BAB II PENGELOLAAN KASUS - Asuhan Keperawatan Pada Ny.L dengan Gangguan Kebutuhan Dasar Aman, Nyaman di Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas

BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawaatan dengan Masalah Kebutuhan dasar Nyeri DEFINISI Nyeri merupakan Perasaan tidak nyaman, baik ringan maupun berat.yang

  hanya dapat dirasakan oleh individu tersebut tanpa dapat dirasakan oleh orang lain, mencakup pola fikir, aktifitas seseorang secara langsung, dan perubahan hidup seseorang. Nyeri merupakan tanda dan gejala penting yang dapat menunjukkan telah terjadinya gangguan fisiologikal.

   PENGKAJIAN

  Data dasar pengkajian pasien tergantung padwa keparahan dan keterlibatan organ-organ lainnya ( misalnya mata, jantung, paru-paru, ginjal ), tahapan misalnya eksaserbasi akut atau remisi dan keberadaaan bersama bentuk-bentuk arthritis lainnya.

  1. Aktivitas/istirahat.

  Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris. Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang,pekerjaan,keletihan. Tanda : Malaise, Keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit, kontraktor/ kelaianan pada sendi.

  2. Kardiovaskuler Gejala: Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki (mis: pucat intermitten, sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal).

  3. Integritas Gejala: Faktor-faktor stres akut / kronis: mis; finansial, pekerjaan, ketidakmampuan,faktor-faktorhubungan. Keputusan dan ketidakberdayaan (situasi ketidakmampuan), Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi (misalnya ketergantungan pada orang lain).

  4. Makanan Gejala: Ketidakmampuan untuk menghasilkan / mengkonsumsi makanan / cairan adekuat: mual, anoreksia, Kesulitan untuk mengunyah (keterlibatan TMJ) Tanda: Penurunan berat badan, Kekeringan pada membran mukosa.

  5. Hygiene Gejala: Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan pribadi. Ketergantungan

  6. Neurosensori Gejala: Kebas, semutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan.

  Gejala: Pembengkakan sendi simetris 7. Nyeri / kenyamanan.

  Gejala: Fase akut dari nyeri (mungkin tidak disertai oleh pembengkakan jaringan lunak pada sendi).

  8. Keamanan Gejala: Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutaneus. Lesi kulit, ulkus kaki.

  Kesulitan ringan dalam menangani tugas / pemeliharaan rumah tangga. Demam ringan menetap. Kekeringan pada meta dan membran mukosa.

  9. Intekrasi,sosial Gejala: Kerusakan interaksi sosial dengan keluarga/ orang lain; perubahan peran; isolasi.

  10. Penyuluhan Gajala : Riwayat AR pada keluarga (pada awitan remaja). Penggunaan makanan kesehatan, vitamin, “ penyembuhan “ arthritis tanpa pengujian.

  Riwayatperikarditis,lesikatup,fibrosispulmonal,pleuritis.

  Pertimbangan: DRG Menunjukkan rerata lama dirawat : 4,8 hari. Rencana Pemulangan: Mungkin membutuhkan bantuan pada transportasi, aktivitas perawatan diri, dan tugas/ pemeliharaan rumah tangga.

  Hal-hal yang perlu dikaji :

  1. Lokasi

  Untuk menentukan lokasi nyeri yang spesifik minta klien utuk menunjukkan area nyerinya,bisa dengan bantuan gambar.klien menandai bagian tubuh yang mengalami nyeri

  2.Intensitas nyeri

  Penggunaan skala intensitas nyeri adalah metode yang mudah dan terpercaya untuk menentukan intensitas nyeri pasien.

  3. Kualitas nyeri

  Terkadang nyeri bisa terasa seperti du pukul-pukul atau di tusuk-tusuk.Perawat perlu mencatat kata-kata yang di gunakan klien untuk menggambarkan nyerinya sebab informasi berpengaruh besar pada diagnosis dan etiologi nyeri.

  4. Pola

  Pola nyeri meliputi waktu awitan,durasi, dan kekambuhan atau interval nyeri karenanya,perawat perlu mengkaji kapan nyeri dimulai, berapa lama nyeri berlangsung, apakah nyeri berulang, dan kapan nyeri terakhir muncul.

  5. presipitasi

  Terkadang, aktivitas tertentu dapat memicu munculnya nyeri sebagai contoh, aktivitas fisik yang berat dapat menimbulkan nyeri dada. Selain itu, factor lingkungan ( lingkungan yang sangat dingin atau sangat panas), stressor fisik dan emosionaljuga dapat memicu munculnya nyeri.

  Kualitasnyeri

  Terkadang nyeri bisa terasa seperti dipukul-pukul atau ditusuk-tusuk. Perawat perlu mencatat kata-kata yang digunakan klien untuk menggambarkan nyerinya. Sebab informasi berpengaruh besar pada diagnosis dan etiologi nyeri.

  Gejala yang menyertai

  Gejala ini meliputi mual, muntah, pusing, dan diare. Gejala tersebut dapat di sebabakan awitan nyeri atau oleh nyeri itu sendiri

  Pengaruh pada aktivitas sehari-hari

  Dengan mengetahui sejauhmana nyeri mempengaruhi aktivitas. Harian klien akan membantu perawat memahami perspektif tentang nyeri.Beberapa aspek kehidupan yang perlu dikaji terkait nyeri adalah tidur,nafsu makan, konsentrasi, pekerjaan, hubungan interpersonal, hubungan pernikahan, aktivitas di rumah, aktivitas di waktu senggang serta status emosional.

  Sumber koping.

  Setiap individu memiliki strategi koping yang berbeda dalam menghadapi nyeri.Strategi tersebut dapat di pengaruhi oleh pengalaman nyeri sebelumnya atau pen garuh agama dan budaya.

  Respon efektif

  Respon efektif klien nyeri bervariasi, berlangsung pada situasi, derajat, dan durasi nyeri, interpretasi tentang nyeri, dan banyak faktor lainnya.Perawat perlu mengkaji adanya perasaan ansietas, takut, lelah, depresi, atau perasaan gagal pada klien.

2.2 Analisa Data

  Analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan data dengan keluhan yang dirasakan klien secara objektif, sehingga dapat diketahui apa masalah kesehatan ataupun masalah keperawatan yang dihadapi oleh klien.

  Hal-hal yang di analisa dalam konsep kebutuhan dasar nyeri : 1.

  Aktivitas/istirahat.

2. Kardiovaskuler 3.

  Integritas 4. Makanan 5. Hygiene 6. Neurosensori 7. Penyuluhan 8. Keamanan 9. Intekrasi,sosial 10.

  Nyeri / kenyamanan

2.3 Rumusan Masalah

  Berdasarkan analisa data yang diperoleh, maka dapat diketahui masalah kesehatan dan masalah keperawatan yang dihadapi oleh klien yang selanjutnya dapat dilakukan intervensi. Namun masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karna itu perawat harus membuat prioritas masalah. (Bambang, 2009) Dimana kriteria penentuan prioritas masalah keperawatan ini ditentukan berdasarkan hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Abraham H. Maslow.

2.4 Perencanaan

  Untuk setiap diagnosa keperawatan yang telah teridentifikasi,perawat mengembangkan rencana keperawatan untuk kebutuhan klien.Perawat dan klien secara bersama-sama mendiskusikan harapan yang realistis dari tindakan mrngatasi nyeri,derajat pemulihan nyeri yang di harapkan,dan efek-efek yang harus di antisipasi pada gaya hidup dan fungsi klien.

  Tidak benar apabila perawat memastiakan kembali kepada klien dan keluarga bahwa kebanyakan nyeri dapat dihilangkan dengan cara yang aman dan efektif(Jacox dkk,1994).Hal ini tentu saja bergantung kepada rencana keperawatan yang komprehensif dan ditangani dengan baik.

  Hasil akhir yang di harapkan dan tujuan perawatan diseleksi berdasarkan pada diagnosa keperawatan dan kondisi klien.Terapi yang tepat dipilih berdasrkan pada faktor-faktor terkait yang menyebabkan nyeri yang masalah kesehatan klien.Misalnya,nyeri yang bebrhubungan dengan nyeri insisi akut berespons terhadap analgesik,sedangkan nyeri yang berhubungan dengan kontraksi persalinan dini dapat dikurangi dengan latihan relaksasi.

  Terapi yang berhasil untuk seorang klien tidak akan berhasil untuk semua klien.i rumah,perawat menggunakan beberapa obat yang telah klien konsumsi sejak lama.Namun,perawat tidak dapat menggunakan terapi yang tidak aman.

  Saat menegembangkan rencana perawatan, perawat menyeleksi prioritas berdasarkan tingkat nyeri klien dan efeknya pada kondisi klien. Untuk nyeri akut dan berat adalah penting untuk melakukan upaya untuk menghilangkan nyeri sesegera mungkin. Analgesik dapat menghilangkan nyeri dengan cepat dan meurunkan kesempatan nyeri yang klien rasakan hilang,perawat merencanakan terapi lain, seperti relaksasi atau aplikasi panas untuk meningkatkan efek analgesik.

  Rencana yang komprehensif terdiri dari berbagai sumber untuk pengontrolan nyeri.Penting melibatkan keluarga dalam rencana perawaan.Keluarga harus memahami sifat dan luasnya nyeri klien dan bentuk terapi yang di guanakan.Anggota keluarga yang tampak tidak tertarik atau mempunyai prasangka terhadap nyeri dapat memperlambat proses penyembuhan klien.Sumber-sumber tambahan yang tersedia meliputi perawat dengan keahlian khusus, ahli terpi fisik dan ahli okupasi.

  Perawat ahli onkologi sangat mengenal terapi yang paling efektif untuk nyeri kronik dan nyeri malikna ahli terapi fisik dapat merencanakan latihan yang menguatkan kelompok otot dan mengurangi nyeri di area yang terkana.Ahli terapi okupasi dapat memasang pembebat untuk menyokong bagian tubuh yang mengalami nyeri.apabila perawat membari asuhan keperawatan pada klien yang mengalami nyeri, tujuan-beriorentasi pada klien dapat mencakup hal-hal berikut:

  1. Klien menyatakan merasa sehat dan nyaman

  2. Klien mempertahankan kemampuan untuk melakukan perawatan diri 3. klien mempertahankan funsi fisik dan pisikologis yang dimiliki saat ini

  4. Klien menjelaskan paktor-paktor penyebab ia nyerasa nyeri

  5. Klien menggunakan terapi yang diberikan dirumah dengan aman.Untuk menetapkan rencana perawatan yang efektif,maka perawat membina hubungan yang terapeutik dengan klien dan memberi penyuluhan nyeri kepada klien.

PENGKAJIAN KEPERWATAN GERONTIK

  1.Identitas

  a. Nama : Ny.L b. Tempat / tanggal lahir : Padang Sidimpuan / 28 Agustus 1949.

  c. Jenis kelamin : Perempuan

  d. Status perkawinan : Menikah

  e. Agama : Islam

  f. Suku : Mandailing

  G. Pendidikan : SD

  h. Pekerjaan : Tidak bekerja i. Alamat : Jl.Garu 3 No 15 B sKelurahan Harjosari Kecamatan Medan Amplas.

  Komposisi Keluarga Lansia : Ny.L memiliki 8 orang anak diantaranya 5 orang anak perempuan dan 1 orang anak laki-laki,3 orang anaknya sudah meninggal dunia, 2 orang anaknya perempuan dan satu orang anaknya laki-laki.Suami Ny.L sudah meninggal sejak ± 20 tahun yang lalu,semua anaknya sudah menikah,sekarang Ny.L tinggal bersama kakaknya.

  II. Riwayat Kesehatan keluarga /Genogram.

  III.Riwayat kesehatan saat ini. Saat ini Ny.L tidak terlalu sehat,tadi kakinya tiba-tiba sakit karena terlalu banyak pekerjaan yang di lakukannya,Ny L mengatakan kakinya seperti di tusuk-tusuk bila penyakit di kakinya kambuh.Ny.L mengatakan ia tidak mengetahui penyebab timbul penyakitnya.

  IV. Riwayat kesehatan masa lalu. 2 tahun yang lalu Ny.L melakukan pemeriksaan abdomen di klinik dokter,sebelumnya Ny.L sering mengalami diare dan sakit perut dan setelah pemeriksaan Ny.l dinyatakan menderita penyakit asam lambung.

  V. Riwayat sehari-hari.

  a. Persepsi lansia terhadap sehat-sakit. Ny.L mengatakan sehat adalah : suatu keadaan saat badannya tidak mengalami penyakit.Dan sakit adalah : suatu keadaan dimana saat badannya menderita penyakit seperti yang dirasakannya saat perutnya dan kakinya sakit. b.Kebiasaan. Ny.L selalu duduk-duduk di teras sambil cerita-cerita dengan tetangganya,Ny.L selalu mengkonsumsi pil tablet yang di jualan di pasaran saat dia kurang enak badan dan saat dia sakit,itu sudah berlansung sejak ± dari 2 tahun yang lalu. c .Pola nutrisi. Ny.L makan 3 x 1 hari,yaitu srapan magi,makan siang dan makan malam walaupun sedikit-sedikit dan dia juga selalu mengontrol makanannya karena dia takut terkena penyakit lainnya seperti diabetes melitus.Ny.L juga makan nasi yang dia masak sendiri.

  d. Pola istirahat / tidur. Ny.L selalu tidur di malam hari jam 20.00 wib,dan ia juga terkadang tidur di siang hari karena ia terlalu kecapekan atas semua pekerjaan yang ia lakukan,Ny L selalu mengontrol tidurnya setiap harinya.

  e. pola eleminasi. BAK : lancar, tidak ade rasa urine tertalian,3-4 x 1 hari itu kerena ia terlalu banyak minum, BAB : 2 x 1 hari,berwarna kuning kecoklat-coklatan,terkadang agak keras dan susah untuk meneluarkannya.

  f. Kebiasaan olah raga. Ny.L tidak pernah melakukan olah raga yang khusus,tetapi bagi ia dengan pekerjaan rumah yang ia lakukan cukup untuk menggerakan tubuhnya.

  g. Kemampuan melakukan aktifitas. Ny.L masih bisa melakukan pekerjaan yang ringan seperti membersihkan rumah dan menanak nasi,tetapi ia tidak bisa melakukan jalan dengan jarak yang cukup jauh lagi kerena kakinya sudah tidak sanggup lagi.

  h. Rekreasi. Ny.L melakukan rekreasi dengan duduk di ters rumahnya dan bercerita dengan tetangganya,dan terkadang ia pergi ketempat anaknya tidak jauh dari rumahnya saat ia tidak ada kegiatan dirumah lagi. i. Riwayat fisikologis Saat ini Ny L tidak ada beban pikiran,dia hanya memikirkan penyakit rematik pada dirinya saat ini.

  VII. Riwayat sosial. Ny.L tidak lagi mengikuti acara perwiritan maupun(STM),kerna ia sudak tidak sanggup lagi untuk berjalan dengan jarak yang cukup jauh dari rumahnya,dan ia mengantikannya dengan cerita –cerita dengan tetangganya di teras rumahnya.

  VIII. Riwayat spiritual dan kultural. Ny.L melakukan sholat dan membaca Al,Qur’an di rumahnya,ia tidak sanggup lagi melakukan sholat berjamaah lagi di masjid karena kakinya tidak kuat lagi untuk berdiri lama-lama lagi.

  IX. Pemeriksaan fisik.

  a. Kesehatan umum. Wajah Ny.L kelihatan tampak segar,rambutnya rapi,penampilan sedikit kurang terawat,kulitnya bersih.Ny.L masih bisa berbicara dengan lancar dan jelas,kuku- kukunya dipotong pendek dan bersih gigi atas dan bawah sebagian sudah ompong.

  B. Tanda-tanda vital. TD : 130/90 mmHg. Nadi : 96 x / menit. RR : 22 x/ menit.

  c. Sistem pernafasan. Ny.L tidak ada mengeluh sesak,ventilasi baik,RR =22 x/menit.Bentuk dada normal.

  d. Sistem kardiovaskular. Ny.L tidak pernah mengeluh nyeri di dada,denyut nadi 96x/menit.

  E. Sistem gastrointestinal. Kadang-kadang perut Ny.L mengisap jika ia telat makan.

  f. Sistem genitorinay. Ny.L sudah monopouse.

  g. Sistem muskoloskelektal. Gerakan ROM tangan dan kaki kurang baik,kekuatan juga otot kurang baik dan terdapat nyeri dan ngilu pada tubuhnya. h.Sistem neurologi Indra pencium Ny.L masih bagus,Ny.L masih bisa membedakan bau,pergerakan bola mata baik,otot wajah masih bisa menunjukkan sekresi,indara pendengaran sudah sedikit menurun,beerbicara masih fasib dan jelas. i. Riwayat terapi. Dulu Ny.L pernah mengkonsumsi obat seperti paracetamol, ciprofloxacin, dexa, ibuprofen, diclofenac sodium, berlosid dan ranitidin. itu masing 1 tablet 3x1hari.Dan sekarang Ny.L tidak pernah mengonsumsi obat itu lagi,bila ia sakit ia hanya meminum obat yang di jual kedai-kedai,atau di pasaran seperti obat pil resohin, konidin dan paramex.

2.2 Analisa Data No. Data Kemungkinan Penyebab Masalah

1. DS: 1.

  Ny L mengatakan ± sudah dua tahun merasa kesemutan dan linu pada kakinya 2. Ny L mengatakan rasa kesemutan dan linu bertambah jika terkena dingin dan berkurang setelah minum obat.

  DO:

  1. TD :130/90 mmHg 2.

  Nadi : 80 x/menit 3. Suhu : 36 C

  4. Respirasi : 24

  x/menit 5. Ny L tampak memegangi kakinya 1.

  Proses menua 2.

  Perubahan hormonal 3.

  Permukaan tulang dan sendi tidak lagi licin 4.

  Tulang mengalami gesekan Nyeri

  2. DS:

  Ny L mengatakan tidak mengerti tentang penyakit rematik, makanan pantangan dan cara

  1. Proses menua 2.

  Penurunan daya ingat Kurang pengetahuan tentang rematik pengobatan untuk rematik

  DO: 3.

  Kurang terpapar informasi Ny L tampak bertanya tentang rematik, makanan pantangan dan cara 4.

  Kurang pengetahuan pengobatan rematik tentang rematik

2.3 Rumusan Masalah 2.3.1. Masalah Keperawatan.

  1. Nyeri

  2. Kurang pengetahuan tentang rematik 2.3.2. diagnosa keperawatan (prioritas)

  1. Nyeri akut akibat proses inplamasi pada daerah kaki berhubungan kesemutan dan rasa ngilu pada persendian.ditandai dengan Ny.L mengeluh kesakitan pada persendian kakinya.

  2.Kurang pengetahuan tentang rematik berhubungan dengan keterbatasan kognitif.ditandai dengan Ny.L sering bertanya kepada orang lain tentang penyakitnya.

2.4 Perencanaan N Diagnosa Rencana Rasional o Keperawatan

  

Tujuan Kriteria Intervensi

D hasil

  X .

  Nyeri akut Tupan: Setelah 1.

  1. Membant

  anjurkan akibat proses dilakukan klien u dalam Nyeri inflamasi pada intervensi untuk menentuk hilang daerah kaki b.d hasil yang mandi air an dan kesemutan dan diharapkan: hangat, kebutuha proses rasa ngilu pada kompres n

  1.

  inflamasi Ny L persendian sendi- manajem dapat melaporka sendi en nyeri

  DS: diatasi n rasa

  yang dan kesemutan sakit keefektif

  1. Tupen : Ny L dan ngilu dengan an mengataka berkurang kompres program.

  Rasa n sudah ±

2. Ny L 2.

  kesemuta hangat Panas dua tahun dapat

  2. meningka n berikan merasa beraktifias masase tkan danngilu kesemutan tanpa rasa berkuran yang relaksasi dan linu ngilu dan g lembut otot dan pada kesemutan

  3. mobilitas, teratasi. ajarkan kakinya

  . teknik menurun 2. Ny L relaksasi kan rasa mengataka kaji keluhan dan sakit. n rasa yang 3. distraksi Meningk kesemutan dirasakan atkan dan linu klien, catat kolaborasi relaksasi/ bertambah faktor yang pemberian mengura jika mempercepat terkena dan tanda- obat sesuai ngi dingin dan tanda rasa indikasi yang tegangan berkurang sakit non diberikan otot setelah verbal

  4. Meningk

  minum atkan obat relaksasi, memberi

  DO:

  kan rasa kontrol

  1. TD :13

  dan 0/80 mungkin mmHg meningka

  2. Nadi :

  tkan

  86 kemampu x/menit an

  3. Suhu : koping.

  36,0 C

  5. Memuda 4.

  Respira hkan si : 20 untuk x/menit ikut serta 5. Ny D dalam tampak terapi dan memeg mengura angi ngi kakinya tegangan otot / spasme.

  No Diagnosa Rencana . Keperawata Rasional Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Dx n

  2. Kurang Tupan : Setelah 1.

  1. Kaji tingkat Menambah pengetahuan Pengetahua dilakukan pengetahuan pengetahua tentang n Ny L intervensi klien n pasien rematik b.d tentang diharapkan:

  2. tentang Berikan keterbatasan rematik pendidikan penyakit

  Ny L kognitif adekuat kesehatan yang mengatakan tentang cara dideritanya

  DS: Tupen : paham

  mencegah dan 2.

  Mengetahu mengenai mengatasi i sejauh

  Ny L Pengetahua penyakitnya rematik mana klien mengatakan n Ny L

  3. memahami Evaluasi tidak bertambah tingkat tentang mengerti pengetahuan penyakit tentang klien yang penyakit

  4. dideritanya Memudahkan rematik, dalam makanan menentukan pantangan intervensi dan cara selajutnya pengobatan untuk rematik

  DO:

  Ny L tampak bertanya tentang rematik, makanan pantangan dan cara pengobatan tradisional untuk rematik

IMPELEMENTASI DAN EVALUASI

   Evaluasi Implementasi

  Membina hubungan saling percaya S : dengan klien

  1. Ny L mengatakan sudah ± satu 1.

  Mengkaji keluhan yang dirasakan tahun merasa kesemutan dan linu klien, catat faktor yang pada kakinya mempercepat dan tanda-tanda

  2. Ny L mengatakan rasa

  rasa sakit non verbal. kesemutan dan linu bertambah 2. Menganjurkan klien untuk mandi jika terkena dingin dan air hangat, kompres sendi- sendi berkurang setelah minum obat yang sakit dengan kompres

  O : hangat

3. Mengajarkan teknik relaksasi dan 1.

  TD :130/80 mmHg distraksi

  2. Nadi : 86 x/menit 4.

  Berkolaborasi pemberian obat 3.

  Suhu : 36,0 C sesuai indikasi yang diberikan

  4. Respirasi : 20 x/menit

  5. Ny D tampak memegangi

  kakinya 6. Ny D tampak mempraktekan teknik relaksasi dengan tarik nafas dalam

  A : Masalah teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. pengeahuan klien tentang penyakit rematik 2. Berikan penkes tentang penyakit rematik

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada Tn.M dengan Gangguan Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman di Kel. Harjo Sari 1 Kec.Medan Amplas

0 49 31

Asuhan Keperawatan Pada Ny.L dengan Gangguan Kebutuhan Dasar Aman, Nyaman di Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas

0 37 32

Asuhan Keperawatan pada Tn.B dengan Gangguan Kebutuhan dasar Aman dan nyaman di Kelurahan Harjo Sari 2 Kecamatan Medan Amplas

1 37 31

Asuhan Keperawatan pada An. N dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjo Sari II Medan Amplas

5 38 60

Asuhan Keperawatan pada Ny. N dengan prioritas masalah Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman : Nyeri di Lingkungan V Kelurahan Harjo sari II Kecamatan Medan Amplas Kota Medan

0 22 74

Asuhan Keperawatan pada Tn.P dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nyaman (Nyeri) di Kelurahan Harjosari Kecamatan Medan Amplas

0 37 96

Asuhan Keperawatan pada Ny.N dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Istirahat Dan Tidur di Kelurahan Harjo Sari II kecamatan Medan Amplas

0 42 42

Asuhan Keperawatan pada Ny.N dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Rasa Nyaman : Nyeri di Kelurahan Harjo Sari II Kec. Medan Amplas

0 47 45

BAB II PENGELOLAAN KASUS 2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Nyeri di Kelurahan Harjo Sari 1, Kecamatan Medan Amplas. Defenisi - Asuhan Keperawatan pada Tn.M dengan Gangguan Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman di Kel. Harjo Sari

0 0 19

BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Eliminasi - Asuhan Keperawatan Pada Ny.S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi di di Lingkungan III Harjosari Kec. Medan Amplas

0 0 28