usaha; dan k. fasilitas umum.
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Pimpinan PT wajib menyediakan prasarana pembelajaran paling sedikit terdiri atas lahan; ruang kelas; perpustakaan; laboratorium/studio/ bengkel /unit produksi; tempat berolahraga; ruang untuk berkesenian; ruang unit kegiatan mahasiswa; ruang pimpinan perguruan tinggi; ruang dosen; ruang tata usaha; dan fasilitas umum yang memenuhi keperluan operasional pembelajaran.
Pimpinan PT wajib menyediakan fasilitas umum berupa area yang dilengkapi bangku dan fasilitas internet yang memungkinkan mahasiswa untuk berdiskusi (salah satu aspek perwujudan atmosfer akademik).
Pimpinan PT wajib menyediakan ruang terbuka hijau yang selalu Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Lihat juga Permenristekdikti No 100 Tahun 2016 Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
SN DIKTI
Pasal 33 ayat 1: Standar prasarana pembelajaran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 31 paling sedikit terdiri atas:
a. lahan;
b. ruang kelas;
c. perpustakaan;
d. laboratorium/studio/bengkel /unit produksi;
e. tempat berolahraga;
f. ruang untuk berkesenian;
g. ruang unit kegiatan mahasiswa;
h. ruang pimpinan perguruan tinggi; i. ruang dosen; j. ruang tata usaha; dan k. fasilitas umum.
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Prasarana pembelajaran paling sedikit terdiri atas: lahan; ruang kelas; perpustakaan; laboratorium/studio/bengkel /unit produksi; tempat berolahraga; ruang untuk berkesenian; ruang unit kegiatan mahasiswa; ruang pimpinan perguruan tinggi; ruang dosen; ruang tata usaha; dan fasilitas umum yang memenuhi keperluan operasional pembelajaran.
Fasilitas umum di lingkungan PT berupa area yang dilengkapi bangku dan fasilitas internet yang memungkinkan mahasiswa
untuk berdiskusi
(salah satu aspek perwujudan atmosfer akademik).
Ruang terbuka hijau harus tersedia dan selalu dikelola guna memenuhi aspek keamanan dan kesehatan. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:
Standar Pengelolaan Pembelajaran
Pasal 39, ayat 3 : Perguruan tinggi wajib :
- Pimpinan PT harus menyusun kebijakan, rencana strategis, dan
a. Menyusun kebijakan, rencana strategis, dan operasional terkait dengan pembelajaran yang dapat diakses oleh sivitas akademika dan pemangku kepentingan, serta dapat dijadikan pedoman bagi program studi dalam melaksanakan program pembelajaran;
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
rencana operasional terkait dengan pembelajaran yang dapat diakses oleh sivitas akademika dan pemangku kepentingan, serta dijadikan pedoman bagi program studi dalam melaksanakan program pembelajaran sehingga dapat menghasilkan program pembelajaran yang berdaya saing nasional.
- Pimpinan PT harus menyusun kebijakan, rencana strategis, dan
rencana operasional terkait dengan pembelajaran yang dapat diakses oleh sivitas akademika dan pemangku kepentingan, serta dijadikan pedoman bagi program studi dalam melaksanakan program pembelajaran sehingga dapat menghasilkan program pembelajaran yang berdaya saing internasional.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
SN DIKTI
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Pembiayaan Pembelajaran
- Ketua Yayasan/Pimpinan PT harus menetapkan
Permenristekdikti No sistem pencatatan biaya yang akuntabel sesuai 44/2015 Standar dengan peraturan perundang-undangan dengan Pembiayaan Pembelajaran, sistem komputerisasi untuk mencatat setiap
transaksi keuangan secara tepat sampai pada
Perguruan tinggi wajib:
satuan program studi;
a. mempunyai sistem
- Ketua Yayasan/Pimpinan PT harus menetapkan
pencatatan biaya dan
sistem pencatatan biaya yang akuntabel sesuai
melaksanakan pencatatan
dengan peraturan perundang-undangan dengan
biaya sesuai dengan
menggunakan sistem teknologi informasi yang
ketentuan peraturan
terpadu untuk mencatat setiap transaksi keuangan
perundang-undangan
sampai pada satuan program studi agar
sampai pada satuan
memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP)
Permenristekdikti No harus menyusun kebijakan, rencana strategis,
- Rektor (A)
44/2015 Standar dan rencana operasional terkait dengan pembelajaran yang Pengelolaan Pembelajaran dapat diakses oleh sivitas akademika dan pemangku
Pasal 39, ayat 3 kepentingan (B) regional yang dijadikan pedoman bagi : Perguruan tinggi wajib
program studi dalam melaksanakan program pembelajaran (C) setiap 5 tahun untuk rencana strategis dan tahunan a. Menyusun kebijakan, untuk operasional dan kebijakan pada saat dibutuhkan (D) .
rencana strategis, dan harus menyusun kebijakan, rencana strategis, dan
- Rektor
operasional terkait rencana operasional terkait dengan pembelajaran yang dengan pembelajaran dapat diakses oleh sivitas akademika dan pemangku yang dapat diakses kepentingan nasional yang dijadikan pedoman bagi oleh sivitas
program studi dalam melaksanakan program pembelajaran
akademika dan
setiap 5 tahun untuk rencana strategis dan tahunan untuk
pemangku operasional dan kebijakan pada saat dibutuhkan . kepentingan , serta dapat dijadikan harus menyusun kebijakan, rencana strategis, dan
- Rektor
pedoman bagi rencana operasional terkait dengan pembelajaran yang program studi dalam dapat diakses oleh sivitas akademika dan pemangku melaksanakan kepentingan internasional yang dijadikan pedoman bagi program
program studi dalam melaksanakan program pembelajaran
pembelajaran;
setiap 5 tahun untuk rencana strategis dan setiap tahun untuk rencana operasional dan kebijakan pada saat
harus menyusun kebijakan, rencana strategis, dan Rencana
- Rektor (A)
operasional terkait dengan pembelajaran yang dapat diakses oleh sivitas akademika dan pemangku kepentingan (B) internasional yang dijadikan
pedoman bagi program studi dalam melaksanakan program pembelajaran (C) setiap 5 tahun untuk rencana strategis dan setiap tahun untuk rencana operasional dan kebijakan pada saat dibutuhkan (D).
: Tersedianya Dokumen Kebijakan, Dokumen Rencana Strategis
- Indikator
dan Dokumen Rencana operasional minimal dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris serta di tayangkan dalam Web Site Perguruan Tinggi : Melihat apakah Dokumen Kebijakan, Dokumen Rencana
- Measures
Strategis dan Dokumen Rencana operasional telah tersedia dan minimal disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris serta dapat diakses/dilihat dengan mudah di internet. Tersedianya Dokumen Renstra 5 tahunan, Dokumen rencana
- Target : operasinal tahunan, dan dokumen kebijakan sesuai kebutuhan.
melakukan penyusunan kurikulum setiap 4
- Ka Prodi (A)
Permenristekdikti No
tahun dan rencana pembelajaran dalam setiap mata
44/2015 Standar
kuliah pada setiap semester (D) sesuai dengan KKNI level
Pengelolaan Pembelajaran
6, (B) sekurang kurangnya telah memasukan kebutuhan
Pasal 39, ayat 2 program
pengetahuan dan keterampilan sesuai masukan dari studi wajib : mahasiswa, dosen, alumni dan pengguna (C) melakukan penyusunan kurikulum setiap 4
- Ka Prodi
a. melakukan
tahun dan rencana pembelajaran dalam setiap mata
penyusunan
kuliah pada setiap semester sesuai dengan KKNI level 6,
kurikulum dan
(B) sekurang kurangnya telah memasukan kebutuhan
rencana pembelajaran
pengetahuan dan keterampilan sesuai masukan sesuai
dalam setiap mata
masukan dari mahasiswa, dosen, alumni, pengguna dan
kuliah;
asosiasi nasional melakukan penyusunan kurikulum dan rencana
- Ka Prodi
pembelajaran dalam setiap mata kuliah pada setiap semester sesuai dengan KKNI level 6, sekurang kurangnya telah memasukan kebutuhan pengetahuan dan Ka Prodi harus keterampilan sesuai masukan sesuai masukan pemangku
melakukan penyusunan
kepentingan dan memperhatikan standar yang berlaku
kurikulum setiap 4 tahun
secara internasional
dan rencana pembelajaran dalam setiap mata kuliah setiap
melakukan penyusunan kurikulum dan rencana pembelajaran dalam setiap mata kuliah sesuai dengan KKNI level ....., (B)
- Ka Prodi (A)
sekurang kurangnya telah memasukan kebutuhan pengetahuan dan
keterampilan sesuai masukan pemangku kepentingan dan memperhatikan kurukulum yang berlaku secara internasional (C) padasetiap semester (D)
: Tersedianya Dokumen kurikulum dan rencana pembelajaran setiap mata kuliah sesuai dengan KKNI Level .....
Model ABCD Model KPI
- Indikator
: Melihat apakah Dokumen kurikulum dan rencana pembelajaran setiap mata kuliah telah tersedia dan minimal disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris serta dapat diakses/dilihat dengan mudah di internet dan apakah Expected Learning Outcome telah terumuskan dengan baik.
- Measures
- Target : Tersedianya Dokumen setiap semester.
Permenristekdikti No
- Ketua Yayasan/Rektor (A) setiap tahun (D) harus