Pertanggungjawaban Pidana Anak Terhadap Tindak Pidana Turut Sertadengan Sengaja Membujuk Anak Melakukan Persetubuhan (Analisis Nomor 14 Pid.Sus-Anak 2015 PN-Pdg)

ABSTRAK

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA ANAK TERHADAP TINDAK PIDANA TURUT SERTA
DENGAN SENGAJA MEMBUJUK ANAK MELAKUKANPERSETUBUHAN
(Analisis Nomor 14/Pid.Sus-Anak/2015/PN-Pdg)

Soar Geraldo Pandapotan Sitinjak*)
Liza Erwina, S.H., M.Hum**)
Dr. M. Ekaputra, S.H., M.Hum***)

Akhir-akhir ini terdapat berbagai fenomena perilaku negatif terlihat dalam
kehidupan sehari-hari pada anak-anak. Melalui surat kabar atau televisi dapat dijumpai
kasus-kasus anak usia dini seperti kekerasan baik itu kekerasan fisik, verbal, mental
bahkan pelecehan atau kekerasan seksual juga sudah menimpa anak-anak.
Permasalahan dalam penelitian adalah pengaturan tindak pidana anak turut serta
dengan sengaja membujuk anak melakukan persetubuhan yang dilakukan oleh anak.
Bentuk perlindungan hukum bagi anak pelaku tindak pidana kekerasan seksual.
Penerapan hukum terhadap anak pelaku tindak pidana turut serta dengan sengaja
membujuk
anak
melakukan

persetubuhan?
(Analisis
Nomor14/Pid.SusAnak/2015/PNPdg). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif.
Sifat penelitian ini adalah deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder.
Pengaturan tindak pidana persetubuhan dalam KUHPidana, Pasal 287 KUHP,
Pasal 288 KUHP, Pasal 291 KUHP, Tindak Pidana Persetubuhan di luar KUHPidana,
yaituUndang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.
23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Pasal 81 ayat (1), Undang-Undang No.
23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT), Pasal 5
huruf c jo Pasal 8 UU PKDRT diancam dengan pidana dalam Pasal 46, Pasal 47 dan Pasal
48. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang, Pasal 2 sampai Pasal 27. Bentuk Perlindungan Hukum bagi anak
pelaku tindak pidana kekerasan seksual, yaitu Pemberian Restitusi, Pemberian
Kompensasi, Layanan Konseling dan Pelayanan/Bantuan Medis (Rehabilitasi), Pemberian
Bantuan Hukum, Pemberian Informasi. Penerapan hukum terhadap anak pelaku
tindak pidana turut serta dengan sengaja membujuk anak melakukan
persetubuhan (Analisis Nomor14/Pid.Sus-Anak/2015/PNPdg), yaitu menjatuhkan

Universitas Sumatera Utara


pidana kepada anak oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam)bulan,
dengan ketentuan bahwa pidana tersebut tidak perlu dijalani kecuali kalau dikemudian
hari ada perintah lain dalam putusan hakim, bahwa terpidana sebelum waktu
percobaan selama 1 (satu) tahun berakhir telah bersalah melakukan tindak pidana,
dengan syarat khusus supaya Anak menjalani Pembinaan di luar Lembaga selama10
(sepuluh) bulan dan menjatuhkan pula pidana Pelatihan Kerja kepada Anak selama 2
(dua) bulan. Memerintahkan Anak menjalani pembinaan dan latihan kerja di Lembaga
Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Panti Sosial Asuh Anak dan Bina Remaja
(PSAABR) Budi Utomo Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman, Propinsi Sumatera Barat
Kata Kunci : Pertanggungjawaban Pidana Anak Turut SertaMembujuk Melakukan
Persetubuhan
* Mahasiswa Fakultas Hukum USU
** Dosen Pembimbing I/Ketua Departemen Hukum Administrasi Negara FH USU
*** Dosen Pembimbing II / Dosen Fakultas Hukum USU

Universitas Sumatera Utara