WINRIP DOC TPM Laporan Pemantauan (Site Visit) Tahap 2 20151030 00360

(1)

RENCANA TINDAK ANTI KORUPSI (RTAK)

LAPORAN PEMANTAUAN TAHAP II

OKTOBER 2015

Oleh:

THIRD PARTY MONITORING (TPM)

Paket

: 03, Manggopoh – Padang Sawah


(2)

DAFTAR ISI

BAGIAN Halaman

I LATAR BELAKANG 1

II TUJUAN DAN SASARAN 2

III PELAKSANAAN PEMANTAUAN LAPANGAN 3

IV HASIL OBSERVASI DAN PEMANTAUAN 5

1. Ruang Lingkup Pemantauan 5

2. Pemantauan Aspek Manajemen 5

3. Pemantauan Aspek Teknis 14

4. Pemantauan Aspek Lingkungan dan Sosial 19

V PENUTUP 23

LAMPIRAN

1 Surat Keputusan Pembentukan TPM dari Ketua PMU

2 Surat Perjanjian Kerjasama antara TPM dan CTC WINRIP (PT.


(3)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP)

DAFTAR LAMPIRAN

1

Surat Keputusan Pembentukan TPM dari Ketua PMU

2

Surat Perjanjian Kerjasama antara TPM dan CTC WINRIP (PT.

PERENTJANA DJAJA)


(4)

I.

LATAR BELAKANG

Prasarana Jalan Raya merupakan salah satu infrastruktur utama sekaligus komponen pokok untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat dan

sarana untuk pemerataan pembangunan. Pemerintah Indonesia telah

menandatangani Naskah Perjanjian Pinjaman (Loan Agreement) dengan Bank

Dunia atau International Bank for Reconstruction Development (IBRD) untuk proyek peningkatan status dan kapasitas Jalan di koridor Pantai Barat Pulau Sumatera atau

Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No.

8043-ID senilai USD 250 juta pada tanggal 14 Desember 2011. Porsi Loan IBRD

dan Government of Indonesia (GOI) adalah 70 : 30 sehingga total nilai proyek

adalah USD 350 juta. Pinjaman tersebut digunakan untuk mendukung penguatan pembangunan berkelanjutan Sistem Jaringan Jalan Nasional Koridor Strategis di Pantai Barat Pulau Sumatera, yaitu penanganan peningkatan kapasitas konstruksi pada 21 paket Jalan dan Jembatan.

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Padang yang beralamat di Jl. Jati No. 109 Padang, Provinsi Sumatera Barat merupakan Executing Agency dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai tugas pokok melakukan pembinaan dan pengelolaan Jalan National yang berada di wilayah kerjanya.

Sesuai dengan Schedule 2 Section IC Naskah Perjanjian Pinjaman atau Loan Agreement tersebut di atas, dan Bab 11 Project Management Manual (PMM) WINRIP, Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia menyepakati pelaksanaan Anti-Corruption Action Plan (ACAP) atau Rencana Tindak Anti Korupsi (RTAK) dalam pelaksanaan proyek.

Ruang Lingkup pelaksanaan Anti-Corruption Action Plan (ACAP) atau

Rencana Tindak Anti Korupsi (RTAK) meliputi komponen-komponen berikut:

1. Pelibatan Wakil Pengamat dari Masyarakat (WPM)/Community

Representative Observers (CROs) dalam mengamati Proses pengadaan


(5)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP)

pemantauan pelaksanaan tahap konstruksi.

3. Penyebarluasan informasi kepada public/ Public Disclosure

4. Penanganan Pengaduan dari Masyarakat dan Pengelolaannya/Complaint

Handling System(CHS).

Provinsi Sumatera Barat melaksanakan 9 (sembilan) Paket WINRIP yaitu: 02, 03, 07, 08, 10, 12, 14, 20, dan 21. Salah satu paket, yaitu Paket 03 dari simpang tiga Manggopoh sampai dengan Padang Sawah, sepanjang +32.200 KM, melibatkan Tim Pemantau Independen dari Pihak Ketiga / Third Party Monitoring (TPM) dari Program Studi Teknik Sipil - Pasca Sarjana Universitas Bung Hatta Padang.

II. TUJUAN DAN SASARAN

Dalam rangka program rehabilitasi dan rekonstruksi sarana prasarana jalan, khususnya memperlancar arus transportasi di wilayah Provinsi Sumatera Barat, maka kegiatan pembangunan dan pengembangan jalan perlu dilakukan. Untuk mendukung pengembangan jalan tersebut, maka pemerintah Provinsi Sumatera Barat merencanakan mengembangkan salah satu proyek pembangunan jalan pada paket 03 Manggopoh-Padang Sawah.

Secara ringkas dapat diuraikan tentang WINRIP dan Paket 03 Manggopoh-Padang Sawah yang dipantau, dengan dilengkapi informasi antara lain:

1. Diskripsi Proyek yang dipantau

a. Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sumatera Barat. dengan SATKER, Ir. Dahler, M.Sc b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 10, Ir. Agung Setiawan, M.T

c. Nama Proyek Paket 03 Manggopoh Padang Sawah PKP 1068

d. Latter of Acceptance (SPPJ) : 03 Desember 2013

e. Kontrak Nomor : 40-06/02-WINRIP-WPI/CE/A/8043-ID/12-13

f. Tanggal Kontrak : 06 Desember 2013

g. Nomor SPL : 08-06/03-WINRIP-WPI/CE/A8043-ID-1-14

h. Tanggal SPL : 06 Januari 2014

i. Nomor SPMK : 07-06/03-WINRIP-WPI/CE/A8043-ID-1-14


(6)

k. Tanggal PCM : 22- 23 Januari 2014

l. Nilai Kontrak Awal : Rp. 143.688.963.000,00

1) PL : Rp.

100.582.274.100,-2) RMP : Rp.

43.106.688.900,-m. Nilai Kontrak Adendum : Rp.

165.157.772.000,-1) PL : Rp.

115.610.440.400,-2) RMP : Rp.

37.986.287.560,-n. Masa Pelaksanaan : Original Kontrak 730 Hari Kalender

o. Rencana PHO : Original Kontrak 05 Januari 2016

p. Masa Pemeliharaan : Original Kontrak 730 Hari Kalender

q. Rencana FHO : Original Kontrak 05 Januari 2018

2. Penyedia Jasa Pelaksana Pekerjaan (Kontraktor)

a. Nama Kontraktor : PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama. Tbk

b. Alamat : Jorong Padang Sawah Nagari Binjai Kecamatan

Tigo Nagari Kabupaten Pasaman.

c. Nama Kepala Proyek : Ir, Haryadi.

3. Konsultan Supervisi (Field Team DSC)

a. Nama Konsultan : A Joint Venture of Renardet S.A, PT. Cipta

Strada, PT. Daya Creasi Mitrayasa, PT.Seecoons andPT. Yodya Karya (Persero).

b. Nama Pimpinan : Ir. Sudjarwo, Jabatan : SSE- 03

Ir. Yasril, MT, Jabatan : QE 03


(7)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP)

III. PELAKSANAAN PEMANTAUAN LAPANGAN

1. Pelaksanaan Pemntauan Phase II

Pemantauan dilakukan oleh Tim TPM Paket 03: Manggopoh Padang Sawah,

Provinsi Sumatera Barat dari Program Pasca Sarjana Universitas Bung Hatta (UBH) Padang. Lokasi pemantauan sepanjang proyek (32 KM): dimulai dari titik awal proyek yaitu STA 0 + 000 di KM 102+000 Manggopoh sampai dengan titik akhir STA 32 + 200 di KM 134+200 Padang Sawah.

Jadwal Kegiatan Pemantauan Tahap / phase II oleh Tim TPM pada Proyek WINRIP Paket 03 Manggopoh- Padang Sawah.

No

Peman-tauan Nama Pemantau

Tgl Pelaksanaan Pemantauan

Lama /

Durasi Monitoring

1 Phase II Ir. Alzahri, MT 4 7 Okt. 2015 4 hari Aspek Teknis

2 Phase II Ir. Drs. Heldi, M.Si 9 12 Okt. 2015 4 hari Aspek Lingkungan dan Sosial

3 Phase II M. Nursyaifi Yulius, MT

(Mgt) 23 26 Okt. 2015 4 hari Aspek Manajemen

2. Subjek yang dipantau.

a. Aspek Manajemen Pelaksanaan Proyek. b. Aspek Teknis/ Jenis pekerjaan yang dipantau

1) Pekerjaan Umum:

• Base Camp dan kelengkapannya (AMP, Laboratorium, Batching Plan, Stone Crusher, dll)

• Rincian pekerjaan • Jadual pelaksanaan. 2) Pekerjaan Drainase

3) Pekerjaan Tanah (galian dan timbunan) 4) Pekerjaan Pelebaran Jalan dan Bahu Jalan 5) Pekerjaan Berbutir (Base A dan B)

6) Pekerjaan Aspal

7) Pekerjaan Struktur (Batu, Beton atau Baja) 8) Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor 9) Pekerjaan Harian


(8)

c. Aspek Lingkungan dan sosial masyarakat.

IV. HASIL OBSERVASI DAN PEMANTAUAN

1. Ruang Lingkup Pemantauan

Aktivitas kegiatan monitoring Pada pada tanggal 4 Oktober 2015 TPM berkoordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 10. Bapak Ir. Agung Setiawan, M.T serta staf PPK 10, terkait dengan perkembangan dalam pelaksanaan dilapangan pada proyek Paket 03 Manggopoh Padang Sawah Provinsi Sumatra Barat. Tim TPM dengan PPK 10, yaitu bapak Ir. Agung

Setiawan, M.T, menjelaskan tentang ruang lingkup kemajuan dan

permasalahan yang timbul atau yang terjadi di lapangan dan schedule pelaksanaan dan nilai perkembangan bobot kemajuan pelaksanaan proyek dari pihak kontraktor pada saat ini dan laporan perbulannya, pihak pengawas dan catatan hasil rapat lapangan pada bulan Juli s/d Oktober 2015. Tim TPM perlu berdiskusi dengan unsur Pengelola, Pengawasan, dan Pelaksana Proyek. tentang aspek manajemen, aspek teknik dan aspek pengelolaan lingkungan hidup (RKPPL) serta informasi / dokumentasi yang dibutuhkan TPM dalam pelaksanaan tugas dilapangan.

Pada kunjungan dan pertemuan dengan PPK 10 beliau memberikan data-data dan informasi umum proyek serta dokumen spesifikasi proyek, Data proyek pekerjaan pelebaran ruas jalan Manggopoh Padang Sawah Link No. 022, dengan sepanjang ruas 32 Km dimulai dari Km. 102+000 sampai dengan Km. 134+200. Rencana Penanganan: Pelebaran Rumija menjadi 13 M, terdiri dari lebar badan jalan = 7 meter, Bahu jalan = 2 meter dan DMJ = 1 meter. Atau 1+2+7+2+1 = 13 meter.

2. Pemantauan Pada Aspek Manajemen

Dalam proses penyelesaian proyek pembangunan jalan pada paket 03 Manggopoh- Padang Sawah Provinsi Sumatera Barat ini ada hal yang sangat penting dari awal sampai akhir yang menjadi tanggung jawab baik owner


(9)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP)

suatu cara yang tepat yaitu sistem manajemen proyek guna memecahkan masalah-masalah yang terjadi dilapangan, diperlukannya suatu cara/suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu organisasi kelompok orang-orang kearah capaian tujuan proyek. Manajemen merupakan suatu kekuatan yang mempunyai fungsi sebagai alat pemersatu, penggerak dan pengkoordinir faktor alam, tenaga dan dana yang diperlukan pada proyek konstruksi paket 03 Manggopoh- Padang Sawah.

Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang memiliki jangka waktu yang biasanya terdapat suatu proses yang berfungsi untuk mengolah sumber daya proyek sehingga dapat menjadi suatu hasil kegiatan yang menghasilkan sebuah bangunan konstruksi seperti jalan. Adapun proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan terlibatnya banyak pihak dalam sebuah proyek konstruksi maka hal ini akan dapat menyebabkan potensi terjadinya konflik juga sangat besar sehingga dapat

diambil sebuah kesimpulan bahwa proyek konstruksi sebenarnya

mengandung konflik yang cukup tinggi juga.

Manajemen Konstruksi pada umumnya akan meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu, manajemen material serta manjemen tenaga kerja. Pada prinsipnya dalam manajemen konstruksi, manajemen tenaga kerja merupakan salah satu hal yang lebih ditekankan. Hal ini disebabkan manajemen perencanaan hanya berperan sekitar 20% dari rencana kerja proyek. Sisanya manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek. Adapun fungsi dari manajemen konstruksi yaitu:

1) Sebagai Quality Control sehingga dapat menjaga kesesuaian antara perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan proyek.

2) Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi di lapangan yang tidak pasti serta mengatasi kendala terjadinya keterbatasan waktu pelaksanaan.

3) Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai. Hal itu dilakukan dengan opname (laporan) harian, mingguan dan bulanan.

4) Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan dalam pengambilan


(10)

5) Fungsi manajerial dari manajemen merupakan sebuah sistem informasi yang baik yang dapat digunakan untuk menganalisis performa dilapangan.

Dipergunakannya manajemen sebab manajemen adalah sebagai ilmu dan seni yang merupakan bentuk kerja, berfungsi penting sebagai pedoman kegiatan, standar pelaksanaan, sumber motivasi maupun sebagai dasar rasional pengorganisasian agar pelaksanaan kegiatan-kegiatan dapat mencapai suatu tujuan yang berhasil dan berdaya guna secara cepat, efektif dan efisien. Terdapat beberapa peranan dan fungsi pada manajemen proyek yaitu: POMC(Planning, Organizing and Staffing, Motivating, Controlling).

1) Perencanaan(Planning): mempunyai tiga arti, yaitu : a) Pengambilan keputusan (decision making) b) Memikirkan secara mendalam untuk memutuskan apa yang harus diperbuat c) Menetapkan sasaran dan menjabarkan cara mencapai sasaran-sasaran tersebut. Tujuan perencanaan adalah menemukan kesempatan-kesempatan di masa mendatang dan membuat rencana-rencana untuk memanfaatkannya. Rencana yang paling efektif adalah memanfaatkan kesempatan dan menghilangkan halangan atas dasar kekuatan dan kelemahan dari organisasi.

2) Pengaturan & Penyediaan Staff (Organizing and Staffing) : Dalam suatu pekerjaan umumnya terdiri dari beberapa orang yang bersepakat untuk bekerja sama, maka diperlukan suatu pengaturan yang jelas, siapa yang mengerjakan apa, dan kepada siapa orang yang bekerja tersebut harus mempertanggungjawabkan pekerjaannya (memberikan laporan). Maka tercipta struktur organisasi yang berfungsi sebagai sarana penentu dan pengatur, serta pembagi tugas antara orang/kelompok orang. Dalam struktur organisasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :

• Hubungan antara bawahan dan atasan harus jelas, komunikasi timbal balik harus terpelihara.


(11)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP)

• Tugas disertai pemberian wewenang yang berimbang dengan

tanggung jawab(responsibility)yang dipikulnya. Tanggung gugat

(accountibility)terhadap atasan juga harus ada.

• Uraian tugas pekerjaan untuk staff dan pimpinan perlu

dijabarkan dengan jelas dan konkrit (job discription).

• Makin tinggi jenjang manajerial makin sedikit bawahannya, dan sebaliknya makin ke bawah makin banyak orang yang dibawahinya (struktur piramida).

3) Menggerakkan (Motivating) adalah kemampuan dari seorang

manager proyek untuk memberikan alasan kepada bawahannya untuk pengembangan sumber daya manusia dan bimbingan kerja (yang berperan disini adalah Faktor Leadership/Jiwa kepemimpinan). Pemimpin proyek selalu berusaha agar para bawahannya menjadi ahli

dalam bidang pekerjaannya dan terampil dalam bidang

manajemennya. Faktor Motivasi yang perlu diciptakan oleh seorang manager proyek, meliputi:

• Komunikasi timbal balik antara atasan dan bawahan, sehingga tercipta iklim kerja yang berkesinambungan.

• Diciptakan unsur partisipasi dalam memecahkan masalah & pengambilan keputusan.

• Metoda, program kerja yang mantap dan jelas. • Berorientasi kepada hasil pekerjaan

• Delegasi pekerjaan harus disertai tanggung jawab yang jelas, limitasi wewenang untuk dapat mengambil keputusan serta kriteria tentang hasil pekerjaan.

• Menghargai bawahan yang berprestasi dan ciptakan disiplin yang tegas.

• Menciptakan suasana agar bawahan memiliki kemampuan dan

kemauan untuk bekerja sama secara kelompok (team work). 4) Pengontrolan (Controlling) Pengontrolan dilakukan untuk melihat

dan mengawasi perkembangan pekerjaan, apakah sesuai dengan rencana, atau apakah ada penyimpangan ? Pengontrolan dan


(12)

pengawasan pekerjaan bisa dilakukan dari laporan dan dari pengecekkan lapangan, dan dari keduanya dilakukan pencocokan mana yang lebih aktual mendekati kondisi idealnya. Tujuan pengontrolan tidak mencari kesalahan orang, melainkan untuk menjaga dan melihat apakah hasil pekerjaan sesuai dengan rencana atau tidak, sesuai rencana yang dimaksud adalah kegiatan proyek dapat dimulai, dilaksanakan dan diselesaikan menurut jadwal yang telah ditentukan, budget yang disediakan, mutu pekerjaan yang ditetapkan dan sumber daya alam serta sumber daya manusia yang tersedia.

5) Langkah dalam melakukan fungsi kontrol : a) Adanya prestasi standard sebagai tolak ukur. b) Mengukur hasil prestasi pekerjaan. c) Membandingkan & mengevaluasi hasil prestasi aktual dengan standard prestasi yang diharapkan. d) Melakukan tindakan koreksi, bilamana standard prestasi tidak tercapai. Secara spesifik konsep manajemen adalah merupakan suatu proses, dimana di dalamnya diberikan input dan diharapkan manajemen dapat menghasilkan output sesuai sasaran sebagaimana yang ditetapkan. Input dalam proses manajemen terdiri dari bermacam-macam sumber daya (resources), seperti:

• Sumber Daya Manusia (tenaga kerja)

• Sumber Daya Alam / Material (bahan)

• Sumber Modal (dana)

• Mesin Peralatan (alat)

• Metode Kerja

Organisasi Kegiatan Pada Proyek

Pelaksanaan suatu kegiatan proyek perlu pengorganisasian yang terkoordinasi secara efektif dan sistematis. Organisasi kegiatan ini dibutuhkan untuk mempelancar pelaksanaan dan keberhasilan proyek sehingga hasil yang pekerjaan lebih maksimal dan sesuai dengan rencana.


(13)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP)

Untuk tercapainya sasaran pelaksanaan sebagai mana diharapkan, maka setiap unsur yang terlibat harus dapat berinteraksi dengan baik dan saling menunjang antara satu dengan yang lainnya sesuai dengan wewenang dan fungsinya masing-masing.

Agar semua pekerjaan berjalan lancar maka unsur yang terkait ini telah membuat dan menyepakati suatu rencana kerja dan syarat syarat kontrak, spesifikasi umum dan gambar/ Detailed Engineering Design (DED).

Struktur Organisasi Pelaksanaan Proyek Berdasarkan FIDIC

Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan segala ketentuan dan tepat pada waktunya, maka dibentuklah badan-badan hukum dan susunan struktur organisasi pembangunan infrastruktur jalan paket 03 manggopoh-padang sawah Provinsi Sumatera Barat, dimana unsur-unsur yang terlibat langsung dalam menangani kegiatan tersebut adalah:

1) Employer/ Owner(Pengguna Jasa);PPK 10: Ir. Agung Setiawan, M.T 2) Enjinir/Design and Supervision Consultants (DSC); Joint Venture of

Renardet S.A, PT. Cipta Strada, PT. Daya Creasi Mitrayasa, PT. Seecoons and PT. Yodya Karya (Persero).

Employer /Owner (Pengguna Jasa)

PPK 10

Terikat dengan Perjanjian Kontrak

 Keterikatan Layanan Profesional

 Bertindak sebagai Employer (Sesuai kewenangannya)

 Bertindak untuk Kepentingan Employer

Penyedia Jasa (Kontraktor) Enjinir / Konsultan

Supervisi (TL. DSC WINRIP)


(14)

3) Penyedia Jasa (Kontraktor); PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama. Tbk

Dalam pelaksanaan FIDIC menerapkan sistem garis lurus, dimana

Employer/ Owner/Pengguna Jasa(PPK 10) dalam pengendalian pelaksanaan konstruksi tidak dapat langsung berhubungan dengan Kontraktor sebagai Penyedia Jasa (PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama. Tbk). Employer /PPK mendelegasikan sebagian besar wewenangnya terutama pada bidang pengawasan teknis proyek kepada Enjinir (Team-Leader DSC), kecuali kewenangan melakukan Amendment Contract, pembebas-tugaskan Penyedia Jasa atas tugas dan kewajiban yang ada dalam kontrak. Kewenangan yang dilimpahkan pada Injinir yang perlu persetujuan Employer/PPK adalah seperti:

1) Menyetujui tambahan biaya atau perpanjangan waktu pada kondisi tak terduga;

2) Menginstruksikan atau menyetujui Variasi;

3) Menentukan jumlah pembayaran dalam mata uang yang dapat

dipakai;

4) Menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan;

5) Konsekuensi atas resiko Pengguna Jasa;

6) Penyesuaian akibat perubahan peraturan; dan

7) Penyesuaian akibat perubahan biaya.

Hubungan antara Employer/Pengguna Jasa dengan Penyedia Jasa (Kontraktor) terikat dengan Perjanjian Kontrak. Injinir bertindak atas nama Employer/Pengguna Jasa sesuai wewenang yang didelegasikan untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan oleh Kontraktor. Sedangkan hubungan Injinir terhadap Employer/Pengguna Jasa adalah:

1) Keterikatan atas Layanan Profesional;

2) Bertindak sebagai Employer/Pengguna Jasa sesuai kewenangannya;

3) Bertindak untuk kepentingan Employer/Pengguna Jasa.


(15)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP)

1) Progress pelaksanaan fisik pada bulan September 2015 adalah 65.63 % dari target sekitar 89.96%, ada keterlambatan atau deviasi sebesar 24.33%.

2) Waktu yang sudah terpakai adalah 85.89%, tersisa 14.11% untuk menyelesaikan 34.37%.

3) Menurut informasi dari Kontraktor, penyebab dari keterlambatan tersebut dikarenakan AMP sering terjadi kerusakan.

4) Ada kesan bahwa Konsultan Supervisi (Field Team DSC) kurang percayadiri dalam melaksanakan tugasnya dan juga kekurangan tenaga, sehingga kurang malsimal dalam pengawasan.

5) Peran PPK dalam mengelola manajemen proyek sangat diperlukan terutama dalam koordinasi dengan instansi lain misalnya PLN untuk pemindahan tiang listrik, PT. Telkom untuk pemindahan utilitas tiang dan kabel telepon, dengan PAM untuk utilitas pipa air minum, dan koordinasi antar lembaga pemerintah lainnya. Selain itu dalam hal komunikasi dan sosialisasi dengan masyarakat sekitar proyek, terutama mereka yang terkena dampak langsung proyek.

6) Perlu kerjasama yang sinergis antara Injinir dengan Kontraktor dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing komponen sesuai kewenangan masing-masing.

Spesifikasi Tenaga Ahli (Profesional Staffting) dan tenaga teknis pada Konsultan Supervisi (Field Team DSC) Paket 03 Manggopoh-Padang Sawah sebagai berikut:

No. Posisi Pekerjaan Jumlah Bidang Profesi Tenaga Ahli Profesional

1. Site Engineer (SE) 1 Pemantauan ketat atas prestasi kontraktor dan melaporkan kepada PPK. Bertanggung jawab terutama atas pengendalian seluruh pelaksanaan pengawasan pekerjaan,

berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah di tentukan dalam dokumen kontrak. 2. Quality Engineer (QE) 1 Melakukan pengawasan dan pemantauan atas

kualitas material, alat dan hasil pekerjaan, termasuk pengaturan dan pengadaan Stone Chrusher (pemecah batu) dan/atau Asphalt Mixing Plan (AMP/pengolah Campuran Aspal) dan/atau Batching Plant dan peralatan lain yang diperlukan.


(16)

Komposisi Campuran (Job Mixing Formula), baik untuk pekerjaan aspal, soil cement dan beton, serta memberikan rekomendasi dan justifikasi teknis atas persetujuan dan penolakan usulan tersebut.

3. Quantity Engineering (QE)

1 Melakukan pengawasan secara terus menerus dan memeriksa semua pengukuran, kalkulasi kuantitas untuk sertifikat pembayaran bulanan (Monthly Certificate/MC) dan memastikan bahwa kontraktor di bayar dengan tepat dari volume pekerjaan yang sesuai dengan

ketentuan- ketentuan dalam dokumen kontrak. 4. Chief Inspector (CI) 1 Chief Inspector bertanggung jawab pada

pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan aspek desain, pengukuran volume bahan dan pekerjaan sebagai dasar pembayaran Tenaga Teknisi

5. Inspector 3 Mengawasi semua pengambilan contoh material

dan pengadaan transportasi ke laboratorium untuk di tes, setelah di tes Inspector harus menginformasikan kepada kontraktor tentang hasil pengujian dan setiap perbaikan yang di butuhkan.

Menggambar kemajuan harian yang dicapai kontraktor pada grafik (chart) yang telah disetujui

6. Surveyor 3 Membantu dan berhubungan dengan tim

supervisi dalam semua hal yang berhubungan dengan pengukuran kuantitas, rencana dan hasil pekerjaan

7. Laboratorium Technician

3 Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan personil dan peralatan

laboratorium kontraktor, agar pelaksanaan pekerjaan selalu didukung tersedianya tenaga dan peralatan pengendalian mutu sesuai dengan persyaratan dalam dokumen kontrak.

Melakukan pengawasan dan pemantauan atas pengaturan dan pengadaan Stone Chrusher dan

Asphalt Mixing Plant atau peralatan yang diperlukan

8. Tenaga Pendukung 3 Tenaga Pendukung ( Supporting Staff ) adalah petugas administrasi perkantoran yang dibutuhkan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan


(17)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 3. Pemantauan Pada Aspek Teknis.

Pada hari kedua dan ketiga, pada tanggal 5 dan 6 Oktober 2015, Tim monitoring TPM melakukan kunjungan tinjauan ke lapangan menyusuri lokasi proyek diawali dari Starting Project Manggopoh pada STA. 0+000 = KM.102 +000 dan diakhiri Ending Project Padang Sawah . 32+000 = KM.134 +000. Pada titik awal tim TPM berhenti untuk berdialog dengan masyarakat setempat di lokasi sepanjang jalan proyek, untuk mengenal pasti apakah terdapat keluhan dan yang ingin disampaikan dari masyarakat terhadap pembangunan konstruksi jalan pada proyek paket 03 Manggopoh Padang Sawah, serta mengumpulkan data atau informasi dan dokumentasi hasil pemantauan lapangan.

No Foto Dokumentasi Lapangan Uraian Pemantauan / Monitoring TPM

1.

Perkantoran Kontraktor PT. Jaya Konstruksi Proyek Paket 03 Manggopoh-Padang Sawah

Pemantauan dan kunjugan lapangan tim TPM pada tahap II. Langsung menuju lokasi Base champ perkantoran Kontraktor PT. Jaya Konstruksi yang terletak di Padang Sawah Kab. Pasaman.

2.

Suasana pertemuan TPM, pihak kontraktor dan konsultan pengawas di lokasi perkantoran PT Jaya Konstruksi

Diskusi dan mencari tahu tentang perkembangan dan kemajuan pelaksanaan Proyek Paket 03 Manggopoh-Padang Sawah, dihadiri oleh Pihak Kontraktor dan pihak konsultan pengawas.


(18)

No Foto Dokumentasi Lapangan Uraian Pemantauan / Monitoring TPM

3.

Menuju perkantoran Konsultan Pengawasan Proyek Paket 03 Manggopoh-Padang Sawah

Pemantauan dan kunjugan lapangan tim TPM pada tahap II. Langsung menuju lokasi

perkantoran Konsultan Pengawas, Quality Control

A Joint Venture of Renardet S.A, PT. Cipta Strada,

PT. Daya Creasi Mitrayasa, PT. Seecoons,

And PT. Yodya Karya (Persero) yang terletak di 1+50 Simpang Manggopoh.

4.

Suasana pertemuan TPM,dengan konsultan pengawas di lokasi perkantoran konsultan

pengawasan Proyek Paket 03 Manggopoh-Padang Sawah

Diskusi dan mencari tahu tentang perkembangan dan kemajuan pelaksanaan Proyek Paket 03 Manggopoh-Padang Sawah,

dihadiri oleh Pihak Kontraktor dan pihak konsultan pengawas

A Joint Venture of Renardet S.A, PT. Cipta Strada,

PT. Daya Creasi Mitrayasa, PT. Seecoons and

PT. Yodya Karya (Persero).

5.a

Kondisi pada tahap pemantau I

Terdapat penyumbatan aliran air dibawah badan jalan akibat belum terpasangnya saluran drainase. Berdampak pada lingkungan masyarakat genangan air pada selokan dan tanpa ada

pengamanan rambu-rambu bias berdampak kecelakaan bagi lalu lintas kendaraan yang melewati terutama pada malam hari.


(19)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP)

No Foto Dokumentasi Lapangan Uraian Pemantauan / Monitoring TPM

5.b

Pemasangan balok pembatas dipinggir bahu jalan

Lokasi pada 0.200 km Mangopoh, Kondisi sekarang hanya

pemasangan balok pembatas tanpa gorong-gorong pada bahu jalan.

6.

Pemasangan aspal pada lapisan ke II

Penambahan lapisan ke II, perlu pemasangan rambu-rambu bagi keselamatan kendaraan yang melewati Perlu urugan bagi bahu jalan secepatnya.

7.

Pemasangan bekisting beton pada dinding drainase

Pemasangan bekisting pada saluran drainaseProyek Paket 03 Manggopoh-Padang Sawah


(20)

No Foto Dokumentasi Lapangan Uraian Pemantauan / Monitoring TPM

8.

Pemasangan besi beton pada saluran drainase

Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi agar sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi serta prosedur yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak

9.

Pekerjaan drainase yang terbengkalai

Pengawas`perlu memeriksa dan menganalisa hasil pengujian bahan

bahan yang digunakan serta mutu pekerjaan;

Pengawas perlu memberikan nasehat dan justifikasi teknis kepada kontraktor mengenai perubahan pekerjaan dan tuntutan ( claims );

10

Pekerjaan dinding drainase kurang sempurna

Pengendalian mutu bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan

ketentuan dan persyaratan yang di tentukan dalam dokumen kontrak.

11

Supervisi perlu melakukan pengawasan setiap hari semua kegiatan pemerikasaan mutu bahan pekerjaan, serta segera memberikan laporan kepada site engineer setiap permasalahan yang timbul

sehubungan dengan pengendalian mutu bahan dan pekerjaan


(21)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP)

No Foto Dokumentasi Lapangan Uraian Pemantauan / Monitoring TPM

12

Pekerjaan dinding tebing penahan perlu penyempurnaan

Pengendalian mutu bahan dan proses pekerjaan yang

dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang di tentukan dalam dokumen kontrak.

13

Pekerjaan urugan pada lingkungan perumahan masyarakat perlu penyempurnaan

Pengendalian mutu bahan dan proses pekerjaan yang

dilaksanakan oleh kontraktor, perlu memperhatikan lingkungan perumahan masyarakat dan kenyamanan dalam urugan paa bahu jalan.

14

Pekerjaan pemaatan bahu jalan perlu penyempurnaan

Perlu keselamatan kerja khususnya rambu-rambu pada pekerjaan berlangsung. Pengawasan supervisi dilapangan sangat dibutuhkan.


(22)

No Foto Dokumentasi Lapangan Uraian Pemantauan / Monitoring TPM

15

Kondisi pada perkantoran kontraktor dan lingkungan AMP.

Perlu memperhatikan lingkungan perkantoran yang nyaman dan keselamatan kerja.

4. Pemantauan Aspek Lingkungan dan Sosial Masyarakat

Pada pemantauan tahap II, Tim TPM melakukan kunjungan tinjauan/ monitoring lapangan, yaitu pemantauan pada aspek lingkungan sosial dan masyarakat, dengan menyusuri lokasi proyek diawali dari Starting Project Manggopoh pada STA. 0+000 = KM.102 +000 dan diakhiri Ending Project Padang Sawah. 32+000 = KM.134 +000. Pada titik awal tim TPM berhenti untuk berdialog dengan masyarakat setempat di lokasi sepanjang jalan proyek, untuk mengenal pasti apakah terdapat keluhan yang berpengaruh terhadap lingkungan disekitar pembangunan jalan antara lain emisi gas buangan, kebisingan, dan limbah yang dapat terganggunya padai masyarakat sekitarnya terhadap pembangunan konstruksi jalan pada proyek paket 03 Manggopoh Padang Sawah ini.


(23)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP)

No Foto Dokumentasi TPM Uraian Survei Monitoring

1.

Kondisi pada saluran drainase terjadi kerusakan

Kondisi pada saluran drainase terjadi kerusakan dibahu jalan tidak ada pembatas kanstin pinggir.bisa pengikisan pada bahu jalan longsor

2

Kondisi pembatas bahu jalan dan lengan gorong-gorong terjadi kerusakan

Pekerjaan pemasangan urugan pada bagian pinggir bahu jalan, terlihat kurang sempurna menimbukan bahasa terhadap pengguna jalan kemacetan atau kecelakaan bagi pengendara , terutama pada malam hari, tanpa rambu-rambu pengamanan.

3.

.

Belum terpasangan pengamanan pembatas pada jembatan

Keterbatasan tenaga kerja dilapangan, berdampak terhadap bahagian-bahagian pekerjaan pemasangan gorong-gorong tidak terselesaikan dapat

mengakibatkan kecelakaan bagi pengendara, terutama pada malam hari, tanpa rambu-rambu

pengamanan.

jika hujan, menurut pemilik rumah timbul banjir, merasa tidak


(24)

No Foto Dokumentasi TPM Uraian Survei Monitoring

4.

Belum terpasangan pengamanan pembatas pada jembatan

Pemasangan lengan jembatan belum ada berdampak terhadap pengguna jalan pelaksana perlu memperhatikan hal ini, dapat menimbulkan kecelakaan bagi pengendara , terutama pada malam hari, tanpa rambu-rambu

pengamanan, terdapat pada 12/25 km dapat

5.

Belum adanya finishing pekerjaan saluran air

Pekerjaan yang terbengkalai berdampak terhadap lingkungan rumah tinggal masyarakat sekitarnya

Banjir dan genangan air pada lingkungan

6.

Kondisi saluran yang kurang sempurna

Pekerjaan saluran yang terbengkalai perlu pengawas memberi teguran dan arahan teknis pekerjaan , finising pekerjaan dapat merusak lingkungan

Dampak banjir material sampai ke badan jalan, sehubungan dengan pembangunan gorong-gorong jauh dari kesempurnaan.

7.

K3 Suasana pekerjaan urugan pada bahu jalan pelu penyempurnaan, menimbulkan lingkungan yang tidak rapi.


(25)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP)

No Foto Dokumentasi TPM Uraian Survei Monitoring

8

Rambu-rambu dan system pengaturan lalu lintas. Belum terlihat, pada alat berat.

Pengamanan terhadap alat bulldozer dan mesin gilas pemadatan, tanpa ada yang mengawasi di ruas jalan serta rambu-rambu pengamanan bahwa ada pekerjaan / alat berat. Dapat menimbulkan kecelakaan.

9.

Rambu-rambu dan system K3 belum terlihat di lokasi AMP dan Bascam Kontraktor.

Suasana kendaraan yang keluar, masuk dilingkungan pada

lingkungan lokasi AMP, tanpa ada pengamanan dan rambu-rambu pekerjaan.

10.

Rambu-rambu dan system pengaturan K3 Belum terlihat

Para pekerja tanpa menghiraukan dampak emisi, debu dan

kebisingan lingkungan akibat AMP, dilingkungan kerja .

Perlu dilkukan uji baku mutu udara yang ditimbulkan peralatan


(26)

V. PENUTUP

Keterkaitan proyek pada aspek manajemen konstruksi ketiga organisasi yang terlibat dalam pelaksanaan proyek, koordinasi langsung secara berkelanjutan baik mingguan, dan pertemuan bulanan bagi ketiga organisasi yang terlibat dilapangan, dalam mencapai kualitas pekerjaan, waktu pelaksanaan baik pihak Owner, konsultan, dan kontraktor secara maksimal dalam upaya mencapai target

dan tujuan akhir pembangunan proyek pada paket 03 Manggopoh Padang Sawah.

Ditinjau pada aspek teknis, kontraktor pelu meningkatkan mutu /kwalitas, kinerja capaian proyek sesuai dengan schedule pelaksanaan yang telah dirancang, dalam mencapai bobot pekerjaan yang mengalami terlambatan dari sisi waktu pelaksanaan disamping jumlah tenaga kerja. Engineer/Konsultan Pengawas (DSC/fiekd team) kurang membantu memberikan arahan dikarenakan kekurangan kualitas dan kuantitas personil, oleh karenanya selama ini sebagian besar permasalahan dilapangan diselesaikan langsung pihak owner.

Pada aspek lingkungan pihak owner dan kontraktor perlu berkonsultasi dengan pihak masyarakat dalam efektifitas pengelolaan lingkungan hidup, mengatasi situasi kondisi lingkungan disekitar pemukiman masyarakat. Pihak kontraktor perlu menyesuaikan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (RKPPL) seperti: kualitas udara, kebisingan, kualitas air, sanitasi lingkungan, kesempatan kerja dan berusaha terhadap masyarakat, keamanan dan ketertiban masyarakat, kesehatan dan keselamatan kerja. Semua ini berdasarkan dampak pembangunan proyek paket 03 Manggopoh-Padang Sawah terhadap peralatan seperti Unit AMP danStone Crusherdari PT. Jaya Konstruksi.


(27)

(28)

1. Surat Ketua Pelaksana Harian PMU WINRIP Nomor: UM.0206/BLl/WINRIP/027A tertanggal 3 Juni 2014 perihal hasil wawancara pemilihan Pemantau Pihak Ketiga (PP3)1 Third Party Monitoring (TPM).

2. Surat Ketua Program Studi Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta No. 584jUM/PASCA/VI-2014 tangga! 20 Juni 2014 tentang persetujuan hasil wawancara dan evaluasi proposal biaya operasional TPM serta kesediaannya sebagai WPM pada paket 03:Manggopoh - Padang Sawah.

3. Surat Keputusan Direktur Dina Proqrarn Direktorai Jenderzl Bina Marga 3f::2ku Ketua PMU WINRiP denqan NGrIIUf 06g4/BP iiWPTS/2014 ler~8ngg<)1; September 2014, tentanq :-'e~nbentukdn TPM :Caket 03: Manggopoh - Padang Sawah.

Pasal 2

DASAR PELAKSANAAN PEKERJA/\N

1. Lingkup pemantauan yang dilakukan oleh PIHAK. KEDUA meliputi: pelaksanaan manajemen proyek, pelaksanaan teknis pekerjaan konstruksi, dan pemantauan aspek lingkungan serta aspek sosial terhadap masyarakat sekitar lokasi proyek.

2. Pemantauan oleh PIHAK KEDUA dilakukan secara independen, sukarela dar bersifat makro dengan cara mengamati (Observe),mencatat (record),dan melaporkan (report).

3. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memberi perintah, penolakan, dan menyatakan pendapat atas hasil kerja kontraktor sehingga mengakibatkan gangguan kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

4. PIHAK KEDlJA dapat meminta waktu untuk wawancara dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) i Pengguna Jasa terkalt, Konsultan Supervisi (Engineer/Asisten Engineer), dan Kontraktor (Penyedia Jasa) apabila ada hal-hal yang perlu ditanyakan atau diklarifikasikan, tanpa harus menghentikan produktifitas pekerjaan.

5. PIHAK KEDUA dapat rner.yampaikan hasil analisa pengamatan jika ada ur.sur-unsur penyimpangan dalam pelaksanaan pekeijaan kepada PMU dan atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk diklarifikasi dan dilakukan penanganan segera.

Pasal 1

LlNGKUP PEMANTAUAN

Dengan ini, kedua belah pihak meryatakan sepakat untuk saling mengikat diri dalam suatu perjanjian kerja dimana PIHAK KEDUA mewakili masyarakat akan melakukan tugas pemantauan pelaksanaan pekerjaan konstruksi Paket 03: Manggopoh - Padang Sawah dengan ketentuan sebagai berikut:

Ketua Program Studi Teknik Sipil, Program Pasca Sarjana Universitas Bung Hatta Padang yang berdomisili di JI. Surnatera Ulak Karang - Padang, sebagai Pemantau dari Pihak Ketiga (PP3) I Third Party Moniioring (TPM) Paket 03: Manggopoh -Padang Sawah, Provinsi Sumatera Barat selanjuinya disebut sebagai PIHAK KEDOA.

2. Ir. Wardi, M.Si

di Jalan Selatan, WINRIP Direktur Utama PT Perentjana Djaja yang berdomisili

Letjen. MT. Haryono Kav. 17 Wisma Pede, Jakarta bertindak sebagai Core Team Consultants (CTC) selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Pada hari ini, Selasa tanggal Sebe!as November tahun Dua Ribu Empat Belas, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Ir. Bambang H. Wikanta, MM.,M"i"

SURAT PERJANJIAN KERJA

PEMANTAUAN PELAKSANAAN PROGRAM WINRIP

PAKET 03: MANGGOPOH - PADANG SAWAH, PROVINSI SUMATERA BARAT NO: 4G:>~C/SK/PD/LIlI/UlILt

DIRECTORATE OF PLANNING Core Team Consultant for

Western Indonesia N~tional RoadsImprovement Proj...xt(WIN RIP)


(29)

f2I PT. Perentjana O jaja in associated w ith • Y ongm a Engineerin g Co. Ltd and ;ilPT. Epadascon Perm ata Engineering ConsultantszyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA 1. Setiap tahap pemantauan ke lapangan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA harus dHengkapi dengan

Surat Perintah Tugas (SPT) dari Deka.nFakultas Universitas atau jabatan setara pada institusi TPM, dan wajib membawa Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) dari Dekan Fakultas serta disetujui oleh Team' Leader

ere

WINRIP.

Pasal7

KELENGKAPAN PERSYARATAN TAGIHAN (REIMBURSEMENT)

1. Biaya operasional pemantauan yang dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA pada setiap tahap kegiatan menggunakan dana sendiri dengan jumlah yang tidak melebihi nilai yang tercantum dalam anggaran biaya operasional pemantauan yang telah disetujui dan kemudian ditagihkan (re im b u rs e )kepada PIHAK PERTAMA.

2. PIHAK PERTAMA akan melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA pada setiap tahapan pemantauan (tahap pertama, kedua, dan ketiga), dengan syarat laporan hasil pemantauan (termasuk

b a c k -u p d a ta )pada tahapan tersebut sudah diterima oleh PIHAK PERTAMA.

3. Besarnya biaya yang ditagihkan harus sesuai dengan jumlah biaya yang telah dikeluarkan disertai bukti-bukti pengeluaran/kwitansi yang asli.

4. Laporan hasil pemantauan oleh PIHAK KEDUA yang dikirimkan kepada PIHAK PERTAMA merupakan copy-an dari Laporan TPM kepada PMU WINRIP.

TATA eARA PEMBAYARAN DAN PELAPORAN Pasal6

Kedua belah pihak sepakat dengan nilai anggaran biaya operasional pernantauan pekerjaan oleh PIHAK KEDUA sebesar Rp 72.337.650,00(T u ju h p u lu h d u a ju ta tig a ra tu s tig a p u lu h tu ju h e n a m ra tu s lim a p u lu h ru p ia h ).

Pasal 5 NILAI PEKERJAAN

1. Tenaga pemantau yang akan melakukan tugas pemantauan terdiri dari 3 (tiga) orang sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 (ayat 2) terdiri dari 1 (satu) orang Pemantau Utama dan 2 (dua) orang Pemantau Anggota.

2. Dalam menjalankan tugas sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1, PIHAK KEDUA yang disetujui oleh Direktorat Bina Program, Ditjen Bina Marga sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 (ayat 3) tidak diperkenankan untuk mengalihkan tugas pemantauan kepsda Pihak Ketiga/Lembaga lainnya.

3. Apabila dalam keadaan darurat (fo rc e m a je u re ) pemantau harus diganti, maka PIHAK KEDUA terlebih dahulu mengajukan permohonan kepada PMU WINRIP, apabila calon yang diusulkan memenuhi kriteria yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja TPM diwajibkan untuk mengikuti wawancara yang akan dilakukan oleh PMU WINRIP dibantu oleh C'FC WINRIP dan resiko akibat kejadian tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

Pasal4

TENAGA PEMANT AU

1. Durasi pemantauan yang dilakukan PIHAK KEDUA adalah sepanjang masa kontrak pelaksanaan konstruksi proyek.

2. PIHAK KEDUA akan melaksanakan pemantauan secara langsung ke lapangan selama 12 (dua belas) hari per anggota Tim TPM, yang dibagi dalam 3 (tiga) tahap kegiatan, masing-masing tahap kegiatan maksimum 4 (empat) hari.

3. PIHAK KEDUA menentukan sendiri jadwal waktu pelaksanaan pemantauan lapangan disesuaikan dengan kondisi dan tahapan pelaksanaan dalam peri ode waktu pelaksanaan pekerjaan dengan terlebih dahulu menyampaikan jadwal rencana pemantauan kepada PMU WINRIP dengan tembusan kepada eTe WINRIP dan kepada PPK terkait.

4. Apabila PIHAK KEDUA melaksanakan kegiatan melebihi durasi sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 3 (ayat 2), maka PIHAK KEDUA tidak berhak untuk menagihkan tambahan biaya di luar nilai yang tertuang dalam perjanjian kerja ini.


(30)

MENGETAHUI

f

Ir. Bambang H. Wikanta, MM.,MT

L(

Direktur Utama ~ PT. Perenljana Djaja

PIHAK PERTAMA

Demikian Surat Perjanjian Kerja ini dibuat di Jakarta pada hari dan tanggal sebagaimana tersebut di atas, dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup dan memiliki kekuatan hukum yang sama.

Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan dlatur lebih lanjut dalam suatu perjanjian tambahan yang merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

PASAL 8 LAIN-LAIN pemantauan.


(31)

r~

PT. PerentjanazyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBADjaja in associated with ~ Yongrna Engineering Co. Ltd and SlpT. Epadascon Permate Engineering Consultants 1. Surat Ketua Pelaksana Harian PMU WINRIP Nomor: UM.0206/BLl/WINRIP/027A tertanggal 3 Juni 2014

perihal hasil wawancara pemilihan Pemantau Pihak Ketiga (PP3)1 Third Party Monitoring (TPM).

2. Surat Ketua Program Studi Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta No. 584jUM/PASCA/VI-2014 tangga! 20 Juni 2014 tentang persetujuan hasil wawancara dan evaluasi proposal biaya operasional TPM serta kesediaannya sebagai WPM pada paket 03:Manggopoh - Padang Sawah.

3. Surat Keputusan Direktur Dina Proqrarn Direktorai Jenderzl Bina Marga 3f::2ku Ketua PMU WINRiP denqan NGrIIUf 06g4/BP iiWPTS/2014 ler~8ngg<)1; September 2014, tentanq :-'e~nbentukdn TPM :Caket 03: Manggopoh - Padang Sawah.

4. Surat Mobilisasi dari PT Perentjana Ojaja sebagai Core Team Consultants (CTC) W!NRIP. Pasal 2

DASAR PELAKSANAAN PEKERJA/\N

1. Lingkup pemantauan yang dilakukan oleh PIHAK. KEDUA meliputi: pelaksanaan manajemen proyek, pelaksanaan teknis pekerjaan konstruksi, dan pemantauan aspek lingkungan serta aspek sosial terhadap masyarakat sekitar lokasi proyek.

2. Pemantauan oleh PIHAK KEDUA dilakukan secara independen, sukarela dar bersifat makro dengan cara mengamati (Observe),mencatat (record),dan melaporkan (report).

3. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memberi perintah, penolakan, dan menyatakan pendapat atas hasil kerja kontraktor sehingga mengakibatkan gangguan kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

4. PIHAK KEDlJA dapat meminta waktu untuk wawancara dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) i Pengguna Jasa terkalt, Konsultan Supervisi (Engineer/Asisten Engineer), dan Kontraktor (Penyedia Jasa) apabila ada hal-hal yang perlu ditanyakan atau diklarifikasikan, tanpa harus menghentikan produktifitas pekerjaan.

5. PIHAK KEDUA dapat rner.yampaikan hasil analisa pengamatan jika ada ur.sur-unsur penyimpangan dalam pelaksanaan pekeijaan kepada PMU dan atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk diklarifikasi dan dilakukan penanganan segera.

Pasal 1

LlNGKUP PEMANTAUAN

Dengan ini, kedua belah pihak meryatakan sepakat untuk saling mengikat diri dalam suatu perjanjian kerja dimana PIHAK KEDUA mewakili masyarakat akan melakukan tugas pemantauan pelaksanaan pekerjaan konstruksi Paket 03: Manggopoh - Padang Sawah dengan ketentuan sebagai berikut:

Ketua Program Studi Teknik Sipil, Program Pasca Sarjana Universitas Bung Hatta Padang yang berdomisili di JI. Surnatera Ulak Karang - Padang, sebagai Pemantau dari Pihak Ketiga (PP3) I Third Party Moniioring (TPM) Paket 03: Manggopoh -Padang Sawah, Provinsi Sumatera Barat selanjuinya disebut sebagai PIHAK KEDOA.

2. Ir. Wardi, M.Si

di Jalan Selatan, WINRIP Direktur Utama PT Perentjana Djaja yang berdomisili

Letjen. MT. Haryono Kav. 17 Wisma Pede, Jakarta bertindak sebagai Core Team Consultants (CTC) selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Pada hari ini, Selasa tanggal Sebe!as November tahun Dua Ribu Empat Belas, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Ir. Bambang H. Wikanta, MM.,M"i"

SURAT PERJANJIAN KERJA

PEMANTAUAN PELAKSANAAN PROGRAM WINRIP

PAKET 03: MANGGOPOH - PADANG SAWAH, PROVINSI SUMATERA BARAT NO: 4G:>~C/SK/PD/LIlI/UlILt

DIRECTORATE OF PLANNING Core Team Consultant for

Western Indonesia N~tional RoadsImprovement Proj...xt(WIN RIP)


(32)

1. Setiap tahap pemantauan ke lapangan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA harus dilengkapi dengan Surat Perintah Tugas (SPT) dari Dekan Fakultas Universitas atau jabatan setara pada institusi TPM, dan wajib membawa Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) dari Dekan Fakultas serta disetujui oleh Team

Pasal 7

KELENGKAPAN PERSYARATAN TAGIHAN (REIMBURSEMENT)

1. Biaya operasional pemantauan yang dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA pada setiap tahap kegiatan menggunakan dana sendiri dengan jumlah yang tidak melebihi nilai yang tercantum dalam anggaran biaya operasional pemantauan yang telah disetujui dan kemudian ditagihkan (re im b u rs e )kepada PIHAK PERTAMA.

2. PIHAK PERTAMA akan melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA pada setiap tahapan pemantauan (tahap pertama, kedua, dan ketiga), dengan syarat laporan hasil pemantauan (termasuk

b a c k -u p d a ta )pada tahapan tersebut sudah diterima oleh PIHAK PERTAMA.

3. Besarnya biaya yang ditagihkan harus sesuai dengan jumlah biaya yang telah dikeluarkan disertai bukti-bukti pengeluaran/kwitansi yang asli.

4. Laporan hasil pemantauan oleh PIHAK KEDUA yang dikirimkan kepada PIHAK PERTAMA merupakan copy-an dari Laporan TPM kepada PMU WINRIP.

TATA CARA PEMBAYARAN DAN PELAPORAN Pasal6

Kedua belah pihak sepakat dengan nilai anggaran biaya operasional pemantauan pekerjaan oleh PIHAK KEDUA sebesar Rp 72.337.650,00(T u ju h p u lu h d u a ju ta tig a ra tu s tig a p u lu h tu ju h e n a m ra tu s lim a p u lu h ru p ia h ).

Pasal5 NILAI PEKERJAAN

1. Tenaga pemantau yang akan melakukan tugas pemantauan terdiri dari 3 (tiga) orang sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 (ayat 2) terdiri dari 1 (satu) orang Pemantau Utama dan 2 (dua) orang

Pemantau Anggota. ,

2. Dalam menjalankan tugas sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1, PIHAK KEDUA yang disetujui oleh Direktorat Bina Program, Ditjen Bina Marga sebaqairnana disebutkan dalam Pasal 2 (ayat 3) tidak diperkenankan untuk mengalihkan tugas pemantauan kepada Pihak KetigaiLembaga lainnya.

3. Apabila dalam keadaan darurat (fo rc e m a je u re ) pemantau harus diganti, maka PIHAK KEDUA terlebih dahulu mengajukan permohonan kepada PMU WINRIP, apabila calon yang diusulkan memenuhi kriteria yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja TPM diwajibkan untuk mengikuti wawancara yang akan dilakukan oleh PMU WINRIP dibantu oleh CTC WIN RIP dan resiko akibat kejadian tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

Pasal4

TENAGA PEMANT AU

1. Durasi pemantauan yang dilakukan PIHAK KEDUA adalah sepanjang masa kontrak pelaksanaan konstruksi proyek.

2. PIHAK KEDUA akan melaksanakan pemantauan secara langsung ke lapangan selama 12 (dua belas) hari per anggota Tim TPM, yang dibagi dalam 3 (tiga) tahap kegiatan, masing-masing tahap kegiatan maksimum 4 (empat) hari.

3. PIHAK KEDUA menentukan sendiri jadwal waktu pelaksanaan pemantauan lapangan disesuaikan dengan kondisi dan tahapan pelaksanaan dalam periode waktu pelaksanaan pekerjaan dengan terlebih dahulu menyampaikan jadwal rencana pemantauan kepada PMU WINRIP dengan tembusan kepada CTC WINRIP dan kepada PPK terkait.

4. Apabila PIHAK KEDUA melaksanakan kegiatan melebihi durasi sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 3 (ayat 2), maka PIHAK KEDUA tidak berhak untuk menagihkan tambahan biaya di luar nilai yang tertuang dalam perjanjian kerja ini.


(33)

~ PT. Perentjana Djaja in associated with

e-

Yongma Engineering Co. Ltd and lii'PT. Epadascon Permata Engineering ConsultantszyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

MENGETAHUI

0'

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAIr. Ba m ba nq H . W ika nta . M M ..M T

Direktur Utama /"' PT. Perentiana Djaja

ETIR2\1

EM.PliI.. , ~-"nwMo;.t'\tA.:rs'

3AOF.394456845 PIHAK PERTAMA

Demikian Surat Perjanjiah Kerja ini dibuat di Jakarta pada hari dan tanggal sebaqairnana tersebut di atas, dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup dan memillki kekuatan hukum yang sama.

Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan diatur lebih lanjut dalam suatu perjanjian tambahan yang merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjlan ini.

PASAL 8 LAIN-LAIN pemantauan.


(34)

(35)

(36)

(37)

I'llzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA g' J:l E G I ....I "tI I'll

G IzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

.s::. ~ o ii ~zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA ";: I'll "tI III ~ o o ~ o LO x x CD (ij (5 I-It) o z

-~ ca D.. o o ozyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA Ili (Y ) 0 0 0 0 00 cici 1515

0 0 0 0 0 0 0 0 0

cicici

0 0 0

LqLqLq

0 0 0 0 0 0 0 0 0

cicici ~~~ o o (Y ) o o o ci LO N '0 o o N 0 ' 0

o 0

(Y ) 0

ci N o o (Y )

8

g

O lO l

N N N

~~~

o

(Y ) 0 0 00 0

LO 0 ~~ o o o N

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

cicici

co CO CO

"''''''',...:,...:,...: gg' gg 0 0 Ilici N O

LO C !

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 cici " 'N LO ~ -ia; o o o o o g ~ o o o o o ci o LO -i gO g o 0 o 0 o 0 ci ci ltl ltl ~ ~

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 ggg

LO LO LOzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

-i-i-i

~

i

~~~~r-+--o--+---o--~r-+-o'_o-to_,--to_'-o-to-i--to-i-o-t-i-o-to-t-''_-o--+-o-ro-to-i-o-to-f--+--t~r-+--t--_,--_,zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

i'a. g g ggg ggg srs ~n~ ~ ~gggg

~~ ci g ~~~ cicici gg cicicici

• '8 LO "''''''' 151515 (Y )(Y ) LO ~~LOzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

i u >:t=


(1)

121

PT. Perentjana Ojaja in associated with • Yongm a Engineerin g Co. Ltd and ;ilPT. Epadascon Perm ata Engineeri~g ConsultantszyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA CTCOffice: Jl. Ciniru VII No. 25, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12180, PhonezyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAIF a x : (021) 7229823

1. Setiap tahap pemantauan ke lapangan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA harus dilengkapi dengan Surat Perintah Tugas (SPT) dari Dekan Fakultas Universitas atau jabatan setara pada institusi TPM, dan wajib membawa Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) dari Dekan Fakultas serta disetujui oleh Team Leader CTC WINRIP.

Pasal 7

KELENGKAPAN PERSYARATAN TAGIHAN (REIMBURSEMENT)

1. Biaya operasional pemantauan yang dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA pada setiap tahap kegiatan menggunakan dana sendiri dengan jumlah yang tidak melebihi nilai yang tercantum dalam anggaran biaya operasional pemantauan yang telah disetujui dan kemudian ditagihkan (re im b u rs e )kepada PIHAK PERTAMA.

2. PIHAK PERTAMA akan melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA pada setiap tahapan pemantauan (tahap pertama, kedua, dan ketiga), dengan syarat laporan hasil pemantauan (termasuk b a c k -u p d a ta )pada tahapan tersebut sudah diterima oleh PIHAK PERTAMA.

3. Besarnya biaya yang ditagihkan harus sesuai dengan jumlah biaya yang telah dikeluarkan disertai bukti-bukti pengeluaran/kwitansi yang asli.

4. Laporan hasil pemantauan oleh PIHAK KEDUA yang dikirimkan kepada PIHAK PERTAMA merupakan copy-an dari Laporan TPM kepada PMU WINRIP.

TATA CARA PEMBAYARAN DAN PELAPORAN Pasal6

Kedua belah pihak sepakat dengan nilai anggaran biaya operasional pemantauan pekerjaan oleh PIHAK KEDUA sebesar Rp 72.337.650,00(T u ju h p u lu h d u a ju ta tig a ra tu s tig a p u lu h tu ju h e n a m ra tu s lim a p u lu h ru p ia h ).

Pasal5 NILAI PEKERJAAN

1. Tenaga pemantau yang akan melakukan tugas pemantauan terdiri dari 3 (tiga) orang sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 (ayat 2) terdiri dari 1 (satu) orang Pemantau Utama dan 2 (dua) orang

Pemantau Anggota. ,

2. Dalam menjalankan tugas sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1, PIHAK KEDUA yang disetujui oleh Direktorat Bina Program, Ditjen Bina Marga sebaqairnana disebutkan dalam Pasal 2 (ayat 3) tidak diperkenankan untuk mengalihkan tugas pemantauan kepada Pihak KetigaiLembaga lainnya.

3. Apabila dalam keadaan darurat (fo rc e m a je u re ) pemantau harus diganti, maka PIHAK KEDUA terlebih dahulu mengajukan permohonan kepada PMU WINRIP, apabila calon yang diusulkan memenuhi kriteria yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja TPM diwajibkan untuk mengikuti wawancara yang akan dilakukan oleh PMU WINRIP dibantu oleh CTC WIN RIP dan resiko akibat kejadian tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

Pasal4

TENAGA PEMANT AU

1. Durasi pemantauan yang dilakukan PIHAK KEDUA adalah sepanjang masa kontrak pelaksanaan konstruksi proyek.

2. PIHAK KEDUA akan melaksanakan pemantauan secara langsung ke lapangan selama 12 (dua belas) hari per anggota Tim TPM, yang dibagi dalam 3 (tiga) tahap kegiatan, masing-masing tahap kegiatan maksimum 4 (empat) hari.

3. PIHAK KEDUA menentukan sendiri jadwal waktu pelaksanaan pemantauan lapangan disesuaikan dengan kondisi dan tahapan pelaksanaan dalam periode waktu pelaksanaan pekerjaan dengan terlebih dahulu menyampaikan jadwal rencana pemantauan kepada PMU WINRIP dengan tembusan kepada CTC WINRIP dan kepada PPK terkait.

4. Apabila PIHAK KEDUA melaksanakan kegiatan melebihi durasi sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 3 (ayat 2), maka PIHAK KEDUA tidak berhak untuk menagihkan tambahan biaya di luar nilai yang tertuang dalam perjanjian kerja ini.

Pasal3

DURASI DAN TAHAP PELAKSANAAN PEMANTAUAN


(2)

~ PT. Perentjana Djaja in associated with

e-

Yongma Engineering Co. Ltd and lii'PT. Epadascon Permata Engineering ConsultantszyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA eTC Office: Jl.Ciniru VII No. 25, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12180, Phone /Fax: (021) 7229823

MENGETAHUI

0'

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAIr. Ba m ba nq H . W ika nta . M M ..M T Direktur Utama

/"' PT. Perentiana Djaja

ETIR2\1 EM.PliI.. , ~-"nwMo;.t'\tA.:rs'

3AOF.394456845 PIHAK PERTAMA

Demikian Surat Perjanjiah Kerja ini dibuat di Jakarta pada hari dan tanggal sebaqairnana tersebut di atas, dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup dan memillki kekuatan hukum yang sama.

Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan diatur lebih lanjut dalam suatu perjanjian tambahan yang merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjlan ini.

PASAL 8 LAIN-LAIN

2. SPPD adalah salah satu kelengkapan untuk mengajukan penggantian biaya operasionalzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA(relm burse}dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA yang disampaikan bersamaan dengan laporan hasil


(3)

(4)

(5)

(6)

I'llzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA g' J:l E G I ....I "tI I'll

G IzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA .s::. ~ o ii ~zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA ";: I'll "tI III ~ o o ~ o LO x x CD (ij (5 I-It) o z

-~ ca D.. o o ozyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA Ili (Y ) 0 0 0 0 00 cici 1515

0 0 0 0 0 0 0 0 0 cicici 0 0 0

LqLqLq

0 0 0 0 0 0 0 0 0 cicici ~~~ o o (Y ) o o o ci LO N '0 o o N

0 ' 0

o 0

(Y ) 0

ci N o o (Y )

8

g

O lO l

N N N

~~~

o

(Y ) 0 0 00 0

LO 0 ~~ o o o N

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 cicici

co CO CO

"'''''''

,...:,...:,...: gg'

gg

0 0 Ilici N O LO C ! 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 cici " 'N LO ~ -ia; o o o o o

g

~ o o o o o ci o LO -i gO g o 0 o 0 o 0 ci ci ltl ltl ~ ~

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

ggg

LO LO LOzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA -i-i-i C I'll en c

e

~

i

~~~~r-+--o--+---o--~r-+-o'_o-to_,--to_'-o-to-i--to-i-o-t-i-o-to-t-''_-o--+-o-ro-to-i-o-to-f--+--t~r-+--t--_,--_,zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

i'a. g g ggg ggg

srs ~n~ ~

~gggg

~~ ci

g

~~~

cicici

gg

cicicici

• '8

LO "''''''' 151515 (Y )(Y ) LO ~~LOzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

i u

>:t=