An Nahdhah Vol 10 Edisi Januari Juni 2016

Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2016

ISSN 1979 - 3391

An-Nahdhah
Jurnal Pe ndidikan dan Hukum
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
Konsep Teori dan Aplikasi
Kasful Anwar.Us
PENGEMBANGAN KOSA KATA BAHASA ARAB
(Studi Pengembangan Kosa Kata Bahasa Arab dengan Proses aI-Syiqoq)
Ali Musa Lubis
Problemaika Dan Solusi Otonomi Pendidikan
Ali Usmar
Wewenang Dan Tanggung Jawab Dalam Al-Qur’an Dan Hadits
Maryani
Mendidik Keluarga Bahagia
H. Mitakul Huda
Pandangan Ulama Tentang Tabarruj Dalam Perspekif Hukum Islam
H. Mukhsin
Kepemimpinan Kepala Sekolah Yang Efekif

Rahmat Nasuion
Dinamika Lembaga Dan Pranata Hukum
Randhy
Karakterisik Dan Keunikan Al-Qur’an Sentral Kajian Studi Islam
Sobri A
Komunikasi Interpersonal Dalam Proses Konseling
Sumarto
Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Zakat
Syamsul Arif

An-Nahdhah
Jurnal Pe ndidikan dan Hukum
Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2016

Pelindung
Ketua Yayasan Pendidikan
Bintang Sembilan Jambi
Penanggung Jawab
Ketua STAI Ma’arif Jambi
Ketua LP2M

Pimpinan Redaksi
(Ketua Penyunting)
Dr. Sumarto, S.Sos.I., M.Pd.I
Wakil Pimpinan Redaksi
(Wakil Ketua Penyunting)
Tauiq Rohman, S.Pd.I
Sekretaris Redaksi
(Sekretaris Penyunting)
Emmi Kholilah Harahap, M.Pd.I
Penyunting Ahli
1. Prof. Dr. H. Muntholib, SM, MS
(IAIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi)
2. Prof. Dr. H. Lias Hasibuan, MA
(IAIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi)
3. Dr. H. Rahmat Nasution, M.Ag
(STAI Ma’arif Jambi)

ISSN 1979 - 3391


4. Dr. H. Marwazi, M.Ag (IAIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi)
5. Dr. H. Kasful Anwar Us, M.Pd (IAIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi)
6. H. Amran, S.Th.I., MA., Ph.D (STAI
Ma’arif Jambi)
7. Dr. H. Kemas Imron Rosadi, M.Pd
(IAIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi)
8. Dr. Jalaluddin, S.Ag., M.Pd.I (IAIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi)
Penyunting Bahasa
1. H. Zainul Ariin, MA., M.Ed., Ph.D
2. Drs. Ali Musa Lubis, M.Ag
Sekretariat
1. Dra. Hj. Jawanis
2. A. Basori, S.Pd.I
3. Padriansyah Putra, SH
4. Betty Aryana, S.Kom

5. Hasanul Febrian Hariza, S.Sos

Alamat Redaksi
JL. KH. A. Hasyim Asy’ari No. 33 Jambi 36125
Telp. (0741) 23854 - 32934

Kasful Anwar.Us

DAFTAR ISI
Manajemen Mutu Pendidikan: Konsep Teori dan Aplikasi
Kasful Anwar.Us...............................................................................

1

Pengembangan Kosa Kata Bahasa Arab (Studi Pengembangan Kosa
Kata Bahasa Arab dengan Proses aI-Sytiqoq)
Ali Musa Lubis .................................................................................

14


Problematika Dan Solusi Otonomi Pendidikan
Ali Usmar ..........................................................................................

25

Wewenang Dan Tanggung Jawab Dalam Al-Qur’an Dan Hadits
Maryani.............................................................................................

43

Mendidik Keluarga Bahagia
H. Mitakul Huda ..............................................................................

76

Pandangan Ulama Tentang Tabarruj Dalam Perspektif Hukum Islam
H. Mukhsin ....................................................................................... 100
Kepemimpinan Kepala Sekolah Yang Efektif
Rahmat Nasution ............................................................................. 128
Dinamika Lembaga Dan Pranata Hukum

Randhy .............................................................................................. 143
Karakteristik Dan Keunikan Al-Qur’an Sentral Kajian Studi Islam
Sobri A............................................................................................... 168
Komunikasi Interpersonal Dalam Proses Konseling
Sumarto............................................................................................. 183
Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Zakat
Syamsul Arif ..................................................................................... 203

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

iii

Kasful Anwar.Us

MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
Konsep Teori dan Aplikasi
H. Kasful Anwar.Us.
Abstrak
Setiap institusi mutu adalah agenda utama, oleh karena itu
meningkatkan mutu merupakan tugas yang sangat penting.

Meskipun demikian bagi sebagian orang mutu dianggap sebuah
konsep yang penuh dengan teka-teki, mereka mengangap bahwa
mutu adalah suatu hal yang membingungkan dan sulit diukur.
Disatu sisi, kita memang bisa mengetahui mutu ketika kita
mengalaminya, namun disisi lain, kita tetap merasa kesulitan ketika
kita mencoba mendeskripsikan dan menjelaskannya, kita hanya bisa
menyadari keberadaan mutu tersebut tatkala mutu tersebut hilang.
Satu hal yang perlu kita ketahui bersama adalah bahwa mutu
merupakan suatu yang dapat membedakan antara yang baik dan
yang sebaliknya.
Berangkat dari kenyataan di atas, jika kita berbicara tentang
pendidikan maka mutu dalam pendidikan merupakan hal yang
membedakan antara kesuksesan dan kegagalan dalam pendidikan.
Oleh karena itu, mutu jelas sekali menjadi masalah pokok yang akan
menjamin perkembangan sekolah dalam meraih status di tengahtengah persaingan dunia pendidikan. Untuk itu, dalam makalah
yang singkat ini nantinya kan dibahas tentang mutu pendidikan
mulai dari konsep, teori sampai bagaimana pengaplikasiannya
dalam dunia pendidikan, semoga makalah yang singkat ini dapat
bermanfaat.
Kata Kunci: Manjamen Mutu Pendidikan


A. Pengertian Manajemen Mutu Pendidikan
Sebelum kita membicarakan tentang pengertian manajemen mutu
pendidikan, ada baiknya disini penulis jelaskan secara terpisah antara
pengertian; manajemen, mutu, dan pendidikan. Dengan demikian, maka

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

1

Manajemen Mutu Pendidikan...

akan mempermudah mudah kita dalam memahami apa yang dimaksud
dengan manajeman mutu pendidikan. Secara sederhana manajemen
dapat kita artikan sebagai sebuah proses pengelolaan sumber daya untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Pengelolaan sumber daya
yang baik harus menggunakan fungsi-fungsi manajemen, yakni;
planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating
(penggerakan), dan controlling (pengontrolan).
Para ahli masih berbeda pendapat tentang pengertian manajemen,

namun demikian terdapat konsensus bahwa manajemen menyangkut
derajat keterampilan tertentu.1 Untuk memahami istilah manajemen
maka pendekatan yang digunakan di sisna adalah berdasar pada
pengalaman manejer, ini artinya bahwa manajemen dilihat dari suatu
sistem yang setiap komponennya menampilkan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan. Manajemen merupakan suatu proses sedangkan manajer
dikaitkan dengan aspek organisasi (organ – struktur – tugas – teknologi)
dan bagaimana mengaitkan aspek yang satu dengan yang lain, serta
bagaimana mengaturnya sehingga mencapai tujuan sistem.2
Sementara itu mutu sering diartikan dengan kepuasan pelanggan.
Alex Trotman menyatakan “bahwa kita tahu pada saat ini, masa-masa
sulit ini, kita harus benar-benar memberikan kepuasan pada pelanggan,
akan tetapi langkah awal untuk mencapai mutu tidaklah gampang,
dengarkan pelanggan anda dan beri respon pada mereka maka semua hal
akan tercipta dengan sendirinya”.3 Dalam dunia pendidikian, pelakupelaku dunia pendidikan menyadari keharusan meraih mutu tersebut dan
menyampaikannya pada pelajar dan anak didik, pada hakikatnya sangat
banyak sumber mutu dalam pendidikan, misalnya sarana gedung yang
baik, guru yang terkemuka, nilai moral yang tinggi, hasil ujian yang
memuaskan, spesialisasi atau kejujuran, dorongan orang tua, bisnis dan
1Lihat, Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya,

1999), hlm. 1.
2Ibid.
3Edward Sallis, Total Quality Management in Education: Manajemen Mutu Pendidikan,
alih bahasa, Ahmad Ali Riyadi dan Fahrurozi, (Yogyakarya: IRCiSoD, 2008), hlm. 31.

2

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

Kasful Anwar.Us

komunitas lokal, sumber daya yang melimpah, aplikasi teknologi dan
lain-lain, jika semua ini dapat dimanfaatkan dengan baik maka akan
muncul mutu yang baik pula.
Selanjutnya, jika kita berbicara tentang pendidikan, lalu kita
bertanya tentang apa itu pendidikan, maka banyak penjelasan yang kita
peroleh dari pengertian pendidikan, salah satunya pendapat yang
dikemukakan oleh Prof. Drs. S. Brojonegoro. Dalam usaha menerangkan
pengertian pendidikan S. Brojonegoro, mengadakan analisa terhadap
istilah-istilah yang mengandung arti mendidik :4

1.

Paedagogiek atau teori pendidikan berasal dari kata pais yang
berarti anak dan agogos yang berarti penuntun. Pada zaman Yunani
Kuno, seorang anak yang pergi kesekolah diantar oleh seorang yang
disebut gogos. Ia mengantar si anak membawakan alat-alatnya dan
setelah sekolah ditutup, gogos membawa anak pulang ke rumah.
Dalam lingkungan keluarga gogos diberi tugas pula mengamatamati sang anak. Maka oleh karena itu paedagogiek berarti Ilmu
menuntun anak.

2.

Opvoeding (Bahasa Belanda) pada permulaannya berarti
“membesarkan” dengan makanan, jadi membesarkan anak dalam
arti jasmaniah. Akan tetapi lambat laun “tindakan membesarkan” ini
dikenakan juga pada pertumbuhan rohani anak, jadi pertumbuhan
pikiran, perasaan dan kemauan anak dan pertumbuhan watak anak.
Dalam arti yang luas, opvoeding berarti tindakan untuk
membesarkan anak dalam arti geestelyk (kebatinan, Jawa)

3.

Dalam bahasa Romawi ada istilah “educare”= mengeluarkan dan
menuntun. Istilah ini menunjukkan tindakan untuk merealisasikan
potensi anak, yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. Jadi educare
berarti membangunkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan
kekuatan potensi yang dimiliki anak.

4Suwarno,

Pengantar Umum Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1992), hlm. 1.

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

3

Manajemen Mutu Pendidikan...

4.

Pendidikan atau mendidik adalah tuntunan kepada manusia yang
belum dewasa untuk menyiapkan agar dapat memenuhi sendiri
tugas hidupnya atau dengan secara singkat : Pendidikan adalah
tuntunan kepada pertumbuhan manusia mulai lahir sampai
tercapainya kedewasaan, dalam arti jasmaniah dan rohaniah.

Dari pengertian semacam ini dapat kita menyimpulkan tentang apa
yang dimaksud dengan manajemen mutu pendidikan. Manajemen mutu
pendidikan adalah sebuah proses peningkatan kinerja pendidikan dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada agar terciptanya kepuasan
pelanggan, dengan demikan institusi-institusi pendidikan perlu
mengembangkan sistem-sistem mutunya, agar dapat membuktikan
kepada publik bahwa mereka dapat memeberikan layanan yang bermutu.
Pelanggan dalam hal ini adalah peserta didik atau pelajar.5

B. Konsep Dasar Manajemen Mutu Pendidikan
Manajemen berasal dari bahasa latin “manus” yang artinya tangan
dan “agere” yang artinya melakukan, kemudian diterjemahkan ke
Bahasa Inggris dengan kata kerja “ to manage “ dengan kata benda
management dan manager sebagai pelakunya. Kemudian, management
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi menejemen atau
pengelolaan (pengaturan).
Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan
dari fungsi-fungsi manajemen itu, jadi manajemen itu merupakan suatu
proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Mutu merupakan
suatu gagasan yang dinamis, tidak mutlak. Dalam pandangan umum,
mutu merupakan suatu konsep yang mutlak, seperti pada umumnya
orang menilai sebuah restoran yang mahal atau mobil yang mewah.6
Sedangkan dalam konteks TQM (Total Quality Management), mutu
merupakan sebuah filosofi dan metodologi yang membantu institusi
5Edward

Sallis, Total Quality Management in Education: Manajemen Mutu…, hlm. 32.
Suderajat, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), (Bandung:
Cipta Cekas Grafika, 2005), hlm. 1.
6Hari

4

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

Kasful Anwar.Us

untuk merencanakan perubahan dan
mengatur agenda dalam
menghadapi tekanan-tekanan yang berlebihan.
Konsep manajemen mutu pendidikan (Total Quality Education/
TQE) merupakan sebuah konsep yang berasal dari Total Quality
Management (TQM). TQM pertama kali diperkenalkan pada tahun
1920-an oleh Edward Deming di Jepang. Deming adalah seorang warga
Amerika yang menjadi salah satu konsultan perusahaan di Jepang.
Konsep TQM pada awalnya berkembang dari pemikiran untuk
mewujudkan produk yang bermutu sampai pada akhirnya meliputi
semua aspek dalam organisasi. 7
Para ahli manajemen telah banyak yang mengemukakan pengertian
tentang Total Quality Management (TQM) atau yang dalam Bahasa
Indonesia disebut dengan Menejemen Mutu Terpadu. Salah satu
diantaranya adalah Deming, secara tegas menekankan pentingnya
pencegahan dari pada memperbaiki kerusakan, hal inilah yang dinilai
sebagai kontribusi unik dalam memahami bagaimana menjamin
peningkatan mutu. Studi penting Deming adalah analisa mengenai
kegagalan mutu. Hasil kajiannya menunjukkan bahwa penyebab
kegagalan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penyebab kegagalan
khusus dan umum. Penyebab umum adalah adanya kegagalan sistem,
yaitu berkaitan dengan proses internal lembaga. Hal tersebut dapat
diatasi atau dikurangi jika dilakukan perubahan sistem, proses, dan
prosedurnya. Sedangkan penyebab khususnya adalah gangguan yang
datang dari komponen sistem yang bervariasi.8
Manajemen Mutu Terpadu (TQM) merupakan suatu teori ilmu
manajemen yang mengarahkan pimpinan organisasi dan personilnya
untuk melakukan program perbaikan mutu secara berkelanjutan yang
terfokus pada pencapaian kepuasan dari para pelanggan. Manajemen
Mutu Terpadu (TQM) dalam konteks pendidikan merupakan sebuah
7Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 290.
8Ibid., hlm. 294.

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

5

Manajemen Mutu Pendidikan...

filosofi metodologi tentang perbaikan secara terus menerus, yang dapat
memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan
dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan, saat ini
maupun masa yang akan datang.9 Total Quality Management (TQM)
merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba
untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terusmenerus atas produk, jasa, manusia, tenaga kerja, proses, dan
lingkungan.10
TQM atau mungkin bisa kita sebut sebagai Gerakan Mutu Terpadu
dalam pendidikan masih tergolong baru. Hanya sedikit literatur yang
memuat referensi tentang hal ini sebelum tahun 1980-an, beberapa upaya
reorganisasi terhadap praktek kerja dengan konsep TQM telah
dilaksanakan di beberapa universitas di Amerika dan beberapa
pendidikan tinggi lainnya di Inggris. Ada banyak gagasan yang
dihubungkan dengan mutu yang dikembangkan dengan baik oleh
institusi-institusi pendidikan tinggi dan gagasan-gagasan mutu tersebut
yang terus-menerus di teliti dan diimplementasikan di sekolah-sekolah.
Secara praktis sekolah-sekolah yang mengunakan indikatorindikator prestasi dalam meningkatkan mutu pendidikan secara tidak
langsung telah menggunakan TQM sebagai suatu nilai untuk
meningkatkan standar pelayanannya. Dengan kata lain bahwa untuk saat
ini sangat diperlukan sebuah konsep untuk meningkatkan mutu pelayan
pendidikan sebagai sebuah upaya untuk memajukan dan meningkatkan
kualitas pendidikan khususnya dalam bidang layanan seperti dengan
menggunakan konsep TQM.
Pada hakekatnya tujuan institusi pendidikan adalah untuk
menciptakan dan mempertahankan kepuasan para pelanggan (dalam hal
ini adalah siswa/masyarakat) dan dalam TQM kepuasan pelanggan
ditentukan oleh stakeholder lembaga pendidikan tersebut. Semua usaha/
manajemen dalam TQM harus diarahkan pada suatu tujuan utama, yaitu
9Edward

Sallis, Total Quality Management In Education: Manajemen Mutu…, hlm. 73.
M. N. Manajemen Mutu Terpadu, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), hlm. 18.

10Nasution.

6

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

Kasful Anwar.Us

kepuasan pelanggan, apa yang dilakukan manajemen tidak ada gunanya
bila tidak melahirkan kepuasan para pelanggan.

C. Aplikasi Manajemen Mutu Pendidikan
1.

Konsep Dasar Mutu Terpadu

Manajemen berasal dari kata “to manage“ yang artinya mengatur.
Hasibuan (2004:1) mengemukakan bahwa manajemen merupakan
pengaturan yang dilakukan melalui proses dan didasarkan pada urutan
dari fungsi-fungsi manajemen. Jadi, manajemen merupakan suatu proses
untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Pada dasarnya Total Quality
Management (TQM) ialah continuous improvement (perbaikan terusmenerus) dan quality improvement (perbaikan mutu). Sebagai suatu
strategi manajemen, sprektum aktivitas manajemen mutu terpadu yang
berorientasi pada upaya untuk memperbaiki material dan jasa yang
menjadi masukan organisasi, memperbaiki upaya dalam memenuhi
kebutuhan para pemakai produk dan jasa pada masa kini dan masa yang
akan datang.11
Para ahli Total Quality Management (TQM), seperti Nasution M.N
(2004:18) menyatakan bahwa Total Quality Management merupakan
suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk
memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus
atas produk, jasa, manusia, tenaga kerja, proses, dan lingkungan. Edward
Sallis menyatakan bahwa manajemen mutu terpadu merupakan suatu
filsafat dan metodologi yang membantu berbagai institusi, dalam
mengelola perubahan dan menyusun agenda masing-masing untuk
menanggapi tekanan-tekanan faktor eksternal. Manajemen mutu terpadu
merupakan suatu teori ilmu manajemen yang mengarahkan pimpinan
organisasi dan personelnya untuk melakukan program perbaikan mutu

11Ibid.

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

7

Manajemen Mutu Pendidikan...

secara berkelanjutan yang terfokus pada pencapaian kepuasan dari para
pelanggan.12
Dalam kontek pendidikan ini merupakan sebuah filosofi metodologi
tentang perbaikan secara terus menerus, yang dapat memberikan
seperangkat alat praktis kepada setiap institutsi pendidikan dalam
memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan, saat ini
maupun masa yang akan datang. Jargon utama yang mendasari falsafah
manajemen mutu terpadu terfokus pada pernyataan “Do the right things,
first time, every time”, yang artinya kerjakan sesuatu yang benar sejak
pertama kali, setiap waktu.
2.

Hakikat Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan

Ada tiga faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan yaitu:
kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan
pendekatan educational production function atau input-input analisis
yang tidak consisten; 2) penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara
sentralistik; 3) peran serta masyarakat khususnya orang tua siswa dalam
penyelenggaraan pendidikan sangat minim (Husaini Usman, 2002).
Dalam aplikasinya, istilah mutu terpadu dalam pendidikan disebut pula
Total Quality Education (TQE). Dalam konteks aplikasi konsep
manajemen mutu terpadu terhadap pendidikan dapat saja disebutkan
“mengutamakan pelajar” atau “program perbaikan sekolah” yang
dilakukan secara lebih kreatif dan konstruktif. Penekanan paling penting
bahwa mutu terpadu dalam programnya dapat mengubah kultur sekolah.
Para pelajar dan orang tuanya menjadi tertarik terhadap perubahan yang
ditimbulkan manajemen mutu terpadu melalui berbagai program
perbaikan mutu.13
Keuntungan yang dicapai dengan menerapkan manajemen mutu
terpadu dalam pendidikan di antaranya adalah: memperkuat organisasi
12Edward

Sallis, Total Quality Management in Education: Manajemen Mutu…, hlm. 13.
Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan; Konsep, Strategi, dan
Aplikasi, (Jakarta: PT Grasindo, 2002).
13Syafaruddin,

8

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

Kasful Anwar.Us

sekolah dan memberikan peta jalan atau arah bagi perusahaan, menolong
kita untuk bekerja sebagai teman dalam kelompok kerja, bukan sebagai
musuh, mengupayakan suatu program yang akan mengusahakan bukan
hanya penanganan satu aspek saja dari pendidikan, tetapi menjadi
pendekatan yang holistik dan menyebabkan semua unsur sekolah
mengubah cara yang mengarahkan drinya, mengarahkan para orang tua
dan pelajar untuk memberikan saran untuk memajukan keadaan sekolah,
mengarahkan dan mengendalikan pengaruh segala sesuatu yang kita
lakukan dan cara kita mengendalikan
3.

Kepemimpinan untuk Mutu Pendidikan

Kelangsungan hidup dan keberhasilan organisasi pada saat ini
tergantung pada kemampuannya dalam mengantisipasi perubahan
lingkungan eksternal. Dalam konteks ini, organisasi harus memiliki
pimpinan yang efektif dalam menjalankan manajemen untuk mengelola
perubahan yang ada dan berkelanjutan. Tantangan bagi seorang manajer
pendidikan (kepala sekolah/madrasah, pimpinan pesantren, rektor atau
direktur) adalah bagaimana menjadi pendorong atau pelopor perubahan
lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
Upaya memperbaiki kualitas suatu organisasi sangat ditentukan oleh
mutu kepemimpinan dan manajemen yang efektif. Dukungan dari
bawahan hanya akan muncul secara berkelanjutan ketika pimpinannya
benar-benar berkualitas dan unggul. Yang dimaksud dengan pemimpin
dalam pendidikan adalah semua orang yang bertanggung jawab dalam
proses perbaikan yang berada pada semua level kelembagaan
pendidikan. Para pemimpin pendidikan harus memiliki komitmen
terhadap perbaikan mutu dalam fungsi utamanya. Oleh karena itu, fungsi
dari kepemimpinan pendidikan haruslah tertuju pada mutu belajar serta
semua staf lain yang mendukungnya.14
Menurut Edwin A. Locke (1997), fungsi utama pemimpin adalah
menetapkan sebuah visi untuk organisasi dan mengkomunikasikannya
14Ibid.

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

9

Manajemen Mutu Pendidikan...

kepada anggota. Sedangkan peranan kepemimpinan pada setiap level
organisasi akan menentukan pencapaian perbaikan mutu. Menurut Sallis
ada beberapa peranan utama pemimpin pendidikan dalam
mengembangkan kultur (budaya) mutu,15 di antaranya adalah:
a.

Memiliki visi yang jelas mengenai mutu terpadu bagi organisasinya

b.

Memiliki komitmen yang jelas terhadap perbaikan mutu

c.

Menjamin bahwa kebutuhan pelanggan menjadi pusat kebijakan dan
pekerjaan organisasi

d.

Menjamin bahwa kejelasan struktur organisasi menegaskan
tanggung jawab dan memberikan pendelegasian yang cocok dan
maksimal

e.

Membangun kelompok kerja aktif

f.

Membangun mekanisme yang sesuai untuk memantau dan
mengevaluasi keberhasilan

4.

Pemberdayaan Guru

Pemberdayaan berarti memberikan pegawai suatu pekerjaan untuk
dilakukan dan kebebasan bagi mereka untuk melakukannya secara
kreatif. Konsep pemberdayaan bersifat humanistik. Pemberdayaan guru
termasuk pegawai salah satunya adalah melalui pembagian tanggung
jawab. Keberadaan guru sebagai staf dalam proses pembelajaran dan
pengajaran di lembaga pendidikan menjadi salah satu pilar
kepemimpinan pendidikan. Proses memberdayakan guru bukan suatu hal
yang mudah. Kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinan
pendidikan, perlu melakukan beberapa hal penting dalam rangka
pemberdayaan guru. Hal-hal tersebut di antaranya adalah sebagai
berikut:
a.

Melibatkan guru dan semua staf dalam aktivitas penyelesaian
masalah dengan menggunakan metode ilmiah dan prinsip
pengawasan mutu dengan statistik.
15Edward

10

Sallis, Total Quality Management in Education: Manajemen Mutu…, hlm. 15.
An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

Kasful Anwar.Us

b.

Meminta pendapat dan aspirasi mereka tentang sesuatu dan
bagaimana sebuah proyek ditangani, jangan menggurui mereka.

c.

Memahami keinginan untuk perbaikan yang berarti bagi guru tidak
cocok dengan pendekatan top down terhadap manajemen.

d.

Memberikan otonomi dan keberanian mengambil resiko
Membangun tim kerja, proses manajemen, pelayanan pelanggan,
kmunikasi dan kepemimpian.16

5.

Kelompok Kerja untuk Meraih Mutu

Kerja sama tim dalam menangani suatu proyek perbaikan atau
pengembangan mutu pendidikan merupakan salah satu dari
pemberdayaan pegawai dan kelompok kerjanya, dengan memberikan
tanggung jawab yang lebih besar. Keberadaan tim kerja sama sebagai
modal utama untuk meraih mutu melalui proses perbaikan mutu. Mereka
perlu saling mendorong atau bersinergi untuk bekerja sama dalam
bidang akademik dan pendukung lainnya, seperti tim pengajar.
Berkaitan dengan pentingnya suatu tim dalam penerapan
manajemen mutu terpadu untuk mengejar mutu pendidikan, maka
beberapa langkah yang harus dilalui dalam membentuk tim kerja
perbaikan mutu adalah (1) pembentukan tim; (2) penggugahan; (3)
penetapan norma atau tata kerja; dan (4) melakukan kegiatan.
6.

Alat dan Teknik Perbaikan Mutu

Alat-alat dan teknik mutu berarti mengenali penyelesaian masalah
secara kreatif. Beberapa alat yang dapat digunakan dalam perbaikan
mutu pendidikan adalah: Gugah pikiran (brainstorming), jaringan kerja
kemiripan (affinity network), diagram tulang ikan (fishbone diagram or
ishikawa), analisis keadaan lapangan (force-field analysis),
pendiagraman (process charting), diagram arus (flowcharts), analisis
pareto (pareto analysis), pengukuran kinerja (benchmarking), pemetaan
arah karier (career path-maping).
16Sukirman,

(dkk). Administrasi dan Supervisi. Yogyakarta: UNY Press.

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

11

Manajemen Mutu Pendidikan...

7.

Strategi Implementasi Manajemen Mutu Pendidikan

Untuk menerapkan manajemen mutu terpadu dalam pendidikan, ada
sepuluh langkah yang harus dilalui, yaitu: Mempelajari dan memahami
manajemen mutu terpadu secara menyeluruh, memahami dan
mengadopsi jiwa dan filosofi untuk perbaikan terus menerus, menilai
jaminan mutu saat ini dan program pengendalian mutu, membangun
system mutu terpadu, mempersiapkan orang-orang untuk perubahan,
menilai budaya mutu sebagai tujuan untuk mempersiapkan perbaiakan,
melatih orang-orang untuk bekerja pada suatu kelompok kerja,
mempelajari teknik untuk menyerang atau mengatasi akar persoalan dan
mengaplikasikan tindakan koreksi dengan menggunakan teknik dan alat
manajemen mutu terpadu, memilih dan menetapkan pilot project untuk
diaplikasikan, tetapkan prosedur tindakan perbaikan dan sadari akan
keberhasilannya, menciptakan komitmen dan strategi yang benar mutu
terpadu oleh pemimpin yang akan menggunakannya, memelihara jiwa
mutu terpadu dalam penyelidikan dan aplikasi pengetahuan yang amat
luas.

D. Kesimpulan
Dari uraian-uraian yang telah dituliskan pada pembahasan
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa manajemen mutu terpadu
merupakan suatu teori ilmu manajemen yang mengarahkan pimpinan
organisasi dan personelnya untuk melakukan program perbaikan mutu
secara berkelanjutan yang terfokus pada pencapaian kepuasan dari para
pelanggan.
Keuntungan yang dicapai dengan menerapkan manajemen mutu
terpadu dalam pendidikan di antaranya adalah (1) Memperkuat
organisasi sekolah dan memberikan peta jalan atau arah bagi
perusahaan; (2) Menolong kita untuk bekerja sebagai teman dalam
kelompok kerja, bukan sebagai musuh; (3) Mengupayakan suatu
program yang akan mengusahakan bukan hanya penanganan satu aspek
saja dari pendidikan, tetapi menjadi pendekatan yang holistik dan
12

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

Kasful Anwar.Us

menyebabkan semua unsur sekolah mengubah cara yang mengarahkan
drinya; (4) Mengarahkan para orang tua dan pelajar untuk memberikan
saran untuk memajukan keadaan sekolah; dan (5) Mengarahkan dan
mengendalikan pengaruh segala sesuatu yang kita lakukan dan cara kita
mengendalikan
Sedangkan penerapkan manajemen mutu pendidikan di sekolah
harus didukung oleh kepemimpinan mutu pendidikan, pemberdayaan
guru, kelompok kerja untuk meraih mutu, alat dan teknik perbaikan
mutu; serta strategi implementasi manajemen mutu pendidikan.
Demikianlah beberapa pembahasan yang dapat kami sampaikan pada
makalah ini khususnya tentang manajemen mutu dalam pendidikan,
semoga makalah singkat ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan diskusi
yang menarik amin.

DAFTAR PUSTAKA
Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1999.
Nasution. M. N. Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia,
2004.
Sallis, Edward. Total Quality Management in Education: Manajemen
Mutu Pendidikan, alih bahasa, Ahmad Ali Riyadi dan
Fahrurozi, Yogyakarya: IRCiSoD, 2008.
Suderajat, Hari. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
(MPMBS), Bandung: Cipta Cekas Grafika, 2005.
Sukirman, (dkk). Administrasi dan Supervisi. Yogyakarta: UNY Press.
Suwarno. Pengantar Umum Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1992.
Syafaruddin. Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan; Konsep,
Strategi, dan Aplikasi, Jakarta: PT Grasindo, 2002.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia,
Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008.

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

13

Pengembangan Kosa Kata...

PENGEMBANGAN KOSA KATA BAHASA ARAB
(Studi Pengembangan Kosa Kata Bahasa Arab
dengan Proses aI-Sytiqoq)
Ali Musa Lubis
Abstraks
Bahasa Arab dikenal dengan bahasa yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain yang ada di dunia ini.
Keunggulan bahasa ini salah satunya dari segi kekayaan kosa kata
yang dimilikinya. Salah satu faktor yang menyebabkan kosa kata
bahasa Arab kaya adalah pengembangan kosa kata yang sangat
luwes. Proses pengembangan kosa bahasa Arab dalam ilmu bahasa
Arab disebut dengan al-isytiqoq. Tulisan ini akan memaparkan
hakikat dan proses perkembangan bahasa Arab dengan al-isytiqoq
Kata Kunci : Pengembangan, kosa kata, al-isytiqoq

A. Pendahuluan
Bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Sebagai makhluk social bahasa menjadi kebutuhan mutlak
yang digunakan untuk berintraksi dengan orang lain. Bahasa digunakan
untuk mengungkapkan isi hati seseorang kepada orang lain. Tanpa
bahasa, hubungan antara sesame manusia tidak akan berjalan lancar.
Dalam suatu ungkapan disebutkan“ Bahasa menunjukkan bangsa”.
Ini menunjukkan bahwa bahasa adalah cerminan dan potret dari
kebudayaan suatu bangsa. Bahasa yang digunakan suatu bangsa
mencermikan
peradaban, bentuk sosial, masyarakat, kekayaan,
kepandaian dan lain sebagainya bangsa tersebut.
Bahasa Arab mempunyai karakteristik yang membedakannya
dengan bahasa yang lain. Salah satu kekhususan bahasa Arab itu terletak
pada pembentukan kosa kata yang dimilikinya. Pembentukan kosa kata
dalam bahasa Arab sangat jelas dan elastis. Elastisitas pembentukan kosa
kata ini dinilai sebagai keunggulan dan keistimewaan yang dimilikinya.
14

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

Ali Musa Lubis

Pembentukan kosa kata Arab yang jelas dan elastis tersebut
membuat bahasa Arab sangat kaya dalam perbendaharaan kosa kata.
Menurut Matsna, Kekayaan kosa kata Arab ini menjadi salah satu alasan
logis Alquran diturunkan dalam bahasa Arab. Dengan kekayaan
perbendahaaraan kosa katanya, Alquran mampu merekam wahyu yang
mencakup perbendaharaan kata iman, hukum, kemasyarakatan, sejarah,
dll.1
Elastisitas pembentukan kata dalam bahasa Arab juga berdampak
pada kemampuan bahasa ini bisa mempertahankan fungsinya sebagai
bahasa komunikasi, baik komunikasi antara manusia dengan Sang
Khalik, maupun komunikasi antar sesama manusia. Selain itu, bahasa
Arab juga berfungsi sebagai sarana dalam penyampaian tujuan agama,
pencatatan berbagai ilmu pengetahuan, sarana ekspresi karya sastra, dll.
Al-isytiqaq merupakan faktor yang sangat penting dalam
pengembangan kosa kata bahasa Arab. Hal ini sebagaimana disampaikan
Rajab Abdul Jawwad Ibrahim, “‫ااشتيقاق أهم وسيلة لتوليد" االفاظ‬. Isytiqoq
merupakan factor yang paling penting yang paling dalam pembentukan
kata dalam bahasa Arab. Proses al-Isytiqoq akan menjadikan kosa kata
bahasa Arab akan berkembang meluas dan bertambah, sehingga
terbentuk kosa kata baru yang belum ada sebelumnya.

B. Pengertian al-Isytiqoq
Istilah al-isytiqoq adalah istilah bahasa Arab yang merupakan
bentuk mashdar dari kata isytaqqo, yasytaqqu. Secara etimologi,
isytiqoq berarti 2‫ اخذ شق الشيئ‬mengambil satu bagian dari sesuatu yang
lain. Secara terminologi ditemukan sejumlah definisi dari para ahli,
antara lain adalah :

1

Moh. Matsna HS, Kajian Arab Klasik dan Kontemporer, ( Jakarta : Prenadamedia, 2016),
hlm. 181
2 Emil Badi’ Ya’qub, Fiqh al-Lugah al-Arabiyah wa Khashaishuha, (Beirut : Dar atsTsaqofah al-Islamiyah, tth.), hlm.186
An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

15

Pengembangan Kosa Kata...

1.

Emil Badi’ Ya’qub, : Mengambil satu kata dari kata yang lain
dengan proses perubahan lafal, namun tetap memiliki hubungan
makna”. 3

2.

Amin Ali Sayyid mengartikan al-isytiqoq sebagai pengambilan
suatu kata dari kata lain karena adanya persamaan makna, meskipun
terjadi perubahan pada lafalnya.4

3.

Muhammad As’ad an-Nadiri, hakikat al-isytiqoq adalah proses
melahirkan suatu kata dari kata yang lain yang berasal dari satu kata
tertentu5.

Dari beberapa definisi di atas, dapat dipahami bahwa al-isytiqoq
sebuah proses pembentukan kata yang dapat melahirkan beberapa kata
yang baru (mufrodah al-jadidah). Meskipun proses al-isytiqoq
menghasilkan kata yang baru, akan tetapi antara beberapa kata yang
dihasilkan melalui proses pembentukan tersebut tetap memiliki makna
yang mirip dengan makna kata dasarnya. Misalnya kata ‫ ذهاب‬yang
berarti kepergian, bisa melahirkan kata ‫ ذهب‬berarti telah pergi, ‫يذهب‬
yang berarti sedang atau akan pergi, ‫ ذاهب‬yang berarti orang yang pergi,
dll.
Dari beberapa pengertian al-isytiqoq di atas, maka sebagaian penulis
merumuskan beberapa persyaratan al-isytiqoq, yaitu sebagai berikut :
a.

Kata yang lahir dari proses al-isytiqoq harus memiliki kata asal

3Ibid

, hlm.186-187
di atas mengakomodir pengertian yang al-isytiqoq menurut ulama Nahu (anNuhah), ulama Sharf (ash-Sharfiyun), dan ulama bahasa (ulama’ al-lughah). Ulama Nahu
membatasi al-isytiqoq dengan kata yang berbentuk kata benda dan kata sifat yang terdiri dari
isim fa’il, isim maf’ul, ash-shifah al-musyabbahah dan af’al at-tafdhil. Sementara itu, menurut
ulama Sharf, ruang lingkup al-isytiqoq menurut mereka lebih luas dari pada pendapat ulama
nahu. Menurut mereka, istiqoq itu selain dari aspek-aspek yang dikemukakan oleh ulama nahu
tersebut, mereka menambahkan dengan isim zaman, isim makan, dan isim alah, fi’il madhi,
mudhari’ dan amar. Ahli bahasa memberikan ruang lingkup yang lebih luas tentang al-isytiqoq
bila dibandingkan dengan kedua pendapat di atas. Menurut linguist, isytiqoq mencakup segala
kata yang menjadi turunan dari kata yang lain, meskipun berbeda urutan hurufnya dengan kata
asalnyaseperti halama, malaha, lahama, Amin Ali Sayyid, Fi ‘llmi Ash-Sarf, (Mesir : Dar alMa’rifah, 1976), hlm. 18-19
5 Muhammad As’ad an-Nadiri, Fiqh al-Lugah Manahi wa Masailuh, (Beirut : al-Maktabah
al-‘Ashriyah, 2009), hlm.257
4Defenisi

16

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

Ali Musa Lubis

b.
c.

Ada persamaan huruf-huruf asalnya dengan huruf-huruf pada kata
asalnya
Mempunyai hubungan (al-munasabah) pada makna katanya6

C. Beberapa Pandangan Ulama Mengenai al-Isytiqoq
Keberadaan al- isytiqoq –seperti pengertian di atas- menjadi
perdebatan di kalangan para linguist Arab. Sebagian ada yang mengakui
keberadaan al-Isytiqoq dan sebagian yang lain tidak mengakuinya.
Perbedaan ini berawal dari pandangan mereka tentang kata keberadaan
kata dalam bahasa Arab. Sebagian ahli bahasa berpendapat bahwa
sebagian kata ada yang musytaq dan ada yang goiru musytaq (jamid).
Kelompok ahli bahasa modern melihat bahwa semua kata adalah
musytaq dan menurut kelompok yang lain melihat bahwa semua kata
dalam bahasa Arab adalah kata dasar tidak ada isim musytaq.7
Sehubungan dengan itu, Emil Badi’ Ya’qub, mengklassifikasikan
sikap para ahli bahasa tentang keberadaan al-isytiqoq kepada tiga
kelompok . Kelompok pertama adalah kelompok yang mengakui
keberadaan al-Isytiqoq. Di antara tokoh yang mengakui adanya alisytiqaq adalah kelompok ahli bahasa seperti al-Ashmu’i (w. 216 H),
Quthrub (w.206 H), al-Akhfasy (w. 210 H), Abû Nashr al-Bahilî, alMufadhal Ibn Salmah, al-Mubarrad Ibn Duraid (w.321 H), al-Zajjaj, Ibn
al-Sarrâj, al-Rumani (386 H), al-Nuhâs, az-Zuzaj, Sibawaih dan lain
sebagainya. Mereka sepakat bahwa sebagian kata ada yang musytâq,
namun ada pula yang tidak musytaq (jamid) 8.
Menurut kelompok ini, setiap kata yang ada persamaan hurufnya
dengan kata lain, meskipun jumlah hurufnya tidak sama banyak antara
satu dengan yang lain, misalnya kata ar-rahl (‫ )الرحل‬berasal dari kata
‫ رحيل‬rahil, maka kata tersebut telah mengalami proses isytiqoq.
6 Muhamammd As-‘ad an-Nadiri, 257. Pendapat yang sama juga disampaikan oleh atTahanawi, seperti dikutip oleh emil Badi’ Yakub, hlm. 187
7 Ibid
8 Ibid.,
hlm. 191. Lihat juga Ramadhan Abd at-Tawwab, Fushul fi Fiqh al-Lughah,
(Kairo: Maktabah Khanji, 1999), hlm. 292

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

17

Pengembangan Kosa Kata...

Kelompok kedua adalah yang menolak keberadaan al-Isytiqoq secara
mutlak. Pendapat seperti ini adalah pendapat yang paling sedikit
pengikutnya. Di antara ahli yang termasuk kelompok ini adalah AsSuyuthi, Ibrahim Anis, dan Fuad Tarziri dan al-Sirrafi (w. 368 H).
Alasannya, menurut mereka, tidak ada jalan mengkiaskan kalimat
bahasa Arab. Menurut kelompok ini, kalimat bahasa Arab itu bersifat
aksiomatis (tauqifi). Menurut kelompok ini, suatu kata mirip dengan
yang lain, bukan karena terjadi proses al-isytiqoq, akan tetapi kata-kata
tersebut keadaannya telah lahir awal.9
Kelompok ketiga adalah kelompok moderat. Pendapatnya berada di
antara dua kutub yang berbeda di atas, yaitu pendapat yang tidak
menerima sepenuhnya dan tidak pula menolak sepenuhnya.10 Ini berarti
kosa kata bahasa Arab, baik isim maupun fi’il, ada yang bisa
dikembangkan dan melahirkan kosa kata baru dan ada kosa kata yang
tidak bisa berkembang. Kosa kata yang mengalami prose drivasi dalam
istilah ilmu bahasa Arab disebut al-musytaqqot dan yang tidak
mengalami disebut al-jamid.

D. Sekilas tentang Kajian al-isytiqoq
Menurut Emil Badi’ Ya’qub, Sampai pertengahan abad keempat
hijriyah, kajian al-isytiqâq
hanya berbicara seputar
kata yang
bersesuaian antara lafazh dan makna dan memiliki persamaan dalam
runtutan huruf. Pembahasan ini dinamakan dengan isytiqaq al-shaghîr
atau ashghar. Pada akhir abad keempat Ibn Jinn menambah pembahasan
tentang proses isytiqoq dalam bentuk pembentukan suatu kata dari kata
yang lain, dengan menukar salah sebagian hurufnya dengan huruf yang
lain. Meskipun ada pertukaran huruf dari bentuk asalnya, namun kedua
kata tersebut memiliki keterkaitan makna. Istiqoq seperti ini kemudian
diistilahkan dengan isytiqaq kabir. Tokoh yang pertama mempunyai ide

9

Ibid., hlm. 203
Emi Badi’, op.cit., hlm. 86

10

18

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

Ali Musa Lubis

mengenai isytiqaq ini adalah Ibn Jinni. Setelah itu, ahli bahasa modern
mulai mengkaji pula al-isytiqoq al-kubbar.11

E. Jenis-jenis al-Isytiqaq
Di kalangan penulis, ada perbedaan pendapat dalam membagi
jenis-jenis al-isytiqoq. Emil Badi’ Ya’qub membagi al-isytiqoq kepada
dua bagian, yaitu al-isytiqoq shagir atau ashgor dan al-isytiqoq kabir
atau akbar12. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Ibn Jinni,
seperti dikutip oleh Matsna.13 Berbeda dengan itu, Muhammad As’ad
membagi al-isytiqoq kepada empat macam, yaitu : al-istiqioq ash-shagir
atau ashgor, al-isytiqoq kabir atau al-qolb, al-isytiqoq al-akbar atau alibdal dan al-isytiqoq al-kubbar atau an-naht14 Subhi ash-Shalih dalam
kitab Dirosat fi Fi Fiqh al-Lughah. Ia mengelompokkan isytiqoq kepada
empat jenis, yaitu al-isytiqoq shagir, al-isytiqoq kabir al-isytiqoq akbar,
dan al-isytiqoq al-kubbar. Sementara itu, Abd Waid al-Wafi membagi
al-Isytiqoq kepada tiga macam, yatiu istiqoq al-‘am, al-isytiqoq ashshagir, dan al-istiqoq al-kabir.15 Berikut penjelasan dari jenis-jenis alisytiqoq
1.

Al-Isytiqaq al-Shagir (‫)اإشتقاق الصغير‬

Istilah lain bagi jenis al-isytiqoq ini adalah al- Isytiqoq al-‘am atau
Isytiqoq al- Ashgar.16 Pembentukan kata dengan Istiqoq ini adalah yang
paling strategis karena paling banyak digunakan. Jika ada istilah alisytiqoq tanpa mengaitkannya dengan yang lain, maka maksudnya
adalah al-isytiqoq shagir.17 Al-Isytiqoq shagir adalah
proses
pembentukan suatu kata yang berasal dari kata yang lain, dengan syarat

11

Ibid., hlm. 188
Ibid., 188-197
13 Matsna, op.cit., hlm. 183-184
14 As’ad, op.cit., hlm. 257
15 Ramadhan Abd. Tawwab, op.cit., hlm. 76
16 Emil Badi’, op.cit., hlm. 188
17 Ibid., hlm. 188-189. Lihat juga Muhammad As’d, Op.cit., hlm. 257
12

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

19

Pengembangan Kosa Kata...

adanya persamaan makna, huruf-huruf asalnya dan urutan hurufnya18,
seperti isim fail
"‫"كاتب‬, isim maf’ul “‫ ”مكتوب‬fi’il madhi "‫”كاتب‬, dll.
Diambil dari bentuk mashdarnya, yaitu kata ‫ كتابة‬menurut pendapat alBashriyyun dan dari bentuk fi’il madhi mujarrod menurut al-Kufiyyun.19
Dengan demikian, ‫اإشتقاق الصغير‬/al-Isytiqâq al-Sagîr/mencakup
‫ التصريف اللغوي‬yang terdiri bentuk fi’il madhi, mudhari’ amar, isim fa’il,
isim maf’ul, nahi, isim zaman, dan isim makan yang terdiri fi’il
mujarrod, mazid baik mazid biharfin, biharfain,rtsulatsi, maufun mazid
bi tsalatsah ahruf
2.

Al-Isytiqaq al-Kabir (‫)اإشتقاق الكبير‬

Al-Isytiqoq al-Kabir disebut juga Al-Qalab al-Lughawy. Menurut
Emil Badi’ Ya’qub, yang dimaksud dengan ‫( اإشتقاق الكبير‬Isytiqoq alKabir) yaitu:
20

‫هو أن يكون بن لمتن تناسب ى اللفظ وامعى دون ترتيب احروف‬

Artinya: “Dua kata yang memiliki persamaan pada lafaz dan makna,
tanpa memperhatikan urutan huruf .”
18

Ibid., Pengertian yang sama juga dikemukakan oleh Matsna. Menurutnya al -isytiqoq
ash-shagir adalah suku kata yang telah mengalami perubahan bentuk yang urutan hurufnya tidak
mengalami pergeseran tempat
19 Ulama Bashrah dan Kufah berbeda pendapat tentang Asal pengambilan kata dalam
bahasa Arab (ashlu al-Musytaqqot). ulama Kufah sepakat bahwa asal isytiqoq itu adalah fi’il
madhi tsulatsi mujarrod sedangkan ulama Bashrah asal dari al-isytiqoq adalah mashdar. Ada
lima alasan bagi ulama Kufah mengatakan bahwa asal mustaqqot adalah fiil madhi . Pertama,
masdar bergantung pada kata fi’il. Apabila kata fiil mu’tal maka mashdar pun akan mu’tal dan
apabila ia shahih, maka ia pun shahih seperti pada kata ‫قاوم قواما‬.dan ‫ قام قياما‬Kedua, Fi’il
memfungsikan mashdar seperti pada kalimat ‫ ضربت ضربا‬Ketiga kata mashdar berfungsi
menguatkan kata fi’il. Kedudukan yang mengutkan tentunya lebih pantas dari pada yang
dikuatkan. Keempat, Ada sejumlah fi’il yang tidak memiliki kata mashdar seperti kata ‫ليس‬
Kelima, mashdar tidak tergambar maknanya selama kata fi’ilnya. Oleh karena itu, fi’il pantas
menjadi asal bagi kata yang musytaqqot. mashdar menunjukkan satu peristiwa sedangkan kata
fi’il mengandung beberapa makna peristiwa. Satu adalah sumber bagi dua. Karena itu, maka
masdar adalah sumber tempat pengambilan fi’il. Kelima, masdar hanya satu sedangkan fi’il lebih
dari satu. Karena itu, maka mashdar adalah sumber bagi fi’il. Keenam,Makna Kata fi’il sesuai
dengan makna masdar. Karena itu kata fiil merupakan turunan dari mashdar. Ketuju, Kalau saja
mashdar berasal dari kata fi’il, maka masdar kan terbentu dengan jalan analogi. Emil, hlm.192193
20 Emil, hlm.198

20

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

Ali Musa Lubis

Dengan kata lain, al-Isytiqaq al-Kabir adalah sebuah proses
pembentukan kata dalam bahasa Arab dengan cara membolak- balik
posisi huruf asalnya, sehingga dapat menimbulkan kata dan makna baru,
namun antara satu sama lain memiliki keterkaitan makna. Tokoh yang
banyak memberikan perhatian kepada al-isytiqoq ini adalah Ibn Jinni
Contoh, kata ‫حمد‬/hamida/ bisa dibentuk menjadi ‫مدح‬/madaha/ yaitu
menukar posisi fonem ‫م‬/mim/ dari tengah ke depan. Kata ‫حمد‬/hamida/
berati “memuji, berterimakasih”, kata ‫مدح‬/madaha/ juga berarti
“memuji”. Kata “‫ ”قال‬/qâla/
misalnya, berarti “berkata”,
mengisyaratkan gerakan yang mudah dari mulut dan lidah. Dari kata
“‫ ”قال‬tersebut terbentuk beberapa kata baru dan makna baru juga. Seperti
jika kita mendahulukan “‫ ”و‬/wawu/ kemudian “‫ ”ق‬/qâf/ dan kemudain
“‫ ”ل‬/lam/, sehingga ia menjadi “‫ ”وقل‬/waqala/, maka salah satu
artinya adalah “mengangkat satu kaki dan memantapkan kaki yang
lain di bumi”.
Makna ini menunjukkan makna asal dari kata tersebut di atas,
yaitu adanya suatu “gerakan”. Kemudian jika anda mendahulukan “‫”ل‬
/lam/, kemudian “ ‫ ”ق‬/qaf/ dan “ ‫ ”و‬/waw/ sehingga menjadi “‫”لقو‬
/laqwun/, maka di antara maknanya adalah “angin yang menimpa
seseorang sehingga menggerakkan wajahnya”. Dalam bahasa medis
disebut dengan tekanan darah tinggi atau strok. Dari akar kata yang sama
muncul pula kata “‫ ”لقي‬/laqiya/ yang berarti “bergerak menuju sesuatu
untuk bertemu”. Makna ini juga menunjukkan kepada makna asal yaitu
“bergerak”.21
3.

Al-Isytiqâqu al-Akbar (‫)اإشتقاق اأكبر‬

Al-Isytiqoq al-akbar disebut juga dengan istilah al-Ibdal alLughawi22, bukan ibdal ash-sharfi. Adapun yang dimaksud dengan
‫ اإشتقاق اأكبر‬menurut Emil Badi’Ya’qub adalah:
21

H. M. Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1998), hlm. 94 - 95.
Al-Ibdal (penukaran huruf ) dibagi kepada dua macam. Pertama al-Ibdal al-Lugowi dan
Kedua al-ibdal ash-Sharfi. Al-Ibdal ash-saharfi adalah terjadinya pergantian huruf pada tempat
tertentu dalam kosa bahasa Arab dengan huruf yang lain, seperti mengganti huruf dengan wau
22

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

21

Pengembangan Kosa Kata...

‫بعض امجمووت الوووتيب بو عض امعوات اطت اموا تيوا د يت يو‬
.‫ بل برتيب اأصي وانوع اذي تن طج حته‬،‫باأصوا نفسها‬
Artinya: “Adanya hubungan umum sebagian satuan bunyi dengan
sebagian makna.Hubungan itu tidak terikat oleh bunyi suara,
tetapi terikat dengan susunan asalnya serta jenis yang
termasuk di dalamnya”.23 Muhammad As’ad menjelaskan alIsytiqoq akbar terjadi apabila ada dua kata yang memiliki
hubungan makna dan sama huruf-huruf asalnya dan memiliki
persamaan dalam artikulasi huruf-huruf yang berubah seperti
kata ‫ نهق‬dengan ‫نعق‬. Kata ‫كلم‬memiliki hubungan makna
dengan kata ‫ لكم‬Kata ‫ كلم‬sangat memiliki hubungan makna
dengan ‫ لكم‬yang berati tinju atau pukulan keras.
Al-Isytiqoq al-Akbar biasanya juga disebut dengan ‫ اإبدال‬karena
terjadi penukaran huruf pada sebuah kata dengan huruf yang lain yang
mirip dari segi makhrajnya atau cara m engartikulasikannya sehingga
lebih mudah untuk diucapkan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh-contoh dalam tabel
berikut ini :
Proses “ ‫ ”اإبدال‬bunyi

Asal Kata

Menjadi

Huruf “‫" ه‬dengan huruf “‫”ن‬

‫نهق‬

‫نعق‬

Huruf “‫ ’ك‬dengan huruf”‫”ل‬

‫كلم‬

‫لكم‬

Menukar “‫ ”ت‬menjadi “‫”د‬

‫ادتعى‬

‫ادعى‬

dengan pada pada kata ‫صام‬, ‫قام‬,‫سار‬,dll. Ulama sharf sangat konsen dengan pembahasan pertukaran
huruf dalam bahasa Arab. Mereka berbeda pendapat tentang jumlah huruf yang mengalami
pertukaran. Ada yang berpendapat Sembilan huruf, ada yang mengatakan sebelas huruf dan ada
juga yang dua belas huruf. Kedua al-ibdal al-Lughawi cakupannya lebih luas daripada al-ibdal
ash-sarfi karena huruf-huruf yang dibisa diganti dengan yang lain lebih banyak dari pada hurufhuruf yang ada pada ibdal ash-sharfi. Berkaitan dengan huruf-huruf yang bias diganti pada alibdal al-lugowi para ulama berbeda pendapat. Ada berpendapat seluruh huruf hijaiyah dan
pendapat lain mengatakan harus huruf yang mirip (mutaqoribah) antara huruf yang mengganti
dan huruf yang diganti. Emil, hlm. 206
23Ibid., hlm. 205.

22

An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

Ali Musa Lubis

Menukar “‫ ”و‬menjadi “‫”ا‬

‫قوم‬

‫قام‬

Menukar “‫ ”ت‬menjadi “‫"ط‬

‫اصتنع‬

‫اصطنع‬

Memperhatikan pembentukan kata dalam bahasa Arab dapat
diketahui bahwa bahasa Arab memiliki sistem pembentukan kata yang
lebih beragam dan lebih variatif dibanding dengan bahasa Indonesia,
bahasa Inggris dan bahkan semua bahasa yang ada di dunia. Dengan
demikian, sangat wajar bahasa Arab adalah bahasa yang memiliki kosa
kata terbanyak di dunia.
F. Kesimpulan
Di Ketahui bahwasanya para ulama terdahulu banyak berpendapat
tentang makna dari isytiqaq itu sendiri, di antaranya Menurut Ya’qub,
yaitu membentuk kata dari kata yang lain dengan berbagai perubahan,
namun tetap memiliki hubungan makna.
Menurut Syahin, yaitu membuat bentuk kata dari kata yang lain dan
terjadi perubahan pada bentuk dan makna.”
a.

Macam-macam Isytiqaq
1.) Al-Isytiqaqu al-Shagir
2.) Al-Isytiqaqu al-Kabir
3.) Al-Isytiqaqu al-Akbar

b.

Beberapa Pandangan Mengenai Isytiqaq yaitu :
1.) Menurut Tamam Hasan isytiqaq
2.) Al-Jurjani dalam karyanya al-Ta’rifat
3.) Muhammad al-Tunji

c.

Hubungan Isytiqaq dengan Bahasa

Isytiqaq sangat mempengaruhi dalam membuat syair. Ketika ada
syi`ir yang diperkirakan qafiyahnya tidak serasi maka ahli bahasa
mempunyai kesempatan untuk merubah yaitu dengan cara isytiqâq dan
An-Nahdhah, Vol. 10 No. 1 Januari - Juni 2016

23

Pengembangan Kosa Kata...

lain sebagainya. Oleh karena itu, isytiqâq merupakan salah satu yang
sangat membantu dan mempengaruhi proses berjalannya bahasa.

DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghalayani, Mustofa. Jamiudurus al-‘arabiyah, Beirut Libanon :
Darul Fikr, 1987.
An-Nadiri, Muhammad As’ad. Fiqh al-Lugah Manahi wa Masailuh,
Beirut : al-Maktabah al-‘Ashriyah, 2009.
At-Tawwab, Ramadhan Abd. Fushul fi Fiqh al-Lughah, Kairo:
Maktabah Khanji, 1999.
HS, Moh. Matsna. Kajian Arab Klasik dan Kontemporer, Jakarta :
Prenadamedia, 2016.
Ma’lûf, Louwis. al-Munjid fi al-Lugah wa al-A’lam, cet. Ke- 32, Beirût:
Dar al- Masyriq, 1992.
Sayyid, Amin Ali. Fi ‘llmi Ash-Sarf, Mesir : Dar al-Ma’rifah, 1976.
Shihab, M. Quraish. Mukjizat Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1998.
Syâhîn, Taufîq Mu