Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif dan Tindakan IMD Dengan Status Pemberian ASI Eksklusif Di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Air Susu Ibu (ASI)
ASI adalah makanan terbaik dan paling sempurna untuk bayi. Kandungan
gizinya yang tinggi dan ada zat kebal di dalamnya membuat ASI tidak terganti
oleh susu formula yang paling hebat dan mahal sekalipun. ASI diberikan kepada
bayi karena mengandung banyak manfaat dan kelebihan. Di antaranya
menurunkan risiko terjadinya penyakit infeksi pada bayi, ASI juga bisa
menurunkan dan mencegah terjadinya penyakit non infeksi seperti penyakit
obesitas, kurang gizi, asma dan meningkatkan IQ dan EQ anak serta menciptakan
ikatan kasih sayang yang kuat antara ibu dan bayi. Bayi merasa terlindungi dalam
dekapan ibu, mendengar langsung suara detak jantung ibu dan merasakan
sentuhan ibu pada saat menyusui (Prasetyono, 2012).
Makanan-makanan tiruan bagi bayi yang diramu menggunakan teknologi
masa kini, ternyata tidak mampu menandingi keunggulan ASI, sebab ASI
mempunyai nilai gizi paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang
dibuat oleh manusia ataupun susu yang berasal dari hewan, seperti susu sapi,
kerbau, atau kambing (Khasanah, 2011).
Pengetahuan ibu dapat mempengaruhi perilaku dalam memberikan asi
eksklusif. Penelitian yang dilakukan oleh Novita (2016), bahwa terdapat
hubungan antara pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu. Terlihat dari 46
10
Universitas Sumatera Utara
11
orang ibu yang berpengetahuan cukup hanya 5 orang ibu yang memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya dan 41 lainnya tidak memberikan ASI Eksklusif. Hal ini
menunjukkan bahwa pengetahuan ibu masih rendah mengenai pentingnya ASI
Eksklusif.
2.1.1. Komposisi Dalam ASI
ASI merupakan nikmat Allah SWT yang dianugerahkan kepada seorang
ibu untuk diberikan kepada bayinya. Hal ini disebabkan karena komponenkomponen yang terkandung dan komposisi tersebut begitu sempurna. Adapun
komposisi dalam ASI menurut Vivian (2011)adalah :
1.
Zat Besi
Zat besi yang terkandung dalam ASI mudah dicerna oleh bayi karena zat
besi yang dibutuhkan akan memproduksi hemoglobin, bagian dari sel-sel darah
merah yang akan membawa oksigen ke seluruh tubuh.
2.
Karbohidrat
ASI mengandung karbohidrat lebih tinggi dari susu sapi (6,5-7 gram).
Karbohidrat yang paling utama adalah laktosa. Kadar laktosa yang tinggi sangat
menguntungkan karena saat permentasi akan diubah menjadi asam laktat. Adanya
asam laktat ini memberikan suasana asam dalam usus bayi. Asam laktat dalam
usus bayi ini memberikan beberapa keuntungan :
a.
Penghambat pertumbuhan bakteri yang patologis.
b.
Memacu pertumbuhan mikroorganisme yang memproduksi asam organik
dan mensintesis vitamin.
c.
Memudahkan terjadinya pengendapan dari kalsium.
Universitas Sumatera Utara
12
d.
Memudahkan absorbsi dari mineral, misalnya kalsium, fosfor dan
magnesium.
3.
Protein
Protein yang terdapat dalam ASI merupakan protein-protein yang
berkualitas tinggi karena mengandung semua asam-asam amino esensial yang
sangat penting untuk proses tumbuh kembangnya bayi. Selain itu, protein juga
berperan sebagai perlindungan terhadap berbagai risiko infeksi bakteri atau virus
yang masuk ke dalam pencernaan.
4.
Lemak
Lemak yang terdapat dalam ASI merupakan campuran fosfolipid,
kolesterol, vitamin A, dan karotinoid. Selain itu ASI juga mempunyai kelebihan
dari susu formula, karena kaya akan lipase sehingga pencernakan lemak sudah
dimulai sebelum ASI diberikan kepada bayi.
5.
Vitamin
Beberapa vitamin seperti vitamin A, vitamin C, vitamin D, vitamin E dan
Niasin di dalam ASI kadarnya lebih tinggi dibandingkan dengan susu formula.
Vitamin neurotropic seperti Thiamin, Riboflavin dan Sianokobalamin di dalam
ASI lebih rendah dibandingkan dengan kadar yang ada di susu formula.
6.
Air
Kira-kira 88% ASI terdiri dari air yang berguna melarutkan zat-zat yang
terdapat di dalamnya sekaligus juga dapat meredakan rangsangan haus pada bayi.
Universitas Sumatera Utara
13
2.1.2. Jenis-jenis ASI
Menurut Khamzah (2012), ASI dapat dibagi tiga jenis yaitu :
1.
Kolostrum
Kolostrum merupakan cairan yang pertama dikeluarkan atau disekresi oleh
kelenjar payudara pada 4 hari pertama persalinan. Komposisi kolostrum ASI
setelah persalinan mengalami perubahan. Kolostrum berwarna kuning keemasan
disebabkan tingginya komposisi lemak dan protein. Kolostrum merupakan
pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan mekonium sehingga mukosa
usus bayi yang baru lahir segera bersih dan menerima ASI. Hal ini menyebabkan
bayi defekasi dan feses bewarna hitam. Jumlah energi dalam kolostrum hanya 65
kal per ml kolostrum dan pada hari pertama bayi memerlukan 20 – 30 cc.
Kandungan protein pada kolostrum lebih tinggi dibandingkan kandungan protein
dalam susu mature.
Adapun kandungan dan manfaat kolostrum dapat dilihat pada :
Tabel. 2.1 Kandungan dan Manfaat Kolostrum
Kandungan
Manfaat kolostrum
Kolostrum
Kaya antibody
Melindungi bayi terhadap infeksi dan alergi
Banyak sel darah putih
Melindungi bayi terhadap infeksi
Pencahar
Membersihkan air ketuban dan membantu
mencegah bayi kuning.
Faktor–faktor pertumbuhan Membantu usus bayi berkembang lebih
matang, serta mencegah alergi dan keadaan
tidak tahan
Kaya vitamin A
Mengurangi keparahan infeksi dan
mencegah penyakit pada mata
Universitas Sumatera Utara
14
2.
Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi)
ASI masa transisi merupakan peralihan dari ASI kolostrum sampai menjadi
ASI mature. ASI transisi diproduksi pada hari keempat hingga keempat belas.
Pada masa ini, kadar protein berkurang sedangkan karbohidrat dan lemak serta
volumenya semakin meningkat.
3.
ASI Mature
ASI Mature adalah ASI yang diproduksi sejak hari keempat belas dan
seterusnya. ASI Mature merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan
dengan perkembangan bayi sampai 6 bulan. Setelah 6 bulan, ASI tidak lagi dapat
memenuhi kebutuhan gizi bayi,sehingga bayi harus mulai dikenalkan dengan
makanan pendamping.
2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi ASI
Menurut Khamzah (2012), faktor – faktor yang mempengaruhi produksi
ASI ialah:
1. Makanan Ibu
Pada dasarnya, makanan yang dikonsumsi oleh ibu menyusui tidak secara
langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang dihasilkan. Tetapi,
jika makanan ibu terus-menerus tidak mengandung cukup zat gizi yang diperlukan
maka tentu kelenjar-kelenjar pembuat ASI tidak akan dapat bekerja dengan
sempurna sehingga berpengaruh pada produksi ASI.
2. Frekuensi Pemberian Susu
Semakin sering bayi menyusui maka produksi dan pengeluaran ASI akan
semakin banyak. Akan tetapi, frekuensi menyusui pada bayi prematur dan cukup
Universitas Sumatera Utara
15
bulan berbeda. Menyusui bayi paling sedikit 8 kali per hari pada periode awal
setelah melahirkan. Frekuensi menyusui berkaitan dengan kemampuan stimulasi
hormon dalam kelenjar payudara (Rukiyah, 2011).
3. Berat Lahir Bayi
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) mempunyai kemampuan menghisap ASI
yang lebih rendah dibanding dengan bayi yang berat lahir normal. Kemampuan
menghisap lebih rendah akan mempengaruhi stimulasi hormon prolaktin dan
oksitosin dalam memproduksi ASI.
4. Umur Kehamilan Saat Melahirkan
Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi produksi ASI. Hal ini
dikarenakan bayi yang lahir prematur (umur kehamilan kurang dari 34 minggu)
sangat lemah dan tidak mampu mengisap secara efektif sehingga produksi ASI
lebih rendah daripada bayi yang lahir tidak prematur. Lemahnya kemampuan
menghisap pada bayi prematur dapat disebabkan oleh berat badan yang rendah
dan belum sempurnanya fungsi organnya (Khamzah, 2012).
5. Ketenangan Jiwa dan Fikiran
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan ibu yang selalu
dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan ketegangan emosional
akan menurunkan volume ASI bahkan tidak akan terjadi produksi ASI.
6. Konsumsi Rokok dan Konsumsi Alkohol
Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan mengganggu hormon
prolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI. Merokok akan menstimulasi
pelepasan adrenalin dimana andrenalin akan menghambat pelepasan oksitosin.
Universitas Sumatera Utara
16
Meskipun minuman alkohol dosis rendah disatu sisi dapat membuat ibu
merasa lebih rileks sehingga membantu proses pengeluaran ASI disisi lain etanol
dapat menghambat produksi oksitosin ( Rukiyah, 2011).
7. Penggunaan Alat Kontrasepsi
Ibu yang menyusui tidak dianjurkan menggunakan alat kontrapsepsi berupa
pil yang mengandung hormon estrogen karena dapat mengurangi dan
menghentikan jumlah produksi ASI. Sebaiknya, ibu menggunakan KB alamiah,
kondom, dan IUD daripada menggunakan KB hormonal seperti pil, suntik,
implan. Adapun alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) dapat merangsang uterus
ibu dan meningkatkan kadar hormon oksitosin, yaitu hormon yang dapat
merangsang produksi ASI (Prasetyono, 2012).
8. Perawatan Payudara
Perawatan
payudara
bermanfaat
merangsang
payudara
sehingga
memengaruhi hifofise untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin.
2.2.
ASI Eksklusif
ASI eksklusif menurut PP Nomor 33 Tahun 2012 adalah ASI yang
diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa
menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain.
Pemberian ASI eksklusif bertujuan untuk menjamin pemenuhan hak bayi untuk
mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan dengan
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya.
Universitas Sumatera Utara
17
World Health Organization (WHO) dan United Nation of Children Fund
(UNICEF) merekomendasikan menyusui eksklusif sejak lahir selama 6 bulan
pertama hidup anak dan melanjutkan menyusui bersama pemberian makanan
pendamping ASI (MP-ASI) sampai anak usia 2 tahun atau lebih. Pemberian ASI
secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain
seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan tanpa tambahan makanan padat
seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, nasi dan nasi tim (Adiningrum, 2014).
Memberikan susu formula bukanlah pilihan yg tepat karena akan
meningkatkan resiko diare dan sudah pasti boros karena harga susu formula yang
mahal. Jadi memberikan ASI saja dapat menghemat biaya pengeluaran rumah
tangga yang dapat digunakan untuk kebutuhan yang lain.
2.2.1. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif
Manfaat ASI eksklusif sudah tidak diragukan lagi karena kandungan di
dalam ASI yang luar biasa dan tidak terdapat pada jenis susu manapun
(Adiningrum, 2014). Ada berbagai manfaat yang diperoleh dari pemberian ASI
yaitu :
1.
Manfaat ASI bagi bayi
Bagi bayi ASI mengandung antibodi yang dapat melindungi terhadap
penyakit. seperti lactobacillus protektus yang berfungsi mengubah asam laktat
dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan saluran pencernaan bersifat asam,
sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti shigella, jamur serta
e.coli yang sering mengakibatkan diare. Bayi yang diberi susu selain ASI
mempunyai resiko 17 kali lebih tinggi untuk mengalami diare dan tiga sampai
Universitas Sumatera Utara
18
empat kali lebih besar kemungkinan terkena ISPA dibandingkan bayi yang
mendapat ASI (Astutik, 2014).
2.
Manfaat ASI Bagi Ibu
Manfaat bagi ibu menyusui bayinya menurut Prasetyono (2012),
diantaranya:
a.
Isapan bayi dapat membuat rahim ibu lebih cepat kembali seperti
sebelumhamil dan mengurangi resiko perdarahan.
b.
Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan
berpindah kedalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali.
c.
Ibu yang menyusui bayinya sampai 2 tahun dapat mengurangi resiko
terkena kanker rahim dan kanker payudara sekitar 25%.
d.
Menyusui bayi lebih menghemat waktu, karena ibu tidak perlu menyiapkan
dan mensterilkan botol susu.
e.
ASI lebih praktis karena ibu bisa berjalan-jalan keluar rumah tanpa harus
membawa banyak perlengkapan, seperti botol, kaleng susu formula dan air
panas.
f.
ASI lebih murah karena ibu tidak perlu membeli susu formula.
g.
Ibu yang menyusui bayinya memperoleh manfaat fisik dan emosional.
Universitas Sumatera Utara
19
3.
Manfaat ASI Bagi keluarga
Manfaat ASI bagi keluarga menurut Astutik (2014), yaitu :
a.
Mudah pemberiannya
Pemberian ASI tidak merepotkan seperti susu formula yang harus mencuci
botol dan mensterilkan sebelum digunakan, sedangkan ASI tidak perlu disterilkan
karena sudah steril.
b.
Menghemat Biaya
ASI tidak perlu dibeli, karena bisa diproduksi oleh ibu sendiri sehingga
keuangan keluarga tidak banyak berkurang dengan adanya bayi.
c.
Bayi
sehat
dan
jarang
sakit
sehingga
menghemat
pengeluaran
keluargadikarenakan tidak perlu sering membawa ke sarana kesehatan.
4.
a.
Manfaat ASI Bagi Negara
Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak
ASI mengandung zat-zat kekebalan yang melindungi bayi dari penyakit
sehingga resiko kesakitan dan kematian pada bayi akan menurun.
b.
Mengurangi subsidi untuk rumah sakit
Bayi jarang sakit dapat menurunkan angka kunjungan ke rumah sakit yang
memerlukan biaya untuk perawatan.
c.
Mengurangi pengeluaran untuk membeli susu formula
Artinya keuangan untuk membeli susu formula bisa dialihkan untuk
membeli kebutuhan yang lain.
Universitas Sumatera Utara
20
d.
Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa
ASI mengandung DHA dan AA yaitu asam lemak tak jenuh yang
diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal yang bermanfaat untuk
kecerdasan bayi.
2.3.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Inisiasi menyusu dini (IMD) adalah proses bayi menyusu segera setelah
dilahirkan, dimana bayi dibiarkan mencari putting susu ibunya sendiri( tidak
dituntun ke putting susu) (Kemenkes, 2014). Dua puluh empat jam pertama
setelah ibu melahirkan adalah saat yang penting untuk keberhasilan menyusui
selanjutnya. Menurut PP No.33 tahun 2012 tetang pemberian ASI eksklusif, IMD
adalah suatu proses dimana bayi begitu
dilahirkan dari rahim ibu tanpa
dimandikan terlebih dahulu segera diletakkan pada perut dan dada ibu dengan
kulit bayi bersentuhan langsung pada kulit ibu. Proses ini dilakukan sekurangnya
selama 1 jam dan/atau sampai dengan bayi berhasil meraih putting ibu untuk
menyusu langsung sesuai lamanya menyusu saat IMD. Tindakan IMD dapat
dilakukan dalam semua jenis kelahiran normal maupun operasi.
Berdasarkan pembaharuan tentang asuhan bayi baru lahir untuk satu jam
pertama oleh WHO dan UNICEF, menyatakan :
1.
Bayi harus melakukan kontak kulit dengan kulit ibunya selama paling tidak
satu jam segera setelah dilahirkan.
2.
Membiarkan bayi melakukan insiasi menyusu dan ibu sudah mulai dapat
mengenali bayinya siap untuk menyusu.
Universitas Sumatera Utara
21
3.
Menunda semua prosedur lainnya yang dilakukan saat bayi baru dilahirkan
hingga proses inisiasi menyusu dini selesai dilakukan, prosedurnya meliputi :
memandikan, menimbang, penyuntikan vitamin K, dan pemberian obat tetes
mata.
4.
Segera setelah bayi dilahirkan, tali pusat dipotong, tengkurapkan bayi di dada
ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Biarkan kontak kulit selama
satu jam atau bisa lebih sampai bayi dapat menyusu sendiri. Jika ruang
bersalin dingin, bayi segera diselimuti. Ayah dan keluarga dapat memberi
dukungan pada ibu selama proses menyusu berlangsung.
2.3.1. Manfaat IMD
Menurut Roesli (2012) ada beberapa manfaat yang bisa didapat dengan
melakukan IMD adalah :
1.
Menurunkan resiko kedinginan pada bayi
Bayi yang di letakkan segera di dada ibunya setelah melahirkan akan
mendapatkan kehangatan sehingga dapat menurunkan resiko hypothermia
sehingga angka kematian karena hypothermia dapat ditekan.
2.
Membuat pernapasan dan detak jantung bayi lebih stabil.
Ketika berada di dada ibunya bayi merasa dilindungi dan kuat secara
psikis sehingga akan lebih tenang dan mengurangi stress, pernafasan dan detak
jantungnya akan lebih stabil. Bayi akan lebih jarang menangis sehingga
mengurangi pemakaian energi.
Universitas Sumatera Utara
22
3.
Bayi akan memiliki kemampuan melawan bakteri.
Saat merangkak mencari payudara, bayi memindahkan bakteri dari kulit
ibunya dan ia akan menjilat-jilat kulit Ibu, menelan bakteri baik di kulit Ibu.
Bakteri baik ini akan berkembang biak membentuk koloni di kulit dan usus bayi,
menyaingi bakteri jahat dari lingkungan.
4.
Bayi mendapat kolostrum dengan konsentrasi protein dan immunoglobulin
paling tinggi.
IMD akan merangsang pengeluaran oksitosin sehingga pengeluaran ASI
dapat terjadi pada hari pertama kelahiran. ASI yang keluar pada hari pertama
kelahiran mengandung kolostrum yang memiliki protein dan immunoglobulin
dengan konsentrasi paling tinggi. Kolostrum sangat bermanfaat bagi bayi karena
kaya akan antibodi dan zat penting untuk pertumbuhan usus dan ketahanan
terhadap infeksi yang sangat dibutuhkan bayi demi kelangsungan hidupnya .
5.
Mendukung keberhasilan ASI Eksklusif.
Bayi yang diberikan kesempatan menyusu dini akan mempunyai
kesempatan lebih berhasil menyusui Eksklusif dan mempertahankan menyusui
dari pada yang menunda menyusu dini.
6.
Membantu pengeluaran plasenta dan mencegah pendarahan.
Sentuhan, kuluman dan jilatan bayi pada puting susu ibu akan merangsang
sekresi hormon oksitosin yang penting untuk menyebabkan rahim kontraksi yang
membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi pendarahan sehingga mencegah
anemia, merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks dan
mencintai bayinya serta merangsang pengaliran ASI dari payudara.
Universitas Sumatera Utara
23
7.
Menciptakan ikatan kasih sayang antara Ibu-bayi akan lebih baik karena
pada 1-2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah itu, biasanya bayi tidur
dalam waktu yang lama.
2.3.2.
Tatalaksana IMD
Menurut Roesli ((2012), macam-macam pelaksanaan IMD :
1. IMD yang kurang tepat :
a. Begitu bayi lahir diletakkan diperut ibu yang sudah dialasi kain kering
b. Bayi segera dikeringkan dan tali pusat dipotong lalu diikat
c. Bayi dibedong dengan selimut bayi karena takut kedinginan
d. Dalam keadaan dibedong, bayi diletakkan di dada ibu (tidak terjadi
kontak kulit dengan ibu). Bayi dibiarkan di dada ibu untuk beberapa
lama (10-15 menit) atau sampai tenaga kesehatan selesai menjahit
perineum.
e. Selanjutnya bayi diangkat dan disusukan pada ibu dengan cara
memasukkan putting susu ke mulut bayi
f. Setelah itu bayi dibawa ke kamar pemulihan untuk ditimbang, diukur,
dicap, diazankan oleh ayah, diberi suntikan vitamin k, dan diberi obat
tetes mata
2. IMD secara umum :
a. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat persalinan
b. Disarankan untuk tidak atau mengurangi penggunaan obat kimiawi
saat persalinan
c. Begitu bayi lahir bayi diletakkan di perut ibu
Universitas Sumatera Utara
24
d. Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya kecuali
kedua tangannya
e. Tali pusat dipotong lalu diikat
f. Zat lemak putih yang melekat ditubuh bayi sebaiknya tidak
dibersihkan
g. Tanpa dibedong bayi ditengkurapkan di dada ibu, kemudian ibu dan
bayi diselimuti bersama-sama.
h. Bayi dibiarkan mencari putting susu ibu. Ibu dapat merangsang bayi
dengan sentuhan lembut, tetapi tidak memaksakan bayi ke putting
susu ibu.
i. Ayah didukung agar membantu ibu untuk mengenali tanda-tanda bayi
sebelum menyusu.
j. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, dan dicap setelah
satu jam menyusu awal selesai.
k. Rawat gabung ibu dan bayi dalam satu kamar agar bayi selalu dalam
jangkauan ibu.
3. IMD pada operasi Caesar :
Upaya bayi merangkak mencari putting susu secara standar pasti tidak dapat
dilakukan pada persalinan operasi Caesar. Namun jika diberikan anastesi spinal
atau epidural, ibu dalam keadaan sadar sehingga dapat segera dilakukan memberi
respon pada bayi. Usahakan menyusu pertama dilakukan dikamar operasi, jika
keadaan ibu atau bayi belim menungkinkan, bayi diberikan pada ibu dengan
kesempatan tercepat (Roesli, 2012).
Universitas Sumatera Utara
25
Jika dilakukan anastesi umum, kontak dapat terjadi di ruang pemulihan saat
ibu sudah dapat merespons walaupun masih dalam pengaruh obat bius. Sementara
menunggu ibu sadar, ayah dapat meggantikan ibu untuk memberikan kontak kulit
dengan sehingga bayi tetap hangat.
2.3.3. Keuntungan IMD
Keuntungan Inisiasi Menyusu Dini bagi bayi adalah sebagai makanan
dengan kualitas dan kuantitas yang optimal agar kolostrum segera keluar yang
disesuaikan dengan kebutuhan bayi, memberikan kesehatan bayi dengan
kekebalan pasif yang segera kepada bayi. Kolostrum adalah imunisasi pertama
bagi bayi, meningkatkan kecerdasan, membantu bayi mengkoordinasikan hisap,
telan dan nafas, meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi, mencegah
kehilangan panas, merangsang kolostrum segera keluar. Keuntungan bagi Ibu
adalah merangsang produksi oksitosin dan prolaktin, meningkatkan keberhasilan
produksi ASI, meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi.
Keuntungan IMD lainnya bagi ibu dan bayi menurut Depkes (2007) adalah:
1.
Keuntungan kontak kulit dengan kulit untuk bayi
Mengoptimalkan keadaan hormonal Ibu dan bayi. Kontak memastikan
perilaku optimum menyusu berdasarkan
insting dan bisa diperkirakan
menstabilkan pernapasan, mengendalikan temperatur tubuh bayi, mempunyai pola
tidur yang lebih baik, mendorong ketrampilan bayi untuk menyusu yang lebih
cepat dan efektif, meningkatkan kenaikan berat badan (kembali ke berat lahirnya
dengan lebih cepat), meningkatkan hubungan antara Ibu dan bayi, tidak terlalu
Universitas Sumatera Utara
26
banyak menangis dalam satu jam pertama, menjaga kolonisasi kuman yang aman
dari ibu di dalam perut bayi sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi.
2.
Keuntungan kontak kulit dengan kulit untuk Ibu
Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin pada ibu. Oksitosin dapat
membantu kontraksi uterus sehingga pendarahan pasca persalinan lebih rendah,
merangsang pengeluaran kolostrum, kedekatan hubungan ibu dan bayi membuat
ibu lebih tenang dan lebih tidak merasa nyeri pada saat plasenta lahir dan prosedur
pasca perlainan lainnya. Prolaktin dapat meningkatkan produksi ASI, mendorong
ibu untuk tidur dan relaksasi setelah bayi selesai menyusui dan menunda ovulasi.
3.
Keuntungan menyusu dini untuk bayi
Makanan dengan kualitas dan kuantitas optimal agar kolostrum segera
keluar yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi.Memberikan kesehatan bayi
dengan kekebalan pasif yang segera kepada bayi. Kolostrum adalah imunisasi
pertama bagi bayi.
4.
Keuntungan menyusu dini untuk Ibu
Merangsang produksi oksitosin dan prolactin sehingga meningkatkan
keberhasilan produksi ASI.
2.4.
Perilaku
Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat
diamati langsung maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar.Perilaku manusia
pada hakikatnya adalah tindakan manusia itu sendiri (Fitriani, 2011).
Universitas Sumatera Utara
27
2.4.1. Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah
melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indra, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan faktor dominan yang sangat penting dalam
terbentuknya tindakan seseorang, sebab dari hasil penelitian ternyata perilaku
yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2012).
Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat
(Notoatmodjo, 2012), yaitu:
1.
Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, yang termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima.Oleh sebab itu “tahu” ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah.
2.
Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasi materi tersebut secara
benar.Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
Universitas Sumatera Utara
28
3.
Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat
diartikan aplikasi atau penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip, dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4.
Analisa (Analysis)
Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur
organisasi tersebut, dan masih dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja: dapat
menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan
dan sebagainya.
5.
Sintesa (Synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu materi atau objek. Dengan kata
lain, sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada.
6.
Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.Penilaian-penilaian itu
berdasarkan suatu kriteria yang di tentukan sendiri, atau menggunakan kriteriakriteria yang telah ada.Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
wawancara atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari objek
penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui dapat
disesuaikan dengan tingkat tersebut di atas.
Universitas Sumatera Utara
29
2.5.
Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian, maka kerangka konsep penelitian ini dapat
digambarkan seperti berikut :
Pengetahuan ibu
tentang ASI
eksklusif
Status Pemberian
ASI Eksklusif
Tindakan IMD
Gambar 2.2. Kerangka Konsep penelitian
Konsep utama penelitian adalah untuk melihat hubungan pengetahuan ibu
tentang ASI eksklusif dan pelaksanaan IMD dengan status Pemberian ASI
eksklusif di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang tahun 2015.
Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Air Susu Ibu (ASI)
ASI adalah makanan terbaik dan paling sempurna untuk bayi. Kandungan
gizinya yang tinggi dan ada zat kebal di dalamnya membuat ASI tidak terganti
oleh susu formula yang paling hebat dan mahal sekalipun. ASI diberikan kepada
bayi karena mengandung banyak manfaat dan kelebihan. Di antaranya
menurunkan risiko terjadinya penyakit infeksi pada bayi, ASI juga bisa
menurunkan dan mencegah terjadinya penyakit non infeksi seperti penyakit
obesitas, kurang gizi, asma dan meningkatkan IQ dan EQ anak serta menciptakan
ikatan kasih sayang yang kuat antara ibu dan bayi. Bayi merasa terlindungi dalam
dekapan ibu, mendengar langsung suara detak jantung ibu dan merasakan
sentuhan ibu pada saat menyusui (Prasetyono, 2012).
Makanan-makanan tiruan bagi bayi yang diramu menggunakan teknologi
masa kini, ternyata tidak mampu menandingi keunggulan ASI, sebab ASI
mempunyai nilai gizi paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang
dibuat oleh manusia ataupun susu yang berasal dari hewan, seperti susu sapi,
kerbau, atau kambing (Khasanah, 2011).
Pengetahuan ibu dapat mempengaruhi perilaku dalam memberikan asi
eksklusif. Penelitian yang dilakukan oleh Novita (2016), bahwa terdapat
hubungan antara pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu. Terlihat dari 46
10
Universitas Sumatera Utara
11
orang ibu yang berpengetahuan cukup hanya 5 orang ibu yang memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya dan 41 lainnya tidak memberikan ASI Eksklusif. Hal ini
menunjukkan bahwa pengetahuan ibu masih rendah mengenai pentingnya ASI
Eksklusif.
2.1.1. Komposisi Dalam ASI
ASI merupakan nikmat Allah SWT yang dianugerahkan kepada seorang
ibu untuk diberikan kepada bayinya. Hal ini disebabkan karena komponenkomponen yang terkandung dan komposisi tersebut begitu sempurna. Adapun
komposisi dalam ASI menurut Vivian (2011)adalah :
1.
Zat Besi
Zat besi yang terkandung dalam ASI mudah dicerna oleh bayi karena zat
besi yang dibutuhkan akan memproduksi hemoglobin, bagian dari sel-sel darah
merah yang akan membawa oksigen ke seluruh tubuh.
2.
Karbohidrat
ASI mengandung karbohidrat lebih tinggi dari susu sapi (6,5-7 gram).
Karbohidrat yang paling utama adalah laktosa. Kadar laktosa yang tinggi sangat
menguntungkan karena saat permentasi akan diubah menjadi asam laktat. Adanya
asam laktat ini memberikan suasana asam dalam usus bayi. Asam laktat dalam
usus bayi ini memberikan beberapa keuntungan :
a.
Penghambat pertumbuhan bakteri yang patologis.
b.
Memacu pertumbuhan mikroorganisme yang memproduksi asam organik
dan mensintesis vitamin.
c.
Memudahkan terjadinya pengendapan dari kalsium.
Universitas Sumatera Utara
12
d.
Memudahkan absorbsi dari mineral, misalnya kalsium, fosfor dan
magnesium.
3.
Protein
Protein yang terdapat dalam ASI merupakan protein-protein yang
berkualitas tinggi karena mengandung semua asam-asam amino esensial yang
sangat penting untuk proses tumbuh kembangnya bayi. Selain itu, protein juga
berperan sebagai perlindungan terhadap berbagai risiko infeksi bakteri atau virus
yang masuk ke dalam pencernaan.
4.
Lemak
Lemak yang terdapat dalam ASI merupakan campuran fosfolipid,
kolesterol, vitamin A, dan karotinoid. Selain itu ASI juga mempunyai kelebihan
dari susu formula, karena kaya akan lipase sehingga pencernakan lemak sudah
dimulai sebelum ASI diberikan kepada bayi.
5.
Vitamin
Beberapa vitamin seperti vitamin A, vitamin C, vitamin D, vitamin E dan
Niasin di dalam ASI kadarnya lebih tinggi dibandingkan dengan susu formula.
Vitamin neurotropic seperti Thiamin, Riboflavin dan Sianokobalamin di dalam
ASI lebih rendah dibandingkan dengan kadar yang ada di susu formula.
6.
Air
Kira-kira 88% ASI terdiri dari air yang berguna melarutkan zat-zat yang
terdapat di dalamnya sekaligus juga dapat meredakan rangsangan haus pada bayi.
Universitas Sumatera Utara
13
2.1.2. Jenis-jenis ASI
Menurut Khamzah (2012), ASI dapat dibagi tiga jenis yaitu :
1.
Kolostrum
Kolostrum merupakan cairan yang pertama dikeluarkan atau disekresi oleh
kelenjar payudara pada 4 hari pertama persalinan. Komposisi kolostrum ASI
setelah persalinan mengalami perubahan. Kolostrum berwarna kuning keemasan
disebabkan tingginya komposisi lemak dan protein. Kolostrum merupakan
pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan mekonium sehingga mukosa
usus bayi yang baru lahir segera bersih dan menerima ASI. Hal ini menyebabkan
bayi defekasi dan feses bewarna hitam. Jumlah energi dalam kolostrum hanya 65
kal per ml kolostrum dan pada hari pertama bayi memerlukan 20 – 30 cc.
Kandungan protein pada kolostrum lebih tinggi dibandingkan kandungan protein
dalam susu mature.
Adapun kandungan dan manfaat kolostrum dapat dilihat pada :
Tabel. 2.1 Kandungan dan Manfaat Kolostrum
Kandungan
Manfaat kolostrum
Kolostrum
Kaya antibody
Melindungi bayi terhadap infeksi dan alergi
Banyak sel darah putih
Melindungi bayi terhadap infeksi
Pencahar
Membersihkan air ketuban dan membantu
mencegah bayi kuning.
Faktor–faktor pertumbuhan Membantu usus bayi berkembang lebih
matang, serta mencegah alergi dan keadaan
tidak tahan
Kaya vitamin A
Mengurangi keparahan infeksi dan
mencegah penyakit pada mata
Universitas Sumatera Utara
14
2.
Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi)
ASI masa transisi merupakan peralihan dari ASI kolostrum sampai menjadi
ASI mature. ASI transisi diproduksi pada hari keempat hingga keempat belas.
Pada masa ini, kadar protein berkurang sedangkan karbohidrat dan lemak serta
volumenya semakin meningkat.
3.
ASI Mature
ASI Mature adalah ASI yang diproduksi sejak hari keempat belas dan
seterusnya. ASI Mature merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan
dengan perkembangan bayi sampai 6 bulan. Setelah 6 bulan, ASI tidak lagi dapat
memenuhi kebutuhan gizi bayi,sehingga bayi harus mulai dikenalkan dengan
makanan pendamping.
2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi ASI
Menurut Khamzah (2012), faktor – faktor yang mempengaruhi produksi
ASI ialah:
1. Makanan Ibu
Pada dasarnya, makanan yang dikonsumsi oleh ibu menyusui tidak secara
langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang dihasilkan. Tetapi,
jika makanan ibu terus-menerus tidak mengandung cukup zat gizi yang diperlukan
maka tentu kelenjar-kelenjar pembuat ASI tidak akan dapat bekerja dengan
sempurna sehingga berpengaruh pada produksi ASI.
2. Frekuensi Pemberian Susu
Semakin sering bayi menyusui maka produksi dan pengeluaran ASI akan
semakin banyak. Akan tetapi, frekuensi menyusui pada bayi prematur dan cukup
Universitas Sumatera Utara
15
bulan berbeda. Menyusui bayi paling sedikit 8 kali per hari pada periode awal
setelah melahirkan. Frekuensi menyusui berkaitan dengan kemampuan stimulasi
hormon dalam kelenjar payudara (Rukiyah, 2011).
3. Berat Lahir Bayi
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) mempunyai kemampuan menghisap ASI
yang lebih rendah dibanding dengan bayi yang berat lahir normal. Kemampuan
menghisap lebih rendah akan mempengaruhi stimulasi hormon prolaktin dan
oksitosin dalam memproduksi ASI.
4. Umur Kehamilan Saat Melahirkan
Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi produksi ASI. Hal ini
dikarenakan bayi yang lahir prematur (umur kehamilan kurang dari 34 minggu)
sangat lemah dan tidak mampu mengisap secara efektif sehingga produksi ASI
lebih rendah daripada bayi yang lahir tidak prematur. Lemahnya kemampuan
menghisap pada bayi prematur dapat disebabkan oleh berat badan yang rendah
dan belum sempurnanya fungsi organnya (Khamzah, 2012).
5. Ketenangan Jiwa dan Fikiran
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan ibu yang selalu
dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan ketegangan emosional
akan menurunkan volume ASI bahkan tidak akan terjadi produksi ASI.
6. Konsumsi Rokok dan Konsumsi Alkohol
Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan mengganggu hormon
prolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI. Merokok akan menstimulasi
pelepasan adrenalin dimana andrenalin akan menghambat pelepasan oksitosin.
Universitas Sumatera Utara
16
Meskipun minuman alkohol dosis rendah disatu sisi dapat membuat ibu
merasa lebih rileks sehingga membantu proses pengeluaran ASI disisi lain etanol
dapat menghambat produksi oksitosin ( Rukiyah, 2011).
7. Penggunaan Alat Kontrasepsi
Ibu yang menyusui tidak dianjurkan menggunakan alat kontrapsepsi berupa
pil yang mengandung hormon estrogen karena dapat mengurangi dan
menghentikan jumlah produksi ASI. Sebaiknya, ibu menggunakan KB alamiah,
kondom, dan IUD daripada menggunakan KB hormonal seperti pil, suntik,
implan. Adapun alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) dapat merangsang uterus
ibu dan meningkatkan kadar hormon oksitosin, yaitu hormon yang dapat
merangsang produksi ASI (Prasetyono, 2012).
8. Perawatan Payudara
Perawatan
payudara
bermanfaat
merangsang
payudara
sehingga
memengaruhi hifofise untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin.
2.2.
ASI Eksklusif
ASI eksklusif menurut PP Nomor 33 Tahun 2012 adalah ASI yang
diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa
menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain.
Pemberian ASI eksklusif bertujuan untuk menjamin pemenuhan hak bayi untuk
mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan dengan
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya.
Universitas Sumatera Utara
17
World Health Organization (WHO) dan United Nation of Children Fund
(UNICEF) merekomendasikan menyusui eksklusif sejak lahir selama 6 bulan
pertama hidup anak dan melanjutkan menyusui bersama pemberian makanan
pendamping ASI (MP-ASI) sampai anak usia 2 tahun atau lebih. Pemberian ASI
secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain
seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan tanpa tambahan makanan padat
seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, nasi dan nasi tim (Adiningrum, 2014).
Memberikan susu formula bukanlah pilihan yg tepat karena akan
meningkatkan resiko diare dan sudah pasti boros karena harga susu formula yang
mahal. Jadi memberikan ASI saja dapat menghemat biaya pengeluaran rumah
tangga yang dapat digunakan untuk kebutuhan yang lain.
2.2.1. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif
Manfaat ASI eksklusif sudah tidak diragukan lagi karena kandungan di
dalam ASI yang luar biasa dan tidak terdapat pada jenis susu manapun
(Adiningrum, 2014). Ada berbagai manfaat yang diperoleh dari pemberian ASI
yaitu :
1.
Manfaat ASI bagi bayi
Bagi bayi ASI mengandung antibodi yang dapat melindungi terhadap
penyakit. seperti lactobacillus protektus yang berfungsi mengubah asam laktat
dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan saluran pencernaan bersifat asam,
sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti shigella, jamur serta
e.coli yang sering mengakibatkan diare. Bayi yang diberi susu selain ASI
mempunyai resiko 17 kali lebih tinggi untuk mengalami diare dan tiga sampai
Universitas Sumatera Utara
18
empat kali lebih besar kemungkinan terkena ISPA dibandingkan bayi yang
mendapat ASI (Astutik, 2014).
2.
Manfaat ASI Bagi Ibu
Manfaat bagi ibu menyusui bayinya menurut Prasetyono (2012),
diantaranya:
a.
Isapan bayi dapat membuat rahim ibu lebih cepat kembali seperti
sebelumhamil dan mengurangi resiko perdarahan.
b.
Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan
berpindah kedalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali.
c.
Ibu yang menyusui bayinya sampai 2 tahun dapat mengurangi resiko
terkena kanker rahim dan kanker payudara sekitar 25%.
d.
Menyusui bayi lebih menghemat waktu, karena ibu tidak perlu menyiapkan
dan mensterilkan botol susu.
e.
ASI lebih praktis karena ibu bisa berjalan-jalan keluar rumah tanpa harus
membawa banyak perlengkapan, seperti botol, kaleng susu formula dan air
panas.
f.
ASI lebih murah karena ibu tidak perlu membeli susu formula.
g.
Ibu yang menyusui bayinya memperoleh manfaat fisik dan emosional.
Universitas Sumatera Utara
19
3.
Manfaat ASI Bagi keluarga
Manfaat ASI bagi keluarga menurut Astutik (2014), yaitu :
a.
Mudah pemberiannya
Pemberian ASI tidak merepotkan seperti susu formula yang harus mencuci
botol dan mensterilkan sebelum digunakan, sedangkan ASI tidak perlu disterilkan
karena sudah steril.
b.
Menghemat Biaya
ASI tidak perlu dibeli, karena bisa diproduksi oleh ibu sendiri sehingga
keuangan keluarga tidak banyak berkurang dengan adanya bayi.
c.
Bayi
sehat
dan
jarang
sakit
sehingga
menghemat
pengeluaran
keluargadikarenakan tidak perlu sering membawa ke sarana kesehatan.
4.
a.
Manfaat ASI Bagi Negara
Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak
ASI mengandung zat-zat kekebalan yang melindungi bayi dari penyakit
sehingga resiko kesakitan dan kematian pada bayi akan menurun.
b.
Mengurangi subsidi untuk rumah sakit
Bayi jarang sakit dapat menurunkan angka kunjungan ke rumah sakit yang
memerlukan biaya untuk perawatan.
c.
Mengurangi pengeluaran untuk membeli susu formula
Artinya keuangan untuk membeli susu formula bisa dialihkan untuk
membeli kebutuhan yang lain.
Universitas Sumatera Utara
20
d.
Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa
ASI mengandung DHA dan AA yaitu asam lemak tak jenuh yang
diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal yang bermanfaat untuk
kecerdasan bayi.
2.3.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Inisiasi menyusu dini (IMD) adalah proses bayi menyusu segera setelah
dilahirkan, dimana bayi dibiarkan mencari putting susu ibunya sendiri( tidak
dituntun ke putting susu) (Kemenkes, 2014). Dua puluh empat jam pertama
setelah ibu melahirkan adalah saat yang penting untuk keberhasilan menyusui
selanjutnya. Menurut PP No.33 tahun 2012 tetang pemberian ASI eksklusif, IMD
adalah suatu proses dimana bayi begitu
dilahirkan dari rahim ibu tanpa
dimandikan terlebih dahulu segera diletakkan pada perut dan dada ibu dengan
kulit bayi bersentuhan langsung pada kulit ibu. Proses ini dilakukan sekurangnya
selama 1 jam dan/atau sampai dengan bayi berhasil meraih putting ibu untuk
menyusu langsung sesuai lamanya menyusu saat IMD. Tindakan IMD dapat
dilakukan dalam semua jenis kelahiran normal maupun operasi.
Berdasarkan pembaharuan tentang asuhan bayi baru lahir untuk satu jam
pertama oleh WHO dan UNICEF, menyatakan :
1.
Bayi harus melakukan kontak kulit dengan kulit ibunya selama paling tidak
satu jam segera setelah dilahirkan.
2.
Membiarkan bayi melakukan insiasi menyusu dan ibu sudah mulai dapat
mengenali bayinya siap untuk menyusu.
Universitas Sumatera Utara
21
3.
Menunda semua prosedur lainnya yang dilakukan saat bayi baru dilahirkan
hingga proses inisiasi menyusu dini selesai dilakukan, prosedurnya meliputi :
memandikan, menimbang, penyuntikan vitamin K, dan pemberian obat tetes
mata.
4.
Segera setelah bayi dilahirkan, tali pusat dipotong, tengkurapkan bayi di dada
ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Biarkan kontak kulit selama
satu jam atau bisa lebih sampai bayi dapat menyusu sendiri. Jika ruang
bersalin dingin, bayi segera diselimuti. Ayah dan keluarga dapat memberi
dukungan pada ibu selama proses menyusu berlangsung.
2.3.1. Manfaat IMD
Menurut Roesli (2012) ada beberapa manfaat yang bisa didapat dengan
melakukan IMD adalah :
1.
Menurunkan resiko kedinginan pada bayi
Bayi yang di letakkan segera di dada ibunya setelah melahirkan akan
mendapatkan kehangatan sehingga dapat menurunkan resiko hypothermia
sehingga angka kematian karena hypothermia dapat ditekan.
2.
Membuat pernapasan dan detak jantung bayi lebih stabil.
Ketika berada di dada ibunya bayi merasa dilindungi dan kuat secara
psikis sehingga akan lebih tenang dan mengurangi stress, pernafasan dan detak
jantungnya akan lebih stabil. Bayi akan lebih jarang menangis sehingga
mengurangi pemakaian energi.
Universitas Sumatera Utara
22
3.
Bayi akan memiliki kemampuan melawan bakteri.
Saat merangkak mencari payudara, bayi memindahkan bakteri dari kulit
ibunya dan ia akan menjilat-jilat kulit Ibu, menelan bakteri baik di kulit Ibu.
Bakteri baik ini akan berkembang biak membentuk koloni di kulit dan usus bayi,
menyaingi bakteri jahat dari lingkungan.
4.
Bayi mendapat kolostrum dengan konsentrasi protein dan immunoglobulin
paling tinggi.
IMD akan merangsang pengeluaran oksitosin sehingga pengeluaran ASI
dapat terjadi pada hari pertama kelahiran. ASI yang keluar pada hari pertama
kelahiran mengandung kolostrum yang memiliki protein dan immunoglobulin
dengan konsentrasi paling tinggi. Kolostrum sangat bermanfaat bagi bayi karena
kaya akan antibodi dan zat penting untuk pertumbuhan usus dan ketahanan
terhadap infeksi yang sangat dibutuhkan bayi demi kelangsungan hidupnya .
5.
Mendukung keberhasilan ASI Eksklusif.
Bayi yang diberikan kesempatan menyusu dini akan mempunyai
kesempatan lebih berhasil menyusui Eksklusif dan mempertahankan menyusui
dari pada yang menunda menyusu dini.
6.
Membantu pengeluaran plasenta dan mencegah pendarahan.
Sentuhan, kuluman dan jilatan bayi pada puting susu ibu akan merangsang
sekresi hormon oksitosin yang penting untuk menyebabkan rahim kontraksi yang
membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi pendarahan sehingga mencegah
anemia, merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks dan
mencintai bayinya serta merangsang pengaliran ASI dari payudara.
Universitas Sumatera Utara
23
7.
Menciptakan ikatan kasih sayang antara Ibu-bayi akan lebih baik karena
pada 1-2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah itu, biasanya bayi tidur
dalam waktu yang lama.
2.3.2.
Tatalaksana IMD
Menurut Roesli ((2012), macam-macam pelaksanaan IMD :
1. IMD yang kurang tepat :
a. Begitu bayi lahir diletakkan diperut ibu yang sudah dialasi kain kering
b. Bayi segera dikeringkan dan tali pusat dipotong lalu diikat
c. Bayi dibedong dengan selimut bayi karena takut kedinginan
d. Dalam keadaan dibedong, bayi diletakkan di dada ibu (tidak terjadi
kontak kulit dengan ibu). Bayi dibiarkan di dada ibu untuk beberapa
lama (10-15 menit) atau sampai tenaga kesehatan selesai menjahit
perineum.
e. Selanjutnya bayi diangkat dan disusukan pada ibu dengan cara
memasukkan putting susu ke mulut bayi
f. Setelah itu bayi dibawa ke kamar pemulihan untuk ditimbang, diukur,
dicap, diazankan oleh ayah, diberi suntikan vitamin k, dan diberi obat
tetes mata
2. IMD secara umum :
a. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat persalinan
b. Disarankan untuk tidak atau mengurangi penggunaan obat kimiawi
saat persalinan
c. Begitu bayi lahir bayi diletakkan di perut ibu
Universitas Sumatera Utara
24
d. Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya kecuali
kedua tangannya
e. Tali pusat dipotong lalu diikat
f. Zat lemak putih yang melekat ditubuh bayi sebaiknya tidak
dibersihkan
g. Tanpa dibedong bayi ditengkurapkan di dada ibu, kemudian ibu dan
bayi diselimuti bersama-sama.
h. Bayi dibiarkan mencari putting susu ibu. Ibu dapat merangsang bayi
dengan sentuhan lembut, tetapi tidak memaksakan bayi ke putting
susu ibu.
i. Ayah didukung agar membantu ibu untuk mengenali tanda-tanda bayi
sebelum menyusu.
j. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, dan dicap setelah
satu jam menyusu awal selesai.
k. Rawat gabung ibu dan bayi dalam satu kamar agar bayi selalu dalam
jangkauan ibu.
3. IMD pada operasi Caesar :
Upaya bayi merangkak mencari putting susu secara standar pasti tidak dapat
dilakukan pada persalinan operasi Caesar. Namun jika diberikan anastesi spinal
atau epidural, ibu dalam keadaan sadar sehingga dapat segera dilakukan memberi
respon pada bayi. Usahakan menyusu pertama dilakukan dikamar operasi, jika
keadaan ibu atau bayi belim menungkinkan, bayi diberikan pada ibu dengan
kesempatan tercepat (Roesli, 2012).
Universitas Sumatera Utara
25
Jika dilakukan anastesi umum, kontak dapat terjadi di ruang pemulihan saat
ibu sudah dapat merespons walaupun masih dalam pengaruh obat bius. Sementara
menunggu ibu sadar, ayah dapat meggantikan ibu untuk memberikan kontak kulit
dengan sehingga bayi tetap hangat.
2.3.3. Keuntungan IMD
Keuntungan Inisiasi Menyusu Dini bagi bayi adalah sebagai makanan
dengan kualitas dan kuantitas yang optimal agar kolostrum segera keluar yang
disesuaikan dengan kebutuhan bayi, memberikan kesehatan bayi dengan
kekebalan pasif yang segera kepada bayi. Kolostrum adalah imunisasi pertama
bagi bayi, meningkatkan kecerdasan, membantu bayi mengkoordinasikan hisap,
telan dan nafas, meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi, mencegah
kehilangan panas, merangsang kolostrum segera keluar. Keuntungan bagi Ibu
adalah merangsang produksi oksitosin dan prolaktin, meningkatkan keberhasilan
produksi ASI, meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi.
Keuntungan IMD lainnya bagi ibu dan bayi menurut Depkes (2007) adalah:
1.
Keuntungan kontak kulit dengan kulit untuk bayi
Mengoptimalkan keadaan hormonal Ibu dan bayi. Kontak memastikan
perilaku optimum menyusu berdasarkan
insting dan bisa diperkirakan
menstabilkan pernapasan, mengendalikan temperatur tubuh bayi, mempunyai pola
tidur yang lebih baik, mendorong ketrampilan bayi untuk menyusu yang lebih
cepat dan efektif, meningkatkan kenaikan berat badan (kembali ke berat lahirnya
dengan lebih cepat), meningkatkan hubungan antara Ibu dan bayi, tidak terlalu
Universitas Sumatera Utara
26
banyak menangis dalam satu jam pertama, menjaga kolonisasi kuman yang aman
dari ibu di dalam perut bayi sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi.
2.
Keuntungan kontak kulit dengan kulit untuk Ibu
Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin pada ibu. Oksitosin dapat
membantu kontraksi uterus sehingga pendarahan pasca persalinan lebih rendah,
merangsang pengeluaran kolostrum, kedekatan hubungan ibu dan bayi membuat
ibu lebih tenang dan lebih tidak merasa nyeri pada saat plasenta lahir dan prosedur
pasca perlainan lainnya. Prolaktin dapat meningkatkan produksi ASI, mendorong
ibu untuk tidur dan relaksasi setelah bayi selesai menyusui dan menunda ovulasi.
3.
Keuntungan menyusu dini untuk bayi
Makanan dengan kualitas dan kuantitas optimal agar kolostrum segera
keluar yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi.Memberikan kesehatan bayi
dengan kekebalan pasif yang segera kepada bayi. Kolostrum adalah imunisasi
pertama bagi bayi.
4.
Keuntungan menyusu dini untuk Ibu
Merangsang produksi oksitosin dan prolactin sehingga meningkatkan
keberhasilan produksi ASI.
2.4.
Perilaku
Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat
diamati langsung maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar.Perilaku manusia
pada hakikatnya adalah tindakan manusia itu sendiri (Fitriani, 2011).
Universitas Sumatera Utara
27
2.4.1. Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah
melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indra, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan faktor dominan yang sangat penting dalam
terbentuknya tindakan seseorang, sebab dari hasil penelitian ternyata perilaku
yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2012).
Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat
(Notoatmodjo, 2012), yaitu:
1.
Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, yang termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima.Oleh sebab itu “tahu” ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah.
2.
Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasi materi tersebut secara
benar.Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
Universitas Sumatera Utara
28
3.
Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat
diartikan aplikasi atau penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip, dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4.
Analisa (Analysis)
Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur
organisasi tersebut, dan masih dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja: dapat
menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan
dan sebagainya.
5.
Sintesa (Synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu materi atau objek. Dengan kata
lain, sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada.
6.
Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.Penilaian-penilaian itu
berdasarkan suatu kriteria yang di tentukan sendiri, atau menggunakan kriteriakriteria yang telah ada.Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
wawancara atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari objek
penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui dapat
disesuaikan dengan tingkat tersebut di atas.
Universitas Sumatera Utara
29
2.5.
Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian, maka kerangka konsep penelitian ini dapat
digambarkan seperti berikut :
Pengetahuan ibu
tentang ASI
eksklusif
Status Pemberian
ASI Eksklusif
Tindakan IMD
Gambar 2.2. Kerangka Konsep penelitian
Konsep utama penelitian adalah untuk melihat hubungan pengetahuan ibu
tentang ASI eksklusif dan pelaksanaan IMD dengan status Pemberian ASI
eksklusif di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang tahun 2015.
Universitas Sumatera Utara