T PTK 1303165 Chapter3

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan untuk mengungkap permasalahan ini yaitu penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya (Creswell, 2015, hlm.664), dimana hubungan antara satu dengan beberapa variabel lainnya dinyatakan dengan besaran koefisien korelasi dan keberartian (signifikasi) secara statistik. Penekanan pada penelitian ini yakni untuk memperkirakan pengaruh dan hubungan antara dua variabel atau lebih. Desain penelitian ini dipilih untuk mengetahui pengaruh hasil belajar mata kuliah keahlian profesi guru dan pengalaman program latihan profesi (PLP) terhadap Minat menjadi guru profesional mahasiswa Departemen PKK FPTK UPI dengan pengukuran statistik, dimana pengaruh dan hubungan variabel dinyatakan dengan koefisien korelasi dan keberartian (signifikasi).

3.2.Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi

Sugiyono (2010, hlm.117) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan penjelasan di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Departemen PKK FPTK UPI angkatan 2011 yang pada saat penyebaran instrumen penelitian memenuhi karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti antara lain yaitu:

1. Mahasiswa yang aktiv dan terdaftar di bagian akademik kemahasiswaan 2. Mahasiswa yang belum memasuki seminar skripsi tahap 2


(2)

3. Mahasiswa yang dalam pandangan peneliti memiliki intensitas pertemuan yang tinggi di kampus dalam penyelesaian studi kependidikan nya.

Berdasarkan karakteristik populasi yang ditetapkan tersebut maka, dari total jumlah keseluruhan mahasiswa Departemen PKK FPTK UPI angkatan 2011 sebanyak 68 mahasiswa.

3.2.2. Sampel Penelitian.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang berifat representative. Sugiyono (2010, hlm.91) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposif sampling. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI yang terdiri dari program studi Pendidikan Tata Busana, Pendidikan Tata Boga dan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan sampel yang diperlukan dalam penelitian ini yakni dengan menggunakan rumus Yamane oleh Haper dan Row dengan tingkat kesalahan 10% atau 0,1 yaitu sebagai berikut:

�:[ � × � + ] Bungin, B � , hlm. Keterangan :

n : Jumlah sampel yang dicari N : Jumlah populasi

d : Nilai Presisi (misal sebesar 90% maka d = 0,1)

berdasarkan rumus diatas maka dapat dihitung besarnya sampel sebagai berikut:


(3)

Perhitungan sampel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah sampel yang diperoleh sebesar 40,47 atau bila dibulatkan menjadi 40 sampel, dengan pembagian jumlah sampel pada masing-masing program studi sebagai berikut:

Tabel. 3.1 Pembagian Jumlah Sampel

NO Departemen PKK FPTK UPI Populasi Ukuran Sampel

1 Prodi Pendidikan Tata Busana 28 × = , ≈

2 Prodi Pendidikan Tata Boga 24 × = , ≈

3 Prodi Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga 14 × = , ≈

Total jumlah sampel 40 mahasiswa

Jumlah sampel yang diperlukan untuk program studi Pendidikan Tata Busana sebanyak 17 mahasiswa, Pendidikan Tata Boga sebanyak 15 mahasiswa dan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga sebanyak 8 mahasiswa, total jumlah sampel keseluruhan sebanyak 40 mahasiswa dari departemen PKK FPTK UPI.

3.4 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, hlm.148), “Instrumen penelitian adalah suatu alat

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini antara lain:

3.4.1 Angket

Menurut Sugiyono (2010, hlm.142), angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, dimana pernyataan dialam angket sudah


(4)

memiliki alternatif jawaban yang akan dipilih oleh responden. Responden tidak dapat memberikan jawaban atau respon lain kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban, sedangkan penyusunan skala pengukuran digunakan metode Likert Sunmated Rating (LSR) yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi mahasiswa pada variabel minat menjadi guru profesional, dengan alternatif pilihan sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Adapun item-item pertanyaan dirancang dalam kisi-kisi angket pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Sub-indikator No Angket

Variabel Minat menjadi guru

profesional

Ketertarikan awal pada ide/ objek/

kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan kejuruan

bidang studi produktif Tata

Busana/Tata Boga/PKK disertai

emosi positif (senang,gembira) dan rasa penasaran

terhadap objek tersebut

Mengindra objek/ide/kegiatan

(Bidang Busana/ Boga/PKK)

1,2

emosi positif (senang,gembira) dan rasa penasaran

terhadap objek/ide/kegiatan

yang diindra

3,4

Rasa ingin tahu (curiousity) yang

lebih spesifik Mengenai profesi

guru kejuruan

Fokus pada objek, ide, dan kegiatan

bidang studi produktif (Busana/Boga/PKK)


(5)

bidang produktif (Busana,Boga,PKK)

Tumbuh rasa suka dan senang yang

beralasan

7,8,9,10

Rasa ingin tahu yang kuat dan

bersifat terus menerus

11, 12,13,14

adanya action untuk mencari informasi

lebih mendalam

15,16

Rasa nikmat dan puas saat mendapatkan informasi terkait

guru bidang produktif (Busana,Boga,PKK)

17, 18,19,20

Berpartisipasi dalam kegiatan yang berkenaan dengan pendidikan kejuruan

bidang produktif (Busana,Boga,PKK)

21,22

Adanya hasrat untuk terus mencari

hal baru mengenai pendidikan kejuruan

(novelty- seeking) secara berulang

Terbentuk pengetahuan (knowledge) mengenai keguruan

bidang produktif (Busana,Boga,PKK)

23,24


(6)

mengenai profesi guru bidang

produktif (Busana,Boga,PKK)

Membuat keputusan karir setelah lulus kuliah pendidikan

Pemantapan fikiran mengenai profesi

guru bidang produktif (Busana,Boga,PKK)

29,30,31

Memutuskan pemilihan profesi

sebagai orientasi hidup (berkarir) dimasa yang akan

datang

32,33,34

3.4.2 Studi Dokumentasi

Menurut Arikunto (2002, hlm. 131), studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat catatan harian dan sebagainya. Studi dokumentasi dalam penelitian ini digunakan dengan cara mengumpulkan nilai kumulatif hasil belajar mata kuliah keahlian profesi guru yakni nilai hasil belajar mata kuliah belajar pembelajaran, evaluasi pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan metode penelitian pendidikan. Untuk mengumpulkan data variabel pengalaman PLP dilakukan pengumpulan data nilai kumulatif Program Latihan Profesi (PLP) mahasiswa Departeman PKK sebagai objek sampel yang diteliti.


(7)

Proses penelitian yang dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Tahapan Persiapan

Pada tahapan ini dilakukannya tahapan survei untuk mengenali dengan baik lingkungan tempat penelitian dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan sumber-sumber masalah serta latarbelakang dari permasalahan yang timbul dengan menyebarkan angket survey terkait minat profesi yang ingin ditekuni setelah lulus kuliah. Selanjutnya dilakukan identifikasi masalah dan suatu rumusan masalah yang menjadi dasar pelaksanaan penelitian. Rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumusan masalah asosiatif dengan bentuk hubungan kausal atau bentuk bersifat sebab akibat antara variabel. Untuk menjawab rumusan masalah yang bersifat sementara maka dilakukan pengkajian teoritis yang relevan dengan permasalahan yaitu memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (hipotesis), sedangkan untuk melakukan pengujian hipotesis dilakukan penetapan desain penelitian yang sesuai. Selanjutnya dilakukan penyusunan instrument penelitian, yang digunakan untuk pengumpulan data, yakni berupa studi dokumentasi dan kuesioner (angket) tertutup. Sebelum kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data, maka instrument penelitian diuji cobakan terlebih dahulu kepada 20 responden, yakni kepada mahasiswa angkatan 2010 sebanyak 5 responden dan angkatan 2011 sebanyak 15 responden yang tidak menjadi sampel, kemudian selanjutnya dilakukan diuji validitas serta reabilitasnya.

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan data dari studi dokumentasi nilai MKKP dan nilai PLP mahasiswa yang menjadi sampel penelitian yaitu mahasiswa angkatan 2011 sebanyak 40 orang dan dilakukan penyebaran angket penelitian kepada mahasiswa tersebut. Setelah data terkumpul selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik analisis parametrik.


(8)

Selanjutnya dilakukan penyusunan kesimpulan berupa jawaban terhadap rumusan masalah yang telah disusun.

c. Tahap penyusunan laporan penelitian

Penyusunan laporan dilakukan melalui pendokumentasian semua kegiatan penelitian yang dilakukan dalam bentuk laporan penelitian dengan format dan isi yang telah ditentukan.

3.6 Analisis Data

3.6.1 Pengujian Instrumen Penelitian

Angket penelitian sebagai instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data, terlebih dahulu di uji kelayakannya sebagai alat pengumpulan data yang baik. Kelayakan instrument berupa angket tersebut akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Pengujian kelayakan instrument ini dilakukan melalui analisis validitas dan reliabilitas. Instrumen pengumpulan data dikatakan layak jika telah memenuhi syarat valid dan reliabel.

1. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat pemahaman responden atas butir-butir pernyataan dalam angket terkait dengan Minat menjadi guru profesional, sehingga instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,2010,hlm.109). Uji validitas instrument menggunakan analisis item, yakni dengan mengorelasikan skor tiap item dengan skor total. Rumus koefisien korelasi Pearson Produk Moment adalah:

2 2

2

 

2

Y Y

n X X

n

Y X XY n rxy

   

 

   

 (Tatang, dkk. 2011, hlm.117)

Keterangan:

rxy= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y


(9)

X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba

Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba

Dalam hal ini nilai rxy diartikan sebagai koefisien korelasi dengan kriteria

sebagai berikut :

rxy < 0,199 : Validitas sangat rendah

0,20 – 0,399 : Validitas rendah 0,40 – 0,699 : Validitas sedang/cukup 0,70 – 0,899 : Validitas tinggi

0,90 – 1,00 : Validitas sangat tinggi

(Sudjana, 2005, hlm.374) Hasil yang sudah didapat dari rumus product moment kemudian disubtitusikan ke dalam rumus uji t, dengan rumus sebagai berikut :

� =

�√�−√ −�2 (Sudjana, 2005, hlm.377) Keterangan :

t = uji signifikan korelasi r = koefisien korelasi n = jumlah reponden

Hasil t hitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga distribusi ttabel

dengan taraf signifikasi (α) = 0,05 yang artinya peluang membuat kesalahan 5%

setiap item akan terbukti bila harga t hitung> t tabel dengan taraf kepercayaan 95%

serta derajat kebebasannya (dk) = n-1. Kriteria pengujian item adalah jika thitung

lebih besar dari harga t tabel maka item tersebut valid.

2. Uji Reliabilitas

Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2004). Untuk menguji instrumen penelitian ini dapat digunakan rumus Spearman Brown, dengan rumus :


(10)

yx yx r xr r   1 2

Dalam menguji reliabilitas instrumen terdapat tiga teknik yang dapat digunakan yaitu teknik paralel (paralel form atau alternate form), teknik tes ulang (single test double trial) dan teknik belah dua (split halve method). Dalam penelitian ini menggunakan teknik belah dua karena peneliti hanya mengujicobakan instumen satu kali.

Langkah-langkah yang dilalui oleh peneliti dalam menggunakan teknik belah dua:

1. Mengujicobakan instrumen kepada responden.

2. Memberikan skor kepada setiap responden untuk semua butir pertanyaan. 3. Mengelompokan skor untuk butir-butir belahan pertama dan belahan kedua

(bisa dengan belah dua ganjil genap, awal akhir atau dengan undian).

4. Memberikan kode X untuk skor belahan pertama awal dan kode Y untuk skor belahan kedua akhir.

5. Mencari korelasi antara skor belahan pertama awal (X) dengan skor-skor belahan kedua akhir (Y) yang dimiliki oleh setiap individu. Rumus yang digunakan yaitu Pearson Product Moment , sebagai berikut :

 

                                 

2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n xy r Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y.

X = jumlah skor yang diperoleh dari responden uji coba.

Y = jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba n = jumlah responden.

Hasil perhitungan korelasi Pearson ini baru merupakan reliabilitas sebagian item kuesioner

6. Untuk memperoleh indeks reliabilitas seluruh item kuesioner digunakan rumus Spearman-Brown yaitu:


(11)

yx yx r xr r

 

1 2

1 1

7. Mencari rtabel dengan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan

(dk)=n - 2.

8. Kaidah keputusan :

Jika r hitung> r tabel berarti reliabel

Jika r hitung< r tabel berarti tidak reliabel

Kriteria rhitung> rtabel sebagai pedoman untuk penafsirannya adalah :

Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Besarnya nilai r Interpretasi 0,800 ≤ r ≤ 1,000 Sangat Tinggi 0,600 ≤ r < 0,800 Tinggi

0,400 ≤ r < 0,600 Cukup 0,200 ≤ r < 0,400 Rendah 0,000 ≤ r < 0,200 Sangat rendah

(Arikunto, 2010, hlm.245) 3. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas

Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas merujuk pada instrumen penelitian yang diujicobakan yakni angket Minat menjadi guru profesional. Instrumen penelitian diuji cobakan kepada 20 responden, yakni kepada mahasiswa angkatan 2010 sebanyak 5 responden dan angkatan 2011 sebanyak 15 responden yang tidak menjadi sampel. Data angket yang terkumpul kemudian secara statistik dihitung validitas dan reabilitasnya. Hasil ujicoba instrumen dianalisis dengan bantuan komputer melalui program excel, untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya.

Dari hasil perhitungan uji validitas angket Minat menjadi guru profesional pada mahasiswa, dari 42 item soal terdapat 8 item yang tidak valid, yaitu nomor 3,4,7,9,21,26,31 dan 32. Item soal yang tidak valid tidak digunakan dalam


(12)

instrumen penelitian sehingga hanya 34 item soal yang digunakan untuk mengukur Minat menjadi guru profesional pada mahasiswa (Lampiran 1).

Setelah item soal yang tidak valid dihilangkan kemudian dihitung reliabilitasnya menggunakan teknik belah dua dengan taraf kesalahan yang ditetapkan 5% (taraf kepercayaan 95%) dan n = 20, jadi dk = n – 2= 20 – 2 = 18 maka harga r tabel= 0,468 dan didapatkan:

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas

Judul rhitung r tabel (95%)(18) Interpretasi

Minat menjadi

guru profesional 0,9309 0,468

Reliabel

Uji reliabilitas instrumen variabel minat menjadi guru profesional pada mahasiswa, menyatakan besarnya rhitung= 0,9309 > rtabel = 0,468 (Lampiran 2),

maka instrumen variabel minat menjadi guru profesional pada mahasiswa dinyatakan reliabel. Selanjutnya nilai rhitung dikonsultasikan dengan pedoman

kriteria penafsiran menurut Sugiyono (2010, hlm.216). Setelah dikonsultasikan ternyata diketahui bahwa nilai rhitung = 0,9309 berada pada indeks korelasi antara

0,80 – 1,00 termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi.

3.6.2 Uji Persyaratan Analisis Data.

Uji persyaratan analisis dilakukan dengan cara menguji normalitas dan linieritas data.

Uji normalitas data

a) Mencari skor terbesar dan terkecil b) Mencari nilai rentang (R)

c) Mencari banyaknya kelas (BK) BK = 1 + 3,3 log n

d) Panjang kelas interval (P) P = ��


(13)

e) Membuat tabulasi dengan tabel penolong f) Mencari rerata (Mean)

X = ∑��=∑��� �

g) Mencari simpangan baku (standar deviasi)

S = √�.∑�� �−(∑�� �)

� . �−

h) Menghitung p-value p – v = � − � − � [ − ℎ

− ]

2. Uji linieritas data

Untuk keperluan uji linieritas data baku diperlukan data-data untuk menyimpulkan karakteristik data penelitian atau disebut juga ukuran dari gejala pemusatan (Tedjo, 2007, hlm.23) dengan nilai sentral (central value) rerata hitung, akar kuadrat dari jumlah kuadrat selisih kesuluruhan data terhadap rerata atau disebut juga simpangan baku, koefisien-koefisien regresi a dan b untuk regresi linier. Uji linieritas regresi untuk variabel Y atas X1 ditempuh dengan

menggunakan analisis varian dimana semua nilai individu dipecah menjadi tiga bagian sumber variasi, sedang tiap jumlah kuadrat (JK) mempunyai derajat kebebasan masing-masing yaitu ∑Y2, 1 untuk JK(a), 1 untuk JK(b│a) dan (n-2)

untuk JK(res). Jika tiap JK dibagi oleh dk-nya masing-masing, maka diperoleh

kuadrat tengah disingkat KT untuk tiap sumber varian.

3.6.3 Teknik Pengolahan Data

Analisis data yang dilakukan pada penelitian menggunakan teknik statistik analisis regresi dan korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat kedekatan (closessess) pengaruh dan hubungan antar variabel-variabel. Dengan kata lain, analisis regresi mempertanyakan pola pengaruh fungsional, sedangkan analisis korelasi mempertanyakan kedekatan hubungan fungsional, mempertanyakan kedekatan hubungan antara variabel-variabel, (Tedjo, 2007, hlm.129). Adapun variabel-variabel yang akan diukur tingkat kedekatannya dalam penelitian ini


(14)

adalah variabel hasil belajar keahlian profesi guru, pengalaman PLP dan Minat menjadi guru profesional dengan alur hubungan antara variabel sebagai berikut:

Gambar 3.1 Alur keterkaitan antar variabel

Keterangan :

X1 = hasil belajar mata kuliah keahlian profesi guru (variabel bebas).

X2 = pengalaman PLP (variabel bebas).

Y = Minat menjadi guru profesional (Variabel Terikat).

1. Analisis Regresi.

Untuk mempertanyakan pola pengaruh fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) penelitian dihitung dengan menggunakan persamaan regresi sederhana.

R2 = a + bX (Tedjo, 2007, hlm.131) Dimana:

R2 = Subjek variabel terikat yang diproyeksikan.

X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan. a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0.

b = Nilai arah sebagai penentuan ramalan (prediksi) variabel Y.

Untuk mempertanyakan pola pengaruh fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal antara dua variabel bebas (X1) dan (X2) terhadap variabel terikat

(Y) penelitian dihitung dengan menggunakan persamaan regresi ganda (Riduwan, 2008, hlm.152).

X1

Y X2

ñ

ñ �


(15)

2. Analisis Korelasi

Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (X) dengan variabel (Y) dihitung dengan menggunakan persamaan korelasi Pearson Produk Moment.

rhitung = �∑ − ∑ ∑

√{�∑ − ∑ }{�∑ − ∑ }

(Riduwan, 2008, hlm.136)

keterangan:

rhitung = Koefisien korelasi

X = Variabel bebas

Y = Variabel terikat

N = Jumlah responden

Dengan interpretasi koefisien korelasi sesuai dengan tabel dibawah ini : Tabel 3.5 Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Kekuatan Hubungan

1.00≥r > 0.80 Sangat Kuat

0.80≥ r >0.60 Kuat

0.60≥ r >0.40 Cukup Kuat

0.40 ≥ r > 0.20 Rendah

0.20≥ r > 0.00 Sangat Rendah

r = 0 tergolong tidak mempunyai korelasi linier

(Panggabean, 2001, hlm.161) Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminasi sebagai berikut

KD = r2 x 100% (Riduwan, 2008, hlm.136)

Keterangan:

KD = Koefisien determinasi r = Nilai koefisien korelasi

Untuk mencari makna hubungan variabel X dan variabel Y, maka hasil perhitungan korelasi Product Moment dilakukan uji signifikasi dengan statistik t.


(16)

thitung = �√�−

− � (Riduwan, 2008, hlm.137)

Keterangan:

thitung = Nilai t yang dihitung

r = Nilai koefisien korelasi

n = Jumlah sampel

Dengan menggunakan tabel distribusi t pada α = 0.05 serta derajat kebebasan dk = n-2, maka berarti signifikan apabila thitung>ttabel, berarti tidak signifikan

apabila thitung<ttabel. Analisa korelasi ganda yang dilakukan untuk menguji

hipotesis apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar mata kuliah keahlian profesi guru (X1) dan Pengalaman PLP (X2) secara simultan

terhadap Minat menjadi guru profesional (Y). Dihitung dengan menggunakan rumus korelasi ganda.

R

x1x2Y

=

� + � − � � �

−� (Riduwan, 2008, hlm.139)

Selanjutnya untuk mengetahui signifikasi korelasi ganda dihitung dengan persamaan :

Fhitung =

� � −� �−�− Keterangan :

Fhitung = Nilai F yang dihitung

R = Nilai koefisien korelasi ganda

n = Jumlah sampel

k = Jumlah variabel bebas (independen)

Dengan menggunakan tabel distribusi F pada taraf signifikasi α = 0.01 atau α

= 0.05 maka apabila Fhitung ≥ Ftabel maka tolak H0 artinya siginifikan dan apabila


(1)

yx yx

r xr r

 

1 2 1 1

7. Mencari rtabel dengan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk)=n - 2.

8. Kaidah keputusan :

Jika r hitung> r tabel berarti reliabel Jika r hitung< r tabel berarti tidak reliabel

Kriteria rhitung> rtabel sebagai pedoman untuk penafsirannya adalah : Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi

Besarnya nilai r Interpretasi 0,800 ≤ r ≤ 1,000 Sangat Tinggi 0,600 ≤ r < 0,800 Tinggi

0,400 ≤ r < 0,600 Cukup 0,200 ≤ r < 0,400 Rendah 0,000 ≤ r < 0,200 Sangat rendah

(Arikunto, 2010, hlm.245)

3. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas

Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas merujuk pada instrumen penelitian yang diujicobakan yakni angket Minat menjadi guru profesional. Instrumen penelitian diuji cobakan kepada 20 responden, yakni kepada mahasiswa angkatan 2010 sebanyak 5 responden dan angkatan 2011 sebanyak 15 responden yang tidak menjadi sampel. Data angket yang terkumpul kemudian secara statistik dihitung validitas dan reabilitasnya. Hasil ujicoba instrumen dianalisis dengan bantuan komputer melalui program excel, untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya.

Dari hasil perhitungan uji validitas angket Minat menjadi guru profesional pada mahasiswa, dari 42 item soal terdapat 8 item yang tidak valid, yaitu nomor 3,4,7,9,21,26,31 dan 32. Item soal yang tidak valid tidak digunakan dalam


(2)

instrumen penelitian sehingga hanya 34 item soal yang digunakan untuk mengukur Minat menjadi guru profesional pada mahasiswa (Lampiran 1).

Setelah item soal yang tidak valid dihilangkan kemudian dihitung reliabilitasnya menggunakan teknik belah dua dengan taraf kesalahan yang ditetapkan 5% (taraf kepercayaan 95%) dan n = 20, jadi dk = n – 2= 20 – 2 = 18 maka harga r tabel= 0,468 dan didapatkan:

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas

Judul rhitung r tabel (95%)(18) Interpretasi

Minat menjadi

guru profesional 0,9309 0,468

Reliabel

Uji reliabilitas instrumen variabel minat menjadi guru profesional pada mahasiswa, menyatakan besarnya rhitung= 0,9309 > rtabel = 0,468 (Lampiran 2), maka instrumen variabel minat menjadi guru profesional pada mahasiswa dinyatakan reliabel. Selanjutnya nilai rhitung dikonsultasikan dengan pedoman kriteria penafsiran menurut Sugiyono (2010, hlm.216). Setelah dikonsultasikan ternyata diketahui bahwa nilai rhitung = 0,9309 berada pada indeks korelasi antara 0,80 – 1,00 termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi.

3.6.2 Uji Persyaratan Analisis Data.

Uji persyaratan analisis dilakukan dengan cara menguji normalitas dan linieritas data.

Uji normalitas data

a) Mencari skor terbesar dan terkecil b) Mencari nilai rentang (R)

c) Mencari banyaknya kelas (BK) BK = 1 + 3,3 log n

d) Panjang kelas interval (P) P = ��


(3)

e) Membuat tabulasi dengan tabel penolong f) Mencari rerata (Mean)

X = ∑��= �� � ∑�

g) Mencari simpangan baku (standar deviasi)

S = √�.∑�� �−(∑�� �)

� . �−

h) Menghitung p-value p – v = � − � − � [ − ℎ − ]

2. Uji linieritas data

Untuk keperluan uji linieritas data baku diperlukan data-data untuk menyimpulkan karakteristik data penelitian atau disebut juga ukuran dari gejala pemusatan (Tedjo, 2007, hlm.23) dengan nilai sentral (central value) rerata hitung, akar kuadrat dari jumlah kuadrat selisih kesuluruhan data terhadap rerata atau disebut juga simpangan baku, koefisien-koefisien regresi a dan b untuk regresi linier. Uji linieritas regresi untuk variabel Y atas X1 ditempuh dengan menggunakan analisis varian dimana semua nilai individu dipecah menjadi tiga bagian sumber variasi, sedang tiap jumlah kuadrat (JK) mempunyai derajat kebebasan masing-masing yaitu ∑Y2, 1 untuk JK(a), 1 untuk JK(b│a) dan (n-2) untuk JK(res). Jika tiap JK dibagi oleh dk-nya masing-masing, maka diperoleh kuadrat tengah disingkat KT untuk tiap sumber varian.

3.6.3 Teknik Pengolahan Data

Analisis data yang dilakukan pada penelitian menggunakan teknik statistik analisis regresi dan korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat kedekatan

(closessess) pengaruh dan hubungan antar variabel-variabel. Dengan kata lain, analisis regresi mempertanyakan pola pengaruh fungsional, sedangkan analisis korelasi mempertanyakan kedekatan hubungan fungsional, mempertanyakan kedekatan hubungan antara variabel-variabel, (Tedjo, 2007, hlm.129). Adapun


(4)

adalah variabel hasil belajar keahlian profesi guru, pengalaman PLP dan Minat menjadi guru profesional dengan alur hubungan antara variabel sebagai berikut:

Gambar 3.1 Alur keterkaitan antar variabel

Keterangan :

X1 = hasil belajar mata kuliah keahlian profesi guru (variabel bebas). X2 = pengalaman PLP (variabel bebas).

Y = Minat menjadi guru profesional (Variabel Terikat).

1. Analisis Regresi.

Untuk mempertanyakan pola pengaruh fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) penelitian dihitung dengan menggunakan persamaan regresi sederhana.

R2 = a + bX (Tedjo, 2007, hlm.131) Dimana:

R2 = Subjek variabel terikat yang diproyeksikan.

X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan. a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0.

b = Nilai arah sebagai penentuan ramalan (prediksi) variabel Y.

Untuk mempertanyakan pola pengaruh fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal antara dua variabel bebas (X1) dan (X2) terhadap variabel terikat (Y) penelitian dihitung dengan menggunakan persamaan regresi ganda (Riduwan, 2008, hlm.152).

X1

Y X2

ñ

ñ �


(5)

2. Analisis Korelasi

Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (X) dengan variabel (Y) dihitung dengan menggunakan persamaan korelasi Pearson Produk Moment.

rhitung = �∑ − ∑ ∑

√{�∑ − ∑ }{�∑ − ∑ }

(Riduwan, 2008, hlm.136) keterangan:

rhitung = Koefisien korelasi X = Variabel bebas Y = Variabel terikat N = Jumlah responden

Dengan interpretasi koefisien korelasi sesuai dengan tabel dibawah ini : Tabel 3.5 Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Kekuatan Hubungan

1.00≥r > 0.80 Sangat Kuat

0.80≥ r >0.60 Kuat

0.60≥ r >0.40 Cukup Kuat

0.40 ≥ r > 0.20 Rendah

0.20≥ r > 0.00 Sangat Rendah

r = 0 tergolong tidak mempunyai korelasi linier

(Panggabean, 2001, hlm.161) Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminasi sebagai berikut

KD = r2 x 100% (Riduwan, 2008, hlm.136) Keterangan:

KD = Koefisien determinasi r = Nilai koefisien korelasi

Untuk mencari makna hubungan variabel X dan variabel Y, maka hasil perhitungan korelasi Product Moment dilakukan uji signifikasi dengan statistik t.


(6)

thitung = �√�−

− � (Riduwan, 2008, hlm.137)

Keterangan:

thitung = Nilai t yang dihitung r = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah sampel

Dengan menggunakan tabel distribusi t pada α = 0.05 serta derajat kebebasan dk = n-2, maka berarti signifikan apabila thitung>ttabel, berarti tidak signifikan apabila thitung<ttabel. Analisa korelasi ganda yang dilakukan untuk menguji hipotesis apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar mata kuliah keahlian profesi guru (X1) dan Pengalaman PLP (X2) secara simultan terhadap Minat menjadi guru profesional (Y). Dihitung dengan menggunakan rumus korelasi ganda.

R

x1x2Y

=

� + � − � � �

−� (Riduwan, 2008, hlm.139)

Selanjutnya untuk mengetahui signifikasi korelasi ganda dihitung dengan persamaan :

Fhitung =

� � −� �−�−

Keterangan :

Fhitung = Nilai F yang dihitung

R = Nilai koefisien korelasi ganda

n = Jumlah sampel

k = Jumlah variabel bebas (independen)

Dengan menggunakan tabel distribusi F pada taraf signifikasi α = 0.01 atau α

= 0.05 maka apabila Fhitung ≥ Ftabel maka tolak H0 artinya siginifikan dan apabila Fhitung≤ Ftabel terima H1 artinya signifikan.