S BIO 0807589 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar belakang

Untuk memperoleh hasil pembelajaran yang optimal dan bermakna siswa
harus bisa memahami dan mengerti

materi yang disampaikan oleh guru. Salah

satu faktor yang menyebabkan siswa tidak memperoleh pembelajaran yang
bermakna adalah siswa kesulitan memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Kesulitan belajar yang didefenisikan oleh The United States Office of Education
(USOE) yang dikutip oleh Abdurrahman (2003: 6) adalah “suatu gangguan dalam
satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan
penggunaan bahasa ajaran atau tulisan”. Di samping defenisi tersebut, ada definisi
lain yang yang dikemukakan oleh The National Joint Commite for Learning
Dissabilites (NJCLD) dalam Abdurrahman (2003: 7) bahwa “kesulitan belajar


menunjuk kepada suatu kelompok kesulitan yang didefinisikan dalam bentuk
kesulitan

nyata

dalam kematian dan penggunan kemampuan pendengaran,

bercakap-cakap, membaca, menulis, atau menalar”.
Dalam usaha

peningkatan

mutu

pendidikan guru atau siswa sering

dihadapkan pada kendala-kendala di lapangan yaitu diantaranya mengalami
kesulitan memahami konsep yang diberikan oleh guru sehingga stimulus yang
diberikan guru belum banyak berarti bagi siswa. Proses pembelajaran saat ini
seharusnya sudah dilaksanakan dengan system student centered dimana seluruh

kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa, guru hanya sebagai motivator dan
fasilitator. Tapi pada kenyataannya, tidak semua guru-guru biologi di SMA dapat
menerapkan sistem student centered secara menyeluruh untuk semua materi
pelajaran. Guru hanya menerapkan sistem student centered untuk materi tertentu
dengan

alasan

mereka

lemah

dalam penguasaan

dan

pengalaman

untuk


melaksanakan sistem tersebut.
Dalam kegiatan belajar mengajar, tidak sedikit siswa yang mengalami
hambatan

dalam proses

belajarnya.

Kesulitan

yang

dialami siswa

dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik berupa eksternal maupun internal. Salah
1
Aprilia Handariani, 2016
ID ENTIFIKASI MISKONSEPSI D ALAM PEMBELAJARAN FILUM ARTHROPOD A MENGGUNAKAN CRI

(CERTAINTY OF RESPONSE IND EX) PAD A SISWA SMA KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

satu cara untuk melakukan identifikasi terhadap tanda-tanda kesulitan belajar yang
di alami oleh siswa adalah melakukan kegiatan evaluasi dengan menggunakan
instrument berupa tes diagnostik. Salah satu tes diagnostik yang dapat dilakukan
adalah dengan melakukan wawancara, karena wawancara memberikan informasi
yang meyakinkan mengenal gambaran mengenai diri siswa yang berkaitan dengan
prestasi, kebiasaan, sikap dan sifat kepribadian lainnya (Makmun, 1997 : 218).
Kebanyakan siswa menganggap biologi adalah mata pelajaran yang sulit.
Siswa hanya menghafal fakta, prinsip, teori yang disampaikan oleh guru tanpa
berusaha untuk menemukan, mengembangkan, serta menerapkan ide-ide yang ada
dalam pikiran mereka. Selanjutnya siswa cenderung bersikap pasif sehingga
membuat siswa kurang mengerti mengenai materi yang mereka pelajari dan tidak
jarang mengebabkan miskonsepsi.
CRI sering digunakan dalam identifikasi miskonsepsi atau survei-survei
terutama yang meminta responden untuk memberikan derajat kepastian yang dia
miliki dari kemampuannya untuk memilih dan membangun pengetahuan, konsepkonsep atau hukum-hukum yang terbentuk dengan baik dalam dirinya untuk

menentukan jawaban dari suatu pertanyaan.
Seorang responden (siswa) yang tahu konsep, tidak tahu konsep atau
miskonsepsi dapat dibedakan secara sederhana dengan cara membandingkan
benar tidaknya jawaban suatu soal dengan tinggi rendahnya indeks kepastian
jawaban (CRI) yang diberikannya untuk soal tersebut. CRI biasanya didasarkan
pada suatu skala, sebagai contoh skala enam (0-5)
Konsep tentang filum Arthropoda dipilih oleh peneliti sebagai suatu konsep
umum bagi siswa karena keberadaan hewan-hewan anggota filum tersebut pada
kehidupan siswa. Hewan-hewan yang termasuk filum Arthropoda relatif cukup
sering dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan hewanhewan invertebrata dari filum lainnya. Dikatakan cukup sulit juga karena
mencakup banyak istilah yang harus mereka kuasai dan pahami, dari mulai ciri
khas filum, pengklasifikasian, sampai contoh-contoh spesies. Menurut Bullough
(1958) Arthropoda merupakan filum tersukses dan terbesar dalam dunia hewan.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa Arthropoda memiliki jumlah anggota yang
sangat banyak.
Aprilia Handariani, 2016
ID ENTIFIKASI MISKONSEPSI D ALAM PEMBELAJARAN FILUM ARTHROPOD A MENGGUNAKAN CRI
(CERTAINTY OF RESPONSE IND EX) PAD A SISWA SMA KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


3

Di Indonesia, penelitian mengenai miskonsepsi Arthropoda masih jarang
ditemukan maka dari itu dinilai cukup penting untuk dilakukan, agar bisa di ukur
sampai sejauh mana siswa paham mengenai materi filum Arthropoda ini.
Subkonsep

Arthropoda

yang

yang

dikaji diantaranya

anatomi,

morfologi,

pengelompokkan dan juga peranan hewan-hewan Arthropoda bagi kehidupan

sehari-hari. Subkonsep ini di ambil berdasarkan kesesuaian dengan Kurikulum
2013 dalam Silabus Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam Mata Pelajaran
Biologi SMA. Konsep Arthropoda ini merupakan bagian dari BAB 8 materi
tentang Invertebrata pada semester 2 kelas X (sepuluh).
Menimbang adanya penelitian terdahulu yang telah diadakan

tentang

kesulitan belajar yang diberi judul “Identifikasi Kesulitan Mempelajari Konsep
Sistem Hormon pada Siswa SMA kelas XI” dengan hasil sebagai berikut : pada

subkonsep pengertian dan fungsi hormon siswa yang mengalami kesulitan sebesar
41,1%, perbedaan homon prolactin dan oksitosin siswa yang mengalami kesulitan
sebesar 55,9%, kesulitan pada subkonsep letak masing-masing kelenjar pada
sistem hormon sebesar 81,4%, subkonsep kelainan-kelainan yang berhubungan
dengan sistem hormon dan fungsi kelenjar pencernaan yang mengalai kesulitan
masing-masing sebesar 67,6% dan kesulitan pada subkonsep perbedaan fungsi
dari berbagai jenis hormone sebesar 72,4%. Faktor-faktor yang menyebabkan
siswa kesulitan dalam pembelajaran konsep sistem hormon salah satunya adalah
karena cara belajar siswa yang kurang baik seperti tidak mempelajari kembali

materi yang sudah dipelajari, tidak memperhatikan penjelasan guru di kelas dan
siswa yang jarang membuat catatan. Selain itu, metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru kurang menarik perhatian siswa sehingga materi yang
disampaikan sulit untuk dipahami oleh siswa.
Peneliti tertarik dan ingin mencoba menerapkan penelitian tersebut di
konsep lain yaitu mengenai konsep Arthropoda yang diberi judul “Identifikasi
Miskonsepsi Dalam Pembelajaran

Filum Arthropoda Menggunakan CRI

(Certainty of Respons Index) pada Siswa SMA Kelas X”. Diharapkan hasil

penelitian ini dapat digunakan oleh guru untuk mengadakan perubahan atau
perbaikan pada pembelajaran materi filum Arthropoda.

Aprilia Handariani, 2016
ID ENTIFIKASI MISKONSEPSI D ALAM PEMBELAJARAN FILUM ARTHROPOD A MENGGUNAKAN CRI
(CERTAINTY OF RESPONSE IND EX) PAD A SISWA SMA KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


4

B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam

penelitian ini yaitu : “apakah miskonsepsi terjadi pada siswa dalam mempelajari
filum Arthropoda?”.
Beberapa pertanyaan yang dapat mengarahkan penelitian ini adalah :
1.

Apakah

siswa

mengalami

miskonsepsi


pada

pembelajaran

konsep

Arthropoda?
2.

Pada konsep Arthropoda manakah siswa mengalami miskonsepsi dilihat
dari nilai indeks CRI?

3.

Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan siswa miskonsepsi untuk
mempelajari materi tersebut?

C.

Batasan Masalah

Bertolak dari perumusan masalah yang telah diuraikan di atas dan untuk

menjaga agar permasalahan tidak meluas, maka ruang lingkup permasalahan
dibatasi sebagai berikut :
1.

Konsep yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah konsep Filum
Arthropoda yang tercantum dalam Kurikulum 2013, Di dalam Silabus
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam Mata Pelajaran Biologi SMA
pada Kurikulum 2013 yang digunakan dalam pembelajaran. Konsep filum
Arthropoda ini dibelajarkan pada kelas X (sepuluh) semester 2 yaitu pada
Bab 8 : Invertebrata. Kompetensi dasar yang diharapkan terdapat pada
kompetensu dasar (KD) 3.8 dan 4.8. pada kompetensi dasar 3.8 yaitu
menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke dalam filum
berdasarkan

pengamatan

anatomi

dan

morfologi

serta

mengaitkan

peranannya dalam kehidupan. Dan kompetensi dasar 4.8 yaitu menyajikan
data tentang perbandingan kompleksitas jaringan penyusun tubuh hewan
dan perannya pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis.
2.

Terdapat beberapa metode untuk mengidentifikasi miskonsepi, yaitu 1) tes
pilihan ganda beralasan; 2) peta konsep; 3) metode perkiraan-observasipenjelasan; 4) wawancara; 5) menggambar; dan mencocokkan kata (Kose,
2008). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi

Aprilia Handariani, 2016
ID ENTIFIKASI MISKONSEPSI D ALAM PEMBELAJARAN FILUM ARTHROPOD A MENGGUNAKAN CRI
(CERTAINTY OF RESPONSE IND EX) PAD A SISWA SMA KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

miskonsepsi siswa adalah tes pilihan ganda beralasan. Tes ini digunakan
beberapa peneliti untuk mendeteksi miskonsepsi. Gambaran miskonsepsi
mempelajari konsep dan faktor-faktor yang melatar belakangi terjadinya
miskonsepsi saat mempelajari konsep diperoleh dari hasil tes tertulis yang
disertai indeks CRI (Certanty of Response Index ) dan wawancara.
3.

Pembelajaran tentang konsep filum Arthropoda dilakukan oleh guru yang
mengajar di sekolah yang diteliti, sesuai strategi pembelajaran yang
dikembangkan oleh guru tersebut, bukan dari peneliti.

D.

Tujuan Penelitian
Adapun

tujuan

dari

penelitian

ini

adalah

untuk

mengidentifikasi

miskonsepsi pada materi filum Arthropoda pada siswa di kelas X. Tujuan khusus
dari penelitian ini adalah :
1.

Untuk memperoleh data miskonsepsi umum yang terjadi pada siswa pada
konsep Arthropoda.

2.

Untuk mengetahui pada konsep mana sajakah terjadinya miskonsepsi pada
siswa pada konsep Arthropoda.

3.

Mengetahui faktor penyebab munculnya miskonsepsi pada siswa pada
konsep Arthropoda.

E.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1.

Bagi Siswa
Memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih memahami dan mengerti

mengenai materi filum Arthropoda.
2.

Bagi Guru
Diharapkan menjadi masukan bagi guru sehingga guru bisa lebih kreatif

dalam mencari inovasi baru untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh siswa
dan berusaha meningkatkan kemampuannya dalam rangka meningkatkan kualitas
dalam pembelajaran.

Aprilia Handariani, 2016
ID ENTIFIKASI MISKONSEPSI D ALAM PEMBELAJARAN FILUM ARTHROPOD A MENGGUNAKAN CRI
(CERTAINTY OF RESPONSE IND EX) PAD A SISWA SMA KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

F.

Struktur Organisasi
Gambaran tentang isi dari skripsi ini dapat dilihat secara umum dalam

strktur organisasi penulisan skripsi barikut ini. Pedoman karya tulis ilmiah
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tahun 2014 menjadi acuan untuk
sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini. Struktur
organisasi penulisan skripsi yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1.

Bab I Pendahuluan
Pada bab I ini dipaparkan mengenai apa yang menjadi latar belakang

dilakukannya penelitian ini. Terdapat pula rumusan masalah yang akan diteliti
serta batasan-batasannya. Lalu dijelaskan pula tujuan dan manfaat dari penelitian
ini.
2.

Bab II Kajian Pustaka
Pada bab II in berisikan teori-teori yang relevan yang digunakan dalam

penelitian ini. Pertama dijelaskan mengenai apa itu belajar. Kedua dijelaskan
mengenai apa itu miskonsepsi dan bagaimana cara mengungkap miskonsepsi pada
siswa. Ketiga penjelasan mengenai CRI atau Certainty of Response Index . Dan
yang terakhir penjelasan mengenai konsep filum Arthropoda itu sendiri.
3.

Bab III Metode Penelitian
Pada bab III ini dipaparkan mengenai metode penelitian yang digunakan.

Sub

bab

yang dijelaskan mengenai definisi operasional, desain penelitian,

populasi dan sampel penelitian, prosedur penelitian dan teknik pengumpulan data
serta analisis data yang didapatkan dari penelitian ini.
4.

Bab IV Temuan dan Pembahasan
Di bab IV ini dipaparkan mengenai temuan penelitian dan pembahasan yang

dikembangkan berdasarkan temuan penelitian yang telah diperoleh. Data yang
telah didapatkan tersebut dianalisis dan dikaitkan dengan teori-teori yang ada pada
bab II.

Aprilia Handariani, 2016
ID ENTIFIKASI MISKONSEPSI D ALAM PEMBELAJARAN FILUM ARTHROPOD A MENGGUNAKAN CRI
(CERTAINTY OF RESPONSE IND EX) PAD A SISWA SMA KELAS X
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu