Sistem Pemerintahan di Berbagai Negara (1)

A.
Sistem Pemerintahan di Berbagai
Negara
1. Mengenal Istilah Badan Eksekutif dan Kabinet
a. Pengertian badan eksekutif
Badan eksekutif secara sempit terdiri dari kepala Negara
yang memegang kuasa pemerintahan yang dibantu oleh
para menteri, dalam hal ini presiden dan para menteri.
Badan eksekutif merupakan badan pelaksana undangundang yang terdiri atas kepala Negara dan para menteri.
Kekuasaan badan eksekutif mencakup beberapa bidang,
diantaranya:
1) Administrasi yaitu melaksanakan undang-undang serta
peraturan-peraturan lain dan menyelenggarakan
administrasi Negara.
2) Militer yaitu memegang kekuasaan angkatan bersenjata,
menyatakan perang, membuat perdamaian dan
perjanjian dengan Negara lain, menyatakan keadaan
bahaya.
3) Diplomatik yaitu menyelenggarakan hubungan
diplomatik dengan Negara-negara lain.
4) Yudikatif yaitu memberi grasi, rehabilitasi, amnesti dan

abolisi.
5) Legislatif yaitu mengajukan rancangan undang-undang
dan menetapkan peraturan pemerintah untuk
menjalankan undang-undang dan menetapkan
peraturan pemerintah pengganti undang-undang.
b. Pengertian kabinet
Kabinet yaitu dewan menteri yang terdiri atas menterimenteri sebagai pembantu kepala Negara yang
membidangi departemen tertentu atau koordinator
beberapa dokumen. Nama-nama kabinet biasanya diambil
dari nama siapa yang menjadi perdana menterinya atau
program yang akan dilaksanakannya. Misalnya di Indonesia
pernah dikenal Kabinet Wilopo, Kabinet Sjahrir, Kabinet Ali
Sastroamidjojo, Kabinet Pembangunan, Kabinet Reformasi,
Kabinet Gotong Royong, dan Kabinet Indonesia Bersatu.
2. Sistem Pemerintahan
a. Sistem presidential
1) Pembentukan kabinet
kabinet dibentuk oleh kepala Negara, sebab kepala Negara
mempunyai hak progresif. Kepala Negara berhak untuk menunjuk
siapa saja sebagai menteri.

2) Tanggung jawab para menteri

para menteri bertanggung jawab kepada kepala Negara karena
menteri sebagai pembantu kepala Negara. Kepala Negara berhak
mengangkat dan memberhentikan para menteri. Menteri-menteri
dalam kabinet presidential dapat dipilih kepala Negara sendiri,
tanpa menghiraukan tuntutan-tuntutan partai politik. Meskipun
untuk di Negara Indonesia hal itu sulit dilakukan, karena partai
politik memiliki peran yang cukup dominan dalam pengusulan
calon menteri, khususnya partai politik pemenang pemilu atau
gabungan partai politik yang memiliki suara yang cukup signifikan
di lembaga legislatif.
3) Masa jabatan kabinet
secara umum, masa jabatan anggota kabinet tergantung pada masa
jabatan kepala negaranya, kecuali apabila yang bersangkutan
mengundurkan diri atau meninggal, atau diberhentikan oleh kepala
Negara kedudukan para menteri dalam sistem presidential cukup
kuat, karena parlemen tidak dapat membubarkan kabinet.
b. Sistem parlementer
1) Pembentukan kabinet

untuk membentuk kabinet, kepala Negara menunjuk
seorang formatur atau yang dipilih biasanya seorang tokoh
politik yang terkenal.
2) Jenis-jenis kabinet parlementer
a) Kabinet koalisi merupakan gabungan dari beberapa
partai politik, sehingga akan mencapai lebih dari separuh
jumlah suara dalam parlemen.
b) Kabinet ekstra parlementer, yaitu suatu kabinet yang
dibentuk tanpa formatur dan terikat pada konstelasi
kekuatan politik dalam bidang legislatif, misalnya
(1) Zaken kabinet
(2) Kabinet Nasional
(3) Pemerintahan kabinet
3) Tanggung jawab kabinet
kabinet bertanggungjawab kepada parlemen. Jika kabinet
dapat mempertanggungjawabkan kepada parlemen, maka
tidak akan terjadi pemberhentian.
3. Sistem Pemerintahan di Berbagai Negara
a. Sistem pemerintahan Amerika Serikat
Presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung dalam satu

paket dari dan oleh rakyat. Masa jabatan presiden dan wakil
presiden selama empat tahun dan sesudahnya dapat dipilih lagi
hanya untuk dua kali masa jabatan.
Presiden mempunyai kekuasaan dan wewenang untuk memveto
suatu rancangan undang-undang yang telah diterima oleh
kongres. Presiden dapat menolak untuk menandatanganinya

(veto) dalam sepuluh hari sesudah rancangan tersebut diterima
oleh kongres.
Ketika mengadakan check and balance, presiden boleh memilih
presiden sendiri. Namun, penunjukkan pejabat tinggi, misalnya
hakim agung dan duta besar , harus disetujui oleh senat.
Kongres merupakan dewan legislatif yang terdiri atas bikameral
ang terdiri dari dua kamar, yaitu
1) senat, jumlahnya sama dengan wakil senator dalam tiap
Negara bagian, yaitu dua orang senator dan
2) house of representative, wakil dari Negara bagian dengan
ketentuan setiap 30.000 orang penduduk mendapatkan satu
wakil.
b. Sistem pemerintahan Negara Belanda

Negara Belanda merupakan Negara yang berbentuk kerajaan.
Sistem
pemerintahan
yang
digunakan
yaitu
monarki
konstitutional dengan kepala Negara raja/ratu. Kekuasaan
eksekutifnya diselenggarakan oleh kabinet.
Parlemen Belanda disebut Stouten Genemal terdiri dari dua
dewan: Majelis Rendah yang beranggotakan 150 wakil rakyat
yang dipilih untuk masa bakti empat tahun dan Majelis Tinggi
atau Senat yang memiliki 75 anggota yang dipilih I oleh Provincial
Staten (Dewan Daerah) untuk masa bakti enam tahun.
Pemilihan anggota Twede Kamer diselenggarakan secara
langsung. Yang berusia 23 tahun memiliki hak memilih dan 25
tahun memiliki hak untuk dipilih.
c. Republik Pakistan
Berdasarkan UUD Republik Pakistan tahun 1962, pemerintahan di
Negara ini menganut sistem presidential. Badan eksekutif terdiri

atas presiden yang beragama islam, perdana menteri, dan para
menteri.
Presiden mempunyai wewenang memveto yaitu menolak atau
membatalkan rancangan undang-undang yang diterima oleh
badan legislatif. Sebaliknya, presiden dapat mengajukan
rancangan undang-undang kepada suatu referendum.
d. Kerajaan Inggris
Badan eksekutif Inggris terdiri atas raja, perdana menteri, dan
para menteri. Raja sebagai bagian dari badan eksekutif yang
tidak dapat diganggu gugat. Kekuasaan raja bersifat simbolis.
Pemerintahan dijalankan oleh Perdana Menteri (PM) yang dipilih
oleh partai yang menang dalam pemilihan umum, denga partai

oposisi sebagai pendamping di parlemen. Mereka bekerja untuk
dan atas nama raja atau ratu.
Perdana menteri memegang kekuasaan eksekutif, biasanya yang
awalnya merupakan pimpinan partai mayoritas. Oleh karena
parlemen dikuasai oleh orang orang partainya, maka jabatannya
sukar ditentukan lamanya. Dengan demikian, perdana menteri
dapat menguasai parlemen melalui partainya.

Ketika kabinet dikenakan mosi tidak percaya, seharusnya
meletakkan jabatan, perdana menteri dapat menyerahkan
keputusan terakhir langsung kepada rakyat melalui suara
pemilihan umum.
Perdana Menteri Inggris mempunyai kekuasaan yang cukup besar
dan wewenang untuk: memimpin kabinet yang anggotanya telah
dipilihnya sendiri, membimbing majelis rendah, menjadi
penghubung dengan raja, dan memimpin partai mayoritas.
Menteri harus diambil dari keanggotaan badan legislatif, karena
jabatan menteri hanya boleh dipegang oleh seseorang yang telah
membuktikan dalam pemilihan umum bahwa ia dipercaya oleh
rakyat banyak. Sesudah menjadi menteri, kedudukan sebagai
anggota parlemen tidak dilepaskan, sehingga terjamin adanya
hubungan erat antara anggota badan eksekutif dan badan
legislatif.
Parlemen terdiri atas dua kamar (bikameral), yaitu: House of
Commons, dan House of Lord. Kedudukan parlemen kuat karena
diisi oleh orang-orang dari partai yang menang dalam pemilihan
umum. Sampai saa ini, partai-partai yang memperebutkan
kekuatan di parlemen yaitu partai konservatif dan partai buruh.

e. Republik Perancis
Perancis mengalami lima kali bentuk republik. Republik pertama,
mulai dari tahap-tahap dewan konstitusi nasional, dewan
legislatif, konvensi nasional, dan masa direktorium sampai
kemunculan Napoleon. Republik kedua, merupakan bentuk
pemberontakan terhadap pemerintahan diktator Louis Philipe
sebagai raja konstitusional, dan berakhir pada masa munculnya
turunan Napoleon yang membentuk dinasti. Republik ketiga yaitu
pada masa rezim Vichy, dengan Marsekal Petain sebagai
Presiden.
Republik keempat, dipimpin Jenderal de Gaulle yang memimpin
gerakan Perancis Merdeka dalam Perang Dunia II, sistemnya
banyak partai dan Republik kelima, dimulai sejak 1958 dengan
Jenderal Charles de Gaulle yang pernah menjadi perdana menteri
pada republik keempat sebagai presiden.

Pada tahun 1958 Presiden de Gaulle memprakarsai suatu UUD
baru yang memperkuat kedudukan badan eksekutif, baik persiden
maupun kabinet. Masa jabatan presiden menjadi tujuh tahun.
Kedudukan presiden sangat kuat, karena hal-hal berikut.

1) presiden yang mengangkat perdana menteri dan mengetuai
sidang kabinet.
2) dalam keadaan darurat, presiden boleh mengambil tindakan
yang dianggap perlu untuk mengatasi krisis itu.
3) penerimaan mosi dan interpelasi dipersukar.
f. Republik Indonesia
Indonesia diproklamasikan 17 Agustus 1945, kemudian tanggal 18
Agustus UUD 1945 disahkan. Pada tanggal 2 September 1945
dibentuk kabinet yang pertama dikenal dengan nama Kabinet
Bucho. Kabinet ini bekerja sama dengan organisasi masa
bentukan Jepang.
Namun, karena Belanda ikut campur tangan dalam pembentukan
kabinet dan akhirnya bentuk pemerintahan di Indonesia berubah
menjadi parlementer. Kabinet presidentil diberlakukan kembali
setelah dikeluarkannya Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959.
Dewasa ini Negara Indonesia menganut sistem pemerintahan
presidentil.