MENJAGA PELESTARIAN LINGKUNGAN SUNGAI (1)

“MENJAGA
MENJAGA PELESTARIAN LINGKUNGAN SUNGAI DARI SAMPAH DAN
LIMBAH”

Disusun OLEH :
KARTIKA 171011500064
02PPKM001/430
PPKN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2018

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Pelestarian lingkungan hidup mempunyai konotasi bahwa lingkungan hidup harus
dipertahankan sebagaimana keadanya. sedangkan lingkungan hidup itu justru di
manfaatkan dalam kerangka pembangunan, hal ini berarti bahwa lingkungan hidup
mengalami proses perubahan. dalam proses perubahan ini perlu di jaga agar ligkungan
hidup itu tetap mampu menunjang kehidupan yang
normal.1

Karena di sekitar lingkungan rumah saya terdapat sebuah kali atau solokan yang dimana
keadaan kali tersebut terdapat banyak sampah dan limbah pabrik. Yang dimana
masyarakat sekitar kali tersebut banyak yang membuang sampah rumah tangga dan
limbah pabrik ke kali tersebut.

B. Ruang Lingkup Kajian
Ruang Lingkup Kajian kita adalah daerah sekitar kali pondok cabe illir,pamulang, kota
tanggerang selatan.
Kehadiran sungai di tengah-tengah kesibukan kehidupan ibu kota bukan hanya sekedar
pelengkap, namun juga bisa dijadikan penopang perekonomian manusia. Tak hanya itu,
sungai juga dapat melengkapi kebutuhan energi listrik. Dengan demikian, secara garis
besar dapat disimpulkan keberadaan sungai merupakan hal yang penting dan
berpengaruh bagi kehidupan manusia.

1

Niniek Suparni, Pelestarian Pengelolaan dan Penegakan Hukum Lingkungan (Jakarta sinar grafika;1994)
hal.1

Namun sayangnya, eksploitasi sungai secara berlebihan masih sering terjadi. Sebagai

dampaknya, kondisi tercemarnya aliran sungai pun tidak dapat dihindari yang kemudian
tentu membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia. Sesuai dengan kenyataan
yang ada, sungai Indonesia semakin tercemar oleh berbagai bahan pencemar. Dan
umumnya, bahan pencemaran tersebut dapat masuk ke sungai disebabkan oleh
perilaku manusia.
Mungkin kita pernah melihat kondisi sungai yang kotor, sampah bertebaran, bau,dan
lain sebagainya. Tapi, apa kita tau siapa-siapa saja penyebab dari kondisi sungai yang
miris itu? Sebelum membahas lebih dalam, kita perlu memahami apa pengertian
pencemaran sungai sehingga kita dapat memahami dengan benar tentang keberadaan
dan kondisi sungai kita saat ini. Secara sederhana, pencemaran sungai diartikan sebagai
kondisi dimana air pada sungai terkontaminasi limbah industri, limbah peternakan,
limbah penduduk, bahan kimia serta unsur hara yang bisa menimbulkan gangguan klinis
bagi manusia. Pencemaran sungai ini dikelompokkan ke dalam 4 bagian, yaitu
pencemaran organik, pencemaran anorganik, pemcemaran radioaktif dan pencemaran
asam/basa.
Dulu, sungai memang dianggap sebagai sarana pembuangan sehingga mindset itu
membuat sungai dijadikan tempat pembuangan limbah organik maupun anorganik oleh
manusia. Bahkan seiring dengan meningkatnya sektor industri, kini sungai pun harus
rela diakrabi limbah berbahan kimia yang tentu bisa merusak ekosistem sungai itu
sendiri. Lalu bagaimana cara kita menangani mindset yang harus dihancurkan ini?

Mulailah dengan menuntut diri untuk sadar akan keharusan menjaga dan merawat
sungai dengan mindset sungai-sungai ini adalah milik kita bersama agar kita dapat
memanfaatkan kembali aliran sungai tersebut untuk mensejahterakan kehidupan kita
secara luas baik untuk sekarang maupun di masa mendatang.

C. Tujuan
1. Penelitian ini dapat membuka wawasan penulis tentang kondisi kebersihan
lingkungan serta membuka wawasan pembaca tentang lingkungkungan yang baik
untuk membangkitkan kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
2. untuk memberikan pengarahan bahwa kebersihan lingkungan itu sangat penting bagi
kehidupan.
3. untuk mengetahui kondisi kebersihan lingkungan daerah sekitar kali pondok cabe
illir,pamulang, kota tanggerang selatan.
4. untuk mengetahui peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan di lingkungan
sekolah.
5. untuk mengetahui pengaruh kondisi kebersihan lingkungan desa pondok illir.

D. Manfaat penelitian
1. Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca serta memperkenalkan manfaat
kebersihan lingkungan.

2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi bagi masyarakat mengenai latar
belakang kebersihan lingkungan .
3. Sebagai bahan referensi bagi para peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian
yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian penulis lebih lanjut.

II. PEMBAHASAN
A. Hakikat Pelestarian Lingkungan Hidup
2Nia Kurmasih Pontoh (1992:36), mengemukakan bahwa konsep awal pelestarian
adalah konservasi, yaitu upaya melestarikan dan melindungi sekaligus memanfaatkan
sumber daya suatu tempat dengan adaptasi terhadap fungsi baru, tanpa menghilangkan
makna kehidupan budaya.
3Eko budihardjo (1994:22), upaya preservasi mengandung arti mempertahankan
peninggalan arsitektur dan lingkungan tradisional/kuno persis seperti keadaan asli
semula. Karena sifat prservasi yang stastis, upaya pelestarian memerlukan pula
pendekatan konservasi yang dinamis, tidak hanya mencakup bangunannya saja tetapi
juga lingkungannya (conservation areas) dan bahkan kota bersejarah (histories towns).
Dengan pendekatan konservasi, berbagai kegiatan dapat dilakukan, menilai dari
inventarisasi bangunan bersejarah kolonial maupun tradisional, upaya pemugaran
(restorasi), rehabilitasi, rekonstruksi, sampai dengan revitalisasi yaitu memberikan nafas
kehidupan baru.

Pengertian Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup adalah pengetahuan dasar yang menjelaskan makhluk hidup
berfungsi dan berinteraksi satu sama lain dengan lingkungan mereka. Lingkungan hidup
merupakan bagian dari kehidupan manusian.
Bahkan, manusia merupakan salah satu dari komponen lingkungan hidup itu sendiri.
Kehidupan tersebut bergantung pada kondisi lingkungan hidup, tempat ia tinggal.
Dengan demikian, maka lingkungan hidup sangatlah penting bagi suatu
2

Nia Kurmasih Pontoh,Ligkungan Hidup berkelanjutan(Bandung Setia Kawan; 1992)Hal 36

3

Eko budihardjo, upaya pelestarian (Bandung Sinar Wadja Lestari; 1994:22)hal 76

keberlangsungan hidup manusia.
Lingkungan hidup merupakan kajian dari ilmu pengetahuan yang diawali dari ahli
seorang biologi yang bernama Ernest Haeckel. Ditahun 1860, Ernest Haeckel kemudian
memperkenalkan suatu istilah lingkungan hidup atau disebut dengan ekologi.
Istilah demikian berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos berarti rumah,

sedangkan arti dari logos berarti ilmu. Konsep ekologi dikenalkan oleh Ernest Haeckel
demikian mendorong banyak ahli yang kemudian memperdalam dari konsep tentang
lingkungan hidup.
Pengertian lingkungan hidup berdasarkan ketentuan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(selanjutnya disebut UUPPLH) adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain. Pengertian lingkungan hidup selain diatur berdasarkan ketentuan UUPPLH,
dikemukakan pula oleh para ahli.
Pengertian Lingkungan Hidup Menurut Para Ahli
1. Emil Salim
Menurut definisi Emil Salim bahwa pengertian lingkungan hidup diartikan sebagai
segala benda, kondisi/keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita
tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.
2. Munadjat Danusaputro
Menurut Munadjat Danusaputro bahwa pengertian lingkungan hidup adalah seluruh
benda dan daya serta keadaan termasuk yang ada di dalamnya yaitu manusia dan segala
tingkah perbuatannya yang berada dalam ruang dimana manusia memang berada dan


mempengaruhi suatu kelangsungan hidup serta pada kesejahteraan manusia dan jasad
hidup yang lainnya.
Tujuan Lingkungan Hidup
Tujuan akhir dalam pengelolaan lingkungan hidup adalah pelestarian kemampuaun dari
unsur-unsur lingkungan seperti sumber daya udara, air, tanah, dan biologis untuk
menunjang pembangunan yang berkelanjutan.
4

Unsur lingkungan tersebut sebagai sasaran dalam kegiatan manusia, bersama

membentuk kesatuan sistem lingkungan tersebut melalui jaringan keterkaitan yang
sangat rumit, yang terdapat gangguan terhadap satu unsur yang membentuk suatu
sisteml ingkungan akan mengubah pembentuknya. Dalam sistem lingkungan akan
mengubah pembentuknya.

Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang
merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Ruang Lingkup Pelestaria
5


Dulu, sungai memang dianggap sebagai sarana pembuangan sehingga mindset itu

membuat sungai dijadikan tempat pembuangan limbah organik maupun anorganik oleh
manusia. Bahkan seiring dengan meningkatnya sektor industri, kini sungai pun harus
rela di akrabi limbah berbahan kimia yang tentu bisa merusak ekosistem sungai itu
sendiri. Lalu bagaimana cara kita menangani mindset yang harus dihancurkan ini?
Mulailah dengan menuntut diri untuk sadar akan keharusan menjaga dan merawat
sungai dengan mindset sungai-sungai ini adalah milik kita bersama agar kita dapat
4
5

R.E.Soeriaatmadja,ilmu lingkungan( Bandung:penerbit ITB;1989)hal 133
S.raharjo dan suyono ,pengendalian dampak lingkugan(surabaya : airlangga;2006)hal

10

memanfaatkan kembali aliran sungai tersebut untuk mensejahterakan kehidupan kita
secara luas baik untuk sekarang maupun di masa mendatang.


PENYEBAB PENCEMARAN SUNGAI
Dari segi bentuk, terdapat dua jenis muatan atau bahan yang menyebabkan pencemaran:
 Benda padat, berupa sampah-sampah padat dari kertas, plastik, dan material
lainnya.

 Cairan, yang akan langsung bersatu dengan aliran air yang dicemari.
Sedangkan dari tempat asalnya, limbah penyebab pencemaran air dibagi menjadi
berbagai macam, antara lain:

 Limbah rumah tangga. Limbah sampah (baik padat maupun cair) seperti:
bungkus makanan, air sabun, air bekas cucian yang mengandung zat kimia, dan
sebagainya.

 Limbah industri. Limbah pencemar yang berasal dari aktivitas industri.
Sebagaimana kita ketahui, negara ini dipenuhi dengan ratusan ribu industri
penghasil limbah. Pabrik-pabrik yang beroperasi di banyak tempat seringkali
tidak memperhatikan kesehatan lingkungan di sekitarnya. Sisa produksi yang
bermuatan zat kimia adalah pencemar air sungai nomor satu, di samping limbah
padat lainnya yang jenisnya sangat beragam.


 Limbah pertanian. Penggunaan bahan kimia dalam kegiatan pertanian adalah
sumber utama yang bisa mencemari perairan meskipun tidak separah apa yang
dihasilkan oleh limbah industri.
Selain ketiga penghasil utama limbah pencemar air di atas, masih ada satu lagi
sumber limbah yang ada hanya di sejumlah daerah, yaitu berasal dari aktivitas
pertambangan.

Bahaya Lingkungan yang Tercemar
6

Lingkungan yang tercemar merupakan hal yang buruk. Lingkungan yang tercemar

akan menyebabkan berbagai macam dampak yang buruk. Dampak- dampak lingkungan
yang tercemar ini akan dirasakan oleh manusia, binatang dan juga tumbuh- tumbuhan.
Adapun beberapa macam dampak adanya lingkungan yang tercemar ini antara lain
adalah sebagai berikut:
 Matinya flora dan fauna
Lingkungan yang tercemar merupakan sumber dari matinya flora dan fauna secara
massal. Lingkungan yang tercemar membuat semua sumber air, udara dan bahkan tanah
menjadi jauh lebih buruk dari kadar normal. Karena manusia,binatang dan tumbuhan

selalu membutuhkan air, udara dan juga tanah maka makhluk hidup akan mudah mati
karenanya.
 Keracunan
Lingkungan yang tercemar akan membuat makhluk hidup menjadi keracunan. Sudah
dijelaskan sebelumnya bahwasannya lingkungan yang tercemar akan menyebabkan air,
udara dan tanah menjadi tercemar. Oleh karena makhluk hidup selalu menggunakan
udara, air dan tanah maka akan mudah mengalami keracunan.
 Polusi air, polusi udara dan polusi tanah
Dampak yang paling terasa dari tercemarnya lingkungan adalah polusi air, udara dan
juga tanah karena ketiga elemen tersebut merupakan komponen utama dari lingkungan
yang ada di sekitar manusia, binatang dan tumbuh- tumbuhan.
Itulah beberapa dampak yang akan ditimbulkan dari adanya lingkungan yang tercemar.
Oleh karena itulah kita harus membuat agar lingkungan yang ditempati oleh manusia
menjadi lestari dan tanpa pencemaran.
6

Firman,herlan dan dani ramdhani,ilmu pengetahuan sosial (Jakarta pusat

perbukuan;2009)

DAMPAK PENCEMARAN SUNGAI

7

Air yang tercemar tentu membawa dampak pada kerugian bagi makhluk hidup,

mengingat kedudukan air sebagai salah satu elemen terpenting dari kehidupan. Berikut
adalah sebagian dampak pencemaran sungai bagi kehidupan sehari-hari:
 Tumbuhnya mikroorganisme berbahaya yang berasal dari pembusukan sampah.
Bila sampai masuk ke dalam tubuh, mikroorganisme ini akan menimbulkan
bahaya, yaitu penyakit.

 Air yang beracun, sehingga berbahaya bila dikonsumsi untuk di daur ulang.
Racun ini bisa berasal dari limbah kimiawi dari rumah tangga, industri, pestisida
dari kegiatan pertanian, dll.

 Kesulitan untuk memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

 Terganggunya keseimbangan ekosistem di dalam air yang bisa berdampak bagi
kehidupan manusia, contoh: berkurangnya populasi ikan di sungai atau laut.

Di samping itu akibat pencemaran sungai dari estetika lingkungan bisa diamati secara
kasat mata. Sungai yang sakit tentu terlihat “merana” dan tidak enak dipandang.
Padahal salah satu fungsi sungai adalah sebagai sarana rekreasi manusia. Selain mata,
indera penciuman juga akan merasakan dampak dari sungai yang tercemar, karena yang
kita tau, sampah yang menumpuk terlalu lama akan mengeluarkan aroma kurang sedap.

7

Hariany, Sangad M. dkk. Ayo kita jaga lingkungan kita dari pencemaran (Bandung :Yayasan
Obor Indonesia;2014)

Usaha dan Cara Menjaga Kelestarian Sungai
A. Sungai merupakan salah satu sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan dan kebutuhan hidup sehari-hari sudah selayaknya dilakukan berbagai
upaya untuk menjaga kelestarian dan kealamiannya. Sungai yang melewati
sebagaian besar kota-kota besar di Indonesia kondisinya sangat memperihatinkan.
Tengok saja sungai atau kali ciliwung yang melintasi daerah ibukota DKI Jakarta
yang air sungainya sudah hitam legam, berbau tidak sedap dan tidak layak
konsumsi. Namun ironisnya masih banyak warga kumuh berpenghasilan rendah di
sekitar bantaran kali ciliwung yang masih tetap menggunakan air sungai tersebut
untuk mandi, mencuci, dan buang air. Tentu saja hal itu tidak boleh didiamkan
begitu saja. Mesti ada tindak lanjut pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta
seluruh warga masyarakat harus melakukan beberapa upaya untuk melestarikan
sungai sebagai berikut :
1. Melestarikan Hutan di Hulu Sungai
Agar tidak menimbulkan erosi tanah di sekitar hulu sungai sebaiknya pohonpohon atau pepohonan tidak digunduli atau ditebang atau merubahnya menjadi
areal pemukiman penduduk. Dengan adanya erosi otomatis akan mambawa tanah,
pasir, dan sebagainya ke aliran sungai dari hulu ke hilir yang sehingga
menyebabkan pendangkalan sungai.
2. Tidak Buang Air di Sungai atau Kali
Buang air kecil dan air besar sembarangan adalah perbuatan yang salah. Kesan
pertama dari tinja atau urin yang dibuang sembarangan adalah bau dan
menjijikkan. Ekskresi juga merupakan salah satu medium yang paling baik untuk
perkembangan bibit penyakit dari mulai penyakit ringan sampai ke penyakit yang
berat dan kronis. Oleh sebab itu janganlah boker dan beser di sembarang tempat.

3. Tidak Membuang Sampah Ke Sungai
Sampah yang dibuang secara sembarangan ke kali akan menyebabkan aliran air
menjadi mampet. Selain itu sampah juga menyebabkan sungai cepat dangkal dan
akhirnya memicu terjadinya banjir di musim penghujan. Sampah juga membuat
sungai tampak kotor, tidak terawat, terkontaminasi, dan lain sebagainya.
4. Tidak Membuang Limbah Rumah Tangga dan Industri
8

Tempat yang paling mudah untuk membuang limbah industri yang berupa limbah

cair adalah dengan membuangnya ke sungai. Namun apakah limbah itu aman dan
layak untuk dibuang ke sungai? Hal itu membutuhkan penelitian dan proses
perubahan secara kimia yang tentu saja akan menambah biaya operasional
perusahaan. Pemerintah melalui kementrian lingkungan hidup telah membuat tata
cara serta aturan untuk pembuangan limbah yang benar-benar ketat. Limbah yang
dibuang secara asal-asalan tentu saja bisa menimbulkan berbagai gangguan
masyarakat mulai dari bau yang tidak sedap, pencemaran terhadap air tanah,
gangguan kulit, serta masih banyak lagi gangguan kesehatan lai

8

Sahid Ahmadi ,Mengolah Limbah berat( Bandung: Sinar Wadja Lestari; 2008)hal 45

B. Berbagai Masalah Lingkungan Hidup yang Serupa

Sungai Citarum dengan segala permasalahannya
Merdeka.com - Penataan Sungai Citarum kini menjadi agenda yang diprioritaskan
pemerintah. Sebab, sungai yang membelah Kota Bandung dan daerah sekitarnya
tersebut sempat menjadi primadona lantaran kejernihannya, beberapa tahun lalu.

Kini, dalam perjalanannya, Sungai Citarum tak lagi berfungsi sebagai pemasok air
untuk pertanian. Di sekitarnya, dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) serta
waduk.
Yang sangat disayangkan, keberadaan PLTA maupun waduk tidak sejalan dengan
pemeliharaan lingkungan sekitar. Perlahan, Citarum tercemar. Limbah pabrik dan
sampah rumah tangga menggenangi permukaan sungai.
Bahkan, penumpukan sampah yang ada di Sungai Citarum berdampak banjirnya Kota
Bandung saat hujan lebat mengguyur.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Kepala Balai Besar Wilayah Sungai
(BBWS) Citarum, Yudha Mediawan mengatakan, banjir yang menerjang wilayah
Bandung ini tak lepas dari gambaran permasalahan dari citarum hulu menuju hilir.
"Harus dibenahi dari hulu ke hilir agar Bandung bebas banjir," ujar Yudha kepada
Merdeka Bandung saat ditemui dalam acara Seminar Solusi Penanggulangan Banjir
Citarum di Grand Royal Panghegar Hotel, Selasa (15/11).

C. Aksi Nyata Pelestarian Lingkungan Hidup
1. SOLUSI
- Tidak membuang sampah rumah tangga di sekitar sungai/kali .
-Tidak membuang limbah pabrik di sungai/kali.
-Memisahkan sampah organik dan non organik.
2. HAMBATAN
-Masyarakat kurang memperhatikan lingkungan sekitar.
-Masyarakat tidak perduli akan kesehatan.
-Masyarakat kurang sadar akan lingkungan.
-Pemerintah daerah kurang memperhatikan kebersihan sungai/kali.
-Banyak masyarakat yang membuang bekas popok bayi.
3. CARA MENGATASI HAMBATAN
-Butuh kerjasama antara pemerintah dan masyarakat agar terciptannya sugai yang
bersih yang terbebas dari sampah dan limbah pabrik.
-Membutuhkan peralatan dan dana untuk membersihkan sampah yang ada di
sungai/kali.
-Mendalur ulang sampah yang bisa di olah agar tidak banyak sampah yang
menumpuk.

BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Negara kita adalah Negara yang sangat makmur dan kaya raya. Jika kita tidak dapat
mengolahnya maka perusakan lingkungan akan terjadi . Hal ini disebabkan oleh
kelalaian kita semua karena kita tidak terlalu memperhatikan lingkungan sekitar, Tetapi
di Eropa negara non muslim malah mencintai lingkungan, bersih polusi, sampah dan tdk
meludah sembarangan, padahal pada agama mereka tidak ada istilah kebersihan
sebagian dari iman, apa tidak ada yang beriman ya yang membuang sampah di negeri
kita. Banyak limbah yg masih dapat kita olah tetapi karena GENGSI masyarakat
Indonesia enggan untuk mengolahnya, padahal olahan limbah ini malah dapat
menghasilkan Nilai Rupiah, sangat disayangkan sekali, tetapi masih ada orang yang
mau mengolah sampah seperti Tukang loak, pemulung, dan Tukang angkat sampah
yang sehari-hari membersihkan lingkungan untuk kebaikan kita semua. Karena itulah
saya sebagai penulis mengajak para pembaca karya tulis ilmiah ini untuk menjaga
lingkungan kita agar tetap bersih dan terbebas dari sampah.
Saran
A. Janganlah membuang sampah sembarangan
B.

Gunakan barang yang masih dapat digunakan

C.

Jika barang tersebut sudah tidak dapat digunakan kembali maka kita harus

mengolahnya, jika limbah kaca dan besi jangan kita mengolahnya sendiri jika tidak ada
alat yang memenuhi standar pengolahan limbah berat
D. Saran saya untuk pemerintah angka Reboisasi pada hutan haruslah melebihi dari
angka Konsumsi kertas di Indonesia.

IV. DAFTAR PUSTAKA
Suparn ,Ninieki. 1994. Pelestarian Pengelolaan dan Penegakan Hukum Lingkungan .
Jakarta: sinar grafik.
Pontoh ,Nia Kurmasih.1992 .Ligkungan Hidup berkelanjutan. Bandung: Setia Kawan.
Eko budihardjo, Eko. 1994 .pelestarian . Bandung :Sinar Wadja Lestari.
Soeriaatmadja R.E.1989. Ilmu lingkungan. Bandung: ITB .
S.raharjo dan suyono. 2006 .pengendalian dampak lingkugan. surabaya : airlangga.
Firman,herlan dan dani ramdhani. 2009. ilmu pengetahuan sosial . Jakarta: pusat
perbukuan.
Hariany, Sangad M. dkk. 2014. Ayo kita jaga lingkungan kita dari pencemaran.
Bandung :Yayasan Obor Indonesia.
Ahmadi Sahid. 2008. Mengolah Limbah berat. Bandung: Sinar Wadja Lestari.

Dokumen yang terkait

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV.SEMBADA TAMBAKBOYO

4 50 26

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN

0 5 10

MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP

1 3 7

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

PENGAWASAN OLEH BADAN PENGAWAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMBAKARAN BATUBARA BAGI INDUSTRI (Studi di Kawasan Industri Panjang)

7 72 52

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA METRO

15 107 59

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 1 RAJABASA RAYA KOTA BANDAR LAMPUNG

6 60 62