Peran dan tugas Guru Bidang Studi Biolog
Makalah Analisis Kritis Profesi Kependidikan
PERAN DAN TUGAS GURU BIDANG STUDI DALAM
PROGRAM BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
OLEH:
WINNY AYUWIRA ASHARY
4141141079
BIOLOGI DIK C 2014
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
DAFTAR ISI
Daftar
Isi
........................................................................................................................
i
Bab
I
Pendahuluan
........................................................................................................................
1
1.1.
Latar
Belakang
........................................................................................................................
1
1.2.
Tujuan
........................................................................................................................
2
3
3
3
4
Bab
III
Kesimpulan
........................................................................................................................
7
Daftar
Pustaka
........................................................................................................................
8
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Keberadaan bimbingan dan konseling sangat di perlukan dalam sebuah
lembaga pendidikan, karena dengan adanya bimbingan konseling maka akan
sangat membantu siswa maupun guru lain mengatasi suatu masalah. Bimbingan
konseling meliputi layanan orientasi, informasi, dan konseling kelompok.
Bimbingan konseling berfungsi sebagai penyalur, penyesuaian, serta adaptasi bagi
siswa (Cholil, 2011).
Guru merupakan orang yang melakukan kegiatan dalam bidang
pendidikan dan pengajaran kepada orang lain. Guru secara fungsional merujuk
kepada seseorang yang melakukan kegiatan dalam memberikan pengetahuan,
keterampilan, pendidikan, pengalaman, dan sebagainya kepada siapa saja dan
dimana saja (Solikin, 2012). Sedangkan guru bidang studi adalah guru yang
memberikan pengajaran kepada peserta didik sesuai dengan bidang yang ia kuasai
dan ia tempuh.
Pada penelitian yang dilakukan Solikin (2012), guru bidang studi
berpendapat bahwa penyelesaian masalah yang terjadi pada siswa seperti
melanggar tata tertib atau terlambat datang ke sekolah merupakan wewenang guru
BK untuk menyelesaikannya. Guru bidang studi merasa guru BK sudah baik
dalam melaksanakan tugasnya. Sedangkan menurut sebagian kecil siswa, guru BK
hanya menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan tata tertib dan masalah
diluar itu meerka masih belum dapat berkonseling dengan guru yang ada.
Guru bidang studi dapat dikonkritkan menjadi guru pembimbing.
Hubungan guru dan murid tidak hanya terbatas hanya dalam nuansa pengajaran
belaka. Guru dapat membimbing peserta didik untuk mengembangkan sikap dan
karakter peserta didik (Wilis, 2003).
1
Peran guru bidang sebagai konselor bagi peserta didik sering kali
diabaikan oleh guru tersebut dikarenakan sudah adanya guru khusus yang
menangani bidang itu. Padahal, guru bidang studi memiliki peran penting dalam
perkembangan serta penanganan masalah yang dialami oleh peserta didik di
lingkungan sekolah pada kehidupan sehari-hari. Berdasarkan latar belakang
diatas, perlu diadakan analisis mengenai peran dan tugas guru bidang studi dalam
program bimbingan konseling di sekolah.
1.2.
Tujuan
1. Untuk mengetahui ada tidaknya peran guru bidang studi dalam program
bimbingan konseling di sekolah.
2. Untuk mengetahui bagaimana guru bidang studi berperan dalam program
bimbingan konseling di sekolah.
3. Untuk mengetahui tugas guru bidang studi dalam menjalankan program
bimbingan konseling terhadap siswanya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan studi literatur terhadap
buku yang berkaitan dengan peran dan tugas guru bidang studi dalam program
bimbingan konseling.
2.2. Identitas Buku
Buku I
Profesi
Judul
Tahun terbit
Pengarang
Kota terbit
Penerbit
Buku II
Bimbingan dan
Kependidikan
Penyuluhan di
“Perspektif Guru
Sekolah
Profesional”
2015
Ahmad
1985
Buku III
Counselling
Pupils in Schools
2003
Garry Hornby,
Suriansyah, Hj.
Bimo Walgito
Islamiah Ahmad,
Carol Hall, Eric
Hall
Sulistiyana
Jakarta
Yogyakarta
Yayasan
Rajarafindo
Penerbitan
Persada
Fakultas Psikologi
UGM
3
London
RoutledgeFalmer
2.3. Analisis Isi Buku
2.3.1. Buku I
Berdasarkan buku karya Suriansyah et al (2015) yang berjudul Profesi
Kependidikan “Perspektif Guru Profesional”, guru bukan hanya penyampai materi
pelajaran, guru adalah pribadinya yang keseluruhan penampilan serta perwujudan
dirinya dalam berinteaksi dengan siswa. Pribadi guru memiliki pengaruh kepada
tingkah laku siswa. Sebagai faktor utama dalam pendidikan, guru memegang
berbagai peranan penting yang harus dilaksanakan. Guru yang baik ialah mereka
yang berhasil menunjukkan pola tingkah laku yang mencerminkan peran guru di
lingkungan dan masyarakat.
Adapun peran guru tersebut yakni:
Guru sebagai mediator kebudayaan
Perkembangan kebudayaan sering kali menimbulkan masalah bagi siswa-
siswa terutama dalam penyesuaian diri. Untuk itu guru hendaknya mampu
memberikan bantuan kepada peserta didiknya dalam menyesuaikan diri
kepada unsur-unsur kebudayaan.
Guru sebagai mediator dalam belajar
Guru harus mampu menguasai prinsip belajar serta menguasai materi
bidang studi yang diajarkan serta mampu menciptakan suasana kelas yang
sebaik-baiknya.
Guru sebagai pembimbing
Sebagai pembimbing, guru merupakan tangan pertama yang berusaha
membantu memecah permasalahan yang dialami peserta didik. Guru harus
banyak berinteraksi dengan siswanya tidak hanya terbatas pada proses
pemberian ilmu bidang studi. Guru harus bertanggung jawab membantu dan
mengawasi
peserta
didiknya.
Guru
4
dapat
melakukan
hal
berikut:
mengumpulkan data msiswa, mengamati tingkah laku siswa di sekolah,
mengenal siswa yang membutuhkan batuan khusus, mengadakan interaksi
dengan orangtua siswa, dan lain sebagainya.
Guru sebagai mediator antara sekolah dan masyarakat
Guru mampu memberikan penjelasan pada masyarakat tentang kebijakan
pendidikan yang sedang berlangsung, bekerjasama dengan pihak masyarakat,
menerima pertanyaan atau usul masyarakat tentang pendidikan.
Guru sebagai penegak disiplin
Guru harus mampu menegakkan disiplin baik di dalam maupun di luar
kelas. Guru harus mampu menjadi teladan bagi segenap peserta didiknya.
Guru sebagai anggota suatu profesi
Guru sebagai administrator dan manajer kelas
Guru harus dapat bertanggung jawab terhadap kelancaran program
pembelajaran dan memimpin siswa dalam kegiatan belajar.
2.3.2. Buku II
Berdasarkan buku Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah karya Walgito
(1985), guru bidang studi dapat melakukan bimbingan dan penyuluhan pada siswa
berdasarkan segi-segi bidang studi yang ia ajarkan. Tujuan bimbingan dan
penyuluhan dalam pelajaran ialah untuk memberikan batuan kepada peserta didik
agar dapat menemukan metode belajar yang dirasa mudah dan efisien. Selain itu,
bimbingan dan penyuluhan juga berfungsi agar anak didik mampu mengenal diri,
mengetahui kekurangan mapupun kelebihan dalam mempelajari tiap-tiap mata
pelajaran, sehingga ia mampu dengan berangsur-angsur menyesuaikan diri dengan
jenis studi yang tepat bagi dirinya pada waktu yang akan datang.
5
Guru hendaknya memberikan petunjuk mengenai cara belajar yang efektif
dan efisien agar mencapai hasil yang memuaskan. Untuk pelajaran pengetahuan
alam seperti Biologi, guru dapat menekan tingkat kesukaran belajar siswa dengan
menyediakan waktu khusus bagi peserta didik, memberikan pembelajaran
berdasarkan pengalaman, mengadakan latihan rutin bersifat problem solving.
Begitu pula disesuaikan pada bidang studi yang lain.
Catatan:
Semua guru ahli dapat menjadi pembimbing dalam mata pelajarannya
masing-masing.
Guru hendaknya berusaha menguasai makna dari tiap-tiap mata
pelajarannya.
2.3.3. Buku III
Sedangkan pada buku “Counselling Pupils in Schools” karya Hornby et al
(2003), guru adalah posisi yang ideal untuk membantu anak-anak dalam
perkembangan sosial dan emosional mereka. Guru perlu untuk mengembangkan
pengetahuan maupun keterampilan mereka dengan cara melakukan konseling dan
konsultasi. Pada saat ini, sekolah lebih memfokuskan pada aspek akademik
sementara mengabaikan aspek
pendidikan sosial dan pribadi cenderung
diabaikan. Oleh karena itu guru harus memiliki pengetahuan dasar bimbingan,
cukup untuk memenuhi peran mereka sebagai guru kelas maupun guru bidang
studi. Misalnya guru IPS dapat mengatasi masalah siswa tentang diskriminasi
maupu tentang seks. Tugas guru ialah untuk:
Menyediakan kontak pribadi lanjutan dengan masing-masing siswa
Memfasilitasi suasana peduli.
Memantau kemajuan dan prestasi siswa
Mendengarkan dan mengkonseling siswa
Memberikan informasi dan bimbingan
Mengobservasi dan menganalisis kemajuan siswa
Berkomunikasi dengan orang tua atau rekan.
6
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis literatur tersebut dapat disimpulkan bahwa:
1. Guru bidang studi memiliki peran dan tugas yang berpengaruh dalam
program bimbingan konseling di sekolah.
2. Adapun peran guru bidang studi dalam program konseling di sekolah
meliputi sebagai mediator dalam penyesuaian kebudayaan antar peserta
didik, sebagai mediator dalam belajar, sebagai pembimbing, mediator
sekolah dan masyarakat, sebagai penegak disiplin dan sebagai manajer
pengatur kelas.
3. Tugas guru bidang studi dalam menjalankan program bimbingan konseling
terhadap siswanya adalah dengan mengenal karakteristik masing-masing
siswa dan menganalisis siswa mana yang butuh bantuan dan bimbingan,
memantau kemajuan prestasi akademis, perkembangan sosial dan
emosional siswa, mengkomunikasikan setiap keadaan yang sedang dialami
peserta didik kepada orangtua siswa, serta memberikan penyuluhan dan
bimbingan pada siswa.
7
DAFTAR PUSTAKA
Cholil, H. 2011. Peran Guru Bimbingan Konseling dalam Peningkatan Prestasi
Belajar Bidang Studi Matematika pada Anak-anak Sekolah Dasar. Jurnal
Studi Islam. Vol 1 (1) : 63 – 68
Hornby, G., C. Hall, Eric Hall. 2003. Counselling Pupils in Schools. London:
RoutledgeFalmer
Solikin. 2012. Persepsi Kepala Sekolah, Guru Bidang Studi, dan Siswa terhadap
Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Bimbingan dan Konseling. Halaman: 87 – 98
Suriansyah, A., Islamiah A., Sulistiyana. 2015. Profesi Kependidikan “Perspektif
Guru Profesional”. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Walgito, Bimo. 1985. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Cetakan V Edisi
ketiga. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM
Wilis, Sofyan. 2003. Peran Guru sebagai Pembimbing (Suatu Studi Kualitatif).
Mimbar Pendidikan. Vol 22 (1) : 25 – 32
8
PERAN DAN TUGAS GURU BIDANG STUDI DALAM
PROGRAM BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
OLEH:
WINNY AYUWIRA ASHARY
4141141079
BIOLOGI DIK C 2014
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
DAFTAR ISI
Daftar
Isi
........................................................................................................................
i
Bab
I
Pendahuluan
........................................................................................................................
1
1.1.
Latar
Belakang
........................................................................................................................
1
1.2.
Tujuan
........................................................................................................................
2
3
3
3
4
Bab
III
Kesimpulan
........................................................................................................................
7
Daftar
Pustaka
........................................................................................................................
8
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Keberadaan bimbingan dan konseling sangat di perlukan dalam sebuah
lembaga pendidikan, karena dengan adanya bimbingan konseling maka akan
sangat membantu siswa maupun guru lain mengatasi suatu masalah. Bimbingan
konseling meliputi layanan orientasi, informasi, dan konseling kelompok.
Bimbingan konseling berfungsi sebagai penyalur, penyesuaian, serta adaptasi bagi
siswa (Cholil, 2011).
Guru merupakan orang yang melakukan kegiatan dalam bidang
pendidikan dan pengajaran kepada orang lain. Guru secara fungsional merujuk
kepada seseorang yang melakukan kegiatan dalam memberikan pengetahuan,
keterampilan, pendidikan, pengalaman, dan sebagainya kepada siapa saja dan
dimana saja (Solikin, 2012). Sedangkan guru bidang studi adalah guru yang
memberikan pengajaran kepada peserta didik sesuai dengan bidang yang ia kuasai
dan ia tempuh.
Pada penelitian yang dilakukan Solikin (2012), guru bidang studi
berpendapat bahwa penyelesaian masalah yang terjadi pada siswa seperti
melanggar tata tertib atau terlambat datang ke sekolah merupakan wewenang guru
BK untuk menyelesaikannya. Guru bidang studi merasa guru BK sudah baik
dalam melaksanakan tugasnya. Sedangkan menurut sebagian kecil siswa, guru BK
hanya menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan tata tertib dan masalah
diluar itu meerka masih belum dapat berkonseling dengan guru yang ada.
Guru bidang studi dapat dikonkritkan menjadi guru pembimbing.
Hubungan guru dan murid tidak hanya terbatas hanya dalam nuansa pengajaran
belaka. Guru dapat membimbing peserta didik untuk mengembangkan sikap dan
karakter peserta didik (Wilis, 2003).
1
Peran guru bidang sebagai konselor bagi peserta didik sering kali
diabaikan oleh guru tersebut dikarenakan sudah adanya guru khusus yang
menangani bidang itu. Padahal, guru bidang studi memiliki peran penting dalam
perkembangan serta penanganan masalah yang dialami oleh peserta didik di
lingkungan sekolah pada kehidupan sehari-hari. Berdasarkan latar belakang
diatas, perlu diadakan analisis mengenai peran dan tugas guru bidang studi dalam
program bimbingan konseling di sekolah.
1.2.
Tujuan
1. Untuk mengetahui ada tidaknya peran guru bidang studi dalam program
bimbingan konseling di sekolah.
2. Untuk mengetahui bagaimana guru bidang studi berperan dalam program
bimbingan konseling di sekolah.
3. Untuk mengetahui tugas guru bidang studi dalam menjalankan program
bimbingan konseling terhadap siswanya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan studi literatur terhadap
buku yang berkaitan dengan peran dan tugas guru bidang studi dalam program
bimbingan konseling.
2.2. Identitas Buku
Buku I
Profesi
Judul
Tahun terbit
Pengarang
Kota terbit
Penerbit
Buku II
Bimbingan dan
Kependidikan
Penyuluhan di
“Perspektif Guru
Sekolah
Profesional”
2015
Ahmad
1985
Buku III
Counselling
Pupils in Schools
2003
Garry Hornby,
Suriansyah, Hj.
Bimo Walgito
Islamiah Ahmad,
Carol Hall, Eric
Hall
Sulistiyana
Jakarta
Yogyakarta
Yayasan
Rajarafindo
Penerbitan
Persada
Fakultas Psikologi
UGM
3
London
RoutledgeFalmer
2.3. Analisis Isi Buku
2.3.1. Buku I
Berdasarkan buku karya Suriansyah et al (2015) yang berjudul Profesi
Kependidikan “Perspektif Guru Profesional”, guru bukan hanya penyampai materi
pelajaran, guru adalah pribadinya yang keseluruhan penampilan serta perwujudan
dirinya dalam berinteaksi dengan siswa. Pribadi guru memiliki pengaruh kepada
tingkah laku siswa. Sebagai faktor utama dalam pendidikan, guru memegang
berbagai peranan penting yang harus dilaksanakan. Guru yang baik ialah mereka
yang berhasil menunjukkan pola tingkah laku yang mencerminkan peran guru di
lingkungan dan masyarakat.
Adapun peran guru tersebut yakni:
Guru sebagai mediator kebudayaan
Perkembangan kebudayaan sering kali menimbulkan masalah bagi siswa-
siswa terutama dalam penyesuaian diri. Untuk itu guru hendaknya mampu
memberikan bantuan kepada peserta didiknya dalam menyesuaikan diri
kepada unsur-unsur kebudayaan.
Guru sebagai mediator dalam belajar
Guru harus mampu menguasai prinsip belajar serta menguasai materi
bidang studi yang diajarkan serta mampu menciptakan suasana kelas yang
sebaik-baiknya.
Guru sebagai pembimbing
Sebagai pembimbing, guru merupakan tangan pertama yang berusaha
membantu memecah permasalahan yang dialami peserta didik. Guru harus
banyak berinteraksi dengan siswanya tidak hanya terbatas pada proses
pemberian ilmu bidang studi. Guru harus bertanggung jawab membantu dan
mengawasi
peserta
didiknya.
Guru
4
dapat
melakukan
hal
berikut:
mengumpulkan data msiswa, mengamati tingkah laku siswa di sekolah,
mengenal siswa yang membutuhkan batuan khusus, mengadakan interaksi
dengan orangtua siswa, dan lain sebagainya.
Guru sebagai mediator antara sekolah dan masyarakat
Guru mampu memberikan penjelasan pada masyarakat tentang kebijakan
pendidikan yang sedang berlangsung, bekerjasama dengan pihak masyarakat,
menerima pertanyaan atau usul masyarakat tentang pendidikan.
Guru sebagai penegak disiplin
Guru harus mampu menegakkan disiplin baik di dalam maupun di luar
kelas. Guru harus mampu menjadi teladan bagi segenap peserta didiknya.
Guru sebagai anggota suatu profesi
Guru sebagai administrator dan manajer kelas
Guru harus dapat bertanggung jawab terhadap kelancaran program
pembelajaran dan memimpin siswa dalam kegiatan belajar.
2.3.2. Buku II
Berdasarkan buku Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah karya Walgito
(1985), guru bidang studi dapat melakukan bimbingan dan penyuluhan pada siswa
berdasarkan segi-segi bidang studi yang ia ajarkan. Tujuan bimbingan dan
penyuluhan dalam pelajaran ialah untuk memberikan batuan kepada peserta didik
agar dapat menemukan metode belajar yang dirasa mudah dan efisien. Selain itu,
bimbingan dan penyuluhan juga berfungsi agar anak didik mampu mengenal diri,
mengetahui kekurangan mapupun kelebihan dalam mempelajari tiap-tiap mata
pelajaran, sehingga ia mampu dengan berangsur-angsur menyesuaikan diri dengan
jenis studi yang tepat bagi dirinya pada waktu yang akan datang.
5
Guru hendaknya memberikan petunjuk mengenai cara belajar yang efektif
dan efisien agar mencapai hasil yang memuaskan. Untuk pelajaran pengetahuan
alam seperti Biologi, guru dapat menekan tingkat kesukaran belajar siswa dengan
menyediakan waktu khusus bagi peserta didik, memberikan pembelajaran
berdasarkan pengalaman, mengadakan latihan rutin bersifat problem solving.
Begitu pula disesuaikan pada bidang studi yang lain.
Catatan:
Semua guru ahli dapat menjadi pembimbing dalam mata pelajarannya
masing-masing.
Guru hendaknya berusaha menguasai makna dari tiap-tiap mata
pelajarannya.
2.3.3. Buku III
Sedangkan pada buku “Counselling Pupils in Schools” karya Hornby et al
(2003), guru adalah posisi yang ideal untuk membantu anak-anak dalam
perkembangan sosial dan emosional mereka. Guru perlu untuk mengembangkan
pengetahuan maupun keterampilan mereka dengan cara melakukan konseling dan
konsultasi. Pada saat ini, sekolah lebih memfokuskan pada aspek akademik
sementara mengabaikan aspek
pendidikan sosial dan pribadi cenderung
diabaikan. Oleh karena itu guru harus memiliki pengetahuan dasar bimbingan,
cukup untuk memenuhi peran mereka sebagai guru kelas maupun guru bidang
studi. Misalnya guru IPS dapat mengatasi masalah siswa tentang diskriminasi
maupu tentang seks. Tugas guru ialah untuk:
Menyediakan kontak pribadi lanjutan dengan masing-masing siswa
Memfasilitasi suasana peduli.
Memantau kemajuan dan prestasi siswa
Mendengarkan dan mengkonseling siswa
Memberikan informasi dan bimbingan
Mengobservasi dan menganalisis kemajuan siswa
Berkomunikasi dengan orang tua atau rekan.
6
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis literatur tersebut dapat disimpulkan bahwa:
1. Guru bidang studi memiliki peran dan tugas yang berpengaruh dalam
program bimbingan konseling di sekolah.
2. Adapun peran guru bidang studi dalam program konseling di sekolah
meliputi sebagai mediator dalam penyesuaian kebudayaan antar peserta
didik, sebagai mediator dalam belajar, sebagai pembimbing, mediator
sekolah dan masyarakat, sebagai penegak disiplin dan sebagai manajer
pengatur kelas.
3. Tugas guru bidang studi dalam menjalankan program bimbingan konseling
terhadap siswanya adalah dengan mengenal karakteristik masing-masing
siswa dan menganalisis siswa mana yang butuh bantuan dan bimbingan,
memantau kemajuan prestasi akademis, perkembangan sosial dan
emosional siswa, mengkomunikasikan setiap keadaan yang sedang dialami
peserta didik kepada orangtua siswa, serta memberikan penyuluhan dan
bimbingan pada siswa.
7
DAFTAR PUSTAKA
Cholil, H. 2011. Peran Guru Bimbingan Konseling dalam Peningkatan Prestasi
Belajar Bidang Studi Matematika pada Anak-anak Sekolah Dasar. Jurnal
Studi Islam. Vol 1 (1) : 63 – 68
Hornby, G., C. Hall, Eric Hall. 2003. Counselling Pupils in Schools. London:
RoutledgeFalmer
Solikin. 2012. Persepsi Kepala Sekolah, Guru Bidang Studi, dan Siswa terhadap
Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Bimbingan dan Konseling. Halaman: 87 – 98
Suriansyah, A., Islamiah A., Sulistiyana. 2015. Profesi Kependidikan “Perspektif
Guru Profesional”. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Walgito, Bimo. 1985. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Cetakan V Edisi
ketiga. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM
Wilis, Sofyan. 2003. Peran Guru sebagai Pembimbing (Suatu Studi Kualitatif).
Mimbar Pendidikan. Vol 22 (1) : 25 – 32
8