Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien Melalui Upaya Promosi Kesehatan Pada Pasien Diabetes Mellitus di Lingkungan XI Kelurahan Gedung Johor Medan Kecamatan Medan Johor
MINGGU I No KEGIATAN TANGGAL MEDIA SASARAN TEMPAT
Melakukan
11 Juni 2012 tinjauan lokasi Lingkungan XI Kel 1.
- praktik belajar
Gedung Johor lapangan Mencari pasien
12 Juni 2012 Lingkungan XI Kel
- 2.
kelolaan Gedung Johor
Membuat
16 Juni 2012 Lingkungan XI Kel kontrak Gedung Johor 3. - - dengan pasien binaan Mengkaji 17 – 18 Juni Lingkungan XI Kel 4.
- pasien 2012 Gedung Johor binaan
MINGGU II HARI/
No KEGIATAN MEDIA SASARAN TEMPAT
TANGGALMenganalisa 19 – 20 Juni 2012 masalah dari hasil
1.
- pengkajian yang didapat
- Meneta
- 21 – 22 Juni 2012 prioritas masalah berdasarkan hasil
- 2. pengkajian yang didapat pada pasien
- Menetapkan 23 – 24 Juni 2012 - langkah-langkah
- 3.
intervensi keperawatan
MINGGU III
HARI/ No KEGIATAN MEDIA SASARAN TEMPAT TANGGALMelakukan Senin, 25 Juni 2012 Leaflet Klien dan Rumah warga di penyuluhan 14.00 – 15.30 WIB Keluarga Tn.S, gg. eka wali tentang diabetes Ny.M, dan Ny.L pribadi, gg. Eka
1. mellitus pada jaya IV, gg. Eka klien dan warni keluarga Tn.S,
Ny.L, dan Ny.M
- Melakukan Selasa, 26 Juni Lembar Klien dan Rumah warga di penyuluhan 2012 Balik Keluarga Tn.S, gg. eka wali tentang perilaku 14.00 – 16.30 WIB Ny.M, dan Ny.L pribadi, gg. Eka hidup sehat pada
jaya IV, gg. Eka pasien diabetes warni mellitus pada keluarga Ny.L Minor
2. dan Ny.M, dan set, Tn.S Madu,
- Melakukan Nacl, perawatan luka Kassa, pada Tn.S Handsco on,
Plester, dll Melakukan Rabu, 27 Juni 2012 Booklet Klien dan Rumah warga di penyuluhan 10.00 – 12.00 WIB Keluarga Tn.S gg. Eka warni
3. tentang diet diabetes mellitus Melakukan Kamis, 28 Juni Booklet Klien dan Rumah warga di penyuluhan 2012 Keluarga gg. eka wali
4. tentang diet 14.00 – 16.00 WIB Ny.M, dan Ny. pribadi, gg. Eka diabetes mellitus
L jaya IV Melakukan Jumat, 29 Juni Minor Klien dan Rumah warga di perawatan luka 2012 set, Keluarga Tn.S gg. Eka warni pada Tn.S 11 – 12.30 WIB Madu,
Nacl, 5. Kassa,
Handsco on, Plester, dll Melakukan Sabtu, 30 Juni 2012 Booklet Klien dan Rumah warga di Penyuluhan dan 10.00 – 11.30 WIB Keluarga Tn.S gg. Eka warni mengajarkan tentang cara 6. melakukan irigasi luka dan mengganti balutan
MINGGU IV
HARI/ No KEGIATAN MEDIA SASARAN TEMPAT TANGGAL- Mengevaluasi Selasa, 2 Juli 2012 Klien dan Rumah warga di pola perilaku 08.00-11.00 WIB Keluarga gg. eka wali hidup sehat
Tn.S, Ny.M, pribadi, gg. Eka klien dan Ny.L jaya IV, gg. Eka warni
1.
- Melakukan 11.00 – 14.30 WIB Minor set, perawatan luka madu, pada Tn. S Handscoo n, Nacl, Plester,
Kassa, dll
- Mengevaluasi Rabu, 3 Juli 2012 Klien dan Rumah warga di Pola diet klien 14.00 – 15.30 Keluarga gg. eka wali 2.
Tn.S, Ny.M, pribadi, gg. Eka dan Ny.L jaya IV, gg. Eka warni
Mengevaluasi Kamis, 4 Juni 2012 Klien dan Rumah warga di keluarga Tn.S 11.00 – 12.30 WIB Keluarga Tn.S gg. Eka warni dalam 3. melakukan perawatan luka pada Tn.S Mengevaluasi - Kamis, 4 Juli 2012 Klien dan Rumah warga di Pola diet klien 14.00 – 15.30 Keluarga gg. eka wali 4.
Tn.S, Ny.M, pribadi, gg. Eka dan Ny.L jaya IV, gg. Eka warni
2
2
30
9
2
8
2
27
26
25
4
3 4 5 6
23
2
2
1
20
2
19
18
17
16
15
14
3
1
12
1
1
PLANNING OF ACTION (POA) NO TUJUAN KEGIATAN PERENCANAAN
7 MINGGU I MINGGU II MINGGU III MINGGU IV
1. Melakukan tinjauan lokasi
1
2. Mencari pasien kelolaan
3. Konsul dengan pembimbing institusi
4. Pengkajia n
- Membuat kontrak dengan komunitas binaan
- Mengkaji Pasien binaan
5. Menganal isa masalah
- Menganalisa masalah dari hasil pengkajian yang didapat
- Konsul dengan pembimbing insti
- Menetapkan prioritas masalah berdasarkan hasil pengkajian yang didapat pada pasien
6. Membuat Intervensi
- Menetapkan langkah- langkah intervensi keperawatan
- Konsul dengan pembimbing institusi
7. Implemen tasi
- Melakukan perawatan luka ganggren
- Memberikan pendkes pada klien dan
Universitas Sumatera Utara keluarga
- Melakukan Asuhan Keperawatan pada klien dan keluarga
8. Evaluasi Melakukan evaluasi setiap kegiatan yang dilakukan Konsul dengan dosen pembimbing
9. Penyusunan laporan PBLK
10. Pengumpulan Laporan PBLK
Diketahui Oleh : Pembimbing PBLK
Evi Karota Bukit, S.Kp., MNS NIP : 19671215 200003 1 002
Universitas Sumatera Utara
PRE PLANNING PENYULUHAN
DIABETES MELLITUS
Topik : Diabetes Mellitus Waktu Pertemuan : 1 X 30 menit
A. Tujuan Instruksional
1. Umum : Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat mengetahui tentang Diabetes Mellitus
2. Khusus : Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat :
- Mengetahui tentang pengertian diabetes mellitus
- Mengetahui tentang penyebab diabetes mellitus
- Mengetahui tentang tanda-tanda diabetes mellitus
- Mengetahui tentang jenis-jenis diabetes mellitus
- Mengetahui tentang cara pencegahan diabetes mellitus
B. Pengorganisasian Penyuluh : Fitri Handayani Purnama Syari
C. Sasaran Penyuluhan Adapun sasaran penyuluhan ini adalah Tn.S, Ny.M, Ny.L dan keluarganya.
D. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Sabtu, 21 Juni 2012
- Waktu : Pukul 13.00-13.30
- Tempat : Eka Warni Gg. KUD, Eka Jaya Empat, Eka Pribadi -
F. Media Media yang digunakan adalah leaflet
G. Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus
H. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian DM
2. Penyebab DM
3. Tanda Dan Gejala DM
4. Jenis-jenis DM
5. Cara Pencegahan DM
I. Strategi Kegiatan Tahap Pendidik Peserta Waktu
Pembukaan Proses Penutup
☺ Mengucapkan salam ☺ Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan sesuai kontrak waktu ☺ Melakukan penyuluhan tentang pengertian nyeri ☺ Melakukan penyuluhan tentang macam- macam nyeri ☺ Melakukan penyuluhan tentang rentang dan skala intensitas nyeri ☺ Melakukan penyuluhan tentang manajemen nyeri ☺ Memberikan pertanyaan pada keluarga ☺ Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
Menjawab salam Mendengarkan dan memperhatikan Mendengarkan dan memperhatikan Menjawab pertanyaan dan Menjawab salam 5 menit
15 menit 10 menit J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Penggunaan media yang lengkap dan kondisi tempat yang kondusif dapat mendukung tercapainya tujuan penyuluhan.
b. Penyuluh menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi kesehatan kepada peserta.
c. Peserta berperan aktif selama proses penyuluhan.
2. Evaluasi Proses a. Proses penyuluhan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan.
b. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan.
c. Suasana kegiatan penyuluhan kondusif.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat menjawab 70% pertanyaan yang diberikan penyuluh dengan benar.
MATERI PENYULUHAN 1.
DEFENISI DIABETES MELLITUS
Diabetes Mellitus adalah suatu kondisi, di mana kadar gula di dalam darah lebih
tinggi dari biasa/normal. (Normal: 60 mg/dl sampai dengan 145 mg/dl); ini disebabkan tidak dapatnya gula memasuki sel-sel.2. PENYEBAB DIABETES MELLITUS
- Perubahan gaya hidup (pola makan yang tidak seimbang dan kurang aktivitas fisik).
- Stress • Kelainan genetika
- Usia yang semakin lama semakin tua 3.
TANDA-TANDA DIABETES MELLITUS
- Rasa haus yang berlebihan
- Buang air kecil yang berlebihan (dengan volume besar)
- Selalu merasa lelah/kekurangan energi
- Infeksi di kulit
- Penglihatan menjadi kabur (Buta Ayam)
- Turunnya berat badan (pada sebagian penderita)
- Peningkatan abnormal kandungan gula dalam darah 4.
JENIS-JENIS DIABETES MELLITUS
1. Diabetes Mellitus yang tergantung pada insulin (IDDM atau jenis I)
- Biasanya terdapat pada orang yang masih muda
- Gejala-gejalanya terjadi dengan secara tiba-tiba
- Kadar glukosa (gula) darah yang tinggi
Apa yang harus dilakukan
- Suntikan insulin
- Makanlah makanan sehat dan seimbang
- Olahraga secara teratur
2. Diabetes Mellitus yang tidak tergantung pada insulin (NIDDM atau
jenis III)Biasanya terdapat pada orang yang berusia lebih dari empatpuluh (40) tahun
Terjadi secara perlahan-lahan, dan kemungkinannya dengan tiada tanda- tanda/gejala biasanya
5. APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN PENDERITA DIABETES MELLITUS
- Mempertahankan berat badan yang normal
- Olahraga secara teratur
- Makanlah makanan yang seimbang
- Tablet atau pil (untuk sebagian penderita)
- Mungkin memerlukan insulin, Biasanya pada stadium terakhir 6.
KOMPLIKASI DIABETES MELLITUS 1. Neuropati Diabetic ( Kematian Syaraf) .
Gejala yang timbul gatal-gatal, kesemutan, rasa lemah, mual, muntah, diare
2. Retinopati Diabetic ( Kerusakan pada Mata) .
Penglihatan kabur atau buta.
3. Nefropati Diabetic ( Kerusakan Ginjal ).
Gejala yang timbul lemas, mual, pucat, sesak nafas.
4. Kelainan Mikrovaskular
Bisa terjadi luka gangren, gagal jantung, penyakit jantung
koroner, dll.5. PENCEGAHAN DIABETES MELLITUS
1. Penyakit ini dapat dicegah dengan merubah pola makan yang seimbang (hindari makanan yang banyak mengandung protein, lemak, gula, dan garam)
2. Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari (berenang, bersepeda, jogging, jalan cepat), serta rajin memeriksakan kadar gula urine setiap tahun. Bila Positif diabetes sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan ikuti anjuran dokter dengan penuh disipli
PRE PLANNING PENYULUHAN
CARA MENGGANTI BALUTAN DAN IRIGASI LUKA
Topik : Cara mengganti balutan dan irigasi luka Waktu Pertemuan : 1 X 30 menit
A. Tujuan Instruksional
1. Umum : Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat mengetahui tentang Cara Mengganti Balutan Dan Irigasi Luka
2. Khusus : Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat :
- Mengetahui tentang pengertian tindakan
- Mengetahui tentang persiapan tindakan
- Mengetahui tentang tujuan tindakan
- Mengetahui tentang alat dan bahan yang dilakukan
- Mengetahui tentang prosedur tindakan
B. Pengorganisasian Penyuluh : Fitri Handayani Purnama Syari
C. Sasaran Penyuluhan Adapun sasaran penyuluhan ini adalah Tn.S dan keluarganya.
D. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Rabu, 20 Juni 2012 - Waktu : Pukul 13.00-13.30 - Tempat : Eka Warni Gg. KUD
- E. Metode Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah metode ceramah dan diskusi.
F. Media Media yang digunakan adalah Booklet
G. Pokok Bahasan : Cara mengganti balutan dan irigasi luka
H. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian tindakan
2. Persiapan tindakan
3.Tujuan tindakan
4. Alat dan bahan tindakan
5. Prosedur tindakan
I. Strategi Kegiatan Tahap Pendidik Peserta Waktu
Pembukaan Menjawab salam 5 menit
☺ Mengucapkan salam Proses Penutup
☺ Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan sesuai kontrak waktu ☺ Melakukan penyuluhan tentang pengertian tindakan ☺ Melakukan penyuluhan tentang persiapan tindakan ☺ Melakukan penyuluhan tentang tujuan tindakan ☺ Melakukan penyuluhan tentang alat dan bahan tindakan ☺ Melakukan penyuluhan tentang prosedur tindakan ☺ Memberikan pertanyaan pada keluarga ☺ Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
Mendengarkan dan memperhatikan Mendengarkan dan memperhatikan Menjawab pertanyaan dan Menjawab salam 15 menit
10 menit J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
d. Penggunaan media yang lengkap dan kondisi tempat yang kondusif dapat mendukung tercapainya tujuan penyuluhan.
e. Penyuluh menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi kesehatan kepada peserta.
f. Peserta berperan aktif selama proses penyuluhan.
2. Evaluasi Proses d. Proses penyuluhan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan.
e. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan.
f. Suasana kegiatan penyuluhan kondusif.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat menjawab 70% pertanyaan yang diberikan penyuluh dengan benar.
MATERI PENYULUHAN
Tata Cara Melakukan Irigasi Luka 1.
Pengertian
Membersihkan luka dari jaringan mati, dan untuk menurunkan kontaminasi bakteri
serta mengoptimalkan penyembuhan luka.2. Persiapan 1.
Cairan pencuci luka, sebaiknya tidak mengandung toksik terhadap jaringan 2. Antiseptik dapat digunakan untuk mengurangi pertumbuhan bakteri 3. Periksa luka apakah ada infeksi/ pus (nanah) atau tidak 3.
Tujuan
1. Membersihkan jaringan mati yang terdapat pada luka 2.
Mengoptimalkan penyembuhan luka 3. Luka bebas dari infeksi 4.
Alat dan Bahan 1.
1 buah sarung tangan steril/ tidak steril 2. Alat pelindung diri (baju, kacamata, masker jika diperlukan masing-masing sebanyak 1 buah)
3.
1 buah spuit ukuran 35 ml dengan jarum ukuran 19 4. 2 buah cairan pencuci luka (NaCl 0,9%)
5.
1 buah bengkok/ wadah tempat penampung sampah 6. Balutan atau kassa steril/ tidak steril (secukupnya) 7. 1 buah mangkok sebagai wadah kassa 8. 1 buah gunting 9. 1 gulung plester
5. Prosedur 1.
Cuci tangan terlebih dahulu dengan air mengalir dan gunakan sabun yang mengandung antiseptik Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme (bakteri/ kuman) 2.
Siapkan alat/ bahan berada didekat pasien Tujuan: Meningkatkan efektivitas tindakan 3.
Jelaskan prosedur (tindakan yang akan dilakukan) pada pasien/ keluarga Tujuan: Mengurangi kecemasan 4.
Atur posisi pasien untuk memudahkan terjangkaunya area yang luka saat dilakukan irigasi
Tujuan: Memfasilitasi kemudahan tindakan dan meningkatkan kenyamanan
5. Gunakan sarung tangan, buka balutan dan letakkan di bengkok
Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme (bakteri/ kuman) 6.
Masukkan cairan pencuci luka (NaCl 0,9%) ke dalam spuit, lakukan irigasi (pembersihan atau penyiraman) ke seluruh area luka,gunakan kassa untuk menyerap cairan atau tinggikan kaki pasien dan letakkan baskom dibawah area yang luka untuk menyerap cairan yang digunakan Tujuan: Membuang jaringan nekrotik (mati), dan mengoptimalkan penyembuhan luka
7. Lihat tanda-tanda adanya penyembuhan luka Tujuan: Untuk membuat keputusan manajemen luka yang baik
8. Tutup luka dengan balutan/ kassa yang dilembabkan dengan menggunakan NaCl
0,9% atau balut dengan obat topikal sesuai dengan permintaan Tujuan: Mempertahankan kondisi luka tetap lembab 9.Tutup kembali luka dengan balutan/ kassa kering Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme 10.
Rekatkan balutan dengan menggunakan plester Tujuan: Melindungi luka
11. Buka sarung tangan dan letakkan pada tempat yang disediakan, cuci kembali
tangan.Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme 6.
Evaluasi Jika luka bersih dan bebas dari jaringan mati/ eksudat, irigasi dapat dihentikan.
Cara Mengganti Balutan 1.
Pengertian
Mengganti balutan yang lama dengan balutan yang baru untuk mengoptimalkan
penyembuhan luka 2.Persiapan Cek permintaan balutan sesuai permintaan pasien seperti:
- Wet-to-Dry Dressing • Hidrogels • Transparent film
- Hydrocolloid 3.
Prosedur
Gunakan sarung tangan steril Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme
Tujuan: Mengurangi penyebaran infeksi dan mikroorganisme 6.
5. Gunakan sarung tangan non steril, lepaskan balutan yang lama dan letakkan di
bengkok, dan lepaskan sarung tangan non steril dan letakkan dibengkok.4. Atur posisi pasien untuk memudahkan akses pada area luka
Tujuan: Memfasilitasi kemudahan prosedur dan meningkatkan kenyamanan
3. Siapkan alat/ bahan berada didekat pasien Tujuan: Meningkatkan efektivitas tindakan
Cuci tangan terlebih dahulu dengan air mengalir dan gunakan sabun yang mengandung antiseptik Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme
1. Cek permintaan penggantian balutan sesuai dengan status pasien Tujuan: Menentukan tindakan dan balutan yang tepat 2.
1 gulung plester 6. 1 buah bengkok/ wadah tempat sampah 7. 1 buah gunting 8. Kassa secukupnya 5.
Tujuan
4. Obat topikal sesuai permintaan 5.
2 buah larutan NaCl 0,9%
3.
1 buah sarung tangan steril dan 1 buah sarung tangan non steril
2. 1 gulung balutan dalam kom steril (wet-to-dry dressing) atau sesuai permintaan
Alat dan bahan 1.
Mencegah infeksi 3. Menyembuhkan luka 4.
1. Membuang jaringan mati 2.
7. Bersihkan luka secara perlahan dengan menggunakan NaCl 0,9% Tujuan: Membuang jaringan yang mati
8. Bersihkan tepi luka dengan menggunakan kassa Tujuan: Mengeringkan dan mempertahankan integritas tepi luka
9. Tutup luka dengan balutan yang dilembabkan dengan menggunakan NaCl 0,9%
atau balutan dengan obat topikal sesuai dengan permintaan Tujuan: Mempertahankan area luka dalam kondisi lembab 10.Tutup kembali luka dengan balutan kering Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme
11. Rekatkan balutan dengan menggunakan plester Tujuan: Melindungi luka
12. Buka sarung tangan dan buang pada bengkok. Cuci kembali tangan Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme 6.
Evaluasi
- Kaji respon dan toleransi pasien terhadap prosedur
- Kaji kondisi luka setiap mengganti balutan
PRE PLANNING PENYULUHAN
MANAJEMEN NYERI
Topik : Manajemen Nyeri Waktu Pertemuan : 1 X 30 menit
A. Tujuan Instruksional
1. Umum : Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat mengetahui tentang Manajemen Nyeri
2. Khusus : Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat :
- Mengetahui tentang pengertian nyeri
- Mengetahui tentang macam-macam nyeri
- Mengetahui tentang rentang dan skala intensitas nyeri
- Mengetahui tentang manajemen nyeri
B. Pengorganisasian Penyuluh : Fitri Handayani Purnama Syari
C. Sasaran Penyuluhan Adapun sasaran penyuluhan ini adalah Tn.S dan keluarganya.
D. Waktu dan Tempat
- Hari/ Tanggal : Jumat, 20 Juni 2012
- Waktu : Pukul 13.00-13.30
- Tempat : Eka Warni Gg. KUD
E. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah metode ceramah dan diskusi.
F. Media Media yang digunakan adalah leaflet
G. Pokok Bahasan : Manajemen Nyeri
H. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian nyeri
2. Macam-macam nyeri
3.Rentang dan skala intensitas nyeri
4.Manajemen nyeri
I. Strategi Kegiatan Tahap Pendidik Peserta Waktu
Pembukaan Proses Penutup
☺ Mengucapkan salam ☺ Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan sesuai kontrak waktu ☺ Melakukan penyuluhan tentang pengertian nyeri ☺ Melakukan penyuluhan tentang macam- macam nyeri ☺ Melakukan penyuluhan tentang rentang dan skala intensitas nyeri ☺ Melakukan penyuluhan tentang manajemen nyeri ☺ Memberikan pertanyaan pada keluarga ☺ Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
Menjawab salam Mendengarkan dan memperhatikan Mendengarkan dan memperhatikan Menjawab pertanyaan dan Menjawab salam 5 menit
15 menit 10 menit J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
g. Penggunaan media yang lengkap dan kondisi tempat yang kondusif dapat mendukung tercapainya tujuan penyuluhan.
h. Penyuluh menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi kesehatan kepada peserta. i. Peserta berperan aktif selama proses penyuluhan.
2. Evaluasi Proses g. Proses penyuluhan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan.
h. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan. i. Suasana kegiatan penyuluhan kondusif.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat menjawab 70% pertanyaan yang diberikan penyuluh dengan benar.
MATERI NYERI
1. PENGERTIAN NYERI Nyeri adalah perasaan tak nyaman dan sensasi yang sangat individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri adalah sensori yang tidak nyaman dan pengalaman emosi yang dihubungkan dengan luka nyata atau potensial atau digambarkan dalam bentuk luka (IASP/International Association for the Study of Pain, 1979)
Nyeri adalah apapun yang dikatakan seseorang yang dialaminya, ada kapanpun seseorang mengatakannya (McCaffery, 1979). Nyeri merupakan fenomena yang dipengaruhi oleh interaksi faktor-faktor affective (emosional), behavior, cognitive, dan physiologic-sensory.
Definisi keperawatan tentang nyeri adalah sensasi apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan oleh individu yang mengalaminya, yang ada kapanpun individu mengatakannya.
2. MACAM-MACAM NYERI
a. Nyeri Akut Nyeri yang berlangsung hanya selama periode penyembuhan yang diharapkan b. Nyeri Kronik
Berlangsung selama proses penyembuhan dan biasanya dalam periode 6 bulan Perbedaan Nyeri Akut dengan Nyeri Kronik
NYERI AKUT NYERI KRONIK Ringan sampai berat Ringan sampai berat Respon sistem syaraf Symphatic:
Nadi meningkat Pernafasan meningkat Peningkatan tekanan darah Diaphoresis Dilatasi pupil
Respon sistem syaraf Parasymphatic:
Tanda-tanda vital normal Kulit kering, hangat Pupil normal atau dilatasi Berhubungan dengan luka jaringan; hilang dengan penyembuhan
Penyembuhan berlangsung lama Klien tampak gelisah dan cemas Klien tampak depresi dan menarik diri Klien melaporkan nyeri Klien sering tidak menyatakan nyeri tanpa ditanya Klien memperlihatkan perilaku yang mengindikasikan nyeri: menangis, menggaruk atau memegang area
Perilaku nyeri tidak ada
3. RENTANG DAN SKALA INTENSITAS NYERI Skala Intensitas Numerik 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skala Intensitas Deskriptif Sederhana
Tidak Ada
Ringan Hebat Sangat Hebat
Paling Hebat Sedang
4. MANAJEMEN NYERI
a. Farmakologis Kolaborasi dengan dokter, obat-obatan analgesia, narkotik cute oral atau parenteral ( IM, IV, SC ) untuk mengurangi nyeri secara cepat b. Non Farmakologis
1) Stimulasi dan pijatan Pasien jauh lebih nyaman karena otot relaksasi, sensasi tidak nyeri memblokir menurunkan transmisi nyeri, menggosok kulit, punggung, bahu.
2) Kompres Es dan Panas
- Es : menurunkan prostaglandin, sensitivitas reseptor nyeri kuat, menghambat inflamasi
- Panas : melancarkan aliran darah, nyeri berkurang 3) Distraksi Suatu metode yang digunakan untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan perhatian pasien pada hal - hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang di alami. Trik-trik :
Memfokuskan sesuatu selain nyeri Persepsi nyeri berkurang Melihat film, musik, kunjungan teman–teman atau keluarga, permainan, aktivitas tertentu (misal : catur) Beberapa teknik distraksi : Bernafas secara pelan – pelan, massase sambil menarik nafas pelan–pelan, mendengarkan lagu, sambil menepuk – nepukkan jari/kaki. Membayangkan hal – hal yang indah sambil menutup mata
Menonton TV atau acara kegemaran 4) Relaksasi
Ketegangan otot berkurang, nafas abdomen, frekuensi lambat, berirama Pejamkan mata, bernafas perlahan teratur konstan Menghitung dalam hati saat udara masuk dan keluar Perlu latihan dulu.
5) Imajinasi Terbimbing Membayangkan setiap energi dalam menarik nafas adalah energi kesembuhan.
Bayangkan saat mengeluarkan nafas, nyeri keluar dan tegang berkurang. Sebagai tambahan dari bentuk pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.
Bandung : Elemen. Carpenitto, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Alih bahasa : Monica Ester, Edisi 8. EGC : Jakarta.
Doengoes, Marilynn E. (2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2.
Jakarta : EGC. G.W Garland and Joan M.E, 1999, Quickly Obstetric and ginekology of Nurses,
English University Press, London Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC.
Hinchliff, Sue. (1996). Kamus Keperawatan. Edisi; 17. EGC : Jakarta Manuaba. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB Muchtar Rustam. (1998).
. Jakarta : EGC.
Sinopsis Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta : EGC.
PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN
TENTANG PERENCANAAN MAKAN PADA PASIEN DIABETES
MELLITUS
Topik : Perencanaan Makan Waktu Pertemuan : 1 X 30 menit
A. Tujuan Instruksional
1. Umum : Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat mengetahui tentang Pengaturan Pola Makan.
2. Khusus : Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat :
- Mengetahui tentang Defenisi DM
- Mengetahui tentang Komplikasi DM
- Mengetahui tentang Perencanaan Makan Pada DM
- Mengetahui tentang Komponen Gizi - Mengetahui tentang Daftar Makanan Pengganti
B. Pengorganisasian Penyuluh : Fitri Handayani Purnama Syari
C. Sasaran Penyuluhan Adapun sasaran penyuluhan ini adalah Tn.S, Ny.L, Ny.M dan keluarganya.
D. Waktu dan Tempat
- Hari/ Tanggal : Jumat, 20 Juni 2012
- Waktu : Pukul 13.00-13.30
- Tempat : Eka Warni dan Eka Jaya IV
E. Metode Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah metode ceramah dan diskusi.
F. Media Media yang digunakan adalah Booklet
G. Pokok Bahasan : Pengaturan Pola Makan DM
H. Sub Pokok Bahasan : 1. Defenisi DM
2. Komplikasi DM
3. Perencanaan Makan Pada DM
4. Komponen Gizi
5. Daftar Makanan Pengganti
I. Strategi Kegiatan Tahap Pendidik Peserta Waktu
Pembukaan Proses Penutup
☺ Mengucapkan salam ☺ Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan sesuai kontrak waktu ☺ Melakukan penyuluhan tentang defenisi
DM ☺ Melakukan penyuluhan tentang komplikasi DM ☺ Melakukan penyuluhan tentang perencanaan makan pada DM ☺ Melakukan penyuluhan tentang komponen DM ☺ Melakukan penyuluhan tentang daftar makanan pengganti ☺ Memberikan pertanyaan pada keluarga ☺ Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
Menjawab salam Mendengarkan dan memperhatikan Mendengarkan dan memperhatikan Menjawab pertanyaan dan Menjawab salam 5 menit
15 menit 10 menit J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
j. Penggunaan media yang lengkap dan kondisi tempat yang kondusif dapat mendukung tercapainya tujuan penyuluhan. k. Penyuluh menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi kesehatan kepada peserta. l. Peserta berperan aktif selama proses penyuluhan.
2. Evaluasi Proses j. Proses penyuluhan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan.
k. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan. l. Suasana kegiatan penyuluhan kondusif.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat menjawab 70% pertanyaan yang diberikan penyuluh dengan benar.
MATERI DIABETES MELITUS
1. DEFENISIDiabetes melitus atau sering dikenal dikalangan mazyarakat dengan Sakit Gula atau Kencing Manis merupakan suatu keadaan abnormal dimana kadar gula darah (KGD) meningkat yaitu > 200 mg/dl.
Pada penderita diabetes melitus, tubuh mengalami kekurangan atau kelemahan insulin. Insulin adalah suatu hormon dalam tubuh yang mengatur kadar gula darah sehingga sel-sel tubuh mendapatkan nutrisi/zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk proses metabolisme.
Jika insulin mengalami penurunan jumlah atau kualitas, maka kadar gula darah akan meningkat namun sel-sel tubuh tetap tidak mendapatkan nutrisi/makanan yang cukup, lama kelamaan hal ini akan mempengaruhi berbagai sistem tubuh.
2. KOMPLIKASI DIABETES MELITUS 1. Neuropati Diabetic (Kematian Syaraf).
Gejala yang timbul gatal-gatal, kesemutan, rasa lemah, mual, muntah, diare.
2. Retinopati Diabetic (Kerusakan pada Mata).
Penglihatan kabur atau buta.
3. Nefropati Diabetic (Kerusakan Ginjal).
Gejala yang timbul lemas, mual, pucat, sesak nafas.
4. Kelainan Mikrovaskular Bisa terjadi luka gangren, gagal jantung, penyakit jantung koroner, dll.
3. MERENCANAKAN MAKAN PADA PENDERITA DIABETES
MELITUSSalah satu penatalaksanaan DM adalah pengaturan pola makan yang teratur, yang sebaiknya dipatuhi oleh si penderita. Perlu dilakukan konsultasi dengan dokter dalam penggunaan insulin dan obat hipoglikemi oral sehingga nutrisi yang dikonsumsi benar-benar mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh.
4. KOMPONEN GIZI
a. Karbohidrat
Penderita DM dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat kompleks khususnya yang berserat tinggi seperti roti, gandum, sereal, nasi beras tumbuk.
b. Protein
Rencana makan dapat mencakup penggunaan beberapa makanan sumber protein nabati (tumbuhan) seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.
c. Lemak
Pada penderita DM dianjurkan untuk mengurangi konsumsi lemak, hal ini dapat mengurangi resiko kenaikan kadar kolesterol darah yang dapat menyebabkan penyakit koroner yang merupakan penyebab kematian.
d. Serat
Serat terlarut : beberapa jenis buah, kacang-kacangan. Serat tak terlarut : roti, gandum, sereal dan sayuran.
e. Pemanis pada Diabetes
Digunakan gula pengganti, contohnya manitol, sakarin, siklamat,dll.Sebenarnya penggunaan gula masih dapat dipakai namun tidak lebih dari 7% dari kalori, misalnya gula dapat digunakan sebagai bumbu masak.
5. DAFTAR BAHAN MAKANAN PENGGANTI
Sumber Protein Hewani 1 satuan penukar = 0,5 kalori; 10 gr protein; 6 gr lemak.
Bahan Makanan URT Berat (Gr)
Ayam 1 ptg sdg
50 Dgg sapi 1 ptg sdg
50 Ikan segar Telur ayam Telur bebek 1 ekor
1 butir 1 butir
50
50
60 Sumber Protein Nabati 1 satuan penukar = 80 kalori; 6 gr protein, 3 gr lemak; 8 gr karbohidrat.
Bahan Makanan URT Berat (Gr)
Kacang Hijau Kacang tanah Tahu Tempe Susu kedele 2 sdm
2 sdm 1 bj besar 2 ptg bsr 1 gls
20
20 100
50 200
Sumber Karbohidrat 1 satuan penukar = 175 kalori; 4 gr protein; 40 gr karbohidrat.
Bahan Makanan URT Berat (Gr)
Kentang Mie kering Nasi 2 bj sdg
½ bgks ¾ bgks
200
50 100 Roti 2 ptg sdg
80 Tepung terigu 8 sdm
50 Sayuran
Sayuran A Sayuran B
Bebas dimakan. 1 satuan penukar ± 1 gls, (100 gr) = Kandungan kalori dapat 50 kal, 3 gr protein, 10 gr KH diabaikan. Bayam Kangkung Buncis Tomat Daun singkong Terong Wortel Ketimun Kacang panjang Kol Labu siam Rebung Nangka muda sawi
Contoh Menu Sehari Waktu Menu
Pagi Nasi Telur dadar Tumis kacang panjang Pisang rebus
Selingan Nasi Siang Pepes ikan
Tumis kacang merah Sayur asam Pepaya Pisang Nasi
Selingan Semur ayam Malam Tahu goreng
Sup bayam Lalap ketimun , sambel pepaya
J. REFERENSI
Arjatmo Tjokronegoro. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 2002
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002. Uripto. (2009). Pendidikan Kesehatan. Diunduh di pada tanggal 25 Februari 2012
- (2005). Buku Ajar Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ke 3. Jakarta : FK UI.
- . (2006). Promosi Keehatan. Diunduh di
da tanggal 25 Februari 2012 SATUAN ACARA PENYULUHAN ”PERILAKU SEHAT PENDERITA DIABETES MELLITUS”
A. POKOK BAHASAN : Perilaku Sehat Penderita Diabetes Mellitus
A. SUB POKOK BAHASAN :
1. Perilaku hidup sehat penderita diabetes mellitus
2. Perencanaan makanan bagi penderita diabetes mellitus
3. Manfaat latihan fisik bagi penderita diabetes mellitus
4. Cara pemberian obat penurun kadar gula dalam darah B.
TUJUAN 1.
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 15-20 menit, diharapkan pasien mampu memahami tentang perilaku sehat pada diabetes mellitus.
2. Tujuan Instruksional Khusus
F. METODE Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi. G MEDIA
Lembar Balik
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup sehat pada penderita diabetes mellitus , maka diharapkan pasien mampu :
1. Menjelaskan pengertian perilaku hidup sehat pada pasien diabetes mellitus
2. Menjelaskan perencanaan makanan bagi penderita diabetes mellitus 3. Menyebutkan manfaat latihan fisik bagi penderita diabetes mellitus.
4. Menyebutkan cara pemberian obat penurun kadar gula dalam darah
D. WAKTU DAN TEMPAT PENYULUHAN
Hari/tanggal : Sabtu, 21 Juni 2012 Waktu : 10.30 – 10.50 WIB Tempat : Eka Jaya IV, Eka Pribadi, Eka Warni
E. SASARAN
Peserta penyuluhan adalah keluarga penderita DM
I. PELAKSANAAN KEGIATAN No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1. Pembukaan
Menjawab salam Mendengar dan memperhatikan
5 menit
- Memberi salam dan penguatan kontrak
- Menjelaskan tujuan dan cakupan penyuluhan
2. Pembahasan • Menanyakan
pengetahuan pasien mengenai perilaku hidup sehat bagi penderita diabetes mellitus.
Menjawab pertanyaan.
Mendengar dan memperhatikan 15 menit
- Menjelaskan perencanaan makanan bagi penderita diabetes mellitus
- Menyebutkan manfaat latihan fisik bagi penderita
- Menyebutkan cara pemberian obat penurun kadar gula dalam darah.
3. Penutup Bertanya 5 menit
- Memberi kesempatan kepada klien untuk bertanya
Menjawab
- Mengevaluasi pengetahuan klien mengenai materi yang disampaikan dengan memberi pertanyaan
Mendengarkan
- Menyimpulkan kegiatan penyuluhan
Menjawab
- Memberi salam dan salam menutup penyuluhan
I. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Kesiapan peserta mengikuti penyuluhan
b. Media dan alat memadai
c. Tempat sesuai dengan kegiatan
2. Evaluasi proses
a. Kesiapan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan
b. Peserta kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan
3. Evaluasi hasil Setelah mengikuti penyuluhan maka peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh pada saat evaluasi, yaitu mampu:
1. Menjelaskan perilaku hidup sehata bagi penderita diabetes mellitus 2.
Menyebutkan manfaat latihan fisik bagi penderita diabetes mellitus.
3. Menyebutkan cara pemberian obat penurun kadar gula dalam darah.
MATERI PENYULUHAN
PERILAKU SEHAT PENDERITA DIABETES MELLITUS
1. Pengertian
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002). Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
2. Klasifikasi
Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :
a. Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM)
b. Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM)
c. Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya
d. Diabetes mellitus gestasional (GDM)
3. Etiologi
1. Diabetes tipe I:
a. Faktor genetik Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA.
b. Faktor-faktor imunologi Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen.
c. Faktor lingkungan Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta.
2. Diabetes Tipe II Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. Faktor-faktor resiko :
a. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga
4. Tanda dan Gejala
Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim.
9. Amiotropi
Prinsip perencanaan makanan pada klien dengan diabetes mellitus antara lain:
1. Perencanaan Makanan
4. Perilaku Sehat Penderita DM Perilaku sehat pada penderita diabetes mellitus adalah sebagai berikut :
13. Penyakit koroner dan Hipertensi
12. Penyakit pembuluh darah perifer dan Penyakit pembuluh darah otak
11. Penyakit ginjal
10. Ulkus Neurotropik
8. Neuropati viseral
Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering ditemukan adalah :
7. Neuropati perifer
6. Dermatopati
5. Infeksi bakteri dan jamur di kulit
4. Pruritus Vulvae
3. Gatal seluruh badan
2. Retinopati
1. Katarak dan Glaukoma
a. Tidak ada makanan yang dilarang, hanya dibatasi sesuai kebutuhan (tidak berlebih).
b. Menu sama dengan menu keluarga, gula dan bumbu tidak dilarang.
c. Teratur dalam jadwal, jumlah dan jenis makanan (3J)
d. Penderita sebaiknya mengonsumsi makanan dengan karbohidrat rendah dan lambat menjadi gula.
e. Perbanyak mengonsumsi buah dan sayuran terutama kubis, kacang panjang, dan paprika untuk memperbaiki fungsi pankreas.
2. Latihan Jasmani
Latihan jasmani yang benar dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain:
a. Menurunkan kadar gula darah (dengan mengurangi resistensi insulin, meningkatkan sensivitas insulin) b. Menurunkan berat badan.
c. Mencegah kegemukan.
d. Mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.
e. Olahraga yang bisa dilakukan diantaranya jogging, berlari, renang, bersepeda.
3. Menggunakan Obat Penurun Gula Darah
Obat yang berfungsi menurunkan gula darah disebut dengan obat berkhasiat hipoglikemik. Pada prinsipnya, pengendalian Diabetes Mellitus (DM) melalui obat ada 2 yaitu :
1) Obat Anti Diabetes (OAD) atau Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
Berfungsi untuk merangsang kerja pankreas untuk mensekresi insulin. Penggunaan obat penurun gula darah diberikan setelah dengan cara pengaturan makan dan olahraga kadar gula darah belum terkontrol.
2) Suntikan insulin Pasien yang mendapat pengobatan insulin waktu makananya harus teratur dan disesuaikan dengan waktu pemberian insulinnya. Makan selingan diberikan untuk mencegah hipoglikemia. Penggunaan insulin biasanya dilakukan setelah efek yang diinginkan tidak dapat dicapai hanya dengan menggunakan obat yang diminum. Penggunaan insulin biasanya dilakukan oleh penderita DM tipe 1 dimana insulin sama sekali tidak dihasilkan tubuh. Sedangkan pada penderita DM tipe 2 dimana defek terletak pada fungsi insulin bukan pada jumlah insulin. Nilai normal kadar gula dalam darah adalah: 60 mg/dl sampai dengan 145 mg/dl).