Laporan Observasi Bimbingan Konseling Pe

Kelompok 9
Nama :
1. Ressa (5302415015)
2. Inggit Fabria Pramesti (5402415036)
3. Rizqi fadlilatun ni’mah (5402415032)
4. Rama Rahmatika Adam (7101415302)

KEBERADAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENURUT
PERSEPSI GURU SMP
Peran guru Bk dalam suatu sekolah sangat diperlukan. BK juga sangat diperlukan dan
berperan penting dalam suatu sekolah. Karena, BK dapat melatih siswa untuk disiplin,
membimbing siswa dalam bertindak dan berperilaku yang baik. Menurut persepsi salah satu
guru Bk

di smp yang saya jumpai, beliau berpendapat bahwa BK yang berjalan di

sekolahnya selama ini berjalan dengan baik. Keberadaan BK disekolah sangat membantu
membentuk karakter siswa dan melatih siswa untuk mempunyai rasa tanggungjawab yang
ditanamkan dalam dirinya. Dalam pendidikan sekolah menengah ini, siswa masih merasakan
puber pertama dimana mereka sedang senang-senangnya bergaul dan mencari teman- teman
serta lawan jenis untuk bergaul. BK di sekolahnya, juga memfasilitasi siswa untuk suka

berkunjung ke ruang guru BK, apabila ada permasalahan dalam diri siswa yang memerlukan
solusi atau konseling dari guru BK. Sekolah dapat berjalan tanpa adanya BK, namun siswasiswa yang terdapat di dalamnya jika tidak ada BK, moral dan perilaku akan tidak terkontrol.
Mereka akan bertindak semaunya sendiri di dalam sekolah dan tidak ada yang memberi
sanksi ketika mereka melakukan pelanggaran dalam sekolah.
Dengan adanya persepsi dari guru BK smp, maka diharapkan keberadaan BK di
sekolah-sekolah lain harus diperhatinkan demi terciptanya karakter bsiswa yang baik dan
bertanggungjawab.
Hasil laporan obervasi SMP
1. Apakah Bimbingan dan Konseling sudah memenuhi fungsi sebagaimana mestinya yang
ada pada SMP ini?
Bimbingan dan Konseling di SMP ini sudah memenuhi fungsi sebagaimana mestinya,
karena BK di SMP ini sudah menerapkan kelima fungsi BK. Yaitu, fungsi pemahaman
yang mencoba mendekati siswa dan mengidentifikasi permasalahan pada siswa. Fungsi

pencegahan, dengan memberikan jam khusus untuk mata pelajaran bimbingan dan
konseling, juga memberikan pengertian pada guru mata pelajaran untuk memahami
kondisi siswa. Fungsi pengentasan, dengan memecahkan masalah yang dialami siswa.
Fungsi pemeliharaan, memberikan perhatian kepada semua siswa secara merata. Serta
fungsi pengembangan, dengan menanamkan nilai-nilai yang baik kepada siswa, dan
mengapresiasi siswa yang tidak melanggar aturan sekolah. Guru BK juga menentukan

nilai kepribadian siswa yang berada di rapor. Selain nilai akademik, nilai kepribadian
siswa sangat perpengaruh pada kenaikan kelas pada siswa. Sehingga guru BK dan wali
kelas berpengaruh penting dalam kenaikan siswa yang ada pada sekolahan tersebut.
2. Apakah terdapat jam pelajaran khusus yang digunakan untuk penyuluhan Bimbingan dan
Konseling ini?
Tiap-tiap tingkatan kelas memiliki waktu satu jam pelajaran (40 menit) yang dikhususkan
untuk mata pelajaran Bimbingan dan Konseling. Hal ini bertujuan untuk memberikan
penyuluhan kepada siswa. Memberikan pengertian kepada siswa peran BK yang
seharusnya. Memupuk Hal tersebut dibuktikan dengan adanya LKS (Lembar Kerja
Sosial) Bimbingan dan Konseling yang berisikan materi dan lembar kerja. Materi tersebut
berupa bimbingan pribadi untuk pengenalan diri sendiri dan bimbingan sosial berupa
interaksi dengan teman, guru, masyarakat, serta lingkungan sekitar siswa.
3. Jenis masalah apa yang dihadapi siswa, dan bagaimana cara mengatasinya?
Jenis masalah yang sering dihadapi siswa adalah kenakalan yang dapat mengakibatkan
banyak pelanggaran. Seperti, membolos, terlambat, melakukan pelanggaran pada aturan
sekolah, dan sebagainya. Cara mengatasinya adalah dengan memberikan penyuluhan dan
perhatian kepada siswa tersebut. Karena sejatinya, anak tersebut berbuat nakal karena
ingin diperhatikan orang lain. Di usianya yang masih labil, mereka mencoba untuk
mengungkap jati diri dan identitas dirinya kepada orang lain. Untuk itu, perlu adanya
perhatian lebih untuk siswa yang seperti itu.

4. Apakah faktor dari permasalahan tersebut?
Faktor dari munculnya kenakalan tersebut disebabkan karena orang tua dari anak tersebut
merantau ke luar kota. Hal itu menyebabkan pergaulan anak tidak diawasi di rumah.
Sehingga kebiasaan-kebiasaan buruk akan dibawa sampai pada sekolah. Cara
menanggulanginnya adalah dengan melakukan home visit (kunjungan ke rumah) untuk
meninjau keadaan rumah. Seperti mencari tahu tentang kebiasaan anak di rumah, latar
belakang keluarga, tingkat pendidikan keluarga, social ekonomi keluarga, dan sebagainya.

5. Adakah data kesiswaan yang memiliki pelanggaran, kelulusan, data keluar masuk siswa
pada Bimbingan dan Konseling ini?
Ada data tentang hasil pelanggaran, kelulusan, data input siswa. Akan tetapi tidak sedang
dibawa oleh koordintor BK, sehingga tidak dapat ditunjukkan. Sebagian data juga
terdapat pada data di dinding kantor BK.
6. Upaya apa yang dilakukan BK agar tidak ditakuti siswa?
Ruangan BK atau guru BK msih sangat ditakuti siswa. Karena cap sebagai polisi sekolah
masih melekat pada BK. Hal tersebut berakibat kepada kurangnya minat siswa secara
suka rel mendatangi BK untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi siswa.
Untuk itu perlu adanya upaya agar siswa tidak takut untuk mengadukan masalahnya pada
BK. Upaya yang dilakukan oleh BK agar tidak ditakuti oleh siswa adalah dengan
memberikan pengertian, seperti memanfaatkan waktu pada mata pelajaran BK.

Memberikan simpatik kepada siswa, komunikasi, berinteraksi dengan siswa, dan
menyapanya disetiap kesempatan.
KEBERADAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENURUT
PERSEPSI GURU SMA
Hasil penelitian yang saya lakukan selama 1 hari yang bertempat di SMA Negeri 1
Welahan, dengan cara observasi dan wawancara langsung kepada guru Bimbingan dan
Konseling, mengenai perannya sebagai guru Bimbingan dan Konseling dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling di sekolah antara lain :
1. Apakah sekolah SMA Negeri 1 Welahan tanpa adanya guru Bimbingan Konseling dapat
berjalan sesuai dengan harapan?
Tentu, SMA N 1 Wlelehan tanpa adanya Bimbingan dan Konseling (BK) dapat berjalan.
Hal tersebut dipacu oleh guru mata pelajaran serta wali kelas yang mumpuni. Selain itu
juga system yang akan digunakan apabila tidak mengunakan Bimbingan dan Konseling
sebagai alternative penampung permasalahan serta solusi. Kami sebagai pimpinan
sekaligus konselor akan memeberikan berbagai kemudahan dalam menampung segala
aspirasi, permasalahan, serta kasus yang seharusnya ditangani oleh BK. Dengan demikian
tentunya apabila BK tidak diterapkan di SMA Negeri 1 Welahan, kami Optimis SMA
Negeri 1 Welahan akan tetap berjalan sesuai dengan Sistem yang kami harapkan, dan bila
ditemukan kesalahan kemungkinan dapat terdeteksi jauh lebih mudah. Karena kami
menyosong system kerjasama.


Akan tetapi kami tidak bisa melepas begitu saja bimbingan dan konseling disekolah.
Karena pasalnya konselor diperlukan dalam memanajemen suatu sekolah. Jika seorang
guru yang bukan ranahnya melakukan konselor, belum tentu masalah tersebut akan
terselesaiakan.
2. Bagaimana peranan Bimbingan Konseling di SMA Negeri 1 Welahan?
Bimbingan dan Konseling adalah proses interaksi antara konselordengan konseli baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseling agar
dapat mengembangkan potensi dirinya atau pun memecahkan permasalahan yang
dialaminya. Oleh karena itu, Bimbingan dan Konseling sangat dibutuhkan dalam
menjalankan suatu Organisasi. Jika suatu organisasi tidak membentuk tim Bimbingan dan
Konseling, tentu saya akan melihat berbagai permasalahan yang timbul, baik masalah
internal amupun ekstenal. Maka dari itu Bimbingan dan Konseling sangat dibutuhkkan
dalam memanajemen suatu organisasi. Sebagai contoh SMA Negeri 1 Welahan tidak
mengunakan Bimbingan dan Konselinng dalam memanajemen sekolah pada suatu hari ada
seorang anak yang bermasalah kemudian ia hanya diberikan teguran oleh guru kelas, wali
murid dan kepala sekolah. Namun si anak tersebut tidak diberikan motivasi arahan, maka
anak tersebut tidak akan memahami apamaksud teguran itu tadi. Oleh sebab itu Bimbingan
dan konseling turut serta dalam memanajemen sekolah.
3. Apa dampak yang akan terjadi apabila Bimbingan Konseling dilakukan oleh Guru yang

bukan lulusan BK, atau yang berkompeten pada bidangnya?
Begitu banyak hal sisi negative dan positif apabila suatu lembaga serta organisasi
meninggalkan suatu unsur terpenting didalamnya. Suatu pekerjaan akan terasa sempuna
apabila orang yang menjalankan merupakan orang yang memiliki komptensi yang sesuai
dengan bidang tersebut. Bila seseorang yang mengerjakan tidak memiliki ilmu serta
wawasan mengenai pekerjaan tersebut. Maka dampak yang akan timbul juga akan
mengakibatkan permasalahan baru. Dimana permasalahan tersebut mungkin akan menjadi
membaik ataupun memburuk.
4. Apakah ada pembagian dalam mengampu BK dimasing-masing kelas?
Ada, di SMA Negeri 1 Welahan terdapat 3 guru BK yaitu 1 PNS yaitu Miftakhul
Kamaluddin dan 2 GTT yaitu Sania Nur Hanifia dan Valuati Dewi. Sania Nur Hanifia
mengampu dikelas X, Valuati Dewi mengampu kelas XI dan Miftakhul Kamaluddin
mengampu kelas XII.
5. Bagaimana pelaksanaan program BK di SMA Negeri 1 Welahan?

Pelaksanaan BK di SMA Negeri 1 Welahan sudah berjalan dengan baik, meskipun masih
banyak kekurangan yang dimiliki, seperti kurangnya fasilitas yang mendukung seperti
LCD, computer dan Laptop.
6. Apakah SMA Negeri 1 Welahan sudah menerapkan pola umum 17 plus dalam
memberikan pelayanan?

SMA Negeri 1 Welahan sudah menggunakan layanan pola umum 17 plus dan
penerapannya pun sudah berjalan dengan baik disekolah.
7. Layanan apa yang sering di berikan kepada siswa?
Layanan yang sering diberikan kepada siswa yaitu layanan informasi. Yaitu layanan yang
memberikan suatu informasi kepada siswa. Informasi yang sering diberikan kepada siswa
berbeda-beda tergantung dari tingkat kelas. Misalnya kelas X layanan informasi yang
diberikan yaitu mengenai Reproduksi remaja. Kelas XI mengenai kecerdasan dan pada
kelas XII informasi mengenai Perguruan Tinggi dan tentang lapangan pekerjaan.
8. Bagaimana jenis-jenis masalah yang sering dihadapi oleh siswa?
Jenis-jenis masalah yang terjadi di SMA Negeri 1 Welahan dapat dikategorikan menjadi
dua jenis. Yaitu masalah ringan dan masalah berat. Akan tetapi di SMA Negeri 1 Welahan
masalah yang sering terjadi yaitu masalah dalam lingkup ringan, seperti keterlambatan
siswa, ketidakhadiran siswa dan kemalasan siswa dalam belajar. Sementara masalah dalam
lingkup berat jarang sekali dialami oleh siswa. Bahkan cenderung tidak ada.
9. Bagaimana upaya untuk menangani masalah yang terjadi (baik ringan atau berat) yang
dialami oleh siswa? Dan apakah sudah teratasi dengan baik?
Untuk masalah yang termasuk kategori ringan dapat dilakukan dengan memberikan
sosialisasi, pembinaan dan peneguran secara langsung kepada siswa. Misalnya ketika
siswa datang terlambat akan diberikan sanksi seperti pemberian poin kepada siswa
tersebut. Sementara masalah yang termasuk dalam kategori berat dapat diselesaikan

dengan memberikan pendekatan kepada siswa yang bermasalah dengan intensif dan
pribadi, agar masalah yang terjadi dapat terselesaikan dengan baik tanpa menganggu
perkembangan anak yang bermasalah tersebut. Dan masalah-masalah tersebut dapat
teratasi dengan baik.
10. Apakah ada jam mata pelajaran BK yang diberikan didalam kelas?
Ada, yaitu setiap 1 minggu 1 kali jam pelajaran dengan durasi waktu 45 menit.
11. Media apa yang digunakan dalam pembelajaran BK dikelas?
Biasanya yaitu dengan menggunakan proyektor. Materi-materi yang akan diajarkan dalam
bentuk power point.

12. Materi apa saja yang diberikan saat proses bimbingan dan konseling dikelas?
Materi yang diberikan yaitu tentang perguruan tinggi, jenis-jenis lapangan pekerjaan,
hidup mandiri dan kecerdasan.
13. Apakah manajemen BK sudah berjalan dengan baik? Adakah hambatan yyang terjadi?
Manajemn BK sudah berjalan denngan baik namau tetap ada hambatan yang terjadi.
Seperti kurangnya fasilitas yang mendukung seperti proyetor, laptop dan pada saat ini
ruangan BK sedang direnovasi jadi tidak ada tempat untuk melakukan bimbingan kepada
siswa secara pribadi.
14. Pengumpulan data apa saja yang telah dilakukan untuk kepentingan layanan BK?
Pengumpulan datanya yaitu dengan melakukan observasi, wawancara dan angket.

15. Bagaimana peran guru mata pelajaran dalam pelaksanaan BK disekolah?
Guru di SMA Negeri 1 Welahan sangat berperan baik terhadap pelaksanaan BK
disekolah. Misalnya saja jika ada siswa yang mengalami masalah dalam proses
pembelajaran dikelas dengan guru maple, guru yang bersangkutan tersebut tidak langsung
melimpahkan masalah yang terjadi pada BK, akan tetapi guru maple tersebut mencoba
untuk menangani masalah yang terjadi pada anak tersebut terlebih dahulu. Jika guru
maple tersebut memang sudah tidak bisa mengatasi masalah yang terjadi baru
dilimpahkan pada guru BK yang bersangkutan.
16. Apakah ada guru mata pelajaran yang beranggapan bahwa peran BK hanya dilakukan
oleh guru BK saja?
Ada guru yang beranggapan bahwa siswa yang bermasalah hanya menjadi tanggung
jawab BK, namun guru yang beranggapan seperti itu hanya beberapa saja.
17. Selain guru BK, guru mapel, adakah pihak lain dari warga sekolah yang berperan dalam
pelaksanaan layanan BK di SMA Negeri 1 Welahan?
Ada, biasanya dari BK sendiri bekerjasama dengan kesiswaan.