Implementasi Kebijakan Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Batu Bara

BAB II
PROFIL KABUPATEN BATU BARA

Bab dua berisi penjelasan secara umum mengenai profil Kabupaten Batu
Bara, keadaan geografis Kabupaten Batu Bara, jumlah penduduk Kabupaten Batu
Bara, dan keadaan kesehatan penduduk, pendidikan dan ketenaga kerjaan di
Kabupaten Batu Bara. Mengapa penting untuk mengetahui hal tersebut, sebab
Kabupaten Batu Bara merupakan lokasi dari penelitian ini, dan untuk mengetahui
seputar keadaan geografis, jumlah penduduk dan bagaimana keadaan kesehatan,
pendidikan, serta tenaga kerja di Kabupaten Batu Bara dikarenakan berkaitan
langsung dengan implementasi kebijakan pengarusutamaan gender di Kabupaten
Batu Bara, selain itu masing-masing Kepala Dinas merupakan key informan
dalam penelitian ini, dimana informasi yang nantinya diperoleh dari Kepala Dinas
terkait inilah yang akan dianalisis oleh peneliti.

Universitas Sumatera Utara

2. 1. Profil Kabupaten Batu Bara

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kabupaten Batu Bara


Profil Kabupaten Batu Bara yang dijelaskan di dalam sub bab ini adalah
mengenai sejarah awal terbentuknya Kabupaten Batu Bara, kondisi fisik
Kabupaten Batu Bara, luas wilayah selain itu juga menerangkan lokasi dan
keadaan geografis Kabupaten Batu Bara, keadaan penduduk/jumlah penduduk
berdasarkan jenis kelamin, serta keadaan kesehatan, pendidikan, dan tenaga kerja
di Kabupaten Batu Bara.

Universitas Sumatera Utara

2. 1. 1. Sejarah Kabupaten Batu Bara
Perjalanan Sultan Aceh “Sultan Iskandar Muda” ke Johor dan Malaka
pada tahun 1612 dapat dikatakan sebagai awal dari Sejarah Asahan. Dalam
perjalanan tersebut, rombongan Sultan Iskandar Muda beristirahat di kawasan
sebuah hulu sungai, yang kemudian dinamakan ASAHAN. Perjalanan dilanjutkan
ke sebuah “Tanjung” yang merupakan pertemuan antara sungai Asahan dengan
sungai Silau, kemudian bertemu dengan Raja Simargolang. Di tempat itu juga,
Sultan Iskandar Muda mendirikan sebuah pelataran sebagai “Balai” untuk tempat
menghadap, yang kemudian berkembang menjadi perkampungan. Perkembangan
daerah ini cukup pesat sebagai pusat pertemuan perdagangan dari Aceh dan
Malaka, sekarang ini dikenal dengan “Tanjung Balai”.

Dari hasil perkawinan Sultan Iskandar Muda dengan salah seorang puteri
Raja Simargolang lahirlah seorang putera yang bernama Abdul Jalil yang menjadi
cikal bakal dari kesultanan Asahan. Abdul Jalil dinobatkan menjadi Sultan
Asahan I. Pemerintahan kesultanan Asahan dimulai tahun 1630 yaitu sejak
dilantiknya Sultan Asahan yang I s.d. XI. Selain itu di daerah Asahan,
pemerintahan juga dilaksanakan oleh datuk-datuk di Wilayah Batu Bara dan ada
kemungkinan kerajaan-kerajaan kecil lainnya.
Tanggal 22 September 1865, kesultanan Asahan berhasil dikuasai
Belanda. Sejak itu, kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Belanda. Kekuasaan
pemerintahan Belanda di Asahan/Tanjung Balai dipimpin oleh seorang Kontroler,
yang diperkuat dengan Gouverments Besluit tanggal 30 September 1867, Nomor

Universitas Sumatera Utara

2 tentang pembentukan Afdeling Asahan yang berkedudukan di Tanjung Balai
dan pembagian wilayah pemerintahan dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu:
1. Onder Afdeling Batu Bara
2. Onder Afdeling Asahan
3. Onder Afdeling Labuhan Batu
Kerajaan Sultan Asahan dan pemerintahan Datuk-Datuk di wilayah Batu

Bara tetap diakui oleh Belanda, namun tidak berkuasa penuh sebagaimana
sebelumnya. Wilayah pemerintahan Kesultanan dibagi atas Distrik dan Onder
Distrik yaitu:
1. Distrik Tanjung Balai dan Onder Distrik Sungai Kepayang
2. Distrik Kisaran
3. Distrik Bandar Pulau dan Onder Distrik Bandar Pasir Mandoge
Sedang wilayah pemerintahan Datuk-datuk di Batu Bara dibagi menjadi wilayah
Self Bestuur yaitu:
1. Self Bestuur Indrapura
2. Self Bestuur Lima Puluh
3. Self Bestuur Pesisir
4. Self Bestuur Suku Dua (Bogak dan Lima Laras)
Pemerintahan Belanda berhasil ditundukkan Jepang (tanggal 13 Maret
1942), sejak saat itu Pemerintahan Fasisme Jepang disusun menggantikan
Pemerintahan Belanda. Pemerintahan Fasisme Jepang dipimpin oleh Letnan T.
Jamada dengan struktur pemerintahan Belanda yaitu Asahan Bunsyu dan

Universitas Sumatera Utara

bawahannya Fuku Bunsyu Batu bara. Selain itu, wilayah yang lebih kecil di bagi

menjadi Distrik yaitu Distrik Tanjung Balai, Kisaran, Bandar Pulau, Pulau Rakyat
dan Sei Kepayang.
Pemerintahan Fasisme Jepang berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 dan
17 Agustus 1945 Kemerdekaan Negara Republik Indonesia diproklamirkan.
Sesuai dengan perkembangan Ketatanegaraan Republik Indonesia, maka
berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 1945, Komite Nasional Indonesia Wilayah
Asahan di bentuk pada bulan September 1945. Pada saat itu pemerintahan yang di
pegang oleh Jepang sudah tidak ada lagi, tapi pemerintahan Kesultanan dan
pemerintahan Fuku Bunsyu di Batu Bara masih tetap ada.
Tanggal 15 Maret 1946, berlaku struktur pemerintahan Republik Indonesia
di Asahan dan wilayah Asahan di pimpin oleh Abdullah Eteng sebagai kepala
wilayah dan Sori Harahap sebagai wakil kepala wilayah, sedangkan wilayah
Asahan dibagi atas 5 (lima) Kewedanan, yaitu:
1. Kewedanan Tanjung Balai
2. Kewedanan Kisaran
3. Kewedanan Batubara Utara
4. Kewedanan Batubara Selatan
5. Kewedanan Bandar Pulau
Pada Konferensi Pamong Praja se-Keresidenan Sumatera Timur pada
bulan Juni 1946 diadakan penyempurnaan struktur pemerintahan, yaitu:

1. Sebutan Wilayah Asahan diganti dengan Kabupaten Asahan

Universitas Sumatera Utara

2. Sebutan Kepala Wilayah diganti dengan sebutan Bupati
3. Sebutan Wakil Kepala Wilayah diganti dengan sebutan Patih
4. Kabupaten Asahan dibagi menjadi 15 (lima belas) Wilayah Kecamatan terdiri
dari :
a. Kewedanan Tanjung Balai dibagi atas 4 (empat) Kecamatan, yaitu:
* Kecamatan Tanjung Balai
* Kecamatan Air Joman
* Kecamatan Simpang Empat
* Kecamatan Sei Kepayang
b. Kewedanan Kisaran dibagi atas 3 (tiga) Kecamatan, yaitu :
* Kecamatan Kisaran
* Kecamatan Air Batu
* Kecamatan Buntu Pane
c. Kewedanan Batubara Utara terdiri atas 2 (dua) Kecamatan, yaitu :
* Kecamatan Medang Deras
* Kecamatan Air Putih

d. Kewedanan Batu Bara Selatan terdiri atas 3 (tiga) Kecamatan, yaitu:
* Kecamatan Talawi
* Kecamatan Tanjung Tiram
* Kecamatan Lima Puluh
e. Kewedanan Bandar Pulau terdiri atas 3 (tiga) Kecamatan, yaitu :
* Kecamatan Bandar Pulau

Universitas Sumatera Utara

* Kecamatan Pulau Rakyat
* Kecamatan Bandar Pasir Mandoge.
Berdasarkan keputusan DPRD-GR Tk. II Asahan No. 3/DPR-GR/1963
Tanggal 16 Pebruari 1963 diusulkan ibukota Kabupaten Asahan dipindahkan dari
Kotamadya Tanjung Balai ke kota Kisaran dengan alasan supaya Kotamadya
Tanjung Balai lebih dapat mengembangkan diri dan juga letak Kota Kisaran lebih
strategis untuk wilayah Asahan. Hal ini baru teralisasi pada tanggal 20 Mei 1968
yang diperkuat dengan peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 1980, Lembaran
Negara Tahun 1980 Nomor 28, Tambahan Negara Nomor 3166. Pada tahun
1982, Kota Kisaran ditetapkan menjadi Kota Administratif berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 1982, Lembaran Negara Nomor 26 Tahun 1982.

Dengan adanya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 821.26-432
tanggal 27 Januari 1986 dibentuk Wilayah Kerja Pembantu Bupati Asahan dengan
3 (tiga) wilayah Pembantu Asahan, yaitu :
1. Pembantu Bupati Wilayah-I berkedudukan di Lima Puluh meliputi :
a. Kecamatan Medang Deras
b. Kecamatan Air Putih
c. Kecamatan Lima Puluh
d. Kecamatan Talawi
e. Kecamatan Tanjung Tiram
2. Pembantu Bupati Wilayah-II berkedudukan di Air Joman meliputi :
a. Kecamatan Air Joman

Universitas Sumatera Utara

b. Kecamatan Meranti
c. Kecamatan Tanjung Balai
d. Kecamatan Simpang Empat
e. Kecamatan Sei Kepayang
3. Pembantu Bupati Wilayah-III berkedudukan di Buntu Pane meliputi:
a. Kecamatan Buntu Pane

b. Kecamatan Bandar Pasir Mandoge
c. Kecamatan Air Batu
d. Kecamatan Pulau Rakyat
e. Kecamatan Bandar Pulau
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 4 Tahun 1981
dan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1983 tentang
Pembentukan, Penyatuan, Pemecahan dan Penghapusan Desa di Daerah Tingkat
II Asahan telah dibentuk 40 (empat puluh) Desa Persiapan dan Kelurahan
Persiapan sebanyak 15 (lima belas) yang tersebar dibeberapa Kecamatan, yang
peresmian pendefinitifan-nya dilaksanakan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat
I Sumatera Utara pada tanggal 20 Pebruari 1997, sesuai dengan Surat Keputusan
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 146/2622/SK/Tahun
1996 tanggal 7 Agustus 1996.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera
Utara Nomor 138/ 814.K/Tahun 1993 tanggal 5 Maret 1993 telah dibentuk
Perwakilan Kecamatan di 3 (tiga) Kecamatan, masing-masing sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

1. Perwakilan Kecamatan Sei Suka di Kecamatan Air Putih

2. Perwakilan Kecamatan Sei Balai di Kecamatan Tanjung Tiram
3. Perwakilan Kecamatan Aek Kuasan di Kecamatan Pulau Rakyat
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Asahan no. 323 tanggal 20
September 2000 dan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan no. 28 tanggal 19
September 2000 telah menetapkan tiga kecamatan perwakilan yaitu Kecamatan
Sei Suka, Aek Kuasan dan Sei Balai menjadi kecamatan yang Definitif.
Kemudian berdasarkan Peraturan Bupati Asahan Nomor 9 Tahun 2006 tanggal 30
Oktober 2006 dibentuk 5 (lima ) desa baru hasil pemekaran yaitu :
a. Desa Tomuan Holbung, pemekaran dari desa Huta Padang, Kec. BP Mandoge
b. Desa Mekar Sari, pemekaran dari desa Pulau Rakyat Tua, Kec. Pulau Rakyat
c. Desa Sipaku Area, pemekaran dari desa Simpang Empat, kec. Simpang Empat
d. Desa Sentang, pemekaran dari desa Lima Laras, kec. Tanjung Tiram
e. Desa Suka Ramai, pemekaran dari desa Limau Sundai, kec. Air Putih
Pada pertengahan tahun 2007 berdasarkan Undang-undang RI Nomor 5
tahun 2007 tanggal 15 Juni 2007 tentang pembentukan Kabupaten Batu
Bara, Kabupaten Asahan dimekarkan menjadi dua Kabupaten yaitu Asahan dan
Batu Bara. Wilayah Asahan terdiri atas 13 kecamatan sedangkan Batu Bara 7
kecamatan, yaitu :
1. Kecamatan Sei Balai
2. Kecamatan Tanjung Tiram

3. Kecamatan Talawi

Universitas Sumatera Utara

4. Kecamatan Lima Puluh
5. Kecamatan Air Putih
6. Kecamatan Sei Suka
7. Kecamatan Medang Deras
Berdasarkan Peraturan Bupati Batu Bara Nomor 3 Tahun 2007 ditetapkan
bahwa hari jadi Kabupaten Batu Bara adalah pada tanggal 8 Desember 2006
sesuai dengan Persetujuan Bersama DPR RI dengan Presiden RI yang
memutuskan undang-undang tentang pembentukan Kabupaten Batu Bara.
Tanggal 15 Juni 2007 juga dikeluarkan keputusan Bupati Asahan Nomor 196Pem/2007 mengenai penetapan Desa Air Putih, Suka Makmur dan Desa Gajah
masuk dalam wilayah Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan. Sebelumnya ketiga
desa tersebut masuk dalam wilayah kecamatan Sei Balai Kabupaten Batu Bara,
namun mereka memilih bergabung dengan Kabupaten Asahan.
Struktur Pemerintahan Kabupaten Batu Bara pada saat ini terdiri dari :
a. Sekretariat Daerah Kab. Batu Bara
b. Sekretariat DPRD Kab. Batu Bara
c. 13 Dinas Daerah

d. 7 Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan dan 5 berbentuk Kantor
e. 7 Kecamatan
f. 93 Desa
g. 7 Kelurahan

Universitas Sumatera Utara

Dari mulai terbentuknya Kabupaten Batu Bara yaitu pada tanggal 15 Juni
2007 sampai dengan sekarang, Kabupaten Batu Bara dipimpin oleh Bupati Batu
Bara yaitu:
1. Drs. SOFYAN NASUTION, MM
sebagai pelaksana Bupati
(15-6-2007 s/d 22-6-2008)
2. Drs. SYAIFUL SYAFRI, MM
sebagai pelaksana Bupati
(23-6-2008)
3. OK ARYA ZULKARNAIN,SH.MM.
(2008 – 2013)
4. OK ARYA ZULKARNAIN,SH.MM.
(2013 – 2018)
Sedangkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Batu Bara adalah:
1. H. SURYA, BSc
(2008 – 2009)
2. SELAMAT ARIFIN, SE
(2009 – sekarang).32

                                                            

32
Katalog BPS 1102001.1219: Batu Bara Dalam Angka In Figures 2014. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Batu Bara.,2014. hlm. xIix-Iix.

Universitas Sumatera Utara

2. 1. 2. Keadaan Geografis Kabupaten Batu Bara

Kabupaten Batu Bara menempati area seluas 90.496 Ha yang terdiri dari 7
Kecamatan serta 151 Desa/Kelurahan definitif. Wilayah Kabupaten Batu Bara di
sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai, di sebelah Selatan
dengan Kabupaten Asahan, di sebelah Barat dengan Kabupaten Simalungun dan
di sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka. Keadaan geografis Kabupaten
Batu Bara lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini:

Tabel 2.1. Letak dan Geografi Kabupaten Batu Bara Tahun 2014
Karakteristik

1. Letak
2. Luas Wilayah

Penjelasan
2003’00” – 3026’00” Lintang Utara
99001’ – 100000’ Bujur Timur
904.96 Km2(90 496 Ha)

3. Letak di Atas Permukaan 0 – 50 meter dpl
Laut
Utara
: Kabupaten Serdang Bedagai
Selatan : Kabupaten Asahan
4. Batas-Batas
Barat
: Kabupaten Simalungun
Timur : Selat Malaka
5. Daerah Administratif
Terdiri dari 7 Kecamatan, 151 Desa/Kelurahan
Definitif
Pada Tahun 2012, Jumlah dari :
Hari Hujan
: 96 Hari
6. Iklim
Curah Hujan
: 1.395 mm
Suhu Udara
:Kelembaban
:Sumber: Batu Bara Dalam Angka 2015

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan luas daerah menurut kecamatan, Kecamatan Lima Puluh
merupakan wilayah terluas dengan luas mencapai 239,55 Km2 atau 26,47 persen
dari luas total Kabupaten Batu Bara. Sedangkan Kecamatan Medang Deras
merupakan wilayah terkecil dengan luas 65,47 Km2 atau 7,23 persen dari luas
total Kabupaten Batu Bara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.2
berikut:
Tabel 2.2. Luas Wilayah Kecamatan dan Rasio Terhadap Luas
Kabupaten Tahun 2014
Kecamatan

Luas (Km²)

Ratio Terhadap Luas Total (%)

Sei Balai

92,64

10,24

Tanjung Tiram

173,79

19,20

Talawi

89,80

9,93

Lima Puluh

239,55

26,47

Air Putih

72,24

7,98

Sei Suka

171,47

18,95

Medang Deras

65,47

7,23

Batu Bara

904,96

100,00

Sumber: Batu Bara Dalam Angka 2015

Dikarenakan Kabupaten Batu Bara merupakan daerah pesisir/pantai,
berikut data mengenai jumlah desa berdasarkan letak wilayah pesisir/pantai pada
Tabel 2.3 berikut:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.3. Jumlah Desa Pantai Tiap Kecamatan di Kabupaten Batu Bara
Tahun 2014

Kecamatan

Desa Pantai

Desa Bukan

Jumlah

Pantai

Desa/Kelurahan

Sei Balai

-

14

14

Tanjung Tiram

8

14

22

Talawi

2

18

20

Lima Puluh

3

32

35

Air Putih

-

19

19

Sei Suka

2

18

20

Medang Deras

6

15

21

Batu Bara

21

130

151

Sumber: Batu Bara Dalam Angka 2015

Jumlah desa pantai di tiap kecamatan beragam, berdasarkan Tabel 2.3
untuk kecamatan Sei Balai dan Air Putih tidak terdapat desa pantai, untuk jumlah
desa bukan pantai terdapat 14 desa bukan pantai di kecamatan Sei Balai dan 19
desa bukan pantai di kecamatan Air Putih. Kecamatan Tanjung Tiram memiliki 8
desa pantai dan 14 desa bukan pantai dengan total keseluruhan jumlah desa
sebanyak 22 desa/kelurahan. Pada kecamatan Talawi terdapat 2 desa pantai dan
18 desa bukan pantai dengan jumlah keseluruhan 20 desa/kelurahan. Kecamatan
Lima Puluh memiliki 3 desa pantai dan 32 desa bukan pantai dengantotal
keseluruhan desa sebanyak 35 desa/kelurahan. Selanjutnya pada kecamatan Sei
Suka terdapat 2 desa pantai dan 18 desa bukan pantai dengan jumlah keseluruhan
20 desa/kelurahan, dan kecamatan Medang Deras dengan 6 desa pantai dan 15

Universitas Sumatera Utara

desa bukan pantai dengan jumlah keseluruhan 21 desa/kelurahan. dengan itu
Kabupaten Batu Bara memiliki 21 desa pantai dan 130 desa bukan pantai dengan
jumlah keseluruhan desa/kelurahan sebanyak 151 desa/keluarahan.

2. 1. 3. Kependudukan
2.1.3.1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Batu Bara berdasarkan hasil Sensus
Penduduk (SP) 2010 adalah 375.885 jiwa termasuk penduduk yang bertempat
tinggal tidak tetap dan termasuk urutan IX terbesar se-Sumatera Utara setelah
Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kabupaten
Simalungun, Kabupaten Asahan, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten
Labuhan Batu, dan Kabupaten Mandailing Natal.
Jumlah penduduk Kabupaten Batu Bara keadaan bulan Juni 2014
diperkirakan sebesar 396.479 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 438
jiwa/km2. Sebanyak 91.018 rumah tangga menempati wilayah Kabupaten Batu
Bara yang rata-rata dihuni oleh sekitar 4 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki pada
tahun 2014 diperkirakan lebih banyak dari penduduk perempuannya dengan
persentase sebesar 50,32 persen dengan rasio jenis kelamin sebesar 101 yang
artinya dari 100 penduduk perempuan terdapat kira-kira 101 penduduk laki-laki.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.4 berikut:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.4. Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Penduduk dan Persebaran
Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Batu Bara Tahun 2014

Kecamatan

Luas Wilayah
(Km²)

Jumlah
Rumah

Penduduk

Tangga

(Jiwa)

Persebaran
Penduduk (%)

Sei Balai

92,64

6 604

27 609

7

Tanjung Tiram

173,79

14 571

66 749

17

Talawi

89,80

12 875

57 128

14

Lima Puluh

239,55

20 646

89 033

22

Air Putih

72,24

11 485

49 217

12

Sei Suka

171,47

13 023

55 045

14

Medang Deras

65,47

11 814

51 698

13

Batu Bara

904,96

91 018

396 479

100

Sumber: Batu Bara Dalam Angka 2015

Dari Tabel 2.4 diatas, Badan Pusat Statistik Kabupaten Batu Bara
memaparkan bahwa pada tahun 2014 Kecamatan Lima Puluh merupakan
kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar dengan tingkat persebaran penduduk
sebesar 22 persen, sedangkan Kecamatan Sei Balai adalah yang terkecil yaitu 7
persen. Untuk kecamatan terpadat urutan pertama adalah Kecamatan Medang
Deras dengan kepadatan mencapai 790 jiwa/km2 disusul Kecamatan Air Putih
dengan kepadatan 681 jiwa/km2 dan yang paling jarang adalah Kecamatan Sei
Balai yaitu 298 jiwa/km2. Sedangkan data mengenai perkiraan jumlah penduduk
menurut kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 2.5 Berikut:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2. 5. Perkiraan Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin di Kabupaten Batu Bara Tahun 2014
Kelompok

Persentase

Laki-Laki

Perempuan

Jumlah

0–4

23 985

22 675

46 660

11,77

5–9

22 493

21 331

43 824

11,05

10 – 14

20 639

20 283

40 922

10,32

15 – 19

20 037

18 675

38 712

9,76

20 – 24

16 875

15 886

32 761

8,26

25 – 29

15 626

15 311

30 937

7,80

30 – 34

14 165

14 212

28 377

7,16

35 – 39

13 122

13 175

26 297

6,63

40 – 44

11 896

12 277

24 173

6,10

45 – 49

10 902

11 411

22 313

5,63

50 – 54

9 849

9 689

19 538

4,93

55 – 59

7 714

7 617

15 331

3,86

60 – 64

4 948

5 026

9 974

2,52

65 – 69

2 846

3 446

6 292

1,59

70 – 74

2 145

2 799

4 944

1,25

75 +

2 266

3 158

5 424

1,37

Jumlah

199 508

196 971

396 479

100,00

Umur

terhadap Total

Sumber: Batu Bara Dalam Angka 2015

Apabila dilihat dari kelompok umur, persentase penduduk usia 0-14 tahun
sebesar 33,14 persen, 15-64 tahun sebesar 62,65 persen dan usia 65 tahun keatas
sebesar 4,21 persen yang berarti jumlah penduduk usia produktif lebih besar

Universitas Sumatera Utara

dibandingkan penduduk usia non produktif dengan rasio beban ketergantungan
sebesar 60 yang artinya setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung
sekitar 60 orang penduduk usia non produktif. Untuk melengkapi data diatas, pada
Tabel 2.6. berikut ditampilkan jumlah penduduk menurut kecamatan dan menurut
jenis kelamin di Kabupaten Batu Bara:
Tabel 2.6. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin
di Kabupaten Batu Bara Tahun 2014

Kecamatan

Rasio Jenis

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

13 802

13 807

27 609

100

34 234

32 515

66 749

105

Talawi

28 910

28 218

57 128

102

Lima Puluh

44 284

44 749

89 033

99

Air Putih

24 426

24 791

49 217

99

Sei Suka

27 721

27 324

55 045

101

Medang Deras

26 131

25 567

51 698

102

Batu Bara

199 508

196 971

396 479

101

Sei Balai
Tanjung
Tiram

Kelamin

Sumber: Batu Bara Dalam Angka 2015

Berdasarkan Tabel 2.6 diatas, jumlah penduduk perempuan terbanyak
terdapat di kecamatan Lima Puluh dengan jumlah 44.749 jiwa dan penduduk lakilaki sebanyak 44.284 jiwa. Disusul oleh kecamatan Tanjung Tiram dengan jumlah
penduduk perempuan 32.515 jiwa dan penduduk laki-laki yang lebih tinggi yaitu
sebanyak 34.234 jiwa. Kecamatan Talawi dengan jumlah penduduk perempuan

Universitas Sumatera Utara

sebanyak 28.218 jiwa dan penduduk laki-laki sebanyak 28.910. Kecamatan Sei
Suka dengan jumah 27.324 penduduk perempuan dan 27.721 penduduk laki-laki.
Kecamatan Medang Deras dengan jumlah 25.567 penduduk perempuan dan
26.131 penduduk laki-laki. Kecamatan Air Putih dengan jumlah 24.791 penduduk
perempuan dan 24.426 penduduk laki-laki. Selanjutnya pada kecamatan Sei Balai
sebagai kecamatan dengan peringkat akhir untuk jumlah penduduk perempuan
paling sedikit yaitu sebanyak 13.807 jiwa dan penduduk laki-laki sebanyak 13.802
jiwa.
2.1.3.2. Ketenaga Kerjaan
Angkatan kerja adalah jumlah penduduk dengan usia produktif, yaitu 1564 tahun yang sedang bekerja maupun mencari pekerjaan. Usia produktif tersebut
dapat digolongkan menjadi dua; Bukan Angkatan Kerja yaitu penduduk usia
produktif yang tidak bersedia bekerja atau belum bekerja, sepertipelajar dan
mahasiswa yang masih bersekolah, dan Angkatan Kerja yaitu penduduk usia
produktif yang sudah mempunyai pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan. Di
Kabupaten Batu Bara, angkatan kerja laki-laki sebanyak 109.236 orang dan
perempuan sebanyak 43.232 orang dengan total 152.468 orang. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.7 berikut:
Tabel 2.7. Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan
Utama dan Jenis Kelamin di Kabupaten Batu Bara Tahun 2014

Universitas Sumatera Utara

Jenis Kegiatan Utama

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

109 236

43 232

152 468

103 317

37 839

141 156

5 919

5 393

11 312

23 388

89 684

113 072

12 647

13 440

26 087

1 879

72 427

74 306

Lainnya

8 862

3 817

12 679

Jumlah

132 624

132 916

265 540

82,37

32,53

57,42

5,42

12,47

7,42

Angkatan Kerja
-

Bekerja

-

Pengangguran

Bukan Angkatan Kerja
-

Sekolah

-

Mengurus Rumah
Tangga

-

Tingkat Partisipasi
Angkatan

Kerja

(TPAK)
-

Tingkat
Pengangguran
Terbuka (TPT)

Sumber: Batu Bara Dalam Angka 2015

Angkatan kerja yang bekerja adalah seseorang dengan usia angkatan kerja
15-64 tahun yang melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau
membantu memperoleh penghasilan paling sedikit satu jam berturut turut selama
seminggu yang lalu, termasuk pekerja keluarga yang tidak dibayar. Angkatan
kerja yang bekerja di Kabupaten Batu Bara berdasarkan Tabel 2.7 diatas
berjumlah 141.156 orang dimana laki-laki sebanyak 103.317 orang dan
perempuan sebanyak 37.839 orang. Sedangkan Bukan Angkatan Kerja adalah
penduduk usia produktif yang sudah mempunyai pekerjaan atau sedang mencari

Universitas Sumatera Utara

pekerjaan, terdapat 113.072 orang bukan angkatan kerja di Kabupaten Batu Bara
dengan 23.388 orang laki-laki dan 89.684 orang perempuan, dimana yang
bersekolah terdapat 12.647 orang laki-laki dan 13.440 perempuan, yang mengurus
rumah tangga terdapat 1.879 laki-laki dan 72.427 perempuan, dan lainnya dengan
jumlah keseluruhan sebanyak 12.679 orang dengan laki-laki 8.862 orang dan
perempuan 3.817 orang.
Untuk mengetahui banyaknya jumlah angkatan kerja yang dapat diserap
oleh pasar kerja, biasanya dipakai suatu ukuran yang dinamakan Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). TPAK Kabupaten Batu Bara pada tahun
2014 sebanyak 57,42 persen dengan jumlah laki-laki sebanyak 82,37 persen dan
perempuan 2,53 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah persentase
jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja, dimana berjumlah 7,42
persen dengan laki-laki sebanyak 5,42 persen dan perempuan 12,47 persen.
Berikut data mengeni penduduk dengan umur 15 tahun keatas yang merupakan
angkatan kerja berdasarkan jenis kelaminnya:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.8. Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Termasuk Angkatan
kerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Batu Bara
Tahun 2014

Kelompok Umur

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

15 – 19

7 580

3 328

10 908

20 – 24

10 492

4 983

15 475

25 – 29

11 675

5 734

17 409

30 – 34

17 663

4 831

22 494

35 – 39

13 149

4 364

17 513

40 – 44

11 902

5 834

17 736

45 – 49

9 725

3 717

13 442

50 – 54

10 547

4 317

14 864

55 – 59

7 405

2 991

10 396

60 +

9 098

3 133

12 231

Jumlah

109 236

43 232

152 468

Sumber: Batu Bara Dalam Angka 2015

Berdasarkan Tabel 2.7 diatas, memaparkan bahwa terdapat 7.580 laki-laki
dengan usia 15 sampai 19 tahun yang termasuk angkatan kerja, dan 3.328
perempuan. Pada usia 20 sampai 24 tahun terdapat 10.429 laki-laki dan 4.983
perempuan. Usia 25 sampai 29 tahun terdapat 11.675 laki-laki dan 5.734
perempuan. Usia 30 sampai 34 tahun terdapat 17.663 laki-laki dan 4.831
perempuan. Usia 35 sampai 39 tahun terdapat 13.149 laki-laki dan 4.364
perempuan. Usia 40 sampai 44 tahun terdapat 11.902 laki-laki dan 5.834
perempuan. Usia 45 sampai 49 tahun terdapat 9.725 laki-laki dan 3.717

Universitas Sumatera Utara

perempuan. Usia 50 sampai 54 tahun terdapat 10.547 laki-laki dan 4.317
perempuan. Usia 55 sampai 59 tahun terdapat 7.405 laki-laki dan 2.991
perempuan, dan untuk usia 60 tahun keatas terdapat 9.098 laki-laki dan 3.133
perempuan yang termasuk angkatan kerja di Kabupaten Batu Bara.

2.1.3.3. Pendidikan
Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah proporsi dari semua anak yang
masih sekolah pada suatu kelompok umur tertentu terhadap penduduk dengan
kelompok umur yang sesuai. Berikut angka partisipasi sekolah menurut kelompok
umur di Kabupaten Batu Bara dari tahun 2012 hingga 2014:

Tabel 2.9. Persentase Penduduk Yang Masih Sekolah Menurut Kelompok
Umur di Kabupaten Batu Bara Tahun 2012 – 2014
APS

2012

2013

2014

7 – 12

98,95

100,00

100,00

13 – 15

86,77

90,79

92,78

16 – 18

65,32

65,29

70,21

19 – 24

4,92

8,70

10,52

Sumber: Badan Pusat Statistik Batu Bara 2015

Angka Partisipasi sekolah berdasarkan umur 7 sampai 12 tahun untuk
Kabupaten Batu Bara pada tahun 2012 sebanyak 98,95 persen, pada tahun 2013

Universitas Sumatera Utara

sebanyak 100,00 persen dan pada tahun 2014 juga sebanyak 100,00 persen. APS
berdasarkan umur 13 sampai 15 tahun, pada tahun 2012 ialah sebanyak 86,77
persen, pada tahun 2013 sebanyak 90,79 persen dan untuk tahun 2014 sebanyak
92,78 persen. Adapun APS berdasarkan umur 16 sampai 18 tahun pada tahun
2012 ialah sebanyak 65,32 persen, pada tahun 2013 sebanyak 65,29 persen dan
pada tahun 2014 sebanyak 70,21 persen. Dan APS berdasarkan umur 19 sampai
24 tahun pada tahun 2012 adalah sebanyak 4,92 persen, pada tahun 2013
sebanyak 8,70 persen dan pada tahun 2014 sebanyak 10,52 persen. Berikut data
mengenai Angka Partisipasi Murni dan Angka Partisipasi Kasar menurut jenjang
pendidikan di Kabupaten Batu Bara:

Tabel 2.10. Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar
(APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Batu Bara Tahun 2014
Jenjang Pendidikan

APM

APK

SD

95,23

100,07

SMP

72,96

84,65

SMA/SMK

63,35

78,95

Perguruan Tinggi

8,96

11,05

Sumber: Badan Pusat Statistik Batu Bara 2015

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah proporsi penduduk pada kelompok
umur jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah terhadap penduduk pada
kelompok umur tersebut. APM berfungsi untuk mengukur daya serap sistem
pendidikan terhadap penduduk usia sekolah, dan APM menunjukkan seberapa
banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas

Universitas Sumatera Utara

pendidikan sesuai pada jenjang pendidikannya. APM Kabupaten Batu Bara tahun
2014 untuk jenjang Sekolah Dasar adalah sebanyak 95,23 persen, 72,96 persen
untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama, 63,35 persen untuk jenjang Sekolah
Menengah Kejuruan atau Menengah Atas, dan 8,96 persen untuk jenjang
Perguruan Tinggi.
Sedangkan Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah adalah proporsi anak
sekolah aktif pada suatu jenjang pendidikan tertentu terhadap penduduk pada
kelompok usia sekolah tertentu. Tujuan mengukur APK adalah untuk
menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum pada suatu tingkat
pendidikan di suatu wilayah atau negara. APK yang tinggi menunjukkan
tingginya tingkat partisipasi sekolah, tanpa memperhatikan ketepatan usia sekolah
pada jenjang pendidikannya, begitu pula sebaliknya. APK Kabupaten Batu Bara
tahun 2014 untuk jenjang Sekolah Dasar adalah sebanyak 100,07 persen, 84,65
persen untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama, 78,95 persen untuk jenjang
Sekolah Menengah Kejuruan atau Menengah Atas, dan 11,05 persen untuk
jenjang Perguruan Tinggi.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.11. Jumlah Sekolah Menurut Jenjang Sekolah Negeri dan Sekolah
Swasta serta Kecamatan di Kabupaten Batu Bara Tahun 2014

SLTA

TK

SD

SLTP

SLTA

Negeri/Sw

Negeri/Swa

Negeri/Swa

Negeri/Swa

asta

sta

sta

sta

1/ 2

18 / 3

1/4

1/4

-/4

2/6

31 / -

4/1

1/1

1/2

1/ 6

32 / -

3/2

1/2

1/1

3 / 18

57 / -

6/3

1/2

1/1

Air Putih

-/5

32 / 3

5/4

1/3

1/5

Sei Suka

1/6

32 / 5

5/6

1/2

-/-

-/7

28 / -

5/2

1/1

-/-

8 / 50

230 / 11

29 / 22

7 / 15

4 / 13

Kecamata
n

Sei Balai
Tanjung
Tiram
Talawi
Lima
Puluh

Medang
Deras
Jumlah

Kejuruan
Negeri/Swa
sta

Sumber: Badan Pusat Statistik Batu Bara 2015

Tabel 2.11 diatas memaparkan bahwa Kabupaten Batu Bara memiliki 8
Taman Kanak-kanan Negeri dan 50 Taman Kanak-kanak Swasta. Terdapat 230
Sekolah Dasar Negeri dan 11 Sekolah Dasar Swasta. 29 Sekolah Lanjutan Tingkat

Universitas Sumatera Utara

Pertama Negeri dan 22 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Swasta. Ada 7 Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas Negeri dan 15 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Swasta.
Sedangkan untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Kejuruan Negeri terdapat 4 buah
sekolah dan 13 buah sekolah untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Kejuruan
Swasta.
Tabel 2.12. Jumlah Sekolah Menurut Jenjang Sekolah Islam Negeri dan
Sekolah Islam Swasta serta Kecamatan di Kabupaten Batu Bara Tahun 2014

Raudhatul

Madrasah

Madrasah

Madrasah

Athfal

Ibtidaiyah

Tsanawiyah

Aliyah

N/S

N/S

N/S

N/S

Sei Balai

-/ 6

-/6

- / 10

-/2

Tanjung Tiram

-/4

- / 15

-/9

-/3

Talawi

-/6

1/5

-/4

-/2

Lima Puluh

-/6

1/2

1/7

1/3

Air Putih

-/9

-/5

-/2

-/2

Sei Suka

- / 11

-/5

-/3

-/-

Medang Deras

- / 11

-/6

-/7

-/3

Jumlah

- / 49

2 / 44

1 / 42

1 / 15

Kecamatan

Sumber: Badan Pusat Statistik Batu Bara 2015

Universitas Sumatera Utara

Sedangkan pada Tabel 2.12 diatas memaparkan di kecamatan Sei Balai
terdapat 6 Raudhatul Athfal swasta, 6 Madrasah Ibtidaiyah swasta, 10 Madrasah
Tsanawiyah swasta, dan 2 Madrasah Aliyah swasta. Di kecamatan Tanjung Tiram
terdapat 4 Raudhatul Athfal swasta, 15 Madrasah Ibtidaiyah swasta, 9 Madrasah
Tsanawiyah swasta, dan 3 Madrasah Aliyah swasta. Di kecamatan Talawi terdapat
6 Raudhatul Athfal swasta, 1 Madrasah Ibtidaiyah negeri, 5 Madrasah Ibtidaiyah
swasta, 4 Madrasah Tsanawiyah swasta dan 2 Madrasah Aliyah swasta. Pada
kecamatan Lima Puluh terdapat 6 Raudhatul Athfal swasta, 1 Madrasah Ibtidaiyah
Negeri, 2 Madrasah Ibtidaiyah swasta, 1 Madrasah Tsanawiyah negeri, 7
Madrasah Tsanawiyah swasta, 1 Madrasah Aliyah negeri dan 3 Madrasah Aliyah
swasta. Di kecamatan Air Putih terdapat 9 Raudhatul Athfal swasta, 5 Madrasah
Ibtidaiyah swasta, 2 Madrasah Tsanawiyah swasta dan 2 Madrasah Aliyah swasta.
Di kecamatan Sei Suka terdapat 11 Raudhatul Athfal swasta, 5 Madrasah
Ibtidaiyah swasta, 3 Madrasah Tsanawiyah swasta dan tidak terdapat Madrasah
Aliyah negeri maupun swasta pada kecamatan Sei Suka. Dan di kecamatan
Medang Deras terdapat 11 Raudhatul Athfal swasta, 6 Madrasah Ibtidaiyah
swasta, 7 Madrasah Tsanawiyah swasta dan 3 Madrasah Aliyah swasta.

2.1.3.4. Kesehatan
Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang
menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang
dipengaruhinya. Untuk menyembuhkan penyakit, orang-orang biasa berkonsultasi

Universitas Sumatera Utara

dengan seorang dokter atau petugas medis lainnya. Di Kabupaten Batu Bara,
terdapat sepuluh jenis penyakit terbesar yang diderita oleh penduduknya, diantara
sebagai berikut:

Tabel 2.13. Sepuluh Penyakit Terbesar di Kabupaten Batu Bara Tahun 2014
Jumlah Kasus
Dewasa

Jenis Penyakit

Anak-anak
Jlh.

L

P

Total

L

P

Jlh.

ISPA

6 390

7 082

13472 5326 5 391 10 717

24 189

Hipertensi

4 373

5 076

9 449

3

-

3

9 452

Gastritis/Dispepsia

3 282

4 329

7 611

341

444

785

8 396

Rematik

3 774

4 569

8 343

5

4

9

8 352

Penyakit Kulit Alergi

1 929

2 344

4 273

1345

1396

2 741

7 014

Diare/GE Akut

1 511

1 819

3 330

1339

1494

2 833

6 163

DM

1 743

2 031

3 774

1

4

5

3779

Karies Gigi

1 013

1 212

2 225

386

359

745

2 970

Febris

520

483

1 003

838

569

1 407

2 410

Infeksi Peny. Usus Lain

715

141 1

1 856

101

176

277

2 133

Universitas Sumatera Utara

Jumlah

25250

30086 55336 9837

9685

19522

74858

Sumber: BPS Batu Bara 2015

Tabel 2.13. diatas memaparkan bahwa penyakit terbesar dengan penderita
terbanyak pada tahun 2014 adalah penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut
dengan jumlah penderita dewasa sebayak 13.472 orang dan penderita anak-anak
sebanyak 10.717 orang. Penyakit kedua terbesar adalah Hipertensi dengan jumlah
penderita dewasa sebanyak 9.449 orang dan penderita anak-anak hanya 3 orang.
Penyakit ketiga terbesar adalah Gastris atau Dispepsia dengan penderita dewasa
sebanyak 7.611 orang dan penderita anak-anak sebanyak 785 orang. Penyakit
keempat terbesar yaitu Rematik dengan penderita dewasa sebanyak 8.343 orang
dan penderita anak-anak sebanyak 9 orang. Penyakit terbesar kelima adalah
Penyakit Kulit atau Alergi dengan jumlah penderita dewasa sebanyak 4.273 orang
dan penderita anak-anak sebanyak 2.741 orang. Penyakit terbesar keenam adalah
Diare dengan jumlah penderita dewasa sebanyak 3.330 orang dan penderita anakanak 2.833 orang. Penyakit terbesar ketujuh adalah Diabetes Melitus dengan
jumlah penderita dewasa sebanyak 3.774 orang dan penderita anak-anak sebanyak
5 orang. Jumlah penderita Karies Gigi pada orang dewasa ialah sebanyak 2.225
orang dan pada anak-anak sebanyak 745 orang. Selanjutnya adalah penyakit
Febris atau Demam dengan jumlah penderita dewasa sebanyak 1.003 orang dan
penderita anak-anak sebanyak 1.407 orang. Terakhir adalah penyakit Infeksi Usus
lain dengan penderita dewasa sebanyak 1.856 orang dan anak-anak sebanyak 277
orang. Total keseluruhan penderita penyakit pada orang dewasa adalah 55.336

Universitas Sumatera Utara

orang dimana laki-laki sebanyak 25.250 orang dan perempuan sebanyak 30.086
orang. Sedangkan pada anak-anak adalah 19.522 orang dengan penderita laki-laki
sebanyak 9.837 orang dan 9.685 orang pada perempuan.

Tabel 2.14. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Batu Bara
Tahun 2014
Jenis Fasilitias

2010

2011

2012

2013

2014

Rumah Sakit

1

1

1

3

3

Rumah Bersalin

9

12

12

2

-

Puskesmas

11

12

13

13

14

Posyandu

498

496

496

512

512

Klinik/Balai Kesehatan

23

36

36

90

57

Poskedes

31

33

33

6

39

Sumber: BPS Batu Bara 2015

Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan /atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Pada Tabel 2.14. diatas dipaparkan
mengenai jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Batu Bara dari tahun
2010 hingga 2014. Pada tahun 2010, jumlah Rumah Sakit hanya 1 unit begitu pula
terjadi di tahun 2011 dan 2013, pada tahun 2013 bertambah menjadi 3 unit dan

Universitas Sumatera Utara

pada 2014 juga 3 unit. Rumah Bersalin terdapat 9 unit pada tahun 2010, 12 unit
pada tahun 2011 dan 2012, 2 unit pada tahun 2013 dan tidak ada Rumah Bersalin
pada tahun 2014. Puskesmas terdapat 11 unit pada tahun 2010, 12 unit pada tahun
2011, 13 unit pada tahun 2012 dan 2013, serta 14 unit pada tahun 2014. Jumlah
Pos Pelayanan Terpadu sangatlah banyak, terdapat 498 unit pada tahun 2010, 496
unit pada tahun 2011 dan 2012, 512 unit pada tahun 2013 dan 2014. Klinik
terdapat 23 unit pada tahun 2010, 26 unit pada tahun 2011 dan 2012, 90 unit pada
tahun 2013 dan 57 unit pada tahun 2014. Selanjutnya jumlah Pos Kesehatan Desa
terdapat 31 unit di tahun 2010, 33 unit di tahun 2011 dan 2012, 6 unit di tahun
2013 dan 39 unit di tahun 2014.
Tabel 2.15. Banyaknya Remaja Usia 15 – 24 Tahun yang Mendapat
Penyuluhan Tentang Kesehatan Reproduksi (Kespro)/HIV/AIDS Menurut
Kecamatan di Kabupaten Batu Bara Tahun 2014
Penyuluhan

Penyuluhan

Kespro

HIV/AIDS

Sei Balai

11

-

-

Tanjung Tiram

14

4

-

Talawi

7

3

-

Lima Puluh

5

5

-

Air Putih

22

5

-

Sei Suka

9

1

-

Kecamatan

Penyuluhan KB

Universitas Sumatera Utara

Medang Deras

15

-

-

Batu Bara

83

18

-

Sumber : BPS Batu Bara 2015

Penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi pada remaja diusia 15 sampai
24 tahun merupakan penyuluhan mengenai kondisi sehat yang menyangkut
sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Sedangkan
penyuluhan tentang HIV/AIDS merupakan penyuluhan mengenai pengertian
HIV/AIDS, cara penularan virus dan bagaimana cara penanggulangannya. Pada
Tabel 2.15. diatas, Di Kabupaten Batu Bara penyuluhan tentang Kespro telah
dilakukan 11 kali di kecamatan Sei Balai, 14 kali di kecamatan Tanjung Tiram, 7
kali di kecamatan Talawi, 5 kali di kecamatan Lima Puluh, 22 kali di kecamtan
Air Putih, 9 kali di kecamatan Sei Suka dan 15 kali di kecamatan Medang Deras.
Penyuluhan mengenai HIV/AIDS dilaksanakan 4 kali di kecamatan Tanjung
Tiram, 3 kali di kecamatan Talawi, 5 kali di kecamatan Lima Puluh, 5 kali di
kecamatan Air Putih, dan 1 kali di kecamatan Sei Suka. Sedangkan untuk
penyuluhan KB belum pernah dilakukan.

Tabel 2.16. Program Keluarga Berencana di Kabupaten Batu Bara Tahun
2014

Tahun

Pasangan Usia

Akseptor Aktif
Persentase

Akseptor Baru

Subur

Jumlah

2005

164 604

107 719

65,44

16 882

2006

166 633

109 301

65,59

17 246

thd. PUS

Universitas Sumatera Utara

2007

62 032

42 982

69,29

6 836

2008

64 188

40 269

62,74

7 896

2009

63 235

41 866

66,21

8 750

2010

66 244

44 156

66,57

-

2011

67 542

43 636

64,61

16 633

2012

64 487

43 656

69,70

16 655

2013

71 457

44 314

62,01

12 592

2014

72 151

50 376

69,82

13 013

Sumber: BPS Batu Bara 2015

Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan dengan usia berkisar antara
20 – 25 tahun dimana pasangan tersebut sudah cukup matang dalam segala hal
terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Pada masa ini
pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan reproduksinya yaitu
menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencara sehingga jumlah dan
interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi
dan kulaitas generasi yang akan datang.
Akseptor adalah orang atau pasangan usia subur yang menerima serta mengikuti
pelaksanaan program keluarga berencana. Akseptor aktif adalah pasangan usia
subur yang pada saat ini masih menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi,
sedangkan akseptor baru adalah pasangan usia subur yang pertama kali

Universitas Sumatera Utara

menggunakan kontrasepsi setelah mengalami kehamilan yang berakhir dengan
keguguran atau kelahiran.
Di Kabupaten Batu Bara, jumlah PUS terhadap akseptor aktif sesuai
dengan Tabel 2.16. diatas adalah pada tahun 2005 sebanyak 164.604 PUS dengan
persentase 65,44 persen atau 107.719 PUS terhadap akseptor aktif dan sebanyak
16.822 PUS terhadap akseptor baru. Tahun 2006 sebanyak 166.633 PUS dengan
persentase 65,59 persen atau 109.301 PUS terhadap akseptor aktif dan 17.246
PUS terhadap akseptor baru. Tahun 2007 sebanyak 62.032 PUS dengan persentae
69,29 persen atau 42.982 PUS terhadap akseptor aktif dan 6.836 PUS terhadap
akseptor baru. Tahun 2008 sebanyak 64.188 PUS dengan persentase 62,74 persen
atau sebanyak 40.269 PUS terhadap akseptor aktif dan 7.896 PUS terhadap
akseptor baru. Tahun 2009 sebanyak 63,235 PUS dengan persentase 66,21 atau
sebanyak 41.866 PUS terhadap akseptor aktif dan 8.750 PUS erhadap akseptor
baru. Tahun 2010 sebanyak 66.244 PUS dengan persentase 66,57 persen atau
sebanyak 44.156 PUS terhadap akseptor aktif dan tidak ada PUS untuk akseptor
baru. Tahun 2011 sebanyak 67.542 PUS dengan persentase 64,61 persen atau
sebanyak 43.636 PUS terhadap akseptor aktif dan 16.633 terhadap akseptor baru.
Tahun 2012 sebanyak 64.487 PUS dengan persentase 69,72 persen atau sebanyak
43.656 PUS terhadap akseptor aktif dan 16.655 terhadap akseptor baru. Tahun
2013 sebanyak 71.457 PUS dengan persentase 62,01 atau sebanyak 44.314 PUS
terhadap akseptor aktif dan 12.542 terhadap akseptor baru. Selanjutnya pada tahun

Universitas Sumatera Utara

2014 sebanyak 75.151 PUS dengan persentase 69,82 persen atau sebnayak 50.376
PUS pengguna akseptor aktif dan 13.013 untuk akseptor baru.

Universitas Sumatera Utara