Dampak Kehadiran PT Agincourt Resources Dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sumuran Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dampak
Dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benturan,
pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik negatif maupun positif (KBBI
online). Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang,
benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan atau perbuatan seseorang.
Adapun dampak memberikan pengaruh berupa:
1. Dampak positif yaitu dampak yang berpengaruh positif.
2. Dampak negatif yaitu dampak yang berpengaruh negatif.
3. Dampak Langsung yaitu dampak yang dirasakan langsung dan berkaitan
dengan dampak positif.
4. Dampak tidak langsung yaitu dampak tidak langsung yang dirasakan
dengan adanya suatu pengaruh.

2.2 Industri
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengelolahan bahan mentah atau
setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan. Pengertian Industri sangat luas, jika dilihat dalam
lingkup mikro dan makro. Maka secara mikro industri adalah kumpulan dari

perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang homongen,
atau barang-barang yang mempunyai sifat yang saling mengganti sangat erat.
Sedangkan secara makro, Industri adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan

9
Universitas Sumatera Utara

niali tambah. jadi batasan industri yaitu secara mikro sebagai kumpulan
perusahaan yang menghasilkan barang sedangkan secara makro dapat
membentuk pendapatan (Wiwid sun, 2017).
Menurut UU Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, industri adalah
seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengelolah bahan baku dan/atau
memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang
mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.
Ada 6 kosep yang berkaitan dengan industri adalah sebagai berikut :
1. Bahan Mentah adalah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya
alam dan/atau yang diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan
lebih lanjut, misalnya kapas untuk industri tekstil, batu kapur untuk
industri semen, biji besi untuk industri besi dan baja.
2. Bahan baku industri adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah

yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri, misalnya
lembaran besi atau baja untuk industri pipa, kawat, konstruksi jembatan,
seng, tiang telepon, benang adalah kapas yang dipintal untuk industri
garmen (tekstil), minyak kelapa, bahan baku industri margarine.
3. Barang setengah jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah
mengalami satu atau beberapa tahap proses industri yang dapat diproses
lebih lanjut menjadi barang jadi, misalnya kain dibuat untuk industri
pakaian, kayu olahan untuk industri mabel dan kertas untuk barang-barang
cetakan.

10
Universitas Sumatera Utara

4. Barang jadi adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk
konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai alat produksi, misalnya industri
pakaian, mabel, semen, dan bahan bakar.
5. Rancang bangun industri adalah kegiatan industri yang berhubungan
dengan perencanaan pendirian industri/pabrik secara keseluruhan atau
bagian-bagiannya.
6. Perekayasaan industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan

perancangan dan pembuatan mesin/peralatan pabrik dan peralatan industri
lainnya (Qodratullah dalam Doni, 2014:15).

2.3 Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau
sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan
distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomi manusia. Kegiatan produksi
dan distribusi dilakukan dengan menggabungkan berbagai faktor produksi,
yaitu manusia, alam dan modal. Hasil suatu produksi dapar berupa barang dan
jasa (Chalouiss, 2012). Adapun jenis-jenis perusahaan berdasarkan lapangan
usaha :
1. Perusahan Ekstraktif, yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang
pengambilan kekayaan alam.
2. Perusahaan Agraris, yaitu perusahaan yang bekerja dengan cara mengolah
lahan atau ladang.
3. Perusahaan Industri, yaitu perusahaan yang menghasilkan barang mentah
dan setengah jadi menjadi barang jadi atau meningkatkan nilai gunanya.

11
Universitas Sumatera Utara


4. Perusahaan Perdagangan, yaitu perusahaan yang bergerak dalam hal
perdagangan.
5. Perusahaan Jasa, yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa.

2.4 Masyarakat
2.4.1 Pengertian Masyarakat
Istilah masyarakat berasal dari bahasa arab “syaraka” yang berarti ikut
serta, berpartisipasi, atau “musyaraka” yang berarti saling bergaul. Di dalam
bahasa Inggris dipakai istilah “society”, yang sebelumnya berasal dari kata
latin “socius”, berarti kawan menurut Koentjoroningrat (dalam Basrowi,
2005:37).
Kata masyarakat diterjamahkan menjadi dua pengertian, yaitu society dan
community. Menurut Abdul Syani, masyarakat sebagai community dapat
dilihat dari dua sudut pandang. Pertama, memandang communitysebagai unsur
statis, artinya community terbentuk dalam suatu wadah atau tempat dengan
batas-batas tertentu, maka menunjukkan bagian dari kesatuan-kesatuan
masyarakat sehingga dapat pula disebut sebagai masyarakat setempat,
misalnya kampung, dusun atau kota-kota kecil.
Masyarakat setempat adalah suatu wadah dan wilayah dari kehidupan

sekelompok orang yang ditandai oleh adanya hubungan sosial. Disamping itu,
dilengkapi pula oleh adanya perasaan sosial, nilai-nilai dan norma-norma yang
timbul atas akibat dari adanya pergaulan hidup atau hidup bersama manusia.
Kedua, community dipandang sebagai unsur yang dinamis, artinya
menyangkut suatu proses yang terbentuk melalui faktor psikologis dan

12
Universitas Sumatera Utara

hubungan antarmanusia, maka di dalamnya ada sifat fungsional. Dalam hal ini
dapat diambil contoh tentang masyarakat pegawai negeri sipil, masyarakat
ekonomi, masyarakat, mahasiswa, dan sebagainya (Basrowi, 2005:38).
Dari kedua ciri khusus yang dikemukakan diatas, berarti dapat diduga
bahwa apabila suatu masyarakat tidak memenuhi ciri-ciri tersebut, maka dapat
disebut masyarakat dalam arti society. Masyarakat dalam pengertian society
terdapat interaksi sosial, perhitungan-perhitungan rasional dan like interest,
hubungan-hubungan menjadi bersifat pamrih dan ekonomis menurut Abdul
Syani (dalam Basrowi, 2005:28).
Masyarakat bukanlah hanya sekedar suatu perjumlahan individu semata,
melainkan suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar mereka (anggota

masyarakat), sehingga menampilkan suatu realita tertentu yang mempunyai
ciri-cirinya sendiri. adapun ciri-ciri masyarakat menurut Soerjono Soekanto
adalah sebagai berikut:
1. Manusia yang hidup bersama, tak ada ukuran yang mutlak ataupun angka
yang pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada.
Akan tetapi secara teoritis, angka minimumnya ada dua orang yang hidup
bersama.
2. Bercampur untuk waktu yang cukup lama, sebagai akibat hidup bersama
timbul sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur
hubungan antarmanusia dalam kelompok tersebut.
3. Sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.

13
Universitas Sumatera Utara

4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama, dengan sistem hidup
bersama akan menimbulkan kebudayaan. Oleh karena itu setiap anggota
kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lain.

2.4.3 Golongan Masyarakat

a.

Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang kehidupannya
masih banyak dikuasai oleh adat istiadat lama. Jadi, masyarakat tradisional
di dalam melangsungkan kehidupannya berdasarkan pada cara-cara atau
kebiasaan-kebiasaan lama yang masih diwarisi dari nenek moyangnya.
Kehidupan mereka belum terlalu dipengaruhi oleh perubahan-perubahan
yang berasal dari luar lingkungan sosialnya.
Masyarakat ini juga sering disebut masyarakat pedesaan atau
masyarakat desa. Masyarakat desa adalah sekelompok orang yang hidup
bersama, bekerja sama, dan berhubungan erat secara tahan lama, dengan
sifat-sifat yang hampir seragam.

b.

Masyarakat Modren
Masyarakat modren adalah masyarakat yang sebagian besar warganya
mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam
peradaban dunia masa kini. Perubahan-perubahan itu terjadi sebagai akibat

masuknya pengaruh kebudayaan dari luar yang membawa kemajuan
terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seimbang dengan kemajuan
dibidang lainnya seperti ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya. Bagi

14
Universitas Sumatera Utara

negara-negara sedang berkembang seperti halnya Indonesia. Pada
umumnya masyarakat modern ini disebut juga masyarakat perkotaan atau
masyarakat kota.
c.

Masyarakat Transisi
Masyarakat transisi adalah masyarakat yang mengalami perubahan dari
suatu masyarakat ke masyarakat yang lainnya. Misalnya masyarakat
pedesaan yang mengalami transisi ke arah kebiasaan kota, yaitu
pergeseran tenaga kerja dari pertanian, dan mulai masuk ke sektor industri.
Ciri-ciri masyarakat transisi adalah : adanya pergeseran dalam bidang
pekerjaan, adanya pergeseran pada tingkat pendidikan, mengalami

perubahan ke arah kemajuan, masyarakat sudah muali terbuka dengan
perubahan dan kemajuan zaman, tingkat mobilitas masyarakat tinggi dan
biasanya terjadi pada masyarakat yang sudah memiliki akses ke kota
misalnya jalan raya (Zulfaidah dalam Doni, 2014:19).

2.4.4 Kesejahteraan Sosial
Kesejahteraan berasal dari kata “sejahtera” . sejahtera ini mengandung
pengertian dari bahasa sansekerta “Catera” yang berarti payung. Dalam konteks
ini, sejahtera berarti orang yang dalam hidupnya bebas dari kemiskinan,
kebodohan, ketakutan, atau kekhawatiran sehingga hidupnya aman tenteram, baik
lahir maupun batin. Sedangkan sosial berasal dari kata “sosius” yang berarti
kawan, teman, dan kerja sama. Jadi kesejahteraan sosial dapat diartikan sebagai
suatu kondisi di mana orang dapat memenuhi kebutuhannya dan dapat berelasi
dengan lingkungannya secara baik.

15
Universitas Sumatera Utara

Menurut Friedlander dalam Fahrudin (2012) Kesejahteraan sosial adalah
sistem yang terorganisasi dari pelayanan-pelayanan sosial dan institusi-institusi

yang dirancang untuk membantu individu-individu dan kelompok-kelompok guna
mencapai standar hidup dan kesehatan yang memadai dan relasi personal dan
sosial sehingga memungkinkan mereka dapat mengembangkan kemampuan dan
kesejahteraan sepenuhnya selaras dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga dan
masyarakatnya.
Kesejahteraan sosial dalam artian yang sangat luas mencakup berbagai
tindakan yang dilakukan manusia untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik.
Taraf kehidupan yang lebih baik ini tidak hanya di ukur secara ekonomi dan fisik
belaka, tetapi juga ikut memperhatikan aspek sosial, mental dan segi kehidupan
spritual.Adi (2003) melihat kesejahteraan sosial melalui empat sudut pandang
yaitu :
1. Kesejahteraan Sosial sebagai suatu Keadaan (kondisi)
Sebagai suatu keadaan, Kesejahteraan Sosial adalah suatu tatanan (tata
kehidupan) yang meliputi kehidupan material maupun spritual, dengan
tidak menempatkan satu aspek lebih penting dari uang lainnya, tetapi lebih
mencoba melihat pada upaya mendapatkan titik keseimbangan. Titik
keseimbangan yang dimaksudkan adalah keseimbangan antara aspek
jasmaniah dan rohaniah, ataupun keseimbangan antara aspek material dan
spiritual.


16
Universitas Sumatera Utara

2. Kesejahteraan Sosial sebagai suatu Ilmu
Sebagai suatu ilmu, Kesejahteraan Sosial mengembangkan metode. Baik
itu

metode

intervensi

yang

dapat

digunakan

untuk

membantu,

mengembangkan ataupun memberikan layanan terhadap klien, maupun
metode penelitian yang dapat digunakan untuk memahami fenomena yang
ada guna memberikan layanan maupun intervensi yang lebih baik.
3. Kesejahteraan Sosial sebagai suatu Kegiatan
Sebagai suatu kegiatan, kesejahteraan sosial sebagai suatu sistem
pelayanan (kegiatan) yang dirancang guna meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
4. Kesejahteraan Sosial sebagai suatu Gerakan
Sebagai suatu gerakan, kesejahteraan sosial dapat dilihat dari pengertian
yang dikembangkan dari Pre-Conference Working committe for the 15th
International Conference of Social Welfare. Kesejahteraaan Sosial adalah
keseluruhan usaha sosial yang teroganisir dan mempunyai tujuan utama
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat berdasarkan konteks
sosialnya. Didalamnya tercakup pula unsur kebijakan dan pelayanan
dalam arti luas yang terkait dengan berbagai kehidupan dalam masyarakat,
seperti pendapatan, jaminan sosial, kesehatan, perumahan, pendidikan,
rekreasi, tradisi budaya, dan lain sebagainya.

17
Universitas Sumatera Utara

2.4.5 Tujuan Kesejahteraan Sosial
Fahrudin menyebutkan dua tujuan Kesejahteraan Sosial yaitu :
1. Untuk mencapai kehidupan yang sejahtera dalam arti tercapainya standar
kehidupan pokok seperti sandang, perumahan, pangan, kesehatan, dan relasirelasi sosial yang harmonis dengan lingkungannya.
2. Untuk mencapai penyesuaian diri yang baik khususnya dengan masyarakat
dilingkungannya, misalnya dengan menggali sumber-sumber, meningkatkan,
dan mengembangkan taraf hidup yang memutuskan.
Dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial,
Penyelenggaraan kesejahteraan sosial bertujuan untuk :
a. Meningkatkan taraf kesejahteraan , kualitas, dan kelangsungan hidup.
b. Memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian.
c. Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan
menangani masalah kesejahteraan sosial.
d. Meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggungjawab sosial dunia
usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan
berkelanjutan.
e. Meningkatkan

kemampuan

dan

kepedulian

masyarakat

dalam

penyelenggaran kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan.
f. Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaran kesejahteraan sosial.

18
Universitas Sumatera Utara

2.4.6 Sasaran Kesejahteraan Sosial
Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Penyelenggaran kesejahteraan sosial ini ditujukan kepada : perseorangan,
keluarga, kelompok, dan atau masyarakat. Sedangkan yang menjadi prioritas
adalah mereka yang memiliki kehidupan yang tidak layak secara kemanusiaan dan
memilki kriteria masalah sosial : kemiskinan, keterlantaran, kecacatan,
keterpencilan, ketunaan sosial, dan penyimpangan perilaku, korban bencana, dan
atau korban tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.

2.4.7 Usaha Kesejahteraan Sosial
Usaha Kesejahteraan sosial atau social welfare services pada umumnya
hanya disebut sebagai pelayanan sosial atau social service. Cassidy seperti dikutip
oleh Friedlander dalam Fahrudin (2012) mengatakan usaha kesejahteraan sosial
sebagai kegiatan-kegiatan terorganisasi yang terutama dan secara langsung
berhubungan dengan pemeliharaan, perlindungan, dan penyempurnaan sumbersumber manusia, dan kegiatan ini meliputi usaha-usaha asistensi sosial, asuransi
sosial, kesejahteraan anak, pencegahan kriminalitas, kesehatan mental, kesehatan
masyarakat, pendidikan, rekreasi, perlindungan buruh dan perumahan.
Sementara dalam UU No. 11 Tahun 2009 dinyatakan usaha kesejahteraan
sosial itu merupakan penyelenggaran kesejahteraan sosial yaitu upaya yang
terarah, terpadu dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi
kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan
sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial.

19
Universitas Sumatera Utara

Usaha kesejahteraan sosial dibutuhkan karena pada berbagai negara
terdapat warga masyarakat yang mempunyai kebutuhan dan masalah diluar
kemampuan mereka untuk mengatasinya. Hal ini tentunya ditunjang dengan
perkembangan di dunia, bahwa kesejahteraan sosial (dan juga usaha kesejahteraan
sosial) telah diterima masyarakat industrial modern sebagai salah satu fungsi guna
membantu masyarakat dalam mengatasi masalah mereka. Banyak masalah yang
dihadapi warga masyarakat saat ini, bila ditelusuri, terkait dengan perubahan
sosial yang terjadi.
Ada berbagai alasan maupun motivasi yang melandasi penyediaan
berbagai usaha kesejahteraan sosial, tetapi secara umum, menurut Thelma Lee
Mendoza, ada tiga tujuan utama yang terkait dengan kesjahteraan sosial:
1. Tujuan yang bersifat kemanuasiaan dan keadilan sosial
Tujuan kesejahteraan sosial ini berakar dari gagasan ideal demokratik
mengenai keadilan sosial, dan hal ini berasal dari keyakinan bahwa setiap manusia
mempunyai hak untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki. Meskipun
potensi tersebut kadang kala tertutup karena adanya hambatan fisik, sosial,
ekonomi, psikis, dan berbagai faktor lainnya yang menghambat dirinya untuk
mengenali potensi yang dimiliki. Berdasarkan tujuan ini, usaha kesejahteraan
sosial banyak diarahkan pada upaya mengidentifikasikan kelompok yang paling
tidak mendapat perhatian, kelompok yang paling mempunyai ketergantungan,
kelompok yang paling diterlantarkan, ataupun kelompok yang tidak mampu
menolong dirinya sendiri, dan menjadikan mereka kelompok sasaran dalam kaitan
dengan upaya menjembatani sumber daya yang langka.

20
Universitas Sumatera Utara

2. Tujuan yang terkait pengendalian sosial (Social Control Goal)
Tujuan ini berdasarkan pemahaman bahwa kelompok yang tidak diuntungkan,
kekurangan, ataupun tidak terpenuhi kebutuhannya dapat melakukan “serangan”
(baik secara individu ataupun kelompok) terhadap masyarakat (terutama yang
sudah mapan). Oleh karena itu masyarakat tersebut harus berupaya untuk
“mengamankan” diri dari sesuatu yang dapat mengancam kehidupan, pemilikan
maupun stabilitas politik yang sudah berjalan. “ancaman seperti ini biasanya
dimunculkan oleh kelompok yang kurang mempunyai kesempatan dan sumber
daya untuk mendapatkan taraf hidup yang memadai. Usaha kesejahteraan sosial
yang diberikan pada pelaku “kejahatan” baik remaja maupun dewasa merupakan
salah satu wujud dan tujuan pengendalian sosial dari kesejahteraan sosial.
3. Tujuan yang terkait dengan pembangunan ekonomi (Economic Development
Goal)
Tujuan pembangunan ekonomi memprioritaskan pada program-program yang
dirancang untuk meningkatkan produksi barang dan pelayanan yang dapat
diberikan, ataupun berbagai sumber daya lain yang dapat memberikan sumbangan
terhadap pembangunan ekonomi. Beberapa contoh dari usaha kesejahteraan sosial
yang searah dengan tujuan pembanguan ekonomi adalah:
a. Beberapa tipe usaha kesejahteraan sosial yang secara langsung memberikan
sumbangan terhadap peningkatan produktivitas individu, kelompok maupun
masyarakat. Seperti usaha kesejahteraan sosial yang memperikan pelayanan
konseling pada generasi muda yang bekerja dibidang industri agar mereka
dapat menyesuaikan diri dengan bidang kerjanya, usaha kesejahteraan sosial
yang memfokuskan pada penyediaan fasilitas dan pelayanan kesejahtreaan

21
Universitas Sumatera Utara

pekerja, usaha kesejahteraan sosial yang memberikan pelayanan rehabilitasi
pekerja yang menderita cacat, pelatihan terhadap para pengangguran dan lain
sebagainya.
b. Jenis usaha kesejahteraan sosial yang berupaya untuk mencegah atau
meminimalisisr hambatan (beban) yang dapat dihadapi oleh para pekerja
(masih produktif). Misalnya saja hambatan yang dapat ditimbulkan oleh anakanak mereka yang masih kecil, anak-anak mereka yang cacat ataupun
menderita kelainan, orangtua yang sudah berusia lanjut, dan sebagainya.
Lembaga yang menjalankan usaha kesejahteraan sosial seperti ini antara lain
tempat penitipan anak, panti lanjut usia, klinik kesehatan, ataupun panti
rehabilitasi.
c. Jenis usaha kesejahteraan sosial yang memfokuskan pada pencegahan negatif
urbanisasi dan industrialisasi pada kehidupan keluarga dan masyarakat, atau
membantu mereka agar dapat mengindentifikasi dan mengembangkan
“pemimpin” dari suatu komunitas lokal. Misalnya saja, usaha kesejahtreaan
sosial yang bergerak di bidang pelayan pendidikan kehidupan berkeluarga.
Program pelatihan kepemimpinan ataupun berbagai jensi pelayanan yang
digunakan untuk pelayanan komunitas.
Dalam kaitan dengan bidang ilmu kesejahteraan sosial, ada beberapa
karakteristik usaha sosial masa kini, yaitu:
1. Menanggapi kebutuhan manusia.
2. Usaha kesejahteraan sosial diorganisir guna menanggapi kompleksitas
masyarakat perkotaan yang modern.

22
Universitas Sumatera Utara

3. Kesejahteraan sosial mengarah ke spesialisasi lembaga kesejahteraan
sosialnya juga menjadi lebih terspesialisasi.
4. Usaha kesejahteraan sosial menjadi sangat luas.
Pembangunan bidang kesejahteraan sosial di Indonesia yang bertanggung
jawab adalah Departemen Sosial. Secara asasi dan fundamental, departemen sosial
memberikan patokan dan pemberi arah dalam penyusunan dan pelaksanaan
program-program pembangunan bidang kesejahteraan sosial. Kesejahteraan sosial
yang dalam pelaksanaannya menganut prinsip melanjutkan, meningkatkan,
mengembangkan, dan memperbaiki

serta memperbaharui segala hasil

pembangunan bidang kesejahteraan sosial (Siregar, 2014).

2.5 Sosial Ekonomi
Sosial berasal dari kata “socius” yang berarti kawan, teman, dan kerja sama.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sosial adalah berkenaan
dengan masyarakat yang didalamnya perlu adanya komunikasi (kbbi online).
Dalam konsep sosiologis manusia sering disebut makhluk sosial yang artinya
manusia tidak dapat hidup tanpa bantuaan dari orang lain disekitarnya (Siregar,
2014).
Ekonomi

merupakan

kata

serapan

dari

bahasa

Inggris,

yaitu

economy.Sementara kata ekonomy itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu
oikonomike

yang

berarti

pengelolahan

rumah

tangga,

yang

dimaksud

pengelolahan rumah tangga adalah suatu usaha dalam pembuatan keputusan dan
pelaksaannya yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya rumah
tangga yang terbatas di antara berbagai anggotanya, dengan mempertimbangkan

23
Universitas Sumatera Utara

kemampuan, usaha, dan keinginan masing-masing (Damsar & Indrayani, 2013).
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ekonomi adalah ilmu mengenai
asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan,
pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan ekonomi juga diartikan sebagai urusan
keuangan rumah tangga.
Sosial ekonomi masyarakat adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur
secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam struktural
sosial masyarakat. Beberapa faktor yang sering diikutsertakan dalam melihat
kondisi sosial ekonomi masyarakat antara lain :
1. Pendapatan
Pendapatan dapat diartikan sebagai penghasilan, upah/gaji, keuntungan, sewa,
dan setiap aliran pendapatan yang diterima. Pendapatan dapat diperinci atas dua
yaitu yang pertama pendapatan berupa uang, yaitu penghasilan yang didapat
berupa uang yang diperoleh melalui gaji dan upah yang didapat dari usaha dan
kerja keras sendiri, dari penjualan barang-barang yang dimiliki, yang kedua
pendapatan berupa barang yaitu segala penghasilan yang diperoleh dalam bentuk
barang terhadap jasa yang diberikan, ada juga bentuk barang yang diterima dari
warisan.
Pendapatan dapat dilihat dalam dua istilah yaitu, relative dan mutlak sebagai
mana diteorikan oleh ekonom John Maynard Keynes, adalah hubungan yang
seiring dengan kenaikan pendapatan, sehingga akan meningkatkan konsumsi
tetapi tidap pada tingkat yang sama. Pendapatan relatif menentukan seseorang
atau tabungan keluarga dan konsumsi berdasarkan pendapatan keluarga dalam
kaitannya dengan orang lain. Pendapatan adalah sebuah ukuran yang umumnya

24
Universitas Sumatera Utara

digunakan sebagai status sosial ekonomi masyarakat karena relative mudah untuk
mengetahui seseorang.
2. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan
martabat manusia. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di
dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.Pendidikan merupakan suatu
usaha yang dilakukan oleh manusia melalui lembaga-lembaga pendidikan atau
sekolah maupun diluar sekolah.
3. Pekerjaan
Pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang tidak bergantung pada suatu
keahlian tertentu.Jadi setiap orang dimungkinkan memiliki pekerjaan namun tidak
semuanya tertumpu pada stu profesi.Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas
utama yang dilakukan oleh manusia.Arti sempit, pekerjaan digunakan untuk suatu
tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang.
Dalam melakukan pekerjaan tidak mengandalkan keahlian dan pengetahuan
khusus, pekerjaan yang dilakukan hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, memiliki statu yang rendah di masyarakat dan hanya bias
menghasilkan sedikit uang.
4. Kesehatan
Sehat menurut WHO adalah sehat jasmani, rohani, aupun sosial.Seseorang
dinyatakan sehat jasmani apabila individu tersebut terbebas dari penyakit dan
kesakitan maupun cacat.Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas hidup
sumber daya manusia adalah peningkatan derajat kesehatannya.Peningkatan
derajat kesehatan masyarakat berarti menjadikan masyarakat tersebut sehat baik

25
Universitas Sumatera Utara

jasmani, rohani, maupun sosial sehingga individu dan masyarakat tersebut dapat
terbebas dari penyakit dan kesakitan maupun mempunyai harapan hidup yang
tinggi.
5. Pangan
Pangan adalah sumber energy satu-satunya bagi manuia.Karena jumlah
penduduk yang terus berkembang, maka jumlah produksi makananpun harus terus
bertambah melebihi jumlah penduduk sehingga tercapai kecukupan pangan.
Pengertian Pangan Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 2004
pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang
diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan
atau pembuatan makanan atau minuman.
6. Perumahan
Dalam UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan permukiman,
perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari pemukiman, baik
perkotaan mapun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan
utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni. Dalam hal
ini perumahan tersebut harus memenuhi syarat rumah sehat yaitu tersedianya
sarana air minum, tersedianya sarana penerangan, dan tersedianya sarana MCK
(Siregar, 2014).

26
Universitas Sumatera Utara

2.6 Penelitian Yang Relevan
Nama Peneliti

Ichsan Darwis
2015

Judul

Hasil Penelitian

Dampak
Keberadaan
Perusahaan
Kelapa
Sawit
Terhadap
Kesejahteraan
Sosial
Masyarakat Di Desa
Bulu Mario Kabupaten
Mamuju Utara

Hasil
penelitian
mengatakan
bahwa
dampak
perusahaan
kelapa sawit
dilihat
dalam dua aspek, yaitu:
1. Kondisi Sosial
Kondisi
sosial
sebelum adanya
perusahaan dapat
dikatakan masih
memiliki ikatan
emosional yang
tinggi, pada saat
setelah
adanya
perusahaan
terjadi penurunan
tingkat interaksi.
Dampak
keberadaan
perusahaan
kelapa
sawit
terhadap kondisi
sosial
sangat
mempengaruhi
yaitu
setelah
adanya
perusahaan
dibandingkan
sebelum adanya
perusahaan.
2. Kondisi Ekonomi
Dampak
keberadaan
perusahaan
kelapa
sawit
terhadap kondisi
ekonomi sangat
mempengaruhi
yaitu
setelah
adanya
perusahaan
dibandingkan
sebelum adanya
perusahaan.

27
Universitas Sumatera Utara

Dampak tersebut
seperti
peningkatan
tingkat ekonomi
dan sarana warga
di Desa Bulu
Mario
yang
sangat membantu
dalam
meningkatkan
ekonomi
masyarakat
tersebut,
terjadinya
peningkatan
harga tanah dan
adanya pekerjaan
sampingan warga
di Desa Bulu
Mario
yaitu
berprofesi
sebagai guru.

2.7Pengajuan Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang menegaskan
hubungan antara dua atau lebih variabel dimana pernyataan tersebut
merupakan merupakan jawaban yang bersifat sementara atas masalah
penelitian. Selain itu, hipotesis adalah arahan sementara untuk menjelaskan
fenomena yang diteliti (Siagian, 2011). Hipotesis yang digunakan dalam
proposal penelitian ini dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti benar melalui
data yang dikumpulkan.
Hipotesis itu bisa di tolak (H-) dan bisa juga diterima (H+), atau bisa juga
tidak mempengaruhi sama sekali terhadap penelitian yang dilakukan. Hipotesa

28
Universitas Sumatera Utara

tidak diterima dan tidak pula ditolak dan biasa disebut dengan hipotesa nol
(H0).
Adapun hipotesis dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ho

: Tidak terdapat perbedaan kemampuan peningkatkan pendapatan,
pendidikan, kesehatan, perumahan antara sebelum dan setelah
adanya PT. AR (Agincourt Resources).

Ha

: Terdapat perbedaan kemampuan peningkatan pendapatan,
pendidikan, kesehatan, perumahan antara sebelum dan setelah
adanya PT. AR (Agincourt Resources).

2.8 Kerangka Pemeikiran
Dewasa ini konsep pembangunan sering dikaitkan dengan proses
industrialisasi, proses industrialisasi dan pembangunan industri ini merupakan
satu jalur kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat
hidup yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Dengan kata
lain pembangunan industri merupakan suatu fungsi dari tujuan pokok
kesejahteraan rakyat bukan merupakan kegiatan yang mandiri untuk hanya
sekedar pencapaian fisik. Industri juga sering disebut mempunyai peranan
sebagai sektor pemimpin, maksudnya adalah dengan adanya pembangunan
industri akan memacu dan mengangkat sektor-sektor lainnya seperti sektor
pertanian dan sektor jasa. Berarti keadaaan menyebabkan meluasnya peluang
kerja yang ada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan daya beli
masyarakat (Sholihin, 2015).

29
Universitas Sumatera Utara

Pertambangan emas dan perak PTAR adalah suatu aktivitas pertambangan
penting di Indonesia. Pemegang saham utama PTAR adalah Konsorsium yang
dipimpin oleh EMR Capital, sebuah perusahan yang bergerak dibidang
pendanaan modal pertambangan. Aktivitas pertambangan emas dan perak
PTAR di Martabe dilakukan berdasarkan pada kontrak karya generasi keenam
yaitu ekplorasi, produksi/ekspoitasi, dan pelaksanaan CSR.
Desa Sumuran menjadi lokasi penelitian penulis yang dimana memiliki
jumlah penduduk paling banyak yaitu 4.580 jiwa dengan jumlah rumah tangga
540. Desa Sumuran memiliki 4 lorong yaitu lapotorop, aeksirara, sumuran
belakang, sumuran. Desa ini termasuk wilayah lingkar tambang PT. Agincourt
Resources zona X sebelum desa Batuhula.Hasil survey LPEM-FEBUI
menyatakan desa Sumuran relatif kurang baik dari sisi sosial ekonomi.
Digambarkan dari persentase kepala rumah tangga tidak bekerja mencapai
20%. Hal ini membuat penulis ingin meneliti bagaimana dampak yang
ditimbulkan dengan hadirnya PT. Agincourt Resourcesdalam kehidupan sosial
ekonomi masyarakat desa Sumuran. Untuk jelasnya, uraian tentang dampak
dari kehadiran PT. Agincourt Resources dalam kehidupan sosial ekonomi
masyarakat desa Sumuran, maka peneliti menggambarkan bagan kerangka
pemikiran sebagai berikut.

30
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.1 Bagan Alur Pemikiran
PT. Agincourt Resources
Kegiatan:
1. Eksplorasi
2. Produksi (Eksploitasi)
3. Pelaksanaan CSR

Dampak dalam kehidupan
sosial ekonomi masyarakat

1.
2.
3.
4.

Pendapatan
Pendidikan
Kesehatan
Perumahan

2.9 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional
2.9.1 Defenisi Konsep
Defenisi konsep merupakan proses dan upaya penegasan dan
pembatasan makna konsep dalam suatu penelitian. Untuk mengindari salah
pengertian atas makna konsep yang dijadikan objek penelitian, maka seorang
peneliti harus menegaskan dan membatasi makna konsep yang akan di teliti.
Dengan kata lain, peneliti berupaya menggiring para pembaca hasil penelitian
untuk memaknai konsep sesuia dengan yang diinginkan dan dimaksudkan

31
Universitas Sumatera Utara

oleh peneliti. Defenisi konsep adalah pengertian yang terbatas dari suatu
konsep yang dianut dalam suatu penelitian (Siagian, 2011 :138).
Adapun batasan konsep yang dibuat peneliti :
1. Dampak adalah benturan, pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik
negatif maupun positif, pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari
sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan atau
perbuatan seseorang.
2. Masyarakat setempat adalah suatu wadah dan wilayah dari kehidupan
orang yang ditandai oleh adanya hubungan sosial. Disamping itu
dilengkapi pula oleh adanya perasaan sosial, nilai-nilai dan norma-norma
yang timbul atas akibat dari adanya pergaulan hidup atau hidup bersama
manusia.
3.

Pertambangan emas dan perak PTAR adalah suatu aktivitas pertambangan
penting di Indonesia. Pemegang saham utama PTAR adalah Konsorsium
yang dipimpin oleh EMR Capital, sebuah perusahan yang bergerak
dibidang pendanaan modal pertambangan. Aktivitas pertambangan emas
dan perak PTAR di Martabe dilakukan berdasarkan pada kontrak karya
generasi keenam yaitu ekplorasi, produksi/ekspoitasi, dan pelaksanaan
CSR.

4. Sosial Ekonomi adalah keadaan suatu masyarakat yang ditinjau dari segi
sosial ekonomi seperti tingkat pendapatan, kondisi kesehatan, kondisi dan
fasilitas pendidikan, pangan dan pekerjaan.

32
Universitas Sumatera Utara

2.9.2 Defenisi Operasional
Defenisi operasional merupakan seperangkat petunjuk atau kriteria atau
operasi yang lengkap tentang apa yang diamati dan bagaimana mengamatinya
dengan memiliki rujukan-rujukan empiris. Bertujuan untuk memudahkan
peneliti

dalam

melaksanakan

penelitian

di

lapangan.

Maka

perlu

operasionalisasinya dari konsep-konsep yang menggambarkan tentang apa
yang harus diamati (Silalahi, 2009).
Adapun yang menjadi defenisi operasional yang peneliti rumuskan untuk
mengetahui dampak kehadiran PT. AR (Agincourt Resources) dalam
kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa Sumuran kecamatan Batangtoru
kabupaten Tapanuli Selatan yaitu dengan indikator sebagai berikut:
1. Pendapatan adalah jumlah penghasilan rill yang disumbangkan untuk
memenuhi kebutuhan bersama, dengan indikator:
a. Pendapatan dari hasil usaha.
b. Tanggungan dalam keluarga.
c. Aset.
2. Pendidikan yaitu kualitas pendidikan anak dilihat dari kemampuan serta
akses untuk mengenyam dan memperoleh proses pendidikan sampai
jenjang pendidikan tertinggi dengan ukuran kempampuan menyekolahkan
anak.
3. Kesehatan yaitu kemampuan untuk memberikan jaminan kesehatan
terhadap keluarga. Dengan indikator yaitu: kemampuan untuk membeli
obat-obatan dan kemampuan untuk berobat ke rumah sakit, puskesmas,
dll.

33
Universitas Sumatera Utara

4. Perumahan yaitu kondisi atau keadaan rumah tangga berdasarkan status
kepemilikan rumah penduduk desa Aek Pining kecamatan Batangtoru
kabupaten Tapanuli Selatan. Indikatornya yaitu: perumahan milik sendiri,
perumahan milik pemerintah, perumahan milik perusahaan, perumahan
sewa, dan rumah keluarga.

34
Universitas Sumatera Utara