Perbandingan Sifat Anatomi Kayu Tusam (Pinus merkusii) Alami dan Tanaman

PENDAHULUAN
Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam yang merupakan
bahan mentah mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan
teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh
bahan-bahan lain. Pengetian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari
hasil pemungutan pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon
tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dapat
dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan.
Kayu berasal dari berbagai pohon yang memiliki sifat berbeda-beda. Bahkan
kayu berasal dari satu pohon memiliki sifat agak berbeda, jika dibandingkan bagian
ujung dan pangkalnya. Sifat yang dimaksud antara lain sifat anatomi kayu, sifat fisika
dan kimianya. Tiap jenis kayu memiliki struktur dan anatomi kayu yang berbedabeda. Perbedaan ini dapat dijadikan sebagai ciri untuk identifikasi jenis kayu dengan
membedakan jenis kayu yang satu dengan yang lainnya. Dalam hubungannya maka
ada perlunya jika sifat-sifat kayu itu diketahui lebih dulu, sebelum dipergunakan
berbagai bahan bangunan industri kayu, maupun untuk pembuatan perabotan.
Sejumlah kayu dapat dikenal melalui pengamatan dengan mata biasa (sifat
makroskopis). Ciri-ciri penting karena ciri tersebut sering memberikan petunjuk
tentang kondisi pohon tersebut, sifat-sifat fisiknya membantu dalam pengenalan
kayu. Pengamatan kayu tempat alat optik menunjukkan bahwa tidak hanya terdapat
perbedaan antara kayu lunak dan kayu keras, maupun berbagai macam spesies, tetapi
juga menunjukkan perbedaan dalam satu sampel, seperti kayu gubal dan kayu teras,


Universitas Sumatera Utara

lingkaran pertumbuhan kayu awal dan kayu akhir, susunan pori, tekstur, jari-jari,
kilap, arah serat, kesan raba, dan lain-lain (Aprianis dan Rahmayanti, 2006).
Kayu tusam memiliki potensi yang cukup besar dari manfaatnya. Penelitian
mengenai sifat-sifat anatomi dari kayu tusam sudah banyak diketahui informasinya.
Namun mengenai perbandingan sifat anatomi tusam alami dan tanaman belum
diketahui informasi yang jelas, Diduga terdapat perbedaan kualitas sifat anatomi kayu
tusam yang tumbuh alami dengan kayu tusam yang ditanam. Sifat anatomi kayu telah
teridentifikasi dapat menjadi parameter serat tersebut berkualitas atau tidak. dengan
latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
anatomi kayu tusam alami dan tanaman.

Tujuan Penelitian
1. Membandingkan sifat anatomi kayu tusam (P. merkusii) alami dan tanaman.
2. Mengukur dan menentukan nilai dimensi serat kayu tusam (P. merkusii) alami
dan tanaman (panjang serat, diameter serat, diameter lumen dan tebal dinding
serat).
3. Mengukur turunan dimensi serat (bilangan Runkle, daya tenun, bilangan

Multisheph, koefisien kekakuan, dan bilangan fleksibilitas).
4. Membandingkan mutu serat kedua jenis kayu tusam alami dan kayu tusam
tanaman untuk dijadikan bahan baku pembuatan pulp dan kertas.

Universitas Sumatera Utara

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa:
1. Memberikan informasi mengenai sifat anatomi kayu tusam (P. merkusii)
alami dan tanaman.
2. Memberikan informasi mengenai kelas mutu (penilaian serat) kayu tusam
(P. merkusii) alami dan tanaman.
3. Memberikan acuan/ referensi pada penelitian selanjutnya dalam melakukan
penelitian mengenai sifat anatomi kayu.

Universitas Sumatera Utara