PENGARUH PELATIHAN DAN DUKUNGAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN GARUT KOTA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Suatu organisasi terdapat manajemen secara umum yang mempunyai

empat fungsi yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan. Adapun bidang-bidang manajemen, di antaranya manajemen bidang
produksi, bidang pemasaran, bidang keuangan, bidang sumber daya manusia, dan
bidang administrasi atau akuntansi.
Organisasi jika ingin berkembang harus mengelola sumber daya mansusia
yang dimilikinya. Karena sumber daya manusia merupakan aset yang penting
dalam suatu organisasi, tidak akan berjalan organisasi tanpa sumber daya
manusia. Organisasi banyak mengalami masalah-masalah terutama yang
berhubungan dengan sumber daya manusia, dikarenakan dalam mengelola sumber
daya manusia tidak bisa disamakan dengan mesin, material, dan yang sifatnya
teknis saja.
Mewujudkan tujuan organisasi, organisasi bisa mengadakan pelatihan
pada pegawainya baik pegawai yang masih baru ataupun yang lebih senior. Untuk

itu organisasi harus bisa membuat metode pelatihan yang efektif agar semua
peserta bisa mendapatkan pengetahuan dan mampu bekerja lebih baik sesuai
dengan keinginan organisasi. Kesalahan menentukan metode pelatihan tentu akan
berakibat yang tidak baik bagi jalannya pelatihan. Jika perusahaan ingin mencapai
tujuannya harus memiliki metode pelatihan khusus untuk merubah karyawan
menjadi apa yang perusahaan inginkan.
Kebutuhan karyawan untuk mendapatkan pelatihan dan pengembangan
akan tetapi jika tidak diberi dukungan oleh organisasi akan membuat
terhambatnya proses untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu organisasi
harus mendapatkan dukungan dari organisasi untuk mengadakan pelatihan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan pegawai Dinas Pendidikan Kecamatan Garut Kota.

1

2

Pelatihan menurut Rival dan Sinaga (2010:211) menyatakan bahwa
pelatihan sebagai bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk
memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang
berlaku dalam relatif singkat dengan metode yang mengutamakan pada praktik

daripada teori. Pelatihan secara singkat dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan
untuk menigkatkan kinerja saat ini dan kinerja masa depan.
Ada dua kategori pokok program latihan manajemen. Metode on the job
adalah pelatihan yang menggunakan situasi dalam pekerjaan. Di sini pegawai
diberi pelatihan tentang pekerjaan baru dengan supervisi langsung seorang pelatih
yang berpengalaman. Metode off the job training adalah metode pelatihan dengan
menggunakan situasi di luar pekerjaan. Umumnya digunakan apabila target yang
perlu dicapai banyak.
Dimensi-dimensi program pelatihan yang efektif yang diberikan
perusahaan kepada karyawanya menurut Sunyoto (2012: 137) “Pelatihan tenaga
kerja adalah setiap usaha untuk memperbaiki performa pekerja pada suatu
pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya atau satu pekerjaan
yang ada kaitannya dengan pekerjaan”. Metode pelatihan, yaitu apakah metode
pelatihan yang diberikan sesuai untuk subjek itu dan apakah metode pelatihan
tersebut sesuai dengan gaya belajar peserta pelatihan.
Sikap dan keterampilan instruktur, yaitu apakah instruktur mempunyai
sikap dan keterampilan penyampaian yang mendorong orang untuk belajar. Lama
waktu pelatihan, yaitu berapa lama waktu pemberian materi pokok yang harus
dipelajari dan seberapa cepat tempo penyampaian materi tersebut. Fasilitas
pelatihan yaitu apakah tempat penyelenggaraan pelatihan dapat dikendalikan oleh

instruktur.
Variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau
kemungkinan dilakukan pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
dari waktu ke waktu. Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya

sesuai

dengan

Mangkunegara (2012:9).

tanggung

jawab

yang

diberikan


kepadanya.

3

Dinas pendidikan merupakan unsur pelaksana pemerintahan daerah,
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Pendidikan mempunyai
tugas melaksanakan urusan pemerintahan Daerah di bidang pendidikan dan
perpustakaan. Dalam
mempunyai

fungsi

menyelenggarakan
yaitu

Perumusan

tugas tersebut Dinas Pendidikan

kebijakan

teknis

di

bidang

pendidikan, Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan
umum di bidang pendidikan, Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas di
bidang pendidikan, Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Dinas pendidikan kabupaten Garut membawahi Dinas Pendidikan
Kecamatan Garut kota yang berlokasi di Jl. Sudirman No. 1. Dinas Pendidikatan
Kecamatan Garut kota yaitu Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan
Kecamatan di pimpin oleh seorang Kepala UPTD yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas Pendidikan di wilayah Kecamatan dan tugastugas Lintas Sektoral, Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pendidikan serta
melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Program Pendidikan.
Dinas pendidikan kecamatan garut kota pada tahun 2015 membawahi 85
SD terdiri dari 1 orang UPTD atau kepala sub bagian. Berikut tabel Sekolah Dasar

yang dibawahi oleh Dinas pendidikan kecamatan Garut Kota.
Tabel 1.1 Sekolah Swasta
NO

NAMA SEKOLAH

NO

NAMA SEKOLAH

1

Pasundan

8

Muhammadiyah 3

2


Kartika Siliwangi III-2

9

Muhammadiyah 4

3

Dharma Bakti

10

Atikah Musadad

4

Yos Sudarso

11


Assalam

5

Daya Susila

12

Muhammadiyah 5

6

Muhammadiyah 1

13

Al-Bayinah

7


Muhammadiyah 2

14

Al-Furqon

jumlah

14

Sumber : Data formasi Dinas Pendidikan Kecamatan Garut Kota

4

Tabel 1.2 Sekolah Negeri
NO

NAMA
SEKOLAH


NO

NAMA
SEKOLAH

NO

NAMA
SEKOLAH

1

Kota Kulon 1

26

Paminggir 2

49


Sukanegla 4

2

Kota Kulon 2

27

Paminggir 3

50

Pakuwon 1

3

Kota Kulon 3

28

Paminggir 4

51

Pakuwon 2

4

Kota Kulon 4

29

Paminggir 5

52

Pakuwon 3

5

Kota Kulon 5

30

Paminggir 6

53

Pakuwon 4

6

Kota Kulon 6

31

Paminggir 7

54

Pakuwon 5

7

Kota Kulon 7

32

Muarasanding 1

55

Ciwalen 1

8

Kota Kulon 9

33

Muarasanding 2

56

Ciwalen 2

9

Kota Kulon 10

34

Muarasanding 3

57

Kota Wetan 1

10

Kota Kulon 11

35

Muarasanding 4

58

Kota Wetan 2

11

Kota Kulon 12

36

Muarasanding 6

59

Kota Wetan 3

12

Regol 1

37

Margawati 1

60

Kota Wetan 4

13

Regol 2

36

Muarasanding 6

61

Kota Wetan 5

14

Regol 3

37

Margawati 1

62

Kota Wetan 6

15

Regol 4

38

Margawati 2

63

Sukamentri 1

16

Regol 5

39

Margawati 3

64

Sukamentri 2

17

Regol 6

40

Margawati 5

65

Sukamentri 3

18

Regol 7

41

Margawati 7

66

Sukamentri 4

19

Regol 8

42

Cimuncang 1

67

Sukamentri 5

20

Regol 9

43

Cimuncang 2

68

Sukamentri 6

21

Regol 10

44

Cimuncang 3

69

Sukamentri 7

22

Regol 11

45

Cimuncang 4

70

Sukamentri 8

23

Regol 12

46

Sukanegla 1

71

Sukamentri 9

24

Regol 13

47

Sukanegla 2

25

Paminggir 1

48

Sukanegla 3

jumlah

71

Sumber : Data formasi Dinas Pendidikan Kecamatan Garut Kota

5

Tabel 1.3 Daftar Pendidikan Terakhir UPTD Pendidikan
Kecamatan Garut Kota
No

Daftar pendidikan terakhir

1
2
3
4
5

Jumlah
9

SMK
D3
S1
S2
S3
Jumlah

1
16
4
1
30

Sumber : daftar pegawai pendidikan terakhir UPTD Pendidikan Kecamatan
Garut Kota 2015

Daftar Pendidikan Terakhir UPTD
Pendidikan
Kecamatan Garut Kota
20
15
10

16
9
Jumlah

4

5

1

1

0
SMK

D3

S1

S2

S3

Sumber : UPTD Pendidikan Kecamatan Garut Kota 2015
Gambar 1.1 Daftar Pendidikan Terakhir UPTD Pendidikan Kecamatan
Garut Kota
Berdasarkan tabel 1.3 dan gambar 1.1 tentang daftar pendidikan terakhir
UPTD Pendidikan Kecamatan Garut Kota, dapat diketahui bahwa tingkat rata-rata
pendidikan terakhir S1 lebih banyak berjumlah 16 orang, dan tamatan SMK
sebanyak 9 orang, serta S2 sebanyak 4 orang, disusul D3 dan S3 sebanyak 1
orang. Berdasarkan data tersebut dapat dijelaskan bahwa rata-rata pendidikan
terakhir pegawai UPTD Pendidikan Kecamatan Garut Kota tingkat rata-rata
pendidikan S1 lebih banyak dan dapat dikatakan cukup memenuhi syarat untuk
membentuk seorang pegawai UPTD Pendidikan Kecamatan Garut Kota semakin
mengikuti perkembangan zaman, untuk meningkatkan kinerja. Sejalan dengan
menurut Sedarmayanti (2011:260) yang mengungkapkan bahwa : “Kinerja

6

merupakan terjemahan dari performance yang berarti hasil kerja seorang pekerja,
sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil
kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur
(dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan).”

Persentase Usia Rata-Rata Pegawai
UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan
Garut Kota
120
100
80
60

Jumlah Pegawai
Persentase

40
20
0
< 21 21-25 26-30 31-35 > 35 Jumlah
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

Sumber: Data Pegawai UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Garut Kota

Gambar 1.2 Persentase Usia Rata-Rata Pegawai UPTD Dinas Pendidikan
Kecamatan Garut Kota
Berdasarkan gambar 1.2 persentase usia rata-rata pegawai UPTD Dinas
Pendidikan Garut Kota, dapat diketahui bahwa pegawai yang berusia < 21 tahun
sebanyak 0%, pegawai yang berusia 21-25 tahun sebanyak 10%, pegawai yang
berusia 26-30 tahun sebanyak 6,67%, pegawai

yang berusia 31-35 tahun

sebanyak 13,3%, pegawai yang berusia > 35 tahun sebanyak 70%. Dari
keterangan di atas dapat diketahui bahwa pegawai Dinas Pendidikan Kecamatan
Garut kota memiliki rata-rata usia > 35 tahun. Pada tingkat ini biasanya pegawai
berada pada tingkat produktif, dimana pegawai Dinas Pendidikan Kecamatan
Garut kota dalam kategori siap menerima dan melaksanakan pelatihan dan
dukungan organisasi yang tinggi dalam bekerja. Namun kelemahannya pada
tingkat usia > 35 tahun dapat disebut juga sebagai generasi Baby Boomers Yang
mana belum mengenal teknologi sehingga untuk beradaptasi dibidang teknologi
termasuk hal yang sulit.

7

Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Pendidikan Kecamatan Garut Kota
memiliki permasalahan sumber daya manusia diantaranya; 1) disiplin kerja yang
cenderung diabaikan karena seringnya pegawai yang terlambat. 2) motivasi
pegawai yang cenderung kurang karena tidak adanya beban dan kenaikan jabatan
jika bekerja lebih baik. 3) inisiatif pegawai kurang dalam pekerjaan, contohnya
setiap pegawai diberikan tugas masing-masing oleh Kasubag seperti ditugasi
untuk membuat surat menyurat terutama Pegawai Negeri Sipil, akan tetapi tidak
mengerjakan tugas tersebut dikarenakan tidak ada inisiatif untuk menguasai
teknik di bidang IT dikarenakan rumitnya pekerjaan, akibatnya mengambil jasa
operator untuk mengerjakan tugas tersebut. 4) tanggung jawab cenderung
diabaikan karena kurangnya garapan yang diberikan atasan mengakibatkan lebih
banyak berbincang dengan pegawai lain dari pada bekerja, datang ke kantor hanya
untuk mengisi absen terdaftar di absensi lalu pulang tidak ada terdorong untuk
bekerja lebih baik, kondisi kantor yang tidak rapi, tidak adanya inisiatif pegawai
untuk menjaga kebersihan, biasanya harus ditegur oleh atasan lalu pegawai
melaksanakan tugasnya (Hasil Pengamatan Langsung 2016).
Faktor tersebut karena Pegawai Negeri Sipil masuk ke generasi baby
boomers Generasi (lahir tahun 1946-1964) yang lahir setelah Perang Dunia II ini
memiliki banyak saudara, akibat dari banyaknya pasangan yang berani untuk
mempunyai banyak keturunan. Generasi yang adaptif, mudah menerima dan
menyesuaikan diri. Dianggap sebagai orang lama yang mempunyai pengalaman
hidup. Yang mana belum mengenal teknologi sehingga untuk beradaptasi
dibidang teknologi termasuk hal yang sulit. Sebagaimana sesuai dengan ciri-ciri
pegawai negeri sipil di kecamatan Garut Kota.
Berdasarkan fenomena diatas, maka penting kiranya dilakukan pelatihan
kinerja bagi semua karyawan untuk dapat lebih profesional dalam melakukan
tugas dan tanggung jawabnya. “Pengaruh Pelatihan dan Dukungan Organisasi
Terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Pendidikan Kecamatan Garut Kota”

8

1.1

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah yang akan dibahas :
1. Bagaimana pelatihan pegawai Dinas Pendidikan kecamatan Garut Kota?
2. Bagaimana dukungan organisasi pegawai Dinas Pendidikan Kecamatan
Garut Kota?
3. Bagaimana kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kecamatan Garut Kota?
4. Pengaruh pelatihan dan dukungan organisasi terhadap kinerja pegawai
Dinas Pendidikan Kecamatan Garut Kota secara parsial maupun simultan?

1.2

Batasan Masalah
Guna mempersempit ruang ingkup masalah maka diperlukan adanya

pembatasan masalah. Untuk itu penelitian hanya difokuskan pada kondisi
pelatihan dan dukungan organisasi terhadap para pegawai, yang pada intinya
penelitian ini lebih tertuju kepada pelatihan dan dukungan organisasi yang yerjadi
pada Dinas Pendidikan Kecamatan Garut Kota.

1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pelatihan, dukungan organisasi yang dilakukan Dinas
Pendidikan Kecamatan Garut Kota
2. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap kinerja pegawai Dinas
Pendidikan Kecamatan Garut Kota
3. Untuk mengetahui pengaruh dukungan organisasi

terhadap kinerja

pegawai Dinas Pendidikan Kecamatan Garut Kota
4. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan dukungan organisasi terhadap
kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kecamatan Garut Kota

9

1.5

Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau

kegunaan baik manfaat secara teoritis maupun manfaat secara praktis. Adapun
manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna terutama pada ilmu
manajemen sumber daya manusia dalam hal komunikasi dan motivasi
terhadap kinerja karyawan
2. Kegunaan Praktis
Bagi perusahaan diharapkan agar penelitian ini dapat memberikan
masukan yang bermanfaat dan dapat membantu dalam melaksanakan
kelancaran komunikasi agar dapat meningkatkan motivasi dan kinerja
karyawan.

1.6

Sistematika Skripsi
Dalam proses penelitian ini sistematika penulisan dibagi kedalam lima (5)

bab, yang digunakan sebagai berikut :
BAB I :

PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan
penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II :

LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang penjabaran teori dengan pokok permasalahan
yang dipilih dan dijadikan sebagai landasan teori dalam penulisan
skripsi ini. Bab ini juga memaparkan penelitian terdahulu yang
mendorong untuk pembuatan penelitian selanjutnya, serta akan
dijelaskan tentang kerangka pemikrian teoritis dan hipotesis.

BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan penjelasan tentang lokasi dan obyek penelitian,
populasi dan sample, jenis dan sumber data, serta metode analisis data
yang digunakan untuk mengelola data.

10

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan.
BAB V :

KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian yang sudah
dilakukan dan saran-saran yang dapat diberikan penelitian tersebut.