Hubungan Perilaku Diet Dengan Early Childhood Caries (Ecc) Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Kecamatan Medan Baru

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pasar modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain
alternatif investasi lain. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para
investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan
instrument melalui jangka panjang seperti obligasi, saham dan lainnya.
Robin Wiguna (2008:131) mengemukakan : secara formal pasar modal
didefenisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan atau sekuritas
jangka panjang yang dapat diperjualbelikan baik dalam bentuk hutang maupun
modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities) maupun
perusahaan swasta. Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih
sempit dari pasar keuangan (financial market). Investasi dipasar modal
mememerlukan ketelitian dan kehati-hatian dalam pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan saham. Oleh sebab itu, penilaian saham secara akurat sangat
diperlukan untuk meminimalkan risiko sekaligus membantu mendapatkan
keuntungan wajar, mengingat investasi di pasar modal merupakan jenis investasi
yang cukup berisiko tinggi meskipun menjanjikan keuntungan yang relatif besar
Mukhtaruddin (2007:70) berpendapat : investor penanam modal memiliki
kepentingan terhadap resiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi

yang mereka lakukan. Keputusan investasi yang dilakukan oleh investor harus
didasarkan pada tersedianya informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Adanya
ketidaklengkapan informasi akan dapat menyebabkan kerugian bagi investor dan
hal ini akan dapat menghambat perkembangan pasar modal di Indonesia. Analisis
terhadap harga saham merupakan langkah mendasar yang harus dilakukan oleh
investor sebelum melakukan investasi.
A. Tinjauan Teoritis
2.1.

Informasi Akuntansi Keuangan

Penguasaan akuntansi merupakan pintu yang utama didalam melakukan
analisis laporan keuangan. Laporan keuangan disusun dari proses dan prosedur
akuntansi, sedangkan analisis laporan keuangan adalah memecahkan ke unit-unit
yang lebih kecil dari proses penyusunan laporan keuangan.

Universitas Sumatera Utara

Akuntansi adalah sebagai suatu kegiatan jasa yang berfungsi memberikan
informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan

ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan
ekonomi, yang digunakan dalam memilih diantara beberapa alternatif pilihan.
Informasi yang ada di dalam laporan keuangan tidak hanya digunakan oleh
pihak internal perusahaan saja akan tetapi pihak eksternal perusahaan, seperti para
investor dan kreditor. Berkaitan dengan hal tersebut data keuangan yang terdapat
di dalam laporan keuangan akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang
berkepentingan apabila data tersebut di perbandingkan untuk dua periode atau
lebih, sehingga diperoleh informasi yang dapat mendukung dalam proses
pengambilan keputusan.
Pemakai laporan keuangan atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan

(stakeholder)

ingin

mengetahui

informasi


dan

gambaran

perkembangan keuangan perusahaan, tetapi dilakukan suatu evaluasi atau analisis
terhadap laporan keuangan sehingga hasil dari analisis tersebut dapat digunakan
sebagai informasi sesuai dengan tujuan yang dicapai.
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan (Soemarso,
2004:4) antara lain:
a. Pemilik, dalam hal ini adalah yang memiliki usaha tersebut. Hal ini
tercermin dari kepemilikan saham yang dimilikinya.
b. Manajemen, kepentingan pihak manajemen perusahaan terhadap laporan
keuangan perusahaan yang mereka buat juga memiliki arti tertentu bagi
pihak manajemen perusahaan. Laporan keuangan yang dibuat merupakan
cermin kinerja mereka dalam suatu periode tertentu.
c. Kreditor, pihak penyandang dana bagi perusahaan. Artinya pihak pemberi
dana seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. Kepentingan pihak
kreditor terhadap laporan keuangan perusahaan adalah dalam hal memberi
pinjaman atau pinjaman yang telah berjalan sebelumnya. Bagi pihak


Universitas Sumatera Utara

kreditor, prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan dana kepada berbagai
perusahaan sangat diperlukan.
d. Pemerintah, juga memiliki nilai penting atas laporan keuangan yang dibuat
perusahaan, bahkan pemerintah melalui departemen keuangan mewajibkan
kepada setiap perusahaan untuk menyusun dan melaporkan keuangan
perusahaan secara periodik.
e. Masyarakat, laporan keuangan perusahaan memengaruhi anggota
masyarakat dalam berbagai hal. Misalnya perusahaan dapat memberikan
kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang
dipekerjakan dan perlindungan pada penanam modal domestik. Laporan
keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi
kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta
rangkaian aktivitasnya.
2.2. Pengertian rasio
Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan. Rasio merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi
dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Dari hasil rasio
keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Djarwanto (2001:123) “rasio dalam analisis laporan keuangan adalah
suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur
lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan
tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana”.
Analisis laporan keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada
sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu,
analisis laporan keuangan didasarkan untuk menilai resiko dan peluang dimasa
yang akan datang. Pengukuran hubungan satu pos dan pos lain dalam laporan
keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan
yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan.
Tetapi bila hanya melihat alat rasio saja, tidaklah cukup sehingga harus dilakukan

Universitas Sumatera Utara

analisis persaingan-persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan
dalam industri yang lebih luas dan dikontribusikan dengan analisis kualitatif, dan
penelitian-penelitian industri.
Analisis ini merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk mengetahui tingkat
kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang maksimal dan juga dalam
mengelola perusahaan semaksimal mungkin. Hasil analisis nantinya akan

diketahui tingkat kemampuan perusahaan yang ditujukan dalam bentuk angka
atau persentase.
Menurut kasmir (2008:105) analisis rasio keuangan suatu perusahaan dalam
prakteknya dapat digolongkan menjadi sebagai berikut:
a. Rasio neraca, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya bersumber
dari neraca,
b. Rasio laporan laba rugi, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya
bersumber dari laporan laba rugi,
c. Rasio antar laporan, yaitu membandingkan angka-angka dari dua sumber
(data campuran), baik yang ada di neraca maupun di laporan laba rugi.
3.3. Hasil Pengembalian Investasi (Return On Investment / ROI)
ROI merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam
mengelola investasinya. Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan
nama Return On Investment (ROI) atau Return On Total Assets merupakan rasio
yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
perusahaan. Semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin kurang baik, demikian
pula sebaiknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari
keseluruhan operasi perusahaan.
Rumus:
Hasil Pengembalian Investasi=


Laba Setelah Bunga dan Pajak
Total Aktiva

Universitas Sumatera Utara

2.4. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return On Equity / ROE)
Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Hasil
pengembalian ekuitas atau return on equity (ROE) atau rentabilitas modal
sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan
modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik
perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.
Rumus :
Hasil Pengembalian Ekuitas=

Laba Setelah Bunga dan Pajak
Modal

2.5. Perbandingan Hutang Dengan Aktiva (Debt to Asset Ratio/ DAR)
Debt to Asset Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk

mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain,
seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang
perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Dari hasil pengukuran,
apabila rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan utang semakin banyak, maka
semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena
dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya dengan aktiva
yang dimilikinya. Demikian pula apabila rasionya rendah, semakin kecil
perusahaan dibiayai dengan utang.
Rumus :
Rasio Hutang Dengan Aktiva=

Total Hutang
Total Aktiva

2.6. Perbandingan Hutang Dengan Ekuitas (Debt to Equity Ratio/ DER)
Debt to Equity Ratiomerupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang
dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh

Universitas Sumatera Utara


utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk
mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik
perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah
modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.
Rumus :
Rasio Hutang Dengan Modal=

Total Hutang
Modal

2.7. Laba Per Lembar Saham Biasa (Earning Per Share of Common Stocks)
Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan
rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan
bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil
untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi,
kesejahteraan pemegang saham meningkat. Dengan pengertian lain, tingkat
pengembalian yang tinggi. Keuntungan bagi pemegang saham adalah jumlah
keuntungan setelah dipotong pajak. Keuntungan yang tersedia bagi pemegang
saham biasa adalah jumlah keuntungan dikurangi pajak, dividen, dan dikurangi
hak-hak lain untuk pemegang saham prioritas.

Rumus :
Laba Per Lembar Saham=

Laba saham Biasa
Saham Biasa Yang Beredar

2.8. Saham
2.8.1. Pengertian Saham
Pengertian saham Menurut Suad Husnan (2005 : 29) merupakan secarik
kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas
tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi

Universitas Sumatera Utara

yang

menerbitkan

sekuritas


tersebut,

dan

berbagai

kondisi

yang

memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya. Menurut PSAK No.
42, saham/efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat
berharga komersial, obligasi, tanda bukti utang, dan unit penyertaan kontrak
investasi kolektif. Saham merupakan salah satu dari beberapa alternatif yang
dapat dipilih untuk berinvestasi. Dengan membeli saham suatu perusahaan,
berarti kita telah menginvestasikan dana dengan harapan akan mendapatkan
keuntungan dari hasil penjualan kembali saham tersebut. Wujud saham
adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah
pemilik perusahaan yang menerbitkan surat tersebut. Porsi kepemilikan
ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan.
Menurut Mishkin (2001:4), saham adalah suatu sekuritas yang memiliki
klaim terhadap pendapatan dan asset sebuah perusahaan. Sekuritas sendiri
dapat diartikan sebagai klaim atas pendapatan masa depan seorang peminjam
yang dijual oleh peminjam kepada yang meminjamkan, sering juga disebut
instrumen keuangan.
Sifat dasar investasi saham adalah memberikan peran bagi investor
dalammemperoleh laba perusahaan. Setiap pemegang saham merupakan
sebagian pemilik perusahaan, sehingga mereka berhak atas sebagian dari laba
perusahaan. Namun hak tersebut terbatas karena pemegang saham berhak atas
bagian penghasilan perusahaannya setelah seluruh kewajiban perusahaan
dipenuhi. Pada dasarnya saham dapat digunakan untuk mencapai tiga tujuan
investasi utama yaitu sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

A. Sebagai gudang nilai, berarti investor mengutamakan keamanan
prinsipal, sehingga mereka akan mencari saham blue chips dan
saham non-spekulatif lainnya.
B. Untuk pemupukan modal, berarti investor mengutamakan investasi
jangka

panjang,

sehingga

mereka

akan

mencari

saham

pertumbuhan untuk memperoleh capital gain atau saham sumber
penghasilan untuk mendapat dividen.
C. Sebagai sumber penghasilan, berarti investor mengandalkan pada
penerimaan dividen sehingga mereka akan mencari saham
penghasilan yang bermutu baik danhasil tinggi.
2.8.2. Jenis-Jenis saham
Dalam transaksi jual-beli di Bursa Efek, saham atau sering pula disebut
shares merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Surat
berharga saham memiliki bermacam-macam jenis. Macam-macam saham
terbagi berdasarkan peralihan hak, berdasar hak tagih dan berdasar kinerja
saham itu sendiri meliputi :
A. Berdasarkan Peralihan Hak
a. Saham Atas Unjuk (Bearer Stock)
Yaitu jenis saham yang tidak menyertakan nama pemilik dengan
tujuan agar saham tersebut dapat dengan mudah dipindahtangankan
atau mudah berganti pemilik dan siapapun yang memegang saham
tersebut secara sah menjadi pemilik saham tersebut dan berhak ikut
dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

Universitas Sumatera Utara

b. Saham Atas Nama (Registered Stock)
Saham ini mencantumkan nama dari pemilik saham pada lembar
sahamnya. Saham ini dapat dipindahtangankan tetapi harus melalui
prosedur tertentu.
B. Berdasarkan Hak Tagih atau Klaim
a. Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa merupakan saham yang memiliki hak klaim berdasar
laba atau rugi yang diperoleh perusahaan. Bila terjadi likuidasi,
pemegang saham biasalah yang mendapatkan prioritas paling akhir
dalam pembagian dividen dan penjualan aset perusahaan. Ciri - ciri
dari saham biasa adalah sebagai berikut:
1. Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba,
2. Memiliki hak suara (one share one vote),
3. Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila
bangkrut dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan
dilunasi.
b. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferen adalah saham dengan bagian hasil yang tetap dan
apabila perusahaan mengalami kerugian maka pemegang saham
preferen akan mendapat prioritas utama dalam pembagian hasil atas
penjualan aset. Saham preferen mempunyai sifat gabungan antara
obligasi dan saham biasa. Adapun ciri - ciri dari saham preferen
adalah:

Universitas Sumatera Utara

1. Memiliki hak paling dahulu memperoleh deviden,
2. Tidak memiliki hak suara,
3. Dapat memengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam
pencalonan pengurus,
4. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal
saham lebih dahulu setelah kreditur apabila perusahaan
dilikuidasi.
C. Berdasarkan Kinerja Saham
a. Blue Chip Stock
Yaitu saham unggulan karena diterbitkan oleh perusahaan yang
memiliki kinerja baik, dapat membagikan dividen secara stabil dan
konsisten. Perusahaan yang menerbitkan saham ini biasanya adalah
perusahaan besar yang telah memiliki pangsa pasar tetap.
b. Growth Stock
Merupakan jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang
memiliki pertumbuhan pendapatan tinggi.
c. Income Stock
Merupakan saham yang memiliki dividen progresif atau besarnya
dividen yang dibagikan lebih tinggi dari rata-rata dividen tahun
sebelumnya.
d. Speculative Stock
Saham ini menghasilkan dividen yang tidak tetap karena
perusahaan yang menerbitkan memiliki pendapatan yang berubah-

Universitas Sumatera Utara

ubah, dan memungkinkan memiliki prospek yang bagus di masa
yang akan datang.
e. Counter Cyclical Stock
Perusahaan yang menerbitkan saham ini operasionalnya tidak
banyak dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro. Perusahaan ini
biasanya bergerak dalam bidang produksi atau layanan jasa vital.
2.8.3. Harga Saham
Harga saham adalah harga pasar yang tercatat setiap hari pada waktu
penutupan (closing price) aktivitas di Bursa Efek Indonesia. Nilai suatu
saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
A. Par Value (Nilai Nominal)
Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham yang
bersangkutan dan berfungsi untuk tujuan akuntansi. Dalam modal suatu
perseroan, dikenal adanya modal disetor. Perubahan modal disetor ini
sama dengan merupakan suatu nilai yang berguna bagi pencatatan
akuntansi, di mana nilai nominal dicatat sebagai model ekuitas perseroan
di dalam neraca. Setiap saham yang diterbitkan di Indonesia harus
mempunyai nilai nominal yang tercantum pada surat sahamnya. Namun
untuk satu jenis saham yang lama harus mempunyai satu jenis nilai
nominal.
B. Base Price (Harga Dasar)
Harga dasar suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga pasar suatu
saham. Harga ini merupakan harga perdana pada waktu harga saham

Universitas Sumatera Utara

tersebut dicatat di bursa efek dalam rangka penawaran umum penjualan
saham perdana yang disebut dengan IPO (Initial Public Offering). Harga
saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi
(underwriter) dan emiten. Harga dasar ini berubah sesuai aksi emiten
yang dilakukan seperti right issue, stock split, warrant dan lain-lain,
sehingga harga saham dasar yang baru harus dihitung sesuai dengan
perubahan harga teoritis hasil perhitungan antara harga dasar dengan
jumlah saham yang diterbitkan.
C. Market Price (Harga Pasar)
Harga pasar merupakan harga saham pada pasar yang sedang
berlangsung. Jika pasar bursa efek tutup, maka harga pasar adalah harga
penutupan (closing price). Jadi harga pasar ini yang menyatakan naik
turunnya suatu saham. Jika harga pasar dikalikan jumlah saham yang
diterbitkan, maka didapat market value.
2.8.4. Analisis Saham
Dalam konteks teori untuk melakukan analisis dan memilih saham terdapat
dua pendekatan dasar yakni :
A. Analisis Teknikal
Analisis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham
(kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut
(kondisi pasar) di waktu yang lalu (Husnan, 2001:349). Model analisis
teknikal lebih menekankan pada tingkah laku pemodal di masa yang akan
datang berdasarkan kebiasaan di masa lalu (nilai psikologis). Di dalam

Universitas Sumatera Utara

analisis teknikal informasi tentang harga dan volume perdagangan
merupakan alat utama untuk analisis. misalnya, peningkatan atau
penurunan harga biasanya berkaitan dengan peningkatan atau penurunan
volume perdagangan. Analisis teknikal pada dasarnya merupakan upaya
untuk menentukan kapan akan membeli atau menjual saham, dengan
memanfaatkan indikator-indikator teknis ataupun menggunakan analisis
grafis.
B. Analisis Fundamental
Analisis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham di
masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor
fundamental yang memengaruhi harga saham di masa yang akan datang
dan menerapkan hubungan vaiabel-variabel tersebut sehingga diperoleh
taksiran harga saham (Husnan, 2001:315). Analisis fundamental lebih
menekankan pada penentuan nilai intrinsik dari suatu saham. Untuk
melakukan analisis yang bersifat fundamental, diperlukan pemahaman
variabel-variabel yang memengaruhi nilai intrinsik saham. Nilai inilah
yang akan diestimasi oleh investor, dan hasil dari estimasi ini
dibandingkan dengan nilai pasar sekarang (current market price)
sehingga dapat diketahui saham-saham yang overprice maupun yang
underprice. Beberapa tahapan analisis untuk melakukan analisis
fundamental yaitu :

Universitas Sumatera Utara

a. Analisis Ekonomi
Analisis ini menyangkut penilaian umum perekonomian dan pengaruh
potensialnya terhadap hasil sekuritas. Foster G (1986) dalam bukunya
Husnan (2001:320) menunjukkan bahwa faktor ekonomi mampu
menjelaskan sekitar 17 persen perubahan laba perusahaan.
b. Analisis Industri
Analisis industri akan memberikan pemahaman tentang sifat dan
operasi

dari

suatu

industri

yang

dapat

digunakan

untuk

memperkirakan prospek pertumbuhan industri perusahaan-perusahaan
di dalamnya serta prestasi saham-sahamnya.
c. Analisis Kondisi Spesifik Perusahaan
Analisis ini menyangkut penilaian keadaan keuangan perusahaan. Alat
yang digunakan dalam analisis ini yaitu analisis laporan keuangan.
2.8.5. Penilaian Saham
Nilai saham yang akan dibayar oleh investor tergantung dari hasil yang
diharapkan untuk diterima dan resiko yang terkandung dalam transaksi
pembelian itu. Penilaian (valuation) dimaksudkan untuk dapat menentukan
nilai suatu saham sehingga perlu diperoleh standar prestasi (standar and
performance) yang dapat digunakan untuk menilai manfaat investasi saham
yang bersangkutan. Standar prestasi ini berupa nilai intrinsik yang
menunjukkan prestasi (hasil dan resiko) mendatang dari suatu sekuritas.
Model penilaian harga saham yang sering digunakan dalam analisis saham
yaitu :

Universitas Sumatera Utara

A. Pendekatan Present Value.
Dalam pendekatan nilai saat ini dari suatu saham adalah sama dengan
presentvalue arus kas yang diharapkan akan diterima oleh pemilik saham
tersebut. Deviden merupakan arus kas bagi para pemegang saham menurut
pendekatan the dividend discount model. Model ini dikembangkan menjadi
dua model pendekatan yaitu :
a. Model Tanpa Pertumbuhan Dividen (The Zero Growth Model)
Model ini didasarkan pada asumsi :
1. Keuntungan tidak berubah setiap tahunnya
2. Semua keuntungan dibagikan sebagai dividen
Sehingga harga saham dirumuskan :
Po =




Dimana :
Po = Harga saham (nilai intrinsik)
D = Dividen
r = Required rate of return (tingkat keuntungan yang dianggap
relevan atau diharapkan)
b. Model Pertumbuhan Konstan (Constant Growth Model)
Model ini didasarkan pada asumsi :
1. Tidak semua laba dibagikan
2. Laba ditahan diinvestasikan kembali
Sehingga harga saham dirumuskan :

Universitas Sumatera Utara

Po =
Dimana :


�−�

Po = Harga saham (nilai instrinsik)
Di = Dividen pada periode i
r = Required rate of return (tingkat keuntungan yang dianggap
relevan atau diharapkan)
g = Growth of rate (pertumbuhan laba atau dividen di masa yang
akan datang)
B. Pendekatan Price Earning Ratio (PER)
Dalam pendekatan ini harga saham (nilai intrinsik) dirumuskan sebagai
berikut:
Po = EPS x PER
Dimana :
Po = harga saham (nilai instrinsik)
EPSi = earning per share (laba per saham yang diharapkan)
PER = price earning ratio
2.8.6. Faktor-Faktor yang memengaruhi harga saham
Harga saham yang terjadi di pasar modal selalu berfluktuasi dari waktu ke
waktu. Fluktuasi harga dari suatu saham tersebut akan ditentukan oleh
kekuatan penawaran dan permintaan. Jika jumlah penawaran lebih besar dari
jumlah permintaan, pada umumnya kurs harga saham akan turun. Sebaliknya
jika jumlah permintaan lebih besar dari jumlah penawaran terhadap suatu
efek maka harga saham cenderung akan naik. Faktor-faktor yang

Universitas Sumatera Utara

memengaruhi fluktuasi harga saham dapat berasal dari internal dan eksternal
perusahaan. Hal-hal penting yang merupakan faktor makro atau pasar yang
dapat menyebabkan fluktuasi harga saham adalah tingkat inflasi dan suku
bunga, kebijakan keuangan dan fiskal, situasi perekonomian dan situasi bisnis
internasional. Sedangkan faktor mikro perusahaan yang dapat menyebabkan
fluktuasi harga saham adalah pendapatan perusahaan, dividen yang
dibagikan, arus kas perusahaan, perubahan mendasar dalam industri atau
perusahaan dan perubahan dalam perilaku investasi misalnya merubah
investasinya dari saham menjadi obligasi. Selain itu juga, faktor-faktor yang
memengaruhi pergerakan harga saham adalah :
A. Faktor Internal, antara lain:
a. Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti
pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk
baru, laporan produksi, laporan keamanan produk, dan laporan
penjualan.
b. Pengumuman

pendanaan

(financing

announcements),

seperti

pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang.
c. Pengumuman badan direksi manajemen (management board of
director announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur,
manajemen, dan struktur organisasi.
d. Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger,
investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan
diakuisisi, laporan divestasi dan lainnya.

Universitas Sumatera Utara

e. Pengumuman

investasi

(investment

announcements),

seperti

melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan, penutupan
usaha lainnya.
f. Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti
negoisasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.
g. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba
sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per
share (EPS), dividen per share (DPS), price earning ratio, net profit
margin, return on assets (ROA), dan lain-lain.
B. Faktor Eksternal, antara lain:
a. Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga
tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai
regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
b. Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan
karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan
tuntutan perusahaan terhadap manajernya.
c. Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti
laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga
saham perdagangan, pembatasan/penundaaan trading.
d. Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga
merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya
pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara.
e. Berbagai isu baik dari dalam negeri dan luar negeri.

Universitas Sumatera Utara

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu
Peneliti

Variabel

Judul

Penelitian
Variabel

Hasil Penelitian

Leman,

Pengaruh

Elvira

Economic Value independen:

(2008)

Added dan Rasio Economic Value menunjukkan adanya
Profitabilitas
terhadap

Secara

parsial,

penelitian

ini

Added dan rasio pengaruh

Harga profitabilitas

variabel

economic

value

Saham

Variabel

Perusahaan

dependen: harga per share terhadap

Infrastruktur
Bursa
Jakarta

di saham
Efek

added dan earning

harga

saham

perusahaan
infrastruktur
sedangkan
variabel
asset

untuk
return

tidak

pengaruh
segnifikan

on
ada
yang

terhadap

perusahaan
infrastruktur
Secara

simultan,

hasil penelitian ini
menunjukkana danya
pengaruh
EVA,

ROA,

antara
EPS

terhadap harga saham

Universitas Sumatera Utara

Suchita

Pengaruh

Rasio Variabel

Wathi

Profitabilitas dan independen

(2006)

Rasio

Leverage rasio

terhadap
Saham
Perusahaan
Manufaktur
Bursa

ROE

dan

ROA

: Berpengaruh

Positif

terhadap

Harga

Harga profitabilitas dan Saham
pada rasio leverage
Variabel

DER
Negatif

sedangkan
Berpengaruh
terhadap

di dependen: harga Harga Saham
Efek saham

Jakarta
Sumber: Diolah Peneliti (2012)

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
1. Kerangka Konseptual Penelitian
H6

Return On Investment (ROI) (X1)

Return On Equity (ROE) (X2)

H1
H2

Debt To Asset Ratio (DAR) (X3)
H3
Debt To Equity Ratio (DER) (X4)

Harga Saham
(Y)

H4
H5

Earning Per Share (EPS) (X5)
Sumber: Diolah Peneliti (2012)

Kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
yang digunakan berhubungan dengan berbagai faktor yang telah peneliti
identifikasikan sebagai masalah penting. Kerangka konseptual merupakan sintesis

Universitas Sumatera Utara

atau ekstrapolasi dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan
keterkaitan antar variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan untuk
memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis. Kerangka
konseptual yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel
yang akan diteliti. Jadi, secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel
independen dan variabel dependen. Return on nvestment (ROI) adalah merupakan
salah satu bentuk rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang
digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
Keuntungan yang diperoleh dari investasi tidak terlepas dari fluktuasi harga
saham. Fluktuasi harga saham di bursa sangat berkaitan erat dengan permintaan
dan penawaran saham, dengan kata lain berkaitan dengan keputusan investasi
yang sehat memerlukan serangkaian kegiatan yang sistematis dari mulai
mengidentifikasi informasi, memilah-milah informasi yang relevan, menggunakan
informasi tersebut untuk memprediksi suatu trend, memperhitungkan resiko dan
lain-lain sebelum menentukan pilihan yang dianggap sesuai. Perusahaan dituntut
seefisiensi mungkin terhadap penggunaan modal sendiri/ ROE, efisiensi hutang
dengan asset/DAR, efisiensi hutang dengan modal/DER,karena semua itu akan
mempengaruhi fluktuasi harga saham yang beredar. Pada penelitian ini variabel
independen adalah Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Debt
To Asset Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER) dan Earning Per Share
(EPS), dan variable dependennya adalah Harga Saham.

Universitas Sumatera Utara

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis
dari penelitian ini adalah:
1.

Return On Investment (ROI) berpengaruh terhadap harga saham pada
industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
secara parsial.

2.

Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap harga saham pada industri
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara
parsial.

3.

Debt To Asset Ratio (DAR) berpengaruh terhadap harga saham pada
industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
secara parsial.

4.

Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap harga saham pada
industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
secara parsial.

5.

Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham pada industri
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara
parsial.

6.

Return on investment (ROI), return on equity (ROE), debt to asset ratio
(DAR), debt to equity ratio (DER), dan earning per share (EPS)
berpengaruh terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan.

Universitas Sumatera Utara