Asuhan Keperawatan Pada Ny.L dengan Gangguan Kebutuhan Dasar Aman, Nyaman di Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas

(1)

Asuhan keperawatan pada Ny.L dengan

Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Aman nyaman

di Kelurahan Harjosari 1 Medan Amplas

Disusun dalam Rangka Menyelesaikan

Program Studi DIII Keperawatan

Oleh

Muhammad Syawal Harahap

102500018

Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat yang Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Ny.L dengan Gangguan Kebutuhan dasar Aman,nyaman Di Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas.”. karya tulis ilmiah ini disusun sebagai syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Ahlimadya Keperawatan di program Studi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak dr. Dedi Ardinata M. Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.

2. Ibu Erniyati S. Kep, Ns., MNS, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.

3. Iwan Rusdi S.Kp,MNS selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan meluangkan waktu, tenaga serta pikiran dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

4. Yang terhormat kepada kedua orangtua, dan saudara tercinta yang tidak pernah lelah memberi dukungan baik secara materi maupun doa sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

5. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (USU) Medan khususnya Program Studi DIII Keperawatan Stambuk 2010 yang telah berpartisipasi dan mendukung selama penyusunan karya tulis ilmiah ini.


(4)

Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan sebaik-baiknya. Namun demikian, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun susunannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Akhirnya penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan pembaca yang budiman.

Medan,Juni 2013


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan ... i

Kata Pengantar. ... ii

BAB I Pendahuluan ... 1

A. Latarbelakang ... 1

B. Tujuan ... 3

C. Manfaat ... 3

BAB II Pengelolaan Kasus ... 4

A.Konse p Dasar Asuhan Keperawatn dengan masalah nyeri 1. Pengkajian ... 4

2. Analisa Data ... .7

3. Rumusan Masalah ... 7

4. Perencanaan ... 8

B.Asuhan Keoerawatan Kasus 1. Pengkajian ... 10

2. Analisa Data ... 15

3. Rumusan Masalah ... 16

4. Perencanaan ... 17

5. Implementasi ... 21

6. Evaluasi ... 21

BAB III A. KESIMPULAN ... 23

B. SARAN ... 23 DAFTAR PUSTAKA


(6)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Setiap Individu membutuhkan rasa nyaman.Kebutuhan rasa nyaman ini dipersepsikan berbeda pada setiap orang. Ada yang mempersepsikan bahwa hidup rasa nyaman bila mempunyai banyak uang. Ada juga yang indikatornya bila tida tidak ada gangguan dalam hidupnya.Dalam konteks asuhan keperawatan ini, maka perawat harus memperhatikan dan memenuhi rasa nyaman. Gangguan rasa nyaman yang dialami klien oleh perawat melalui intervensi keperawatan (Asmadi, 2008).

Kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan klien adalah nyeri. Nyeri merupakan sensasi ketidaknyamanan yang bersifat individual nyeri menjadi alasan yang paling umum orang mencari perawatan kesehatan.Walaupu merupakan salah satu dari gejala yang paling sering di bidang medis,nyeri merupakan salah satu yang paling sedikit dipahami.Individu yang merasakan nyeri merasa tertekan atau menderita dan mencari upaya untuk menghilangkan nyeri.Perawat menggunakan berbagai intervensi untuk menghilangkan nyeri atau mengembalikan kenyamanan.Perawat tidak dapat melihat atau merasakan nyeri yang klien rasakan.(Potter perry,2005)

Nyeri bersifat subjektif,tidak ada dua inasaan yang identik pada seseorang individu yang mengalami nyeri yang sama dan tidak ada dua kejadian nyeri yang sama menghasilkan respons atau perasaan yang identik pada seseorang individu.Nyeri merupakan sumber penyebab frustasi,baik klien maupun bagi tenaga kesehatan.Asosiasi Internasional untuk Penelitian Nyeri(International Association for the Study of Pain,IASP)mendefinisikan Nyeri sebagai suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial yang dirasakan kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan.(IASP 1979).


(7)

Nyeri dapat merupakan faktor utama yang menghambat kemampuan dan keinginan individu untuk pulih dari suatu penyakit (Potter Perry, 2005).

Perawat memberikan asuahan keperawatan kepada klien di berbagai keadaan dan situasi,yang memberikan intervensi untuk meningkatkan kenyamanan.Misalnya,perawat penyelenggara asuahan keperwatan di rumah merawat klien yang menderita penyakit Reumatik.Karena pengalaman nyeri bersifat dinamis,perawat memiliki tanggung jawab untuk memahami pengalaman rasa nyeri.Perawat,klien,keluarga dan anggota tim perawatan kesehatan harus berkolaborasi untuk mencari pendekatan yang paling efektif dalam upaya mengontrol nyeri.Perawat bertanggung jawab secara etis untuk mengontrol nyeri dan menghilangkan penderitaan nyeri klien.Penata-laksanaan nyeri yang efektif tidak hanya mengurangi ketidaak nyamanan fisik tetapi juga meningkatkan mobilisasi lebih awal dan membantu klien kembali bekerja lebih dini,mengurangi kunjungan klinik,memperpendek masa hospotalisasi,dan mengurangi biaya perawatan kesehatan.(Tarwoto dan wartonah,2010)


(8)

1.2 Tujuan Penelitian.

Tujuan Umum

a. Memahami Konsep Asuhan Keperawatan lansia dengan masalah nyeri. Tujuan Khusus

a.Memahami tentang pengkajian keperawatan lansia dengan masalah Aman nyaman.

b.Mengetahui asuhan keperawatan dengan masalah Aman nyaman.

1.3 Mamfaat Penelitian

Untuk kegiatan belajar mengajar.

a. Sebagai sumber informasi dalam menangani masalah kesehatan pada lansia. Untuk kebutuhan klien.

b. Membantu meningkatkan kebutuhan lansia dalam upaya pencegahan dan perawatan nyeri

Untuk penulis.

c. Membantu meningkatkan kebutuhan lansia dalam upaya pencegahan dan perawatan konstipasi.


(9)

BAB II

PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawaatan dengan Masalah Kebutuhan dasar Nyeri

DEFINISI

Nyeri merupakan Perasaan tidak nyaman, baik ringan maupun berat.yang hanya dapat dirasakan oleh individu tersebut tanpa dapat dirasakan oleh orang lain, mencakup pola fikir, aktifitas seseorang secara langsung, dan perubahan hidup seseorang. Nyeri merupakan tanda dan gejala penting yang dapat menunjukkan telah terjadinya gangguan fisiologikal.

PENGKAJIAN

Data dasar pengkajian pasien tergantung padwa keparahan dan keterlibatan organ-organ lainnya ( misalnya mata, jantung, paru-paru, ginjal ), tahapan misalnya eksaserbasi akut atau remisi dan keberadaaan bersama bentuk-bentuk arthritis lainnya.

1. Aktivitas/istirahat.

Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris. Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang,pekerjaan,keletihan.

Tanda : Malaise, Keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit, kontraktor/ kelaianan pada sendi.

2. Kardiovaskuler

Gejala: Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki (mis: pucat intermitten, sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal).


(10)

3. Integritas

Gejala: Faktor-faktor stres akut / kronis: mis; finansial, pekerjaan, ketidakmampuan,faktor-faktorhubungan. Keputusan dan ketidakberdayaan (situasi ketidakmampuan), Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi (misalnya ketergantungan pada orang lain).

4. Makanan

Gejala: Ketidakmampuan untuk menghasilkan / mengkonsumsi makanan / cairan adekuat: mual, anoreksia, Kesulitan untuk mengunyah (keterlibatan TMJ)

Tanda: Penurunan berat badan, Kekeringan pada membran mukosa. 5. Hygiene

Gejala: Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan pribadi. Ketergantungan

6. Neurosensori

Gejala: Kebas, semutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan.

Gejala: Pembengkakan sendi simetris 7. Nyeri / kenyamanan.

Gejala: Fase akut dari nyeri (mungkin tidak disertai oleh pembengkakan jaringan lunak pada sendi).

8. Keamanan

Gejala: Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutaneus. Lesi kulit, ulkus kaki. Kesulitan ringan dalam menangani tugas / pemeliharaan rumah tangga. Demam ringan menetap. Kekeringan pada meta dan membran mukosa. 9. Intekrasi,sosial

Gejala: Kerusakan interaksi sosial dengan keluarga/ orang lain; perubahan peran; isolasi.

10.Penyuluhan

Gajala : Riwayat AR pada keluarga (pada awitan remaja). Penggunaan makanan kesehatan, vitamin, “ penyembuhan “ arthritis tanpa pengujian. Riwayatperikarditis,lesikatup,fibrosispulmonal,pleuritis.


(11)

Pertimbangan: DRG Menunjukkan rerata lama dirawat : 4,8 hari. Rencana Pemulangan: Mungkin membutuhkan bantuan pada transportasi, aktivitas perawatan diri, dan tugas/ pemeliharaan rumah tangga.

Hal-hal yang perlu dikaji : 1. Lokasi

Untuk menentukan lokasi nyeri yang spesifik minta klien utuk menunjukkan area nyerinya,bisa dengan bantuan gambar.klien menandai bagian tubuh yang mengalami nyeri

2.Intensitas nyeri

Penggunaan skala intensitas nyeri adalah metode yang mudah dan terpercaya untuk menentukan intensitas nyeri pasien.

3. Kualitas nyeri

Terkadang nyeri bisa terasa seperti du pukul-pukul atau di tusuk-tusuk.Perawat perlu mencatat kata-kata yang di gunakan klien untuk menggambarkan nyerinya sebab informasi berpengaruh besar pada diagnosis dan etiologi nyeri.

4. Pola

Pola nyeri meliputi waktu awitan,durasi, dan kekambuhan atau interval nyeri karenanya,perawat perlu mengkaji kapan nyeri dimulai, berapa lama nyeri berlangsung, apakah nyeri berulang, dan kapan nyeri terakhir muncul.

5. presipitasi

Terkadang, aktivitas tertentu dapat memicu munculnya nyeri sebagai contoh, aktivitas fisik yang berat dapat menimbulkan nyeri dada. Selain itu, factor lingkungan ( lingkungan yang sangat dingin atau sangat panas), stressor fisik dan emosionaljuga dapat memicu munculnya nyeri.


(12)

Kualitasnyeri

Terkadang nyeri bisa terasa seperti dipukul-pukul atau ditusuk-tusuk. Perawat perlu mencatat kata-kata yang digunakan klien untuk menggambarkan nyerinya. Sebab informasi berpengaruh besar pada diagnosis dan etiologi nyeri.

Gejala yang menyertai

Gejala ini meliputi mual, muntah, pusing, dan diare. Gejala tersebut dapat di sebabakan awitan nyeri atau oleh nyeri itu sendiri

Pengaruh pada aktivitas sehari-hari

Dengan mengetahui sejauhmana nyeri mempengaruhi aktivitas. Harian klien akan membantu perawat memahami perspektif tentang nyeri.Beberapa aspek kehidupan yang perlu dikaji terkait nyeri adalah tidur,nafsu makan, konsentrasi, pekerjaan, hubungan interpersonal, hubungan pernikahan, aktivitas di rumah, aktivitas di waktu senggang serta status emosional.

Sumber koping.

Setiap individu memiliki strategi koping yang berbeda dalam menghadapi nyeri.Strategi tersebut dapat di pengaruhi oleh pengalaman nyeri sebelumnya atau pen garuh agama dan budaya.

Respon efektif

Respon efektif klien nyeri bervariasi, berlangsung pada situasi, derajat, dan durasi nyeri, interpretasi tentang nyeri, dan banyak faktor lainnya.Perawat perlu mengkaji adanya perasaan ansietas, takut, lelah, depresi, atau perasaan gagal pada klien.


(13)

2.2 Analisa Data

Analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan data dengan keluhan yang dirasakan klien secara objektif, sehingga dapat diketahui apa masalah kesehatan ataupun masalah keperawatan yang dihadapi oleh klien.

Hal-hal yang di analisa dalam konsep kebutuhan dasar nyeri : 1. Aktivitas/istirahat.

2. Kardiovaskuler 3. Integritas 4. Makanan 5. Hygiene 6. Neurosensori 7. Penyuluhan 8. Keamanan 9. Intekrasi,sosial 10.Nyeri / kenyamanan

2.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan analisa data yang diperoleh, maka dapat diketahui masalah kesehatan dan masalah keperawatan yang dihadapi oleh klien yang selanjutnya dapat dilakukan intervensi. Namun masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karna itu perawat harus membuat prioritas masalah. (Bambang, 2009)

Dimana kriteria penentuan prioritas masalah keperawatan ini ditentukan berdasarkan hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Abraham H. Maslow.


(14)

2.4 Perencanaan

Untuk setiap diagnosa keperawatan yang telah teridentifikasi,perawat mengembangkan rencana keperawatan untuk kebutuhan klien.Perawat dan klien secara bersama-sama mendiskusikan harapan yang realistis dari tindakan mrngatasi nyeri,derajat pemulihan nyeri yang di harapkan,dan efek-efek yang harus di antisipasi pada gaya hidup dan fungsi klien.

Tidak benar apabila perawat memastiakan kembali kepada klien dan keluarga bahwa kebanyakan nyeri dapat dihilangkan dengan cara yang aman dan efektif(Jacox dkk,1994).Hal ini tentu saja bergantung kepada rencana keperawatan yang komprehensif dan ditangani dengan baik.

Hasil akhir yang di harapkan dan tujuan perawatan diseleksi berdasarkan pada diagnosa keperawatan dan kondisi klien.Terapi yang tepat dipilih berdasrkan pada faktor-faktor terkait yang menyebabkan nyeri yang masalah kesehatan klien.Misalnya,nyeri yang bebrhubungan dengan nyeri insisi akut berespons terhadap analgesik,sedangkan nyeri yang berhubungan dengan kontraksi persalinan dini dapat dikurangi dengan latihan relaksasi.

Terapi yang berhasil untuk seorang klien tidak akan berhasil untuk semua klien.i rumah,perawat menggunakan beberapa obat yang telah klien konsumsi sejak lama.Namun,perawat tidak dapat menggunakan terapi yang tidak aman.

Saat menegembangkan rencana perawatan, perawat menyeleksi prioritas berdasarkan tingkat nyeri klien dan efeknya pada kondisi klien. Untuk nyeri akut dan berat adalah penting untuk melakukan upaya untuk menghilangkan nyeri sesegera mungkin. Analgesik dapat menghilangkan nyeri dengan cepat dan meurunkan kesempatan nyeri yang klien rasakan hilang,perawat merencanakan terapi lain, seperti relaksasi atau aplikasi panas untuk meningkatkan efek analgesik.

Rencana yang komprehensif terdiri dari berbagai sumber untuk pengontrolan nyeri.Penting melibatkan keluarga dalam rencana perawaan.Keluarga harus memahami sifat dan luasnya nyeri klien dan bentuk


(15)

terapi yang di guanakan.Anggota keluarga yang tampak tidak tertarik atau mempunyai prasangka terhadap nyeri dapat memperlambat proses penyembuhan klien.Sumber-sumber tambahan yang tersedia meliputi perawat dengan keahlian khusus, ahli terpi fisik dan ahli okupasi.

Perawat ahli onkologi sangat mengenal terapi yang paling efektif untuk nyeri kronik dan nyeri malikna ahli terapi fisik dapat merencanakan latihan yang menguatkan kelompok otot dan mengurangi nyeri di area yang terkana.Ahli terapi okupasi dapat memasang pembebat untuk menyokong bagian tubuh yang mengalami nyeri.apabila perawat membari asuhan keperawatan pada klien yang mengalami nyeri, tujuan-beriorentasi pada klien dapat mencakup hal-hal berikut: 1. Klien menyatakan merasa sehat dan nyaman

2. Klien mempertahankan kemampuan untuk melakukan perawatan diri 3. klien mempertahankan funsi fisik dan pisikologis yang dimiliki saat ini 4. Klien menjelaskan paktor-paktor penyebab ia nyerasa nyeri

5. Klien menggunakan terapi yang diberikan dirumah dengan aman.Untuk menetapkan rencana perawatan yang efektif,maka perawat membina hubungan yang terapeutik dengan klien dan memberi penyuluhan nyeri kepada klien.


(16)

PENGKAJIAN

KEPERWATAN GERONTIK

1.Identitas

a. Nama : Ny.L

b. Tempat / tanggal lahir : Padang Sidimpuan / 28 Agustus 1949. c. Jenis kelamin : Perempuan

d. Status perkawinan : Menikah e. Agama : Islam f. Suku : Mandailing G. Pendidikan : SD

h. Pekerjaan : Tidak bekerja

i. Alamat : Jl.Garu 3 No 15 B sKelurahan Harjosari Kecamatan Medan Amplas.

Komposisi Keluarga Lansia :

Ny.L memiliki 8 orang anak diantaranya 5 orang anak perempuan dan 1 orang anak laki-laki,3 orang anaknya sudah meninggal dunia, 2 orang anaknya perempuan dan satu orang anaknya laki-laki.Suami Ny.L sudah meninggal sejak ± 20 tahun yang lalu,semua anaknya sudah menikah,sekarang Ny.L tinggal bersama kakaknya.


(17)

II. Riwayat Kesehatan keluarga /Genogram.

III.Riwayat kesehatan saat ini.

Saat ini Ny.L tidak terlalu sehat,tadi kakinya tiba-tiba sakit karena terlalu banyak pekerjaan yang di lakukannya,Ny L mengatakan kakinya seperti di tusuk-tusuk bila penyakit di kakinya kambuh.Ny.L mengatakan ia tidak mengetahui penyebab timbul penyakitnya.

IV. Riwayat kesehatan masa lalu.

2 tahun yang lalu Ny.L melakukan pemeriksaan abdomen di klinik dokter,sebelumnya Ny.L sering mengalami diare dan sakit perut dan setelah pemeriksaan Ny.l dinyatakan menderita penyakit asam lambung.

V. Riwayat sehari-hari.

a. Persepsi lansia terhadap sehat-sakit.

Ny.L mengatakan sehat adalah : suatu keadaan saat badannya tidak mengalami penyakit.Dan sakit adalah : suatu keadaan dimana saat badannya menderita penyakit seperti yang dirasakannya saat perutnya dan kakinya sakit.

b.Kebiasaan.

Ny.L selalu duduk-duduk di teras sambil cerita-cerita dengan tetangganya,Ny.L selalu mengkonsumsi pil tablet yang di jualan di pasaran saat dia kurang enak badan dan saat dia sakit,itu sudah berlansung sejak ± dari 2 tahun yang lalu.


(18)

c .Pola nutrisi.

Ny.L makan 3 x 1 hari,yaitu srapan magi,makan siang dan makan malam walaupun sedikit-sedikit dan dia juga selalu mengontrol makanannya karena dia takut terkena penyakit lainnya seperti diabetes melitus.Ny.L juga makan nasi yang dia masak sendiri.

d. Pola istirahat / tidur.

Ny.L selalu tidur di malam hari jam 20.00 wib,dan ia juga terkadang tidur di siang hari karena ia terlalu kecapekan atas semua pekerjaan yang ia lakukan,Ny L selalu mengontrol tidurnya setiap harinya.

e. pola eleminasi.

BAK : lancar, tidak ade rasa urine tertalian,3-4 x 1 hari itu kerena ia terlalu banyak minum,

BAB : 2 x 1 hari,berwarna kuning kecoklat-coklatan,terkadang agak keras dan susah untuk meneluarkannya.

f. Kebiasaan olah raga.

Ny.L tidak pernah melakukan olah raga yang khusus,tetapi bagi ia dengan pekerjaan rumah yang ia lakukan cukup untuk menggerakan tubuhnya.

g. Kemampuan melakukan aktifitas.

Ny.L masih bisa melakukan pekerjaan yang ringan seperti membersihkan rumah dan menanak nasi,tetapi ia tidak bisa melakukan jalan dengan jarak yang cukup jauh lagi kerena kakinya sudah tidak sanggup lagi.

h. Rekreasi.

Ny.L melakukan rekreasi dengan duduk di ters rumahnya dan bercerita dengan tetangganya,dan terkadang ia pergi ketempat anaknya tidak jauh dari rumahnya saat ia tidak ada kegiatan dirumah lagi.


(19)

i. Riwayat fisikologis

Saat ini Ny L tidak ada beban pikiran,dia hanya memikirkan penyakit rematik pada dirinya saat ini.

VII. Riwayat sosial.

Ny.L tidak lagi mengikuti acara perwiritan maupun(STM),kerna ia sudak tidak sanggup lagi untuk berjalan dengan jarak yang cukup jauh dari rumahnya,dan ia mengantikannya dengan cerita –cerita dengan tetangganya di teras rumahnya. VIII. Riwayat spiritual dan kultural.

Ny.L melakukan sholat dan membaca Al,Qur’an di rumahnya,ia tidak sanggup lagi melakukan sholat berjamaah lagi di masjid karena kakinya tidak kuat lagi untuk berdiri lama-lama lagi.

IX. Pemeriksaan fisik. a. Kesehatan umum.

Wajah Ny.L kelihatan tampak segar,rambutnya rapi,penampilan sedikit kurang terawat,kulitnya bersih.Ny.L masih bisa berbicara dengan lancar dan jelas,kuku-kukunya dipotong pendek dan bersih gigi atas dan bawah sebagian sudah ompong. B. Tanda-tanda vital.

TD : 130/90 mmHg. Nadi : 96 x / menit. RR : 22 x/ menit. c. Sistem pernafasan.

Ny.L tidak ada mengeluh sesak,ventilasi baik,RR =22 x/menit.Bentuk dada normal.

d. Sistem kardiovaskular.


(20)

E. Sistem gastrointestinal.

Kadang-kadang perut Ny.L mengisap jika ia telat makan. f. Sistem genitorinay.

Ny.L sudah monopouse. g. Sistem muskoloskelektal.

Gerakan ROM tangan dan kaki kurang baik,kekuatan juga otot kurang baik dan terdapat nyeri dan ngilu pada tubuhnya.

h.Sistem neurologi

Indra pencium Ny.L masih bagus,Ny.L masih bisa membedakan bau,pergerakan bola mata baik,otot wajah masih bisa menunjukkan sekresi,indara pendengaran sudah sedikit menurun,beerbicara masih fasib dan jelas.

i. Riwayat terapi.

Dulu Ny.L pernah mengkonsumsi obat seperti paracetamol, ciprofloxacin, dexa, ibuprofen, diclofenac sodium, berlosid dan ranitidin. itu masing 1 tablet 3x1hari.Dan sekarang Ny.L tidak pernah mengonsumsi obat itu lagi,bila ia sakit ia hanya meminum obat yang di jual kedai-kedai,atau di pasaran seperti obat pil resohin, konidin dan paramex.


(21)

2.2 Analisa Data

No. Data Kemungkinan Penyebab Masalah 1. DS:

1. Ny L mengatakan ± sudah dua tahun merasa kesemutan dan linu pada kakinya

2. Ny L mengatakan rasa kesemutan dan linu bertambah jika terkena dingin dan berkurang setelah minum obat.

DO:

1. TD :130/90 mmHg

2. Nadi : 80 x/menit

3. Suhu : 36 C

4. Respirasi : 24 x/menit

5. Ny L tampak memegangi kakinya

1. Proses menua

2. Perubahan hormonal

3. Permukaan tulang dan sendi tidak lagi licin

4. Tulang mengalami gesekan

Nyeri

2. DS:

Ny L mengatakan tidak mengerti tentang penyakit rematik, makanan

pantangan dan cara

1. Proses menua

2. Penurunan daya ingat

Kurang pengetahuan tentang rematik


(22)

pengobatan untuk rematik

DO:

Ny L tampak bertanya tentang rematik, makanan pantangan dan cara pengobatan rematik

3. Kurang terpapar informasi

4. Kurang pengetahuan tentang rematik

2.3 Rumusan Masalah

2.3.1. Masalah Keperawatan. 1. Nyeri

2. Kurang pengetahuan tentang rematik 2.3.2. diagnosa keperawatan (prioritas)

1. Nyeri akut akibat proses inplamasi pada daerah kaki berhubungan kesemutan dan rasa ngilu pada persendian.ditandai dengan Ny.L mengeluh kesakitan pada persendian kakinya.

2.Kurang pengetahuan tentang rematik berhubungan dengan keterbatasan kognitif.ditandai dengan Ny.L sering bertanya kepada orang lain tentang penyakitnya.


(23)

2.4 Perencanaan N o D X . Diagnosa Keperawatan

Rencana Rasional

Tujuan Kriteria hasil Intervensi Nyeri akut akibat proses inflamasi pada daerah kaki b.d kesemutan dan rasa ngilu pada persendian

DS:

1. Ny L mengataka n sudah ± dua tahun merasa kesemutan dan linu pada kakinya 2. Ny L

mengataka n rasa kesemutan dan linu bertambah jika Tupan: Nyeri hilang dan proses inflamasi dapat diatasi Tupen : Rasa kesemuta n danngilu berkuran g teratasi. Setelah dilakukan intervensi hasil yang diharapkan:

1.Ny L melaporka n rasa kesemutan dan ngilu berkurang

2.Ny L dapat beraktifias tanpa rasa ngilu dan kesemutan . kaji keluhan yang dirasakan klien, catat faktor yang mempercepat 1. anjurkan klien untuk mandi air hangat, kompres sendi- sendi yang sakit dengan kompres hangat 2. berikan masase yang lembut 3. ajarkan teknik relaksasi dan distraksi kolaborasi pemberian 1. Membant u dalam menentuk an kebutuha n manajem en nyeri dan keefektif an program. 2. Panas meningka tkan relaksasi otot dan mobilitas, menurun kan rasa sakit. 3. Meningk atkan relaksasi/ mengura


(24)

terkena dingin dan berkurang setelah minum obat DO:

1. TD :13 0/80 mmHg

2. Nadi : 86 x/menit

3. Suhu : 36,0 C

4. Respira si : 20 x/menit

5. Ny D tampak memeg angi kakinya dan tanda-tanda rasa sakit non verbal obat sesuai indikasi yang diberikan ngi tegangan otot 4. Meningk atkan relaksasi, memberi kan rasa kontrol dan mungkin meningka tkan kemampu an koping. 5. Memuda hkan untuk ikut serta dalam terapi dan mengura ngi tegangan otot / spasme.


(25)

No . Dx Diagnosa Keperawata n Rencana Rasional Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

2. Kurang pengetahuan tentang rematik b.d keterbatasan kognitif DS: Ny L mengatakan tidak mengerti tentang penyakit rematik, makanan pantangan dan cara pengobatan untuk rematik DO:

Ny L tampak bertanya tentang rematik,

Tupan : Pengetahua n Ny L tentang rematik adekuat Tupen : Pengetahua n Ny L bertambah Setelah dilakukan intervensi diharapkan: Ny L mengatakan paham mengenai penyakitnya

1. Kaji tingkat pengetahuan klien 2. Berikan pendidikan kesehatan tentang cara mencegah dan mengatasi rematik 3. Evaluasi tingkat pengetahuan klien 4. Memudahkan dalam menentukan intervensi selajutnya 1. Menambah pengetahua n pasien tentang penyakit yang dideritanya 2. Mengetahu i sejauh mana klien memahami tentang penyakit yang dideritanya


(26)

makanan pantangan dan cara pengobatan tradisional untuk rematik


(27)

IMPELEMENTASI DAN EVALUASI

Implementasi Evaluasi

Membina hubungan saling percaya dengan klien

1. Mengkaji keluhan yang dirasakan klien, catat faktor yang

mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non verbal.

2. Menganjurkan klien untuk mandi air hangat, kompres sendi- sendi yang sakit dengan kompres hangat

3. Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi

4. Berkolaborasi pemberian obat sesuai indikasi yang diberikan

S :

1. Ny L mengatakan sudah ± satu tahun merasa kesemutan dan linu pada kakinya

2. Ny L mengatakan rasa

kesemutan dan linu bertambah jika terkena dingin dan

berkurang setelah minum obat O :

1. TD :130/80 mmHg

2. Nadi : 86 x/menit

3. Suhu : 36,0 C

4. Respirasi : 20 x/menit

5. Ny D tampak memegangi kakinya

6. Ny D tampak mempraktekan teknik relaksasi dengan tarik nafas dalam

A :

Masalah teratasi P :

Lanjutkan intervensi


(28)

penyakit rematik

2. Berikan penkes tentang penyakit rematik


(29)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Nyeri mempengaruhi proses kenyaman di mana nyeri dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada seorang individu, karena nyeri merupakan sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

Dari hasil pengkajian yang dilakukan kepada Ny.L dia mengatakan bahwa nyerinya seperti tertusuk-tusuk dan terasa ngilu dan kesemutan pada kakinya, dan dengan berolah raga ringan atau menggerakkan otot – otot kaki nya adalah cara untuk menghilangkan rasa nyeri nya. Penjelasan NY.L tersebut sama dengan konsep nyeri pada rematik, yaitu nyeri merupakan suatu mekanisme produksi bagi tubuh, timbul ketika jaringan sedang rusak, dan menyebabkan individu tersebut nyeri.

B. Saran

Karya tulis ilmiah ini memberikan gambaran bahwa nyeri yang dialami sesorang itu berbeda. Tergantung stimulus nyeri yang dirasakan dan penyebab dari faktor nyeri tersebut.Untuk itu setiap individu yang mengalami nyeri,khususnya nyeri sendi reumatik harus mengetahui cara penanggulangan yang baik dalam mengatasi nyeri yang ia rasakan.


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi (2008),Teknik Prosedural keperawatan; konsep dan Aplikasi kebutuhan Dasar Klien,Jakarta; Salemba Medika.

Potter,Patricia A dan Anne Grafin perry,(2005).Buku ajar Funda mental Keperawatan;Konsep dan Praktik Edisi 4 volume 2 Jakarta EGC.

Sigit Nian Prasetio, (2010)Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri Edisi 1 Yogyakarta.

Tarwoto,Wartonah (2010).Konsep Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.Edisi 4, Jakarta Selemba Medika.


(31)

LAMPIRAN

CATATAN PERKEMBAGAN Implementasi dan Evaluasi Kepereawatan

No.DX Hari/Tanggal Pukul Implementasi Evaluasi

1.

2.

Senin 17 juni 2013 Selasa 18 juni 2013 08.00 wib. Membina hubungan saling percaya dengan klien

5. Mengkaji keluhan yang dirasakan klien, catat faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non verbal.

6. Menganjurkan klien untuk mandi air hangat,

kompres sendi- sendi yang sakit dengan kompres hangat 7. Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi 8. Berkolaborasi pemberian obat sesuai indikasi yang diberikan S :

3. Ny L mengatakan sudah ± satu tahun merasa kesemutan dan linu pada kakinya

4. Ny L

mengatakan rasa kesemutan dan linu bertambah jika terkena dingin dan berkurang setelah minum obat O :

7. TD :130/80 mmHg

8. Nadi : 86 x/menit

9. Suhu : 36,0 C

10. Respirasi : 20 x/menit


(32)

3.

Rabu 19 juni 2013

11. Ny D tampak memegangi kakinya

12. Ny D tampak mempraktekan teknik relaksasi dengan tarik nafas dalam A :

Masalah teratasi P :

Lanjutkan intervensi

3. pengeahuan klien tentang penyakit rematik

4. Berikan penkes tentang penyakit rematik


(1)

IMPELEMENTASI DAN EVALUASI

Implementasi Evaluasi

Membina hubungan saling percaya dengan klien

1. Mengkaji keluhan yang dirasakan klien, catat faktor yang

mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non verbal.

2. Menganjurkan klien untuk mandi air hangat, kompres sendi- sendi yang sakit dengan kompres hangat

3. Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi

4. Berkolaborasi pemberian obat sesuai indikasi yang diberikan

S :

1. Ny L mengatakan sudah ± satu tahun merasa kesemutan dan linu pada kakinya

2. Ny L mengatakan rasa

kesemutan dan linu bertambah jika terkena dingin dan

berkurang setelah minum obat O :

1. TD :130/80 mmHg

2. Nadi : 86 x/menit

3. Suhu : 36,0 C

4. Respirasi : 20 x/menit

5. Ny D tampak memegangi kakinya

6. Ny D tampak mempraktekan teknik relaksasi dengan tarik nafas dalam

A :

Masalah teratasi P :

Lanjutkan intervensi


(2)

penyakit rematik

2. Berikan penkes tentang penyakit rematik


(3)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Nyeri mempengaruhi proses kenyaman di mana nyeri dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada seorang individu, karena nyeri merupakan sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

Dari hasil pengkajian yang dilakukan kepada Ny.L dia mengatakan bahwa nyerinya seperti tertusuk-tusuk dan terasa ngilu dan kesemutan pada kakinya, dan dengan berolah raga ringan atau menggerakkan otot – otot kaki nya adalah cara untuk menghilangkan rasa nyeri nya. Penjelasan NY.L tersebut sama dengan konsep nyeri pada rematik, yaitu nyeri merupakan suatu mekanisme produksi bagi tubuh, timbul ketika jaringan sedang rusak, dan menyebabkan individu tersebut nyeri.

B. Saran

Karya tulis ilmiah ini memberikan gambaran bahwa nyeri yang dialami sesorang itu berbeda. Tergantung stimulus nyeri yang dirasakan dan penyebab dari faktor nyeri tersebut.Untuk itu setiap individu yang mengalami nyeri,khususnya nyeri sendi reumatik harus mengetahui cara penanggulangan yang baik dalam mengatasi nyeri yang ia rasakan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi (2008),Teknik Prosedural keperawatan; konsep dan Aplikasi kebutuhan Dasar Klien,Jakarta; Salemba Medika.

Potter,Patricia A dan Anne Grafin perry,(2005).Buku ajar Funda mental Keperawatan;Konsep dan Praktik Edisi 4 volume 2 Jakarta EGC.

Sigit Nian Prasetio, (2010)Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri Edisi 1 Yogyakarta.

Tarwoto,Wartonah (2010).Konsep Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.Edisi 4, Jakarta Selemba Medika.


(5)

LAMPIRAN

CATATAN PERKEMBAGAN Implementasi dan Evaluasi Kepereawatan

No.DX Hari/Tanggal Pukul Implementasi Evaluasi

1.

2.

Senin 17 juni 2013 Selasa 18 juni 2013 08.00 wib. Membina hubungan saling percaya dengan klien

5. Mengkaji keluhan yang dirasakan klien, catat faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non verbal.

6. Menganjurkan klien untuk mandi air hangat,

kompres sendi- sendi yang sakit dengan kompres hangat 7. Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi 8. Berkolaborasi pemberian obat sesuai indikasi yang diberikan S :

3. Ny L mengatakan sudah ± satu tahun merasa kesemutan dan linu pada kakinya

4. Ny L

mengatakan rasa kesemutan dan linu bertambah jika terkena dingin dan berkurang setelah minum obat O :

7. TD :130/80 mmHg

8. Nadi : 86 x/menit

9. Suhu : 36,0 C

10. Respirasi : 20 x/menit


(6)

3.

Rabu 19 juni 2013

11. Ny D tampak memegangi kakinya

12. Ny D tampak mempraktekan teknik relaksasi dengan tarik nafas dalam

A :

Masalah teratasi P :

Lanjutkan intervensi

3. pengeahuan klien tentang penyakit rematik

4. Berikan penkes tentang penyakit rematik


Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada Tn.M dengan Gangguan Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman di Kel. Harjo Sari 1 Kec.Medan Amplas

0 49 31

Asuhan Keperawatan pada Tn.B dengan Gangguan Kebutuhan dasar Aman dan nyaman di Kelurahan Harjo Sari 2 Kecamatan Medan Amplas

1 37 31

Asuhan Keperawatan pada Tn.B dengan Gangguan Kebutuhan dasar Aman dan nyaman di Kelurahan Harjo Sari 2 Kecamatan Medan Amplas

0 2 31

Asuhan Keperawatan pada Ny. N dengan prioritas masalah Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman : Nyeri di Lingkungan V Kelurahan Harjo sari II Kecamatan Medan Amplas Kota Medan

0 0 24

Asuhan Keperawatan pada Tn.B dengan Gangguan Kebutuhan dasar Aman dan nyaman di Kelurahan Harjo Sari 2 Kecamatan Medan Amplas

0 0 5

Asuhan Keperawatan pada Tn.B dengan Gangguan Kebutuhan dasar Aman dan nyaman di Kelurahan Harjo Sari 2 Kecamatan Medan Amplas

0 0 3

Asuhan Keperawatan pada Tn.B dengan Gangguan Kebutuhan dasar Aman dan nyaman di Kelurahan Harjo Sari 2 Kecamatan Medan Amplas

0 0 1

Asuhan Keperawatan pada Tn.B dengan Gangguan Kebutuhan dasar Aman dan nyaman di Kelurahan Harjo Sari 2 Kecamatan Medan Amplas

0 0 1

BAB II PENGELOLAAN KASUS 2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Nyeri di Kelurahan Harjo Sari 1, Kecamatan Medan Amplas. Defenisi - Asuhan Keperawatan pada Tn.M dengan Gangguan Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman di Kel. Harjo Sari

0 0 19

BAB II PENGELOLAAN KASUS - Asuhan Keperawatan Pada Ny.L dengan Gangguan Kebutuhan Dasar Aman, Nyaman di Kelurahan Harjo Sari 1 Kecamatan Medan Amplas

0 0 20