Analisis Keuntungan Pada Usahatani Padi

Analisis Keuntungan Pada Usahatani Padi (Studi Kasus Di Desa Tara-Tara I Kecamatan TaraTara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan jenis flora dan
faunanya dan hampir sebagian besar dari jenis ini sangat berpotensi untuk
dikembangbiakan dan diusahakan. Salah satunya yaitu padi dimana padi
merupakan sumber makanan pokok seluruh manusia di dunia khususnya di
Indonesia semua orang membutuhkan nasi untuk di makan dan itu terdapat pada
tumbuhan bernama padi.
Komoditas pertanian sendiri memiliki karakteritik yaitu seperti musiman,
mudah rusak dan harga yang berfluktuasi. Bagi petani khususnya petani padi tentu
saja ini merupakan masalah. Untuk itu diperlukan solusi-solusi yang tepat dalam
penanganan produk-produk pertanian ini.
Pertanian Indonesia sendiri merupakan pertanian tropika karena sebagian
besar daerahnya berada di daerah tropis yang langsung dipengaruhi oleh garis
katulistiwa yang memotong Indonesia hampir menjadi dua.
Di Indonesia, tanaman padi merupakan salah satu tanaman utama. Sebab
tanaman ini merupakan penghasil makanan pokok di negeri ini. Tanaman padi
dapat dibedakan berdasarkan varietasnya. Varietas tanaman padi ini banyak sekali.
Dan hampir setiap tahun muncul dengan sifat genetik yang lebih baik.

Menurut Soekartawi (2005), ruang lingkup pertanian terdiri dari lima
sektor, yaitu tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan.
Pemerintah sendiri telah menghimbau yaitu dengan melipatgandakan hasil-hasil
dari pertanian atau peternakan untuk peningkatan mutu gizi (makanan). Dari segi
pertanian dapat dilipatgandakan yaitu jumlah produksinya (Q) namun pemerintah
juga harus selalu mengontrol pasar agar tidak terjadi kerugian kepada para petani.
Dilihat dari segi ekonomi sebenarnya petani padi di Indonesia khususnya
di Desa Tara-tara I tidak ada lagi yang miskin atau berkekurangan karena setiap

produksi produk mereka otomatis akan di beli oleh konsumen karena itu
merupakkan kebutuhan. Namun apakah akan menguntungkan petani? Jawabannya
adalah dengan memperkirakan harganya tetap dan meningkatkan jumlah produksi
dan menekan total cost semaksimal mungkin akhirnya dapat memperoleh profit
yang maksimum bagi petani dan tentunya harus ada campur tangan dari
pemerintah karena kalau terlalu banyak produk ini beredar di pasar tentunya harga
akan turun dan jika terlalu rendah bahkan lebih rendah dari BEP harga dari petani
maka petani akan sangat-sangat rugi.
Oleh karena itu pemahaman akan keuntungan usahatani padi ini menjadi
hal yang sangat penting untuk dikuasai oleh para petani guna mencapai hasil
maksimal. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin melakukan suatu

usaha penelitian yaitu “Analisis Keuntungan Usahatani Padi”.

1.2 Masalah
Masalah yang ingin diteliti berdasarkan latar belakang di atas adalah
bagaimana analisa keuntungan pada usahatani padi oleh para petani di Desa Taratara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.

1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan yaitu untuk mengetahui bagaimana analisa
keuntungan pada usahatani padi di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota
Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.

1.4 Manfaat
Manfaat yang ingin di capai dari penelitian ini yaitu berupa pemahaman
kepada para petani di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon
Provinsi Sulawesi Utara tentang analisa keuntungan agar nantinya para petani
dapat menganalisa sendiri bagaimana caranya untuk memperoleh keuntungan
yang maksimum.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Deskripsi Tanaman Padi
Padi (Oryza sativa L) termasuk keluarga padi-padian dimana batangnya
beruas-ruas yang di dalamnya berongga (kosong), tingginya 1 sampai 1,5 meter.
Pada tiap-tiap buku batang tumbuh daun, yang berbentuk pita dan pelepah.
Pelepah itulah yang membalut hampir sekeliling batang. Buah padi itu biasanya
disebut beras. Buah itu mempunyai selaput. Selaput itu banyak berisi zat vitamin,
yang sifatnya dapat menolak penyakit misalnya beri-beri. Selaput ini pada
beberapa macam tanaman padi mengandung zat warna berupa merah muda, merah
tua dan bahkan ada yang merah hitam. Jika beras di masak, zat warna itu meresap
ke dalam, sehingga nasi menjadi berwarna, sehingga nasi berwarna, menurut
warna yang dikandung oleh selaput beras itu.
Klasifikasi tanaman padi adalah berikut:
Regnum

: Plantae

Divisio

: Angiospermae


Kelas

: Monocotyledoneae

Ordo

: Poales

Familia

: Poaceae

Genus

: Oryza

Spesies

: Oryza sativa

Genus Oryza memiliki 20 spesies, tetapi yang dibudidayakan adalah Oryza

sativa

L

di

asia,

Oryza

glaberrima

Steund

di

afrika.


(http://id.wikipedia.org/wiki/padi)

2.1.1

Jenis-jenis Padi
Tanaman padi dapat dibedakan berdasarkan varietasnya. Varietas tanaman

padi ini banyak sekali. Hampir setiap tahun muncul dengan sifat genetik yang

lebih baik. Secara umum, tanaman padi dibedakan dalam 2 jenis varietas yaitu
berupa:
1. Varietas Padi Hibrida
Arti mudahnya bisa dikatakan varietas padi sekali tanam, hasilnya akan maksimal
bila sekali ditanam. Tetapi bila keturunannya (benih) ditanam kembali maka
hasilnya akan berkurang jauh. Memang varietas ini dibuat atau direkayasa oleh
pemiliknya untuk sekali tanam saja. Tujuannya agar petani membeli kembali.
Harga benih hibrida sangat mahal, bisa mencapai 40 ribu-60 ribu per kilo.
Contohnya: Intani 1 dan 2, PP1, H1, Bernas Prima, Rokan, SL 8 dan 11 SHS,
Segera Anak, SEMBADA B3, B5, B8 DAN B9, Hipa4, Hipa 5 Ceva, Hipa 6 Jete,
Hipa 7, Hipa 8, Hipa 9, Hipa 10, Hipa 11, Long Ping (pusaka 1 dan 2), Adirasa-1,

Adirasa-64, Hibrindo R-1, Hibrindo R-2, Manis-4 dan 5, MIKI-1,2,3, SL 8 SHS,
SL 11 HSS, dll.
2. Varietas Padi Unggul
Arti mudahnya varietas ini bisa berkali-kali ditanam dengan perlakuan yang baik.
Hasil dari panen varietas ini bisa dijadikan benih kembali. Ada petani yang saya
temui bisa menanam sampai 10 kali lebih dengan hasil yang hampir sama. Contoh
dari varietas ini yang banyak di tanam petani adalah CIHERANG (bisa mencapai
47 % dari total varietas yang ditanam), IR-64, Mekongga, Cimelati, Cibogo,
Cisadane, Situ Patenggang, Cigeulis, Ciliwung, Membramo, Sintanur, Jati luhur,
Fatmawati, Situbagendit, dll.

2.2 Usahatani
Menurut Muhammad Firdaus (2009), Usahatani merupakan organisasi dari
alam (lahan), tenaga kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan
pertanian. Organisasi tersebut ketatalaksanaannya berdiri sendiri dan sengaja
diusahakan oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai pengelolanya.
Menurut Rahim dan Hastuti (2007), usahatani adalah ilmu yang
mempelajari tentang cara petani mengelola input atau faktor-faktor produksi
(tanah, tenaga kerja, teknologi, pupuk, benih, pestisida) dengan efektif, efisien dan
kontinu untuk menghasilkan produksi yang tinggi sehingga pendapatan

usahataninya meningkat.

Setiap petani selalu menginginkan keuntungan dalam setiap usaha mereka.
Baik itu usaha dari segi pertanian, perkebunan, maupun dari segi lainnya. Untuk
memperoleh keuntungan yang tentu saja yang maksimal atau optimum para petani
tentu saja ingin memproduksi produk (Q) yang mereka usahakan sebanyak
mungkin. Namun, untuk memperoleh keuntungan yang maksimal tentu saja bukan
hanya dilihat dari segi jumlah produk yang di produksi namun juga dari harga jual
dari produk tersebut. Dan tentu saja dengan menekan total biaya maka keuntungan
yang diharapkan bisa tercapai.
Usahatani (farm) adalah organisasi dari alam (lahan), tenaga kerja, dan
modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian, organisasi tersebut
ketatalaksanaanya berdiri sendiri dan sengaja diusahankan oleh seseorang atau
sesekumpulan orang sebgai pengelolahanya
Dalam setiap usahatani tentu saja memerlukan faktor-faktor produksi
karena tanpa adanya faktor produksi tentu saja kegiatan usahatani tidak dapat
berjalan. Faktor-faktor produksi tersebut berupa:
1. SDA (Sumber Daya Alam).
2. SDM (Sumber Daya Manusia).
3. Modal.

4. Teknologi.
5. Manajemen
Dengan istilah usahatani diatas telah mencakup pengertian yang luas, dari
bentuk yang paling sederhana sampai yang paling moderen.

2.2.1

Lahan
Lahan merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung suatu

proses produksi dalam usaha pertanian. Dari luas lahan, tingkat kesuburan tanah
merupakan salah satu unsur pokok yang dibutuhkan dalam suatu lahan pertanian.
Semakin luas suatu lahan yang dimiliki oleh seorang petani maka akan
semakin banyak Q yang akan dihasilkan oleh petani tersebut. Namun, semakin
kecil suatu lahan maka akan semakin sedikit Q yang akan dihasilkan oleh petani
tersebut. Menurut Suratiyah (2006), sifat, letak dan tingkat kesuburan tanah

merupakan faktor-faktor tanah yang juga sangat berpengaruh dalam keberhasilan
proses produksi suatu usahatani.


2.2.2

Sumber Daya Manusia
Dalam hal ini yang dimaksud adalah tenaga kerja. Menurut Tohir dalam

Gracia (2008) tenaga kerja dalam usahatani memiliki karakteristik yang sangat
berbeda dengan tenaga kerja dalam usaha di bidang lain yang bukan pertanian.
Karakteristik itu berupa:
1. Keperluan terhadap tenaga kerja dalam usahatani tidak kontinyu dan tidak merata.
2. Penyerapan tenaga kerja dalam usahatani sangat terbatas.
3. Tidak mudah distandarkan, dirasionalkan dan dispesialisasikan.
4. Beraneka ragam coraknya dan kadangkala tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Tenaga kerja dalam suatu usahatani kebanyakan berasal dari keluarga
petani itu sendiri. Namun, sering juga mereka menggunakan tenaga kerja luar
dimana untuk menggaji mereka menggunakan istilah HOK. Dalam hal tenaga
kerja keluarga sering dinyatakan bahwa orang yang bekerja itu tidak perlu
dihitung biayanya padahal seharusnya meskipun menggunakan tenaga mereka
sendiri ataupun menggunakan tenaga anggota keluarga mereka sendiri namun itu
harus tetap dihitung.


2.2.3

Modal

1. Modal Abstrak – Konkrit
Modal abstrak atau capital value suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu
adalah relatif permanen, sedangkan modal konkrit atau capital goods mengalami
perubahan atau pergantian.
2. Modal Aktif – Pasif
Modal aktif adalah modal yang tertera disebelah debet dari neraca yang
menggambarkan bentuk–bentuk dimana seluruh dana yang diperoleh perusahaan
diutamakan. Sedangkan modal pasif adalah modal yang tertera disebelah kredit
dari neraca yang menggambarkan sumber-sumber dimana dana yang diperoleh.
(http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-modal-menurut-para-ahli.html)

2.2.4

Manajemen
Menurut Firdaus. M (2009), manajemen agribisnis pada prinsipnya adalah

penerapan manajemen dalam agribisnis. Oleh karena itu, seseorang yang hendak
terjun di bidang agribisnis harus memahami konsep-konsep manajemen dalam
agribisnis, yang meliputi pengertian manajemen, fungsi-fungsi manajemen,
tingkatan manajemen, prinsip-prinsip manajemen dan bidang-bidang manajemen.
Di samping itu, di dalam agribisnis ini ada keterkaitan dengan beberapa ilmu lain
yaituberupa; ilmu pertanian dalam pengambilan keputusan.
Menurut George R. Terry dalam Firdaus M. (2009), dikatakan bahwa
manajemen adalah sebuah proses yang khas, yang terdiri dari kegiatan
perencanaan,

pengorganisasian,

menggerakkan,

dan

pengawasan

yang

dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan
dengan bantuan manusia dan sumber-sumber daya lainnya.
Menurut James A.F Stoner mengemukakan bahwa manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengorganisasian dan
pengawasan anggota organisasi dan proses penggunaan semua sumber daya yang
ada untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Data 2 (dua) pengemuka diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa
manajemen merupakan sebuah proses yang didalamnya terdapat beberapa faktor
penting yaitu berupa; perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pengawasan
dimana hal ini dilakukan untuk dapat mencapi tujuan dari organisasi tersebut.
Menurut Suratiyah dalam Gracia (2008), petani sebagai pengelola dan
sekaligus manajer dalam usahatani melakukan beberapa aktivitas manajerial
seperti:
1. Aktivitas teknis
Aktivitas ini meliputi keputusan petani sebagai pengelola usahatani tersebut
mengenai jenis tanaman apa yang akan diproduksi, jumlah skala usaha, teknologi
yang digunakan dan tingkat penggunaan lahan.
2. Aktivitas komersial
Aktivitas ini meliputi perhitungan-perhitungan penggunaan faktor produksi yang
dibutuhkan, sumber input yang akan digunakan, tempat pemasaran hasil produksi,

keputusan-keputusan yang diambil baik dari segi penggunaan kombinasi inputinput pertanian maupun kombinasi cabang usahatani.
3. Aktivitas finansial
Aktivitas ini merupakan perhitungan, ekspresi dan peramalan dari petani tersebut
mengenai modal yang dibutuhkan dan sumber modal jangka pendek hingga
jangka panjang, beserta prhitungan resiko-resikonya.
4. Aktivitas akuntansi
Aktivitas ini merupakan aktivitas pembuatan catatan atau laporan keuangan yang
telah dilakukan dalam usahataninya, yang bermanfaat sebagai alat kontrol dan
kebutuhan peramalan untuk bisnisnya dimasa mendatang.

2.3 Analisa Usahatani
Setiap usaha baik dari segi apakah usaha itu kecil, menengah maupun
besar tujuan utamanya adalah menekan total biaya serendah mungkin dan
menaikkan biaya penerimaan semaksimal mungkin.

2.3.1
1.

Biaya produksi

Biaya tetap (fix cost)

Biaya tetap (FC) adalah biaya yang dikeluarkan dan tetap sama dari waktu ke
waktu. Namu, dalam jangka panjang biaya tetap bisa saja menjadi biaya variabel.
Contoh; biaya tenaga kerja (jangka pendek), benih (jangka pendek), pupuk
(jangka pendek), (Jangka panjang).
2.

Biaya variabel (variable cost)

Biaya variabel (VC) adalah biaya yang dikeluarkan dan tidak sama dari waktu ke
waktu. Contoh; (search another reference)
2.3.2

Penerimaan
Penerimaan adalah jumlah produk yang diproduksi dikali dengan harga.
TR = P × Q
Keterangan:

TR

= Total Revenue (Total Penerimaan)

P

= Price (Harga)

Q

2.3.3

= Quantity (Jumlah yang diproduksi)

Pendapatan
Menurut Kay and Edwards dalam Olviani. T (2008), net farm income is

the amount by which revenue exceeds expenses, plus any gain or loss the sale of
capital assets.
Π = TR – TC
Keterangan:

2.3.4

Π

= Profit

TR

= Total Revenue

TC

= Total Cost

Analisis Usaha
Dalam suatu usaha juga diperlukan analisis usahatani, dengan tujuan untuk

mengetahui perolehan keuntungan yang diinginkan. Menurut Ibrahim (2003),
analisis usahatani yang sering digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengetahui
keuntungan yang dimilikinya adalah:
1. Break Even Point (BEP) Produksi
Merupakan titik impas tingkat produksi dari hasil perhitungan untuk dapat
mengembalikan biaya yang dikeluarkan atau total pendapatan sama dengan (=)
total biaya.
BEP produksi
2.

Break Even Point (BEP) Harga Produksi
Merupakan titik pulang pokok harga produksi artinya dengan harga produk
tertentu sudah dapat mengembalikan biaya yang dikeluarkan.
BEP harga

3. Net Benefit Cost Ratio (B/C)
Merupakan perbandingan antara laba bersih dan total biaya produksi. Jika nilai
Net B/C lebih besar dari satu berarti gagasan usaha tersebut layak untuk
dikerjakan dan semakin besar nilai B/C maka semakin layak usaha tersebut untuk
dilaksanakan (x > 1).
B/C Ratio

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Penelitian
Penelitian mengenai analisis keuntungan pada usahatani padi akan
dilaksanakan di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi
Sulawesi Utara. Dimana dilihat bahwa daerah ini terlihat cukup luas lahan
pertaniaan padi sawahnya namun kenapa masih saja para petani padi di Desa Taratara ini masih ada saja yang miskin. Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk
mengajukan proposal ini untuk dilakukan penelitian.

3.2 Desain Penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
wawancara dan dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan dari petani.
Setelah data diperoleh kemudian dianalisis kembali sehingga dapat diketahui
bagaimana tingkat keuntungan pada usahatani padi di Desa Tara-tara I Kecamatan
Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.

3.3 Variabel Penelitian
Adapun variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini, yaitu hal-hal
yang mengenai tingkat keuntungan pada usahatani padi di Desa Tara-tara I Kota
Tomohon Provinsi Sulawesi Utara yang diukur berdasarkan:
1. Modal
a. Yang dimiliki petani
b. Pinjaman
2. Biaya produksi
a. Biaya tetap (FC)
b. Biaya variabel (VC)
3. Tingkat penerimaan petani

4. Tingkat pendapatan
5. Manajemen

3.4 Prosedur Penelitian
1. Melakukan survei awal di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon
Provinsi Sulawesi Utara sebagai lokasi penelitian.
2. Menyusun jadwal pelaksanaan penelitian.
3. Mewawancarai petani usahatani padi.
4. Mengolah data yang telah diperoleh melalui kuisioner.

3.5 Analisis Data
Analisis data yang akan digunakan adalah analisis data deskriptif. Untuk
menggambarkan secara terperinci bagaimana tingkat biaya yang dikeluarkan oleh
petani dalam sekali produksi dan juga tingkat penerimaan dan pendapatannya
serta juga untuk mengetahui BEP dari usahatani padi di Desa Tara-tara I
Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.

3.6 Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian akan analisis keuntungan usahatani padi denga studi
kasus di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi
Utara adalah sebagai berikut:
Waktu (2013)
1 maret-15 maret
16 maret
17 maret-27 maret
28 maret-3 april
4 april-10 april
11 april-20 april
25 april

Rincian
Persiapan
Seminar proposal usulan penelitian
Pengambilan data
Analisis data
Penyusunan hasil penelitian
Persiapan ujian hasil penelitian
Ujian hasil penelitian
4.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan tepatnya pada tanggal 1 Maret sampai 25
April 2013 dengan studi kasus di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota
Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.

4.3 Biaya Penelitian
Penelitian ini juga memiliki biaya-biaya yang diperkirakan akan
diperlukan atau akan dikeluarkan pada saat penelitian nantinya. Biaya-biaya
tersebut berupa:
1. Transportasi

= Rp. 400.000,00

2. Konsumsi

= Rp. 500.000,00

3. Pengambilan data

Rp.

5000 × 10 hari = Rp 150.000,00

4. Persiapan penelitian

= Rp. 100.000,00

5. FC untuk seminar usulan penelitian

= Rp. 150.000,00

6. Konsumsi dosen dan peserta

= Rp. 150.000,00

7. Kertas A4 3 rim

= Rp. 120.000,00

8. Tinta Printer 1 pack

= Rp. 30.000,00

9. Persiapan ujian hasil penelitian

= Rp. 100.000,00

10. Ujian Hasil
a.
b.
c.
d.

FC materi kepada peserta
Materi untuk dosen
Konsumsi dosen
Konsumsi peserta seminar

11. Cetakan hasil
J

U

= Rp. 120.000,00
= Rp. 100.000,00
= Rp. 70.000,00
= Rp. 150.000,00

Rp. 40.000 × 4 buah = Rp 160.000,00
M

L

A

H

= Rp. 2.300.000,00

DAFTAR PUSTAKA
Deptan. http://bbpadi.litbang.deptan.go.id/index.php/download/index.php?
option=com_jdownloads&Itemid=76&task=search.result. Diambil pada tanggal
24 mei 2013 pukul 18:48 wita
Febri, Nugraha. Jenis-jenis Tanaman Padi. http://febrinugraha.wordpress.com/pertsnianpertenakan/jenis-jenis-tanaman-padi/. Diambil pada tanggal 24 mei 2013 pukul
18:59 wita

Firdaus, M. 2009. Manajemen Agribisnis.Bumi aksara: Jakarta
Ibrahim, Y. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Cetakan Kedua. Rineka Cipta: Jakarta
Kompasiana. Jenis-jenis Padi di Indonesia.
http://green.kompasiana.com/penghijauan/2012/04/28/jenis-padi-di-indonesia458880.html. Diambil pada tanggal 24 mei 2013 pukul 19:23 wita
Rahim, abd., Hastuti, R, D, Diah. 2007. Ekonometrika Pertanian. Penebar Swadaya:
Jakarta
Skripsi: Kelana, G. 2008. Analisis Tingkat Keuntungan Ddan Resiko kombinasi cabang
usahatani sayuran di kelurahan rurukan kecamatan tomohon timur. Tesis
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Program Strata I. Universitas Katolik
De La Salle Manado
Skripsi: Olviani T. 2008. Analisis Biaya dan Pendapatan usahatani jagung di desa wusa
kecamatan talawaan kabupaten minahasa utara. Tesis Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Program Strata I. Universitas Katolik De La Salle Manado
Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi (Dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi
Cobb-Douglas). RajaGrafindo: Jakarta
Wikipedia. Padi. http://id.wikipedia.org/wiki/padi. Diambil pada tanggal 24 mei 2013
pukul 19:47 wita

LAMPIRAN

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45