Hubungan Self Regulated Learning Dengan Kecemasan Akademis Pada Siswa Kelas 3 SMA Negeri 1 Kabanjahe Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Azwar
(2012) penelitian dengan pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan
analisisnya pada data-data numerikal yang diolah dengan metode statistika. Pada
dasarnya penelitian kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam
rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu
probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil.
Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode korelasional. Menurut
Suryabrata (2008) Metode korelasional ialah metode penelitian yang dilaksanakan
dengan tujuan mencari tahu sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor
berkaitan (berkorelasi) dengan satu atau lebih faktor lain. Pada penelitian ini,
metode korelasi digunakan untuk mendapatkan jawaban tentang ada tidaknya
hubungan satu faktor dengan faktor lain, yaitu hubungan antara kecemasan
akademis dengan self regulated learning.
A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Variable penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2012). Identifikasi variabelvariabel utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) X1 : Kecemasan Akademis

b) X2 : Self Regulated Learning

27
Universitas Sumatera Utara

28

B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
1. Definisi Operasional Kecemasan Akademis
Kecemasan akademis adalah pikiran dan perasaan dalam diri individu,
berisikan ketakutan, ketegangan dan kekhawatiran akan bahaya atau ancaman
di masa mendatang, sehingga mengakibatkan terganggunya pola pemikiran,
respon fisik serta perilaku sebagai hasil tekanan dalam pelaksanaan aktivitas
akademik. Dalam penelitian ini kecemasan akademis diukur dengan
menggunakan karakteristik kecemasan akademis yang disampaikan oleh
Ottens (1991).
Kecemasan akademis subyek dilihat dari skor total yang diperoleh pada
skala kecemasan akademis. Semakin tinggi skor skala yang diperoleh akan
semakin menunjukkan tingginya kecemasan akademis yang dimiliki siswa
dan begitu juga sebaliknya.

2. Definisi Operasional Self Regulated Learning
Self regulated learning adalah strategi yang digunakan individu dalam
pembelajarannya yang meliputi evaluasi terhadap diri, mengatur materi
pelajaran, mengatur dan merancang tujuan, mencari informasi, mencatat halhal yang penting, mengatur lingkungan belajar, konsekuensi terhadap diri,
mengulang dan mengingat materi, mencari bantuan pada teman sebaya, guru
dan orang dewasa, mengulang tugas sebelumnya, mengulang catatan, serta
meninjau buku pelajaran. Dalam penelitian ini Self regulated learning diukur
dengan menggunakan strategi self regulated learning yang disampaikan oleh
Zimmerman dan Martinez-Pons (Boerkarts, Pintrich, & Zeidner, 2000).

Universitas Sumatera Utara

29

Self Regulated Learning subyek dilihat dari skor total yang diperoleh
pada skala Self Regulated Learning. Semakin tinggi skor skala yang diperoleh
akan semakin menunjukkan tingginya Self Regulated Learning yang dimiliki
siswa dan begitu juga sebaliknya.

B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2012). Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 3 SMA Negeri 1
Kabanjahe sebanyak 300 orang. Jumlah populasi penelitian dapat dilihat pada
Tabel 1.

No

Tabel 1. Populasi Penelitian
Kelas
Jumlah Siswa

1.

3 IPA1

30 orang


2.

3 IPA 2

30 orang

3.

3 IPA 3

30 orang

4.

3 IPA 4

30 orang

5.


3 IPA 5

30 orang

6.

3 IPS 1

30 orang

7.

3 IPS 2

30 orang

8.

3 IPS 3


30 orang

9.

3 IPS 4

30 orang

10.

3 IPS 5

30 orang

Jumlah Populasi

300 Orang

Universitas Sumatera Utara


30

2. Sampel Penelitian
Mengingat pada keterbatasan peneliti dalam menjangkau seluruh area
populasi, maka peneliti hanya akan meneliti sebagian dari populasi yang
dijadikan sebagai subjek penelitian. Berdasarkan pada populasi yang telah
ditentukan maka akan diambil wakil dari populasi yang disebut sampel
penelitian.
Sugiono (2012), pada populasi yang diasumsikan berdistribusi normal,
penarikan jumlah sampel dapat dilakukan dengan berpatokan pada Nomogram
Herry King. Berdasarkan table penentuan jumlah sampel dari suatu populasi
tertentu, untuk tingkat kepercayaan sample terhadap populasi 95% atau tingkat
kesalahan 5 % dengan jumlah populasi 300 orang maka sampel yang harus
dimiliki adala 161 orang (Sugiono, 2012).

C. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
Teknik pengambilan sampel, dengan menggunakan teknik proportional
random sampling. Alasan menggunakan teknik ini karena yang menjadi populasi
dalam penelitian ini hanya siswa kelas 3 SMA Negeri 1 Kabanjahe yang terbagi
ke dalam 10 kelas. Agar semua kelas dapat terwakili, maka sampel diambil dari

masing-masing kelas dengan proporsi sama. Prosedur pengambilan sampel adalah
dengan cara undian. Alasan menggunakan undian adalah bagi peneliti cukup
sederhana dan memungkinkan ketidakadilan dapat dihindari.

Universitas Sumatera Utara

31

D. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data hendaknya disesuaikan dengan tujuan
penelitian dan bentuk data yang akan diambil dan diukur. Data dalam
penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode skala. Skala
merupakan suatu bentuk pengukuran terhadap performansi tipikal individu
yang cenderung dimunculkan dalam bentuk respon terhadap situasisituasi
tertentu yang sedang dihadapi (Azwar, 2010).
Penelitian ini menggunakan penskalaan model Likert. Penskalaan
ini merupakan model penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan
distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai sikap (Azwar, 2010).
Skala disusun sendiri oleh peneliti dari aspek-aspek yang
membangun variabel tersebut. Skala yang digunakan terdiri dari skala

untuk mengukur Self Regulated Learning dan skala untuk mengukur
kecemasan akademis. Aitem-aitem dalam skala ini merupakan pernyataan
dengan empat pilihan jawaban, yaitu:
STS

= Sangat Tidak Sesuai

TS

= Tidak Sesuai

N

= Netral

S

= Sesuai

SS


= Sangat Sesuai

Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favorable dan unfavorable.
Skor yang diberikan bergerak dari 1 sampai 5. Bobot penilaian untuk
pernyataan favorable yaitu : SS = 5, S = 4, N = 3, TS = 2, STS = 1,

Universitas Sumatera Utara

32

sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan unfavorable yaitu : SS = 1, S
= 2, N = 3, TS = 4, STS = 5.
1. Rancangan Skala Kecemasan Akademis
Skala kecemasan akademis disusun dari keempat karakteristik
kecemasan akademis. Rancangan alat ukur kecemasan akademik dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Rancangan Alat Ukur Kecemasan Akademis
No


1.

Komponen

Patterns of
AnxietyEngedering
Mental
activity

Indikator

Merasa khawatir akan
sesuatu hal yang mereka
anggap salah
Kecemasan akibat
adanya penyesuaian diri.
Percaya diri yang rendah

2.

3.

Misderected
attention

Perhatian terganggu
akibat faktor internal
Perhatian terganggu
akibat faktor eksternal
Physiologica Otot tegang
l Distress
Jantung berdetak lebih
cepat
Berkeringat
Tangan gemetar

4.

Innappropria Prokastinasi
te
Behaviours Menjawab ujian terburuburu
Memaksakan diri
Total keseluruhan

Jumlah
pertanyaan

Total

Bobot

Fav.
3

Unfav.
3

6

8,3 %

3

3

6

8,3 %

3

3

6

8,3 %

3

3

6

8,3 %

3

3

6

8,3 %

3

3

6

8,3 %

3

3

6

8,3 %

3

3

6

8,3 %

3

3

6

8,3 %

3

3

6

8,3 %

3

3

6

8,3 %

3

3

6

8,3 %

72

100%

Universitas Sumatera Utara

33

2. Rancangan Skala Self Regulated Learning
Skala self regulated learning disusun dari empat belas strategi self
regulated learning. Rancangan alat ukur self regulated learning dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Rancangan Alat Ukur Self Regulated Learning
Jumlah pertanyaan
No
Strategi Self Regulated learning
Total
Fav
UnFav
1 Evaluasi
terhadap
diri
(Self
2
2
4
evaluation)
2 Mengatur
materi
pelajaran
2
2
4
(Organizing and transforming
3

Bobot
7,1%
7,1%

Mengatur dan merancang tujuan
(Goal setting and planning)
Mencari
informasi
(Seeking
information)
Mencatat hal-hal penting (Keeping
records and monitoring)
Mengatur
lingkungan
belajar
(Environmental structuring)

2

2

4

7,1%

2

2

4

7,1%

2

2

4

7,1%

2

2

4

7,1%

Konsekuensi terhadap diri
(Self
consequences)
Mengulang dan mengingat materi
(Rehearsing and memorizing)
Mencari bantuan teman sebaya
(Seeking help from peers)

2

2

4

7,1%

2

2

4

7,1%

2

2

4

7,1%

10

Mencari bantuan guru (Seeking help
from teachers)

2

2

4

7,1%

11

Mencari bantuan orang
(Seeking help from adults)

dewasa

2

2

4

7,1%

12

Mengulang
tugas
atau
sebelumnya (Review test)

tes

2

2

4

7,1%

13

Mengulang catatan (Review notes)

2

2

4

7,1%

14

Meninjau buku pelajaran (Review
textbook)
Total Keseluruhan

2

2

4

7,1%

56

100%

4
5
6
7
8
9

Universitas Sumatera Utara

34

E. UJI COBA ALAT UKUR
1. Uji Validitas
Validitas adalah sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam menjalankan fungsi ukur artinya alat ukur memang mengukur apa yang
dimaksudkan untuk diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah validitas isi atau content validity, yaitu sejauh mana alat tes yang
digunakan dilihat dari segi isi adalah benar-benar mengukur apa yang
seharusnya diukur (Sugiono, 2012). Teknik yang digunakan untuk melihat
validitas isi dalam penelitian ini adalah professional judgement, pendapat
profesional diperoleh dengan cara berkonsultasi dengan dosen pembimbing
dan juga dosen atau pihak lain.
2. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk mengetahui sejauh mana aitem
mampu membedakan antara individu atau kelompok yang memiliki atribut
dengan yang tidak memiliki atribut yang akan diukur. Uji daya beda aitem ini
dilakukan dengan cara memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau
seusai dengan fungsi ukur tes (Azwar, 2012).
Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien
korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang
relevan yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan
koefisien korelasi aitem total yang dapat dilakukan dengan menggunakan
koefisien korelasi Pearson Product Moment. Prosedur pengujian ini akan
menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal dengan daya beda

Universitas Sumatera Utara

35

aitem. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 daya
pembedanya dianggap memuaskan (Azwar, 2102). Uji daya beda aitem
dilakukan pada alat ukur dalam penelitian ini, yaitu self regulated learning dan
kecemasan akademis.
3. Uji Realibilitas
Reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi
alat yang bersangkutan, bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang
berbeda (Hadi, 2000). Uji reliabiltas alat ukur dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan internal consistency (cronbach’s alpha coefficient)
yaitu melihat indikator konsistensi butir-butir pernyataan tes dalam
menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama (Azwar, 2012).
Sebelum dilakukan reliabilitas terlebih dahulu dilakukan uji daya beda
aitem. Daya beda suatu alat ukur dalam penelitian sangat diperlukan karena
dapat diketahui seberapa cermat suatu alat ukur melakukan fungsinya.
Parameter daya beda aitem diperoleh melalui komputasi korelasi antara
distribusi skor skala itu sendiri yang akan menghasilkan koefisien korelasi
aitem total (rix). Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem
menggunakan batasan rix ≥ 0.300. Semua aitem yang mencapai koefisien
korelasi minimal 0.300 daya bedanya dianggap memuaskan (Azwar, 2012).
Setelah melalui uji daya beda aitem, peneliti melakukan pengujian
reliabilitas. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi
internal, yaitu suatu bentuk tes hanya memerlukan satu kali pengenaan tes
kepada sekelompok individu sebagai subjek penelitian. Teknik yang

Universitas Sumatera Utara

36

digunakan adalah koefisien alpha cronbach. Reliabilitas dinyatakan oleh
koefisien realibilitas (rxx`) yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai
dengan 1. Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati angka satu
menandakan semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, koefisien yang semakin
mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas yang dimiliki (Azwar,
2012). Teknik koefisien alpha untuk menguji reliabilitas alat ukur dihitung
dengan bantuan program SPSS versi 22.0 for windows.

G. HASIL UJI COBA ALAT UKUR
Uji coba alat ukur dalam penelitian ini yaitu skala self regulated learning
dan skala kecemasan akademis yang diberika kepada 175 orang siswa kelas 3
SMA yang akan menghadapi UN dan SBMPTN. Hasil uji reliabilitas untuk
masing-masing skala yaitu 0.883 untuk skala self regulated learning dan 0.891
untuk skala kecemasan akademis. Dapat disimpulkan bahwa hasil ukur yang
diperoleh dari alat ukur dapat terpercaya, dengan perolehan nilai alpha cronbach
mendekati 1.00.
1. Skala Kecemasan Akademis Setelah Uji Coba
Variable kecemasan akademis diukur menggunakan skala yang telah diuji
coba. Alat ukur motivasi dapat dilihat pada Tabel 4.

No
1.

Tabel 4. Alat Ukur Kecemasan Akademis Setelah Uji Coba
Komponen
Indikator
Pernyataan
Patterns of
AnxietyEngedering
Mental
activity

Merasa khawatir akan sesuatu hal
yang mereka anggap salah
Kecemasan akibat adanya
penyesuaian diri.
Percaya diri yang rendah

Fav
2

Unfav
2

2
2

Tot
al
4
2

1

3

Universitas Sumatera Utara

37

Lanjutan Tabel 4. Alat Ukur Kecemasan Akademis Setelah Uji Coba
Misderected Perhatian terganggu akibat faktor
2
2
attention
internal
Perhatian terganggu akibat faktor
2
3
5
eksternal
3.
Physiological Otot tegang
1
1
2
Distress
Jantung berdetak lebih cepat
3
1
4
Berkeringat
3
1
4
Tangan gemetar
2
2
4
4.
Innappropriat Prokastinasi
2
1
3
e Behaviours Menjawab ujian terburu-buru
2
2
Memaksakan diri
2
2
Total keseluruhan
37
2.

2. Skala Self Regulated Learning Setelah Uji Coba
Variable Self Regulated Learning diukur menggunakan skala yang telah
diuji coba. Alat ukur motivasi dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Alat Ukur Self Regulated Learning Setelah Uji Coba
Jumlah pertanyaan
No
Strategi Self Regulated learning
Total
Fav
UnFav
1
Evaluasi
terhadap
diri
(Self
1
1
2
evaluation)
2
Mengatur
materi
pelajaran
2
2
(Organizing and transforming
3
4
5
6
7
8
9
10

Mengatur dan merancang tujuan (Goal
setting and planning)
Mencari
informasi
(Seeking
information)
Mencatat hal-hal penting (Keeping
records and monitoring)
Mengatur
lingkungan
belajar
(Environmental structuring)
Konsekuensi terhadap diri
(Self
consequences)
Mengulang dan mengingat materi
(Rehearsing and memorizing)
Mencari bantuan teman sebaya
(Seeking help from peers)
Mencari bantuan guru (Seeking help
from teachers)

2

1

2
2

3
2

2

2

4
2

1

1

2

2

2

4

2

1

3

2

2

4

Universitas Sumatera Utara

38

Lanjutan Tabel 5. Alat Ukur Self Regulated Learning Setelah Uji Coba
11 Mencari bantuan orang dewasa
2
2
(Seeking help from adults)
12 Mengulang tugas atau tes sebelumnya
2
1
3
(Review test)
13 Mengulang catatan (Review notes)
2
1
3
14

Meninjau buku pelajaran (Review
textbook)
Total Keseluruhan

2

2

4
40

H. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Tahap Persiapan Penelitian
a. Rancangan Alat dan Instrumen Penelitian.
Pada tahap ini, peneliti mulai mengonstruksi alat ukur dalam bentuk
skala yang terdiri dari skala Self regulated learning dan kecemasan
akademis yang pembuatannya mengacu pada teori yang telah diuraikan
sebelumnya.
b. Uji Coba Alat Ukur.
Agar memperoleh alat ukur dengan validitas dan reliabilitas yang
memadai, maka peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba alat ukur
penelitian.Uji coba alat ukur ini diberikan kepada sejumlah responden.
c. Revisi Alat Ukur.
Seusai peneliti melakukan uji coba alat ukur, kemudian peneliti
menguji validitas dan reliabilitas skala self regulated learning dan
kecemasan akademis

melalui koefisien alpha cronbach dengan

menggunakan SPSS version 22.0 for windows. Aitem-aitem yang valid

Universitas Sumatera Utara

39

kemudian disusun kembali dalam bentuk booklet untuk dijadikan alat ukur
yang siap pakai di lapangan.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Setelah peneliti melakukan uji coba, merevisi alat ukur, dan
menyusun kembali aitem-aitem yang diterima pada saat uji coba, maka
peneliti mengambil data penelitian dengan menyebarkan skala self
regulated learning dan kecemasan akademis yang telah direvisi kepada
responden penelitian yaitu para siswa SMA kelas 3.
3. Tahap Pengolahan Data
Setelah diperoleh hasil skor skala self regulated learning dan
kecemasan akademis, maka dilakukan pengolahan data. Pengolahan ini
dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer 22.0 for
windows.

I. METODE ANALISIS DATA
Analisis data merupakan suatu proses lanjutan dari proses pengolahan data
untuk melihat bagaimana menginterpretasikan data, kemudian menganalisis data
dari hasil yang sudah ada pada tahap hasil pengolahan data. Metode analisa data
yang digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah analisa
statistika, yaitu analisis pearson product moment, karena data yang diperoleh
merupakan data interval. Sebelum dilakukan analisis korelasi pearson product
moment terlebih dahulu akan diuji normalitas dan uji linearitas dengan
menggunakan uji statistik.

Universitas Sumatera Utara

40

1. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah data yang
dianalisis sudah terdistribusi sesuai dengan prinsip-prinsip distribusi
normal agar dapat digeneralisasikan terhadap populasi. Uji normalitas
pada penelitian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa data semua
variabel yang berupa skor-skor yang diperoleh dari hasil penelitian
tersebar sesuai dengan kaidah normal. Pada penelitian ini uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan
bantuan program komputer SPSS versi 22.0 for windows.
Kolmogorov-Smirnov adalah suatu uji yang memperhatikan tingkat
kesesuaian antara distribusi serangkaian harga sampel (skor yang
diobservasi) dengan suatu distribusi teoritis tertentu. Kaidah normal yang
digunakan adalah jika p ≥ 0,05 maka sebarannya dinyatakan normal dan
sebaliknya jika p < 0,05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal.
2. Uji Linieritas
Uji linieritas hubungan untuk mengetahui linier atau tidaknya
hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung serta untuk
mengetahui signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut.
Apabila penyimpangan tersebut tidak signifikan maka hubungan antara
variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan linier. Uji linieritas
dilakukan dengan menggunakan analisis statistik uji F dengan bantuan
program komputer SPSS versi 22.0 for windows. Kaidah yang digunakan
untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antara variabel bebas

Universitas Sumatera Utara

41

dengan variabel tergantung adalah jika p < 0,05 maka hubungannya antara
variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan linier, sebaliknya
jika p > 0,05 berarti hubungan antara variabel bebas dengan variabel
tergantung dinyatakan tidak linier.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan menguraikan gambaran subjek penelitian secara
umum, data hasil penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang ingin dilihat
oleh peneliti, hasil data tambahan yang mendukung, dan pembahasan terhadap
hasil-hasil pengolahan data.

A.

GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 161 orang siswa

kelas 3 SMA Negeri 1 Kabanjahe. Subjek diberikan alat ukur berupa skala untuk
mendapatkan data terkait variabel bebas dan variabel tergantung dalam penelitian
ini. Peneliti menguraikan gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin,
dan usia.
1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek berjenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada Tabel 6.
Tabel 6. Data Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase
Perempuan
101
62,73%
Laki-laki
60
37,26%
Total
161
100%

42
Universitas Sumatera Utara

43

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa subjek penelitian dengan
jenis kelamin laki-laki, yaitu sebesar 32, 26%. Sedangkan perempuan yang ikut
berpartisipasi dalam penelitian sebanyak 62,73%.
2. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Subjek dalam penelitian ini memiliki tingkatan usia yang berbeda-beda.
Gambaran subjek penelitian berdasarkan tingkatan usia dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Data Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkatan usia
Usia
Jumlah
Persentase
17 tahun

108

67,08%

18 tahun

50

31,05%

19 tahun

3

1,86%

Total

161

100%

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah subjek berdasarkan
usia berbeda-beda. Subjek paling banyak berada pada usia 17 tahun yaitu
sebanyak 108 orang , kemudian pada usia 18 tahun sebanyak 50 orang dan subjek
paling sedikit berada pada usia 19 tahun, yaitu berjumlah 3 orang.

B.

HASIL UTAMA PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubugan antara dua variabel, oleh

karena itu peneliti menggunakan uji korelasi terhadap data yang telah didapatkan.
Sebelum uji korelasi dilakukan, peneliti terlebih dahulu melakukan uji normalitas
dan linieritas data agar dapat dilakukan uji korelasi menggunakan statistika
parametrik yaitu Pearson Product Moment.

Universitas Sumatera Utara

44

1. Uji Asumsi
1. Hasil Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data penelitian telah tersebar
secara normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji
Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas kedua variabel dapat dilihat pada Tabel
8.
Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Data Variabel Self Regulated Learning dan
Kecemasan Akademis
Variabel
Kolmogorov-Smirnov Z
Signifikansi
Self Regulated Learning
.063
.200
Kecemasan Akademis
.060
.200
Berdasarkan hasil uji normalitas yang ditunjukkan oleh kedua tabel tersebut
dapat dilihat bahwa penyebaran data dalam penelitian ini terdistribusi normal.
Variabel self regulated learning memiliki signifikansi 0.200 dengan p>0.05 dan
variabel kecemasan akademis juga memiliki signifikansi 0.200 dengan p>0.05.
2. Hasil Uji Linearitas Data
Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah data penelitian dari kedua
variabel memiliki hubungan yang linear. Hubungan dikatakan linear apabila
peningkatan nilai pada salah satu variabel diikuti dengan peningkatan pada
variabel lainnya, atau sebaliknya. Uji linearitas yang digunakan dalam penelitian
ini adalah uji ANAVA. Hasil uji Linearitas dapat dilihat pada Tabel 9.

Variabel
SRL * KA

Tabel 9. Hasil Uji Linearitas
Nilai F
35322.479

Signifikansi
.000

Universitas Sumatera Utara

45

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa perolehan signifikansi
sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05 (p