PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN SOSIAL SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 5 SURAKATA TAHUN AJARAN 2014 2015. | Maryani | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 5142 11217 1 SM

“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA
MATA PELAJARAN SOSIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN
KECERDASAN SOSIAL SISWA KELAS XI IPS2 SMANEGERI 5
SURAKATA TAHUN AJARAN 2014/2015”
Anik Maryani
K8411007
ABSTRAK
Anik Maryani. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Sebelasas Maret Surakarta. Januari 2015.
Penelitian ini merupakan penelititan tindakan kelas (PTK). Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran
2014/2015. Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu analisis
presentase dan analisis klinis. Analisis presentase menggunakan
rumus
precentage change, sedangkan analisis klinis menggunakan tekhnik deskriptif
kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan penerapan model
pembelajaran role playing terdapat peningkatan terhadap kecerdasan sosial siswa
kelas XI IPS 2 SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2014/ 2015. Pada siklus I
skor tingkat kecerdasan sosial peserta didik meningkat dari 72,58 menjadi 83,08
(14,50%) sedangkan pada siklus II juga terjadi peningkatan skor kecerdasan
sosial peserta didik yang signifikan dibandingkan saat pratindakan yaitu dari

72,58 menjadi 109,06 (49,89%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa dengan penerapan model pembelajaran role playing melalui pelajaran
Sosiologi terbukti dapat meningkatkan kecerdasan sosial siswa kelas XI IPS 2,
SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2014/2015.
Kata kunci: role playing, kecerdasan sosial.

ABSTRACT

Anik maryani. THE USE OF ROLE PLAYING IN SOCIOLOGICAL
SUBJECT TO IMPROVE SOCIAL QUOTIENT AT STUDENT OF XI IPS
2 SMA N 5 SURAKARTA YEAR 2014/2015. Thesis, Faculty of Teacher
Training and Education, Sebelas Maret University, Januari 2015.
This research is class action research ( CAR). Subject of the research was
student of XI IPS 2 SMA N 5 Surakarta year 2014/2015. Analysis of the data in
this study consisted of two types, namely the percentage of analysis and clinical
analysis. Analysis of the percentage using the formula precentage change,
whereas clinical analysis using descriptive qualitative techniques. The findings
show that the use of role playing have achieved success in improving the social
quotient at student of XI IPS 2 SMA N 5 Surakarta year 2014/2015. The 1st
cycles showed the improvement of the subject score from 72,58 to 83,08

(14,50%). The 2nd cycles showed the significant improvement from 72,58 to
109,06 (49,89%). Based on the findings, it can be concluded that the
implementation of role playing improves social quotient at student of XI IPS 2
SMA N 5 Surakarta year 2014/2015.
Keywords

: role playing, social quotient.

Penelitian ini didasarkan pada

PENDAHULUAN
Sekolah merupakan salah satu

kenyataan

di

lapangan

bahwa


dapat

kecerdasan sosial siswa kelas XI IPS 2,

mewujudkan tujuan peningkatan mutu

SMA Negeri 5 Surakarta diduga

sumber

Dengan

rendah. Hal ini tampak pada masalah-

pendidikan, individu memiliki modal

masalah yang ditemukan oleh peneliti

dasar


sebagai

lembaga

masyarakat

daya

untuk

yang

manusia.

menjadi

insan

yang


berikut:

(1)kemampuan

berkualitas baik melalui pendidikan

mendengarkan

formal maupun informal.

ditunjukkan dengan banyaknya siswa

Sayangnya,

lembaga

yang

berbicara


yang

rendah

sendiri

dan

tidak

pendidikan yang diharapkan dapat

memperhatikan guru, (2)kemampuan

berperan penting dalam membentuk

membaca

karakter dan kepribadian anak masih


ditunjukkan dengan banyaknya siswa

jauh dari harapan tersebut. Seperti yang

yang bermain HP, membaca novel, dan

dikemukakan (Siti Muniroh, 2008: 2),

melakukan

dunia pendidikan

mengganggu pelajaran, (3)kemampuan

Indonesia masih

situasi

yang


rendah

aktivitas-aktivitas

yang

pentingnya

menegaskan yang rendah ditunjukkan

kecerdasan sosial dalam membangun

dengan banyaknya siswa yang belum

kesuksesan hidup anak. Pendidikan di

dapat

Indonesia masih menitikberatkan pada


dengan

aspek kecerdasan intelektual semata.

(4)kemampuan menyelesaikan konflik

Sebagian besar kurikulum dan proses

yang

belajar dipusatkan pada peningkatan

banyaknya siswa yang belum dapat

prestasi akademik siswa. Pembelajaran

menerima perbedaan pendapat dalam

kurang


pentingnya

kelompoknya, (5)kemampuan bekerja

kecerdasan sosial bagi anak (Gianjar,

sama yang rendah ditunjukkan dengan

2001: 18). Akibatnya, generasi muda

banyaknya siswa yang tidak ikut

bangsa saat ini mengalami krisis

bekerja dan hanya satu atau dua orang

multidimensi

yang bekerja saat diskusi.


belum

menyentuh

menekankan

yang

berkepanjangan

baik

rendah

Sebagai

sehingga muncul berbagai masalah
sosial.

mengutarakan
di

argumennya
depan

ditunjukkan

playing

dengan

solusi

permasalahan-permasalahan
role

kelas,

dapat

untuk
di

atas,

menyediakan

peluang untuk menuju pada kesuksesan

pendekatan kualitatif digunakan untuk

belajar di bidang sosial. Sehingga

mengungkapkan

mereka

perilaku

akan

memecahkan

mampu

untuk

masalah-masalah

perubahan

siswa

kecerdasan

terkait

pola
dengan

sosial.

Tekhnik

sosiologis yang berkaitan erat dalam

pengumpulan data dalam penelitian ini

kehidupan sehari-hari mereka. Dengan

menggunakan

cara ini diharapkan para siswa akan

angket, dan observasi. Angket dalam

lebih peka sehingga kecerdasan sosial

penelitian ini menggunakan skala sikap

merekapun akan dapat ditingkatkan.

Likert. Pernyataan yang terdapat dalam

metode

wawancara,

Berdasarkan latar belakang di

angket terbagi menjadi dua pernyataan

atas penelitian tindakan kelas ini

yaitu pernyataan positif (favorable) dan

mencoba

pernyataan negatif (unfavorable).

untuk

mengangkat

“PENERAPAN

judul

MODEL

PEMBELAJARAN ROLE PLAYING
PADA

MATA

Kerangka Teori
Kecerdasan seseorang dibawa

PELAJARAN

SOSIOLOGI

UNTUK

sejak

lahir.

Tetapi

kecerdasan

MENINGKATKAN KECERDASAN

didapatkan

SOSIAL SISWA KELAS XI IPS 2

perkembangannya dalam kehidupan.

SMAN

Kecerdasan perlu diasah dan dilatih

5

TAHUN

AJARAN

seseorang

seiring

ini

melalui proses yang bertahap. Menurut

diharapkan akan terjadi perubahan pada

Astuti (2009:1), “Istilah kecerdasan

siswa sehingga mereka bisa lebih

merupakan

peduli terhadap gejala – gejala sosial di

intellegence yang berasal dari Bahasa

dalam masyarakat.

Inggris”. Kecerdasan (intlellegence)

Metode Penelitian

didefinisikan secara berbeda oleh para

2014/2015”.

Dengan

model

Penelitian ini menggunakan dua
pendekatan sekaligus yaitu pendekatan
kuantitatif dan pendekatan kualitatif.
Pendekatan

kuantitatif

digunakan

untuk menganalisis hasil pengukuran
skala kecerdasan sosial menggunakan
tekhnik analisis presentase. Sedangkan

turunan

dari

kata

ahli. Secara umum kecerdasan dapat
diartikan

oleh

penulis

sebagai

kesanggupan mental untuk memahami,
menganalisis secara kritis, cermat dan
teliti serta menghasilkan ide-ide baru
secara efektif serta efisien.
Diantara

berbagai

jenis

kecerdasan, kecerdasan sosial memiliki

peran yang cukup penting dalam

Suyono

menentukan

berpendapat:

seseorang.
menunjukkan

kesuksesan

hidup

Kemampuan

sosial

kemampuan

terbesar

dalam

Astuti

(2009:31)

“Kecerdasan sosial merupakan
pencapaian kualitas manusia
mengenai kesadaran diri dan
penguasaan pengetahuan yang
bukan
hanya
untuk
keberhasilan dalam melakukan
hubungan interpersonal, tetapi
kecerdasan sosial digunakan
untuk membuat kehidupan
manusia
menjadi
lebih
bermanfaat bagi masyarakat
sekitar”.

yang berhubungan dengan banyak
aspek kepribadian. Kecerdasan sosial
bisa dikarakteristikkan sebagai sebuah
kombinasi dari dasar mengerti orang,
salah satu strategi kesadaran sosial dan
paket kemampuan untuk berinteraksi
secara sukses dengan orang lain.
5 unsur-unsur kecerdasan sosial seperti

menyelesaikan konflik, kemampuan

yang dikemukakan oleh Robert Bolton

bekerja sama. Untuk mengukur tingkat

dalam

yaitu:

kecerdasan seseorang dalam Astuti

situasi,

(2009:124), dapat digunakan rumus

Astuti

Kepekaan

(2010:

92)

membaca

Kemampuan

mendengarkan,

sebagai berikut:

kemampuan menegaskan, kemampuan
SI=(a.1)+(b.2)+(c.3)+(d.4)=∑(xy)
Keterangan:
c = jumlah item Setuju (S)
d = jumlah item Sangat Setuju (SS)
x = jumlah pernyataan
y = skor angket skala sikap
SI = (Tingkat Kecerdasan Sosial)
a = jumlah item Sangat Tidak Setuju (STS)
b = jumlah item Tidak Setuju (TS)

Pengembangan
sosial

dapat

kecerdasan

dilakukan

dengan

dilema dengan bantuan kelompok.
Corsini dan Shaw dalam Tatiek

berbagai cara, salah satunya dengan

Romlah

tekhnik role playing. Role Playing

tekhnik role playing mempunyai

sebagai

pembelajaran

empat pengertian yaitu: 1) sesuatu

bertujuan untuk membantu siswa

yang bersifat sandiwara, 2) sesuatu

untuk menemukan makna diri (jati

yang bersifat sosiologis, 3) suatu

diri) di dunia sosial dan memecahkan

perilku tiruan atau perilaku tipuan,

model

(2006:

99)

menyatakan

dan 4) sesuatu yang berkaitan dengan

A. Deskripsi Pra Tindakan

pendidikan.

Kegiatan pratindakan pertama

Role playing sebagai metode

yang digunakan saat pratindakan

bermain peran memberi kesempatan

adalah

siswa untuk memahami menghayati

Sosiologi SMA Negeri 5 Surakarta,

gejala-gejala sosial yang ada di

Dra. Siti Munawaroh, S.Pd. Berikut

masyarakat.

ini merupakan data awal hasil angket

Dengan

berperan

wawancara

dan

orang lain, siswa dituntut untuk

dilakukan selama tahap pratindakan.

memecahkan
solving).

observasi

kemampuan

masalah

Siswa

mengeksplorasi

(problem

didorong

tersebut dengan cara memainkan
peran dalam situasi yang telah
ditentukan, secara spontan tanpa

telah

Skor Tingkat
Kecerdasan Sosial
Siswa XI IPS 2
Jumlah
Prosentase
Siswa
12
41,37%
8
27,58%

Kriteria

untuk

masalah-masalah

yang

guru

langsung dalam drama dan menjadi

mengembangkan

hasil

dengan

Rata-Rata
Rendah
Sangat
Rendah
Tabel

9

31,02%

4.1.

Tingkat

menggunakan naskah. Siswa harus

Kecerdasan Siswa Kelas XI

dapat bekerja sama dan mampu

IPS

menghindari

Surakarta saat Pratindakan

kelompoknya.

konflik
Metode

dalam
ini

2

SMA

Negeri

5

juga

4.1. Grafik Tingkat Kecerdasan

memberikan ruang kepada para siswa

Sosial Siswa Kelas XI

untuk mengeksplorasi seluruh bakat

IPS 2 Negeri 5 Surakarta

dan minatnya. Selain itu, dalam

Tahun Ajaran 2014/2015.

penampilannya siswa juga secara
tidak

langsung

berempati

dilatih

kepada

untuk
sesama.

Berdasarkan

penjelasan

diatas, salah satu upaya yang dapat
dilakukan

untuk

meningkatkan

Beradasarkan hal tersebut, penulis

kecerdasan sosial siswa kelas XI IPS

memilih metode role playing sebagai

2 SMA Negeri 5 Surakarta adalah

tindakan terhadap upaya peningkatan

dengan

kecerdasan sosial siswa kelas XI IPS

pembelajaran Role Playing.

2, SMA Negeri Surakarta.

B. Deskripsi Siklus I dan Siklus II

HASIL PENELITIAN

menerapkan

model

role

cerita yang terdapat dalam skenario.

playing pada siklus 1 dan siklus II

Tutor membagi peran untuk masing-

dapat diuraikan lebih detail sebagai

masing anggota kelompok. Setelah

berikut. Pada awal kegiatan, peneliti

mengetahui

membuka

playing

masing, tutor dan anggota kelompok

dengan mengucapkan salam kepada

merencanakan jalannya role playing

siswa. Selanjutnya peneliti memberi

dan menentukan setting tempat dari

penjelasan tentang kegiatan yang

setiap adegan. Hal tersebut diikuti

akan dilakukan yaitu pengertian role

dengan

playing, tujuan dari kegiatan role

kelompok sesuai dengan perannya

playing yang akan dilakukan serta

masing-masing. Anggota kelompok

tahapan pelaksanaan role playing.

diberi waktu 10 menit untuk berlatih

Sesekali

memerankan tokoh yang terdapat

Pelaksanaan

tindakan

kegiatan

role

peneliti

melempar

perannya

dialog

masing-

antar

anggota

pada skenario sesuai setting pada

pertanyaan kepada siswa.
Pada inti dari kegiatan role

setiap adegan. Setelah melakukan

playing, peneliti membagi subjek

latihan

menjadi 3 kelompok. Siswa dengan

menawarkan kelompok yang akan

absen 1 sampai

menempati

mementaskan drama terlebih dahulu.

kelompok I dengan tutor Ahmad

Pada awalnya tidak ada kelompok

Hakim Nizami.

yang bersedia untuk maju terlebih

11

Sedangkan siswa

yang

cukup,

peneliti

menempati

dahulu tetapi akhirnya kelompok I

kelompok II dengan tutor Rifqi Fauzi

maju mementaskan drama pertama

TPA. Kelompok III terdiri dari siswa

kali kemudian diikuti kelompok II

yang bernomor absen 21-29 dengan

dan kelompok III.

dengan

absen

12-20

Tutor

tutor Dionisius Bayu W. Tutor
membagikan skenario pada masing-

mengamati

masing
Selanjutnya
sinopsis

bersama
jalannya

peneliti

pelaksanaan

anggota

kelompok.

role playing. Setelah pementasan

tutor

membacakan

drama usai, peneliti mengadakan

pada

masing-masing

diskusi tentang

jalan cerita dan

anggota kelompok. Tutor bersama

permasalahan dalam drama yang

anggota

telah

kelompok

mengidentifikasikan tokoh dan jalan

ditampilkan

kelompok.

Peneliti

oleh

kedua

kemudian

memberikan

evaluasi

mengenai

yaitu subjek kurang serius ketika

jalannya pementasan role playing.

menampilkan

C. Perbandingan Hasil Antar

menghayati peran, dan terlihat kuang

Siklus

percaya diri sehingga penyampaian
Berikut adalah perbandingan

drama,

pesan yang terkandung dalam drama

hasil tindakan pada siklus I dan

belum

siklus II.

diperoleh

dari

dilakukan

pada

Tabel

4.11.

Perbandingan

Nilai

Pretest, Siklus I, dan Siklus II
Indikator
Nilai
Keberhasilan Akhir
Penelitian
Pratindakan 108,87
72,58
Siklus I
108,87
83,806
Siklus II
108,87
109,06
Berdasarkan tabel 4.12 dapat
diketahui bahwa kecerdasan sosial
siswa kelas XI IPS 2 semakin
meningkat. Tingkat kecerdasan sosial
Siswa kelas XI IPS 2 mengalami
peningkatan

padamasing-masing

siklus. Presentase perubahan perilaku
subjek sebesar 14,45% pada siklus I,
dan Besarnya presentase perubahan
pada siklus II yaitu sebesar 49,89%.
Hal

menunjukkan

bahwa

maksimal.

mencapai

Tahap

nilai

tersebut telah mencapai indikator

kurang

Hasil

yang

tindakan

yang

siklus

I belum

target

indikator

keberhasilan penelitian yang telah
ditetapkan yaitu sebesar 50%.
Pada siklus II, subjek nampak
serius dan aktif dalam mengikuti
kegiatan

pelaksanaan

kegiatan.

Subjek sudah mampu menempatkan
diri sesuai dengan perannya masingmasing, mampu tampil lebih percaya
diri dan lebih menghayati peran yang
dibawakannya. Pesan yang terdapat
dalam drama dapat tersampaikan
dengan baik sehingga subjek dapat
mengaitkan

pengalaman

yang

diperolehnya melalui role playing
untuk diterapkan ke dalam kehidupan
sehari-hari.

keberhasilan penelitian yaitu sebesar
Tindakan role playing yang

50%.

diberikan kepada siswa kelas XI IPS
2

terbukti

meningkatkan
D. Pembahasan
Pada siklus I pelaksanaan
role playing masih belum maksimal

efektif

dalam

kecerdasan

sosial

siswa. Hal tersebut didasarkan pada
hasil analisis data penelitian yang

telah dilakukan yang menunjukkan

secara optimal. Hal ini dibuktikan

adanya

tingkat

dengan bertambahnya jumlah skor

kecerdasan sosial pada subjek setelah

angket dan observasi dari 83,08

dilakukan tindakan. Hasil nilai rata-

menjadi 109,06. Perubahan tingkat

rata

diperoleh

kecerdasan sosial siswa kelas XI IPS

keseluruhan subjek penelitian adalah

2, SMA Negeri 5 Surakarta yang

72,58. Setelah diberi tindakan pada

menjadi

subjek

siklus I nilai rata-rata keseluruhan

sebesar

49,809%.

subjek adalah 83,06 dan nilai rata-

disimpulkan

rata keseluruhan subjek setelah diberi

penerapan model pembelajaran role

tindakan

adalah

playing kecerdasan sosial siswa kelas

sebesar 109,06. Besar presentase

XI IPS 2, SMA Negeri 5 Surakarta

perubahan perilaku pada siklus I

dapat meningkat.

peningkatan

pratindakan

pada

yang

siklus

II

sebesar 14,50% dan pada siklus II

SIMPULAN,

SARAN,

DAN

IMPLIKASI
Berdasarkan

hasil analisis

data capaian siklus I dan siklus II
dapat disimpulkan bahwa Setelah
diterapkan model pembelajaran role
playing pada siklus I, kecerdasan

sosial siswa kelas XI IPS 2 SMA
Negeri

5

peningkatan.
sosial

Surakarta

mengalami

Tingkat

kecerdasan

pada siklus I meningkat

dengan bukti bertambahnya jumlah
skor angket dan observasi siswa dari
72,58 menjadi 83,06. Pada siklus II,
kecerdasan sosial siswa XI IPS 2
SMA Negeri 5 Surakarta yang
menjadi subjek penelitian meningkat

yaitu

Jadi

bahwa

dapat
dengan

Implikasi dari penelitian yang
telah dilakukan

sebesar 49,98%.

penelitian

yaitu

digunakan

sebagai pedoman dalam pelajaran
Sosiologi

khususnya

untuk

meningkatkan kecerdasan sosial dan
akan lebih baik apabila disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran materi
ajar serta karakteristik peserta didik.
Hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai masukan bagi guru maupun
calon

guru

pembelajaran

untuk
role

model
yang

playing

inovatif dan variatif dalam proses
pembelajaran agar peserta didik tidak
hanya

dapat

kecerdasan

mengembangkan

intelektual

(IQ)

saja

tetapi juga pada sisi sosialnya.
Proses

pembelajaran

dengan

penerapan model pembelajaran role

playing yang berlangsung interaktif

kecerdasan sosial siswa kelas XI IPS

dimaksudkan

2, SMA Negeri 5 Surakarta.

tertarik

agar peserta didik

dengan

mata

pelajaran

Sosiologi sehingga dapat meningkat
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth. (1980). Psikologi
Perkembangan:
Suatu
Pendekatan
Sepanjang
Rentang
Kehidupan.
Diterjemahkan
oleh
Istiwidayanti
dan
Soedjarwo.
Jakarta:
Erlangga.
Yusuf L N, Syamsu. (2004).
Psikologi Perkembangan
Anak
dan
Remaja .
Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Goleman, Daniel. (2006). Social
Intelligence: The New
Science
of
Human
Relationships.
Jakarta:
Gramedia
Bruce Joyce, Marsha Weil, dan
Emily Calhoun. (2009).
Models
of
Teaching.
Diterjemahkan
oleh
Achmad
Fawaid
dan
Ateilla Mirza. Englewood
Cliffs,
New
Jersey:
Prentice Hall, Inc.
Judy Willis.
(2011). Metode
Pengajaran
Dan
Pembelajaran.
Diterjemahkan oleh Akmal
Hadrian. Virginia USA:
Assosiation
for
Supervision
and
Curriculum Development
(ASCD).

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil
Belajar .
Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
_______,
(2010).
Metodologi
Penelitian
Kuantitatif.
Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar.
Sugiyono.
(2005).
Manajemen
Penelitian.

Jakarta:

PT.

Rineka Cipta. _______,
(2009). Statistika untuk
Penelitian.

Bandung:

Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2009). Dasardasar

Evaluasi

Pendididkan.

Jakarta:

Bumi Aksara.
Buzan, T. 2002. The Power of Social
Intelligence: 10 Ways to
Tap

Into

Genius.

Your

New

HarperCollins

Social

York:

Publishers

Inc.
Campbell, J. M., & McCord, D. M.
1996.

The

WAIS-R

Comprehension
Picture

and

Arrangement

Subtest as Measures of
Social

Intelligence:

Testing

Traditional

Interpretations. Journal of
Psychoeducational
Assessment (Hal 240-249).

Sage Publications.
Kihlstrom, J. F., & Cantor, N. 2011.
Social Intelligence. Dalam
R. J. Sternberg, & S. B.
Kaufman

(Eds.), The

Cambrigde Handbook of
Intelligence (hlm.564-

581).

New

York: Cambridge
University Press
Safari,

T.

2005. Interpersonal

Intelligence: Metode
Pengembangan
Kecerdasan Interpersonal
Anak. Yogyarakta: Amara

Books.
Thorndike,

R.L.

analysis

1936.
of

abstract
Journal

Factor

social

and

intelligence.
of

Educational

Psychology, 27, 231-233.

Wechsler,

D.

1958. The

measurement
appraisal

and
of

adult

intelligence (4thEd.)

Baltimore: The Williams
&

Wilkins

Company

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN SOSIAL SISWA KELAS XI IPS2 SMANEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Pertiwi | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8506

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IIS 2 DI SMA NEGERI 2 SURAKARTA PADA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Rahmawati | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 5

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | KURNIAWAN PUTRA | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 5176

0 1 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 6 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Alviyanto | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 40

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IIS 5 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Sari | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 5986 12776 1 SM

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IIS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | RahsyaPutra | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6967 14692 1 SM

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Pertiwi | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8401

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Lorinda | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8417 17737 1 SM

0 0 7

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015 2016 | Setyarsih | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8424 17756 1 SM

0 0 8