Tanggung Jawab Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan

ABSTRAK

Penelitian ini akan mengupas apa dan bagaimana pelaksanaan Program Kemitraan
Bina Lingkungan di Pabrik Gula Kwala Madu serta implikasi dari Program Kemitraan Bina
Lingkungan tersebut kepada masyarakat di sekitar Pabrik Gula Kwala Madu.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana program kemitraan
bina lingkungan yang dilaksanakankan di lingkungan Pabrik Gula Kwala Madu, serta untuk
memberikan informasi mengenai implikasi dari penerapan Program Kemitraan Bina
Lingkungan terhadap masyarakat di sekitar Pabrik Gula Kwala Madu yang dalam hal ini
adalah tanggung jawab perusahaan dalam pengelolaan lingkungan.
.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana penulis mengumpulkan
berbagai data dan informasi baik primer ataupun sekunder. Sedangkan analisis yang
digunakan adalah analisis deskriptif dimana penulis memaparkan fenomena mengenai
bagaimana pelaksanaan Program Kemitraan Bina Lingkungan di Pabrik Gula Kwala Madu
serta bagaimana implikasi Program Kemitraan Bina Lingkungan terhadap kehidupan sosial
masyarakat setempat. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah dengan mencari
informasi dengan cara melakukan wawancara mendalam ( deep interview ) serta membuat
dokumentasi berupa foto di lokasi penelitian, Langkah selanjutnya adalah menyusun datadata dalam satuan. Satuan-satuan itu kemudian dikategorisasikan. Berbagai kategori tersebut
dilihat kaitannya satu sama lain dan di interpretasikan secara kualitatif
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ternyata banyak kegiatan yang

mendukung pelaksanaan Program Kemitraan Bina Lingkungan yang terus direncanakan dan
diimplementasikan oleh pihak PTPN 2, sehingga sebagian besar masyarakat setempat pun
merasakan dampak positif dari program tersebut walaupun masih ada beberapa kekurangan
yang masih harus dievaluasi kembali oleh pihak masyarakat maupun pihak PTPN 2, misalnya
saja seperti kesadaran mengenai pentingnya Program Kemitraan bina lingkungan belum
banyak diketahui oleh kalangan karyawan PTPN 2 ataupun masyarakat setempat, sehingga
pelaksanaan program PKBL kurang optimal apalagi pihak PTPN 2 kurang memiliki inisiatif
dalam menjalin kemitraan dengan masyarakat di sekitar Pabrik Gula Kwala Madu yaitu
masyarakat Desa Sambirejo yang tinggal tidak jauh dari Pabrik Gula Kwala Madu.
Saran yang diberikan oleh peneliti yakni agar masyarakat dan pihak PTPN 2 mampu
mengidentifikasi secara tepat apa yang dikeluhkan dan dibutuhkan oleh masing-masing pihak
tanpa harus ada yang merasa dirugikan dan sepertinya usaha untuk menjembatani antara
keinginan pihak masyarakat dan kepentingan akan produktifitas di pihak PTPN 2 dibutuhkan
studi yang mendalam dan tentu saja memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

2