02. PKP Sosnas NSUP.ppt 02. PKP Sosnas NSUP

Perencanaan dan Pemrograman Pembangunan
Permukiman untuk Perkotaan Berkelanjutan

Direktur Permukiman dan Perumahan,
Kementerian PPN/Bappenas
Jakarta, 27 April 2016

Kebutuhan Dasar
Dalam Amanat Konstitusi Uud 1945

PENDIDIKAN

KESEHATAN

AMANAH KONSTITUSI
Pasal 31 Ayat 1
Setiap warga negara berhak
mendapat pendidikan

REALITA
Memperoleh sekurangkurangnya 20% APBN dan

APBD untuk penyelenggaraan
pendidikan

Pasal 28 H Ayat 1
Setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin ,
bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat, dan
pelayanan kesehatan
Pasal 34 Ayat 3
Negara bertanggungjawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan
Diupayakan memperoleh
kesehatan....”
alokasi sebesar 5% dari
total APBN 2016 atau
kurang lebih Rp100 Triliun

PERUMAHAN

DAN PERMUKIMAN
Pasal 28 H Ayat 1
Setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan
mendapatkan
lingkungan hidup yang
baik dan sehat .....

Perumahan hanya
mendapatkan kurang
dari 1% APBN
maupun APBD

2

Menuju Pencapaian Target
Sustainable Development Goals (SDGs)
2005


2015

2020

2025

2030

SDGs

RPJMN 20152019

100
%
0%

Akses Air Minum
Kumuh Perkotaan

100%Akses Sanitasi


RPJPN 20052025



KOTA TANPA KUMUH
2025
Penyelenggaraan

pembangunan perumahan
yang berkelanjutan, memadai,
layak, dan terjangkau oleh
daya beli masyarakat serta
didukung oleh prasarana dan

sarana permukiman yang
mencukupi dan berkualitas
yang dikelola secara
profesional, kredibel, mandiri, 
dan efisien;


Perumahan dan pelayanan
dasar layak, aman, dan
terjangkau untuk semua,
termausuk peningkatan kualitas
permukiman kumuh.
Manajemen perencanaan
permukiman yang inklusif,
terintegrasi, dan berkelanjutan
dengan mengedepankan
partsipasi masyarakat;
Akses universal dan
pemerataan terhadap air
minum yang terjangkau.
Akses universal dan
pemerataan terhadap sanitasi
layak, bebas BABS, dengan

Jalan Menuju 100-0-100 (2019)
70,97%

62,14%
38.431 Ha
3,4 Juta

Target yang Perlu
ditangani
menuju
100-0-100 (2019)

AKSES AIR MINUM LAYAK

AKSES SANITASI LAYAK

Air Minum:
95,6 Juta
Jiwa
Sanitasi:
117 Juta Jiwa

KUMUH PERKOTAAN


Kumuh:
38.431 Ha
RUMAH TANGGA TINGGAL DI
RUMAH TIDAK LAYAK HUNI
(RTLH)

Sumber Data: BPS 2014, MDGs 2015, dan berbagai
publikasi

RTLH:
3,4 Juta Jiwa

Potret Kekumuhan

Jakarta
Sumber: http://www.antaranews.com/berita/394765/kementerian-pu-tangani171-kawasan-kumuh-2013

Banjarmasin
Sumber:https://hasanzainuddin.wordpress.com/2012/09/07/banjarbakulasolusi-atasi-keruwetan-kota-banjarmasin/


Permukiman kumuh merupakan
gejala dari:
a. Ketimpangan desa dan kota,
mengakibatkan terjadinya
urbanisasi dari Unskilled Labor
b. Kurangnya akses MBR terhadap
ruang/lahan/rumah yang layak &
terjangkau (sewa/milik)
c. Ketidakmampuan penyediaan
infrastruktur dasar
d. Ketidakpahaman/ketidakpatuhan
pada standar
e. Lemahnya Perilaku Hidup Bersih &
Sehat
f. Lemahnya penegakan hukum
g. Pembiaran dalam jangka waktu
lama
Kekumuhan adalah


akumulasi faktorfaktor di atas, bukan

Aceh

Sumber:http://rri.co.id/post/berita/225092/daerah/tahun_2019_provi
si_aceh_ditargetkan_bebas_dari_kawasan_kumuh.html

Palembang
Sumber:http://p2kp-sumsel.blogspot.co.id/2015/10/kelurahan-kemang-agungmenjadi-icon.html

Contoh Penataan Pekumuhan

Kelurahan Sukun, kota
Malang

Kampung Deret, Jakarta

Karangwaru, Kota
Yogyakarta


Kelurahan Lapulu,
Kendari

Intervensi Fisik  Perbaikan visual yang langsung
terlihat hasilnya
Intervensi Non-Fisik  Keberlanjutan kondisi bebas

LESSON
LEARNED
Kunci Keberhasilan
Penanganan Kumuh
(UN-HABITAT)

Memberdayakan partisipasi multi-stakeholder dalam
penyediaan rumah layak dan terjangkau bagi
masyarakat berpenghasilan rendah

1

Mengatasi kondisi eksisting seperti penanganan

permukiman kumuh eksisting dan penguatan
perencanaan yang dapat merespon kebutuhan
pembangunan

2

Mencegah permukiman kumuh dengan memperkuat
integrasi pembangunan spasial dan sosial-ekonomi

3

Mengidentifikasi dan menangani persoalan lahan yang
menjadi penghambat dalam penyediaan rumah layak dan
terjangkau bagi masyarakat di perkotaan

4

Menguatkan institusi terkait penanganan permukiman
kumuh untuk menjamin keberlanjutan penanganan

5

Tantangan Pengentasan Kumuh
1

Komitmen politik jangka panjang terhadap penanganan kumuh

2

Reformasi kebijakan terhadap lahan dan pembangunan perumahan
yang pro-poor

3
4
5

Integrasi housing markets, housing production, dan land supply
Penguatan Kemitraan dengan berbagai stakeholders
Penguatan kapasitas stakeholders dalam perencanaan,
implementasi dan manajemen

6

Penguatan mekanisme koordinasi, perencanaan, dan manajemen.

7

Penyediaan dan pembiayaan layanan dasar secara bertahap namun
berkelanjutan

8

Penguatan mekanisme tabungan perumahan dan tabungan
komunitas untuk perumahan

Prinsip Dasar Pengentasan Permukiman Kumuh
Pemerintah Daerah sebagai “Nakhoda”


Pemda bertanggung jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan program penanganan
permukiman kumuh



Pemerintah Pusat berperan sebagai pendamping Daerah dan menciptakan kondisi yang kondusif
Partisipasi Masyarakat
Terintegrasi dengan Sistem Kota

Pelibatan masyarakat melalui proses
partisipatif mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, hingga proses pengawasan
Kolaborasi dan Komprehensif
Menyelesaikan berbagai persoalan kumuh dari
berbagai sektor, baik fisik maupun non-fisik
melalui kolaborasi antar para pemangku
kepentingan dalam perencanaan yang terpadu.
(Tidak bisa diselesaikan sendirian oleh
satu pihak)

FOKUS PADA KESEHATAN PUBLIK
(LAHIR DAN BATIN)




Keterpaduan rencana penanganan kumuh
dengan rencana pembangunan kota
Keterpaduan prasarana kota dan kawasan
permukiman
Menjamin Keamanan Bermukim

Perumahan merupakan hak dasar manusia,
dan penduduk yang tinggal dan menghuni
rumah, baik legal maupun ilegal, memperoleh
perlindungan dari penggusuran yang
sewenang-wenang

BERHIMPITAN TAPI SEHAT,
AMAN DAN NYAMAN

Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh
Strategi Pokok

Arah Kebijakan

• Menciptakan lingkungan
yang memampukan
(enabling environment)
• Meningkatkan kualitas
lingkungan permukiman
kumuh
• Mencegah pembentukan
kumuh baru atau
kembali kumuh

• Mengalokasikan ruang dan lahan
perumahan untuk MBR
• Meningkatkan kapasitas Pemerintah
Daerah
• Fasilitasi pembangunan perumahan
swadaya
• Menangani permukiman kumuh yang
komprehensif dan terpadu dengan
Rencana Kota
• Memperluas akses pembiayaan
perumahan bagi MBR

Target 0% Permukiman Kumuh
2015

2016

38.431 Ha

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024 2025

RPJMN Transisi

0 Ha

menuju 0 Ha

2019

2020-2024

Daerah Tipologi 1

Sudah melaksanakan
seluruh program
penanganan kumuh

Daerah Tipologi 2

Sedang melaksanakan
seluruh program
penanganan kumuh

Penyelesaian
Pelaksanaan

Daerah Tipologi 3

Selesai menyusun
perencanaan

Pelaksanaan

2025

Pemeliharaan dan
Penguatan

CITIES
WITHOUT
SLUM 2025

PLATFORM PROGRAM NASIONAL SEBAGAI PENDEKATAN
Implementasi

Pilot

Menyelur
uh

Dana Desa

APBD

Masyarakat

APBN
DAK

CSR

Program Nasional
Perncanaan
0%

Cakupan (Area)/Coverage

100%

BUSINESS PROCESS PROGRAM NASIONAL PENANGANAN
KUMUH
(Kerja Sama Program Pusat-Daerah)
Pelaksanaan dilakukan
berdasarkan perencanaan
daerah sebagai wujud Pemda
sebagai “Nakhoda”

Pendampingan
dan Pelatihan

Penyusunan
Sosialisasi
Enabling Skema Program Prov dan
Nasional
Kab/Kota
AgencyPusat

Provinsi

Mainstreaming
target nasional
ke dalam
RPJMD

Penyusunan
Program 5
Tahun dan
Tahunan

Kab/Kota
Mainstreaming Penyusunan
Rencana
target
Penanganan
nasional ke
dalam RPJMD Kumuh Skala
Kab/Kota

Channelling Pelaksanaan
Fund (APBD,
DAK, CSR,
dll)

Persiapan

Sosialisasi K/L dan pihak terkait
di lingkup pusat

Channelling Fund (APBN,
DAK, CSR, DLL)

Ilustrasi Penanganan Multi Sektor, Multi
Aktor
(Pemda sebagai Nakhoda)
APBD

Capacity
Building
Housing

PHLN
Komitmen
Pimpinan
Daerah
•Visi Misi
•Mandat
•Political
Supports
•Tupoksi
•Dukungan
Dana
•RPJMD

Pokja PKP
Daerah

Strategi
Pengentasa
n Kumuh
Kab/Kota
Minimum requirements:
1. Dari,oleh, dan untuk
kota ybs.
2. Berdasarkan strategi
pembangunan kota
3. Skala kota dengan
kejelasan prioritas
penanganan
4. Demand responsive

CSR

Land
Consolidation
Water &

Bank/
LKNB
Dan
a
Desa

Sanitation
Urban
Renewal

DAK

APB
N

Swada
ya

Strategi Pengentasan Kumuh
Kab/Kota
Visi Misi
Kab/Kota
Visi Misi
Permukiman
dan
Perumahan

Permasalahan
Mendesak

Permukiman dan perumahan harus
menjadi bagian dari visi misi kota,
tertuang dalam dokumen resmi
perencanaan daerah.
Visi Misi Pengentasan
Kumuh

Tujuan

Sasaran

Strategi

Indikasi
Program

Indikasi
Kegiatan

Kegiatan harus mampu menyelesaikan permasalahan,
terutama menangani hal-hal yang menyebabkan tumbuhnya

Organisasi Pengendali Pelaksana Program
(Kolaborasi Vertikal-Horizontal)

• Menetapkan arah
kebijakan dan strategi
pemberdayaan
• Sikronisasi anggaran di
masing-masing level

Pokja PKP Nasional/Tim
Pengendali Nasional

Central Collaboration Management
Unit (CCMU)

• Mengelola dan
melaksanakan program
• Mengkolaborasikan pelaku
di tingkat nasional

Pokja PKP Provinsi/Tim
Pengendali Provinsi

Sekretariat Pokja PKP Provinsi sbg
Provincial Collaboration
Management Unit (PCMU)

• Membentuk dan menguatkan
kelembagaan
• Konsolidasi perencanaan,
pendanaan, dan pendataan

Pokja PKP Kota/Kab/Tim
Pengendali Kota/Kab

Sekretariat Pokja PKP Kota/Kab sbg
Local Collaboration Management
Unit (LCMU)

Melaksanakan perencanaan, pendataan, hingga
penanganan yang bersifat konvensional dengan
pendampingan fasiilitaor/tenaga ahli dari pem
kab/kota

Lembaga Masyarakat/Dewan
Amanah/BKM/LKM




Pelaksanaan program di
tingka kab/kota
Konsolidasi perencanaan,
hingga penanganan

TERIMA KASIH